• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN ENZIMATIS MENGGUNAKAN EKSTRAK NENAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN ENZIMATIS MENGGUNAKAN EKSTRAK NENAS."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN ENZIMATIS

MENGGUNAKAN EKSTRAK NENAS

Oleh:

Riza Sahala Manullang 4103210032

Program Studi Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga mulai dari pembuatan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian dan penyusunan proposal skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Judul yang ditentukan dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2014 sampai Juli 2014 ialah “Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui Teknik Kombinasi Fermentasi dan Enzimatis Menggunakan Ekstrak Nenas”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal skripsi ini, mulai dari pengajuan judul proposal sampai penyusunan skripsi. Antara lain Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Jamalum Purba, selaku Ketua Jurusan M.Si, Bapak Prof. Suharta, Ibu Dr. Iis Siti Jahro dan Ibu Drs. Ida Duma Riris, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak masukan demi kelancaran penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua dosen, pegawai serta laboran yang terlibat dalam penyelesaian penelitian skripsi ini.

Secara khusus kepada orang tua penulis, Bapak B. Manullang dan Ibu L. Sinaga atas segala doa, bimbingan, kasih sayang dan dukungan moril maupun material kepada penulis. Adik saya Dian Eko Putra Manullang atas dukungan dan motivasinya. Terimakasih juga kepada Vivi Lestari Hutapea dan Sonri Dian Silalahi dan teman – teman lainnya yang ikut membantu pada penelitian ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 21 Juli 2014

(3)

iii

PEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) MELALUI KOMBINASI TEKNIK FERMENTASI DAN ENZIMATIS

MENGGUNAKAN EKSTRAK NENAS

Riza Sahala Manullang (NIM.4103210032)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi optimum pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) melalui kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis. Teknik kombinasi yang dilakukan yaitu menggunakan penambahan ragi tempe sebagai fermipan dengan konsentrasi tetap sebesar 0,5 gram dan ekstrak nenas (enzim bromelin kasar) dengan variasi konsentrasi 6 mL ; 8 mL ; 10 mL ; 12 mL dalam 100 mL krim santan, variasi pH 3 ; 4 ; 5 dan waktu inkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. Selanjutnya dilakukan analisa mutu meliputi uji kadar air, kadar asam lemak bebas dan bilangan iodin pada VCO yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan pada perlakuan pH 4 ; penambahan 0,5 gram ragi tempe dan 10 mL ekstrak nenas menghasilkan VCO optimum sebesar 30,45 mL. Hasil uji kadar air, asam lemak bebas dan bilangan iodin berturut-turut adalah 0,27% ; 0,144 mg KOH/g minyak; 7,12 g iod/100 g minyak.

(4)

MAKING OF VIRGIN COCONUT OIL (VCO) THROUGH COMBINATION OF FERMENTATION AND ENZYMATIC TECHNIQUES

USING PINEAPPLE EXTRACT

Riza Sahala Manullang (NIM.4103210032)

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the optimum conditions of Virgin Coconut Oil (VCO) making through a combination of fermentation and enzymatic techniques. Technique is performed using a combination of the addition of tempeh as fermipan with a fixed concentration of 0.5 gram and pineapple extract (crude bromelain enzyme) with various concentration of 6 mL; 8 mL; 10 mL; 12 mL in 100 mL coconut cream, variations of pH 3 ; 4 ; 5 and the time of incubation for 24 hours at room temperature. Further analysis includes testing the quality of water content, free fatty acid content and iodine value obtained in the VCO. Results showed the treatment at pH 4; the addition of 0.5 grams of tempeh and 10 mL of pineapple extract produce optimum yield of 30.45 mL VCO. The test results of water content, free fatty acids and iodine value in a row is 0.27%; 0.144 mg KOH / g of oil; 7,12 g iodine / 100 g oil.

