• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TOKEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 060852 KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TOKEN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 060852 KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Tesis

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DAN AKTIVITAS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TOKEN

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 060852 KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN

Oleh:

Yusriani Nasution

NIM. 8106181022

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPS siswa yang masih rendah, aktivitas dalam pembelajaran dikelas masih berpusat pada guru bukan pada murid sebagaimana seharusnya dan guru masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang mendukung aktivitas siswa yaitu ceramah, tanya jawab dan penugasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif time token meningkatkan hasil belajar IPS dan aktivitas siswa kelas V SD Negeri 060852 Kecamatan Medan Perjuangan yang berjumlah 32 siswa. Data penelitian diperoleh melalui observasi, angket dan tes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatanaktivitas belajar siswa yaitu persentase siswa yang aktif belajar pada siklus I (31,2%), siklus II siswa yang aktif( 53,1%), dan pada siklus III sebesar (93,8%). Sedangkan hasil belajar menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar (53%), serta mengalami peningkatan pada siklus II (78%), dan ketuntasan belajar pada siklus III (91%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS dan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe time token.

(6)

ii

ABSTRACT

Issues to be raised in this research is the result of social studies students are still low, the activity in the classroom learning is centered on the teacher rather than the student as it should and teachers still use methods that are less supportive of student activity, namely lectures, discussion and assignment. The purpose of this study to determine the model of cooperative learning time token improve learning outcomes and activities IPS Elementary School fifth grade students district of Medan totaling 32 students. The research data obtained through observations, questionnaires and tests. The results showed that there peningkatanaktivitas student learning is the percentage of students who are actively studying the first cycle (31.2%), the second cycle students are active (53.1%), and the third cycle of (93.8%). While the study results showed an increase in mastery learning students in the first cycle of (53%), and increased in the second cycle (78%), and mastery learning in the third cycle (91%). It can be concluded that an increase in social studies learning outcomes and learning activities of students through cooperative learning model time token.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, Puji dan syukur penulis sampaikan sebagai ucapan rasa syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridhoNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat arahan, bimbingan, dan motivasi dosen pembimbing dan narasumber, serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan pernghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Djanius Djamin, SH, MS selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, bimbingan, motivasi, dan saran dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. KMS. M. Amin Fauzi, M.Pd, Bapak R. Mursid, M.Pd dan Dr. Hidayat, M.Si sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada Kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, MPd selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Profa selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Univeristas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan adminitrasi dengan baik.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi, Ibu Dr. anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi, dan Saudara Putra sebagai staf Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak membantu penulis khususnya dalam administrasi perkuliahan selama ini.

(8)

iv

4. Bapak Kepala Sekolah SD Negeri 060852 Medan Kecamatan Medan Perjuangan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang beliau pimpin, termasuk pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, serta guru-guru dan staf administrasi sekolah yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian,

5. Teristimewa penulis samapaikan terima kasih kepada Ayahanda Dan Ibunda serta saudara-saudara saya yang sudah banyak memberikan motivasi, doa serta dukungan baik materil dan moril, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

6. Teman-teman seangkatan Prodi Dikdas angkatan XVIII yang memberi semangat besar kepada saya untuk menyelesaikan proposal ini

7. Dan seluruh orang-orang yang membantu penulis menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dari tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaannya. Terlepas dari kelemahan dan kekurangan ya ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dimasa kini dan yang akan dating. Amin.

Medan, 20 Juni 2015 Penulis

Yusriani Nasution NIM . 8106181022

(9)

DAFTAR ISI

Abstrak ...

i

Abstract ...

ii

Kata pengantar ...

iii

Daftar Isi ...

v

Daftar Tabel ...

viii

Daftar Gambar ...

ix

Daftar Lampiran ...

x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Pembatasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 6

1.6.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

2.1. Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1. Hakikat Pembelajaran Konstruktivis ... 8

2.1.2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif... 9

(10)

vi

2.1.4. Aktivitas Belajar... 23

2.1.4.1. Pengertian Aktivitas Belajar ... 23

2.1.4.2. Prinsip-prinsip Aktivitas Belajar ... 24

2.1.4.3. Jenis-Jenis Akivitas Belajar ... 25

2.1.5. Hasil Belajar ... 26

2.1.5.1. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar 31 2.1.5.2. Klasifikasi Hasil Belajar ... 32

