PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XIII TAHUN
2016
DESA/KELURAHAN : DESA BANUA
KECAMATAN : KINTAMANI
KABUPATEN/KOTA : BANGLI
NAMA MAHASISWA : NI PUTU KURNIA SARASWATI
FAK/PS : SASTRA DAN BUDAYA/
ARKEOLOGI
NIM : 1301405001
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan Keluarga
Dampingan pada KKN PPM 2016 di Desa Banua tepat pada waktunya. Laporan ini disusun
dengan harapan sebagai bukti pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan pada KKN PPM 2016
di Desa Banua. Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini maka diucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:
1. Drs. I Ketut Jayanegara, Msi selaku dosen pembimbing lapangan karena dengan rendah
hati telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis
sehingga dapat menyelesaikan program dengan sebaik mungkin.
2. Bapak I Ketut Tileh selaku Kepala Desa Banua yang membantu penulis dalam
pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Banua.
3. Bapak I Nyoman Mudia beserta seluruh keluarga yang menjadi keluarga dampingan
penulis.
4. Teman-teman Mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII di Desa Banua yang
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena
keterbatasan dan kurangnya referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada penulisan yang
lain kedepannya.
Desa Banua, 27 Agustus 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………..i
DAFTAR ISI………ii
LEMBAR PENGESAHAN………iii
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN………..1
1.1Profil Keluarga Dampingan…..……….………...1
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan…..………..……….4
1.2.1 Pendapatan Keluarga……….………..………4
1.2.2 Pengeluaran Keluarga………….…..………..4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH………6
2.1 Permasalahan Keluarga………6
2.2 Masalah Prioritas……….………..6
2.2.1 Ekonomi……….………..6
2.2.2 Kesehatan……….…………6
BAB III Usulan Pensolusian Masalah……….………..7
3.1 Program………...7
3.1.1 Ekonomi……….7
3.1.2 Kesehatan………..7
3.2 Jadwal Kegiatan……….8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA ………...11
4.1 Waktu………...11
4.2 Lokasi………..11
4.3 Pelaksanaan………....11
4.4 Dampak………...11
4.6 Kendala……….12
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan KKN PPM yang telah saya laksanakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : Ni Putu Kurnia Saraswati
NIM : 1301405001
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM
Banua, 27 Agustus 2016
Mengetahui/ Menyetujui Mengetahui/ Menyetujui
DPL Desa Banua KK Dampingan
Drs. I Ketut Jayanegara, M.Si I Nyoman Mudia
Menyetujui
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas
Udayana periode XIII tahun 2016 merupakan salah satu bentuk perwujudan pelaksanaan dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian mahasiswa di masyarakat secara langsung.
KKN-PPM yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan rasa
empati dan kepedulian terhadap permasalahan masyarakat ekonomi lemah dan mampu untuk
memberdayakan mereka, sehingga nantinya mereka dapat menolong diri mereka sendiri.
Program KKN-PPM mahasiswa Universitas Udayana datang ke desa yang telah ditentukan oleh
universitas dengan membawa sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan
baik secara kelompok maupun individu.
Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah Program Pendampingan Keluarga. Tujuan
program ini untuk meningkatkan taraf hidup salah satu warganya dan untuk memajukan warga
tersebut. Secara khusus tujuan Program Pendampingan Keluarga adalah untuk mensinergikan
pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimilki oleh desa tersebut. Program
ini bertujuan untuk menggali potensi yang dimiliki oleh keluarga kategori Rumah Tangga Miskin
(RTM) maupun keluarga pra sejahtera untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dengan
melibatkan mahasiswa dalam kehidupan masyarakat sehari-hari secara nyata sehingga
mahasiswa mampu untuk melihat dan menganalisa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga
tersebut serta dapat menyelesaikan permasalahannya melalui pemberian solusi ataupun motivasi.
Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu
keluarga yang ada di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli yaitu keluarga I
Nyoman Mudia.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kegiatan KK Dampingan merupakan salah satu program KKN-PPM Universitas
Udayana Periode XIII, dimana pelaksanaan kegiatan ini mengambil tempat di Desa Banua,
Ketut Tileh, maka dipilihlah salah satu keluarga yang ingin diberdayakan melalui program
KK Dampingan, yaitu Keluarga I Nyoman Mudia.
Keluarga dari I Nyoman Mudia beranggotakan 6 orang. I Nyoman Mudia sebagai
kepala keluarga berprofesi sebagai pencari bambu, sedangkan istrinya yaitu Nyoman Sayang
berprofesi sebagai buruh harian.
I Nyoman Mudia memiliki enam orang anak, namun anak pertama dan keduanya telah
tiada. Anak ketiga pasangan suami istri I Nyoman Mudia dan Nyoman Sayang bernama
Komang Rendi Yana yang berusia 22 tahun kemudian Komang Rendi Yana memiliki adik
bernama I Ketut Rian Ariadi dan 2 adik kembar bernama Ni Putu Anggi Julianti dan Ni
Kadek Pani Julianti yang kini tengah menginjak usia 11 tahun.
Bapak I Nyoman Mudia kini tinggal disebuah rumah sederhana yang beralamat di
Banjar Banua, Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli bersama dengan 5
anggota keluarganya. Dalam kesehariannya, Bapak I Nyoman Mudia dan istrinya menjalani
pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Yang mana Bapak I Nyoman
Mudia bekerja sebagai pencari bambu, sedangkan istri beliau Ibu Nyoman Sayang dalam
kesehariannya hanya bekerja sebagai buruh harian di ladang dan mengurus rumah serta anak.
Selain itu, anak ketiga dari Bapak I Nyoman Mudia yaitu Komang Rendi Yana juga tengah
bekerja sebagai buruh harianyang kadang tidak menentu. Dan anak keempat, kelima, dan
keenam Bapak I Nyoman Mudia yaitu I Ketut Rian Ariadi baru menyelesaikan pendidikan
SMK dan Ni Putu Anggi Julianti Ni Kadek Pani Julianti saat ini tengah menempuh
pendidikan di SD Negeri Banua dengan tingkat pendidikan yaitu SD kelas VI. Adapun daftar
identitas dari keluarga Bapak I Nyoman Mudia dapat dilihat pada Tabel 1.
3. Komang Rendi
Nyoman Mudia dan anak-anaknya masih menggunakan kusen yang tidak disertai dengan kaca
jendela hanya memakai karung sebagai pengganti kaca. Rumah Bapak I Nyoman Mudia
merupakan rumah keluarga, yang mana beliau serta keempat anak yang belum menikah tinggal
dalam satu areal pekarangan rumah dengan satu bangunan yang menyatu antara satu kamar
dengan kamar lainnya. Luas areal pekarangan Bapak I Nyoman Mudia adalah ± 3 are dengan
bangunan utama, yang ditempati oleh Bapak I Nyoman Mudia sendiri terdiri atas 3 kamar tidur
yaitu kamar tidur yang ditempati oleh Bapak I Nyoman Mudia beserta istrinya Nyoman Sayang,
sedangkan dua kamar tidur lainnya ditempati oleh Komang Rendi Yana dan Kadek Pani Julianti,
kemudian satu kamar lagi ditemapti oleh I Ketut Rian Ariadi serta Ni Putu Anggi Julianti . Selain
itu pada bangunan utama ini juga terdapat teras yang biasanya dipergunakan sebagai tempat
berkumpul oleh keluarga Bapak I Nyoman Mudia. Di depan bangunan utama terdapat sebuah
dapur, dan di sisi kirinya terdapat kamar mandi.
