• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA TAHUN Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda. Jalan Kapten Soedjono AJ No. 247 Samarinda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA TAHUN Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda. Jalan Kapten Soedjono AJ No. 247 Samarinda"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KINERJA

Telp : (0541) 742564 Fax : (0541) 7778376 Jalan Kapten Soedjono AJ No. 247

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

TAHUN 2020

(2)

Tim Penyusun

Laporan Kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020

Pengarah

H. Solihin, S.K.M., M.P.H.

Kontributor

H. Abdul Samad, S.K.M., M.M.

Mohamad Jaini, S.K.M., M.M.

Muhammad Gustiansyah, S.K.M., M.Sc.

Karyadi, S.Si., M.Sc.

Mur Prasetyaningrum, S.K.M., M.Sc.

Octy Widyasari, S.K.M.

Lisa Anggriani, S.K.M.

Alwan Zakki Nozomi, Amd. Kep.

Editor

H. Abdul Samad, S.K.M., M.M.

Lisa Anggriani, S.K.M.

(3)
(4)

TIM PENYUSUN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud Dan Tujuan ... 5

C. Tugas Dan Fungsi ... 5

D. Visi Dan Misi ... 10

E. Sasaran ... 12

F. Potensi Dan Permasalahan ... 12

BAB II. PERENCANAAN KINERJA ... 21

A. Rencana Aksi Kegiatan KKP Samarinda Tahun 2020 - 2024 ... 22

B. Rencana Kinerja Tahunan ... 30

C. Perjanjian Kinerja ... 34

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ... 37

A. Capaian Kinerja Organisasi ... 37

I. Pengukuran Kinerja Tahunan ... 37

II. Analisis Pencapaian Kinerja ... 38

III. Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015-2019 dan Tahun 2020 ... 67

IV. Perbandingan Perjanjian Kinerja ... 67

B. Realisasi Anggaran ... 74

C. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya ... 76

BAB IV. PENUTUP ... 78

A. Kesimpulan ... 78

B. Tindak Lanjut ... 79

DAFTAR ISI

(5)

Tabel 1.1 Distribusi Pegawai KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun

2020 ... 14

Tabel 1.2 Distribusi Pegawai Honorer KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2020 ... 15

Tabel 1.3 Distribusi Pegawai Honorer KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Penempatan Tahun 2020 ... 15

Tabel 1.4 Distribusi Pegawai KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Jabatan Tahun 2020 ... 16

Tabel 1.5 Distribusi Pegawai KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Golongan Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2020 ... 17

Tabel 1.6 Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 18

Tabel 2.1 Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis RAK KKP Kelas II Samarinda 2020-2024... 25

Tabel 2.2 Kerangka Pendanaan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020-2024 ... 28

Tabel 2.3 Sasaran Kegiatan dan Pendanaan Rencana Kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 31

Tabel 2.4 Tabel 2.4 Perhitungan Pendanaan (Tahun berjalan dan Prakiraan Maju) KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020-2022 ... 32

Tabel 2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Awal KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 35

Tabel 2.6 Perjanjian Kinerja (PK) Revisi KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 35

Tabel 2.7. Anggaran pada Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 36

Tabel 3.1 Target, Capaian dan Kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020... 38

Tabel 3.2 Target dan Capaian Indikator Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020……… 39

Tabel 3.3. Target dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, Barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 40

Tabel 3.4. Target dan Capaian Indikator Kinerja Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 44

Tabel 3.5. Target dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 46

DAFTAR TABEL

(6)

Tabel 3.6. Target dan Realisasi Indikator Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk

negara KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 48 Tabel 3.7. Target Dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Indeks Pengendalian Faktor risiko

di pintu masuk negara KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 50 Tabel 3.8. Target Dan Realisasi Indikator Nilai Kinerja Anggaran KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 53 Tabel 3.9. Target dan Realisasi Penunjang Indikator Nilai kinerja anggaran di KKP Kelas II

Samarinda Tahun 2020 ... 54 Tabel 3.10.Target dan Realisasi Indikator Persentase tingkat kepatuhan penyampaian

laporan keuangan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 56 Tabel 3.11. Target dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Persentase tingkat

kepatuhan penyampaian laporan keuangan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 57 Tabel 3.12. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Implementasi WBK Satker KKP Kelas II

Samarinda Tahun 2020 ... 59 Tabel 3.13. Target dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Implementasi WBK KKP Kelas

II Samarinda Tahun 2020 ... 61 Tabel 3.14. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Kapasitas ASN

sebanyak 20 JPL KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 64 Tabel 3.15 Target dan Realisasi Penunjang Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Kapasitas

ASN sebanyak 20 JPL KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 65 Tabel 3.16 Perbandingan Kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 dan Tahun 2019 ... 67 Tabel 3.17 Perbandingan Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Samarinda tahun 2020 dengan Renstra

dan RAP ... 69 Tabel 3.18 Perbandingan Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dengan RAK Tahun 2020-2024 ... 71 Tabel 3.19 Perbandingan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 dengan Dokumen Perencanaan

(RAK-K/L) ... 72 Tabel 3.20 Perbandingan Pencapaian Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dengan KKP Lainnya .. 73 Tabel 3.21 Target dan Realisasi Anggaran KKP Kelas II Samarinda Tahun 2018 dan 2019 ... 75 Tabel 3.22 Target dan Realisasi Anggaran KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 76 Tabel 3.23 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Indikator Kinerja KKP Kelas II Samarinda

Tahun 2020 ... 77

(7)

Grafik 1.1 Distribusi Pegawai Negeri Sipil KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020 ... 17 Grafik 1.2 Distribusi Pegawai Negeri Sipil di KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Golongan Ruang

Tahun 2020 ... 18 Grafik 2.1 Penunjang Indikator Kinerja Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan

Kesehatan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 41 Grafik 2.2 Penunjang Indikator Kinerja Persentase faktor risiko penyakit di pintu masuk yang

dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 ... 46 Grafik 3.3 Indikator Kinerja Indeks Pengendalian Faktor risiko di pintu masuk negara KKP Kelas II

Samarinda Tahun 2020 ... 51 Grafik 3.4 Penunjang Indikator kinerja Nilai Kinerja Anggaran Kelas II Samarinda Tahun 2020 55 Grafik 3.5 Penunjang Indikator Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan KKP

Kelas II Samarinda Tahun 2020... 58 Grafik 3.6 Penunjang Indikator Indikator Kinerja implementasi WBK satker KKP Kelas II Samarinda

Tahun 2020 ... 62 Grafik 3.7 Penunjang Indikator Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL KKP Kelas

II Samarinda Tahun 2020 ... 65

DAFTAR GRAFIK

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025, menyebutkan bahwa pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan dalam periode sebelumnya. Oleh karena itu perlu disusun rencana pembangunan kesehatan yang berkesinambungan. Secara filosofis, kondisi sehat- sakit adalah produk dari seluruh tindakan manusia, baik tindakan penentu kebijakan publik di setiap level pemerintahan maupun tindakan (perilaku) anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Tidak ada perilaku atau tindakan manusia yang tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Seluruh komponen bangsa mempunyai tanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan, baik itu anggota masyarakat, pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, maupun profesi. Seluruh pembangunan sektoral harus memertimbangkan kontribusi dan dampaknya terhadap kesehatan (health in all policies).

Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012, menetapkan Sistem Kesehatan Nasional sebagai paradigma pemikiran dasar pengelolaan administrasi pembangunan kesehatan, yang harus diperkuat oleh kepemimpinan pada setiap level pemerintahan yang mampu menciptakan berbagai terobosan dan inovasi menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, regional dan global. Prinsip dasar pembangunan kesehatan terdiri dari:

Perikemanusiaan yang adil dan beradab berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa;

Pemberdayaan dan kemandirian bagi setiap orang dan masyarakat; Adil dan merata bagi setiap orang yang mempunyai hak yang sama; serta Pengutamaan upaya dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan pengutamaan manfaat yang merupakan bagian dari butir Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025,

(9)

sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan memengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, di mana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik. Sesuai dengan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai bidang yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Tatanan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, khususnya dalam bidang kesehatan ditandai dengan: 1) Terjaminnya keamanan kesehatan negara melalui kemampuan dalam melakukan pencegahan, deteksi, dan respon terhadap ancaman kesehatan global; 2) Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat yang ditunjukkan dengan jangkauan bagi setiap warga negara terhadap lembaga jaminan sosial yang lebih menyeluruh; - 8 - 3) Status kesehatan dan gizi masyarakat yang semakin meningkat serta proses tumbuh kembang yang optimal, yang ditandai dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dan Healthy Adjusted Life Expectancy (HALE).

Salah satu program yang menjadi prioritas dibidang kesehatan adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang dilaksanakan oleh unit organisasi pelaksana tingkat eselon I di Kementerian Kesehatan yaitu Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, menetapkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disingkat KKP adalah UPT yang melaksanakan tugas di bidang cegah tangkal keluar atau masuknya penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan secara administratif dikoordinasikan dan dibina oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan secara teknis fungsional dibina oleh Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Samarinda merupakan salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan yang berada di wilayah Kalimantan Timur dan merupakan salah satu institusi yang ada di pintu masuk negara/wilayah baik di lingkungan Bandar Udara maupun Pelabuhan yang ada di

(10)

wilayah Kalimantan Timur. Terkait dengan perencanaan jangka menengah, maka di dalam Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Tahun 2020-2024, adalah pelaksana dari kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, yang memiliki sasaran strategis yaitu Meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan dan dengan tujuan strategis Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah, yang merupakan tahun pertama jangka waktu menengah yang ditetapkan.

. Pelaksanaan kegiatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda tidak dapat berjalan sendirit anpa adanya dukungan dan jejaring kerja dengan lintas program dan sektor terkait, baik dari stakeholder, masyarakat pelabuhan, dunia usaha maupun mitra kerja lainnya. Dengan adanya kerjasama dan jejaring kerja tersebut diharapkan tercipta koordinasi yang sinergis, berkelanjutan dan harmonis.

Disamping dukungan dan kerjasama dengan unsur terkait di lingkungan pelabuhan dan bandara juga perlu adanya dukungan, kerjasama dan koordinasi dari institusi di luar bandara dan pelabuhan. Karena penularan penyakit dapat terjadi dari luar negeri, daerah lain maupun dari sekitar lingkungan pelabuhan dan bandara.

Pencegahan dan Pengendalian penyakit di pintu masuk negara sebagai salah satu pilar pembangunan bidang kesehatan, perlu mencermati isu-isu stratregis, dinamika wilayah, pola penyebaran penyakit serta kecenderungan menurunnya kualitas kesehatan lingkungan. Beberapa isu strategis tersebut antara lain : Pandemi Covid 19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, Reformasi Birokrasi, Telah disahkannya UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan pada bulan Agustus 2018 sehingga terjadi perubahan dasar hukum KKP dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terbitnya Permenkes No. 23 Tahun 2018 tentang Pelayanan dan Penerbitan Sertifikat Vaksinasi Internasional, Adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) baik dalam negeri maupun luar negeri sehingga berpotensi untuk terjadinya penularan melalui pelabuhan atau bandara, Adanya perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kinerja Kemenkes, Penyetaraan Pejabat Administrasi ke dalam Jabatan Fungssional, Redesain sistem Perencanaan dan Penganggaran, Terjadinya Bencana alam di beberapa wilayah di Indonesia maupun di negara lain yang menimbulkan dampak kesehatan, pencemaran lingkungan, dinamika kependudukan, keterbatasan aksesibilitas, keterbatasan IPTEK dan legal aspek.

Respon KKP Samarinda terhadap Isu-isu strategis tersebut adalah dengan melakukan perencanaan yang berbasis data (evidence base), pembanguan zona integritas dan Pelaksanaan kegiatan yang terkolaborasi, sinergitas dan terintergrasi dengan stakeholder di Pelabuhan dan Bandara, UPT Kemenkes, Dinkes Provinsi dan Dinkes Kab/Kota di wilayah Kalimantan Timur serta BBTKL PP Banjarbaru.

(11)

Dalam rangka mewujudkan good gorvernance atau tata kelola pemerintahan yang baik maka di bangun Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan.

Dalam Hal ini Setiap organisasi diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan Negara serta kesesuaian dengan peraturan yang berlaku.

Produk dari SAKIP adalah Laporan Kinerja (LAPKIN) yang menggambarkan kinerja yang dicapai oleh suatu instansi pemerintah dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang dibiayai oleh APBN/APBD yang bermanfaat sebagai bahan evaluasi atas kinerja suatu instansi selama 1 (satu) tahun anggaran tersebut.

LAPKIN (Laporan Kinerja) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan dan keberhasilan yang dicapai pada tahun 2020 kepada Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI. Hal tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Tahun 2020 merupakan merupakan pertanggungjawaban atas kinerja yang telah dilaksanakan dan keberhasilan yang dicapai di tahun pertama dari Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Samarinda Tahun 2020-2024 dalam rangka mendukung keberhasilan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 – 2024 dan mendukung Kementerian Kesehatan dalam menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.

Pelaksanaan kegiatan KKP Kelas II Samarinda sebagai upaya untuk mencapai indikator kinerja yang mengacu pada Rencana Aksi Kegiatan (RAK) KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020-2024 dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

KKP Samarinda termasuk dalam klasifikasi KKP Kelas II yang memiliki 6 Wilayah Kerja yaitu:

1. Wilker Bandar Udara APT Pranoto Samarinda.

2. Wilker Tanjung Santan yang berada di Kabupaten Kutai Kertanegara 3. Wilker Tanjung Laut yang berada di wilayah Kota Bontang

(12)

4. Wilker Lhoktuan yang berada di wilayah Kota Bontang

5. Wilker Sangatta yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur 6. Wilker Sangkulirang yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Kinerja merupakan wujud melaksanakan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Secara umum penyusunan Laporan Kinerja dimaksudkan untuk memberikan informasi hasil kinerja KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 secara jelas dan lengkap serta dapat digunakan sebagai dasar dalam penetapan kinerja di tahun mendatang.

