• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

65 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tahap Pendahuluan

Pada BAB IV akan diuraikan darihasil penelitian mengenai pengembangan Spesix LMS berbasis Web guna meningkatkan hasil belajar serta untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh produk Spesix LMS berbasis Web dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP N 6 Semarang. Hasil penelitian ini akan disajikan ke dalam tiga tahapan utama yaitu tahap pendahuluan platform yang digunakan dalam pembelajaran daring, pengaruh penggunaan platform saat ini dan analisis kebutuhan terhadap pengembangan Spesix LMS berbasis Web. Tahap pengembangan produk meliputi, desain awal Spesix LMS berbasis Web, hasil uji validasi ahli, hasil uji lapangan, desain final Spesix LMS berbasis Web. Tahap pengujian produk adalah menguji kefektifan desain final Spesix LMS berbasis Web untuk meningkatkan kualitas pembelajaran daring/online. Tiap tahapan mengacu pada pentahapan yang mengadaptasi model pengembangan Alessi and Trollip meliputi perencanaan, desain dan pengembangan.

Pada tahap pendahuluan ini dilakukan analisis kebutuhan pengembangan dengan mengumpulkan data-data dari pihak sekolah diantaranya melakukan observasi proses pembelajaran daring, wawancara dengan guru dan memberikan angket kepada para guru dan siswa. Kegiatan ini mencari informasi tentang platform e-learning yang digunakan pada pembelajaran daring di SMP N 6 Semarang saat ini yang meliputi: 1) Platform e-learning yang digunakan pembelajaran daring di SMP N 6 Semarang, 2) Pengaruh penggunaan platform e-learning tersebut terhadap hasil belajar siswa, 3) Hasil analisis kebutuhan terhadap pengembangan Spesix LMS berbasis Web.

Sejak munculnya wabah pandemi covid-19 yang melanda dunia beberapa waktu lalu yang berimbas pada dunia pendidikan, pemerintah menginstruksikan untuk pembelajaran tatap muka ditiadakan. Proses pembelajaran dilakukan secara daring, yaitu guru melaksanakan proses pembelajaran melalui e-learning dengan

(2)

fasilitas internet dan siswa mengikuti proses pembelajaran menggunakan peralatan berupa komputer, laptop, smartphone dan lain lain.

1. Platform e-learning yang digunakan pembelajaran daring di SMP N 6 Semarang.

Kegiatan mencari informasi platform e-learning yang digunakan SMP N 6 Semarang dengan melakukan observasi ke sekolah, kemudian melakukan wawancara dengan pihak sekolah dan pada tanggal 19 Oktober 2020 dilaksanakana pemberian pertanyaan berupa angket kepada 37 guru dan 440 siswa tentang proses pembelajaran daring selama ini selama pandemi covid. -19.

Hasil wawancara dan jawaban angket bahwa proses pembelajaran daring di SMP N 6 Semarang menggunakan berbagai platform e-learning, setiap mata pelajaran atau guru memiliki platform e-learning yang berbeda. Platform e- learning yang digunakan antara lain Google Class Room, Office 365, Google meet, Google Form, Quezzis, dan media sosial lainnya seperti whattaps, facebook, instagram dan email. Banyaknya platform e-learning yang digunakan sulit dikontrol atau dipantau oleh pihak manajemen, dalam hal ini Kepala Sekolah dan jajarannya yang bertanggung jawab atas keberlangsungan proses pembelajaran. Kualitas bahan ajar sulit diawasi oleh manajemen karena banyaknya platform e-learning yang berbeda-beda selain itu penguasaan teknologi informasi juga terbatas. Adapun kutipan wawancara dengan kepala sekolah tentang kendala pada pembelajaran daring.

".. setelah diadakannya pembelajaran daring selama pandemi covid-19 terdapat banyak kendala dalam pembelajaran diantaranya kontrol kesiapan pembelajaran melalui e-learning yang digunakan para guru, pihak sekolah tidak menentukan e-learning yang harus digunakan... "

(kutipan wawancara dengan Kepala Sekolah)

Platform e-learning lainnya selain Google Class Room didasarkan pada jawaban kuesioner yang diberikan kepada guru seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 di bawah ini.

