• Tidak ada hasil yang ditemukan

SMP PLUS 30 JUZ AL-QURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SMP PLUS 30 JUZ AL-QURAN"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KEGIATAN JANGKA MENENGAH (4 TAHUN)

TP 2020/2021 s.d 2023/2024

SMP PLUS 30 JUZ AL-QURAN

Alamat: Jl. Raya Cilegon km. 06, Pelamunan, Kramatwatu, Serang, Provinsi Banten Telp. (0254) 232372 – HP-WA: 0812 822 833 41 – 087772220120 –

Email: smpplus30juz@gmail.com

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami sampaikan ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan segala karunia dan hidayah-NYA sehingga Tim Pengembang Sekolah tahun pelajaran 2020/2021 dapat menyelesaikan tugas menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) dengan lancar dan baik. Semoga Allah memberkahi dan senantiasa memberikan kemuda-han dan manfaat kepada SMP Plus 30 Juz, Amin. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW.

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) ini disusun sebagai Rencana Strategis yang merupakan pedoman pelaksanaan pendidikan di SMP Plus 30 Juz yang memiliki karakter : 1) terintegrasinya berbagai pemikiran dan kebutuhan semua sivitas akademika, 2) digunakan untuk 4 tahun, 3) sebagai pedoman monitoring dan evaluasi, 4) bersifat partisipasif, dan 5) dinamis. Sehingga dengan tersusunnya Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) ini akan mendukung terciptanya tata kelola lembaga yang lebih terarah pada upaya- upaya mengoptimalkan pencapaian visi, misi dan tujuan pelaksanaan pendidi-kan di SMP Plus 30 Juz.

Dengan terselesaikannya penyusunan RKJM ini, Tim Pengembang menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya atas bantuan baik moril maupun materil, kepada semua pihak yang berdedikasi terhadap pengembangan SMP Plus 30 Juz.

Akhirnya, kami menyadari dalam penyusunan RKJM ini, masih banyak kekurangan, oleh karena itu segala bentuk saran dan masukkan demi sempurnanya RKJM ini sangat kami harapkan.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita memohon ampun dan mohon petunjuk

Kramatwatu, September 2020

Tim Pengembang SMP PLUS 30 JUZ

(4)

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Kata pengantar ... ii

Daftar isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang / Rasional... 1

B. Landasan Hukum ... 2

C. Tujuan... 5

D Manfaat... 5

E. Karakteristik RKJM SMP Plus 30 Juz ... 6

F. Tahap Pengembangan ... 6

G. Perumusan ... 7

H. Pengesahan... 7

BAB II ANALISIS KONDISI DAN IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SMP PLUS 30 JUZ ... 8

A. Analisis Lingkungan Strategis... 8

B. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini ... 10

C. Analisis Kondisi Pendidikan Di Masa Datang ... 11

D. Analisis Lingkungan SMP Plus 30 Juz ... 13

1. Lingkungan Geografis... 13

2. Lingkungan Demografis ... 14

3. Lingkungan Sosial Ekonomi ... 14

E. Hasil Analisis Konteks ... 16

F. Identifikasi Tantangan Nyata ... 21

1. Standar Isi ... 21

2. Standar Proses ... 21

3. Standar Kompetensi Lulusan ... 22

4. Standar Pendidik dan Kependidikan ... 23

5. Standar Sarana Prasarana ... 24

6. Standar Pengelolaan ... 25

7. Standar Pembiayaan ... 26

8. Standar Penilaian ... 27

9. Kultur Sekolah ... 27

G. Visi, Misi Dan Tujuan Strategis Sekolah ... 29

a. Visi Sekolah ... 29

b. Misi ... 30

c. Tujuan Sekolah Dalam Empat Tahun Mendatang ... 31

d. Program Strategis Sekolah Dan Pelaksanaan / Pencapaian ... 38

H. Hasil Yang Diharapkan ... 40

BAB III MONITORING DAN EVALUASI ... 52

A. Pengertian Dan Tujuan ... 52

B. Komponen Dan Indikator ... 52

C. Pelaksanaan Monetoring dan Evaluasi ... 53

D. Waktu Pelaksanaan Monetoring dan Evaluasi ... 53

E. Sumber Data ... 53

F. Metode Pengumpulan Data ... 54

(5)

H. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ...55

I. Penyusunan Rencana Kerja ... 57

J Pembiayaan ... 59

BAB IV PENUTUP ... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMP Plus 30 Juz merupakan sekolah yang menerapkan Kurikulum Tahun 2013 untuk untuk semua jenjang pada tahun pelajaran 2020/2021. Disamping itu, SMP Plus 30 Juz merupakan sekolah bebasis pesantren dan Tahfidz Quran, maka SMP Plus 30 Juz melaksanakan pendidikan berbasis Quran melalui kegiatan keagamaan berupa tilawah Quran setiap pagi sebelum masuk sekolah dan sholat dhuha. SMP Plus 30 Juz juga melaksakan pendidikan keagamaan melalui mata pelajaran mulok keagamaan dan Pendidikan Diniyah yang merupakan mata pelajaran muatan lokal khas Kabupaten Serang sebagai bagian dari kota santri, Sebagai sekolah yang berbasiskan karakter, seluruh kegiatan keseharian adalah manifestasi dari pelaksanaan komponen pendidikan karakter.

Untuk menegakkan karakter Culture dalam kehidupan interaksi di sekolah, telah dilakukan kegiatan pembiasaan positif keagamaan dan penegakan aturan dengan melaksanakan point pelanggaran.

SMP Plus 30 Juz selalu berusaha meningkatkan layanan kepada siswa, orang tua siswa maupun masyarakat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Realita dari upaya tersebut adalah semakin banyaknya prestasi yang diraih oleh siswa maupun guru baik dibidang akademik maupun non akademik (out put). Hal ini disebabkan karena sekolah mendidik mereka dengan menggabungkan Imtaq dan Iptek..

Sebagai bentuk tanggungjawab untuk menuju prestasi yang lebih baik, salah satu langkah yang di ambil oleh SMP Plus 30 Juz adalah menjawab tantangan dunia pendidikan yang senantiasa berkembang, menuntut adanya perubahan-perubahan dan penyesuaian, maka dibuatlah program jangka pendek untuk kurun waktu 4 tahun ke depan dalam bentuk Rencana Kerja Jangka Menengah SMP Plus 30 Juz atau selanjutnya disebut RKJM SMP Plus 30 Juz tahun pelajaran 2020/2021 - 2023/2024.

Proses pengembangan RKJM ini diawali dengan tahapan mengkaji Visi, Misi, dan Tujuan sekolah, selanjutnya melakukan analisis kondisi untuk mengenali Kekuatan, Kelemahan, Tantangan dan Peluang (Analisis Konteks) yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, SMP Plus 30 Juz merumuskan isu-isu strategis yang

(7)

Dokumen RKJM SMP Plus 30 Juz ini menjadi acuan dan pedoman bagi seluruh sivitas akademika SMP Plus 30 Juz dalam menyusun dan melaksanakan program kerja serta strategi pengembangan pada masing masing unit kerja baik yang bersifat administratif, akademik, maupun non akademik.

B. Landasan Hukum

Landasan hukum dalam pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz sebagai berikut.