Tujuan penyusunan LAPKIN KKP Kelas II Samarinda adalah untuk:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur selama tahun 2020 yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja

2. Sebagai bentuk pertanggung jawaban KKP Kelas II Samarinda dalam mencapai tujuan dan sasaran

3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi KKP Kelas II Samarinda untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Sebagai salah satu upaya mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu agenda penting dalam reformasi pemerintah.

C. Tugas dan Fungsi

Penyelenggaraan tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda Tahun Anggaran 2020 mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan dengan tugas pokok melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara dan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

(13)

1. Pelaksanaan kekarantinaan,

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan,

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan dan lintas batas,

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit penular potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali

5. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia 6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai dengan

penyakit yang berkaitan dengan lalulintas, nasional, regional dan internasional.

7. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk.

8. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan pelabuhan, bandara dan lintas batas negara

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika, alat kesehatan serta bahan aditif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor.

10. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan lintas batas negara

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan.

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan pelabuhan, bandara dan lintas batas darat negara

16. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Terhitung mulai tanggal 17 Desember 2020 telah berlaku Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan yang merupakan pengganti Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Berdasarkan Permenkes No 77 tahun 2020 Kantor Kesehastan Perlabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,

(14)

penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak risiko kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan obat, makanan, kosmetika, dan alat kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) serta pengamanan terhadap penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, KKP menyelenggarakan fungsi:

1. Pelaksanaan kekarantinaan;

2. Pelaksanaan pelayanan kesehatan;

3. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

4. Pelaksanaan pengamatan penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;

5. Pelaksanaan pengamatan radiasi pengion dan nonpengion, biologi, dan kimia;

6. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;

7. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;

8. Pelaksanaan fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja;

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan OMKABA ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKABA impor;

10. Pelaksanaan kesehatan alat angkut dan muatannya;

11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi di bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

14. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;

15. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;

16. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan; dan 17. Pelaksanaan urusan administrasi KKP.

(15)

Untuk mewujudkan tusi yang dimaksud dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/MENKES/PER/XI/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/MENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan maka KKP Kelas II Samarinda merupakan KKP dengan klasifikasi Kelas II yang memiliki susunan organisasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan dibantu oleh sub Bagian Tata Usaha, Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi, Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah. Dimana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya saling berkolaborasi untuk menjaga kesehatan di pintu masuk negara, dalam rangka cegah tangkal penyakit, pengawasan lalu lintas orang dan alat angkut serta pengendalian risiko lingkungan sesuai dengan amanat International Health Regulation tahun 2005. Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 77 tahun 2020, KKP Kelas II Samarinda termasuk KKP dengan klasifikasi Kelas II yang memiliki susunan organisasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor dan dibantu oleh Sub Bagian Administrasi Umum, Instalasi, Wilayah Kerja dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Pada tanggal 23 September 2020, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pelantikan pejabat administrasi di lingkungan Kemenkes RI. Kepala KKP Kelas II Samarinda termasuk dalam pelantikan tersebut sehingga terhitung mulai Tanggal 22 September 2020 susunan pejabat KKP Kelas II Samarinda yaitu sebagai kepala kantor adalah Bapak H. Solihin, SKM, MPH, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

KP.03.03/MENKES/1588/2020 tanggal 23 September 2020 menggantikan Alm.

Sabilal Rasyad, SKM, M.Kes yang meninggal dunia pada tanggal 14 September 2020.

Struktur organisasi KKP Kelas II Samarinda dari Januari sd September 2020 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(16)

Gambar 1.1 Struktur Organisanisasi KKP Kelas II Samarinda Januari s/d September Tahun 2020

Struktur organisasi KKP Kelas II Samarinda dari Oktober sd Desember 2020 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

(17)

Gambar 1.2 Struktur Organisanisasi KKP Kelas II Samarinda Oktober s/d Desember Tahun 2020

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa KKP Kelas II Samarinda memiliki 6 wilayah kerja yaitu Lhoktuan, Tanjung Laut, Tanjung Santan, Sangkulirang, Sangatta dan Bandara APT. Pranoto.

D. Visi Dan Misi

Visi dan misi Kementerian Kesehatan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020-2024 mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia.

Dalam rangka mencapai terwujudnya Visi Presiden yakni: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, Berlandaskan Gotong Royong”, maka telah ditetapkan 9 (sembilan) Misi Presiden 2020-2024, yakni:

1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia,

2. Penguatan Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri dan Berdaya Saing, 3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan,

(18)

4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan,

5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa,

6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya, 7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada

Seluruh Warga,

8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya 9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

Untuk melaksanakan visi Presiden 2020-2024 tersebut, Kementerian Kesehatan menjabarkan visi Presiden di bidang kesehatan yaitu menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri, dan berkeadilan.

Guna mendukung peningkatan kualitas manusia Indonesia, termasuk penguatan struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing, Kementerian Kesehatan telah menjabarkan Misi Presiden Tahun 2020-2024 sebagai berikut:

1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, 2. Menurunkan angka stunting pada balita,

3. Memperbaiki pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional

4. Meningkatkan kemandirian dan penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan dalam negeri.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mendukung pelaksanaan penjabaran visi misi Presiden RI yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Tujuan yang ingin dicapai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda adalah mewujudkan masyarakat sehat di lingkungan pelabuhan dan bandara yang mandiri dan berkeadilan. Untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh melalui kegiatan- kegiatan sebagai berikut:

1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Wilayah Kerja Pelabuhan dan Bandara, melalui pemberdayaan masyarakat Pelabuhan dan Bandara, termasuk swasta dan masyarakat madani.

2. Melindungi kesehatan masyarakat pelabuhan dan bandara dengan menjamin terlaksananya upaya cegah tangkal dan deteksi dini penyakit berpotensi wabah (KKM) dan penyakit yang dapat meresahkan dunia (KKMMD) di pintu masuk negara.

3. Melindungi kesehatan masyarakat pelabuhan dan bandara dengan melaksanakan pengendalian faktor risiko kesehatan di wilayah Pelabuhan/Bandara.