2.1.6. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 36

2.2. Kerangka Berpikir ... 39

2.3. Penelitian Yang Relevan ... 40

2.4. Hipotesis Tindakan... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42

3.2. Jenis Penelitian ... 42

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 42

3.4. Alasan Pemilihan Penelitian Tindakan Kelas ... 43

3.5. Rancangan Penelitian ... 43

3.6. Defenisi Operasional Variabel ... 46

3.7. Tehnik Pengumpulan Data ... 46

3.8. Tehnik Analisis Data ... 49

Daftar Pustaka ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 55

(11)

4.1.1. Deskripsi Hasil Siklus I ... 55

4.1.2. Deskripsi Hasil Siklus II ... 67

4.1.3. Deskripsi Hasil Siklus III ... 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 94

5.1. Kesimpulan ... 94

5.2. Implikasi ... 94

5.3. Saran ... 95

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel hal

1.1 Rata-rata Hasil Belajar IPS siswa Kelas V selama tiga tahun ... 2

2.1 Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif... 12

2.2 Taksonomi Ranah Kognitif Lorin Anderson ... 35

2.3 Persamaan dan Perbedaan Ilmu Sosial dan Studi Sosial/IPS ... 37

3.1 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPS Siklus I ... 48

3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar IPS Siklus II ... 49

4.1 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Selama Siklus I ... 60

4.2 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa setelah Siklus I ... 61

4.3 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Selama Siklus II ... 72

4.4 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa setelah Siklus II ... 73

4.5 Hasil Observasi Indikator Aktivitas Siswa Selama Siklus III... 83

4.6 Persentase Tingkat Pemahaman Siswa setelah siklus III ... 84

4.7 Peningkatan Nilai APKG Siklus I, II dan III ... 88

4.8 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus I, II dan III ... 89

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar hal

3.1Rencana Penelitian Tindakan Kelas ... 44

4.1 Guru Menjelaskan Model Pembelajaran ... 56

4.2 Guru Membagikan LAS kepada Siswa... 57

4.3 Siswa Melaksanakan Pembelajaran Kooperatif... 57

4.4 Aktivitas Belajar Siswa Selama Siklus I ... 59

4.5 Hasil Belajar Siswa Selama Siklus I ... 61

4.6 Siswa Memperhatikan Media Pembelajaran ... 68

4.7 Aktivitas Belajar Siswa Selama Siklus II ... 71

4.8 Hasil Belajar Siswa Selama Siklus II ... 73

4.9 Aktivitas Belajar Siswa Selama Siklus III ... 82

(14)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1.1 Silabus Pembelajaran ... 101

1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 103

1.3 Lembar Aktivitas Siswa ... 119

2.1 Soal Penelitian ... 130

2.2 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 131

2.3 Lembar Alat Penelitian Kemampuan Guru ... 135

2.4 Lem Observasi Aktivitas Siswa ... 140

2.5 Format Angket Respon Siswa ... 143

2.6 Lembar Validasi ... 144

3.1 Hasil Penelitian Alat Penilaian Kinerja Guru... 147

3.2 Hasil Belajar Siswa Pada Penelitian ... 163

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang

pendidikan. Pendidikan bermutu yang dibangun oleh sumber daya manusia yang

berkualitas. Maju dan mundurnya pendidikan sangat ditentukan oleh guru sebagai

ujung tombak dari semua program pendidikan yang telah dirancang. Gurulah yang

berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru

berhadapan langsung dengan peserta didik di kelas melalui proses belajar

mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik

secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional, dan moral serta spritual.

Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan

tantangan zamannya. Oleh karena itu diperlukan sosok guru yang berkualitas,

kompetensi, dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

Sekolah seharusnya menjadi tempat yang menyenangkan bagi para peserta

didik, menjadi tempat bersosialisasi, mengembangkan potensi diri sehingga

dengan potensi yang dimiliki siswa kelak dapat berguna bagi diri sendiri dan

masyarakat. Sekolah adalah lembaga yang didirikan untuk membantu para peserta

didik mengungkapkan segala kemampuan yang dimilikinya dan mengembangkan

dengan baik. Sekolah tidak seharusnya memperlakukan peserta didik dalam

lingkungan yang kaku seperti robot. Sampai saat ini masih banyak kita jumpai

(16)

2 secara rata dan sama. Para guru masih menanamkan paradigma tabula rasa John

locke dimana murid hanya tinggal ditulis atau diisi sesuai dengan keinginan guru

tanpa memandang potensi setiap siswa. Sehingga pembelajaran di kelas hanya

dalam bentuk hafalan belaka. Dan tidak timbul motivasi dalam diri siswa yang

menjadi pendorong dalam belajar.