1. Undangz Undang Dasar 1945 pasal 31

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua dengan PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4941);

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum

(8)

11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah

12. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler

13. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan nomor 63 Tahun 2014 tentang Kegiatan Kepramukaan

14. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah

16. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah yang telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi dan telah disempurnakan dengan Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan telah disempurnakan dengan Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidkan Dasar dan Menengah;

19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah yang diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 dan diubah lagi dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar sert telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

(9)

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

23. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti;

24. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 20../20.. dan Tahun Akademik 20../20.. di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);

25. Surat Edaran No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan RPP;

26. Surat Edaran No. 2 Tahun 2020 Tentang Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Lingkungan Kemendikbud;

27. Surat Edaran No. 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan Covid-19 pada Satuan Pendidikan;

28. Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Virus Desease (Covid-19);

29. Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 01/KB/2020, Kementerian Agama No. 516 tahun 2020, Kementerian Dalam Negeri No 440/882/3030, Kementerian Kesehatan No. HK.03.02/Tanggal 15 Juni 2020 tentang

PANDUAN PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN PADA TAHUN

AJARAN DAN TAHUN AKADEMIK BARU DI MASA PANDEMI CORONA VIRUS DESEASE (COVID-19);

30. Surat Edaran Mendikbud No. 36962/MPK.A/HK/2020 Tentang Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19;

31. Surat Edaran Sekjen Kemendikbud No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam masa darurat Penyebaran Covid-19;

32. SK Kadisdikbud Kab. Serang No 420/721 -disdikbud 2020 tentang Kalender Pendidikan;

33. SE Kadisdikbud Kab. Serang No 420/721 –disdikbud 2020 Tentang Panduan BDR SMP;

34. Permendikbud No. 18 tahun 2016 tentang Pengenalan Sekolah bagi Siswa Baru;

35. Surat Edaran Kadisdikbud Kab. Serang No. 005/740 –disdikbud.2020 Tentang Edaran PLS.

36. Rapat Dewan Guru 37. Rapat Komite Sekolah

(10)

C. Tujuan

RKJM SMP Plus 30 Juz ini disusun dengan tujuan:

1. Memberikan arah pengembangan sekolah dengan jelas agar program sekolah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Memberikan gambaran umum bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) bagi pengembangan SMP Plus 30 Juz.

3. Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil sesuai dengan dinamika yang berkembang;

4. Agar tercipta integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antarsivitas akademika untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada

5. Agar tercipta keterkaitan antara perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pelaporan;

6. Agar tercapai penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan; dan

7. Agar tercipta partisipasi stakeholders secara optimal.

D. Manfaat

Manfaat pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz adalah sebagai:

1. Dapat memberikan kejelasan arah bagi semua komponen pelaksanaan pendidikan di SMP plus 30 Juz dalam melakukan usaha-usaha pendidikan, sehingga program sekolah dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

2. Dapat memberikan kemudahan bagi semua komponen pelaksanaan pendidikan di SMP Plus 30 Juz dalam mengidentifikasikan hambatan-hambatan yang timbul dalam usaha mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.

3. Dapat menjadi pedoman untuk mengidentifikasi dan mengembangkan sumber daya pendidikan yang diperlukan.

4. Dapat menjadi pedoman untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan.

E. Karakteristik RKJM SMP Plus 30 Juz

RKJM SMP Plus 30 Juz disusun dengan mengakomodasi beberapa faktor dan pertimbangan, di antaranya:

1. Terintegrasi, yaitu pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz ini dilakukan dengan mensinergikan pemikiran dan kebutuhan semua sivitas akademika dan masyarakat sekitar.

2. Berjangka, yaitu keberadaan RKJM SMP Plus 30 Juz ini digunakan sebagai acuan penyelenggaraan pendidikan untuk jangka menengah dan jangka pendek dan memiliki kesinambungan antar jangka waktu.

(11)

sebagai alat pengawasan dalam memantau pelaksanaan pendidikan maupun mengevaluasi hasil yang telah dicapai.

4. Partisipatif, yaitu pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz dilakukan dengan mengakomodasikan berbagai ide, gagasan, dan usulan dari seluruh civitas akademika.

5. Dinamis, yaitu RKJM SMP Plus 30 Juz ini senantiasa mengakomodasi dinamika masyarakat yang selalu berkembang saat ini maupun antisipasi masa mendatang.

F. Tahap Pengembangan.

Proses pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz dilakukan melalui tiga tahap, yaitu persiapan, pengembangan, dan pengesahan. Alur proses pengembangan RKJM SMP Plus 30 Juz dapat digambarkan sebagai berikut :

G. Perumusan

Perumusan RKJM SMP Plus 30 Juz ini melalui tahap berikut.

a. Analisis Lingkungan Strategis b. Analisis Kondisi Pendidikan Saat Ini

c. Analisis Kondisi Pendidikan Dimasa Datang d. Analisis Lingkungan SMP Plus 30 Juz e. Analisis Konteks

f. Identifikasi Tantangan Nyata

g. Visi, Misi, Tujuan Dan Program Strategis Sekolah h. Hasil Yang Diharapkan

i. Perumusan Rencana Biaya dan Pendanaan j. Perumusan Sistem Monitoring dan Evaluasi

PERSIAPAN

Pembentukan tim pengem- bang Sekolah yang terdiri atas komponen sivitas akademika yang meliputi Kepala Sekolah, Wakil Kepala, guru, staf tata usaha, komite Sekolah, wali murid, dan tokoh masyarakat.

PERUMUSAN 1. Telaah Visi, Misi, dan

Tujuan Sekolah 2. Identifikasi tantangan 3. Analisis Konteks 4. Perumusan program

dan rencana kegiatan 5. Perumusan rencana

biaya dan sumber pendanaan 6. Perumusan sistem

monitoring dan evaluasi 7. Pendokumentasian

dalam bentuk buku

PENGESAHAN 1. Pengesahan dilakukan

oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang.

2. Sosialisasi ke seluruh sivitas akademika Jombang dan stakeholders

(12)

Tahap analisis kondisi, identifikasi tantangan dan analisis pemecahan dirumuskan melalui pengkajian dan sharing dalam rapat tim pengembang SMP Plus 30 Juz ini.

Pengembangan tersebut memuat pedoman penyelenggaraan dan pengembangannya, maka RKJM SMP Plus 30 juz ini harus tetap mengacu Visi, Misi dan Tujuan SMP Plus 30 Juz.

Sedangkan Tahap Perumusan Program Kerja Sekolah dirumuskan melalui kegiatan Workshop perumusan program kerja Sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh tim pengembang terdiri atas Pimpinan dan staf pimpinan , Komite Sekolah, dan beberapa wali siswa.

Hasil perumusan program melalui Workshop dikaji ulang pada perumusan RKJM SMP Plus 30 Juz secara utuh oleh tim pengembang sekolah didampingi Komite Sekolah.

Pengkajian ulang ini dilakukan dalam bentuk diskusi Tim Pengembang secara periodik hingga terbentuk rumusan RKJM SMP Plus 30 Juz.

Pengembangan program kerja dilakukan oleh civitas akademika, mulai dari unsur guru, karyawan, komite Sekolah, orang tua peserta didik . Program Kerja dijabarkan dari rencana strategi utama yang ada. Pengembangan program kerja dilakukan melalui kerja kelompok yang terdiri dari 8 kelompok besar. Masing-masing kelompok mendapat 1 tema isu strategis . Kemudian tiap kelompok mendiskusikan sekaligus merumuskan beberapa program kerja. Rincian program yang disusun meliputi jenis program, waktu pelaksanaan, penanggungjawab, dan anggaran.

Pembukuan dilakukan untuk mendokumentasikan program kerja yang telah dibuat oleh seluruh civitas akademika. Pembukuan program kerja ini dilakukan oleh tim pengembang dari yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah.

H. Pengesahan RKJM SMP SMP Plus 30 Juz.

Setelah dikaji ulang oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Koordinator Urusan, semua guru, karyawan / TU dan perwakilan siswa serta komite Sekolah, maka RKJM SMP Plus 30 Juz disahkan oleh Kepala Sekolah, Ketua Komite dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Serang atau Pengawas Pembina SMP Plus 30 Juz.

(13)

BAB II

ANALISIS KONDISI DAN IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SMP PLUS 30 JUZ

A. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

Menghadapi globalisasi yang sedang bergulir saat ini bidang pendidikan memiliki peran yang sangat strategis, karena pengelolaan pendidikan yang bermutu, efisien, relevan, dan memiliki akuntabilitas yang tinggi dapat menyiapkan SDM berdaya saing tinggi. Dalam rangka membangun kwalitas SDM tersebut kwalitas mutu pelayanan pendidikan perlu mendapat prioritas untuk ditingkatkan, sebagaimana amanat Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301) dan Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua dengan PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Strategi peningkatan mutu pendidikan ini akan berjalan dengan baik apabila mempertimbangkan kondisi yang mempengaruhinya yaitu faktor sosial, ekonomi, politik, keamanan, perkembangan Imtaq dan Iptek, keadaan geografis, dan lain-lain. Berikut ini beberapa gambaran hasil analisis faktor kondisi tersebut.

