• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Manunggal Jaya Di Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan CV. Manunggal Jaya Di Boyolali."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

CV. MANUNGGAL JAYA DI BOYOLALI

SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

ISWATUN HASANAH B 100 100 072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

1 ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan CV. Manunggal Jaya di Boyolali. Jumlah anggota populasi sebanyak 125 orang karyawan. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling karena pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dan penentuan ukuran sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 40 responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana untuk mengukur pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu program keselamatan dan kesehatan kerja sebagai variabel independent (X) dan kinerja karyawan sebagai variabel dependent (Y). Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu dengan program Stastitical for Product and Service Solution (SPSS) versi 17. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan CV. Manunggal Jaya Boyolali. Berdasarkan hasil pengujian empiris variabel program keselamatan dan kesehatan kerja memiliki nilai koefisien sebesar 0.725 dengan nilai t hitung 4.923 serta nilai signifikansi 0.001.

(4)

2 PENDAHULUAN

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam setiap aktivitas

organisasi. Menurut Robbins (2006), organisasi adalah kesatuan sosial yang

dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat

diidentifikasikan bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan.

Dalam kenyataan masih banyaknya suatu organisasi yang tidak

menyadari akan hal ini, dimana organisasi hanya mementingkan keuntungan

yang ingin dicapai melainkan tidak memperhatikan hal-hal lain seperti

keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, padahal hal ini adalah faktor

penting yang harus diperhatikan apalagi organisasi yang bergerak dibidang

konstruksi, hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan tidak berkembangnya

jasa konstruksi di Indonesia dikarenakan pengusaha dan top manajemen tidak

mau mengakui bahwa mereka perlu membentuk kembali budaya perusahaan.

Sasaran utama yang ingin dicapai Manajemen Proyek Konstruksi yaitu

menciptakan iklim kerja yang mendukung baik dari segi sasaran, kondisi

kerja, keselamatan kerja, dan komunikasi timbal balik yang terbuka antara

atasan dan bawahan.

Dari pernyataan diatas jelas bahwa perusahaan jasa konstruksi

memberi dampak positif terhadap perkembangan perekonomian, namun

kenyataannya pelaksanaan usaha jasa konstruksi memiliki hambatan dan

masalah yang dihadapi yang menjadi fenomena umum bahwa setiap sektor

usaha tidak hanya memiliki kelebihan tetapi banyak kekurangan yang ada

(5)

3

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengaruh keselamatan dan

kesehatan karyawan dengan kinerja karyawan sangat menentukan kemajuan

perusahaan, hal ini disebabkan kondisi pekerja yang maksimal akan

mempengaruhi hasil kinerjanya. Selain itu, apabila perusahaan memberikan

kenyamanan, jaminan keselamatan, dan fasilitas yang memadai dapat membuat

pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah

dari penelitian ini adalah “Seberapa besar Pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan CV Manunggal Jaya di Boyolali”.

Berdasarkan perumusan permasalahan tersebut di atas, tujuan penelitian

ini adalah untuk “Mengetahui seberapa besar pengaruh Keselamatan dan

Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Karyawan CV. Manunggal Jaya di Boyolali”.

TINJAUAN PUSTAKA

Kinerja merupakan aspek terpenting dalam pencapaian tujuan, pencapaian

tujuan dengan secara maksimal merupakan buah dari kinerja tim atau individu

yang baik. Begitu pula sebaliknya, kegagalan dalam mencapai sasaran yang

dirumuskan merupakan akibat dari kinerja tim atau individu yang tidak efisien.

Kinerja menurut Rivai (2000:13) dalam bukunya yang berjudul Performance

Appraisal mengungkapkan bahwa dengan kinerja karyawan yang tinggi

diharapkan dapat memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kemajuan

perusahaan.

Mangkunegara (2000:67) juga beranggapan bahwa kinerja karyawan

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepada karyawan. Sedangkan Pendapat dari ahli yang lain, Bernandin

dan Russell yang dikutip oleh Gomes dalam penelitian Rahman (2013:33)

mengungkapkan bahwa kinerja adalah catatan yang dihasilkan dari fungsi suatu

(6)

4

merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja

(Griffn dalam Yullyanti, 2009:133). Sedangkan menurut Vroom (dalam

Yullyanti, 2009:133) kinerja merupakan hasil perkalian antara motivasi dengan

kemampuan.

Secara umum digunakan dua kriteria utama dalam menentukan faktor

penilaian karya pegawai (kinerja), yakni bahwa faktor tersebut harus relevan

dengan pelaksanaan tugas–tugas jabatan (job relatedness) serta dapat diukur

(measurable).

Dalam proyek konstruksi, rasio kinerja adalah nilai yang diukur

selama proses konstruksi, dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material,

uang, metode dan alat. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung pada

efektifitas pengelolaan sumber daya. Sumber daya yang digunakan selama proses

konstruksi adalah material, machines, men, method, money. Wulfram (dalam

Malik, 2013:34).

