• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Rembang yang terletak di Jl. Gajah Mada No. 2, Pantiharjo, Kec. Kaliori, Kab.

Rembang, Jawa Tengah 59252. Adapun pemilihan tempat pada penelitian ini didasarkan pada hal-hal berikut:

a. Laporan Hasil Ujian Nasional dari PUSPENDIK KEMDIKBUD tahun 2019 perihal penguasaan materi ujian nasional menyebutkan bahwa pada materi Geometri dan Trigonometri daya serap SMA N 2 Rembang rendah.

b. Hasil wawancara dengan guru Matematika SMA N 2 Rembang diperoleh informasi bahwa belum pernah ada penelitian yang sejenis dengan penelitian ini di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Januari 2020 sampai selesai dan dilakukan secara bertahap :

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan-kegiatan berupa pengajuan ijin ke instansi yang bersangkutan dan membuat instrumen soal, pedoman wawancara, dan instrumen angket. Tahap ini dilakukan bulan Januari – Maret 2021.

b. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan pengambilan data. Ini dilakukan pada bulan Maret – Juni 2021.

c. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan analisis data hasil penelitian penarikan kesimpulan, dan penyusunan laporan hasil penelitian.

Ini dilakukan pada Juni – November 2021.

(2)

B. Desain Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi metakognitif siswa kelas X IPA 2 SMA N 2 Rembang dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari motivasi berprestasi berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi yang jelas serta lengkap mengenai strategi metakognitif siswa yang berhubungan dengan hasil pemecahan masalah matematika siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Rembang materi Trigonometri yang dianalisis berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick ditinjau dari tingkatan motivasi berprestasi siswa tinggi, sedang, dan rendah.

C. Data dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sehingga sesuai dengan pendapat Lofland (Moleong, 2012: 157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

1. Data tingkat motivasi berprestasi siswa. Sumber data untuk data ini adalah hasil angket motivasi berprestasi siswa. Data ini selanjutnya digunakan untuk mengelompokkan siswa ke dalam tiga tingkatan motivasi berprestasi serta digunakan dalam penentuan subjek penelitian.

2. Data strategi metakognitif siswa dalam memecahkan masalah Trigonometri.

Sumber data untuk data ini adalah hasil wawancara berbasis tugas siswa, dimana tugasnya berbentuk soal pemecahan masalah Trigonometri.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pada penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan secara selektif atau yang biasa disebut purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel atas pertimbangan tertentu (Yusuf, Sumarwati, &

Budiharti, 2019: 29). Teknik purposive sampling digunakan dalam penelitian ini karena peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampel.

(3)

Subjek penelitian adalah segala sesuatu baik itu orang, benda, proses, kegiatan, atau tempat di mana data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan dalam penelitian (Arikunto, 2010:119). Calon subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X IPA 2 SMA N 2 Rembang semester genap tahun ajaran 2020/2021. Jumlah siswa pada kelas tersebut berjumlah 32 siswa. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Siswa kelas X IPA 2 SMA N 2 Rembang diberikan angket motivasi berprestasi.

2. Dilakukan penyekoran terhadap hasil angket motivasi berprestasi siswa kelas X IPA 2 SMA N 2 Rembang. Skor yang diperoleh siswa digunakan sebagai dasar penggologan tingkat motivasi berprestasi siswa. Berdasarkan Budiyono (2015: 23), “terdapat aturan dalam mentransformasikan variabel dari skala interval ke skala nominal, misalnya yang di atas rerata plus setengah simpangan baku termasuk kategori baik, yang di bawah rerata dikurangi setengah simpangan baku termasuk kategori kurang, dan sisanya pada kategori sedang”, maka dalam penelitian ini skor motivasi berprestasi siswa ditransformasikan dengan aturan berikut:

a. Motivasi berprestasi tinggi, jika: X ≥ 𝑋̅ + 12 s b. Motivasi berprestasi sedang, jika: 𝑋̅ - 1

2 s < X < 𝑋̅ + 1

2 s c. Motivasi berprestasi rendah, jika: X ≤ 𝑋̅ - 1

2 s dengan:

X : skor motivasi berprestasi tiap siswa

𝑋̅ : skor rerata motivasi berprestasi seluruh siswa s : standar deviasi dari seluruh siswa

