BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatory dengan pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan pendekatan untuk menguji teori objektif dengan menguji hubungan antar variabel.
Variabel ini, pada gilirannya, dapat diukur dengan menggunakan instrumen, sehingga data jumlah dapat dianalisis dengan menggunakan prosedur statistik (Creswell, 2014). Menurut hasil Hipotesis maka kerangka pikir penelitian menjelaskan dimensi brand image, kualitas produk, dan service after sales yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok individu yang memiliki ciri-ciri khusus yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Wuling Motor Kediri.
Karena msih kurangnya penlitian yang mengambil variabel brand image
Sampel adalah subkelompok dari populasi target yang direncanakan diteliti oleh peneliti untuk menggeneralisasikan tentang populasi target (Creswell, 2014).
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen produk Wuling Motor Kediri, mulai tahun 2017 hingga tahun 2020. Jenis teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel tak acak ( non probability), yaitu suatu teknik penarikan sampel yang mendasarkan pada setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan
yang sama. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dan termasuk dalam jenis sampel non probability adalah teknik purposive sampling
sampel purposive adalah penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Adapun karakteristik yang digunakan untuk sampel penelitian ini yaitu : 1. Penduduk yang tinggal di Kota Kediri.
2. Pernah melakukan pembelian produk Wuling Motors Kediri.
3. Penduduk tulungagung, Nganjuk dan sekitarnya yang pernah membeli Wuling Motors Kediri
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 80 konsumen yang berada di Wuling Motor Kediri. Menurut Hair, Anderson, Black, dan Babin (2010) menyampaikan jumlah minimum sampel untuk analisis regresi berganda adalah 15- 20 kali jumlah variabel yang diteliti. Penelitian ini terdapat 4 variabel sehingga menurut teori tersebut minimal sampel yang digunakan adalah 4 x 20 = 80. Dengan demikian, peneliti menentukan sampel yang harus diteliti sebanyak 80 konsumen.
C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel penelitian adalah karakteristik atau atribut seorang individu atau suatu organisasi yang dapat diukur atau observasi (Creswell, 2014). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen sering juga disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dan sering juga disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan hasil dari pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah keputusan pembelian.
2. Variabel Independen (X)
Variabel independen sering disebut variabel stimulus. Variabel bebas merupakan variabel yang mungkin menyebabkan, mempengaruhi, atau berefek pada outcome. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah brand image (X1), kualitas produk (X2), dan service after sales (X3).
Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang menunjukkan bagaimana suatu variabel diukur atau merupakan prosedur yang dilakukan dalam suatu penelitian. Untuk melihat operasionalisasi dari suatu variabel harus diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang kemudian dapat memperjelas variabel. Berdasarkan teori dalam setiap variabel maka definisi dan indikator setiap variabel dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Indikator Variabel
No Variabel
Penelitian Definisi Variabel Indikator 1. Keputusan
Pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli terhadap produk yang akan dibeli
dengan berbagai
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
1. Mantap 2. Cepat 3. Yakin
4. Sedikit Pertimbangan (Ni et al., 2017) 2. Brand
Image (X1)
Citra merek (brand image) adalah pandangan konsumen mengenai suatu merek.
1. Merek mudah dikenal 2. Merek mudah diingat 3. Merek terkenal
(Astuti, 2018)
3. Kualitas Produk (X2)
Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk yang dinilai dalam menjalankan fungsinya.
1. Kinerja
2. Keistimewaan tambahan 3. Keandalan
4. Kesesuaian dengan spesifikasi
5. Daya tahan 6. Estetika
(Purwanto, 2018) 4. Service
After Sales (X4)
Pelayanan Purna Jual (Service After Sales) adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah penyerahan produk kepada konsumen atas pembeliannya.
1. Jaminan/ garansi
2. Penyediaan aksesoris/ suku cadang
3. Pelayanan pemeliharaan dan perbaikan
(Purwanto, 2018) Sumber : data diolah (2020)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara memberikan berbagai pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan yang telah diajukan. Kuesioner ini akan dibagikan pada konsumen yang telah membeli dan menggunakan produk Wuling Motor Kediri. Dengan jumlah responden sebesar 80 konsumen
Kuesioner tersebut berisi sejumlah pertanyaan yang akan disebarkan kepada responden dan kemudian dijawab sesuai pendapat mereka. Jawaban dari pertanyaan yang diberikan ke responden, akan diukur menggunakan skala likert. Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan sakala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS) Skor 2 = Tidak Setuju (TS)
Skor 3 = Kurang Setuju (KS)
Skor 4 = Setuju (S)
Skor 5 = Sangat Setuju (SS)
E. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dan data sekunder diuraikan sebagai berikut :
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung (ada perantara). Baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini, data sekunder bersumber dari studi pustaka melalui berbagai jurnal, artikel majalah pemasaran, maupun artikel yang diambil dari internet.
F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan dan mengkaji gambaran mengenai jawaban responden terhadap variabel-variabel penelitian yang digunakan. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, nilai maksimum, nilai minimum untuk menggambarkan persepsi responden atas item-item pertanyaan yang diajukan.
2. Uji Validitas Data
Uji Validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner.
Apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner, maka kuesioner tersebut dikatakan valid. Validitas ini mempunyai tujuan yaitu mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang dibuat benar-benar dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan cara nilai corelated item-total correlation atau nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel, dimana taraf signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5%. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut valid (Ghozali, 2011). Hasil uji validitas ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 3.2 Uji Validitas Instrumen Pertanyaan Variabel X1
Item R r tabel Keterangan
BI1 (Merek mudah dikenal) 0.754 0.197 Valid
BI2 (Merek mudah diingat) 0.767 0.197 Valid
BI3 (Rasa percaya diri dengan merek) 0.757 0.197 Valid
KUP1 (Kinerja) 0.448 0.197 Valid
KUP2 (Keistimewaan tambahan) 0.645 0.197 Valid
KUP3 (Keandalan) 0.769 0.197 Valid
KUP4 (Kesesuaian dengan spesifikasi) 0.802 0.197 Valid
KUP5 (Daya tahan) 0.800 0.197 Valid
KUP6 (Estetika) 0.739 0.197 Valid
SAS1 (Jaminan/garansi) 0.810 0.197 Valid
SAS2 (Peyediaan aksesoris/ suku cadang) 0.808 0.197 Valid SAS3 (Pelayanan pemeliharaan dan perbaikan) 0.648 0.197 Valid
KP1 (Mantap) 0.713 0.197 Valid
KP2 (Cepat) 0.861 0.197 Valid
KP3 (Yakin). 0.686 0.197 Valid
KP4 (Sedikit Pertimbangan) 0.595 0.197 Valid
Sumber : Lampiran
Berdasarkan tabel 3.2, didapatkan bahwa pada Uji Validitas Instrumen semua item pertanyaan pada Variabel Brand Image, Kualitas Produk, Service After Sales dan keputusan pembelian memilii nilai correlation (R) lebih besar dari pada
nilai r table yaitu 0,197. Maka dapat disimpulkan dari Uji Validitas Instrumen 4 variabel yaitu Brand Image, Kualitas Produk, Service After Sales dan keputusan pembelian memiliki nilai yang Valid dan dapat digunakan untuk Uji Selantnya.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten dalam penggunaannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain. Ghozali (2011) menjelaskan bahwa reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, maka kuesioer dikatakan reliabel atau handal.
Pengukuran reliabilitas dilakukan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha (α). Jika suatu konstruk atau variabel memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 maka
dapat dikatakan bahwa konstruk atau variabel tersebut reliabel. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel
Variabel Butir Koefisien
Alpha Keterangan
X1 (Brand image) 3 0.629 Reliabel
X2 (Kualitas produk) 6 0.801 Reliabel X3 (Service after sales) 3 0.626 Reliabel Y (Keputusan pembelian) 4 0.682 Reliabel
Berdasarkan tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel yang digunakan yaitu Brand Image (X1), Kualitas Produk (X2), Service After Sales (X3), dan Keputusana Pembelian (Y) memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0.6, maka variabel dalam penelitian ini sudah reliabel.
4. Uji Asumsi Klasik
Pengujian gejala asumsi klasik dilakukan agar hasil analisis regresi memenuhi kriteria BLUE (Best, Linear, Unbiased Estimator) dengan program SPSS Versi 24.
Uji asumsi klasik ini terdiri dari Uji normalitas data, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan grafik normal probability p-plot dan
Kolmogorov-Smirnov (1- Sampel K-S). Bila p value > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal (Ghozali, 2011).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatter plot yaitu titik yang menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y (Ghozali, 2011)
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat inter korelasi yang sempurna diantara beberapa variabel bebas yang digunakan dalam model. Multikolinieritas terjadi jika terdapat hubungan linier antara independen variabel yang dilibatkan dalam model.
Uji asumsi klasik seperti multikolinieritas dapat dilaksanakan dengan cara meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1 maka akan terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2011).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan korelasi pada tempat yang berdekatan datanya yaitu cross sectional. Autokorelasi merupakan korelasi time series (lebih menekankan pada dua data penelitian berupa data rentan waktu). Cara mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi adalah dengan menggunakan nilai DW (Durbin Watson) dengan kriteria pengambilan jika D – W sama dengan 2, maka tidak terjadi autokorelasi sempurna sebagai rule of tumb (aturan ringkas), jika nilai D –W diantara 1,5 –2,5 maka tidak mengalami gejala autokorelasi (Ghozali, 2011).
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pegaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen, baik secara parsial maupun simultan. Alat uji ini digunakan untuk H1, H2, dan H3. Signifikan pada level 0,05 dan 0,01 (two-tailed), artinya hipotesis ditolak apabila koefisiennya 0,05 atau lebih dan diterima apabila koefisiennya kurang dari 0,05 (Ghozali, 2011). Berikut model regresi dalam penelitian ini:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Keterangan :
Y = keputusan pembelian α = konstanta
β1 = variabel brand image β2 = variabel kualitas produk β3 = variabel service after sales e = error
6. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji arah hubungan atau pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian hipotesis, secara statistik, setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).
Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2011)
a. Koefisian Determinasi
Koefisien determinasi (𝑅2) adalah analisis data untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang kecil artinya kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu artinya 50 variabel independen memberikan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
b. Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian koefisien model regresi secara simultan adalah sebagai berikut:
H0: terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependen
Ha: terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Independentterhadap variabel dependen
Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Ha diterima jika F hitung > F tabel, atau nilai p-value < α Ha ditolak jika F hitung < F tabel, atau nilai p-value > α
c. Uji Statistik t
Uji statistik t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t lebih tinggi dari nilai t tabel, maka hipotesis alternatif tersebut diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Dapat juga dengan melihat tingkat signifikansi dari nilai t. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independentterhadap variabel dependen;
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independentterhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
a. t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.