• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT DINAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT DINAS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT DINAS DI KANTOR DESA WIDORO KABUPATEN WONWGIRI 2014 SEBAGAI

BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

Ratna Puspita Sari*. Budhi Setiawan. Edy Suryanto Universitas Sebelas Maret, Jl. Sutami 36A, Surakarta

*e-mail: puspitasari.puspita9@gmail.com

Abstract: This study aimed to describe: (1) Type any language errors that occur in the official letter in the Village Office Widoro Wonogiri. (2) The type of language errors that often occur in the official letter in the Village Office Widoro Wonogiri. (3) What are the factors that cause errors in the official language in the letter Wonogiri Widoro Village Office. (4) Attempts to resolve errors in the official language in the letter Wonogiri Widoro Village Office. (5) Compatibility analysis of errors in the official language in the letter Village Office Widoro Wonogiri as teaching materials to write letters in high school. This research is qualitative. Source of data derived from the 27 letters in the Village Office Widoro service. The sampling technique used is purposive sampling. The object of this study was the analysis of the error in the official language in the letter Widoro Village Office. The data collection technique is the analysis of documents and in-depth interviews. Test the validity of the data used is triangulation theory and triangulation of data sources. The data were analyzed using flow analysis model. The results of studies that found an error menunjukkaan language at the level of syntax, semantics, and spelling. A frequent mistake is the use of spelling mistakes. The error occurs because the official letter Kaur Secretary and less attention to the procedure of writing a letter is good and right, thus deepening and extension will be held on the procedure for writing a good and true. The results of this study can be implied as teaching materials Indonesian write a letter to the class XII High School. The conclusion of this study is that every person must know Grammar is good and right, so that the activities do not have trouble even writing does not result in an error.

Keywords: language error analysis, official letters, learning Indonesian, teaching materials

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Jenis kesalahan berbahasa apa saja yang terjadi pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri. (2) Jenis kesalahan berbahasa yang sering terjadi pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri. (3) Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa

(2)

commit to user

Widoro Kabupaten Wonogiri. (4) Upaya mengatasi kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri. (5) Kesesuaian hasil analisis kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri sebagai materi ajar menulis surat di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data berasal dari 27 surat dinas di Kantor Kelurahan Widoro. Teknik sampling yang digunakan, yaitu purposive sampling. Objek penelitian ini adalah analisis kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro. Teknik pengumpulan data adalah analisis dokumen dan wawancara mendalam. Uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi teori dan triangulasi sumber data. Adapun analisis data menggunakan model analisis mengalir. Hasil penelitian menunjukkaan bahwa ditemukan kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis, semantik, dan ejaan. Kesalahan yang sering terjadi yaitu kesalahan penggunaan ejaan. Kesalahan pada surat dinas terjadi karena Sekretaris dan Kaur kurang memperhatikan tata cara penulisan surat yang baik dan benar, dengan demikian akan diadakan pendalaman dan penyuluhan mengenai tata tulis yang baik dan benar. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan sebagai materi ajar menulis surat bahasa Indonesia pada kelas XII Sekolah Menengah Atas. Simpulan penelitian ini adalah setiap orang wajib mengetahui tata tulis yang baik dan benar, sehingga dalam melakukan kegiatan menulis tidak mengalami kesulitan bahkan tidak mengakibatkan kesalahan.

Kata Kunci: analisis kesalahan berbahasa, surat dinas, pembelajaran bahasa Indonesia, bahan ajar

PENDAHULUAN

Bahasa memiliki fungsi penting sebagai alat komunikasi. Dalam berinteraksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat memerlukan bahasa.

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan sarana untuk menuangkan ide, gagasan, isi pikiran, maksud, realitas, dan sebagainya. Setiap anggota masyarakat dan komunitas terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis) maupun sebagai komunikan.

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.

Sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Amran Halim (1977:22) (dalam Saddono, 2009: 5) menyatakan dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan

(3)

commit to user

kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubngan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tertulis, termasuk penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat- surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya.