Pandangan ini jelas tergambar dengan adanya guru yang bersifat memberi

informasi dan siswa tinggal terima. Ini jelas bertentangan dengan kodrat siswa.

Siswa diperlakukan secara pasif, guru memiliki informasi yang harus dihafal oleh

siswa sehingga yang belajar adalah guru bukan murid.

Berdasarkan pengamatan penulis di sekolah SD Negeri No. 060852

Kecamatan Medan Perjuangan terdapat situasi belajar yang tidak diharapkan, hal

tersebut tergambar dari persentase hasil belajar siswa yang kurang memuaskan.

Tabel 1.1. Rata-rata Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Siswa Kelas V SDN 060852 Medan Tiga Tahun Terakhir.

No Tahun Pelajaran Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar KKM

1 2011 / 2012 54% 65

2 2012 / 2013 60% 65

3 2013 / 2014 55% 65

(17)

Pembelajaran di kelas pada kenyataan banyak dilakukan dengan metode

lama dimana guru memberikan ceramah yang monoton dan pemberian tugas yang

bersifat satu arah sehingga siswa hanya menangkap informasi dari guru tanpa ada

timbal balik dari siswa sehingga menimbulkan dampak siswa kurang semangat,

ribut, berkelahi dan pada akhirnya kompetensi yang diharapkan tidak tercapai.

Sumber informasi yang dipakai oleh guru hanya buku teks sehingga informasi

yang disampaikan oleh guru kurang berkembang dan terkadang membuat guru

kekurangan bahan.

Apalagi jika kompetensi dasar yang diharapkan adalah siswa dapat

menceritakan perjuangan melawan penjajahan maka dapat terlihat guru hanya

menghabiskan hampir separuh waktu pembelajaran menjelaskan didepan kelas

tanpa ada aktivitas yang berarti bagi siswa dan tidak adanya media yang menarik

perhatian siswa sehingga siswa hanya memperhatikan beberapa menit saja dan

pada menit berikutnya siswa tidak lagi memperhatikan atau membuat akivitas

sendiri diluar materi pembelajaran.

Ketika ditanya siswa yang memberikan respon hanya beberapa orang saja

dan tidak ada pergantian siswa yang memberikan respon sehingga timbul kesan

bahwa kelas hanya beraktivitas pada siswa tertentu sementara siswa yang lain

pasif dan acuh terhadap pembelajaran. Ketika diberikan tes siswa banyak yang

tidak dapat menjawab dengan benar. Dari jawaban yang berikan oleh siswa dapat

diketahui bahwa dari 18 orang siswa sebanyak 14 orang siswa tidak mampu

(18)

4 Permasalahan diatas dapat diatasi bila guru merancang pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Menurut Trianto (2009:8)

menyatakan bahwa “salah satu perubahan paradigma pembelajaran adalah

orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih

berpusat pada murid (student centered).” Pembelajaran kooperatif adalah

pembelajaran berpusat pada siswa sejalan dengan pendapat Johnson & Johnson

dalam Trianto (2009:57) menyatakan bahwa “tujuan belajar kooperatif adalah

memaksimalkan belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan

pemahaman baik secara individu maupun kelompok”. Kemudian jika dalam kelas

terdapat dominasi hanya pada siswa tertentu saja Arends ( 2008:29) menyatakan

bahwa “ bila guru memiliki beberapa orang yang mendominasi pembicaraan maka

kooperatif tipe token dapat membantu mendistribusikan partisipasi secara

merata”.

Dari uraian tersebut dapat diketahui salah satu pendekatan pembelajaran

yang dapat mengatasi permasalahan diatas adalah model pembelajaran kooperatif

tipe time token. Model pembelajaran kooperatif time token mengubah alur

pembelajaran dari berpusat pada guru menjadi berpusat pada murid. Dimana

murid membuat kelompok-kelompok diskusi dengan siswa yang memiliki latar

kemampuan akademis yang bervariasi membahas suatu persoalan tanpa ada

mendominasi sementara yang lain pasif. Dengan demikian jika materi perjuangan

melawan penjajahan dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif time

token diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa terutama

(19)

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas masalah-masalah pembelajaran di

kelas V SDN 060852 tahun pelajaran 2013/2014 yang dapat diidentifikasi

sebagai berikut : 1) Model pembelajaran siswa kelas V SDN 060852 Medan

dalam belajar IPS masih kurang. 2) Hasil belajar siswa kelas V SDN 060852

masih rendah. 3) Pada saat proses pembelajaran aktivitas berpusat pada guru. 4)

Metode pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan

penugasan. 5) Sumber dan alat bantu belajar ( media ) hanya menggunakan buku

teks. 6) Respon siswa rendah, 7) Hasil belajar siswa banyak tidak mencapai KKM.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa masalah yang diidentifikasi terlihat begitu luasnya

permasalahan yang ada agar lebih fokus maka penelitian ini batasi sebagai

berikut:

1. Hasil belajar IPS siswa masih rendah terutama dalam pokok bahasan

perjuangan melawan penjajahan.