Kondisi Sosial ekonomi masyarakat sebenarnya sangat hiterogen, secara umum tidak beda jauh dengan kondisi perekonomian nasional yang kondisinya belum menggembirakan, yang secara langsung sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan.

Namun kondisi tersebut teratasi oleh potensi sosial yang ada dimasyarakat. Potensi tersebut adalah kesadaran akan kebutuhan pendidikan, sehingga berdampak tumbuhnya peran serta yang besar terhadap biaya penyelengaraan pendidikan. Hal ini dapat kita lihat data Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk warga usia 13 s.d. 14 tahun pada tahun 2020 telah menunjukkan APK lebih dari 95%. Sedangkan partisipasi masayarakat dalam hal pembiayan pendidikan dapat dilihat dari seluruh bidang program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang berbentuk Block Grand atau program yang anggarannya hanya sebagai pancingan mendapatkan suport dari masyarakat sehingga seluruh program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dapat berhasil. Kondisi ini memberi gambaran kondisi yang strategis dalam perkembanan pendidikan di tanah air.

(14)

Kebijakan politik sementara ini dapat dikatakan sudah banyak perhatian terhadap dunia pendidikan meskipun belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari lahirnya PeraturanPemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, serta Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586), amanat Undang- Undang yang mengamanatkan APBN mengalokasikan anggaran 20 % untuk pendidikan. Berbagai kebijakan tersebut meskipun pelaksanaannya belum optimal, tapi paling tidak dapat diharapkan dalam peningkatan mutu pendidikan.

Kebijakan politik lain yang dilakukan di daerah seperti di Kabupaten Jombang, telah terbit Perda Pendidikan Kabupaten Jombang, berbagai kegiatan hearing yang dilaksanakan oleh komisi D dengan pengelola pendidikan dan berbagai elemen. Hal ini sebagai indikasi positif politik dibidang pendidikan. Namun kedepan kondisi ini mememang perlu lebih ditingkatkan karena proporsi kebijakan politik dibidang pendidikan dirasakan masih cenderung mengarah dan memihak pada kondisi yang mengakibatkan turunnya partisipasi masyarakat.

Perkembangan teknologi informasi telah merambah tidak hanya pada kalangan tertentu dan wilayah tertentu. Teknologi informasi telah menjadi bagian kebutuhan masyarakat kita. Akses teknologi informasi telah lama sampai pada pendidikan dasar dan sampai pada pedesaan. Kondisi ini membawa pemenuhan pelayanan informasi dan ilmu pengetahuan yang diperlukan masyarakat. Peningkatan mutu pendidikan tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini.

Jombang yang bersih, indah dan nyaman (Beriman) yang berkembang kearah kabupaten Pendidikan Santri yang modern telah dipenuhi lembaga pendidikan mulai jenjang Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, baik dilingkungan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama maupun dilingkungan Pondok Pesantren yang banyak tersebar di wilayah Kabupaten Serang, baik Ponpes Besar maupun Kecil. Keberadaan ini sebagai salah satu kondisi geografis potensial yang dapat digunakan sebagai daerah untuk mengembangakan sekolah bertaraf Nasional maupun Internasional. Kondisi seperti ini banyak tersebar dikabupaten-kabupaten wilayah lain yang memiliki peran besar terhadap tumbuh kembangnya pendidikan.

Uraian analisa diatas dapat memberikan arah dan gambaran suatu kondisi strategis dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

(15)

B. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI

Peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan dengan berbagai cara, tetapi hasilnya kondisi mutu pendidikan kita memang belum optimal. Hasil Ujian nasional dari tahun ketahun dapat dijadikan para meter. Dengan tidak menggunakan hasil Ujian Nasional sebagai acuan kelulusan siswa, hal ini menyebabkan hasil ujian nasional kurang optimal.

Data lain hasil penelitian Human Development Index (HDI) ternyata bangsa Indonesia masih berada di tataran bawah diantara Negara - negara di ASIA. Ini menunjukkan rendahnya daya saing output pendidikan kita dilingkup ASIA. Kondisi pendidikan kita yang masih seperti itu bila merujuk pada Standar Nasional Pendidikan dari beberapa standar bahkan kedelapan standar harus dikaji dan dianalisa dimana benang merah permasalahannya. Pengkajian ini harus menyeluruh dari pemangku kebijakan sampai pada pelaksana di lapangan.

Kondisi penyelenggaraan pendidikan banyak dijumpai permasalahan yang perlu segera ada solusi, diantaranya rendahnya Realita anggaran operasional pendidikan melalui BOS yang kurang dari 50 % standar personal cost, sangat berdampak rendahnya pencapaian 8 unsur Sandar Nasional Pendidikan dan keberhasilan keinternasionalannya.

Selain itu diperburuk lagi dengan terganggunya mobilisasi peran masyarakat dalam biaya pendidikan dengan pendidikan “murah atau gratis” serta kebijakan yang nampak tidak terkoordinir dan tidak konsistennya kebijakan pusat dengan daerah masalah pendidikan. Masalah-masalah ini merupakan kondisi yang perlu dapat perhatian menetapkan strategi peningkatan mutu pendidikan kita.

Kondisi mutu pendidikan kita memang tidak baik dan tidak memiliki daya saing.

Akan tetapi banyak juga prestasi yang diraih oleh anak-anak dan lembaga pendidikan kita dikancah nasional dan internasional yang membanggakan. Keberhasilan itu dapat digunakan kajian untuk peningkatan mutu secara menyeluruh di tanah air. Hal ini dapat memotivasi SMP Plus 30 Juz agar bisa memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) meskipun belum maksimal. Keberhasilan akses pendidikan dan peningkatan mutu tersebut dapat menjadi acuan implementasi MBS. Keberhasilan suatu sekolah perlu didukung ketersediaan akses pendidikan dengan terpenuhinya sarana dan prasarana pendidikan. Peralatan pendidikan yang dimiliki oleh SMP Plus 30 Juz telah diupayakan terstandar yang berbasis IT. Setiap kelas dan ruangan telah tersambung dengan jaringan internet. Namun ada beberapa yang perlu ditingkatkan seperti peralatan untuk kegiatan yang belum memadai, seperti peralatan olahraga dan peralatan laboratorium IPA yang belum lengkap, serta ruang komputer/ multimedia dan ruang Perpustakaan yang belum memenuhi standar.

(16)

Peningkatan mutu pendidikan terkait dengan upaya untuk meningkatkan mutu proses belajar dan hasil belajar siswa. Dalam bidang mutu proses, sekolah telah mengembangkan dan memiliki Kurikulum 2013 yang di beri nama dengan

”Pengembangan Kurikulum SMP Plus 30 Juz”, dalam kurikulum ini termuat mengembangkan standar kelulusan, mengembangkan standar isi, mengembangkan standar proses, mengembangkan standar pengelolaan, mengembangkan standar ketenagaan, mengembangkan standar penilaian, mengembangkan standar budaya dan lingkungan serta mengembangkan strategi pembelajaran, pengembangan berbagai teknik penilaian, peningkatan profesionalitas guru, pengembangan profesionalitas guru.

Sehingga diharapkan hasil kelulusan 100 % meskipun rata-rata kelulusan dibawah 70.

Prestasi non akademik dari lembaga seperti OSN, FL2SN dari siswa juga perlu ditingkatkan, agar dapat meningkatkan mutu sekolah maupun lulusan.

Peran komite sekolah sangat menunjang dalam kegiatan pendidikan. Peran komite ini dapat terlihat dari data peran serta orang tua siswa dan kalangan Instansi Pemerintah maupun Swasta, yang menjadikan RAKS dengan komposisi 90 % sumber APBN/APBD dan 10 % dari peran serta masyarakat (PSM).

C. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN DIMASA DATANG

Berdasarkan kondisi strategis dan kondisi pendidikan saat ini, SMP Plus 30 Juz melaksanakan Kurikulum 2013 untuk semua tingkat. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat yang ada berupaya mampu memberikan standar pelayanan yang maksimal.

