• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM USAHABUDIDAYA CACING SUTERA SEBAGAI UPAYA NILAI TAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DESA KURUNGAN NYAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM USAHABUDIDAYA CACING SUTERA SEBAGAI UPAYA NILAI TAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DESA KURUNGAN NYAWA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI DALAM USAHABUDIDAYA CACING SUTERA SEBAGAI UPAYA NILAI TAMBAH PENDAPATAN

KELUARGA DESA KURUNGAN NYAWA

THE EMPOWERMENT FARMERS GROUP A BUSINESS CULTURE TUBIFEX SP AS VALUE ADDED INCOME IN DESA KURUNGAN

NYAWA

Vitratin1), Bisri Merduani2)

1)Program Studi Manajemen, STIE Prasetiya Mandiri Lampung

Alamat : Jl. Z.A. Pagar Alam – Pelita I No. 24 Labuhanratu Bandar Lampung 35142 vitratin.msc@gmail.com, vitratin@prasetiyamandiri.co.id

2)Program Studi Manajemen, STIE Prasetiya Mandiri Lampung

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah Pemberdayaan kelompok tani dalam usaha cacing sutera sutera dapat memberikan kontribusi nilai tambah pendapatan petani. Metode yang digunakan yaitu menggunakan anlisis deskriptif sesuai dengan kegiatan lapangan pada proses pendampingan dengan melihat arus kas selama satu bulan berjalan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dalam satu minggu pertama menghasilkan 25 gelas dimana satu gelas cacing sutera seharga Rp 10.000,- sehingga pendapatan minggu pertama sebanyak Rp 250.000,- diminggu kedua menghasilkan 50 gelas menghasilkan sebesar Rp 500.000,- diminggu keempat menjacapi 100 gelas sebesar Rp 1.000.000, sehingga dapat disimpulkan semakin lama jarak watu panen maka semakin banyak kuantitas dari cacing sutera yang dapat dipanen, untuk meningkatkan pendapatan kelompok tani harus meningkatkan volume kuantitas produksi sehingga meningkatkan volume penjualan.

Kata kunci: Pendapatan, Nilai Tambah, Budidaya Tubifex, Sp ABSTRACT

The purpose of study is to see whether the empowerment of farmer groups in the silkworm business can contribute to the value added of farmers’ income.

The method used is descriptive analysis based on field activity in the facilita- tion process by looking at cash flow during one month running. The results obtained from this study is that in the first week it produces 25 glasses where one glass worm glass is Rp 10.000,- so the first week income is Rp 250.000, - the second week produces 50 cups produce Rp 500.000, - the fourth week of malt 100 cups of Rp 1.000.000, so it can be concluded that the longer the distance of the harvest stone, the more quantity of silkworms that can be har- vested, in order to increase the farmer’s income must increase the volume of production quantity, thus increasing the sales volume.

Keywords: Income, Value Added, Tubifex Sp Cultivation

(2)

yarakat dengan memberikan pendampingan dan pemberian bantuan modal melalui hibah pengabdian masyarakat kemenristekdikti sehingga dapat memberikan kontribusi dan membantu membuka peluang usaha bagi masyarakat miskin. Hal ini seperti yang dialakuakan oleh peneliti yang mendampingi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam budidaya cacing sutera dalam program hibah Ibm Kemenristek Dikti.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani di desa kurungan nyawa kecamatn gedongtataan dalam upaya meningkatkan nilai tambah pendapatan dengan budidaya cacing sutera?

2. Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan pendapatan melalui budidaya cacing sutera?

3. Bagaimana tingkat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat pada budidaya cacing sutera dilihat dengan volume produksi disetiap minggunya.

PENDAHULUAN

Dalam era sekarang ini banyak sekali masalah-masalah sosial yang timbul.

Dari banyaknya masalah, paling sering kita dengar ialah masalah sosial ekonomi. Masyarakat dalam kalangan menengah ke bawah-lah yang sering menemui masalah ini. Dikatakan seperti karena masyarakat dalam kalangan menengah ke bawah belum cukup berdaya.Untuk menjawab permasalahan di atas, dicetuskannya program pemberdayaan masyarakat.

Masyarakat yang perlu diberdayakan sangatlah beragam profesinya mulai dari pemuda sampai pada mereka yang sudah usia lanjut. Dalam hal ini, pemberdayaan yang diprogramkan ialah program pemberdayaan bagi mereka masyarakat petani.