Gambar 1.1 Denah Rumah Bapak I Nyoman Mudia
Keterangan:
1. Bangunan Utama rumah Bapak I Nyoman Mudia dan anak-anaknya
a. Kamar Tidur Komang Rendi Yana dan Kadek Pani Julianti b. Kamar Tidur Bapak I Nyoman Mudia dan istri
c. Kamar Tidur I Ketut Rian Ariadi dan Ni Putu Anggi Julianti 2. Dapur
3. Kamar Mandi
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan dijelaskan menjadi dua pokok yaitu pendapatan keluarga
dan pengeluaran keluarga.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keadaan ekonomi Bapak I Nyoman Mudia masih terbilang kurang mencukupi guna
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Hal tersebut disebabkan oleh keseharian dari
Bapak I Nyoman Mudia yang hanya bekerja sebagai pencari bambu yang kadang kala
menjadi buruh harian, dimana pendapatan yang dihasilkan kurang lebih Rp. 80.000 perhari.
Namun pendapatan tersebut tidak selalu didapatkan dengan nilai yang sama dan kiranya
selama sebulan berpenghasilan Rp. 2.400.000,- (dua juta empat ratus ribu rupiah) yang
dapat dipergunakan habis untuk keperluan sehari-hari. Disisi lain, penghasilan dari istrinya
yaitu Ibu Nyoman Sayang, yang hanya bekerja sebagai buruh harian memperoleh
penghasilan sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per harinya. Hal ini tentu belum
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi ditambah dengan harus membiayai
keempat orang anakanya yang mana kedua putrinya kini tengah menempuh pendidikan SD.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Kesejahteraan sebuah keluarga umumnya dapat diukur menggunakan perbandingan
antara pemasukan dan pengeluaran keluarga tersebut. Pendapatan keluarga Bapak I
Nyoman Mudia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara keseluruhan
adalah sekitar sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) per bulan. Dengan pendapatan
sehari-hari, biaya sosial, biaya listrik, air, kesehatan, pendidikan, kerohanian, dan lain-lain.
ribu) per hari. Pengeluaran Rp 80.000,- (delapan puluh ribu) dipergunakan untuk biaya
dapur seperti beras dan lauk pauk. Keperluan lain seperti rokok hingga uang jajan
anak-anaknya yang masih sekolah pun masuk dalam pengeluaran tersebut. Biaya ini
belum termasuk biaya listrik dan air, serta pengeluaran yang bersifat insidental lainnya.
Biaya tersebut baru hanya lauk pauk, uang jajan, dan rokok. Biaya yang diperlukan
untuk pembayaran listrik setiap bulannya diperlukan sekitar Rp. 50.000 (lima puluh
ribu rupiah) sedangkan untuk biaya air Rp. 80.000 (delapan puluh ribu rupiah)
walaupun air yang digunakan Bapak I Nyoman Mudia air swadaya Bapak I Nyoman
Mudia tetap membayar iuran air setiap bulannya.
2. Kesehatan
Dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Nyoman Mudia menggunakan kartu JKBM
(Jaminan Kesehatan Bali Mandara) yang diterima dari desa.
3. Sosial dan lain-lain
Untuk kegiatan yang berhubungan dengan kerohanian, Keluarga Bapak I Nyoman
Mudia cukup menggunakan apa yang mereka miliki dan yang mereka mampu untuk
dipersembahkan. Bali memiliki ikatan sosial antar warga dan banjar/desa yang sangat
erat, sehingga apapun yang diperlukan oleh banjar/desa kita harus turut serta baik
berupa tenaga maupun materi. Terlebih lagi apabila ada iuran banjar, uang suka duka
meliputi uang sukarela, warga yang mengalami kematian atau ngaben, hadiah atau
sumbangan pada acara manusia yadnya, apalagi penduduk Desa Banua yang terbilang
sedikit dan desa sedang dalam proses pembangunan sehingga uang iuran banjar
terhitung lebih besar. Iuran sosial yang diikuti Bapak I Nyoman Mudia ini terbilang
cukup banyak seperti iuran pembangunann desa sebesar Rp. 150.000 (seratus lima
puluh ribu rupiah) yang dibayar setiap bulannya, kemudian iuran banten untuk setiap
rupiah) namun nominal tersebut tergantung dengan banten yang dipergunakan di pura
tersebut pada saat piodalan. Biaya tersebut belum termasuk iuran denda atau dedosan yang berlaku di Desa Banua.