Untuk itu peningkatan pelayanan mutu pendidikan 4 tahun kedepan ditargetkan mengalami peningkatan-peningkatan di semua bidang.

Standar Kelulusan (SKL) SMP Plus 30 Juz empat tahun mendatang diupayakan sesuai dengan tuntutan sekolah bermutu. Standar kelulusan diupayakan siswa lulus dengan rata-rata nilai kelulusan 70 dan seluruh siswa memiliki kompetensi Inti dan kompetensi dasar baik dibidang akademik maupun non akademik.

Demikian juga Sistem penilaian yang dikembangkan mengikuti sistem penilaian kurikulum 2013 yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

(17)

Proses pembelajaran di SMP Plus 30 Juz mengikuti Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan telah disempurnakan dengan Peraturan menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidkan Dasar dan Menengah. Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan.

Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.

Sarana dan Prasarana pendukung di SMP Plus 30 Juz yang berbasis ICT empat tahun mendatang sudah terpenuhi sesuai standar sekolah.

Bidang Manajemen dan pendanaan sekolah empat tahun mendatang sudah terimplementasikan model manajemen sekolah dengan Standar Sekolah Nasional, sedangkan biaya pendidikan untuk personal cost pada empat tahun mendatang sudah terpenuhi standar pembiayaan yang berorientasi pada penyelenggaraan pendidikan nasional yang efisien yaitu Rp. 6.500.000,- / Tahun / Siswa yang bersumber selain BOS juga peningkatan dari kemitraan dan peran serta orang tua siswa.

(18)

D. ANALISIS LINGKUNGAN SMP PLUS 30 JUZ 1. Lingkungan Geografis

Lokasi SMP Plus 30 Juz berada di wilayah Kabupaten Serang, tepatnya di Dusun Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang. SMP Plus 30 Juz terletak Jl. Raya Cilegon km. 06. SMP Plus 30 Juz ke berada di tengah perkotaan Kabupaten Serang, sehingga sangat mudah dijangkau. SMP Plus 30 Juz juga berada dikawasan Pesantren, yaitu antara lain Ponpes Madarijul ‘Ulum Pelamunan dan Pelamunan Tegal, yang merupakan pondok pesantren yang ditunjukan khusus sebagai penghapal Al-Quran. Pantaslah jika Kabupaten Banten dinamakan dengan kabupaten pendidikan sekaligus sebagai kabupaten Santri. Juga dekat dengan Klenteng tertua di Indonesia, Oleh karena itu SMP Plus 30 Juz memiliki ciri khas khusus yaitu kegiatan keagamaan dengan segala potensinya diantara dan toleransinya.

Dalam analisis ke depan, berdasarkan letak geografis yang dimiliki SMP Plus 30 Juz akan menjadi sekolah tujuan dari berbagai daerah, apalagi seiring dengan perkembangan geografis dan demografis yang akan berkembang secara cepat untuk menjadi sekolah unggulan pada periode mendatang.

Letak geografis sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat sekitar dalam memandang setiap permasalahan yang dihadapinya. Dengan kondisi saling menghargai, saling pengertian, menghormati, toleran dalam segala macam aktivitas kehidupan menjadikan pergolakan politik dan keamanan bangsa tidak mempengaruhi terhadap keakraban yang telah dibangun sejak dulu, walaupun banyak perbedaan dalam pola hidup, budaya mayarakat, karena di Pelamunan banyak penduduk luar Pelamunan dari seluruh Indonesia yang mondok di beberapa Pondok Pesantren yang tersebar di wilayah Pelamunan. Sehingga secara politik pula di kabupaten Serang, khususnya dilingkungan SMP Plus 30 Juz dapat menjalankan politik secara demokratis dan dapat duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat.

2. Lingkungan Demografis

Jumlah penduduk di Kabupaten Serang diperkirakan sebanyak

1.648.142 jiwa (2011), dengan komposisis 852.159 (51.1%) laki-laki, dan 805.993 (48,9%) perempuan. Dari sejumlah tersebut sekitar 90 % lebih beragama Islam.

Sedangkan jumlah penduduk Kecamatan Kramatwatu diperkirakan sebanyak lebih dari 258.433 orang, mayoritas beragama Islam, sehingga ini merupakan modal dasar bagi pengembangan sekolah di masa mendatang.

(19)

Kabupaten Serang sangat pesat dan cenderung tidak terkendali. Perkembangan penduduk yang seperti ini dapat menjadikan permasalahan tersendiri dalam pengembangan proses pendidikan di wilayah kabupaten Serang, yaitu berupa angka partisipasi kotor ataupun murni. Jumlah anak usia sekolah jenjang sekolah dasar diperkirakan sebanyak anak, jumlah sekolah jenjang sekolah dasar baik negeri maupun suasta di wilayah Kabupaten Serang sebanyak lebih dari 300 Sekolah, baik SD/MI maupun SMP/MTs.

Perbandingan jumlah anak usia sekolah dengan jumlah sekolah memberikan peluang tidak adanya kesempatan anak untuk memperoleh kesempatan pendidikan, baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitas masyarakatnya. Penuntasan wajib belajar 9 tahun dan upaya peningkatan mutu pendidikan masih menjadi suatu hal yang harus diperhatikan dan diupayakan secara maksimal. Bahkan menjadi fokus pengembangan sekolah, sehingga sekolah mampu mengembangkan potensi pendidikan di wilayah kabupaten Serang.

3. Lingkungan Sosial Ekonomi

Masyarakat di wilayah kabupaten Serang terdiri atas berbagai agama dan etnis (suku), ataupun golongan. Berbagai ragamnya agama, etnis dan golongan dapat memberikan peluang terciptanya budaya yang beraneka ragam.

Secara sosial ekonomi SMP Plus 30 Juz memiliki potensi untuk pengembangan pendidikan peserta didik. Rata-rata peserta didik yang masuk di SMP Plus 30 Juz adalah anak-anak dengan pekerjaan orang tuanya sebagai petani, pedagang, wiraswasta, sebagian kecil adalah buruh bangunan dan PNS/TNI/POLRI. Dimana penghasilan perbulan orang tua/wali peserta didik rata-rata sebesar Rp. 1.500.000 (Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) sampai dengan Rp. 3.000.000 (Tiga Juta Rupiah).

Dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat tersebut, maka SMP Plus 30 Juz memiliki tantangan yang cukup besar untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah dalam hal pendanaan. Oleh karena itu dukungan dari pemerintah daerah amat sangat diharapkan.

(20)

E. HASIL ANALISIS KONTEKS

Hasil analisis konteks yang dapat disimpulkan dari SMP Plus 30 Juz dengan memakai pendekatan SWOT atau kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang adalah :

ANALISIS KONTEKS

Kekuatan Kelemahan Tantangan Peluang

1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMP Plus 30 Juz memliki tenaga pendidik

sejumlah 10 orang guru dan tenaga kependidikan 2 orang pegawai. Belum ada guru yang bersertifikasi. Sedangkan pegawai terdiri dari 1 orang berkualifikasi S1, 1 orang lulusan SMA.

Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan yang ada di SMP Plus 30 Juz belum memenuhi standar, dan ketrampilan mendidik masih kurang efisien.

Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar siswa maupun dari interview kepada siswa perihal metode

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas utamanya jika dikaitkan dengan Pembelajaran PAIKEM

Tuntutan masyarakat dan peme rintah bahwa guru harus berwawa san dan berkarya secara profesio- nal.

Solusinya adalah memotivasi guru dan secara rutin dilakukan pembinaan- pembinaan baik mela lui supervisi Akademik, MGMP, MGMPS, Pendidikan dan Latihan (Diklat) dan Workshop, Bintek utamanya yang berkaitan dengan Pembelajaran PAIKEM

Data menunjukkan bahwa pada 3 tahun terakhir jumlah siswa pendaftar dan yang diterima di SMP Plus 30 Juz selalu menunjukkan kelebihan yang sangat banyak ini merupakan peluang kepercayaan masyarakat. Kedua, dengan adanya sertifikasi guru, diharapkan guru semakin bersemangat dalam bekerja sehingga menjadi guru profesional

Kesimpulan :

Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh SMP Plus 30 Juz adalah :

1. Dilakukan pembinaan-pembinaan, 2. Dilakukan pelatihan pelatihan.

3. Mengirimkan tenaga Pendidik maupun Tenaga Kependidikan dalam Bintek-Bintek, baik yang diselenggarakan oleh dinas Pendidikan Kabupaten, Propinsi, LPMP maupun PPPPTK.