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Batasan Masalah 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Tujuan Penelitian 6

1.5. Manfaat Penelitian 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Tanaman Kelapa 8

2.1.1. Santan 11

2.1.2. Lemak dan Minyak 12

2.1.3. Minyak Kelapa 13

2.2. Minyak Kelapa Murni (VCO) 15

2.3. Proses Pembuatan VCO 17

2.3.1. Pembuatan VCO Secara Enzimatis 20

2.3.2. Pembuatan VCO Secara Fermentasi 21

2.4.Enzim 22

2.4.1. Protease 24

2.4.2. Enzim Bromelin 25

2.4.3. Tanaman Nenas (Ananas Comosus (L) Merr) 27

2.5. Fermentasi 28

2.5.1. Ragi Tempe 29

2.6. Penentuan Kualitas VCO 31

2.6.1. Kadar Air 31

2.6.2. Asam Lemak Bebas 32

2.6.3. Bilangan Iodin 32

BAB III. METODE PENELITIAN 34

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34

3.2. Alat dan Bahan 34

3.2.1. Alat 34

(6)

3.3. Prosedur 35

3.3.1. Pembuatan Larutan Standar 35

3.3.2. Penyiapan ekstrak Nenas 35

3.3.3. Uji identifikasi enzim bromelin Kasar 36

3.3.4. Pembuatan Santan dan krim santan Kelapa 36 3.3.5. Pembuatan VCO Metode Kombinasi Fermentasi dan Enzimatis 36 3.4. Penentuan Kualitas Virgin Coconut Oil (VCO) 38

3.4.1. Penentuan kadar Air 38

3.4.2. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas 38

3.4.3. Penentuan Bilangan Iodin 39

3.5. Diagram Alir Penelitian 40

3.5.1. Penyiapan Ekstrak Nenas (Enzim Bromelin Kasar) 40

3.5.2. Uji identifikasi Enzim Bromelin kasar 40

3.5.3. Pembuatan Santan dan Krim Santan Kelapa 41 3.5.4. Pembuatan VCO Melalui Kombinasi Metode Enzimatis dan

Fermentasi 42

3.5.5. Penentuan Kualitas VCO 43

3.5.5.1. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas 43

3.5.5.2. Penentuan Bilangan Iodin 43

3.5.5.3. Penentuan Kadar Air 44

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN 45

4.1. Penyiapan Ekstrak Nenas 45

4.2. Identifikasi enzim Bromelin 45

4.3. Pembuatan Santan dan Krim Santan Kelapa 47

4.4. Pembuatan virgin Coconut Oil (VCO) Metode Kombinasi 48

4.5. Rendemen perolehan VCO 48

4.6. Penentuan Kualitas VCO yang dihasilkan 51

4.6.1. Penentuan Kadar air 52

4.6.2. Penentuan asam lemak Bebas 53

4.6.3. Penentuan Bilangan Iodin 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

(7)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa 10

Tabel 2.2. Komposisi Kimia Minyak Kelapa 15

Tabel 2.3. Syarat Mutu VCO menurut SNI 7381 Tahun 2008 17

Tabel 2.4. Kandungan bromelin dalam tanaman nenas (%) 26

Tabel 2.5. Kandungan Gizi dari Buah Nenas 28

Tabel 4.1. Rendemen Perolehan Ekstrak Bonggol Nenas 45

Tabel 4.2. Rendemen Perolehan Krim Santan 47

Tabel 4.3. Rendemen Perolehan VCO 49

Tabel 4.4. Rata – Rata Kadar Air VCO 52

Tabel 4.5. Rata – Rata Kadar ALB VCO 53

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Sistem emulsi dari krim santan 2

Gambar 1.2. Mekanisme hidrolisis ikatan peptida 3

Gambar 1.3. Mekanisme enzimatik hidrolisis ikatan peptida 4

Gambar 2.1. Bagian – Bagian Buah Kelapa 9

Gambar 2.2. Orientasi molekuler emulsifier 12

Gambar 2.3. Reaksi Pembentukan Trigliserida 13

Gambar 2.4. Virgin Coconut Oil (VCO) 16

Gambar 2.5. Ikatan lipoprotein dalam santan 19

Gambar 2.6. Mekanisme enzimatik hidrolisis ikatan peptida 20

Gambar 2.7. Reaksi enzimatis 23

Gambar 2.8. Pengaruh konsentrasi substrat pada enzim 24

Gambar 2.9. Tanaman nanas 27

Gambar 2.10. Reaksi Hidrolisis Minyak 31

Gambar 2.11. Reaksi Penentuan Asam Lemak 32

Gambar 2.12. Reaksi penentuan bilangan iod 33

Gambar 3.1. Skema Pembuatan Ekstrak Nenas (Enzim Bromelin Kasar) 40

Gambar 3.2. Skema identifikasi Enzim Bromelin Kasar 40

Gambar 3.3. Skema Pembuatan Krim Santan Kelapa 41

Gambar 3.4. Skema Pembuatan VCO Kombinasi Metode Enzimatis

dan Fermentasi 42

Gambar 3.5. Skema Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas 43

Gambar 3.6. Skema Penentuan Bilangan Iodin 43

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) sering disebut tanaman kehidupan karena