3. Siswa kelas X IPA 2 SMA N 2 Rembang diberikan soal pemecahan masalah.

Penentuan subjek penelitian mempertimbangkan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menggali lebih dalam mengenai strategi metakognitif siswa dalam memecahkan masalah menggunakan metode wawancara berbasis tugas, dimana tugasnya berbentuk soal pemecahan masalah sehingga subjek

(4)

penelitian tersebut diharapkan benar-benar mengerjakan soal pemecahan masalah yang diberikan dengan langkah-langkah yang lengkap supaya diperoleh data yang akurat. Selain itu, peneliti juga mempertimbangkan karakter pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan pada setiap tingkatan motivasi berprestasi serta peneliti juga mempertimbangkan skor motivasi berprestasi pada masing-masing karakter pemecahan masalah siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam, yaitu metode wawancara berbasis tugas dan metode angket.

1. Metode Wawancara Berbasis Tugas

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) dengan memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2014: 186).

Pada penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara berbasis tugas. Wawancara ini dipilih karena memungkinkan peneliti mendapatkan data yang lebih banyak dan mendalam untuk mengetahui strategi metakognitif siswa dalam memecahkan masalah. Tugas yang digunakan dalam metode ini adalah soal pemecahan masalah yang berupa soal esai atau soal uraian. Sudjana (1991: 35) mengemukakan bahwa: soal uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Jadi menurut peneliti, soal uraian cocok digunakan untuk mengetahui tahapan pemecahan siswa dalam pemecahan masalah matematika siswa berdasarkan tahapan Krulik-Rudnick.

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Sedangkan instrumen bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal pemecahan masalah Trigonometri dan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan setelah siswa mengerjakan tugas yang berupa soal pemecahan

(5)

masalah Trigonometri. Pengambilan data dengan metode wawancara berbasis tugas dalam penelitian ini dilaksanakan 2 tahap. Tahap pertama adalah dengan memberikan soal pemecahan masalah Trigonometri yang pertama kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk memperoleh data strategi matematika siswa yang pertama. Sedangkan tahap kedua adalah dengan memberikan soal pemecahan masalah Trigonometri yang kedua kemudian dilanjutkan dengan wawancara untuk memperoleh data strategi matematika siswa yang kedua. Tahap kedua ini dilaksanakan dengan maksud untuk mengetahui valid atau tidaknya data yaitu dengan triangulasi waktu.

Karena pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tempat penelitian, pengambilan data melalui wawancara berbasis tugas ini dilakukan secara online.

2. Metode Angket

Menurut Budiyono (2015: 38), “metode angket adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis.”

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi berprestasi siswa. Angket dalam penelitian ini berupa soal objektif sejumlah 27 butir soal dengan masing-masing soal terdapat empat alternatif jawaban. Angket ini diadaptasi dari angket motivasi berprestasi dalam penelitian dari I Gede Sandi Wiarsana tahun 2020.

a. Pemberian skor untuk item motivasi berprestasi positif:

Skor 4 untuk alternatif jawaban Selalu Skor 3 untuk alternatif jawaban Sering

Skor 2 untuk alternatif jawaban Kadang-kadang Skor 1 untuk alternatif jawaban Tidak Pernah

b. Pemberian skor untuk item motivasi berprestasi negatif:

Skor 1 untuk alternatif jawaban Selalu

(6)

Skor 2 untuk alternatif jawaban Sering

Skor 3 untuk alternatif jawaban Kadang-kadang Skor 4 untuk alternatif jawaban Tidak Pernah

Untuk mengetahui validitas instrumen angket motivasi berprestasi dilakukan uji validitas isi, uji konsistensi internal, dan uji reliabilitas.

a. Uji Validitas Isi

Pada penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas isi, Budiyono (2015: 47) menyatakan bahwa untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang tinggi, yang biasanya dilakukan adalah expert judgement. Penelaahan ini dilakukan oleh pakar dalam hal ini adalah dosen matematika dan guru matematika. Langkah berikutnya yaitu para penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau relevan dengan kisi-kisi yang ditentukan.