(3)

Gambar 4.1. Platform E-Learning Lainnya Yang Digunakan 4

Pada prosesnya para guru merencanakan atau menyiapkan pembelajaran hanya bahan ajar yang diunggah melalui berbagai macam e-learning diatas sesuai platform yang di pahami atau dikuasai oleh para guru tersebut dan dapat menggunakan berbagai macam jenis file seperti word, PDF, PPT, video dan lain sebagainya . Selanjutnya para guru memberikan pengumuman atau pemberitahuan kepada para siswa tentang waktu, materi dan platform e-learning yang akan digunakan saat pembelajaran malalui beberapa media sosial paling banyak karena rata-rata dimiliki oleh siswa antara lain WA, IG, FB sebesar 83,3% dan email sekitar 16,7%, seperti terlihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2. Cara Memberikan Pengumuman/Informasi 5

Adapun kutipan wawancara kepada guru Prakarya tentang proses pembelajaran daring saat ini adalah.

(4)

".. proses pembelajaran daring di SMP N Semarang saat ini menggunakan beberapa platform e-learning yang digunakan oleh para guru, kalau saya menggunakan Google Class Room untuk pembelajarannya dan ketika kuis saya menggunakan Googleform. Pelaksanaannya saya infokan di dalam grup WA yang saya buat.." (kutipan wawancara dengan Kepala Sekolah)

Siswa mengikuti pembelajaran sesuai platform e-learning yang disiapkan oleh guru, bagaimanapun semua siswa harus mengikutinya. Disini tidak semua siswa menguasai platform yang digunakan atau siswa tidak menguasai semua platform yang digunakan oleh para guru tersebut, disamping masih ada permasalahan lain yaitu kendala jaringan yang belum merata selain kepemilikan peralatan, kuota dan penguasaan teknologi informatika itu sendiri.

Sebagian guru bila mengadakan tatap muka secara virtual menggunakan platform zoom meeting, guru secara langsung menjelaskan kepada para siswanya sepanjang dalam jaringan internet. Disini siswa secara langsung menerima pembelajaran dan dapat menyampaikan pertanyaan saat itu juga. Pembelajaran menggunakan googleform ini rawan para siswa tetap untuk hadir mengingat saat ini masih ada kendala pembelajaran daring.

Penugasan dalam pembelajaran diberikan oleh guru dengan mengunggah tugas di platform e-learning yang sama saat pembelajaran, selanjutnya siswa mengakses dan melaporkan tugasnya. Sebagian guru dalam memberikan penugasan menggunakan platform yang beda dengan saat menerima pelajaran, siswapun dalam memberikan laporan penugasan menggunakan platform yang dia kuasai dengan menyampaikan kepada gurunya dimana dia malaporkan tugasnya.

Evaluasi atau ujian sumatif maupun formatif kebanyakan guru menggunakan googleform dengan mengunggah materi ujiannya dan secara langsung dikerjakan oleh para siswa. Guru tidak dapat secara langsung mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan siswa dalam ujian dan siswa yang belum mencapai nilai minimal yang ditentukan serta harus mengulang. Hasil ujian tidak terpampang atau disampaikan dalam platform pembelajaran, namun disampaikan seperti penyampaian pemberitahuan atau pengumuman. Soal-soal ini tersimpan di dalam googleform namun terpisah dengan soal-soal materi sebelumnya atau yang lainnya. Terpisahnya

(5)

soal-soal seperti ini mengakibatkan kesulitan bila ada guru penggantian guru karena pergantian tahun ajaran atau karena guru tersebut ada halangan maka tidak dapat membuka soal-soal lama karena harus membuka dengan menggunakan akun guru yang lama atau guru yang berhalangan.

2. Pengaruh penggunaan platform e-learning tersebut terhadap hasil belajar siswa.

Pengaruh dari penggunaan beragam jenis dan banyaknya jumlah platform e-learning sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, hal ini menyulitkan atau menjadi kendala bagi siswa mengikuti pembelajaran, sekitar 50,8% siswa mengatakan adanya kendala dalam pembelajaran, ini seperti terlihat pada gambar 4.3 dan ada sekitar 29,4% siswa menyatakan pernah tidak mengikuti pelajaran selain ijin sakit atau keperluan lain karena tidak memahami platform yang gunakan serta permasalahan lainnya seperti tidak ada jaringan internet, hal ini seperti terlihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3. Kendala Siswa Mengikuti Pembelajaran 6

Hasil kutipan wawancara kepada salah satu siswa menyatakan sebagai berikut:

"..pembelajaran daring ini menyulitkan bagi kami, banyak masalah yang dialami oleh temen-temen juga, ada yang tidak tahu tentang menggunakan komputer. Ada yang tidak mengikuti pelajaran karena nggak ngerti jadwalnya, kata Bu Guru nilai-nilai kami turun karena pelajaran daring..." (kutipan wawancara dengan siswa)

(6)

Gambar 4.4. Kehadiran Siswa Dalam Pembelajaran 7

Proses pembelajaran daring saat ini dengan berbagai macam platform e- learning, kemudian guru menampilkan bahan ajar sesuai jadwal, sekitar 86,5% dari siswa menyatakan kurang memahami pelajaran, seperti gambar 4.5.