4. Pendidikan
Bapak I Nyoman Mudia masih memiliki anak yang masih mengenyam pendidikan di
SD yaitu Ni Putu Anggi Julianti dan Ni Kadek Pani Julianti yang saat ini masih tercatat
sebagai siswa kelas VI Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri Banua. Untungnya
pembayaran SPP dan buku telah ditanggung oleh pemerintah sehingga Bapak I
Nyoman Mudia tidak perlu mengeluarkan biaya selain seragam, alat tulis dan uang
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan dengan
narasumber yaitu melakukan dengan cara lebih mendekatkan diri kepada narasumber
sekaligus sering melakukan percakapan dengan narasumber (Bapak I Nyoman Mudia beserta
keluarga) untuk mendapatkan informasi. Informasi didapat setelah beberapa kali mengadakan
kunjungan ke rumah keluarga dampingan.
Apabila dilakukan perbandingan antara pemasukan dan pengeluaran sehari-hari, maka
keadaan yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Mudia dapat dikatakan kurang
mencukupi, mengingat sebagian pendapatan yang diperoleh tidak menentu
2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan prioritas yang dihadapi diantaranya adalah masalah ekonomi dan
kesehatan.
2.2.1 Ekonomi
Apabila diperhatikan kondisi keluarga Bapak I Nyoman Mudia, permasalahan utama
yang dihadapi adalah bidang ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengeluaran
untuk biaya sekolah anak, upacara adat, iuran-iuran, maupun acara yang sifatnya insidental,
pendapatan Bapak I Nyoman Mudia terbilang belum mencukupi. Hal tersebut dikarenakan
Bapak I Nyoman Mudia dan istrinya tidak memiliki penghasilan tetap dan tidak dapat
menyisihkan sebagian uangnya untuk tabungan. Sehingga kadang kala apabila terdapat
pengeluaran yang bersifat insidental Bapak I Nyoman Mudia harus meminjam uang kepada
tetangganya.
2.2.2 Kesehatan
Dengan aktivitas keseharian sebagai buruh, menyebabkan Bapak I Nyoman Mudia
rentan mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas berat.
Gangguan ini kemungkinan terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja). Jika hal seperti ini terus terjadi, maka masalah kesehatan tersebut
bahwa kesehatan memang menjadi hal fundamental yang wajib dijaga. Terlebih lagi kartu
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1 Program
Setelah melakukan pendekatan, identifikasi dan mengetahui skala prioritas masalah
yang dihadapi, berikut jalan alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut.
3.1.1 Ekonomi
Solusi yang dapat ditawarkan untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang
dihadapi Bapak I Nyoman Mudia dan Ibu Nyoman Sayang yaitu mencari alternatif
pekerjaan yang dapat dilakukan di sela-sela libur menjadi pekerja harian, seperti
memproduksi dan menjual canang. Alternatif kedua adalah membuat jajanan yang
sering digunakan dalam upakara banten. Alternatif ketiga ialah memanfaatkan
hasil-hasil perkebunan yang ada dibelakang rumah seperti pisang, labu siam untuk dijual.
Ketiga alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat
dikerjakan oleh Ibu Nyoman Sayang di rumah sehingga Ibu Nyoman Sayang dapat
membantu perekonomian Bapak I Nyoman Mudia. Selain itu, pemasukan dana yang
didapat dari kedua alternatif ini kemudian di simpan dengan menggunakan metode
saving money, agar nantinya dana yang didapat bisa ditabung ataupun dapat berguna
dalam menutupi hutang-hutang yang ada maupun dalam memenuhi kebutuhan
sehari-hari atau sifatnya insidental.