Kriteria penelaahan untuk validasi isi adalah sebagai berikut:

1) Kesesuaian butir angket dengan kisi-kisi

2) Bahasa yang digunakan tidak menimbulkan penafsiran ganda 3) Bahasa yang digunakan mudah dipahami

4) Kesesuaian dengan tahap perkembangan siswa 5) Kesesuaian dengan penulisan EYD.

b. Uji Konsistensi Internal

Sebuah instrumen terdiri dari sejumlah butir-butir instrumen.

Kesemua butir harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Konsistensi internal masing-masing butir angket dilihat dari korelasi antar skor-skor butir angket dengan skor totalnya. Untuk menghitung konsistensi internal untuk setiap butir angket ke-i digunakan rumus korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:

r

xy

=

𝑛 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√(𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2)(𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2)

Keterangan :

r

xy

=

indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

(7)

n = banyak subjek yang dikenai tes (instrumen) X = skor untuk butir ke -i (dan subjek uji coba) Y = total skor (dari subjek uji coba)

Butir angket dikatakan konsisten jika

r

xy

≥ 0,3,

dan jika

r

xy

< 0,3

maka butir angket tidak konsisten dan harus dibuang

(Budiyono, 2015:53) Dalam penelitian ini, suatu instrumen dikatakan konsisten jika

r

xy ≥0,3.

c. Uji Reliabilitas

Untuk uji reabilitas angket digunakan rumus Alpha, sebab skor butir angket bukan hanya 1 dan 0. Arikunto (2010: 238) mengemukakan bahwa rumus Alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Misalnya angket atau soal bentuk uraian. Adapun rumus Alpha yang dimaksud adalah sebagai berikut :

r

11

= (

𝑛

𝑛−1

)(1 −

∑ 𝑠𝑖2

𝑠𝑡2

)

Keterangan :

r11= indeks reabilitas instrumen n = banyaknya butir instrumen

s

i2

=

variansi butir ke-i=1,2,3, …, n.

s

t2

=

variansi skor-skor yang diperoleh subyek uji coba

(Arikunto, 2010: 239) Sebuah instrumen disebut reliabel jika koefisien reabilitasnya sama atau lebih dari 0,7.

(Budiyono, 2015: 57)

F. Teknik Uji Validitas Data

Uji validitas data untuk memeriksa keabsahan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2014: 175). Secara spesifik teknik triangulasi yang digunakan

(8)

dalam penelitian ini adalah triangulasi waktu. Menurut Sugiono (2017:274), triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

Triangulasi waktu dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan data hasil wawancara berbasis tugas I dan hasil wawancara berbasis tugas II yang dilakukan pada waktu yang berbeda. Apabila data hasil wawancara berbasis tugas I dan hasil wawancara berbasis tugas II tersebut terjadi kecocokan berupa pengerucutan pandangan yang sama antara keduanya, maka data dikatakan valid sehingga data dari subjek penelitian tersebut dapat digunakan dan dapat ditarik simpulan.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2014: 281), “Pekerjaan analisis data adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya.

Pengorganisasian dan pengolahan data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantive.”

Dalam penelitian ini, langkah-langkah proses analisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya (Sugiyono, 2014: 92). Reduksi data dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara berbasis tugas yang berupa hasil pemecahan masalah siswa dan data hasil wawancara. Reduksi data terhadap hasil pemecahan masalah siswa dilakukan dengan memilih bagian-bagian dari jawaban siswa yang memenuhi tahapan pemecahan masalah Krulik- Rudnick. Reduksi data terhadap hasil wawancara dilakukan dengan memilih dan menfokuskan pada wawancara yang penting dan mendukung diperolehnya strategi metakognitif siswa dalam memecahkan masalah

(9)

berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick serta membuang bagian wawancara yang tidak perlu.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan penarikan simpulan dan pengambilan tindakan.

Melalui penyajian tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya (Sugiyono, 2014: 95).

Dalam penelitian ini digunakan penyajian data dengan uraian singkat dalam bentuk teks yang bersifat naratif. Untuk memudahkan peneliti dalam menyajikan data wawancara dilakukan pengkodean hasil wawancara. Pengkodean objek yang diamati dari hasil wawancara dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Pengkodean untuk pewawancara

Pewawancara dinyatakan dengan P dan disimbolkan dengan Px.y.z

dimana:

1) x menyatakan subjek penelitian yang disimbolkan dengan angka, yakni {1,2,3,4,5,6}

2) y menyatakan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick, yang disimbolkan sebagai berikut:

Tahap read and think disimbolkan dengan A Tahap explore and plan disimbolkan dengan B Tahap select a strategy disimbolkan dengan C Tahap find an answer disimbolkan dengan D Tahap reflect and extend disimbolkan dengan E.