(19)

E. Sasaran

Dalam rangka mencapai tujuan di atas maka KKP Kelas II Samarinda melaksanakan serangkaian kegiatan dengan sasaran kegiatan meliputi:

1. Masyarakat di sekitar pelabuhan baik di buffer area maupun di perimeter area.

2. ABK/crew kapal atau pesawat 3. Penumpang kapal laut atau pesawat 4. Pelaku perjalanan international 5. Alat angkut (kapal dan pesawat) 6. Lingkungan pelabuhan dan bandara

F. Potensi Dan Permasalahan 1. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang tersedia belum sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan (Kepmenkes No. 1314 tahun 2010) Disebabkan oleh keterbatasan anggaran yang tersedia untuk pemenuhan sarana dan prasarana tersebut. Potensi penyelesaian masalah yaitu dengan penyediaan anggaran secara bertahap untuk pemenuhan sarana prasarana tersebut sesuai prioritas.

Sarana yang tersedia di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sebagai kekuatan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi yang merupakan penunjang pelaksanaan tugas dalam rangka mencapai tujuan kinerja. Gedung, kendaraan operasional roda dua maupun roda empat sebagai sarana dalam melaksanakan tugas dan memudahkan mobilitas. Prasarana lain yang menunjang seperti ambulance, sarana laboratorium, sarana pelayanan kesehatan, dan lain-lain sebagai kekuatan yang menunjang dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Sarana ini digunakan untuk memudahkan dan mempercepat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kantor Kesehatan Pelabuhan di pelabuhan dan bandara di wilayah Kota Samarinda, Kab. Kutai Kertanegara, Kota Bontang dan Kab. Kutai Timur.

Masih terdapat beberapa wilayah kerja yang masih belum memiliki aset lahan dan bangunan secara penuh seperti wilayah kerja Bandara APT Pranoto dan Sangkulirang yang masih berstatus pinjam pakai dan sewa. Untuk wilayah kerja Tanjung Santan dan Lhok Tuan saat ini juga masih menempati bangunan yang disediakan oleh perusahaan pemilik pelabuhan khusus. Hanya Wilayah Kerja Tanjung Laut dan Sangatta yang telah memiliki bangunan kantor dan masing-masing sudah dapat melaksanakan pelayanan vaksinasi dengan baik.

Masalah sarana dan prasarana lainnya yaitu untuk jaringan internet. Masih terdapat wilayah kerja yang belum bisa pemasangan jaringan internet yaitu

(20)

wilayah kerja Tanjung Santan karena belum adanya jaringan internet yang mencapai wilayah kerja tersebut.

2. Sumber Daya Manusia

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda, terdapat kendala terutama dari segi Sumber Daya Manusia yang masih terbatas. Hal ini mengakibatkan petugas harus mengerjakan tugas- tugas rangkap, misalnya petugas teknis yang merangkap kegiatan administratif, petugas medis melakukan kegiatan teknis kesehatan lingkungan atau petugas administratif yang mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Keterbatasan tenaga juga terasa di wilayah kerja dimana petugas harus mengerjakan beberapa tugas teknis sekaligus ditambah dengan tugas administratif.

Keterbatasan tidak hanya dari segi jumlah saja, tetapi juga dari segi kompetensi Sumber Daya Manusia-nya seperti dalam mengoperasikan peralatan kesehatan/kedokteran, pelaksanaan kegiatan administrasi kepegawaian dan keuangan, kearsipan, pengadaan barang dan jasa, penyusunan program dan laporan.

Sumber Daya Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya, oleh karena itu dukungan SDM merupakan faktor kekuatan bagi KKP. SDM yang diperlukan tidak hanya yang memiliki kemampuan manajerial yang baik, namun penting juga didukung oleh sumber daya teknis yang handal di dalam penyusunan program maupun dalam pelaksanaan tugas di lapangan.

Jumlah Pegawai di KKP Samarinda seluruhnya adalah 86 orang, Pegawai KKP Samarinda terdiri dari 2 kelompok yaitu PNS dan Non PNS (honorer). PNS sebanyak 59 orang sedangkan Honorer sebanyak 27 orang termasuk pengemudi, petugas pengamanan (security) dan petugas kebersihan.

Terdapat penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 3 (tiga) orang yaitu sebagai tenaga dokter, perawat dan analis keuangan, terdapat mutasi pegawai masuk sebanyak 1 (satu) orang dan mutasi pegawai keluar sebanyak 1 (satu) orang. Pada tanggal 14 September 2020, Kepala KKP Kelas II Samarinda meninggal dunia karena sakit. Seluruh SDM yang ada merupakan kekuatan untuk melaksanakan tugas dan fungsi KKP Kelas II Samarinda.

Sumber Daya Manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda terdiri dari dokter umum, perawat, kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, akuntansi, teknik informatika dan lain-lain yang terbagi dari beberapa fungsional diantaranya fungsional epidemiolog, fungsional sanitarian dan fungsional

(21)

entomologi, fungsional dokter, fungsional perawat, dan lain-lain. Jumlah sumber Daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sekarang (Agustus 2020) adalah 86 orang terdiri dari 59 orang ASN dan 27 orang Non ASN yang tersebar baik di induk maupun wilayah kerja.

Penempatan ASN di Induk berjumlah 39 orang dan di wilker sejumlah 20 orang.

Distribusi ASN berdasarkan pendidikan di lingkungan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 1.1 Distribusi Pegawai Negeri Sipil di KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2020

NO JENIS PENDIDIKAN UNIT KERJA / WILKER JUMLAH

IDK APT TST TL LTN SGT SKL

1 S2 Kesehatan 7 1 8

2 S2 Umum 2 2

3 Dokter Umum 3 1 1 6

4 S1 Kesehatan Masyarakat 14 1 2 2 2 1 22

5 S1 Ekonomi 3 3

6 S1 Kep / DIV Keperawatan 1 1 2

7 DIII Kesehatan Lingkungan 3 1 1 1 6

8 DIII Keperawatan 5 1 6

9 DIII Farmasi 1 1

10 DIII AnalisKesehatan 1 1

11 DIII Komputer 1 1

12 DIII Akutansi 0

13 DI Kesehatan 1 1

14 SMEA / SMK / SMA / SPK 1 1

Jumlah 39 4 2 4 4 4 2 59

Keterangan : IDK = Induk, APT = Bandara APT Pranoto,TST = Tanjung Santan, TL = Tanjung Laut, LTN = Lhok Tuan, SGT = Sangatta, SKL = Sangkulirang

Distribusi tenaga honorer berdasarkan pendidikan sebagai berikut :

(22)

Tabel 1.2 Distribusi Pegawai Honorer KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2020

No Jenis Pendidikan Unit Kerja / Wilker

Jumlah IDK APT TST TL LTN SGT SKL

1 S1 Kesehatan - 1 - 1 - - - 2

2 S1 Umum 6 1 - - - - - 7

3 DIII Keperawatan - 2 - - 1 1 4

4 DIII Akutansi 1 - - - - - - 1

5 DIII Analis Kesehatan 1 - - - - - - 1

6 SMEA / SMK / SMA 10 1 - 1 - - - 12

7 SMP 0 - - - - - - 0

Jumlah 18 5 0 2 0 1 1 27

Keterangan : IDK = Induk, APT = Bandara APT Pranoto, TST = Tanjung Santan, TL = Tanjung Laut, LTN = Lhok Tuan, SGT = Sangatta, SKL = Sangkulirang