Kesalahan dalam penulisan surat dinas dapat terjadi karena kurangnya keterampilan dalam menulis. Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa. Menulis adalah menurunkan atau meluluskan lambang- lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik kalau mereka memahami bahasa dan grafik tersebut. Artinya, menulis merupakan proses seseorang untuk menyatakan perasaan dan keinginannya sesuai dengan kemampuan berbahasanya, yang digambarkan dengan lambang-lambang tertulis tertentu. Kemampuan menulis dalam bahasa Indonesia dapat diperoleh melalui belajar menulis, sehingga seseorang diharapkan dapat menguasai daya cipta dan gaya bahasa yang menyenangkan, mengenal penggunaan ejaan, tanda baca, dan pilihan kata yang tepat.

Surat dinas adalah naskah dinas pelaksanaan tugas pejabat dalam menyampaikan informasi kedinasan berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, penyampaian naskah dinas atau barang, atau hal kedinasan lainnya kepada pihak lain di luar organisasi yang bersangkutan.Bahasa surat dinas atau resmi adalah ragam tulisan. Ini berarti bahasanya sudah memiliki tata tulis atau tata aksara yang secara teratur dipakai dalam ragam tulisan.

Kesalahan berbahasa adalah kesalahan dalam pemakaian bahasa Indonesia yang dilakukan oleh pengguna bahasa dan kesalahan tersebut dapat terjadi karena ketidaktahuan pengguna maupun kesengajaan dari pengguna bahasa. Kesalahan berbahasa Indonesia dalam tataran fonologi dapat terjadi baik penggunaan bahasa secara lisan maupun secara tulis. Kesalahan berbahasa Indonesia yang sering

(4)

commit to user

terjadi dalam tataran fonologi berkaitan dengan pelafalan. Bila kesalahan pelafalan tersebut dituliskan, maka terjadilah kesalahan berbahasa dalam ragam tulis (Setyawati, 2010: 17-35).

Sintaksis sebagai bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam tataran sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata (Ramlan, 1987: 21). semantik pada umumnya diartikan sebagai suatu studi tentang makna (semantics is generally defined as the study of meaning) (Lyos, 1971: 1). Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana kita melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antarlambang-lambang itu (Arifin, 2005: 170).

Surat adalah secarik kertas atau lebih yang berisi percakapan (bahan komunikasi) yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain, baik atas nama pribadi maupun organisasi/lembaga/instansi. Adapun percakapan dalam surat harus sesuai dengan tatacara bahasa tulis. Isi atau maksud surat dapat berupa suatu pemberitahuan, permohonan, pernyataan, dan sebagainya (Suryani, Kuswantoro, dan Mulyono, 2013: 2)

Pembelajaran (instrakction) bermakna sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai upaya (effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan ke arah pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan demikian, pembelajaran merupakan kegiatan terencana yang mengkondisikan /merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran (Majid: 2013: 109-110)

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini. Permasalahan tersebut berkaitan dengan analisis kesalahan berbahasa yang terjadi pada surat dinas. surat dinas yang diteliti adalah surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini juga untuk

(5)

commit to user

mengetahui kesesuaian materi ajar bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah Atas dengan hasil penelitian.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang berupaya mendeskripsikan dan merumuskan data lapangan yang berupa surat dinas keluar masuk di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri periode Januari-Maret 2014.

Azwar (1999: 5) mengungkapakan penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih menekankan analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penelitian ini berupaya menganalisis kesalahan penggunaan bahasa pada surat dinas.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data berupa dokumen dan informan. Peneliti memilih data berupa dokumen karena yang akan di analisis surat dinas yang keluar masuk di Kantor Kelurahan dan memilih data informan karena peneliti ingin mengetahui faktor penyebab terjadinya kesalahan berbahasa dan upaya untuk mengatasi kesalahan berbahasa pada surat dinas keluar masuk di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri. selain itu, informan yang kedua adalah seorang guru bahasa Indinesia. Wawancara pada guru dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil analisis kesalahan berbahasa dengan materi ajar pembelajaran bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah Atas.