2. Aktivitas belajar siswa kurang pada saat pembelajaran hanya berpusat pada

guru.

3. Guru belum menggunakan model pembelajaran kooperatif time token pada

materi perjuangan melawan penjajahan hanya menggunakan metode ceramah,

tanya jawab dan penugasan.

(20)

6

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan batasan masalah di atas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token

meningkatkan hasil IPS siswa kelas V SDN 060852 Medan?

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe time token

meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN 060852 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe time token meningkatkan

hasil belajar IPS siswa kelasa V SDN 060852 Medan

2. Mengetahui model pembelajaran kooperatif tipe time token meningkatkan

aktivitas belajar siswa kelasa V SDN 060852 Medan

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :

1. Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan bagi guru-guru SDN

060852 Medan

2. Memberikan sumbangan pemikiran dan perbaikan pembelajaran untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar di kelas V SDN 060852 Medan

(21)
(22)

93

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa simpulan, antara lain:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif ttipe token terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas V SDN 060852 Medan T.P. 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 34,4% yaitu persentase siswa yang aktif belajar pada siklus II (93,8%) lebih besar dibandingkan pada siklus I (59,4%).

2. Penerapan model kooperatif tipe token terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 060852 Medan T.P. 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar 49,1% dibandingkan siklus I, serta mengalami peningkatan sebesar 78,1% dibandingkan sebelum diberikan tindakan prasiklus.

5.2.Implikasi

(23)

menerapkan pembelajaran IPS di dalam kelas untuk melibatkan siswa secara optimal.

Pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II menggambarkan bahwa ada beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPS. Namun, kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi ddengan baik oleh guru. Dari kegiatan analisis dan refleksi yang ddilaksanakan setelah tindakan, diketahui terdapat peningkatan baik aktivitas maupun hasil belajar IPS. Dari segi proses terdapat peningakatan keterampilan guru dalam mengelola kelas, serta keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik pada indicator visual activities, drawing activities, mental

activities maupun motor activities. Adapun dari segi hasil terdapat peningkatan

rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.

Penerapan moel kooperatif tipe token yang lebih bersifat sudent centered (berpusat pada keaktifan siswa), terbukti dapat meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu siswa lebih aktif dalam melakukan percobaan, berdiskusi ddalam kelompok, aktiff bertanya, menjawab pertanyaan, maupun mengungkapkan pendapat mereka, serta lebih aktif memecahkan masalah yang ddihadapkan kepada siswa, lebih semanngat, lebih percaya diri dan lebih perhatian terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini berimplikasi pada penguasaan siswa terhadap materi yang ddiajarkan sehingga pada akhirnya siswa memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.

5.3.Saran

(24)

95 1. Kepada guru, diharapkan agar dapat memilih dan menentukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan disarankan kepada guru untuk dapat menggunakan model kooperatif tipe token dan menguasai dengan benar langkah-langkah model kooperatif tipe token agar siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, lebih terbiasa, terlatih dan terampil memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa, sehingga pada akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Kepada pihak sekolah khususnya kepada sekolah, disarankan agar mengikutsertakan para guru dalam seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan sehingga guru dapat meningkatkan profesionalnya dalam menunjang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas. Dengan mengikutsertakan guru dalam seminar maupun pelatihan tentu akan memberi pengalaman bagi guru untuk memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan dalam mengembangkan strategi pembelajaran.

(25)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.4.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa simpulan, antara lain:

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif ttipe token terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas V SDN 060852 Medan T.P. 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 34,4% yaitu persentase siswa yang aktif belajar pada siklus II (93,8%) lebih besar dibandingkan pada siklus I (59,4%).

4. Penerapan model kooperatif tipe token terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas V SDN 060852 Medan T.P. 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa sebesar 49,1% dibandingkan siklus I, serta mengalami peningkatan sebesar 78,1% dibandingkan sebelum diberikan tindakan prasiklus.