Tabel 1.3 Distribusi Pegawai Honorer KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Penempatan Tahun 2020

No Unit Kerja / Wilker

Jumlah IDK APT TST TL LTN SGT SKL

1 Pramubakti (Teknis/

Administrasi) 8 3 - 1 - 1 1 14

2 Cleaning Service 4 - - 1 - - - 5

3 Petugas Keamanan/Satpam 5 - - - 5

4 Pengemudi 2 2 - - - - - 3

Jumlah 19 4 - 2 - 1 1 27

Keterangan : IDK = Induk, APT = Bandara APT Pranoto, TST = Tanjung Santan, TL = Tanjung Laut, LTN = Lhok Tuan, SGT = Sangatta, SKL = Sangkulirang

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa tenaga pramubakti paling banyak terdapat di kantor induk, yaitu sebanyak 8 orang dan sisanya berada di wilayah kerja sebanyak 6 orang.

a. Jabatan

Berdasarkan kelompok jabatan, dibagi menjadi jabatan Struktural, sebanyak 5 orang, jabatan fungsional tertentu / teknis (JFT) sebanyak 32 orang, dan jabatan fungsional umum (JFU) sebanyak 22 orang, seperti pada tabel berikut di bawah ini:

(23)

Tabel 1.4 Distribusi Pegawai KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Jabatan Tahun 2020

No Jenis jabatan Jumlah

I. Struktural 5

Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)

1 Dokter Muda 1

2 Entomolog Kesehatan Ahli Muda 1

3 Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda 5

4 Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama 7

5 Entomolog Kesehatan Ahli Pertama 6

6 Entomolog Kesehatan Mahir 1

7 Sanitarian Ahli Muda 2

8 Sanitarian Ahli Pertama 3

9 Perawat Mahir 2

11 Perawat Terampil 1

12 Sanitarian Mahir 1

13 Pranata Komputer Mahir 0

14 Sanitarian Terampil 2

Jumlah 37

No Jenis jabatan Jumlah

Jabatan Fungsional Umum (JFU)

1 Dokter 5

2 Epidemiolog 1

3 Analis Keuangan 1

4 Analis Sumber Daya Manusia Apartur (Analis

Manajemen Kepegawaian) 1

5 Bendahara 2

6 Pengelola Keperawatan 4

7 Penyusunan Program Anggaran dan Pelaporan 1

8 Pengelola Penyehatan Lingkungan 3

9 Pranata Kearsipan 1

10 Pengelola BMN 1

11 Pengelola Kefarmasian 1

12 Pranata Laboratorium Kesehatan 1

Jumlah 22

Total ( Struktural, JFT dan JFU) 59

Sumber: Data Primer KKP Samarinda, 2019

b. Golongan Usia Dan Jenis Kelamin

Berdasarkan golongan usia dan jenis kelamin, KKP Kelas II Samarinda memiliki jumlah personil laki-laki sebanyak 30 orang atau 51 % dan perempuan 29 orang atau 49 %.

(24)

Grafik 1.1 Distribusi Pegawai Negeri Sipil KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2020

Sedangkan dari golongan usia yang terbesar adalah mayoritas termasuk golongan produktif, seperti pada tabel berikut di bawah ini :

Tabel 1.5

Distribusi Pegawai KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Golongan Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2020

No Golonga n Usia

Unit Kerja / Wilker Dan Jenis Kelamin Jumlah Jenis

Kelamin Jumlah

IDK APT TST TL LTN SGT SKL

L P L P L P L P L P L P L P L P

1 20 – 30 4 5 1 1 5 6 11

2 31 – 40 6 11 1 1 2 1 2 2 2 2 1 15 16 31

3 41 – 50 5 7 1 6 7 13

4 51 – 57 3 1 4 4

Jumlah 18 23 2 0 2 0 2 1 2 3 2 2 2 0 30 29 59 Keterangan : IDK = Induk, APT = Bandara APT Pranoto,TST = Tanjung Santan, TL = Tanjung

Laut, LTN = Lhok Tuan, SGT = Sangatta, SKL = Sangkulirang

c. Pangkat dan Golongan Ruang

Berdasarkan Pangkat dan golongan secara garis besar jumlah pegawai yang menempati golongan ruang IV adalah sebanyak 5 orang, golongan III sebanyak 44 orang dan golongan II sebanyak 10 orang.

51%

49%

PERSENTASE PEGAWAI DI LINGKUNGAN KKP KELAS II SAMARINDA BERDASARKAN JENIS KELAMIN

laki laki Perempuan

(25)

Grafik 1.2

Distribusi Pegawai Negeri Sipil di KKP Kelas II Samarinda Berdasarkan Golongan Ruang Tahun 2020

Grafik di atas menunjukkan bahwa jumlah pegawai berdasarkan golongan ruang paling banya berada pada golongan ruang III dengan persentase sebesar 75%. Secara detail yaitu Golongan Pembina Tk.I /IVb sebanyak 1 orang atau 1 %, Pembina /IVa sebanyak 4 orang 6,72 %, Penata Tk.I / IIId sebanyak 2 orang atau 3,36 %, Penata / IIIc sebanyak 11 orang atau 18,64 %, Penata Muda Tk.I / IIIb sebanyak 19 orang atau 32,20 %, Penata Muda / IIIa sebanyak 13 orang atau 22,03 %, Pengatur Tk.I / IId sebanyak 10 orang atau 16,94 %, Pengatur / IIc sebanyak 2 orang atau 3,3%.

Tabel 1.6

Distribusi Pegawai Berdasarkan Pangkat/Golongan Ruang KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020

No Pangkat / Golongan Ruang

Wilayah Kerja

Jumlah IDK APT TST TL LTN SGT SKL

1 Pembina Tk.I / IVb 1 1

2 Pembina / IVa 3 3

3 Penata Tk.I / IIId 3 3

4 Penata / IIIc 9 1 1 11

5 Penata Muda TK.I /

IIIb 9 2 3 2 3 19

6 Penata Muda / IIIa 10 1 1 1 13

7 Pengatur Tk.I / IId 7 2 1 9

8 Pengatur / IIc 1 1

Jumlah 42 2 2 4 4 4 1 59

Keterangan : IDK = Induk, APT = Bandara APT Pranoto,TST = Tanjung Santan, TL = Tanjung Laut, LTN = Lhok Tuan, SGT = Sangatta, SKL = Sangkulirang

Berdasarkan Permenkes 1314/Menkes/SK/IX/2010 tentang Standarisasi SDM, Sarana dan Prasarana di Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan, KKP

8%

75%

17%

Distribusi PNS Berdasarkan Golongan Ruang

Gol. IV Gol. III Gol. II

(26)

Samarinda merupakan KKP dengan Klasifikasi Kelas II yang memiliki 6 (enam) wilayah kerja maka jumlah SDM minimal adalah 108 pegawai. Dilihat dari jumlah pegawai yang tersedia masih kurang dari jumlah pegawai yang seharusnya sehingga terjadi ketidaksesuaian antara beban kerja dan jumlah SDM yang ada. Diharapkan kedepan, lebih banyak lagi penerimaan pegawai sesuai dengan kompetensi yang diperlukan agar bisa memenuhi kebutuhan SDM yang ada.