3.1.2 Kesehatan
Kondisi kesehatan Bapak I Nyoman Mudia dan Ibu Nyoman Sayang dapat dijaga
dengan mengurangi aktivitas fisik yang terlalu berat serta mengkonsumsi makanan sehat
dan teratur. Selain itu, membantu Bapak I Nyoman Mudia mencari informasi mengenai
kartu JKBM yang hilang dan juga di pekarangan rumah dapat ditanami
tumbuhan-tumbuhan yang dapat berfungsi sebagai obat bagi keluarga (toga) maupun dapat juga
dijual sebagai pemasukan dana keluarga (pemasukan dalam hal ekonomi).
Adapun agenda kegiatan Keluarga Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM Periode XIII Tahun 2016
di Desa Banua dimana untuk kunjungan keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau
minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Berikut ini adalah tabel 2
yang memaparkan agenda kegiatan pendamping selama mengikuti program KK Dampingan
ini :
Nama KK Dampingan : I Nyoman Mudia
Lokasi : Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli
Nama Mahasiswa : Ni Putu Kurnia Saraswati
NIM : 1301405001
Tabel 2 : Agenda Kegiatan KK Dampingan
No Tanggal Waktu Kegiatan
3. 27 Juli 2016 18.00-19.00 Survey alamat rumah keluarga dampingan. 4. 28 Juli 2016 17.00 – 18.00 Sosialisasi program-program yang akan
dijalankan di desa kepada keluarga
dampingan.
4. 29 Juli 2016 18.00 – 20.00 Pendekatan secara umum dengan keluarga
dampingan dan mengenalkan diri pada
keluarga dampingan Bapak I Nyoman
Mudia.
5. 31 Juli 2016 16.00 – 18.00 Mengetahui secara detail profil keluarga
Bapak I Nyoman Mudia.
2016 Nyoman Mudia serta mengidentifikasi
masalah-masalah yang dihadapi secara
umum.
7. 5 Agustus
2016
16.00 – 20.00 Melakukan pendekatan mengenai masalah
ekonomi yang dihadapi oleh Bapak I
18.00 – 19.30 Berdiskusi mengenai masalah kesehatan
yang sering dialami keluarga ini dan
menanyakan bagaimana cara mereka
untuk mendapatkan pengobatan.
10. 9 Agustus
2016
18.00 – 20.00 Membicarakan dan menyadarkan keluarga
dampingan tentang pentingnya kebersihan
lingkungan sekitar .
11. 10 Agustus
2016
17.00 – 18.00 Berbincang–bincang dan membantu
keluarga dampingan dalam melakukan
pekerjaan rumah sehari–hari.
12. 10 Agustus
2016
21.00 – 22.00 Berbincang dengan Ibu Nyoman Sayang
mengenai masalah ekonomi dan
membantunya dalam melakukan
19.00 – 22.00 Memberi informasi mengenai pentingnya
membantu mencari informasi mengenai
JKBM yang hilang.
16. 19 Agustus
2016
14.00 – 18.00 Berbincang-bincang sambil mengetahui
perubahan-berubahan yang dialami oleh
keluarga Bapak I Nyoman Mudia selama
kegiatan ini.
17. 20 Agustus
2016
13.00 – 16.00 Memantau perkembangan keadaan
keluarga setelah diskusi mengenai solusi
masalah-masalah yang dialami keluarga.
18. 21 Agustus
2016
13.00 – 16.30 Membantu membersihkan perkarangan
rumah Bapak I Nyoman Mudia dan sambil
melakukan pedekatan mengenai keadaan
keluarga dan lingkungannya.
13.00 – 19.00 Berdiskusi mengenai permasalahan
ekonomi yang dialami keluarga dan
diberikan solusi untuk menghemat
pengeluaran dan menabung sebagian dari
pendapatan keluarga.