bermanfaat bagi kehidupan manusia diseluruh dunia. Hampir semua bagian

tanaman kelapa memberikan manfaat bagi manusia. Hal ini merupakan peluang

untuk pengembangan kelapa menjadi aneka produk yang bermanfaat. Beberapa

jenis produk kelapa antara lain santan, gula, air kelapa (kelapa muda), lidi, janur

dan daging kelapa (Rindengan dan Novarianto, 2005). Buah kelapa merupakan

sumber minyak nabati bermanfaat di dunia karena banyak sekali kegunaannya,

yaitu sebagai bahan makanan seperti minyak, industri sabun, lilin dan

ramuan obat-obatan (Setyanidjaja, 1995). Selain itu, kelapa juga menghasilkan

produk olahan yang populer belakangan ini yaitu Virgin Coconut Oil (VCO).

Virgin Coconut Oil (VCO) atau Minyak Kelapa Murni minyak kelapa yang

terbuat dari daging kelapa. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah salah satu bahan

pangan sumber lemak yang sekarang ini banyak diminati orang karena khasiatnya

bagi kesehatan. Dibandingkan dengan minyak nabati lainnya seperti minyak

sawit, minyak kedelai, minyak jagung dan minyak bunga matahari, VCO memiliki

beberapa keunggulan yaitu kandungan asam laurat yang tinggi. Asam laurat

didalam tubuh akan diubah menjadi monolaurin yaitu sebuah senyawa

monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, antiprotozoa (Setiaji dan

Proyugo, 2006), sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia terhadap

penyakit serta mempercepat proses penyembuhan. Manfaat tersebut ditimbulkan

dari peningkatan metabolisme dari penambahan energi yang dihasilkan, sehingga

mengakibatkan sel-sel dalam tubuh bekerja lebih efisien, Sel-sel baru

menggantikan sel-sel yang rusak dengan lebih cepat. Virgin Coconut Oil (VCO)

didalam tubuh hanya akan menghasilkan energi, tidak seperti minyak sayur yang

(10)

Virgin Coconut Oil (VCO) diolah dari kelapa segar (bukan kopra), melalui

tahapan proses dingin dan vakum, tanpa pemanasan, tanpa proses pemutihan,

tanpa hidrogenasi. Semua prosesnya dilakukan pada suhu relatif rendah. Daging

buah diperas santannya dan kemudian santan diproses lebih lanjut untuk

mendapatkan minyak.

Santan kelapa merupakan cairan yang berwarna putih susu yang diperoleh dari

pemerasan daging kelapa. Santan merupakan emulsi yang terdiri dari dua

fase, yaitu fase air dan fase minyak yang tidak saling bercampur, karena

distabilkan oleh suatu emulgator. Emulgator adalah zat yang berfungsi untuk

memperkuat emulsi, dalam hal ini sebagai emulgatornya adalah protein.

Kedua fase tersebut diikat oleh molekul protein yang mengandung rantai

hidrokarbon dengan ujung polar. Bagian karbon dari protein bersifat

hidrofobik yang larut dalam minyak dan ion bersifat hidrofilik yang larut

dalam fase air karena asam amino larut dalam air, gugus karboksilat akan

melepaskan ion H+, sedangkan gugus amina akan menerima ion H+. Asam

amino dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan

negatif atau ion amfoter (Hairi, 2010).

(11)

Terbentuknya miny

terhidrolisisnya ikatan

terhidrolisis dan putus,

maka minyak dapat kelu

Dalam peroleha

mulai secara tradisiona

pancingan. Salah satu ca

dari krim santan dapat d

baik secara langsung ata

Penambahan enzim ters

pengemulsi pada santan.

enzim proteolitik. Enzim

menghidrolisa ikatan pe

(Muhidin, 2001 dalam W

Ikatan Peptida

Gamb

VCO yang dihas

lain VCO berwarna beni

antioksidan dalam VCO

(Setiaji dan Prayugo, 200

Protein menyera

protein akan terdegrada

amino. Hal inilah yang m

atau terdegradasi melalui

inyak merupakan akibat pemecahan prot

n peptida pada krim santan. Jika ikatan peptida

us, akan menyebabkan sistem emulsi menjadi ti

luar dari sistem emulsi.