Mengungkapkan teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2009: 217).Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah purposive sampling. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling karena data yang akan diambil berupa surat yang keluar masuk Kantor Desa Tasikhargo Kabupaten Wonogiri dan untuk mengetahui kesalahan berbahasa dalam penulisan surat yang keluar masuk di Kantor Desa Tasikhargo Kabupaten Wonogiri. Selain itu, peneliti juga ingin mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa pada surat dinas keluar masuk di Kantor Desa Tasikhargo Kabupaten Wonogiri.

(6)

commit to user

Teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah analisis dokumen dan wawancara mendalam. Langkah pengumpulan data yang dilakukan sebagai berikut: (1) membaca intensif surat dinas di Kantor Desa Kelurahan Widoro; (2) mengidentifikasi dan mencatat kesalahan yang terjadi pada surat dinas tersebut;

(3) mengklasifikasikan kesalahan berbahasa tataran morfologi, sintaksis, semantik, dan ejaan; (4) melakukan wawancara dengan Sekretaris Desa Widoro dan guru bahasa Indonesia.

HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian ini, yang akan diteliti adalah dua puluh tujuh surat dinas akan dianalisis kesalahan berbahasa. Analisis kesalahan berbahasa, yaitu berdasarkan kesalahan berbahasa tataran sintaksis (kesalahan dalam bidang frasa, kesalahan dalam bidang kalimat), semantik (kesalahan karena pasangan yang seasal, kesalahan karena pasangan yang terancukan, kesalahan karena pilihan kata yang tidak tepat), dan ejaan (kesalahan penulisan kata, kesalahan penulisan huruf besar atau kapital, kesalahan penulisan huruf miring, kesalahan penulisan kata, kesalahan pemenggal kata, kesalahan penulisan lambang bilangan, kesalahan penulisan unsur serapan, kesalahan penulisan tanda baca).

PEMBAHASAN

Jenis Kesalahan Berbahasa yang Terjadi pada Surat Dinas di Kantor Kelurahan Widoro Kabupaten Wonogiri

(1) Kesalahan Berbahasa Tataran Sintaksis

Ramlan (1987: 21) (dalam Setyawati, 2010) mendefinisikan sintaksis sebagai bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase. Kesalahan dalam tataran sintaksis berhubungan erat dengan kesalahan pada bidang morfologi, karena kalimat berunsurkan kata-kata. Pembahasan mengenai kesalahan berbahasa tataran sintaksis pada penelitian ini adalah:

(7)

commit to user

(a) Bagi Dinas Instansi, Kepala Sekolah, Kepala Desa yang sudah rutin Penyaluran Zakat, Infak, dan Shodakoh ke BAZ Kecamatan

(b) Berdasarkan surat Bupati Wonogiri Wonogiri, tanggal 6 Januari 2014

(c) Sifat : Amat Segera

Dari kalimat (a) penggunaan penggunaan kata “bagi” pada awal kalimat merupakan penggunaan preposisi yang tidak tepat. Seharusnya kata

“bagi” pada awal kalimat di hilangkan sehingga kalimat tersebut menjadi

“Dinas Instansi, Kepala Sekolah, Kepala Desa yang sudah rutin Penyaluran Zakat, Infak, dan Shodakoh ke BAZ Kecamatan”, (b) terdapat kata “Wonogiri Wonogiri, tanggal 6 Januari 2014” yang seharusnya kata “Wonogiri” hanya salah satu saja yang dipakai, sehingga kalimatnya menjadi “Wonogiri, tanggal 6 Januari 2014”, (c) terdapat kata