(21)

ANALISIS KONTEKS

Kekuatan Kelemahan Tantangan Peluang

2. Peserta Didik

Penerimaan Siswa Baru pada tahun pelajaran 2020/2021 menggunakan tiga jalur, yaitu jalur Umum / Zinasai (50%), Jalur Afirmasi (15%) dan Jalur

perpindahan tugas (5%). Bentuk pendaftaran dengan sistem online yang mana setiap calon siswa hanya dapat mendaftar di satu sekolah pilihan.

Jumlah pendaftar (animo) yang selalu melebihi pagu sehingga dapat memperoleh siswa yang berkemampuan lebih baik

SMP Plus 30 Juz merupakan sekolah pinggiran kabupaten Serang yang dipandang sebagai sekolah pilihan kedua atau pilihan alternatif manakala tidak diterima disekolah favorit di kota.

SMP Plus 30 Juz harus mempunyai ciri keunggulan tersendiri sehingga menjadi pilihan dan tujuan utama pada setiap PPDB, oleh karena itu SMP Plus 30 Juz harus selalu berbenah diri dalam meningkatkan prestasi.

Kompetensi Lulusan harus memilki karakter disiplin dalam berbagai situasi.

Dengan diberlakukannya pagu jumlah siswa SMP di Kabupaten Serang sebanyak 32 siswa maka SMP Plus 30 Juz mempunyai peluang yang cukup signifikan untuk mendapatkan siswa yang berkualitas. Disamping itu dengan adanya sistem zonasi

diharapkan dapat peluang lebih banyak lagi calon siswa yang berkualitas.

Kesimpulan :

Mencermati dari kekuatan, kelemahan, tantangan dan peluang yang ada bagi peserta didik, maka hal-hal yang perlu dilakukan oleh SMP Plus 30 Juz adalah : 1. Meningkatkan Pembinaan terkait dengan disiplin siswa

2. Meningkatkan prestasi siswa baik akademik maupun non akademik, 3. Membuat program unggulan olah raga.

4. Membuat Program Peningkatan Mutu Akademik 5. Meningkatkan nilai Akreditasi Sekolah

6. Meningkatkan Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(22)

ANALISIS KONTEKS

Kekuatan Kelemahan Tantangan Peluang

3. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran di SMP Plus 30 Juz menggunakan 6 hari efektif dengan rincian 48 jam / minggu (kelas VII, VIII dan IX) termasuk BK, sedangkan untuk kegiatan pengembangan diri berupa ekstrakurikuler dilakukan di hari Jumat.

Sebagian besar Guru SMP Plus 30 Juz, belum menggunakan pendekatan Saintifik dalam pembelajarannya, seperti diama- natkan dalam Kurikulum 2013.

Juga dalam hal penilaiannya, sebagian besar Guru masih kesulitan dalam mengetrapkan penilaian outentik yang sesuai dengan penilaian dalam Kurikulum K13

Pengajar di SMP Plus 30 Juz harus mengubah pendekatan pembelajarannya, yaitu dengan pendekatan pembelajaran saintifik, yang dikenal dengan pendekatan 5M, yaitu Mengamati Menanya, Mengasosiasikan, Mencoba dan Mengkomunikasikan, dapat juga ditambah Mencipta. Disamping itu sistem penilaiannya juga harus disesuaikan dengan penilaian pada Kurikulum K13, yaitu penilaian outentik didasarkan pada penilaian sikap spiritual, sikap sosial, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.

Dengan adanya Bintek Implemen tasi Kurikulum K13, baik yang diadakan oleh PPPPTK, LPMP, maupun Dinas Pendidikan Kab. Jombang bagi guru- guru SMP, termasuk guru SMP N Plus 30 Juz, maka diharapkan semua dapat menyesuaikan dengan pembela- jaran seperti yang diharapkan oleh Kurikulum K13, termasuk di dalamnya system penilaiannya.

Kesimpulan

1. Mengikutsertakan guru – guru SMP Plus 30 Juz dalam Bintek Implementasi K.13, baik yang diadakan oleh PPPPTK, LPMP, maupun Dinas Pendidikan Kab.

Jombang.

2. Mengikutsertakan guru – guru SMP Plus 30 Juz dalam program kegiatan pendampingan Implementasi K.13

3. Mengikutsertakan guru – guru SMP Plus 30 Juz dalam kegiatan MGMP Mata Pelajaran di lingkungan Dinas pendidikan Kab. Serang 4. Menggalakkan kegiatan MGMPS di lingkungan sekolah.

(23)

ANALISIS KONTEKS

Kekuatan Kelemahan Tantangan Peluang

4. Kelulusan

SMP Plus 30 Juz belum meluluskan siswa untuk tahun pelajaran 2020/2021. Data menunjukkan bahwa pada 1 tahun terakhir yaitu pada tahun 2019 perolehan nilai rata-rata SMP Plus 30 Juz adalah 65.

Perolehan nilai rata-rata siswa pada 1 tahun terakhir pada tahun 2019 siswa SMP Plus 30 Juz masih tergolong rendah dan belum memuaskan. Hasil analisis menunjukan bahwa pertama, input siswa yang masuk di SMP Plus 30 Juz memang memiliki kemampuan kognitif rendah.

Kedua Program Peningkatan Mutu (PPM) di SMP Plus 30 Juz kurang memenuhi sasaran, karena waktunya sangat pendek.

Meningkatkan prestasi lulusan SMP Plus 30 Juz baik nilai rata-rata per individu maupun rata-rata umum, agar outputnya banyak diterima di sekolah-sekolah negeri favorit, baik di SMA, SMK maupun di Madrasah Aliyah.

Sistem zonasi diharapkan memberi peluang pada SMP Plus 30 Juz untuk mendapatkan calon peserta didi yang baru.

Dihapusknnya UN diharapkan dapat memberikan peluang untuk

melaksanakan pembelajaran yang lebih baik..

Kesimpulan :

1. Pengajar/guru-guru di SMP Plus 30 Juz perlu meningkatkan keprofesionalannya dalam pembelajaran 2. Diperlukan lagi kiat-kiat yang jitu untuk memperoleh hasil yang optimal.

3. Dalam program peningkatan mutu (PPM), agar lebih dimaksimalkan lagi, terutama menambah waktu pelaksanaan PPM 4. Bekerjasama dengan pihak lain dalam peningkatan mutu, misalnya dengan LBB.

(24)

ANALISIS KONTEKS

Kekuatan Kelemahan Tantangan Peluang

5. Sarana Prasarana

SMP Plus 30 Juz memiliki kelas sebanyak 3 kelas, dengan 1 ruang

KS, 1 ruang TU, 1 ruang Guru, 1 ruang Lab TIK, 1 ruang Perpustakaan, 1 ruang BP, 1 ruang UKS, dan 2 KM/WC. Lapangan umum.

Meskipun ruang kelas di SMP Plus 30 Juz sesuai dengan banyak kelasnya, tetapi sebagian besar cat ruangan kelas belum bagus, dimana keindahahan ruang kelas sangat diperlukan untuk pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013.

mengecat ruangan kelas sehingga kelihatan indah, dan membuat kelas yang representatif. Menambah ruang kelas, membangun ruang OSIS dan menambah KM/WC umum.

Dana Bantuan Operasional sekolah untuk perawatan dan perbaikan sarana

pendidikan sesuai dengan pedoman .

Kesimpulan :

1. Mengusulkan rehabilitasi bagi ruang kelas yang belum sesuai dengan standar kelas ke Dinas Pendidikan Kab. Serang untuk direhabilitasi 2. Menganggarkan pembelian LCD pada RAKS

(25)

F. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA.

