ORIENTASI PENELITIAN PILAR PANGAN
CLUSTER TANAMAN PANGAN
KOMODITAS
Jagung (Zea mays)
Koordinator Komoditas
Dedi Ruswandi, PhD
196811291993031001
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
November, 2012
UNIVERSITAS PADJADJARAN
TA 2012
Pilar
: Pangan
Cluster
: Tanaman Pangan
Komoditas
: Jagung
Penyusun
: Dedi Ruswandi, PhD
Kontributor
:
-Bandung, 19 Nopember 2012
Mengetahui dan Menyetujui
Koordinator Penyusun
Ketua LPPM Unpad
Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS.
Dedi Ruswandi, PhD
NIP. 196205271988101001
NIP. 96811291993031001
Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang sangat penting di dunia. Pemanfaatan jagung sebagai pangan dan pakan di Indonesia menempati urutan kedua setelah padi. Secara nasional isu yang mempengaruhi program swasembada berkelanjutan jagung adalah sebagai berikut: (i) perubahan iklim mempengaruhi produksi jagung; (ii) kelangkaan tenaga kerja dan besarnya kehilangan hasil di sektor pertanian menghambat pemacuan peningkatan produksi jagung; (iii) rendahnya produktivitas, lahan bukaan baru, lahan sub-optimal; dan (iv) kelangkaan sumberdaya air dan penurunan kapasitas irigasi dan infrastruktur lainnya.
Pada kurun waktu sepuluh tahun, dari 2002- 2012, Tim Pengembangan Jagung Lab. Pemuliaan Tanaman Unpad bekerjasama dengan beberapa peneliti Balitsereal berhasil merakit galur- galur jagung berdaya hasil tinggi dan resisten terhadap patogen bulai. Tim tersebut berhasil merakit jagung hibrida yang memiliki stabilitas dan daya hasil yang tinggi serta medium resisten terhadap bulai. Namun, hibrida yang dirakit memiliki kelemahan diantaranya umurnya tergolong masih dalam (>100 hst) dan tidak toleran kekeringan. Untuk memperbaiki hibrida tersebut diatas, mulai sejak 2010 dirakit galur-galur baru yang berdaya hasil tinggi tetapi berumur genjah melalui teknik mutasi dan memanfaatkan marka penyeleksi SSR.
maupun pengolahan pasca panen jagung Unpad untuk kebutuhan pangan maupun sebagai pakan.
II. PENDAHULUAN
Jagung merupakan salah satu tanaman serealia yang sangat penting di Sub-Sahara Afrika, Amerika Latin, dan merupakan tanaman pangan dan pakan di Asia. Secara global isue yang mempengaruhi ketahanan jagung antara lain: (i) penurunan kesuburan tanah dan stres lingkungan yang mempengaruhi produksi dan kesehatan tanaman; (ii) perubahan iklim dan degradasi tanah yang mengancam ketahanan pangan bagi milyaran umat manusia; (iii) kurangnya akses terhadap benih dan input lainnya, lemahnya pasar, dan rendahnya investasi dalam riset dan penyuluhan yang memperburuk kesejahteraan petani jagung di negara- negara yang berpendapatan rendah di dunia.
Secara nasional isu yang mempengaruhi program swasembada berkelanjutan jagung adalah sebagai berikut: (i) perubahan iklim secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi produksi jagung; (ii) kelangkaan tenaga kerja dan besarnya kehilangan hasil di sektor pertanian menghambat pemacuan peningkatan produksi jagung; (iii) rendahnya produktivitas, lahan bukaan baru, lahan sub-optimal; dan (iv) kelangkaan sumberdaya air dan penurunan kapasitas irigasi dan infrastruktur lainnya.
dapat berubah ke arah yang lebih baik; (v) menyediakan berbagai kesempatan pelatihan dalam bidang pemuliaan jagung dan manajemen riset tanaman (CIMMYT, 2012). Di Indonesia, CIMMYT bekerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Serealia melakukan berbagai program pengembangan tanaman Jagung. Pada periode 1998- 2003, CIMMYT bersama dengan negara Asia melakukan kerjasama penelitian melalui AMBIONET (Asian Maize Biotechnology Network) telah melakukan pemetaan gen ketahanan terhadap bulai yang disebabkan oleh Perenosclerospora spp. Dengan menggunakan marka molekuler SSR. Kerjasama tersebut berlanjut melalui perakitan jagung toleran terhadap kekeringan.
