• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.3 Tahapan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3.3 Tahapan Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

18

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Pada umumnya, ada dua jenis pendekatan dalam penelitian yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif pada penelitiannya. Menurut (P. Sugiyono, 2017) pendekatan kuantitatif dapat dinyatakan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada prinsip positivisme, digunakan untuk memeriksa populasi atau sampel tertentu, prosedur pada pengambilan sampel umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan yakni wawancara, analisis lapangan, dan kuesioner.

Sedangkan metode kualitatif menurut (Banister, 2011) yaitu pendekatan untuk mendapatkan dan memberikan gambaran suatu peristiwa. Metodelogi penelitian kualitatif bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan fenomena atau obyek penelitian melalui aktivitas sosial, sikap dan persepsi orang secara individu atau kelompok.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertempat di CV. Karya Kubah yang beralamat di Jl.Argo wilis, Winong, 66254, Winong, Dono, Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Perusahaan CV. Karya Kubah ini bergerak di bidang kontraktor pembuatan kubah masjid.

3.3 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dijelaskan menggunakan flowchart. Flowchart pada metodologi penelitian yaitu menjelaskan Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dari awal sampai akhir. Flowchart penelitian disajikan seperti dibawah ini :

(2)

19 Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian

(3)

20

3.4 Deskripsi Metodologi Penelitian 3.4.1 Identifikasi Masalah

CV. Karya Kubah mempunyai permasalahan kelancaran produksi pada suppliernya yaitu pemasok bahan baku logam masih terjadi ketidakstabilan yaitu keterlambatan pengiriman berakibat mengganggu pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kinerja supplier yang tidak memenuhi standar dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan dampak langsung yang terjadi yaitu menurunnya tingkat produktivitas, kualitas produk, kelancaran produksi dan menurunkan service level serta mengurangi keuntungan.

3.4.2 Studi Literarur

Studi literatur yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini yaitu dengan melihat berbagai sumber tertulis, baik berupa buku-buku, arsip, majalah, artikel, dan jurnal, atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji. Sehingga peneliti dapat membandingkan metode-metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya dengan permasalahan yang sama.

3.4.3 Studi Lapangan

Studi lapangan bertujuan untuk mengetahui kondisi real dalam suatu perusahaan. Sehingga, peneliti dapat menentukan permasalahan yang terjadi pada perusahaan tersebut. Teknik yang digunakan dalam studi lapangan dijelaskan sebagai berikut :

a. Observasi

Pada teknik ini peneliti melakukan pengamatan terhadap lingkungan perusahaan yang berhubungan dengan permasalahan secara logis dan obyektif

b. Wawancara

Pada teknik ini peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan karyawan yang expert dalam pemilihan bahan baku. Menurut Saaty (2001) kuesioner diisi oleh seseorang pengambil keputusan yang dianggap expert dan telah menguasai subjek yang menjadi bahan dalam penelitian.

(4)

21

Sehingga, peneliti dapat mengetahui proses pengadaan bahan baku yang dilakukan perusahaan tersebut dan kerjasama antar supplier dan perusahaan.

3.4.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dilakukan setelah melakukan studi lapangan pada perusahaan. Peneliti melakukan studi literatur untuk membandingkan metode- metode yang digunakan pada penelitian sebelumnya dengan permasalahan yang sama. Sehingga, peneliti menetapkan permasalahan mengenai bagaimana mengevaluasi supplier bahan baku logam menggunakan pendekatan AnalyticcNetworkpProcess (ANP) dengan TechniqueeforoOrderpPreferencebby SimilarityttooIdeallSolution (TOPSIS) di CV. Karya Kubah.

3.4.5 Penetapan Tujuan

Penetapan tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai dari penelitian ini yang ditandai dengan perumusan masalah yang dibaliknya, manfaat penelitian adalah hasil yang akan dicapai setelah melakukan penelitian ini, sedangkan batasan masalah menjelaskan apa yang membatasi dari penelitian ini.