“amat” di depan segera, seharusnya kata “amat” tidak dipakai karena menimbulkan bentuk superlatif yang berlebih. Kata yang tepat pada kalimat di atas adalah “sifat : segera”

(2) Kesalahan Berbahasa Tataran Semantik

Setyawati (2010: 72-98) mengungkapkan bahwa kesalahan berbahasa dalam tataran semantik dapat berkaitan dengan bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kesalahan berbahasa dalam tataran semantik ini penekananya pada penyimpangan makna, baik yang berkaitan dengan fonologi, morfologi, maupun sintaksis. Pembahasan mengenai kesalahan berbahasa tataran semantik pada penelitian ini adalah:

(d) Jam 08.00 WIB (e) Jam 11.00 WIB (f) Jam 08.00 WIB

Penggunaan kata “jam” pada kalimat (d)-(f) tidak tepat karena untuk menyatakan waktu digunakan kata “pukul”.

(3) Ejaan

Setyawati (2010: 155) mengutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 250), ejaan didefinisikan sebagai kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan serta penggunaan tanda baca. Ejaan tidak hanya berkaitan dengan

(8)

commit to user

cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar, misalnya kata, kelompok kata, atau kalimat. Ejaan juga berkaitan dengan penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf tertentu. Pembahasan mengenai kesalahan berbahasa penerapan kaidah ejaan pada penelitian ini adalah:

(g) Pembangunan di Kabupaten Wonogiri kususnya di wilayah Desa/Kel.

(h) Berdasarkan Surat Bupati Wonogiri Nomor: 050/9360 Tanggal 23 Desember 2013.

(i) Demokratis dengan dengan penekanan perencanaan dari bawah (Bottom up planning) dengan mengacu Juklak, Musrenbangdes/Kel.

(j) Perihal tersebut pada pokok surat diatas.

(k) Demikian untuk mendapat perhatian dan atas kerjasamanya diucapkan terimakasih.

(l) Rp. 125.000,- (Penyelenggaran dan Materi)

(m) Jl. Raya Wonogiri – Ponorogo Km 19 Sidoharjo Telp. 0273 – 331101, Kode Pos 57682

Pada kalimat (g) terdapat kesalahan penggunaan kata pada kata

“khusus”, pada kalimat di atas di tulis kata “kususnya” bukan “khususnya”, kalimat (h) terdapat kata “Tanggal” yang huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital, seharusnya huruf pertama ditulis dengan huruf kecil karena kata

“tanggal” ditulis di tengah kalimat, kalimat (i) terdapat kesalahan pada penulisan huruf miring, pada kalimat-kalimat tersebut terdapat ungkapan bahasa asing seperti “Bottom up planning” dalam sebuah kalimat ungkapan bahasa asing harus ditulis miring, kalimat (j) terjadi kesalahan pada preposisi di, yaitu pada kata “diatas”, seharusnya di pisah sehingga menjadi “di atas”, kalimat (k) terdapat kata dasar yang penulisanya digabung yaitu pada kata

“terimakasih”, seharusnya dipisah, sehingga menjadi “terima kasih”, kalimat (l) terdapat kesalahan ada penulisan “Rp.”, seharusnya pada penulisan “Rp” tidak menggunakan tanda titik (.), sehingga yang “Rp 125.000,-“, pada (m) terjadi kesalahan penggunaan tanda koma (,), kesalahan tersebut terjadi pada penulisan alamat, unsur-unsur dalam perincian atau pembilang.

(9)

commit to user

Jenis kesalahan berbahasa yang sering terjadi pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabuaten Wonogiri

Berdasrkan hasil analisis surat dinas di Kantor Kelurahan Widoro Kabupaten Wonogiri kesalahan berbahasa yang sering terjadi, yaitu kesalahan pada tataran ejaan. Hal tersebut dapat di lihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 7. jumlah kesalahan berbahasa

No Jenis Kesalahan Sumber Jumlah

3 Sintaksis Januari Februari Maret

15 3 10 4 Semantik Januari

Februari Maret

11 0 1

5 Ejaan Januari

Februari Maret

69 29 29

Dari tabel di atas dapat diketahui kesalahan berbahasa yang sering terjadi adalah kesalahan berbahasa pada tataran ejaan. Pada kesalahan tataran ejaan yang paling banyak terjadi kesalahannya adalah penggunaan tanda baca yang kurang tepat.