3) z menyatakan urutan objek yang diamati {1,2,3,…}

b. Pengkodean untuk subjek wawancara

Subjek wawancara dinyatakan dengan S dan disimbolkan dengan Sx.y.z , dimana:

(10)

1) x menyatakan subjek penelitian yang disimbolkan dengan angka, yakni {1,2,3,4,5,6}

2) y menyatakan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick, yang disimbolkan sebagai berikut:

Tahap read and think disimbolkan dengan A Tahap explore and plan disimbolkan dengan B Tahap select a strategy disimbolkan dengan C Tahap find an answer disimbolkan dengan D Tahap reflect and extend disimbolkan dengan E.

3) z menyatakan urutan objek yang diamati {1,2,3,…}

3. Penarikan simpulan

Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2014: 99). Dalam langkah ini diharapkan dapat menjawab ketiga rumusan masalah yang telah ditetapkan sehingga menjadi suatu jawaban atas masalah yang sudah jelas dan mungkin akan menjadi suatu temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Simpulan dalam penelitian ini berupa deskripsi tentang strategi metakognitif siswa dengan motivasi berprestasi tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah Trigonometri berdasarkan tahapan pemecahan masalah Krulik-Rudnick.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu: tahap persiapan, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan penelitian, masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Kegiatan-kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Menyusun proposal penelitian.

b. Menyusun instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data.

c. Pengurusan ijin penelitian.

(11)

d. Validasi instrumen.

e. Menguji coba angket.

2. Tahap Pengumpulan Data

Kegiatan-kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Melakukan tes pengelompokkan dengan angket pada kelas subjek.

b. Melakukan pengelompokkan subjek.

c. Memberikan soal pemecahan masalah pada subjek yang telah ditentukan.

d. Membuat dokumentasi hasil pemecahan masalah pada subjek yang telah ditentukan.

e. Melakukan wawancara berbasis tugas untuk subjek penelitian.

f. Membuat rekaman/percakapan wawancara dengan subjek penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Kegiatan-kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Menentukan teknik analisis data yang tepat sesuai proposal penelitian.

b. Mengembangkan sajian data dengan analisis.

c. Setelah didapat data yang sesuai intensitas kebutuhan, maka dilakukan proses verifikasi dan pengayaan dengan mengkomunikasikan dengan orang yang dianggap lebih ahli.

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian Kegiatan-kegiatan pada tahap ini meliputi:

a. Penyusunan laporan awal.

b. Konsultasi laporan awal dengan dosen pembimbing.

c. Perbaikan laporan sesuai rekomendasi dosen pembimbing.

d. Penyusunan laporan akhir dan penggandaan laporan.

Referensi

Dokumen terkait

2) Menganalisis distribusi jenis kelamin pada pasien karsinoma hepatoseluler di RSUP Dr. 3) Menganalisis distribusi usia pada pasien karsinoma hepatoseluler di RSUP

Menunjukkan posisi strategi pengembangan beras organik di Desa Lubuk Bayas berada pada kuadran III yang artinya petani organik memiliki peluang besar dalam

Dengan demikian perencanaan jangka panjang adalah perencanaan 20 Tahun (5 periode jabatan), perencanaan jangka menengah adalah perencanaan 4 (empat) Tahun,

Revisi dilakukan dalam rangka untuk perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan praktik kerja lapangan masing-masing program studi di Jurusan

Plastik yang banyak digunakan untuk kemasan makanan adalah jenis plastik yang paling aman yaitu PET, PP, LDPE dan HDPE, jenis plastik ini termasuk kedalam kelompok

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap parameter logam berat Timbal (Pb) pada sampel sedimen pada titik 1 – 5 diperoleh konsentrasi logam berat Timbal

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total nilai seluruh jawaban 1.441 dengan 1.225 nilai jawaban mengatakan sangat setuju (SS), 204 nilai jawaban mengatakan setuju (S),