1. STANDART ISI

1.1. Kurikulum 2013 telah diberlakukan di SMP Plus 30 Juz sejak tahun 2019/2020 yang selalu dikembangkan sesuai dengan regulasi yang ada sekitar 70%, diharapkan tahun 2023/2024 Kurikulum 2013 sudah dikembangkan sesuai SNP, jadi besar tantangan 30 %

1.2. Pengembangan diri peserta didik tahun 2020/2021 baru 70% terlayani, diharapkan tahun 2023/2024 semua peserta didik dapat mengembangkan semua potensi dirinya melalui pengembangan diri sekolah. Jadi besar tantangan 30 %.

1.3. Dokumen buku II masih 80% yang telah dibuat di tahun 2020/2021, diharpakan di tahun 2023/2024 sudah 100%, Jadi besar tantangan 20%.

2. STANDART PROSES

2.1 Silabus untuk semua jenjang kelas dan semua mata pelajaran tahun 2020/2021 baru 40% dikembangkan, diharapkan tahun 2023/2024 semua silabus sudah dikembangkan dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi dan kemampuan siswa berkomunikasi, bekerja sama, berpikir kritis, dan mencipta serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dengan bijak untuk semua jenjang kelas dan semua mata pelajaran. Jadi besar tantangan 60%

2.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) kurikulum 2013 baru 30%

dikembangkan dan belum sesuai SNP, diharapkan tahun 2023/2024 RPP semua mata pelajaran dan semua jenjang sudah dikembangkan sesuai SNP.

Jadi besar tantangan 70 %.

2.3 Pembelajaran di kelas tahun 2020/2021 baru 30% menggunakan pendekatan scientific dengan metode yang bervariasi, diharapkan tahun 2023/2024 semua guru menggunakan pendekatan scientific dengan metode yang bervariasi. Jadi besar tantangan 70 %.

2.4 Bahan ajar/Hand out/ worksheet tahun 2020/2021 untuk kurikulum 2013 baru 30% tersedia dalam bentuk audio visual dan digital, diharapkan tahun 2023/2024 semua bahan ajar/ worksheet kurikulum 2013 tersedia untuk semua jenjang kelas dalam bentuk audio visual dan digital. Jadi besar tantangan 70 %

(26)

3. STANDART KOMPETENSI LULUSAN

3.1 Mulai tahun pelajaran 2019/2020 Ujian Nasional ditiadakan, sebagai tolok ukur didasarkan pada Ujian Sekolah (US), diharapkan pada tahun 2023/2024 siswa dapat memiliki nilai rata-rata 80,0. Jadi besar tantangan 100%.

3.2 Pencapaian target pencapaian KKM peserta didik pada tahun 2020/2021 sebesar 60%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 70% Jadi besar tantangan 10%.

3.3 Pembinaan dan pengembangan intrakurikuler tahun 2020/2021 masih 50%

didukung dana dan sarana prasarana sekolah, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%, jadi besar tantangan 20%.

3.4 Pelanggaran siswa tahun 2020/2021 mencapai 15%, diharapkan tahu 2023/2024 tinggal 5%. Jadi besar tantangan 10%.

3.5 Keaktifan siswa dalam pembinaan dan pengembangan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minatnya pada tahun 2020/2021 = 60%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 20%.

3.6 Kemampuan berorganisasi siswa tahun 2020/2021 masih 40%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 70%. Jadi besar tantangan 30 %.

3.7 Motivasi belajar peserta didik tahun 2020/2021 masih 70%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 90 %. Besar tantangan 20 %.

3.8 Kualitas IMTAQ kepada Tuhan

3.8.1 Pelaksanaan sholat Dhuhur berjamaah tahun 2020/2021 = 70%

diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 20%.

3.8.2 Pelaksanaan sholat Dhuha pada tahun 2020/2021 = 80%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 20%.

3.8.3 Pelaksanaan pembinaan kerohanian pada tahun 2020/2021 = 90%

diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 10%.

3.8.4 Pelaksanaan peringatan Hari Besar Agama pada tahun 2020/2021 = 95% diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 5%.

3.9 Pengembangan Budaya

3.9.1 Budaya membaca atau Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di tahun pelajaran 2020/2021 masih 40%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 40%

3.9.2 Program Pendidikan Karakter (PPK) yang terlaksana di tahun pelajaran 2020/2021 sebesar 60% diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 90%.

(27)

3.10 Pengembangan Kreativitas Siswa

3.10.1 Lomba olahraga tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 2 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

3.10.2 Lomba keilmuan / saint tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 2 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

3.10.3 Lomba seni tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 3 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

3.10.4 Lomba PIR/KIR tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 2 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

3.10.5 Lomba bahasa tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 2 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

3.10.6 Lomba baris berbasis tahun 2020/2021 = 0 juara diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 2 juara, jadi besar tantangan 2 juara.

4. STANDART PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN 4.1 PENDIDIK

4.1.1 Penguasaan materi pelajaran yang diampu pada tahun 2020/2021 sudah baik, diharapkan pada tahun 2023/2024 penguasaan materi menjadi sangat baik.

4.1.2 Kemampuan menggunakan TIK dalam proses pembelajaran pada tahun 2020/2021 = 50 %, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%. Jadi besar tantangan 20 %.

4.1.3 Jumlah guru = 10 orang. Kualifikasi akademik yang sudah S1 = 5 guru atau 50%, diharapkan tahun 2023/2024 pendidik yang berkualifikais S1 mencapai 100 % (13 guru). Jadi besar tantangan 50%.

4.2 TENAGA KEPENDIDIKAN

4.2.1 Kemampuan kepala sekolah dalam mengoperasikan TIK pada tahun 2020/2021 = 80%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 20%

4.2.2 Kemampuan kepala sekolah menguasai MBS pada tahun 2020/2021 = 50 %, diharapkan pada tahun 2023/2024 menjadi 70 %. Jadi besar tantangan 20 %

4.2.3 Pustakawan pada tahun 2020/2021 sebanyak 1 orang, diharapkan pada tahun 2023/2024 memilki 2 pustakawan sesuai kompetensi, jadi besar

(28)

4.2.4 Pegawai TU pada tahun 2020/2021 memiliki kompetensi untuk melakukan tugasnya = 50%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%, jadi besar tantangan 20%

4.2.5 Petugas taman pada tahun 2020/2021 belum memilki, diharapkan tahun 2023/2024 sudah memiliki 1 petugas taman, jadi besar tantangan 1 petugas taman.

4.2.6 Tenaga laboran tahun 2020/2021 belum memilki, diharapkan tahun 2023/2024 sudah memiliki 1 tenaga laboran, jadi besar tantangan 1 tenaga laboran.

5. STANDART SARANA PRASARANA

5.1 Ruang perpustakaan sekolah pada tahun 2020/2021 memiliki 1, diharapkan tahun 2023/2024 sudah memiliki 2 ruang. Jadi besar tantangan 1 ruang

5.2 Sarana ibadah (Masjid/Mushola) tahun 2020/2021 masih bisa menampung ½ (setengah) jumlah seluruh siswa bila berjamaah, diharapkan tahun 2023/2024 sudah bisa menampung seluruh jumlah seluruh siswa bila berjamaah, jadi besar tantangan ½ (setengah) kapasitas.

5.3 Lapangan khusus olahraga tahun 2020/2021 kurang layak, diharapkan tahun 2023/2024 sudah layak, jadi besar tantangan 1 lapangan olahraga.

5.4 Pos Satpam tahun 2020/2021 belum ada, diharapkan tahun 2023/2024 sudah ada.

5.5 Tempat Parkir tahun 2020/2021 perlu direnovasi, diharapkan tahun 2023/2024 sudah direnovasi.

5.6 Kantin sekolah tahun 2020/2021 perlu direnovasi, diharapkan tahun 2023/2024 kantin sekolah sudah direnovasi.

5.7 Ruang KS tahun 2020/2021 perlu direnovasi dan ber-AC, diharapkan tahun 2023/2024 sudah direnovasi dan ber-AC.

5.8 Media pembelajaran di Laboratorium Komputer (Laptop/komputer) pada tahun 2020/2021 = 50% diharapkan pada tahun 2024/2025 mencapai 100%, jadi besar tantangan 50%,

5.9 Peralatan Lab IPA pada tahun 2020/2021 belum ada, diharapkan pada tahun 2023/2024 sudah lengkap, jadi besar tantangan peralatan Lab IPA.