07.00-08.00 Berpamitan dan berterima kasih kepada
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam
Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal
15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Dimulai sejak meminta daftar
keluarga dampingan kepada kepala desa, I Ketut Tileh.
4.2 Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan Keluarga Dampingan sesuai
dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud yaitu Desa
Banua Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Lokasi yang lebih spesifik adalah Rumah
Bapak I Nyoman Mudia di Desa Banua, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
4.3 Pelaksanaan
Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Banua
dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal dua hari sekali atau
minimal 15 kali dalam sebulan. Kunjungan yang yang dilakukan tidak menentu karena
dilakukan di sela-sela program pokok yang telah diprogramkan dan tergantung keberadaan
keluarga Bapak I Nyoman Mudia di rumah.
4.4Dampak
Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan
Bapak I Nyoman Mudia selaku KK Dampingan dapat meningkatkan pendapatannya melalui
program pokok KKN sehingga dapat memperbaiki taraf hidup keluarganya.
4.5 Hasil
Pelaksanaan program ini memberikan hasil bagi kedua belah pihak, KK Dampingan dan
mahasiswa itu sendiri. Hasil yang diterima mahasiswa mungkin tidak terlihat secara kasat
mata, namun sikap dan mental mahasiswa dituntut untuk menjadi lebih terbuka dan mampu
melihat permasalahan dan menemukan solusi alternatif dan logis, sekaligus mampu untuk
program ini dapat membantu dalam mengidentifikasi sekaligus memberikan solusi alternatif
yang dapat ditempuh untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
4.6 Kendala
Dalam pelaksanaan pendampingan keluarga, tidak ada kendala yang berarti. Keluarga
Bapak I Nyoman Mudia begitu terbuka dengan kehadiran pendamping. Hal ini
BAB V PENUTUP
5.1Simpulan
Melihat kondisi keluarga Bapak I Nyoman Mudia, dapat diambil kesimpulan bahwa
tingkat pendidikan, pola berpikir dan soft skill sangat diperlukan untuk menopang kehidupan, terutama dalam mencari nafkah untuk penghidupan keluarga. Dengan tingkat
pendidikan yang masih rendah, memperkecil kemungkinan bagi seseorang untuk
mendapat pekerjaan yang layak. Pemberian pengetahuan mengenai saving money yang bertujuan untuk membantu Bapak I Nyoman Mudia dalam menyimpan uang yang
dimiliki untuk ditabung.
Kemudian dari segi kesehatan, dengan profesi yang mengandalkan kemampuan fisik,
rentan terjadi gangguan kesehatan terutama apabila tidak mengacu pada konsep K3
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dengan tubuh yang sehat, tentu memudahkan dalam
melakukan aktivitas dan memenuhi kebutuhan hidup. Hal yang sama juga berlaku bagi
lingkungan tempat tinggal, dengan lingkungan yang bersih dan sehat, turut berperan
dalam menjaga vitalitas dan kondisi kesehatan.
5.2Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan kepada keluarga Bapak I Nyoman Mudia di
bidang ekonomi antara lain :
a. Mencari alternatif pekerjaan yang dapat dilakukan di sela – sela libur menjadi
buruh, seperti memproduksi dan menjual canang.
b. Alternatif kedua adalah membuat jajanan yang sering digunakan dalam upakara
banten.
Kedua alternatif ini tidak membutuhkan aktivitas fisik yang berat, sehingga dapat
dikerjakan oleh Ibu Nyoman Sayang di rumah.
c. Alternatif ketiga ialah memanfaatkan hasil-hasil perkebunan yang ada dibelakang
rumah seperti pisang, labu siam untuk dijual. Sehingga Ibu Nyoman Sayang dapat
1.1Bangunan Utama Rumah Bapak I Nyoman Mudia tampak depan
1.3Kondisi dapur keluarga Bapak I Nyoman Mudia