Pada kurun waktu 2003- 2006, Tim Pengembangan Jagung Lab. Pemuliaan Tanaman Unpad bekerjasama dengan beberapa peneliti Balitsereal berhasil merakit galur- galur jagung berdaya hasil tinggi dan resisten terhadap patogen bulai. Pada periode 2008- 2010, Tim tersebut berhasil merakit jagung hibrida yang memiliki stabilitas dan daya hasil yang tinggi serta medium resisten terhadap bulai. Hibrida-hibrida tersebut diantaranya: DR A, B, E, F, dan G. Walaupun demikian, hibrida tersebut memiliki kelemahan diantaranya umurnya tergolong masih dalam (>100 hst) dan tidak toleran kekeringan. Untuk memperbaiki hibrida tersebut diatas, mulai tahun 2010 dirakit galur-galur baru yang berdaya hasil tinggi tetapi berumur genjah melalui teknik mutasi dan memanfaatkan marka penyeleksi SSR.
Unpad sesuai dengan kapasitas genetiknya; produksi dan pemasaran benih jagung Unpad yang menguntungkan; maupun pengolahan pasca panen jagung Unpad untuk kebutuhan pangan maupun sebagai pakan.
Adapun tujuan Program adalah sebagai berikut:
1. Merakit kultivar jagung hibrida yang berdaya hasil tinggi, resisten hama dan penyakit utama, berumur genjah dan toleran kekeringan; 2. Memetakan tanah dan cuaca yang dapat menjelaskan mengapa
varietas jagung Unpad yang dikembangkan dapat adaptif pada lingkungan tertentu;
3. Mengembangkan sarana produksi baik pupuk, biopestisida, sistim irigasi, maupun alat dan mesin yang dapat meningkatkan produktifitas jagung Unpad sesuai dengan kapasitas genetiknya; 4. Mengembangkan sistim produksi dan pemasaran benih jagung
Unpad yang menguntungkan baik bagi produsen maupun konsumen;
5. Mengembangkan olahan pangan berbasiskan jagung Unpad;
6. Mengembangkan produk pakan dan hijauan berbasiskan jagung Unpad.
V. KERJASAMA
Kerjasama yang telah dilakukan sampai dengan 2012 pada umumnya bersifat individual, yaitu dengan peneliti dari Balai Penelitian Serealia, Balai Penelitian dan Penerapan Teknologi Jawa Barat, Balai Penelitian Hortikultura dan Sayuran, Balai Besar Bioteknologi Pertanian, dan Institute of Plant Breeding- University of the Philippines at Los B anos, serta peneliti dari PT Syngenta dan PT. DMR. Pada tahun 2013-2016, kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya akan tetap dipertahankan sedangkan kerjasama dengan institusi lain yang memiliki fasilitas analisis kandungan nutrisi direncanakan akan dijalin.
VI. FASILITAS
Mikrobiologi Tanah, Lab. Kesuburan Tanah, Lab. Agribisnis Pertanian, Lab. Biokimia, Lab. Alat dan Mesin Pertanian, Lab. Entomologi, Lab. Fisiologi, Lab. Penyakit Tanaman, Lab. Teknologi Tanah dan Air, Lab. Teknologi Pasca Panen dan kantor HAKI Unpad.