Suatu lingkungan kerja yang aman membuat pekerja menjadi sehat dan

produktif. Faktor lingkungan kerja juga dapat meliputi hal – hal yang

berhubungan dengan proyek konstruksi secara langsung seperti tekanan yang

berlebihan terhadap jadwal pekerjaan, peralatan dan perlengkapan keselamatan

kerja yang tidak memadai, kurangnya pelatihan keselamatan kerja

yangdiberikan pada pekerja, kurangnya pengawasan terhadap keselamatan kerja

para pekerja.

Untuk memudahkan penilaian kinerja, standar pekerjaan harus diukur dan

dipahami secara jelas, suatu pekerjaan dapat diukur melalui jumlah, kualitas,

ketepatan waktu mengerjakannya, kehadiran, kemampuan bekerja sama yang

dituntut oleh pekerjaan tertentu. Secara umum pengukuran kinerja berarti

perbandingan yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda.

Penerapan standar diperlukan untuk mengetahui apakah kinerja karyawan

sesuai sasaran yang diharapkan sekaligus melihat besarnya penyimpangan dengan

cara membandingkan antara hasil yang aktual dengan hasil yang diharapkan, oleh

karena itu adanya suatu standar yang baku merupakan tolak ukur bagi kinerja

(7)

5

Menurut Dharma (2002:164), ukuran-ukuran kinerja bagi seorang manajer

dapat dilihat dari beberapa faktor penyebabnya, salah satunya tentang keselamatan

dan kesehatan kerja karyawan yang diterapkan, atau seberapa besar kecelakaan

yang dilakukan oleh para karyawan. OHSAS dalam Malik (2013:9)

mendefinisikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai kondisi dan faktor yang

mempengaruhi atau akan mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja

(termasuk pekerja kontrak dan kontraktor) dan juga tamu atau orang lain yang

berada ditempat kerja.

Pemerintah memberikan jaminan kepada karyawan dengan menyusun

Undang – undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33, yang dinyatakan

berlaku pada tanggal 6 januari 1951, kemudian disusul dengan Peraturan

Pemerintah Tentang Pernyataan berlakunya peraturan kecelakaan tahun 1947 (PP

No. 2 Tahun 1948), yang merupakan bukti tentang disadarinya arti penting

keselamatan kerja di dalam perusahaan. Heidjrahman Ranupandojo dan Suad

Husan (dalam tulisan Kusuma, 2010:4).

METODE PENELITIAN

Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis

dapat digambarkan sebagai berikut:

(8)

6

Variabel bebas (X) yaitu keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan akan

mempengaruhi variabel terikat (Y) yaitu kinerja karyawan

Berdasarkan pengamalan laporan keuangan laba rugi menunjukan bahwa

laba perusahaan pada tahun 2011-2013 mengalami penurunan, maka hipotesis

yang diajukan sebagai berikut :

Data Primer adalah Data yang diperoleh langsung dari lapangan termasuk

laboratorium (Nasution dalam, Sulistyarini 2006:50). Penelitian ini dapat

diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada para pekerja konstruksi bangunan di

CV Manunggal Jaya Boyolali.

Data Sekunder adalah data atau sumber yang didapat dari bahan bacaan

(Nasution dalam, Sulistyarini 2006:51). Penelitian ini data sekunder diperoleh dari

perusahaan yang dapat dilihat dokumentasi perusahaan, buku-buku referensi, dan

informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan analisis data yang menggunakan perhitungan regresi

sederhana dengan program IBM Stastitical for Product and Service Solution

(SPSS) versi 17, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Y = 11,028 + 0,725X+e

Konstanta sebesar 11,028dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa

apabila keselamatan dan kesehatan kerja (X) nilainya adalah 0, maka kinerja

karyawan (Y) nilainya adalah sebesar 11,028.

Koefisien regresi X yaitu keselamatan dan kesehatan kerja menunjukkan

koefisien yang positif sebesar 0,725. Apabila keselamatan dan kesehatan kerja

bertambah nilainya, maka akan meningkatkan kinerja karyawan, dengan demikian

dapat diketahui bahwa keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan

kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini variabel program

keselamatan dan kesehatan kerja dapat diketahui nilai thitung 4,923 dengan taraf

signifikansi p-value sebesar 0,000< α = 0,05. Oleh karena itu, keselamatan dan

(9)

7

Dari hasil analisis dan pengujian hipotesis tentang keselamatan dan

kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi

keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan kinerja yang tinggi pula.

Signifikansi hubungan antara keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja

dikemukakan oleh Dharma (2002:164) yang menyatakan bahwa ukuran-ukuran

kinerja bagi seorang manajer dapat dilihat dari beberapa faktor penyebabnya,

salah satunya tentang keselamatan dan kesehatan kerja karyawan yang diterapkan,

atau seberapa besar kecelakaan yang dilakukan oleh para karyawan. Berdasarkan

hasil penelitian, karyawan memiliki tingkat keselamatan dan kesehatan kerja yang

cukup tinggi sehingga mempunyai dampak positif terhadap pekerjaannya dalam

meningkatkan kinerja mereka.