Tabel 11. jumlah kesalahan penggunaan tanda baca

No Tanda baca januari Februari Maret

1 Tanda titik (.) 15 9 6

2 Tanda koma (,) 51 18 19

3 Tanda titik koma (;) 1 0 1

4 Tanda titik dua (:) 18 9 4

5 Tanda hubung (-) 12 10 4

6 Tanda garis miring (/) 2 0 3

7 Penggunaan spasi 5 3 2

(10)

commit to user

Faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.

Sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah Pemuda 1928, dan sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945. Amran Halim (1977:22) (dalam Saddono, 2009: 5) menyatakan dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu suku bangsa, dan (4) alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya. Dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubngan di tingkat nasional, dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tertulis, termasuk penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat- surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya.

Kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas di Kantor Desa Widoro Kecamatan Wonogiri terjadi karena kesalahan dari anggota Kelurahan seperti Sekertaris Desa dan Kaur. Anggota Kaur kurang memperhatikan tata naskah dinas yang telah ditetapkan oleh peraturan Bupati. Dalam menulis surat dinas yang mereka tulis hanya asal jadi dan maksud surat dapat tersampaikan, mereka tidak memerhatikan tata naskah dinas yang benar dan juga Sekretaris tidak melihat atau meneliti terlebih dahulu surat yang akan ditandatanggani, biasanya surat langsung ditandatangani tanpa melihat bentuk bahkan bahasa surat yang digunakan.

Upaya mengatasi kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri

Bahasa surat dinas atau resmi adalah ragam tulisan. Ini berarti bahasanya sudah memiliki tata tulis atau tata aksara yang secara teratur dipakai dalam ragam tulisan. Dengan faktor terjadinya kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Kabupaten Wonogiri, pihak dari Kantor Desa Widoro khususnya Sekretaris

(11)

commit to user

dan Kaur akan mengambil langkah untuk menegaskan dalam pembuatan surat naskah dinas yang benar sesuai dengan peraturan Bupati Diklat yang ada. Hal tersebut bertujuan supaya tidak terjadi lagi kesalahan dalam menulis surat dinas.

Selain upaya dari Sekretaris dan Kaur, upaya yang akan dilakukan peneliti adalah akan diadakan penyuluhan mengenai tata penulisan yang baik dan benar.

Penyuluhan tersebut akan dilaksanakan di Kantor Desa Widoro dan dengan penyuluhan tersebut diharapkan dalam membuat tata tulis surat dinas pihak dari Kantor Desa Widoro tidak mengalami kesusahan dan tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti sebelum-sebelumnya.

Kesesuaian hasil analisis kesalahan berbahasa pada surat dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri sebagai materi ajar menulis surat di Sekolah Menengah Atas

Kegiatan berkomunikasi melalui tulisan (surat), dewasa ini dirasa makin diperlukan. Hal ini disebabkan berbagai kegiatan yang dahulu (biasanya) dilakukan secara lisan sekarang tidak lagi dilakukan secara lisan. Sekarang hampir tidak dijumpai seseorang mengundang orang lain dengan cara berkomunikasi secara lisan. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya kegiatan melalui tulisan. Kegiatan yang dilakukan melalui tulisan antara lain menulis karangan, teks berita, teks pidato, dan surat. Kegiatan menulis surat juga memerlukan keterampilan menulis, hal tersebut dikarenakan masih banyak ditemukan kesalahan dalam penulisan surat. Penulisan surat yang banyak membutuhka keterampilan, yaitu menulis surat dinas atau surat resmi.