5.10 Buku dan bahan referensi kurikulum 2013 yang diperlukan untuk pembelajaran pada tahun 2020/2021 = 90% layak dan sesuai, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100% layak dan sesuai, jadi besar tantangan 10%,

5.11 Ruang penunjang (R. Kepala Sekolah, R. Guru, R. TU, R. BK, R. UKS, R.

Kantin) pada tahun 2020/2021 = 60% berfungsi dengan baik, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 20%.

(29)

5.12 Kamar mandi/WC pada tahun 2020/2021 = 80% berfungsi dengan baik, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100 %, jadi besar tantangan 20%

5.13 Website pada tahun 2020/2021 = 50% berfungsi dan terupdate secara teratur, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 50%.

5.14 LHBS/Rapor siswa pada tahun 2020/2021 masih 0% belum bisa dilihat secara online, diharapkan tahun 2023/2024 bisa dilihat secara online, jadi besar tantangan sebesar 100%.

6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1 AKREDITASI

6.1.1 Sekolah belum terakreditasi pada tahun 2020/2021, diharapkan pada tahun 2023/2024 terakreditasi baik dengan nilai 80 dengan demikian besar tantangan nyata yang dihadapi sekolah.

6.2 MANAJEMEN

6.2.1 Data akademik, kesiswaan, keuangan, sarana prasarana dan data alumni pada tahun 2020/2021 = 80% sudah tersedia dan mudah diakses, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 20 %.

6.2.2 Data personalia / SDM pada tahun 2020/2021 = 75 % sudah tersedia dan mudah diakses, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 15%.

6.2.3 Struktur organisasi pada tahun 2020/2021 ada 1 struktur dan terdokumentasi, diharapkan pada tahun 2023/2024 terdapat 5 struktur terpasang dan terdokumentasi. jadi besar tantangan struktur organisasi terpasang dan terdokumentasi sebanyak 4 struktur.

6.2.4 Proses pengadministrasian pada tahun 2020/2021= 50% sudah memanfaatkan TIK, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%, jadi besar tantangan 20%.

6.2.5 Warga sekolah yang terlibat dalam penyusunan visi, misi, tujuan dan program sekolah pada tahun 2020/2021= 60 % diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi tantangan 30%.

6.2.6 Gagasan yang sudah terakomodasi pada tahun 2020/2021= 60%

diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 30%

6.2.7 Transparansi pengelolaan keuangan sekolah pada tahun 2020/2021=

80% diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 10%

6.2.8 Partisipasi pengurus komite sekolah pada tahun 2020/2021

(30)

6.2.9 Obyektivitas penilaian SKP guru dan karyawan pada tahun 2020/2021= 80% diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 10%

6.2.10 Pemerataan pembagian tugas guru dan karyawan pada tahun 2020/2021= 90% diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 95%, jadi besar tantangan 5%

6.3 KEMITRAAN

6.3.1 Kemitraan dengan sekolah pada tahun 2020/2021= 40% terprogram secara bertahap, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 50%, jadi besar tantangan 10%

6.3.2 Kemitraan dengan Dinas Pendidikan pada tahun 2020/2021= 80%

terprogram secara bertahap, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 10%

6.3.3 Kemitraan dengan institusi dalam negeri pada tahun 2020/2021

= 40% terprogram secara bertahap, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 50%, jadi besar tantangan 10%

7. STANDAR PEMBIAYAAN

7.1 Anggaran pada tahun 2020/2021 untuk membiayai program-program sekolah

= Rp 1.197.000 belum mencukupi untuk program sekolah. Diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 1.224.000 untuk membiayai program sekolah jadi besar tantangan 27.000.000.

7.2 Pengelolaan keuangan secara transparan, akuntabel dan efisien pada tahun 2020/2021 80%, diharapkan pada tahun 2023/2024 transparan, akuntabel dan efisien 90%, akuntabel dan efisien, jadi besar tantangan 10 %.

8. STANDART PENILAIAN

8.1 DKN tahun 2020/2021 masih terdokumentasi secara Hard copy, diharapkan tahun 2023/2024 sudah terdokumentasi secara Hard dan Soft Copy (bentuk digital)

8.2 LHBS/Rapor tahun 2020/2021 dikerjakan secara gabungan manual dan berbasis IT , diharapkan tahun 2023/2024 sudah berbasis IT semua.

8.3 Kisi-kisi penilaian tahun 2020/2021 belum terdokumentasi dengan baik, diharapkan tahun 2023/2024 terdokumentasi dengan baik

8.4 Laporan pelaksanaan PTS, PAS, US/USBN tahun 2020/2021 belum terdokumentasi dengan baik, diharapkan tahun 2023/2024 terdokumentasi dengan baik

8.5 Bank soal tahun 2020/2021 belum terdokumentasi dengan baik, diharapkan tahun 2023/2024 terdokumentasi dengan baik.

8.6 Penilaian pembelajaran outentik pada tahun 2020/2021 masih 70% , diharapkan tahun 2023/2024 sudah berbasis penilaian aoutentik sebesar 90%, besar tantangan 20%.

(31)

8.7 Penilaian hasil pembelajaran pada tahun 2020/2021 masih berbasis paper , diharapkan tahun 2023/2024 sudah berbasis IT.

8.8 Analisis hasil penilaian tahun 2020/2021 yang sudah dianalisis =50 %, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 70%. Jadi besar tantangan 20%

8.9 Analisis hasil penilaian tahun 2020/2021 yang sudah ditindaklanjuti dengan pengayaan dan remdidi masih = 50%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 90 %. Jadi besar tantangan 40 %

9. KULTUR SEKOLAH

1.1 Pelaksanaan ibadah berjamah tahun 2020/2021 = 80%, diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 100 %. Jadi besar tantangan 20 %

1.2 Minat baca peserta didik di perpustakaan tahun 2020/2021 = 40% diharapkan tahun 2023/2024 mencapai 70 %. Besar tantangan 30 %

1.3 Kebersihan ruang kelas, WC, laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, kantin, dan halaman pada tahun 2020/2021 = 70%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 20%.

1.4 Kerapian ruang kelas pada tahun 2020/2021 = 75%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 15%

1.5 Penataan buku dan papan peringatan di perpustakaan pada tahun 2020/2021 = 50% tertata dengan rapi, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 30%

1.6 Perlengkapan ibadah dan hiasan di tempat ibadah pada tahun 2020/2021 = 40% tertata dengan rapi, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70 %, jadi besar tantangan 30%

1.7 Perlengkapan makan minum, meja, kursi, dan hidangan di kantin pada tahun 2020/2021 = 40% tertata dengan rapi, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 40%

1.8 Peralatan kerja, meja, kursi dan hiasan di kantor / TU pada tahun 2020/2021 = 40% tertata dengan rapi, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%, jadi besar tantangan 30%

1.9 Kerapian pakaian warga sekolah pada tahun 2020/2021 = 70% sesuai dengan ketentuan, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 20%

1.10 Keamanan ruang kantor/TU, perpustakaan, ruang kelas, dan halaman/ruang terbuka pada tahun 2020/2021 = 85%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 95%, jadi besar tantangan 10%,

1.11 Warna cat gedung pada tahun 2020/2021 = 60% serasi dan tidak pudar, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 20%, 1.12 Jenis tanaman di taman pada tahun 2020/2021 = 50% bervariasi dan

warna-warni, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70%, jadi besar tantangan 20%,

1.13 Ruang kelas dan ruang pendukung pada tahun 2020/2021 = 60% serasi,

(32)

1.14 Pohon pelindung dan tempat duduk pada tahun 2020/2021 = 50% memadai dan nyaman, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 70 %, jadi besar tantangan 20%,

1.15 Papan peringatan dan penegakan sanksi bebas asap rokok pada tahun 2020/2021 = 10%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 50%, jadi besar tantangan 40%,

