KEADAAN SOSIAL EKONOMI PETANI KOPI DI DESA
SAITNIHUTA KECAMATAN DOLOKSANGGUL
KABUPATEN HUMBAHAS
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi
Sebagian persyaratan untuk memperoleh Gelar sarjana pendidikan
oleh :
RICKY ANDREAS SIHOMBING
NIM. 3113331028
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Ricky Andreas Sihombing. 3113331028. Keadaan Sosial Ekonomi Petani Kopi di Desa Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbahas. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan,2011
Penelitian ini bertujuan : (1). Untuk mengetahui bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat petani kopi meliputi pendapatan, pendidikan, tempat tinggal rumah di desa Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbahas.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kopi di desa Saitnihuta yaitu 531 KK sampel diambil 20% yaitu sebanyak 106 KK secara random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket (pertanyaan). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Keadaan Sosial Ekonomi Pendapatan Petani Kopi Di Desa
Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbahas”.
Penulisan Skripsi bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun material secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga
selesai,terutama kepada yang saya hormati:
1. Bapak Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta staffnya.
2. Ibu Dra. Nurmala berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta
stafnya.
3. Bapak Drs. Ali Nurman,,M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
selalu membimbing, memberikan masukan pada penulis mulai dari
penulisan proposal sampai akhir skripsi ini terselasaikan.
5. Ibu Dra, Rosni M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.
6. Bapak Drs Kamarlin pinem M.Si selaku Dosen Penguji
7. Ibu Melinda suriani, S.Pd. M.Si selaku Dosen Penguji.
8. Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi
9. Serta Bapak Siagian selaku tata usaha di Jurusan Pendididikan Geografi.
10. Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan yang telah memberikan
iii
11. Bapak Hantus Simamora selaku Kepala Desa di desa Saitnihuta kecamatan
Doloksanggul Kabupaten Humbahas yang telah memberi izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
12. Teristimewa untuk kedua orangtua Drs.R sihombing dan M br sinaga yang
telah memberi doa, kasih sayang, motivasi, dukungan baik moral dan materi
sehingga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana
Pendidikan.
13. Buat abang dan kakak yang selalu memberi doa dan menyemangati penulis.
14. Buat yang terkasih Gracia Violemta yang selalu dukungan moral dan
waktunya
15. Buat teman-teman seluruhnya B ekstensi 2011 yang telah memberikan
semangat
16. Buat teman teman selama praktek mengajar lapangan PPL SMA GBKP
KABANJAHE 2014
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu, semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca khususnya di
Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Medan, 01 Desember 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii
KATA PENGANTAR………. iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……….. iv
ABSTRAK……….... v
DAFTAR ISI……… vi
DAFTAR TABEL……… vii
DAFTAR GAMBAR ……….. viii
DAFTAR ISI ... i
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Kajian Teori ... 8
B. Penelitian Relevan ……… 21
C. Kerangka Berpikir .. ... 25
A. Lokasi Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel ... 27
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 28
D. Tehnik Pengumpul Data ... 29
E. Tehnik Analisis Data ... 29
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 30
A. Keadaan fisik wilayah ... 31
B. Keadaan non fisik wilayah ... 33
C. Sarana dan Prasarana ... 39
D. Sarana Ibadah ... 42
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
A. HASIL PENELITIAN ... 43
1. Identitas Responden ... 43
2. Pendapatan ... 47
3. Pendidikan Anak ... 48
4. Tempat Tinggal/Rumah ... 51
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 56
1. Pendapatan ... 56
2. Pendidikan ... 58
3. Kondisi tempat Tinggal/Pemukiman ... 59
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal.
1. PenggunaanLahan ………32
2. KomposisiPendudukBerdasarkanUmur………...34
3. KomposisiPendudukBerdasarkan agama ………..35
4. KomposisiPendudukBerdasarkan pendidikan ………... 36
5. KomposisiPendudukBerdasarkan matapencaharian ………...37
6. KomposisiPendudukBerdasarkan suku bangsa ………... 38
7. Sarana kesehatan ……… 39
8. Sarana transportasi ……… 40
9. Distribusi responden menurut umur ……….43
10. Distribusi responden menurut pendidikan ………...44
11. Distribusi responden menurut suku bangsa ……….45
12. Distribusi responden menurut jenis kelamin……… 45
13. Distribusi jumlah pendapatan responden perbulan(pokok)……… 46
14. Distribusi jumlah pendapatan responden perbulan(sampingan)…….... 47
15. Distribusi jumlah anak responden ………. …….48
16. Jenjang pendidikan anak responden yang masih tanggungan ………… 49
17. Usaha orangtua untuk menyekolahkan anak ……….. 50
18. Status kepemilikan rumah responden ……… 51
19. Kondisi bangunan rumah responden ……….………… 52
20. Fasilitas penerangan responden…….………... 52
21. Sumber air bersih responden ………...……...……... 53
22. Tempat pembuangan limbah rumah tangga responden ………..… 54
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Negara Indonesia masih merupakan Negara agraris (pertanian) oleh karenanya
prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian.
pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani,
memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha serta mengisi dan
memperlancar pasar. melalui pertanian yang maju diharapkan makin mampu
meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat
pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah untuk mencapai tujuan
itu pemerintah telah melaksanakan konsep pertanian yang tangguh melalui teknologi
baru sebagai kebijaksanaan pembangunan pertama di Indonesia. Pada prinsipnya
pertanian dengan teknologi baru memiliki sasaran baru untuk membangun pertanian
yang efisien dan produktif dengan tingkat pendapatan rata-rata
masyarakat(soekartawi 1999)
Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia seperti kesejahteraan dan pendapatan masyarakat.
Sektor pertanian dan pedesaan diharapkan sebagai tempat penyerapan tenaga kerja
terbesar dalam upaya membantu mengatasi masalah pengangguran dengan demikian
sektor pertanian dan pedesaan dapat diharapkan menjadi penopang utama sistem
perekonomian nasional sekaligus mendorong pengentasan kemiskinan. peran strategis
lainnya dalam pertanian dan pedesaan yang tangguh adalah mendorong ekspor dan
mengurangi impor produk pertanian, meningkatkan jumlah devisa dan sekaligus
meningkatkan pembangunan wilayah.
Pembangunan pertanian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan
taraf kesejahteraan hidup petani, memperluas lapangan kerja dan kesempatan
berusaha, mengisi serta memperluas pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar
luar negeri, melalui pertanian yang maju, efesien dan tangguh sehingga mampu
meningkatkan dan menganekaragamkan hasil, meningkatkan mutu dan derajat
Kondisi sosial ekonomi masyarakat erat kaitannya dengan pembangunan
nasional. Pembangunan mengandung pengertian perubahan dalam arti mewujudkan
suatu kondisi kehidupan bernegara dan bermasyarakat termasuk dalam segi-segi
kehidupan. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat merupakan konsekuensi logis
dari perkembangan teknologi yang memperlancar terjadinya interaksi yang di
indikasikan dengan adanya arus perpindahan, baik itu perpindahan informasi
(komunikasi), perpindahan barang (transportasi), maupun perpindahan penduduk.
Kehidupan sosial dan ekonomi adalah perilaku sosial dan masyarakat yang
menyangkut interaksi dari perilaku ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan
pendapatan dan pemanfaatan. Kehidupan sosial juga merupakan salah satu aspek
penting dalam perekonomian suatu kelompok masyarakat, dimana aspek-aspek yang
dimaksudkan adalah sebagai bentuk interaksi. Sosial ekonomi ini juga berarti tentang
kebutuhan seseorang atau kelompok dengan tata cara tertentu dalam rangkaian
perilaku manusia atau golongan dalam memenuhi kebutuhannya serta memanfaatkan
penghasilan dari hasil ekonomi yang diperoleh atau pendapatan.
Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sangat ditopang oleh sektor
perekonomian. Ekonomi yang identik dengan pendapatan saling mempengaruhi
dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya masyarakat dikota tetapi juga masyarakat
di pedesaan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari diperlukan pendapatan
yang cukup. Berbagai macam jenis pekerjaan dilakukan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Baik kebutuhan primer maupun sekunder.
Tingkat perekonomian di berbagai daerah pada saat ini masih tergolong
rendah terutama dalam sektor pertanian. Hal ini terlihat dari fakta yang ada saat ini
bahwa kesejahteraan sebagian besar petani masih dibawah rata-rata. Dengan jumlah
pendapatan yang sebagian besar masih tergolong rendah. Menurut soebroto (1999)
kesejahteraan bukanlah keadaan yang tetap, melainkan keadaan yang bergerak dan
selalu berkembang kearah tingkat yang lebih tinggi. Persoalan pertama yang perlu
dihadapi dalam mencari kesejahteraan tersebut adalah bagaimana cara mencukupi
terbatas) dan persoalan selanjutnya adalah bagaimana cara mencapai tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
Masalah kesejahteraan merupakan salah satu masalah pokok yang perlu
mendapat perhatian dari pihak yang berwenang. Mengingat bahwa mayoritas
penduduk Indonesia bertempat tinggal di pedesaan dan mempunyai mata pencaharian
hidup sebagai petani. Secara umum pertanian yang mereka lakukan disawah dan
dilahan kering. Teknik pengolahan pertanian ini dipengaruhi oleh iklim, lingkungan
alam dimana pertanian itu dilakukan.
kabupaten Humbahas dalam pembangunan di sektor pertanian akan membawa
dampak yang spesifik bagi petani kopi. Tidak hanya dalam lingkungan fisik dan
ekonomi saja, akan tetapi juga membawa dampak dalam kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang ada disana. Bagi masyarakat petani sendiri, pertanian sampai saat
ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah baik sebagai penghasil
nilai maupun sumber masyarakat.