Pembelajaran surat dinas terdapat pada kurikulum KTSP, yaitu diajarkan pada kelas XII, untuk kurikulum 2013 pembelajaran surat dinas tidak diajarkan secara mendalam melainkan hanya disinggung sedikit pada materi teks negosiasi.

Akan tetapi meskipun pada kelas X dan XX tidak diajarkan secara menyeluruh, bapak ibu Guru juga menyampaikan materi tentang penulisan surat yang baik dan benar, supaya siswa atau cara membuat surat yang baik dan benar.

Materi pembelajaran penulisan surat dinas di Sekolah Menengah Atas tidak sama dengan penulisan surat dinas pada sebuah instansi. Sebuah instansi,

(12)

commit to user

seperti kabupaten, kelurahan memiliki aturan tersendiri dan aturan mereka tidak sama persis dengan aturan yang diberikan oleh lembaga pusat pembinaan bahasa.

Jadi, intansi satu dengan instasi yang lain memiliki aturan tersendiri sesuai dengan kesepakatan pemerintah daerah.

Bahasa yang dipakai oleh lembaga di kabupaten dan bidang pendidikan berbeda, format penulisan, bentuk-bentuk surat, penggunaan huruf, dan bahasa yang dipakai juga berbeda. Peletakan unsur-unsur aturan yang lama dengan yang baru sudah tidak diperhatikan dan bobot bahasa juga berbeda antara bahasa hukum dengan bahasa pendidikan, hal tersebut berakibat ketidak fahaman penulis surat sehingga surat yang ditulis banyak terjadi kesalahan.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Kesalahan Berbahasa pada Surat Dinas di Kantor Desa Widoro Kabupaten Wonogiri 2014 Sebagai Bahan Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas ditemukan kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis, semantik, dan ejaan. Kesalahan Kesalahan berbahasa tataran sintaksis antara lain: (1) terdapat kesalahan berbahasa penggunaan preposisi yang tidak tepat, (2) penggunaan unsur yang berlebih atau mubazir, (3) penggunaan bentuk superlatif yang berlebih, (4) penggunaan bentuk resiprokan yang tidak tepat, dan (5) terdapat penggunaan konjungsi berlebih. Kesalahan berbahasa tataran semantik hanya terjadi pada kesalahan penggunaan kata pukul dan jam. Kesalahan berbahasa penerapan kaidah ejaan antara lain: (1) terdapat kesalahan penulisan kata, (2) terdapat kesalahan penulisa huruf kapital, (3) kesalahan penulisan huruf miring, (4) kesalahan penulisan preposisi di, ke, dan dari, (5) kesalahan penulisan kata dasar dan kata bantuan, dan (6) kesalahan penulisan tanda baca.

Dari kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam surat dinas di Kantor Desa Widoro kesalahan yang paling banyak ditemukan adalah kesalahan dalam penggunaan ejaan. Jumlah kesalahan berbahasa yang ditemukan pada surat dinas selama tiga bulan, yaitu sintaksis ditemukan 27 kesalahan, semantik ditemukan 12

(13)

commit to user

kesalahan, dan ejaan ditemukan 127 kesalahan. Kesalahan pada ejaan yang paling banyak ditemukan kesalahan pada penulisan tanda baca. Kesalahan tanda baca yang terjadi antara lain: kesalahan penggunaan tanda titik (.) ditemukan 30 kesalahan, penggunaan tanda koma (,) ditemukan 88 kesalahan, penggunaan tanda titik koma (;) ditemukan 2 kesalahan, penggunaan tanda titik dua (:) ditemukan 31 kesalahan, penggunaan tanda hubung (-) ditemukan 26 kesalahan, penggunaan garis miring (/) ditemukan 5 kesalahan, penggunaan spasi ditemukan 10 kesalahan.