5.5.Implikasi

(26)

97 menerapkan pembelajaran IPS di dalam kelas untuk melibatkan siswa secara optimal.

Pemberian tindakan pada siklus I dan siklus II menggambarkan bahwa ada beberapa kelemahan dalam pembelajaran IPS. Namun, kelemahan-kelemahan yang ada dapat diatasi ddengan baik oleh guru. Dari kegiatan analisis dan refleksi yang ddilaksanakan setelah tindakan, diketahui terdapat peningkatan baik aktivitas maupun hasil belajar IPS. Dari segi proses terdapat peningakatan keterampilan guru dalam mengelola kelas, serta keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik pada indicator visual activities, drawing activities, mental

activities maupun motor activities. Adapun dari segi hasil terdapat peningkatan

rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus II.

Penerapan moel kooperatif tipe token yang lebih bersifat sudent centered (berpusat pada keaktifan siswa), terbukti dapat meningkatkan keterlibatan atau keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu siswa lebih aktif dalam melakukan percobaan, berdiskusi ddalam kelompok, aktiff bertanya, menjawab pertanyaan, maupun mengungkapkan pendapat mereka, serta lebih aktif memecahkan masalah yang ddihadapkan kepada siswa, lebih semanngat, lebih percaya diri dan lebih perhatian terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini berimplikasi pada penguasaan siswa terhadap materi yang ddiajarkan sehingga pada akhirnya siswa memperoleh hasil belajar yang lebih optimal.

5.6.Saran

(27)

4. Kepada guru, diharapkan agar dapat memilih dan menentukan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan disarankan kepada guru untuk dapat menggunakan model kooperatif tipe token dan menguasai dengan benar langkah-langkah model kooperatif tipe token agar siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, lebih terbiasa, terlatih dan terampil memecahkan permasalahan yang dihadapi siswa, sehingga pada akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

5. Kepada pihak sekolah khususnya kepada sekolah, disarankan agar mengikutsertakan para guru dalam seminar, workshop atau pelatihan-pelatihan sehingga guru dapat meningkatkan profesionalnya dalam menunjang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas. Dengan mengikutsertakan guru dalam seminar maupun pelatihan tentu akan memberi pengalaman bagi guru untuk memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan dalam mengembangkan strategi pembelajaran.

(28)

99

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach edisi ketujuh buku dua. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar edisi 2. Jakarta Rineka Cipta

Johnson, Roger & David.2013. Cooperative Learning. University of Minnesota. http://www.learner.org/workshops/civics/workshop5/readings/cooperative$2.html Harahap, Latipa Hanim. (2013). Jurnal Upaya Pembelajaran Kooperatif Tipe

Time Token Kelas VII SMP Negeri 29 Medan.

http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/elementary

Hopkin, David. 1993. A Teachers Guide to Classroom Research. Philadelphia: Open University Press.

Ibrahim, M. Fida, R. Nur, M. Dan Ismono. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa Press.

Ischak,dkk. 2005. Pendidikan IPS di SD. Jakarta. Universitas Terbuka. Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM. Jakarta. Prestasi Pustaka. Mulyasa, E. 2004. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA

Mona, Zulia. 2012. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi

Operasi Pecahan dengan Menerapkan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V MIS Ar-Rahman Bubun T.A. 2011/2012. Tesis Magister Pendidikan. Medan:

PPs Universitas Negeri Medan.

Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung. Alfabet S. Rosmaini, dkk. (2011) Jurnal Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

(29)

Solihatin, Etin & Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Sendiko, Yenni. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Time Token

terhadap Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas IV SD Negeri Tlogo Semester Genap Kecamatan Tuntang Kota Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Semarang: http://repository.library.uksw.edu.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta. Kencana Prenada Media Grup.

Wiyarsi, Antuni. 2010. Jurnal Implementation of Cooperative Learning Type Time

Gambar

Gambar hal 3.1 Rencana Penelitian Tindakan Kelas ...............................................................
Tabel 1.1.  Rata-rata Presentasi Ketuntasan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebagaimana doping dalam perlombaan olah raga harus dianggap kurang etis karena merusak kompetisi yang fair, demikian juga praktek seperti

Assuming that the expectations theory holds, what does the market expect the yield on 2-year Treasury securities to be five years from

Dengan adanya aplikasi ini bagi pemula yang menggemari bulu tangkis dapat mempelajari dengan baik dan benar, selain itu aplikasi ini juga memberikan informasi yang lengkap

Dari hasil penelitihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada mata

[r]

[r]

[r]