3.4.6 Pengumpulan Data

Menurut (D. Sugiyono, 2010) dalam melakukan pengumpulan data terdapat beberapa cara teknik yaitu wawancara, observasi, kuesioner dan gabungan. Dalam melakukan penelitiannya, peneliti data menjadi 2 kelompok yakni data primer dan data sekunder seperti dibawah ini :

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti dari sumbernya tanpa adanya perantara. Beberapa data primer yang akan diteliti antara lain :

a. Identitas Supplier : data ini meliputi profil supplier, riwayat kerjasama, dan kinerja supplier.

b. Kriteria evaluasi supplier : data yang akan diteliti oleh peneliti dilakukan dengan wawancara dan kuesioner.

(5)

22

c. Kuisioner : Pengambilan data dalam bentuk kuesioner ini dilakukan oleh manajer produksi selaku orang yang expert dibidangnya.

Menurut Saaty (2001) kuesioner diisi oleh seorang decision maker yang dianggap expert dan sudah menguasai subjek penelitian.

Jumlah responden dalam pengisian kuesioner bukan sebuah tolak ukur data yang didapat mencukupi, tetapi responden yang menguasai seluruh bidang dan hierarki yang dapat mencukupi CV.

Karya Kubah hanya terdapat satu responden, tetapi sudah masuk kedalam expert dan menguasai subjek penelitian serta mampu memberikan penilaian yang baik. Sehingga dipilih manajer produksi dari untuk mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini ada 4 yaitu penentuan kriteria dan subkriteria, penentuan hubungan keterkaitan, matriks perbandingan berpasangan (cluster, inner cluster, outer cluster), dan penilaian performa supplier.

2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data tidak langsung yang diperoleh oleh peneliti.

Data tersebut meliputi data penyimpangan dari masing-masing supplier, profil perusahaan, lokasi perusahaan, visi dan misi perusahaan, maupun struktur organisasi.

3.4.7 Penentuan Kriteria dan Sub Kriteria

Pada saat ini perusahaan belum mempunyai kriteria khusus dalam menentukan supplier sebagai pemasok bahan baku. Penentuan kriteria masih menggunakan penilaian pribadi dan perusahaan. Sehingga, peneliti berdiskusi dengan pihak yang terlibat pada pemilihan supplier dengan mengacu pada penelitian sebelumnya. Kriteria-kriteria awal dilakukan penilaian pada penelitian ini digunakan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk sub kriteria tingkat cacat, harga produk, dan keterlambatan memakai data dari perusahaan dan untuk sub kriteria lain menggunakan skala likert untuk menilai performance supplier. Berikut kriteria-kriteria yang ditentukan dapat dilihat pada tabel 3.1

(6)

23 Tabel 3.1 Aspek Kriteria dan Sub Kriteria

No Kriteria Aspek Sub Kriteria Kode

Kriteria

Klasifikasi

1. Company Profile (Merry, Ginting, &

Marpaung, 2014)

Ekonomi - Perizinan (Abdel-

Basset &

Mohamed, 2020) - Performance

History (Merry et al., 2014)

A1

A2

Benefit

Benefit 2. Quality (Winarso &

YAsir, 2019)

Ekonomi - Quality

(Govindan, Mina, Esmaeili, &

Gholami-Zanjani, 2020)

- Bahan Baku

Reject (Bafrooei, Mina, & Ghaderi, 2014)

- Kesesuian material dengan spesifikasi (Kurniawati, Yuliando, &

Widodo, 2013)

B1

B2

B3

Benefit

Cost

Benefit 3. Cost (Graham,

Freeman, & Chen, 2015)

Ekonomi - Harga Produk

(Widiyanesti, 2012) - Pemberian

potongan harga (Mareta &

Saputra, 2020) - Biaya kirim

(Widiyanesti, 2012)

C1

C2

C3

Cost

Benefit

Cost

4. Service (Merry et al., 2014)

Social - Penggantian

Barang yang rusak (Kurniawati et al., 2013) - Fleksibel (Taufik,

Sumantri, &

Tantrika, 2014)