Kesalahan berbahasa pada penulisan surat dinas di Kantor Desa Widoro terjadi karena faktor dari pegawai, Kaur, dan Sekretaris desa yang kurang memperhatikan tata naskah dinas yang telah ditetapkan oleh peraturan bupati.

Dari faktor penyebab kesalahan yang terjadi akan diadakan rapat untuk mendalami atau pempelajari tata naskah dinas yang telah ditetapkan oleh bupati, hal tersebut dilakukan supaya dalam membuat surat dinas tidak mengalami kesalahan kembali. Dari peneliti akan diadakan penyuluhan mengenai tata tulis yang baik dan benar, hal tersebut diharapkan dapat menambah pengetahuan semua pihak Kantor Desa Widoro dan juga supaya dalam penulisan surat dinas tidak terjadi kesalahan lagi.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan materi ajar pembelajaran bahasa Indonesia pada Sekolah Menengah Atas. Analisis kesalahan berbahasa pada surat dinas disampakai pada Kurikulum KTSP yang saat ini masih dilaksanakan pada kelas XII, akan tetapi hasil dari penelitian ini juga sesuai dengan materi pembelajaran aspek menulis pada Kurikulum 2013 kelas X dal XI Sekolah Menengah Atas.

Sebaiknya Sekretaris desa dan pegawai dari Kantor Desa hendaknya dapat menggunakan hasil penelitian ini guna meningkatkan kualitas dalam pembuatan tata naskah dinas yang baik dan benar, Guru hendaknya dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan ajar bahasa Indonesia di sekolah. Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan peneliti maka perlu diadakan penelitian yang lebih lanjut mengenai kesalahan berbahasa pada surat dinas di kantor kelurahan.

(14)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Agustinus, Jati Wahyono. (2002). “Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca Pada Laporan Akhir Prakerin Aksek “LPK Tarakanita””(versi elektronik).

Jurnal, 1 (1), 17. Dosen Akademi Sekretari/LPK Tarakanita. Diperoleh 25

Maret 2014.

Darihttp://www.stikstarakanita.ac.id/files/JurnalVol.1No.1/17.Analisiskess alahan Penggunaan Tanda baca Jati.pdf

Azwar, Saifuddin. 1999. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar (Anggota IKAPI).

Majid, Abdul. 2012. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saddhono, Kundharu. 2009. Dasar-dasar Komposisi. Surakarta: UNS Press Setyawati, Nanik. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa. Surakarta: Yuma

Pustaka.

Soedjito., dan Saryono, Djoko. 2014. Morfologi Bahasa Indonesia. Yogyakarta:

Aditya Media Publishig.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suryani, Nanik., Kuswantoro, Agung., dan Mulyono, Sularso. 2013.

Korespondensi Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suwandi, Sarwiji. 2011. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Gambar

Tabel 7. jumlah kesalahan berbahasa

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian dapat diketahui ada hubungan antara inkontinensia urin dengan tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha km.6 dan Panti Sosial Dharma Bakti

Peran perkembangan kegiatan industri dan perdagangan-jasa terhadap perubahan struktur ruang kawasan adalah dengan menarik aglomerasi kegiatan sejenis dan fasilitas lain

Hasil lain yang dapat disimpulkan adalah bahwa variabel motivasi kerja bukan merupakan variabel moderasi dalam hubungan antara variabel kompensasi dan variabel

Mengingat sejak tahun 2010 pemerintah telah mulai memberikan Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi kepada mahasiswa baru yang memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi,

Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif yang cukup signifikan dari intensitas pemberian motivasi dan bimbingan belajar oleh orang tua terhadap

Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa: 1) evaluasi konteks; rangkaian kegiatan Seminar Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Peduli Pendidikan I sesuai dengan tujuannya yaitu memahamkan

Bermula dengan perbuatan yang sekecil-kecilnya, yakni membuang plastik gula-gula atau pun tisu ke dalam tong sampah, sehinggalah kepada penggunaan alatan mahupun teknologi

[r]