1.16 Papan peringatan dan penegakan sanksi bebas narkoba pada tahun 2020/2021 = 20%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 70%,

1.17 Papan peringatan tata tertib sekolah dan papan pengumuman waktu belajar sekolah di tiap ruang kelas pada tahun 2020/2021 = 70%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100%, jadi besar tantangan 30%,

1.18 Budaya baca buku di lingkungan sekolah / Gerakan Leterasi Sekolah (GLS) pada tahun 2020/2021 = 30%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 80%, jadi besar tantangan 50%

1.19 Kompetensi guru dalam pembelajaran secara profesional pada tahun 2020/2021 = 60%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 30%,

1.20 Kegiatan forum pengembangan kompetensi dan profesi guru pada tahun 2020/2021 = 50%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 60%, jadi besar tantangan 10%,

1.21 Budaya sapa, salam, dan senyum pada tahun 2020/2021 = 80%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 90%, jadi besar tantangan 10%

1.22 Budaya ramah sosial yaitu, sikap toleransi dan saling menghargai, meningkatkan prestasi dan mempersempit perbedaan prestasi, memahami dan meningkatkan kesadaran akan adanya ketimpangan untuk dijadikan penguat menanggulanginya, penciptaan pembelajaran yang setara dan kultur sekolah yang positif pada tahun 2020/2021 = 60 %, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 100 %, jadi besar tantangan 40%

1.23 Rasa percaya diri dan self efficacy pada tahun 2020/2021 = 40%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 75%, jadi besar tantangan 35%

1.24 Sosialisasi ke seluruh sekolah untuk promosi program pada tahun 2020/2021

= 75% , diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 85%, jadi besar tantangan 10%

1.25 Sosialisasi ke Pemkot untuk promosi program pada tahun 2020/2021 = 40%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 60%, jadi besar tantangan 20%

1.26 Sosialisasi ke instansi lain untuk promosi program pada tahun 2020/2021 = 75%, diharapkan pada tahun 2023/2024 mencapai 85%, jadi besar tantangan 10%

G. VISI, MISI, TUJUAN DAN PROGRAM STRATEGIS SEKOLAH a. VISI SEKOLAH

Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam

(33)

oleh Sekolah. Visi Sekolah merupakan turunan dari Visi Pendidikan Nasional, yang dijadikan dasar atau rujukan untuk merumuskan Misi, Tujuan sasaran untuk pengembangan sekolah dimasa depan yang diimpikan dan terus terjaga kelangsungan hidup dan perkembangannya.

Adapun Visi SMP Plus 30 Juz adalah :

"Membentuk pribadi luhur, teguh dalam Imtaq, dan unggul dalam IPTEK"

Indikator Pencapaian Visi Sekolah :

1. Unggul dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME.

2. Unggul dalam pengembangan Kurikulum yang mengacu 8 standar pendidikan.

3. Unggul dalam pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan dengan pendekatan Scientific.

4. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.

5. Unggul dalam kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.

6. Unggul dalam pembelajaran dan pengembangan diri yang terintegrasi dengan Pendidikan Pondok Pesantren Moderat At-Thohiriyah.

7. Unggul dalam karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur, bersih dari narkoba dan peduli terhadap kelestarian fungsi ilmu pengetahuan agama dan umum.

8. Unggul dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Visi sekolah merupakan harapan yang ingin dicapai oleh sekolah. Visi adalah gambaran masa depan yang diinginkan oleh sekolah, agar sekolah dapat menjamin kelangsungan dan perkembangannya.

b. MISI SEKOLAH

Misi adalah upaya untuk mewujudkan visi. Misi merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas dan rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan misi. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan

(34)

Untuk mewujudkan visi sekolah di atas, SMP Plus 30 Juz menetapkan misi sekolah sebagai berikut :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME dengan menghayati ayat-ayat suci-Nya, baik dalam Al-Quran maupun dalam setiap penciptaan-Nya (al- ayat al-kauniyyah); melalui penanaman budi pekerti dan program kegiatan keagamaan 'ala Pondok Pesantren.

2. Mewujudkan pengembangan Kurikulum yang meliputi 8 standar pendidikan.

3. Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan dengan pendekatan Scientific.

4. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

5. Meningkatkan sikap kejujuran, disiplin, peduli, santun, percaya diri, dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam.

6. Mewujudkan pembelajaran dan pengembangan diri yang terintegrasi dengan Pendidikan Pondok Pesantren, Lingkungan Hidup dan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba ).

7. Mewujudkan karakter warga sekolah yang berbudi pekerti luhur, bersih dari narkoba dan peduli terhadap kelestarian fungsi lingkungan.

8. Mewujudkan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, asri dan nyaman untuk mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.

c. TUJUAN SEKOLAH DALAM EMPAT TAHUN KE DEPAN

Sesuai dengan tujuan pendidikan dasar, maka tujuan pendidikan SMP Plus 30 Juz adalah meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Tujuan tersebut dicapai melalui rencana strategis yang disusun untuk jangka waktu 4 tahun dan rencana operasional yang disusun untuk jangka waktu 1 tahun.

Dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kedepan tujuan yang ingin dicapai SMP Plus 30 Juz adalah :

1. Komponen Pengembangan Standar Isi

1) Dihasilkan dokumen Kurikulum 2013 SMP Plus 30 Juz yang berbudaya dan berwawasan lingkungan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

(35)

2) Tercapai 100% guru mata pelajaran menyusun RPP sendiri dengan mengacu pada Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran.

3) Tercapai 100% Dokumen Bukui II.

2. Komponen Pengembangan Standar Proses

1) Dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) semua mata pelajaran yang disusun dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu siswa, mendorong partisipasi dan kemampuan siswa berkomunikasi, bekerja sama, berpikir kritis, dan mencipta serta menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dengan bijak

2) Dihasilkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) kurikulum 2013 sesuai SNP untuk semua mata pelajaran.

3) Terlaksana 100% guru mata pelajaran melakukan proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific dengan metode yang bervariasi dan pendekatan belajar tuntas.

4) Dihasilkan bahan ajar semua mata pelajaran dalam bentuk audio visual, dan bahan ajar berbentuk digintal dengan memanfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

5) Terlaksana 100% guru mata pelajaran melaksanakan pembelaja- ran remedi sepanjang semester

6) Terlaksana pengawasan proses pembelajaran secara terprogram dan intensif melalui pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut minimal 2 kali dalam satu semester

7) Terlaksana kegiatan untuk menghadapi ujian akhir nasional dalam bentuk try out minimal 2 kali setiap semester

3. Komponen Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan

1) Tercapai lulusan yang memiliki karakter disiplin yang tangguh di berbagai situasi.

2) Tercapai rata-rata nilai kelulusan belajar pencapaian nilai rata-rata Ujian Sekolah (US) 80.0

3) Tercapai Ketuntasan Belajar Minimum (KKM) semua mata pelajaran

Gambar

Tabel Rencana Kerja Pelaksanaan MONEV

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa: (1) kualitas internet banking berpengaruh signifikan terhadap kepuasan nasabah, (2) kepuasan nasabah pengguna internet banking

sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi

Berdasarkan perbedaan komposisi sumber dana diatas, dapat diindikasikan bahwa kebijakan BI Rate akan lebih berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank pemerintah dan

3.1.4 Sistem Pengendalian Intern Mampu memoderasi Hubungan Standar Akuntansi Berbasis Akrual, Kompetensi Sumber Daya Manusia, dan Akuntabilitas dengan Kualitas Laporan

Chrisman dan Mulan (2002) menyatakan bahwa berbagai bentuk bantuan pemerintah dengan melalui bantuan BUMN dan kredit perbankan menunjukkan hubungan yang signifikan

Kedudukan Pos PAUD dalam Pendidikan Luar Sekolah ….2. Kepemimpinan Pendidikan

Beberapa waktu yang lalu/ anggota dewan memutuskan untuk kenaikan gaji pada aparatur negara/ dan pemberian mobil dinas mewah/ untuk para menteri/ padahal mobil

Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. ©