3. Lingkungan Kerja

Kondisi lingkungan kerja di wilayah kerja berbeda-beda, ada wilayah kerja yang berada di pusat kota, di kawasan perusahaan, dan ada pula yang berada di daerah yang cukup jauh dari pusat kota. Berdasarkan Peraturan Menkes RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 Tentang Perubahan atas Peraturan Menkes RI Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kementerian KEsehatan, KKP Kelas II Samarinda mempunyai wilayah kerja:

a. Kantor Induk yang meliputi Pelabuhan Samarinda, Palaran, Pendingin, Handil II, Saliki, Muara Jawa dan Muara Berau di Kutai Kartanegara. Kantor Induk KKP Kelas II Samarinda terhitung mulai tanggal 29 Januari 2018 menempati gedung baru yang terletak di Jalan Kapten Soedjono AJ, Kota Samarinda.

Kantor Induk lama yang terletak di Jalan Lumba-lumba nomor 1, Kota Samarinda dijadikan sebagai Pos Pengawasan dan Pelayanan Dokumen Kesehatan Kapal karena gedungnya berdekatan dengan kantor KSOP dan terminal Penumpang Pelabuhan Laut Samarinda. Sedangkan pelayanan vaksinasi bagi pelaku perjalanan international dan kegiatan administrasi perkantoran lainnya dilaksanakan di Kantor Induk baru

b. Wilayah Kerja Temindung/ Wilayah Kerja Bandara Internasional APT. Pranoto Wilayah Kerja Bandara Temindung merupakan wilayah kerja KKP Kelas II Samarinda satu-satunya yang berupa bandar udara, yaitu berlokasi di Kota Samarinda. Waktu tempuh dari KKP Induk ke Wilker sekitar 20 menit (4,7 Km).

Pada Bulan Mei 2018, Bandara Internasional APT Pranoto Samarinda telah resmi beroperasi sehingga kegiatan kekarantinaan kesehatan di Bandara Temindung dialihkan ke bandara tersebut. Bandara Internasional APT Pranoto terletak di Sungai Siring, Samarinda Utara. Waktu tempuh dari Kantor Induk ke Bandara APT Pranoto sekitar 1,5 jam (27 Km).

c. Wilayah Kerja Tanjung Santan

Terhitung 1 Februari 2012 Wilker Pelabuhan Laut Tanjung Santan dikelola oleh KKP Kelas II Samarinda. Berlokasi di Kabupaten Kutai Kartanegara mengawasi

(27)

Pelabuhan Khusus PT.Chevron. Wilker Pelabuhan Tanjung Santan mendapat ruangan di lingkungan pelabuhan berstatus hak pakai, yang dipergunakan sebagai ruangan kantor. Waktu tempuh dari Samarinda ke Wilker 2,5 jam (94 Km).

d. Wilayah Kerja Lhok Tuan

Wilker Pelabuhan Lhok Tuan berlokasi di Kota Bontang, meliputi Pelabuhan Khusus Pupuk Kaltim dan Pelabuhan Umum Lhok Tuan. Wilker Pelabuhan Lhok Tuan belum menempati kantor milik KKP Samarinda. Waktu tempuh dari Samarinda ke wilker sekitar 3 jam (118 Km).

e. Wilayah Kerja Tanjung Laut

Wilker Pelabuhan Tanjung Laut di Bontang meliputi Pelabuhan Umum Tanjung Laut, Pelabuhan Khusus Merangas dan Pelabuhan Khusus Pertamina Bontang. Sejak tahun 2015 Wilker Pelabuhan Tanjung Laut telah menempati kantor milik KKP Samarinda yang sekaligus dipergunakan untuk pelayanan kesehatan terbatas/vaksinasi internasional. Jarak dari Samarinda ke Wilker Tanjung Laut sekitar 3 jam (115 km).

f. Wilayah Kerja Sangatta

Wilker Pelabuhan Sangatta berlokasi Kabupaten Kutai Timur meliputi Pelabuhan Khusus Tanjung Bara (KPC) dan Pelabuhan Umum Sangatta.

Wilker ini telah menempati kantor milik KKP Samarinda yang sekaligus dipergunakan untuk pelayanan kesehatan terbatas/vaksinasi internasional.

Waktu Tempuh dari Samarinda ke wilker Sangatta sekitar 5 jam (176 km).

g. Wilayah Kerja Sangkulirang

Wilker Pelabuhan Laut Sangkulirang berlokasi di Kabupaten Kutai Timur, Mengawasi pelabuhan umum Sangkulirang dan Pelabuhan khusus PT.

Indoxim dan merupakan Wilker yang paling jauh jaraknya dari Kantor Induk.

Ruangan Kantor yang dipergunakan adalah rumah masyarakat sekitar yang disewa. Waktu Tempuh dari Samarinda ke wilker Sangkulirang sekitar 8 Jam (289 km).

(28)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu: Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK). Perencanaan 5 tahunan Kementerian Kesehatan mengacu pada dokumen Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 yang tertuang Permenkes RI Nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 dan Perencanaan 5 tahunan Ditjen P2P mengacu kepada dokumen Rencana Aksi Program Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020-2024.

Perencanaan kinerja merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkankan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin muncul. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (SAKIP) perencanaan kinerja instansi pemerintah terdiri atas tiga instrumen yaitu:

Rencana Strategis (Renstra) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK). KKP Samarinda adalah unit pelaksana teknis (UPT) Kemenkes sehingga perencanaan 5 tahunannya adalah Rencana Aksi Kegiatan (RAK) sehingga penyusunan perencanaan kinerja terdiri atas tiga instrumen yaitu: Rencana Aksi Kegiatan (RAK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK).

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan kegiatan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran strategis. Dalam Perencanaan Kinerja terdapat Perjanjian Kinerja yang merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah yang menerima tanggung jawab dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Perjanjian Kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya.

Perencanaan Kinerja merupakan penjabaran berbagai upaya untuk mencapai Visi, Misi, Sasaran Strategis, Arah Kebijakan dan Strategi agar mencapai target kinerja Tahun 2020 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda yang termuat dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2020 – 2024.