han VCO banyak sekali cara-cara yang sudah

onal, penggaraman, pengasaman maupun denga

u cara untuk meningkatkan rendemen minyak yang

t dilakukan dengan menambahkan suatu enzim (

ataupun melalui aktivitas mikroorganisme pengha

rsebut akan dapat memecah protein yang berper

an. Pemecahan emulsi santan dapat terjadi deng

im ini dapat mengkatalisis reaksi pemecahan prote

peptidanya menjadi senyawa-senyawa yang lebih

Winarti, 2007).

Asam amino asam

bar 1.2. Mekanisme Hidrolisis Ikatan Peptida

hasilkan dari proses enzimatis memiliki keunggul

bening, tidak mudah tengik dan kandungan asam

O tidak banyak berubah sehingga khasiatnya te

2006).

erap molekul-molekul air dengan bantuan enz

adasi menjadi senyawa protease, pepton dan a

g menyebabkan protein sebagai emulgator pada kr

lui proses hidrolisis dengan bantuan enzim hidrola

3

protein atau

tida tersebut

tidak stabil

h dilakukan,

ngan metode

ng terekstrak

(enzimatis)

nghasil enzim.

peran sebagai

ngan adanya

otein dengan

bih sederhana

am amino

da

unggulan antara

m lemak dan

tetap tinggi

nzim, maka

n asam-asam

krim santan

(12)

Gambar 1.3. Mekanisme enzimatik hidrolisis ikatan peptida (Arnela dkk, 2012)

Salah satu enzim yang dapat digunakan untuk memecah ikatan lipoprotein

dalam emulsi lemak adalah enzim bromelin yang terdapat pada buah nenas

(Setiaji, 2006). Bromelin merupakan jenis enzim protease sulfIhidril yang mampu

mengkatalisis pemutusan ikatan peptida atau polipeptida pada protein menjadi

molekul yang lebih kecil yaitu asam amino.

Berdasarkan penelitian Aryati (2008), pemecahan emulsi santan menggunakan

enzim bromelin dari ekstrak bonggol nenas, konsentrasi optimum enzim bromelin

sebesar 1,5 % dan pH optimum 5,0 menghasilkan VCO sebanyak 9 % dari 200

mL krim santan. Penelitian Hairi (2010), diperoleh konsentrasi optimum ekstrak

nenas sebesar 3,85% menghasilkan VCO sebanyak 21,14%. Sedangkan pada

penelitian Edahwati (2011), konsentrasi daging buah nenas sebesar 8 gram

menghasilkan VCO optimum sebanyak 20,43%.

Penambahan enzim pada emulsi santan juga dapat dilakukan melalui aktivitas

mikroorganisme tertentu penghasil enzim proteolitik. Metode ini lebih dikenal

dengan metode fermentasi. Enzim yang biasa dihasilkan oleh mikroorganisme

adalah enzim amilase, enzim protease dan pektinase. Enzim amilase

menghidrolisis pati menjadi dekstrin dan senyawa-senyawa gula sederhana,

kemudian hasil-hasil ini diubah menjadi asam-asam organik. Enzim protease

(13)

5

menjadi molekul-molekul yang sederhana dan akhirnya menjadi peptida-peptida

dan asam-asam amino. Aktivitas mikroba akan menghasilkan asam sehingga akan

menurunkan pH, pada pH tertentu tercapailah titik isoelektris pada protein yang

merupakan lapisan pelindung emulsi minyak. Protein akan menggumpal akhirnya

mudah dipisahkan dari minyak (Suhadijono dan Syamsiah, 1988).

Salah satu mikroorganisme yang dapat digunakan adalah Rhizopus

Oligosporus yang terdapat pada ragi tempe. Mikroba ini mempunyai kemampuan

menghasilkan enzim protease yang dapat merusak ikatan protein yang

menyelubungi globula lemak pada emulsi krim santan. Pada pembuatan minyak

kelapa secara fermentasi, krim santan dicampurkan dengan ragi tempe yang

mengandung Rhizopus Oligosporus. Berdasarkan penelitian Christian, Laras dan

Prakoso, Adi (2009), konsentrasi optimum untuk ragi tempe adalah 0,8 gram,

menghasilkan VCO sebanyak 20 % dari 200 mL krim santan (kanil).

Dilihat dari perannya yaitu sebagai enzim protease, ekstrak nenas (enzim

bromelin) dan ragi tempe (Rhizopus oligosporus) memiliki kemampuan yang

sama yaitu dapat merusak ikatan protein pada suatu emulsi krim santan.

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori yang menyatakan VCO dapat

dihasilkan bila ikatan emulsi atau ikatan protein yang menyelubungi butiran

minyak pada krim santan dirusak, maka peneliti melakukan suatu penelitian

lanjutan dengan judul “Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Melalui

Kombinasi Teknik Fermentasi dan Enzimatis Menggunakan Ekstrak Nenas”. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan ragi tempe dan ekstrak nenas (enzim bromelin kasar) pada pembuatan minyak kelapa. Melalui kombinasi

kerja atau fungsi enzim, maka akan terjadi peningkatan aktivitas pemecahan

emulsi pada krim santan. Peningkatan aktivitas perusakan atau pemutusan ikatan

protein oleh kombinasi antara ekstrak nenas (enzim bromelin) dan ragi tempe ini

(14)

1.2. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka diperoleh batasan masalah

sebagai berikut :

1. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) dari krim santan kelapa dilakukan

dengan kombinasi metode enzimatis dan fermentasi yaitu dengan

penambahan ekstrak bonggol nenas dan ragi tempe.

2. Perlakuan pada sampel uji yang dilakukan adalah variasi penambahan

konsentrasi ekstrak nenas (6 mL ; 8 mL ; 10 mL ; 12 mL), ragi tempe (0,5

gram) dan variasi pH (3 ; 4 ; 5).

3. Penentuan kualitas VCO yang dilakukan adalah penentuan kadar air, kadar

asam lemak bebas dan bilangan iodin.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah Virgin Coconut Oil dapat dibuat dengan kombinasi teknik

fermentasi dan enzimatis menggunakan ekstrak nenas

2. Bagaimana kondisi optimum pada pembuatan VCO dengan kombinasi

teknik fermentasi dan enzimatis

3. Bagaimana pengaruh konsetrasi ekstrak neneas dan ragi tempe terhadap

rendemen VCO ang dihasilkan

4. Bagaimana hasil uji kualitas minyak kelapa murni (VCO) yang dihasilkan

dari segi kadar air, asam lemak bebas dan bilangan iodin ?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian yang dilakukan

bertujuan untuk :

1. Mengetahiu metode pembuatan VCO dengan kombinasi teknik fermentasi

dan enzimatis menggunakan ekstrak nenas

2. Mengetahui kondisi optimum pada pembuatan VCO dengan kombinasi

(15)

7

3. Mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak nenas dan ragi tempe terhadap

rendemen VCO yang dihasilkan

4. Mengetahui hasil uji kualitas minyak kelapa murni (VCO) yang dihasilkan

dari segi asam kadar air, lemak bebas dan bilangan iodin.

1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman dan kemampuan dalam melakukan penelitian dan

penganalisaan suatu produk.

2. Bagi Masyarakat Umum

a. Dapat meningkatkan produk olahan kelapa dan minat masyarakat untuk

memproduksi dalam skala industri sehingga dapat meningkatkan

pendapatan atau perekonomian negara.

b. Dapat meningkatkan nilai jual dari produk kelapa khususnya minyak

kelapa murni (VCO).

c. Dapat menjadi salah satu obat alternatif dari berbagai macam penyakit

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dibuat dari krim kental santan kelapa melalui kombinasi teknik fermentasi dan enzimatis menggunakan ekstrak

nenas.

Kondisi optimum fermentasi dan enzimatis dalam pembuatan VCO

adalah pada penambahan sebanyak 0,5 gram ragi tempe dan 10 mL

ekstrak nenas pada pH 4 ; suhu kamar yaitu menghasilkan VCO

sebanyak 30,45 mL/100 mL krim.

Pada teknik kombinasi fermentasi dan enzimatis dalam pembuatan VCO

ini, diperoleh kondisi bahwa semakin banyak konsentrasi ekstrak nenas

ada peningkatan rendemen VCO yang dihasilkan, namun pada

konsentrasi 0,5 gram ragi tempe dan 12 mL ekstrak nenas terjadi

penurunan jumlah VCO yang dihasilkan.