Masyarakat petani di kawasan pinggiran atau desa masih belum berdaya. Tidak sedikit dari mereka yang masih belum sejahtera.

Diera pemerintahan dua tahun terakhir ini banyak sekali program-program yang memberikan solusi guna peningkatan pendapatn masyarakat miskin, salahsatunya adalah peranan perguruan tinggi melalui mahasiswa dan dosen yang turun langsung kemas-

(3)

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

Sunyoto Usman (2008) di dalam masyarakat, dapat dikemukakan dua macam keadaan : (1) terdapat kemiskinan sekaligus kesenjangan, atau (2) tidak terdapat kemiskinan tapi boleh jadi masih ada kesenjangan. Upaya penanggulangan kemiskinan sangat kompleks dan rumit, dan upaya menanggulangi kemiskinan sekaligus kesenjangan jauh lebih kompleks dan lebih rumit. Secara teorotis, faktor penting lain yang ditengarai membuat desa menjadi tidak berdaya adalah produktivitas yang rendah dan sumber daya manusia yang lemah.

Perbandingan antara hasil produksi dan jumlah penduduk menjadi tidak seimbang. Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri (wikipedia-indonesia).

Pemberdayaan merupakan penciptaan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling) (Ambar T.

Sulistyani, 2004). Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan ke-

mampuan dan meningkatkan kemandirian masyarakat. Sejalan dengan itu, pemberdayaan dapat diartikan sebagai upaya peningkatan kemampuan masyarakat (miskin) untuk berpartisipasi, bernegosiasi, mempengaruhi dan mengendalikan kelembagaan masyarakatnya secara bertanggung jawab (accountable) demi perbaikan kehidupannya.

Empowerment atau pemberdayaan secara singkat dapat diartikan sebagai upaya untuk memberiikan kesempatan dan kemampuan kepada kelompok masyarakat (miskin) untuk mampu dan berani bersuara (voice) serta kemampuan dan keberanian untuk memilih (choice).

Untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri.

Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Pemberdayaan masyarakat hendaknya mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat yang lebih baik. Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan kemampuan berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seorang atau masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang pembangunan dan pemberdayaan.

(4)

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna (Sugiyono, 2011).

(Suharsimi A, 1998) mendefinisikan metode kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang objek penelitian sebagai suatu sistem, artinya objek kajian dilihat dari satuan yang terdiri dari unsur yang saling terkait dan mendiskripsikan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil pendapatanya melalui budidaya cacing sutera. Suharsimi A (1990) menyebutkan bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti. Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperolah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data, maka sumber data adalah kata-kata atau tindakan orang yang diwawancarai, sumber data tertulis dan foto. Subyek sasaran pene- dihadapi. Kondisi konatif merupakan

sikap perilaku masyarakat yang terbentuk yang diarahkan pada perilaku yang sensitif terhadap nilai-nilai pembangunan dan pemberdayaan.

Kondisi afektif adalah merupakan sense yang dimiliki oleh masyarakat yang diharapkan dapat diintervensi untuk mencapai keberdayaan dalam sikap dan perilaku. Kemampuan psikomotorik merupakan kecakapan keterampilan yang dimiliki masyarakat sebagai upaya pendukung masyarakat dalam rangka melakukan aktivitas pembangunan. Terjadinya keberdayaan pada empat aspek tersebut (kognitif, konatif, afektif dan psikomotorik) akan dapat memberikan kontribusi pada tercapainya kemandirian masyarakat yang dicita- citakan.(Ambar T. Sulistyani, 2004).

METODE PELAKSANAAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang ilmiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purpo- sive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan),

(5)

litian ini dilakukan dengan teknik pur- posive sampling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan subyek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subyek adalah subyek memiliki waktu apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan serta merupakan tempat dilakukanya kegitan pengabdian masyarakat hibah IBM Kemenristek Dikti pembiayaan 2017.

Metode pengumplan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid, yang merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondidi pemberdayaan masyarakat oetani dalam upaya meningkatkan hasil panen memalui program gapoktan di kecamatan Moyudan.

Metode yang digunakan meliputi : pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan diperrmudah

olehnya (Suharsimi A, 2003:134).

Instrumen untama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti dibantu dosen pembimbing.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh melalui subjek penelitian, yaitu orang- orang yang terlibat langsung dalam kegiatan sebagai fokus penelitian.

Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan, rekaman, gambar, atau foto serta bahan-bahan lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data, dengan merangkum, memilih hal-hal pokok, disusun lebih sistematis, sehingga data dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

2. Penyajian data, agar dapat melihat gambaran keseluruhan data atau

(6)

bagian-bagian tertentu dari penelitian.