(29)

A. Rencana Aksi Kegiatan KKP Samarinda Tahun 2020 – 2024

Periode tahun 2020-2024 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, sehingga merupakan periode pembangunan jangka menengah yang sangat penting dan strategis. RPJMN 2020-2024 akan mempengaruhi pencapaian target pembangunan dalam RPJPN, dimana pendapatan perkapita Indonesia akan mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan negara-negara berpenghasilan menengah atas (Upper-Middle Income Country) yang memiliki kondisi infrastruktur, kualitas sumber daya manusia, pelayanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik.

Sejalan dengan Visi Presiden Republik Indonesia Tahun 2020-2024 yaitu Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong - Royong, dimana peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi prioritas utama dengan dukungan pembangunan kesehatan yang terarah, terukur, merata dan berkeadilan. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat tersebut, dibutuhkan program kesehatan yang bersifat preventif dan promotif salah satunya adalah Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). berbagai kegiatan dilakukan untuk mendukung pencegahan dan pengendalian penyakit, di pintu masuk negara dilakukan upaya kekarantinaan

Undang Undang RI Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Kementerian/Lembaga menyusun Rencana Strategi (Renstra). Selanjutnya merujuk kepada Keputusan Menteri Kesehatan nomor 21 tahun 2020 tentang Rencana Strategik Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024 bahwa tingkat Eselon I menjabarkan ke dalam Rencana Aksi Program (RAP) dan Eselon II atau satuan kerja menjabarkan ke dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK).

Guna mendukung tercapainya tujuan Kementerian Kesehatan khususnya Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat maka Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda, memiliki tujuan strategis tahun 2020 – 2024 yaitu Meningkatnya Pelayanan Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah.

Dalam rangka mencapai tujuan strategis di atas maka ditetapkan sasaran strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda 2020 – 2024 sebagai berikut:

(30)

1. Meningkatnya jumlah pengawasan kekarantinaan kesehatan yang sesuai standar terhadap orang, alat angkut, barang dan lingkungan di pintu masuk negara dan wilayah sebesar 1.250.000 pemeriksaan.

2. Meningkatnya prosentase pengendalian factor resiko penyakit pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan di pintu masuk masuk negara dan wilayah sebesar 95%.

3. Meningkatnya indeks pengendalian factor resiko di pintuk masuk negara dan wilayah sebesar 86%.

4. Meningkatnya nilai kinerja anggaran satuan kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dengan nilai 85.

5. Meningkatnya prosentase tingkat kepatuhan dalam penyampaian laporan keuangan sebesar 85%.

6. Meningkatnya kinerja implementasi WBK satker Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda dengan nilai 85.

7. Meningkatnya prosentase peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda sebesar 80%.

Arah kebijakan dan strategi kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda adalah mendukung kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kementerian Kesehatan yang didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi Arah kebijakan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda tahun 2020-2024 ditetapkan sebagai berikut:

1. Penguatan deteksi dini, prevent dan respon terhadap penyakit dan faktor risiko di pintu masuk negara

2. Penguatan kapasitas upaya penegakan hukum di bidang kekarantinaan kesehatan

3. Penguatan akuntabilatas dan pengawasan dalam upaya mewujudkan reformasi birokrasi.

4. Peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan publik 5. Penguatan regulasi di bidang kekarantinaan

6. Penguatan kapasitas dan pengembangan Sumber Daya manusia 7. Penguatan sinergisme, kolaborasi dan integrasi program

8. Pemenuhan sarana prasarana penunjang kegiatan tusi 9. Peningkatan sistem teknologi informasi.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda telah menetapkan tujuan strategis yang mendukung strategi program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2020 - 2024 serta mengacu pada strategi Kementerian Kesehatan yang kemudian dijabarkan melalui strategi aksi kegiatan sebagai berikut:

(31)

1. Peningkatan cakupan deteksi dini penyakit dan factor risiko 2. Peningkatan respon kejadian penyakit dan factor risiko

3. Peningkatan inovasi dalam deteksi dini dan respon penyakit dan faktor risiko 4. Peningkatan komunikasi dan advokasi

5. Penguatan jejaring kerja lintas sector dan lintas program 6. Penguatan akuntabilitas dan pengawasan

7. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia

8. Penguatan upaya penegakan hukum di bidang kekarantinaan kesehatan.

9. Peningkatan penyediaan sarana prasarana yang memenuhi standar.

10. Peningkatan penganggaran sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja 11. Penguatan system teknologi informasi

Memperhatikan Rencana Aksi Program Direktorat Pencegahan dan Pengendalan Penyakit tahun 2020-2024, Tujuan, Arah Kebijakan, Strategi dan Sasaran Strategis, maka target kinerja dan kerangka pendanaan program dan kegiatan KKP Kelas II Samarinda 2020-2024.

1. Target Kinerja

Target kinerja merupakan penilaian dari pencapaian program yang diukur secara berkala dan dievaluasi pada akhir tahun 2024. Sasaran kinerja dihitung secara kumulatif selama lima tahun dan berakhir pada tahun 2024.

(32)

Tabel 2.1

Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis RAK KKP Kelas II Samarinda 2020-2024

No Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Meningkatnya

Pelayanan

Kekarantinaan di Pintu Masuk Negara dan Wilayah

Meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan

1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan Kesehatan dengan target kumulatif 1.250.000 pemeriksaan 2. Persentase faktor risiko

penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan sebesar 95 % 3. Indeks Pengendalian Faktor

Risiko di pintu masuk negara sebesar 86%

4. Nilai kinerja anggaran sebesar 85

5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan sebesar 85%

6. Kinerja implementasi WBK satker sebesar 85

7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL sebesar 80%

2. Kegiatan

Dalam rangka menjamin tercapainya Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Indikator Sasaran Strategis, maka ditetapkan Sasaran Program, Indikator Kinerja Program, Sasaran Kegiatan, dan Indikator Kinerja Kegiatan Rencana Aksi kegiatan 2020-2024.

Sasaran Kantor Kesesehatan Pelabuhan Kelas II Samarindaa adalah Meningkatnya faktor resiko penyakit di pintu masuk yang dikendalikan. Untuk mencapai sasaran hasil, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah:

a. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan Kegiatan yang dilakukan:

1) Pemeriksaan/ Penapisan dan pengawasan lalu lintas pelaku perjalanan dan masyarakat Pelabuhan.