Hal ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Paramitha (2012)

dalam Jurnal Administrasi Bisnis Volume I hasil penelitian berupa variabel

keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi kerja karyawan. Kemudian mendukung pula penelitian yang dilakukan

oleh Ryska Rahman (2013) Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan PT. Ceria Utama Abadi Cabang Palembang hasil penelitiaanya

ialah, variabel keselamatan kerja dan kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan.

KESIMPULAN

Dari hasil analisis regresi linier sederhana yang dilakukan diperoleh hasil

persamaan regresi sebesar Y = 11,028+ 0,725X. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel X keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap

variabel Y kinerja karyawan CV. Manunggal Jaya di Boyolali. Pengaruh

signifikan terlihat dari hasil uji t memperoleh nilai thitung sebesar 4,923 diterima

taraf signifikan 5 % (p<0.05) maka program keselamatan dan kesehatan kerja yan

diterapkan di CV. Manunggal Jaya di Boyolali berpengaruh positif terhadap

kinerja karyawan.

Kemudian nilai koefisien determinasi R Square sebesar 0,389

(10)

8

program keselamatan dan kesehatan kerja, sedangkan sisanya 61,1%

(100%-38,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini

misalnya pendidikan dan pelatihan, gaya kepemimpinan, dan kompensasi.

SARAN

Perusahaan harus mempertahankan program keselamatan dan kesehatan

kerja yang ada pada perusahaan yang telah diterapkan selama ini, agar kinerja

karyawan tetap berada pada tingkat yang tinggi. Dan perusahaan harus senantiasa

menyediakan alat pelindung diri menurut ketentuan batas waktu agar selalu dalam

kondisi layak pakai sehingga dapat melindungi karyawan dan mencegah kejadian

yang tidak diinginkan.

Selain mempertahankan program keselamatan dan kesehatan kerja, untuk

meningkatkan kinerja karyawan proyek konstruksi sebaiknya pihak manajemen

lebih memperhatikan aspek peraturan dan prosedur K3 karena dari hasil penelitian

pengaruh terkecil diperoleh dalam kinerja karyawan. Perusahaan perlu

memperhatikan apakah peraturan dan prosedur yang berlaku sudah dijalankan

sesuai dengan apa yang telah di tetapkan oleh pihak manajemen.

Kemudian departemen keselamatan dan kesehatan kerja (HSE) harus secara

berkala memberikan pelatihan dan pendidikan mengenai sistem prosedur kerja,

audit keselamatan, pemakaian alat pelindung diri, sistem inspeksi dan

pemeliharaan peralatan. Hal ini yang paling penting ialah menciptakan kesadaran

yang tinggi kepada semua karyawan terhadap pentingnya keselamatan dan

kesehatan kerja. Kesadaran yang dimiliki setiap karyawan mampu mendukung

(11)

9

mencegah dan mengurangi kecelakaan akibat kerja. Kesadaran dari para pekerja

tentang keselamatan dan kesehatan kerja harus ditingkatkan karena pada

umumnya kecelakaan - kecelakaan kerja yang terjadi adalah faktor kelalaian

pekerja itu sendiri.

Dan perusahaan perlu memberikan sanksi yang tegas kepada karyawan

yang melanggar aturan - aturan keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini

dimaksudkan agar karyawan lebih disiplin dan juga untuk menghindari terjadinya

kecelakaan atau kerusakan akibat kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Christina, Wieke Yuni. 2012. Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi. Jurnal Rekayasa Sipil, Volume 6, No. 1.

Darma, S. 2002. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: CV. Rajawali.

Fathoni, Abdurrahman. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Cetakan Kedua, PT. Remaja Rosdakarya Offset.

(12)

10

Mathis, Robert L. & Jackson. John H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Nasution S. 2003. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Paramita, C. C. P dan Wijayanto, Andi. 2012. “Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT PLN (Persero) APJ Semarang”. Jurnal Administrasi Bisnis, 1(1) : 1-7.

Rivai, Veithzal. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Yogyakarta: PT. Raja Grafndo.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada.

Saputra, Dody. 2012. Analisis Hubungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. DyStar Colours Indonesia. Institut Pertanian Bogor. Diambil pada 29 September 2012 dari repository.ipb.ac.id/handle/123456789/57093

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: PT. Alfabeta

Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

26 Agustus 2016 panitia telah melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Evaluasi Nomor BAE- 01

Negara Jerman. 4) Peserta didik memperhatikan penjelasan tentang hubungan Indonesia Jerman. 2) Peserta didik berdiskusi dengan kelompok yang sudah dibentuk diawal

This research is about the case study of the teaching learning model based on the cognitive moral on Indonesia Language subject in 4th grade in Pasirtamiang 2 Elementary school in a

[r]

Dalam penelitian ini metode terse- but dignuakan untuk dapat mendapatkan suatu fakta mengenai adanya pemanfaatan sampah sebagai produk karena sampah meru- pakan salah satu fenomena

Peran komputer disini sangatlah dibutuhkan untuk memaksimalkan hasil kerja, oleh karena itulah dibuatlah sistem Administrasi berbasis komputer yang mempunyai keunggulan

Setelah melakukan analisis pada PO Jan Kiong dan untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan sebelumnya, dengan rancangan usulan ini diharapkan dapat membantu dalam pengolahan