D1

D2

Benefit

Benefit

(7)

24 5. Management &

Organization (Ekawati,

Trenggonowati, &

Aditya, 2018)

Social - Pelatihan dan

Training (Ekawati et al., 2018) - Kesesuaian

Budaya Organisasi (Ekawati et al., 2018)

E1

E2

Benefit

Benefit

6. Delivery

(Mahendra, 2019)

Ekonomi - Keterlambatan

(Yadav &

Sharma, 2015) - Kemampuan

dalam mengirim barang sesuai permintaan (Mahendra, 2019)

F1

F2

Cost

Benefit

7. Environmental Issues (Yancadianti, Puspitasari, &

Arvianto, 2015)

Lingkungan - Environmental standards (Rashidi & Saen, 2018)

- Eco-friendly packaging (Govindan et al., 2020)

G1

G2

Benefit

Benefit

Tabel 3.1 merupakan kumpulan kriteria dan subkriteria berdasarkan sumber referensi yang digunakan untuk pengolahan data. Kriteria dan subkriteria tersebut akan dijadikan acuan untuk kuesioner penentuan kriteria dan subkriteria yang dinilai oleh responden pada CV. Karya Kubah.

3.5 Tahap Pengolahan Data

3.5.1 Identifikasi Kriteria dan Subkriteria

Data yang digunakan pada identifikasi kriteria dan subkriteria adalah data kuisioner pertama yaitu kuisioner penentuan kriteria dan subkriteria. Kriteria dan subkriteria ditujukan untuk memastikan kriteria dan subkriteria yang dipilih berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya merupakan kriteria dan subkriteria yang dapat dijadikan sebagai standar yang sesuai dalam evaluasi supplier pada CV.

Karya Kubah. Penilaian kuesioner oleh responden yaitu dengan cara memberikan bobot penilaian setiap jawaban pertanyaan berdasarkan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur pendapat dan persepsi seseorang maupun sekelompok

(8)

25

orang tentang suatu fenomena atau pernyataan. Adapaun kategori pemilihan kriteria dan subkriteria yang dijadikan standar atau NCP adalah nilai skor 3 (cukup penting). Angka 3 dijadikan nilai minimum untuk dipilihnya suatu kriteria dan subkriteria. Berikut merupakan skala penilaian pada kuisioner 1:

Tabel 3.2 Skala Penilaian Kuesioner 1 No Jawaban/Definisi

1 Kriteria atau subkriteria sangat tidak penting untuk evaluasi kinerja dan penentuan peringkat supplier

2 Kriteria atau subkriteria tidak penting untuk evaluasi kinerja dan penentuan peringkat supplier

3 Kriteria atau sub kriteria cukup penting untuk evaluasi kinerja dan penentuan peringkat supplier

4 Kriteria atau subkriteria penting untuk evaluasi kinerja dan penentuan peringkat supplier

5 Kriteria atau subkriteria sangat penting untuk evaluasi kinerja dan penentuan peringkat supplier

Sumber : Likert (1932)

3.5.2 Penentuan bobot Setiap Bobot Kriteria Menggunakan Metode ANP

Langkah awal yaitu Penentuan hubungan keterkaitan antar subkriteria diperoleh dengan penyebaran kuesioner kedua. Hubungan keterkaitan adalah ada atau tidaknya pengaruh atau ketergantungan satu sub kriteria terhadap kriteria lainnya. Langkah selanjutnya dengan merencanakan desain model jaringan ANP.

Perencanaan model ANP dibuat untuk menunjukkan keterkaitan antar kriteria.

Model ini digunakan untuk menentukan kriteria yang dianalisis dalam matriks perbandingan berpasangan. Berikut adalah skala yang digunakan pada metode ANP.