Analisa mutu VCO yang dihasilkan dari segi bilangan asam lemak bebas, kadar air dan bilangan iodin berkualitas baik.

5.2. Saran

Perlu dilakukan analisa terhadap kandungan asam-asam lemak yang

terdapat pada VCO hasil olahan metode kombinasi.

Perlu dilakukan penelitian lanjutan metode pembuatan VCO dengan cara

(17)

58

DAFTAR PUSTAKA

Arif, L., (2006), Keunikan Asam Lemak Minyak VCO, http//:www.minyak

kelapa.com/ artikel/keunikan.php

Arif, L., (2006), Minyak VCO bersifat antibakteri, antivirus, dan antiprotozoa,

http//:www.minyak-kelapa.com/artikel/sifat.php

Arnela dkk., (2012), Optimalisasi Penggunaan Enzim Bromelin Dari Sari Bonggol Nenas Dalam Pembuatan Minyak Kelapa, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indo. J. Chem. Sci. 1 (1) (2012), http://journal.innes.ac.id /sju/index.php/ijcs

Aryanto, Budi. (2012). Penentuan Parameter Fisika Dan Kimia Bromelin Kasar

Dari Batang Nanas (Ananas comosus Merr.), Skripsi, Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Taman Siswa, Padang. Diakses 2 April 2014 dari http://masbudiariyanto.files. wordpress.com

Aryati, L. (2008), Pemanfaatan Ekstrak Enzim Bromelin dari Bonggol Buah

Nenas dalam Pengolahan VCO secara Enzimatis., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Baringbing, Arta., (1995), Penentuan pH Dan Suhu Optimum Proses Hidrolisa

Kasein Oleh Ekstrak Kasar Kulit Nenas, Penerbit Lembaga Penelitian USU, Medan.

Christian, Laras., dan Prakoso, Adi., (2009), Pembuatan Minyak Kelapa Murni

(VCO) Dengan Metode Fermentasi Dengan Ragi Tempe, Laporan Hasil Penelitian, Fakultas Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta, Diakses 1 April 2014 dari http://eprints.uns.ac.id/6199/1/ 102311509200909421.pdf

Departemen Kesehatan, (1981), Daftar Komposisi bahan Makanan, Direktorat Gizi Bhrata karya Aksara, Jakarta.

Edahwati, Luluk., (2011), Aplikasi Penggunaan Enzym Papain dan Bromelin

Terhadap Perolehan VCO, Penerbit UPN Press, Surabaya. Diakses 3 April 2014 dari http://eprints.upnjatim.ac.id/3219/1/voc.pdf

Gandjar, I., (1999), Pengenalan Kapang Tropik Umum, Penerbit Yayasan Obor

Indonesia, Jakarta.

Girindra, Aisjah. 1986. Biokimia I. Jakarta : PT. Gramedia.

Hakim, A., (2009). Analisa Protein, Diakses 1 April 2014 dari http://mgmpkimia

(18)

Hairi, Muhammad., (2010). Pengaruh Umur Buah Nanas dan Konsentrasi Ekstrak Kasar Enzim Bromelin Pada Pembuatan Virgin Coconut Oil Dari Buah Kelapa Typical (Cocos nucifera L.). Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang. Diakses 19 Juni 2014 dari http://lib.uin-malang.ac.id/files/thesis/full chapter/04530009.pdf

Haryanto, Eko dan Beny Hendarto., (1996), NANAS, Cetakan I, Penebar swadaya, Jakarta.

Ketaren, S., (1986), Minyak Dan Lemak Pangan, Penerbit Universitas Indonesia

Press, Jakarta.

Mardiah, Elida., (2000), Pemanfaatan Ferlit yang telah dimodifikasikan untuk Amobilisasi Enzim Bromelin, didownload dari http//:www.google. com/amobilisasi.html

Muhidin, (2001), Papain dan Pektin. Penebar Swadaya, Jakarta. Diakses pada 14 Februari 2014 dari http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/viewFile/241 /630

Palungkun, R., (1993), Aneka Produk Olahan Kelapa, Penerbit PT. Swadaya,

Jakarta.

Pravita (2010). Kajian Sifat kimia dan Sifat Sensoris Tempe Koro babri (Vicia

faba) dengan variasi Pengecilan ukuran dan Lama fermentasi. Skripsi. Universitas sebelas Maret. Diakses dari http://eprints.uns.ac.id/5545/1/ 135270908201010291.pdf.