Masyarakat di kabupaten Humbahas bisa dikatakan sebagian besar memiliki
kebun kopi dan tanaman kopi dijadikan sebagai sumber penghasilan atau
matapencaharian. Hal ini terlihat jelas bahwa di lahan-lahan penduduk tumbuh
tanaman kopi. Bahkan usaha-usaha pengeringan dan pengupasan kulit kopi sudah
terdapat disana. Tanaman kopi sangat banyak diusahakan penduduk di kabupaten
humbahas sampai saat ini.
Di kecamatan Doloksanggul, penduduk dengan mengusahakan tanaman kopi
mengharapkan dapat mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan mampu
mencukupi kebutuhan hidup misalkan; pendapatan meningkat, memiliki tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Kondisi tempat tinggal/rumah juga berkaitan dengan sosial ekonomi
penduduk. Dilihat dari kualitas rumah dan segala fasilitas yang terdapat di rumah. di
kecamatan Doloksanggul ini banyak juga keadaan tempat tinggal/rumah kurang
dalam memperhatikan kondisi serta kualitas lingkungan rumah. Ini menunjukan
desa Saitnihuta adalah salah satu desa yang terdapat di kecamatan
Doloksanggul kabupaten Humbahas. Secara umum mata pencaharian di desa ini
adalah bertani, dan yang hidup sebagai pegawai negeri, wiraswasta juga ikut
menggarap lahan pertanian untuk menambah penghasilan. Pendapatan petani kopi di
desa Saitnihuta berbeda-beda, sehingga tingkat sosial ekonominya berbeda-beda pula.
Para petani di desa ini pada umumnya menanam tanaman kopi, bahkan 90%
penduduknya memiliki kebun kopi yang menjadi pekerjaan yang ditekuni oleh
masyarakat di desa Saitnihuta, selain tanaman kopi juga diusahakan tanaman lain
seperti : padi, cabe, dan sayur-sayuran untuk menambah pendapatan keluarga.
Masyarakat yang bertani kopi juga mempunyai harapan dengan menanam
kopi mereka bisa memperoleh hasil untuk memenuhi kebutuhan mereka.penduduk
mengharapkan naiknya taraf hidupnya dengan mengusahakan tanaman kopi tersebut
dan mampu mencukupi kebutuhan hidup misalkan;pendapatan meningkat,memiliki
tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan. Konsumsi tercukupi dan dapat menyekolahkan anak-anaknya setinggi
mungkin,memiliki keadaan sosial yang tinggi dan berkecukupan.
Keadaaan sosial ekonomi masyarakat tidak terlepas dari kualitas manusia itu
sendiri. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas ditempuh melalui pendidikan
baik pendidikan formal maupun pendidikan informal. Semakin tinggi kualitas
manusia itu maka akan semakin baik pula keadaan ekonominya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala desa dan melihat data-data yang ada,
tingkat pendidikan masyarakat petani kopi rata-rata tingkat SMP. Hal ini dikarenakan
sampai sekarang sarana sosial ekonomi di desa ini sangat memprihatinkan. Dilihat
dari sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana perhubungan umumnya masih
sangat rendah. Menyikapi permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji
keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul
kabupaten Humbahas.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah
di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten Humbahas yang mencakup;
kesejahteraan, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, luas lahan, kondisi tempat tinggal/
rumah.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan kemampuan peneliti untuk meneliti
keseluruhan permasalahan tersebut diatas. Maka pembatasan masalah pada penelitian
ini adalah keadaan sosial ekonomi petani kopi ditinjau dari aspek pendapatan,
pendidikan, kondisi tempat tinggal/rumah di desa Saitnihuta kecamatan
Doloksanggul kabupaten Humbahas.
D. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana
keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta (pendapatan, pendidikan,
tempat tinggal/rumah) ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui keadaan sosial ekonomi petani kopi di desa Saitnihuta (pendapatan,
pendidikan, tempat tinggal/rumah
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
- Untuk menambah wawasan pengetahuan dan paradigma bagi penulis tentang
kondisi sosial ekonomi masyarakat petani kopi di desa Saitnihuta kecamatan
Doloksanggul kabupaten Humbahas.
- Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan masyarakat kabupaten
Humbahas khususnya di desa Saitnihuta tentang kondisi sosial ekonomi
tinggal/rumah di desa Saitnihuta kecamatan Doloksanggul kabupaten
Humbahas.
- Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dengan objek yang sama
pada tempat dan waktu yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang
lebih sempurna.
- Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi di
Jurusan Pendidikan Geografi pada Fakultas Ilmu Sosial di Universitas Negeri
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan serangkaian kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti dengan menggunakan data yang diperoses dilapangan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
- Tingkat pendapatan petani kopi di desa Saitnihuta dikategorikan
berpendapatan sedang yaitu Rp 1. 000. 000- Rp 1. 400.000/bulan yang
termasuk pendapatan pokok. Sebanyak 47 responden (54.66%) Sedangkan
penduduk yang memperoleh pendapatan sampingan dari kopi yaitu
Rp.500.000-Rp.550.000/bulan. Sebanyak 10 responden (50.00%)
- Jika pendidikan formal sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi pendidikan
petani kopi di desa Saitnihuta dapat di katakan bahwa pendidikan responden
tergolong sedang yaitu sebanyak 42 orang karena (39.63%) adalah tamatan
SMP/sederajat dan sudah memenuhi wajib belajar 9 tahun. Sebagian besar
anak petani kopi adalah tamatan SMA, bahkan ada diantara mereka yang
dapat melanjutkan pendidikan sampai perguruan tinggi.
- Dari segi tempat tinggal/rumah di desa ini responden umumnya menempati
rumah milik sendiri (76.41%) dengan kondisi bangunnya yang cukup baik
kerena bangunannya adalah semi permanen dimana lantainnya semen, dinding
semen/papan, atap seng, sistem penerangan 100% adalah menggukan listrik,
tempat pembuangan tinja/kotoran lainnya adalah WC/kakus, namun sumber
air minum yang mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari diperoleh dari
sumor bor atau timba. kepedulian masyarakat untuk menjaga kebersihan
lingkungan relatif baik, hal ini terlihat dari pekarangan dan areal
permukiman/rumah tampak lumayan bersih. Serta masyarakat juga semakin
B. Saran
- Diharapkan kepada Pemerintah setempat agar memperhatikan kondisi
ekonomi petani kopi dan yang berhubungan dengan pengembangan pertanian
khususnya di desa Saitnihuta
- Pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dalam usaha pencapaian
tujuan nasional negara yakni negara dan masyarakat yang adil dan makmur,
maka perlulah diperhatikan sarana dan prasarana pendidikan baik kualitas,
kuantitas dan penyebarannya.
- Bagi petani kopi supaya mau meningkatkan pengetahuannya tentang tanaman
kopi, dalam pemupukan dan perawatan juga pemeliharaan tanaman kopi
supaya tanaman kopi semakin baik dan menghasilkan dengan maksimal.
- Sebaiknya peningkatan mutu kopi dijual ke luar daerah (kualitas Ekspor) agar
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 1983. Dasar – Dasar Pendidikan. Banda Aceh : IKIP Unsiyah
Amsyari, Fuad. 1996. Membangun Lingkungan Sehat. Surabaya : Airlangga University Press.
Antonius,1993. Transformasi Pertanian Industrialisasi Dan Keselamatan Kerja. Jakarta : UI PRES
Arsyad,Lincolin.1999.Pengantar perencanaan pembangunan ekonomi daerah .Yogyakarta:BEFE
Anonimus.1998. Garis – garis Besar Haluan Negara. Jakarta : Aneka Ilmu
Badan Pusat Statistik. 1990. Sumatera Utara Dalam Angka. Sumatera Utara: BPS.
Bouman,P.J.1999. Ilmu Masyarakat Umum. Jakarta : PT. Pembangunan
Everes.1995. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : Rajawali
Melly.1989.Masalah Perencanaan Penelitian Masyarakat.Jakarta:LIPPI PT Gramedia
Mubyarto.1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: LP3ES
Nasikun. 1992. Sistim Sosial Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers.
Nainggolan, Disno. 2011. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Petani Kopi Di Desa pandumaan. Kecamatan Pollung. Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi.Sarjana S1 Medan : FIS UNIMED.
Novia, 2011. Pengaruh Sosial Ekonomi Terhadap Kualitas Pemukiman Penduduk Di Kelurahan Labuhan Ruku. Kecamatan Talawi. Kabupaten Batubara. Skripsi.Sarjana S1 Medan: FIS UNIMED.
Rabiah, 2007. Studi Tentang Keadaan Sosial Ekonomi Nelayan Di Desa Rugemuk. Kecamatan Pantai Labu. Kabupaten Deliserdang. Skripsi.Sarjana S1 Medan : FIS UNIMED
Sijabat, Pantri. 2014. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Kopi Di Desa Hutamanik Kecamatan Sumbul. Kabupaten Dairi. Skripsi.Sarjana S1 Medan : FIS UNIMED
Sastra M, Suparno dkk 2005. Perencanaan dan Pengembangan perumahan.Yogyakarta:ANDI
Soekartawi.1989. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Surabaya : Bina Media.
Sutanto. 1999. Peranan Pendidikan. Yogyakarta : UGM
Sumardi . 1995. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta : Rajawali.