(9)

26 Tabel 3.3 Skala ANP

Sumber : Saaty (2006)

Kriteria-kriteria yang dibandingkan didapat dari hubungan model pada jaringan ANP. Setelah membuat matriks perbandingan berpasangan, kemudian hasilnya dimasukan ke dalam supermatriks untuk mencari bobot nilai dari setiap kriteria.

3.5.3 Evaluasi Supplier Menggunakan Metode TOPSIS

Dalam menentukan bahan baku logam, langkah awal dalam metode TOPSIS adalah dengan kuisioner peniaian performance supplier bahan baku terhadap subkriteria dan data real perusahaan. Dalam pengisian kuisioner digunakan skala likert sebagai penilaian :

Intensitas Kepentingan

Keterangan

1 Kedua elemen sama pentingnya

3

Elemen yang satu sedikit lebih penting disbanding elemen yang lain

5

Elemen yang satu lebih penting disbanding elemen lainnya

7

Satu elemen jelas lebih mutlak pentingnya disbanding elemen lainnya

9 Satu elemen mutlak daripada elemen lainnya

2, 4, 6, 8

Nilai nilai diantara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

(10)

27 Tabel 3.4 Skala Likert

Nilai Skala Keterangan

1 Sangat Rendah/Buruk

2 Rendah/Buruk

3 Sedang

4 Tinggi/Baik

5 Sangat Tinggi/Sangat Baik

Sumber : Likert (1932)

Langkah selanjutnya membuat matriks keputusan sesuai dengan kuisioner yang diisi oleh responden dan data real perusahaan yaitu harga produk, bahan baku reject, dan keterlambatan. Kemudian melakukan perhitungan normalisasi matriks keputusan menggunakan persamaan (2.11) dan matriks ternormalisasi terbobot menggunakan persamaan (2.12). Setelah itu menghitung nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif menggunakan persamaan (2.13) dan (2.14). Selanjutnya menghitung jarak menggunakan persamaan (2.15) dan (2.16). Dan yang terakhir menentukan presentase kinerja supplier menggunakan persamaan (2.17).

3.6 Analisa dan Pembahasan

Pada tahap analisa dan pembahasan ini didapat dari hasil pengolahanndata.

Hasil pengolahan data tersebut berisi hasil dan analisa pembobotan pada tiap kriteria sehingga menghasilkan urutan preferensi supplier berdasarkan penilaian kinerja tiap suplier pada CV. Karya Kubah.

3.7 Kesimpulan dan saran

Dalam tahap ini berisikan kesimpulan yang dapat diambil peneliti dari hasil pengolahan data dengan mempertimbangkan tujuan pada penelitian ini dan memberikan saran terhadap perusahaan dan peneliti selanjutnya.

Gambar

Tabel 3.1 merupakan kumpulan kriteria dan subkriteria berdasarkan sumber  referensi yang digunakan untuk pengolahan data
Tabel 3.2 Skala Penilaian Kuesioner 1  No  Jawaban/Definisi

Referensi

Dokumen terkait

Data primer diperoleh dalam bentuk verbal atau kata-kata atau ucapan lisan dan perilaku dari subjek (informan) berkaitan dengan landasan pengambilan keputusan remaja dalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk menggali atau memperoleh data tentang potensi desa yang sudah dan potensial dikembangkan sebagai produk agrowisata, faktor

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

Kaedah pembuatan emas yang ditatah dalam atau ‘gold inlay’ ini dijelaskan oleh Winstedt (1925) iaitu “where the base is a black oxydized metal, in which a pattern is chiselled

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah: 1) Gambaran efektifitas penggunaan pembelajaran aktif (active learning) dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis

pemasaran yang lebih agresif. Secara umum, penetrasi pasar dapat dibedakan atas tiga bentukyaitu: 1) Perusahaan dapat mencoba untuk merangsang konsumen agar mereka meningkatkan

Hasil instrumen menunjukkan bahwa perencanaan karir siswa di beberapa SMA Negeri di Kabupaten Serang sudah matang, terutama pada aspek analisis diri (247 orang atau

Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data secara kualitatif dilakukan dengan wawancara dan