Qazuini, M., 1993. Proses Pembentukan Bau Pada Minyak Kelapa. Yogyakarta. Liberty.http://umiarsih.wordpress.com/2013/10/08/pembuatan-vcovirgi ne-coconut-oil-secara-enzimatis-menggunakan-nanas/

Rindengan, Barlina dan Ir. Hengki Novarianto., (2005), Pembuatan dan

Pemanfaatan Minyak Kelapa Murni, Penebar Sawadaya, Jakarta

Rocky. (26 Agustus 2009). Tanduran panen: Sejarah, Klasifikasi Dan Morfologi Nanas, Diakses April dari http://www.rocky16amelungi.word press.com.

Sardjoko., (1991), Bioteknologi Latar Belakang dan Penerapannya, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

(19)

60

Setiyadi, Wendry. 2007. Aktivitas Proteolitik Lactobacillus acidophilus dalam

Fermentasi Susu Sapi (Proteolitic Activity of Lactobacillus

acidophilus in Fermentation of Dairy Cow Milk), Jurnal Ilmu Ternak, Juni 2007, VOL. 7 NO. 1, 69 – 72. Diakses pada 10 Agustus 2014 dari http://jurnal.unpad.ac.id/jurnalilmuternak/article/viewFile/2236/2088

Setyamidjaja, D., (1995). Bertanam Kelapa. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

SNI 7381 - 2008, Minyak Kelapa Virgin (VCO) : Diakses 4 April 2014 dari http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%207381-2008.pdf

Suhardikono, L., (1998), Tanaman Kelapa, Budidaya Dan Pemanfaatannya,

Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Suhadijono., dan Syamsiah., (1988), Pembuatan Minyak Kelapa Dengan Cara

Fermentasi, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Susanti, Dewi., (2012), Kajian Pemanfaatan Enzim Bromelin Dari limbah Kulit

Nanas (Ananas comosus (L) Merr) untuk Melunakkan Daging, Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Tyas, (2005), VCO. Minyak Perawan yang Ajaib. Diakses 4 April 2014 dari

http//:www.nova.com/kesehatan/news/912/XVIII/2005.html

Winarno. (1983), Pengantar Teknologi Pangan, Gramedia, Jakarta.

Winarti, Sri., (2007), Proses Pembuatan VCO (Virgine Coconut Oil) Secara

Enzimatis Menggunakan Papain Kasar, Jurnal Teknologi Pangan, 8 :

136-141. Diakses pada 14 Februari 2014 dari

http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/article/viewFile/241/630

Yulis, Hendrix., 2013. Teknologi Emulsi. Fakultas Teknologi Pertanian,

Universitas Brawijaya : Malang. Diakses 4 April 2014 dari http://ariefm.lecture.ub.ac.id

Yoan, dkk. 2013. Kajian Mutu Fisik dan Kimia Virgin Coconut Cooking Oil

Gambar

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Daging Buah Kelapa
Gambar 1.1. Sistem emulsi dari krim santan (Winarno, 2004)
Gambar 1.3. Mekanisme enzimatik hidrolisis ikatan peptida

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Virgin Coconut Oil (VCO) dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus, untuk mengetahui perbedaan konsentrasi Virgin Coconut

Pada Tabel L1.2 di atas terlihat data kandungan virgin coconut oil. (VCO) dari dua perlakuan yang

Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari daging kelapa segar yang diolah tanpa pemanasan, sehingga kandungan yang penting dalam

(2017) berpendapat bahwa minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil/VCO) adalah produk olahan kelapa yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang bermanfaat bagi

perbedaan berat jenis, lapisan atas yang berupa minyak merupakan produk virgin coconut oil (VCO) dengan berat jenis yang lebih ringan dari pada air dengan

Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak yang diperoleh dari daging kelapa tua yang memiliki bau khas kelapa segar, tidak tengik; rasa normal khas minyak

Buku panduan ini disusun mengingat bahwa masyarakat perlu adanya pedoman dalam pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) , sehingga untuk menuntun

Kesimpulan adalah waktu yang tepat dalam menghasilkan Virgin Coconut Oil VCO adalah dengan menggunakan pengasman dan pengadukan dengan lama waktu 40 menit sehingga minyak yang