Dengan demikian peneliti dapat menguasai data lebih mudah kebenarannya dengan cara memperolah data itu dari sumber data lain, misalnya dari pihek kedua, ketiga, dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.

Trianggulasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan adany trianggukasi ini tidak sekedar menilai kebenaran data, akan tetapi juga dapat untuk menyelidiki validitas tafsiran penulis mengenai data tersebut, maka dengan data yang ada akan memberikan sifat yang reflektif dan pada akhirnya dengan trianggulasi ini akan memberikan kemungkinan bahwa kekurangan informasi yang pertama dapat menambah kelengkapan dari data yang sebelumnya. Tujuan akhir trianggulasi ini adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Cara ini juga dapat mencegah dari anggapan maupun bahaya subyektifitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif ya-

itu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang ilmiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purpo- sive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna (Sugiyono, 2011).

(Suharsimi A, 1998) mendefinisikan metode kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang objek penelitian sebagai suatu sistem, artinya objek kajian dilihat dari satuan yang terdiri dari unsur yang saling terkait dan mendiskripsikan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil pendapatanya melalui budidaya cacing sutera.

Suharsimi A (1990) menyebutkan bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti bera-

(7)

rada dan diamati oleh peneliti. Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperolah. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data, maka sumber data adalah kata- kata atau tindakan orang yang diwawancarai, sumber data tertulis dan foto. Subyek sasaran penelitian ini adalah pengelola, tutor dan petani yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil pendapatan mmelalui budidaya cacing sutera.

Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sam- pling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan subyek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subyek adalah subyek memiliki waktu apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan serta merupakan tempat dilakukanya kegitan pengabdian masyarakat hibah IBM Kemenristek Dikti pembiayaan 2017.

Metode pengumplan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar

data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid, yang merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondidi pemberdayaan masyarakat oetani dalam upaya meningkatkan hasil panen memalui program gapoktan di kecamatan Moyudan. Metode yang digunakan meliputi : pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan diperrmudah olehnya (Suharsimi A, 2003:134).

Instrumen untama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti dibantu dosen pembimbing.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh melalui subjek penelitian, yaitu orang- orang yang terlibat langsung dalam kegiatan sebagai fokus penelitian.

Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan, rekaman, gambar, atau foto

(8)

maka dengan data yang ada akan memberikan sifat yang reflektif dan pada akhirnya dengan trianggulasi ini akan memberikan kemungkinan bahwa kekurangan informasi yang pertama dapat menambah kelengkapan dari data yang sebelumnya. Tujuan akhir trianggulasi ini adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Cara ini juga dapat mencegah dari anggapan maupun bahaya subyektifitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang ilmiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purpo- sive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif menekankan makna (Sugiyono, 2011:15). (Suharsimi A, 1998:209) mendefinisikan metode kualitatif yaitu pendekatan dengan cara memandang objek penelitian sebagai suatu sistem, artinya objek kajian dilihat dari satuan serta bahan-bahan lain yang dapat

mendukung penelitian ini.

Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data, dengan merangkum, memilih hal-hal pokok, disusun lebih sistematis, sehingga data dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

2. Penyajian data, agar dapat melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data lebih mudah kebenarannya dengan cara memperolah data itu dari sumber data lain, misalnya dari pihek kedua, ketiga, dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.

Trianggulasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan adany trianggukasi ini tidak sekedar menilai kebenaran data, akan tetapi juga dapat untuk menyelidiki validitas tafsiran penulis mengenai data tersebut,

(9)

yang terdiri dari unsur yang saling terkait dan mendiskripsikan fenomena- fenomena yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil pendapatanya melalui budidaya cacing sutera.

Suharsimi A (1990) menyebutkan bahwa subyek penelitian merupakan sesuatu yang kedudukannya sentral karena pada subyek penelitian itulah data tentang variabel yang diteliti berada dan diamati oleh peneliti.

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperolah.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi dalam mengumpulkan data, maka sumber data adalah kata- kata atau tindakan orang yang diwawancarai, sumber data tertulis dan foto. Subyek sasaran penelitian ini adalah pengelola, tutor dan petani yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat petani dalam upaya meningkatkan hasil pendapatan mmelalui budidaya cacing sutera.

Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sam-

pling. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan subyek penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian. Pertimbangan lain dalam pemilihan subyek adalah subyek memiliki waktu apabila peneliti membutuhkan informasi untuk pengumpulan data dan dapat menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan serta merupakan tempat dilakukanya kegitan pengabdian masyarakat hibah IBM Kemenristek Dikti pembiayaan 2017.

Metode pengumplan data dalam penelitian ini ada beberapa cara agar data yang diperoleh merupakan data yang sahih atau valid, yang merupakan gambaran yang sebenarnya dari kondidi pemberdayaan masyarakat oetani dalam upaya meningkatkan hasil panen memalui program gapoktan di kecamatan Moyudan. Metode yang digunakan meliputi : pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kaitannya dalam mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan diperrmudah olehnya (Suharsimi A, 2003:134). In- strument utama yang digunakan dalam

(10)

penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti dibantu dosen pembimbing.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu data utama dan data pendukung. Data utama diperoleh melalui subjek penelitian, yaitu orang- orang yang terlibat langsung dalam kegiatan sebagai fokus penelitian.

Sedangkan data pendukung bersumber dari dokumen-dokumen berupa catatan, rekaman, gambar, atau foto serta bahan-bahan lain yang dapat mendukung penelitian ini.

Adapun langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1. Reduksi data, dengan merangkum, memilih hal-hal pokok, disusun lebih sistematis, sehingga data dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti dalam mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan.

2. Penyajian data, agar dapat melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari pene-

litian. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data lebih mudah kebenarannya dengan cara memperolah data itu dari sumber data lain, misalnya dari pihek kedua, ketiga, dan seterusnya dengan menggunakan metode yang berbeda-beda.

Trianggulasi dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbeda, misalnya dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan adany trianggukasi ini tidak sekedar menilai kebenaran data, akan tetapi juga dapat untuk menyelidiki validitas tafsiran penulis mengenai data tersebut, maka dengan data yang ada akan memberikan sifat yang reflektif dan pada akhirnya dengan trianggulasi ini akan memberikan kemungkinan bahwa kekurangan informasi yang pertama dapat menambah kelengkapan dari data yang sebelumnya. Tujuan akhir trianggulasi ini adalah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Cara ini juga dapat mencegah dari anggapan maupun bahaya subyektifitas.

(11)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Budidaya cacing sutra merupakan usaha yang dapat menghasilkan uang karena masih jarang para wirausahawan mau melakukan usaha budidaya cacing sutra, hasil dalam satu wadah bisa menghasilkan satu gelas aqua dimana harga satu gelasnya Rp 10.000,-. Kebutuhan cacing sutra semakin bertambah karena kegiatan budidaya ikan air tawar semakin meningkat sehigga diharapkan akan tumbuh pembudidaya cacing sutra baru yang akan melakukan usaha budidaya cacing sutra. Kegiatan kelompok budidaya cacing sutra sebagai mitra berlokasi di desa kurungannyawa, kecamatan gedongtataan, kabupaten Pesawaran provinsi lampung merupakan kegiatan usaha yang mendapat respon yang positif karena kebutuhan cacing sutra di daerah kabupaten Pesawaran permintaan cacing sutra oleh para pembudidaya ikan lele, ikan patin dan ikan gurame selalu meningkat dan apabila kekurangan cacing sutra mereka pesan ke daerah jawa barat atau jawa tengah.

Setelah tiga minggu proses budidaya cacing sutra akan tumbuh dan berkembang biak.

Dari tabel 1 yang terdapat dibawah, bahwasanya hasil pemanenan setiap minggu mengalami peningkatan,jika kuantitas produksi ditingkatkan maka dapat memberikan kontribusi penambahan pendapatan bagi kelompok tani.

Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat petani di desa kurungan nyawa kecamatn gedongtataan dalam upaya meningkatkan nilai tambah pendapatan dengan budidaya cacing sutera berjalan dengan baik hal ini dibuktikan dengan antusias kelompok dalam berpartisipasi dan terus belajar untuk meningkatkan kemapuanya.

Sejauh ini pendampingan yang diberikan adalah pendampingan dalam proses produksi, belum melakukan pengembangan proses pemasarannya, hasil masih digunakan oleh kelompok itu sendiri belum dikembangkan untuk mendapatkan profit. Upaya untuk peningkatan pendapatn selanjutnya adalah dengan memberikan pendampingan dalam proses pemasaranya dengan memasarkan melalui media sosial seperti facebook dan Instagram yang mudah diakses banyak orang. Setidaknya hasil pemberdayaan ini adalah masyarakat yang awalnya membeli cacing sutera

(12)

untuk kebutuhan pakanya saat ini bisa memmenuhi kebutuha pakan untuk kelompoknya.

Faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam upaya meningkatkan pendapatan melalui budidaya cacing sutera yaitu kekompakan dan ketelatenan kelompok menentukan hasil produksi, yang menghambat adalah apabila sirkulasi oksigen rendah maka cacing sutera tersebut akan mudah mati. Hal lain yang dapat menghabat yaitu apabila sanitasi udara, dan faktor eksternal lain seperti hujan dan sinar matahari membuat cacing juga rentan mati.

Tingkat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat pada budidaya cacing sutera dilihat dengan volume produksi disetiap minggunya.

Dalam kurun waktu satu bulan ini belum bisa dihitung BEP dari total modal yang sudah dikeluarkan.

Luaran Yang Dicapai

Hasil yang diperoleh dalam hal ini adalah produk yang dihasilkan, dan dapat dipasarkan sehingga menjadi peluang usaha untuk kelompok yang baru dibentuk yaitu kelompok tani cacing sutera dengan pendanaan dari

Hibah Ibtek Bagi Masyarakat Kemenristek Dikti pendanaan 2017.

SIMPULAN

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa untuk peningkatan kegiatan pemberdayaan diperlukan keuletan dan kekompokan karena merupkan kerja berkelompok bukan individu. Volume hasil produksi dapat meningkat apabila kapasitas produksi juga ditingkatkan.

SARAN

Untuk melancarkan usaha kelompok diperlukan konsilidasi dari para anggota sehingga bisa berkembang lebih baik. Untuk itu dibutuhkan kesadaran para anggota untuk selalu bisa bekerjasama satu sama lain.

Diharapkan kedepanya akan ada pelatihan-pelatihan lebih lanjut sehingga ada peningkatan usaha dari yang sudah ada.

DAFTAR PUSTAKA Giovany, M.N. 2010. Profil Wirausaha

MudaTerdidik pada Bisnis Butik On - line: S tudiTentang Motivasi Berwirausaha, Jiwa Kewirausahaan dan Aspek- Aspek Manajemen Saat Memulai Usaha dan Memasuki Pasar Ekspor.

Lexi, J Moleong. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung :

(13)

PT. Persada Rosa Karya

Martati, Suminto, Syarifuddin. 2015.

Model Penciptaan Lapangan Kerja Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Pada Kecamatan Samarinda Ilir.

Jurnal manajemen dan kewirausahaan. ISSN 2338- 8234, 121-130.

Nurseto, T., 2004. Strategi Menumbuhkan Wirausaha Kecil Menengah Yang Tangguh. Jurnal Ekonomi &

Pendidikan 1, 96.

Sanjaya, Yudhistira, Saputro. 2017.

Ibm Introduksi Sistem Pengolahan Sampah Model Jepang Dalam Rangka Mendukung Green Campus Di

LPPM. Jurnal

Kewirausahaan dan Bisni.

ISSN 2549-1555, 39-43 Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sulistiyani, Ambar Teguh. (2004).

Kemitraan dan Model Model Pemberdayaan.Yogyakarta:

Gava Media.

Usman, Sunyoto.(2008).

Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(14)

Gambar 1. Perkembangbiakan Cacing Sutra

Gambar 2. Kelompok Tani Perkembangbiakan Cacing Sutra

(15)

Gambar 3. Perkembangbiakan Cacing Sutra Tabel 1. Hasil Observasi setiap Minggu

Observasi Hasil Rupiah

Minggu ke-1 25 Rp 250.000 Minggu ke-2 50 Rp 500.000 Minggu k2-4 100 Rp1.000.000

Gambar

Gambar 2. Kelompok Tani Perkembangbiakan Cacing Sutra
Gambar 3. Perkembangbiakan Cacing Sutra Tabel  1.  Hasil  Observasi  setiap  Minggu

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Bahasa Arab. © Miselia

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Angket diberikan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai isi penuntun praktikum berbentuk komik, ketertarikan dan pandangan siswa terhadap penuntun praktikum

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA SEKRETARIS UTAMA DEPUTI BIDANG SURVEI PENGUKURAN DAN PEMETAAN (Deputi I) DEPUTI BIDANG HAK TANAH DAN PENDAFTARAN TANAH

yang terbuat dari plastik sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi ( filler ),. yang mempunyai sifat gabungan

Enkulturasi Budaya Masyarakat Bali di Daerah Transmigrasi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu