• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Infeksi COVID-19 ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. Virus COVID-19 menyebar dengan sangat cepat dan telah menginfeksi ke hampir seluruh dunia, termasuk negara Indonesia dalam paut waktu beberapa bulan. Virus Corona atau Severe Acute Respiratory Syndrome CoronaVirus 2 (SARS-CoV-2) merupakan virus yang menginfeksi sistem pernapasan dan pencernaan. Virus Corona dapat mengakibatkan gangguan ringan pada bagian sistem pernapasan, infeksi organ paru-paru, hingga kematian. Virus Corona merupakan kumpulan virus yang dapat menyerang sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Penemuan pada beberapa kasus, virus ini dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu dan batuk kering. Namun, virus ini juga dapat mengakibatkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia) (Velavan & Meyer, 2020).

Menanggapi pandemi virus corona, sangat penting bagi pendidik untuk mengenalkan kepada peseta didik mengenai virus corona yang di selipkan di dalam pembelajaran biologi. Berdasarkan pernyataan Rasyid, A., & Gaffar, A. A (2019) Mata pelajaran biologi memiliki beberapa materi yang tidak bisa diamati dengan mata dan sulit divisualisasikan sehingga sulit dipahami peserta didik seperti materi proses terjadinya sistem imun, bentuk antibodi antigen dan lain sebagainya.

Berdasarkan analisis hasil ujian nasional Tahun 2019, pada materi sistem imun diperoleh persentase yang menjawab benar sebesar 25,19% Untuk tingkat nasional dan 28,48% untuk tingkat provinsi (BSPN, 2019). Rendahnya hasil UN pada materi Sistem imun menunjukkan bahwa masih terdapat lemah konsep materi sistem imun di kalangan siswa SMA, sehingga perlu diterapkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penting bagi guru untuk memvisualisasikan materi pelajaran lebih nyata. Selain itu, sebagai materi pembelajaran yang memiliki cakupan sangat luas baik waktu maupun tempat perlu dibuat sederhana sehingga mudah dipahami oleh peserta didik (Adnyana, 2012). commit to user

(2)

Virus Corona sangat mempengaruhi pendidikan di indonesia. Rata-rata peserta didik selama pandemi melakukan pembelajaran secara daring. Mayoritas peserta didik berpendapat bahwa kuliah secara daring kurang efektif. Terlebih lagi pada mata pelajaran biologi mempunyai beberapa materi yang susah diamati dengan mata dan sulit untuk divisualisasikan sehingga akan susah dipahami oleh peserta didik seperti materi proses terjadinya sistem imun, bentuk antibodi antigen dan sebagainya. Struktur bentuk antibodi, antigen dan komponennya hanya bisa diamati dengan mikroskop. Penting seorang pengajar dapat memvisualisasikan materi pelajaran agar lebih nyata. Selain itu, sebagai materi yang diajarkan pada pembelajaran memiliki cakupan sangat luas baik pada waktu maupun pada tempat perlu dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami peserta didik (Rasyid

& Gaffar, 2019).

Kurikulum 2013 menuntut perubahan pada standar proses yang ada didalam pembelajaran penggunaan media pembelajaran. Perubahan itu diikuti dengan proses pembelajaran yang pada awalnya berpusat hanya pada pengajar berubah menjadi berpusat pada peserta didik, pembelajaran yang satu arah berubah menjadi intraktif, pembelajaran dari isolatif menuju lingkungan jejaring yaitu dunia internet, pembelajaran yang dari pasif menuju aktif menganalisis, dan pembelajaran yang dari abstrak menuju konteks dunia nyata. Kreativitas pengajar dalam pemilihan media pembelajaran sangat perlu diperhatikan untuk diaplikasikan didalam kelas. Visualisasi materi pembelajaran bisa dilakukan pengajar dengan membuat suatu media pembelajaran yang dapat berintegrasi dengan handphone yaitu dalam bentuk mobile learning dengan mempertimbangkan kepribadian serta intensitas penggunaan smartphone oleh peserta didik yang sangat tinggi.

Media yang dibuat harus memberikan manfaat bagi peserta didik saat digunakan didalam pembelajaran kelas. Manfaat yang diharapkan dari media pembelajaran pada kurikulum 2013 diantaranya adalah tumbuhnya kemandirian belajar peserta didik serta dapat mempermudah pemahaman konsep pada materi pembelajaran. Peserta didik diharapkan belajar secara aktif sebagai subjek belajar, sehingga harus memiliki kompetensi kemandirian belajar,

commit to user

(3)

Pembelajaran online yang sedang marak dilaksanakan diharapkan dapat menunjang proses belajar mengajar dikenal dengan istilah e-learning. Salah satu alternatif pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini banyak digunakan dan dikembangkan adalah perangkat mobile learning.

Mobile learning adalah pembelajaran yang dikemas dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile device), m-learning mengacu pada penggunaan perangkat IT mobile seperti mobile telephones, laptop, PDA, tablet PC yang digunakan dalam pelatihan, belajar dan mengajar. Mobile learning adalah salah satu alternative bahwa layanan pembelajaran harus dilaksanakan di mana pun dan kapan pun (Rasyid & Gaffar, 2019).

Penggunaan perangkat mobile learning dapat mengatasi prinsip personalizen learning, di mana pada proses pembelajaran media bisa mengatasi kebutuhan dari setiap keberagaman karakteristik peserta didik. Latar belakang serta pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik bervariasi, dari segi gaya belajar, motivasi, kemampuan setiap individu, serta emosional (Rasyid & Gaffar, 2019).

Pendidikan sangatlah penting pada proses berkembangan kehidupan manusia, hal ini karena dengan pendidikan bisa diharapakan memberikan perubahan kepada manusia dalam hal berpikir, berperilaku, keterampilan serta ilmu pengetahuan. Pendidik semestinya harus bisa memanfaatkan ketersediaan media yang dibuat secara kreatif dan inovatif agar didalam proses suatu pembelajaran akan menjadi lebih mudah, diantaranya mempertimbangkan pengembangkan smartphone menjadi multimedia interaktif yang digunakan. Multimedia interaktif merupakan suatu gabungan dari beberapa elemen media seperti (grafik, teks, video, audio, animasi, dan sebagainya) menjadi satu kesatuan yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat lebih bagi pengguna (Rasyid & Gaffar, 2019).

Berdasarkan dari fasilitas penunjang belajar pada peserta didik, diketahui bahwa seluruh peserta didik SMA Al Islam 1 Surakarta telah menggunakan laptop dan smartphone android untuk menunjang kegiatan perkuliahan baik offline maupun online, Hal ini mendukung penggunaan aplikasi Immuno Game Learning kepada peserta didik.

commit to user

(4)

Berdasarkan dari hasil wawancara awal dengan peserta didik menunjukkan bahwa pada materi sistem imun anggap salah satu materi yang cukup susah. Hal ini sejalan dengan pernyataan Mitasari (2017) yang menyebutkan bahwa materi sistem imun bersifat cukup abstrak sehingga peserta didik sulit untuk dipahami meteri tersebut. Kegiatan pembelajaran pada materi sistem imun yang dipelajari dan dilakukan peserta didik belum ada kegiatan penunjang seperti praktikum maupun penelitian yang dapat membantu peserta didik untuk memahami konsep, prinsip-prinsip, serta prosedur mengenai sistem imun. Hal tersebut tentu dapat membuat rendahnya pemahaman konsep pada peserta didik pada materi sistem imun.

Media pembelajaran Immuno Game Learning materi sistem imun yang akan dikembangkan berorientasi pada pemecahan masalah, sehingga diharapkan dapat menuntun peserta didik agar bisa belajar mandiri serta dapat memberikan pengalaman konkret dalam pemecahan masalah (Sumari, 2015), hal ini dapat melatih peserta didik ke arah berpikir tingkat tinggi dan juga membantu peserta didik agar membangun konsep yang benar secara ilmiah.

Penggunaan mobile learning dapat memenuhi prinsip personalizen learning, di mana dalam proses pembelajaran media dapat memenuhi kebutuhan dari setiap keberagaman karakteristik pada peserta didik. Latar belakang dan pengalaman yang dimiliki setiap peserta didik berbeda, dari segi kemampuan setiap individu, gaya belajar, motivasi, serta emosional (Rasyid & Gaffar, 2019).

Berdasarkan uraian di atas dapat disintesiskan bahwa dalam menanggapi pandemi COVID-19, pengembangan media pembelajaran Immuno Game Learning diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep bagi peserta didik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar berlakang masalah, dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut.

1. Bagaimana kelayakan Immuno Game Learning berbasis android pada materi Sistem Imun untuk peserta didik kelas XI MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta? commit to user

(5)

2. Apakah pemahaman konsep peserta didik kelas XI MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta meningkat melalui penggunaan Immuno Game Learning dalam pembelajaran?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian dengan aplikasi berbasis android ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kelayakan Immuno Game Learning berbasis android pada materi Sistem Imun untuk peserta didik kelas XI MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta

2. Untuk meningkatan pemahaman konsep peserta didik kelas XI MIPA SMA Al Islam 1 Surakarta pada materi sistem imun menggunaan Immuno Game Learning dalam pembelajaran

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang diharapkan dari pengembangan media Immuno Game Learning. Materi yang ditampilkan didalam media Immuno Game Learning adalah materi sistem imun. Media Immuno Game Learning merupakan multimedia interaktif yang dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Unreal Engine 4.25.

Media Immuno Game Learning bisa dijalankan menggunakan perangkat handphone Android atau smartphone dengan spesifikasi perangkat minimal memiliki internal 512megabyte (Mb) atau spesifikasi diatasnya. Produk Immuno Game Learning berupa file yang berformatkan aplikasi (.apk) android yang bisa dijalankan langsung setelah melakukan penginstalan file aplikasi.

Media Immuno Game Learning mempunyai beberapa bagian, diantaranya halaman depan, halaman credit game, halaman info data, halaman select level, halaman cara bermain, halaman prolog game, dan halaman game. Pada halaman credit game, halaman info data, halaman select level, halaman cara bermain, dan halaman prolog game dilengkapi tombol navigasi berupa tombol back, next, dan home untuk membantu dalam pengoperasian dari aplikasi media Immuno Game Learning. Bagian materi berisi materi sistem imun secara keseluruhan sesuai commit to user

(6)

dengan RPP. Pada halaman prolog game tersaji dialog antar karakter sistem imun yang mendiskusikan mengenai kasus fenomena yang terjadi. Pada halaman game terdiri dari Tombol analog arah layar, Tombol analog gerak, Tombol Dialogue, Tombol Lompat, Map, Tombol Attack, Health Bar, Stamina Bar dan pause.

commit to user

(7)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian diharapkan bisa memberi manfaat baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis, sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Dapat digunakan sebagai bahan kajian dan dapat dipakai sebagai bahan pada penelitian lanjutan.

b. Menambah referensi variasi media pembelajaran, khususnya pada media pembelajaran biologi yang membahas mengenai sistem imun.

2. Manfaat praktis

a. Dapat menambah informasi kepada pengajar maupun peserta didik mengenai penggunaan teknologi didalam media pembelajaran yang lebih menarik dan variatif. Adanya media Immuno Game Learning diharapkan dapat menunjang sarana dan prasarana sehingga akan dapat meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

b. Penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan untuk kajian atau referensi dalam penelitian lanjutan.

F. Keterbatasan Pengembangan

Keterbatasaan media pembelajaran Immuno Game Learning pada sistem imun adalah sebagai berikut :

1. Media Immuno Game Learning berbasis Android yang dikembangkan pada penelitan ini hanya terbatas membahas mengenai satu materi saja yaitu sistem imun.

2. Uji media dilakukan pada subjek masih terbatas dan belum secara luas

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada

Mengumumkan Rencana Umum Pengadaan Barang/ Jasa untuk pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2013, seperti tersebut di bawah ini

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

[r]