VII. USULAN NARASUMBER
1. Dr. M. Azrai: Peneliti Jagung (Balitsereal, Maros)
RENCANA PENELITIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2013-2016*
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat PILAR : PANGAN
CLUSTER :
JAGUNG : JAGUNG
PENANGGUNG JAWAB PENELITIAN: DEDI RUSWANDI, Ph.D
No Tahun Judul Penelitian Dana (Rp) Bahan Penelitian Metode Penelitian DigunakanAlat yang
1 2013 Evaluasi hibrida umur genjah hasil mutasi melalui test cross (Tim Pemuliaan Jagung)
175.000.000 300 hibrida test cross; 100 mutan M5; pupuk NPK; lingkungan) 3 lokasi di Jawa Barat selama 2 musim; parameter genetik DGU: DGK; stabilitas dan
2 2013 Formulasi
100.000.000 Azotobater, bakteri pelarut Fosfat; dan sepuluh hibrida jagung Padjadjaran
Optimasi
komposting limbah; formulasi; dan aplikasi formulasi pada sepuluh hibrida
1. Formulasi biofertilizer; 2. Artikel dalam jurnal nasional; 3. Pembicara dalam seminar nasional
3 2013 Evaluasi multiple resistensi Jagung Hibrida (Sitophilus zea-mays) di Jawa dan Sumatera
100.000.000 300 hibrida test cross; 100 mutan M5; P. Maydis; S. zea-mays
Anova gabungan di (6 lingkungan) 3 lokasi di Jawa Barat selama 2 musim; parameter genetik DGU: DGK; stabilitas dan heritabilitas
4 2013 Evaluasi dan pengembangan sistim budidaya jagung pada populasi tanaman yang tinggi
100.000.000 300 hibrida test cross; 100 mutan M5; pupuk NPK; Experiment. Anova gabungan di (6 lingkungan) 3 lokasi di Jawa Barat selama 2 musim; parameter
1. Hibrida testcross Padjadjaran yang superior pada populasi pertanaman yang tinggi; 2. sistim budidaya jagung pada popuylasi yang tinggi; 3. Artikel dalam jurnal nasional;4. Pembicara dalam seminar nasional
5 2013 Pengembangan sistim irigasi,
100.000.000 Hibrida test cross; mutan M5; reagent kimia, dll.
Penentuan hibrida test cross dan mutan yang toleran
kekeringan; penentuan
kebutuhan air dan sistim irigasi pada hibrida test cross terpilih
6 2014 Uji Multilokasi varietas Hibrida Unpad Musim I di 10 lokasi
175.000.000 hibrida terpilih; mutan M5 dan Experiment. Anova gabungan di (10 lingkungan) 5 lokasi di Jawa Barat dan 5 lokasi di Jawa Timur parameter genetik DGU: DGK; stabilitas dan heritabilitas
1. Hibrida Padjadjaran yang superior di Jawa Barat terdaftar HAKI; 2. Artikel dalam jurnal nasional;3. Pembicara dalam seminar nasional
7 2014 Pengujian pupuk yang dapat meningkatkan hasil hibrida Unpad
100.000.000 Azotobater, bakteri pelarut Fosfat; dan sepuluh hibrida jagung Padjadjaran
Optimasi
komposting limbah; formulasi; dan aplikasi formulasi pada sepuluh hibrida
1. Formulasi biofertilizer terdaftar Paten; 2. Artikel dalam jurnal nasional; 3. Pembicara dalam seminar nasional
8 2014 Pengujian
biopestisida dan PHT yang dapat mengendalikan HPT pada hibrida Unpad
100.000.000 300 hibrida test cross; 100 mutan M5; P. Maydis; S. zea-mays
Anova gabungan di (6 lingkungan) 3 lokasi di Jawa Barat selama 2 musim; parameter genetik DGU: DGK; stabilitas dan heritabilitas
9 2014 Pengujian sistim irigasi, produk, dan alsin yang dapat
meningkatkan produktifitas jagung Unpad
100.000.000 Hibrida test cross; mutan M5; reagent kimia, dll.
Pengujian alsin irigasi; pengujian produk pangan jagung Padjadjaran