2) Pemeriksaan alat angkut sesuai standar kekarantinaan kesehatan 3) Pemeriksaan Barang

(33)

4) Pemeriksaan Lingkungan {TTU, TPM}

b. Persentase faktor risiko yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan Kegiatan yang dilakukan:

1) Pengendalian Faktor Risiko pada orang 2) Pengendalian Faktor Risiko pada Barang 3) Pengendalian Faktor Risiko pada Alat Angkut

4) Pengendalian Faktor Risiko pada Lingkungan {TTU, TPM}

c. Indeks Pengandalian Faktor risiko di pintu masuk negara Kegiatan yang dilakukan:

1) Surveilans Epidemiologi (pengumpulan, pengolahan, analisis dan pelaporan)

2) Respon kurang dari 24 jam terhadap adanya sinyal SKD KLB dan Bencana

3) Penyusunan rencana kontigensi

4) Pengawasan tikus dan pinjal dengan Indeks pinjal ≤ 1 5) Pengawasan vector DBD dengan HI perimeter = 0 6) Pengawasan larva anopheles

7) Pengawasan kepadatan kecoa 8) Pengawasan kepadatan lalat

9) Pengawasan Tempat-tempat Umum (TTU)

10) Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) 11) Pengawasan Kualitas Air Bersih

d. Nilai kinerja anggaran

Evaluasi kinerja anggaran adalah proses untuk melakukan pengukuran, penilaian, dan analisis atas Kinerja Anggaran tahun anggaran berjalan dan tahun anggaran sebelumnya untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan kinerja anggaran. Kinerja anggaran adalah capaian kinerja atas penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga yang tertuang dalam dokumen anggaran. Aplikasi E-monev DJA adalah merupakan aplikasi monitoring dan evaluasi kinerja anggaran yang dilaksanakan pada tingkat Satuan Kerja, Unit Eselon I/Program, Kementerian/Lembaga, dan yang dilaksanakan pada Kementerian Keuangan c.q Direktorat Jenderal Anggaran.

Untuk memperoleah nilei kinerja anggaran, maka input E-Monev DJA dilaksanakan tiap bulan selama tahun anggaran berjalan.

(34)

e. Prosentase Tingkat Kepatuhan Penyampaian Laporan Keuangan

Kegiatan yang dilakukan adalah rekonsiliasi laporan keuangan setiap bulan melalui aplikasi rekonsiliasi dan penyusunan laporan keuangan berbasis web yang disebut e-Rekon&LK. Sedangkan yang perlu diperhatikan dalam penyampaian rekonsiliasi laporan keuangan bulanan adalah ketepatan waktu upload, status rekonsiliasi, hasil rekonsiliasi, rekonsiliasi internal SAK dengan SIMAK-BMN dan jumlah upload laporan keuangan.

f. Kinerja implementasi WBK satker

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengetahui kinerja implementasi satker WBK adalah dengan melaksanakan penilaian mandiri/ self assessment dengan mengisi Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas menggunakan aplikasi SIPINAL WBK/WBBM Kemenkes RI.

g. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

Kegiatan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, baik melalui peningkatan SDM internal maupun eksternal.

(35)

3. Kerangka Pendanaan

Guna memenuhi kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai target Sasaran Kegiatan sebagaimana tersebut diatas dapat bersumber dari APBN baik yang bersumber dari Rupiah Murni, Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP), Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (PHLN), serta sumber/skema lainnya seperti Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Tabel 2.2 Kerangka Pendanaan KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020-2024

No

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Target Alokasi (000)

2020 2021 2022 2023 2024 2020 2021 2022 2023 2024

KKP Kelas II Samarinda ………. …….. …….. ….. …….

1

Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

1.214.478 1.220.000 1.230.000 1.240.000 1.250.000 1.082.744 1.191.018 1.299.293 1.407.567 1.515.842

2

Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

90% 92% 93% 94% 95% 220.829 242.912 264.995 287.078 309.161

3 Indeks Pengandalian Faktor

risiko di pintu masuk negara 80% 81% 82% 84% 86% 319.635 351.599 383.562 415.526 447.489

4 Nilai kinerja anggaran 80 81 82 83 85 914.860 1.006.346 1.097.832 1.189.318 1.280.804

5

Prosentase Tingkat Kepatuhan Penyampaian Laporan

Keuangan

80% 81% 82% 83% 85% 10.766.817 11.843.499 12.920.180 13.996.862 15.073.544 6 Kinerja implementasi WBK

satker 70 75 77 80 85 8.019 8.821 9.623 10.425 11.227

7 Persentase Peningkatan

kapasitas ASN sebanyak 20 JPL 45% 55% 65% 75% 80% 238.305 262.136 285.966 309.797 333.627

(36)

Untuk mencapai tujuan dan sasaran kegiatan di KKP Kelas II Samarinda Tahun 2020, terdapat beberapa kebijakan yang mendukung diantaranya:

1. Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk percepatan pelaksanaan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumber daya lainnya.

2. Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda yang mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan periode lima tahunan. Perencanaan dibuat berdasar pola bottom up yang disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki, serta situasi dan kondisi.

Sedangkan bahan perencanaan didasarkan pada evidence based epidemiology dan masukan dari wilayah kerja serta sumber informasi dari wilayah Kabupaten/Kota.

3. Penyusunan perencanaan pengembangan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan dilakukan secara spesifik, terukur, dan realistis serta dapat dilaksanakan sesuai skala waktu yang ditetapkan (Spesific Measure Achieveable Realistic and Timely - SMART). Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan bulanan dan perencanaan tahunan untuk setiap seksi dan sub bagian tata usaha.

4. Penyempurnaan dan penyusunan draf Standar Prosedur Operasional (SPO) setiap program kegiatan, sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

5. Penggunaan anggaran, mengacu pada prinsip efisiensi dan efektivitas serta anggaran berbasis kinerja.

6. Penguatan pengawasan dalam mendukung pembangunan zona integritas di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda

7. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda diarahkan pada tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas dan kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penempatan pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan tingkat kompetensinya / keahliannya serta kebutuhan organisasi/kantor, pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar aturan. Menyeleksi pemberian ijin belajar, penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan potensi pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas yang tinggi bagi organisasi.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisanisasi KKP Kelas II Samarinda   Januari s/d September Tahun 2020
Gambar 1.2 Struktur Organisanisasi KKP Kelas II Samarinda  Oktober s/d Desember Tahun 2020
Tabel 1.1 Distribusi Pegawai Negeri Sipil di KKP Kelas II Samarinda  Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2020
Tabel 1.2 Distribusi Pegawai Honorer KKP Kelas II Samarinda  Berdasarkan Jenis Pendidikan Tahun 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis (Renstra) Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KP) tahun 2020-2024, mengacu pada Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tahun 2021 merupakan tahun ke-2 dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024 dan Rencana Strategis Kementerian

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor

Pelaksanaan Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Biro Hukum Tahun 2020-2024 ini membutuhkan partisipasi dan kerjasama dengan unit utama di Kementerian Kesehatan terutama Bagian

Sebagai tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, maka Direktorat

KEDUA : Pedoman Indikator Program Kesehatan Masyarakat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

Kementerian Kesehatan, 2015 Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN Bidang Kesehatan Tahun 2020-2024, perencanaan SDM Kesehatan didefinisikan sebagai upaya penetapan

2020, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jakarta: Kementerian