Gambar 4.5. Pemahaman Terhadap Pelajaran 8

Terkendalanya dalam pembelajaran ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, sehingga terdapat penurunan prestasi belajar siswa, ini dibuktikan ada sekitar 52,8% dari guru menyatakan penurunan prestasi/hasil belajar siswa, seperti terlihat pada gambar 4.6.

(7)

Gambar 4.6. Penurunan Prestasi/hasil Belajar Siswa 9

3. Hasil analisis kebutuhan terhadap pengembangan Spesix LMS berbasis Web.

Proses pembelajaran daring di SMP N 6 Semarang menggunakan berbagai macam platform e-learning para guru menyiapkan bahan ajar dan dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai platform e-learning . Penggunaan berbagai macam platform e-learning ini oleh para guru mengharuskan para siswa menguasai banyak platform e-learning, tidak semua siswa memiliki kemampuan dalam menguasai hal tersebut, sehingga terjadi kendala dalam pemebelajaran seperti terlihat pada gambar 4.3. Akibat dari kendala dalam pembelajaran ini mengakibatkan penurunan hasil belajar siswa SMP N 6 Semarang.

Pada proses pembelajarannya saat ini, mata pelajaran belum termanajemen atau teradministrasi dengan baik, hal ini menyulitkan manajemen memastikan perencanaan pembelajaran terlaksana dengan baik dan siswa kesulitan mendapatkan informasi mata pelajaran yang sedang berlangsung dan bagi siswa yang tertinggal pada saat pembelajaran yang sudah terjadwal mengalami kesulitan untuk mencari mata pelajaran tersebut.

(8)

Gambar 4.7. Pendapat Guru Tentang Media Pembelajaran Di Kehendaki 10

Gambar 4.8. Pendapat Siswa Tentang Media Pembelajaran Di Kehendaki 11 Pada gambar 4.7 di atas menunjukkan terdapat sebanyak 68,9% jawaban angket dari guru yang menyatakan bahwa seluruh proses pembelajaran daring dapat dilaksanakan dalam satu media yang memudahkan dalam perencanaan, pelaksanaan pemberian materi sampai dengan pelaksanaan kuis atau ujian.

Dengan keseragaman platform media pembelajaran akan mempermudah para guru mendapatkan informasi tentang penggunaan teknologi informatika beserta variasinya untuk mendukung proses pembelajaran.

Pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa ada sebesar 59,1% jawaban siswa menginginkan agar semua proses pembelajaran dengan mata pelajaran dan bahan ajar pada tahun pelajaran ditampilkan semua dalam satu media pembelajaran, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat membuka kembali atau mengulang materi pelajaran yang telah diajarkan untuk dipelajari kembali secara mandiri pada waktu tertentu atau untuk siswa yang tidak dapat mengikuti jadwal yang ditentukan. Keinginan guru dan siswa tentang proses pembelajaran dalam satu

(9)

platform media pembelajaran seperti yang diutarakan oleh Abdul Majid (2008:

170) bahwa sumber belajar diartikan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan kurikulum.

Masalah penyusunan dan pelaksanaan proses pembelajaran daring dan keinginan guru dan siswa tentang media pembelajaran yang diinginkan yaitu semua mata pelajaran dan bahan ajar serta semua kegiatan pembelajaran dapat ditempatkan dalam satu aplikasi media pembelajaran untuk mempermudah dan meningkatkan proses pembelajaran sehingga aplikasi media pembelajaran harus dikembangkan.

Learning management system (LMS) merupakan salah satu inovasi yang dapat dikembangkan dan dapat mempermudah pelaksanaan pembelajaran yang diinginkan oleh guru dan siswa. Learning Management System (LMS) merupakan unit perangkat lunak yang terintegrasi secara komprehensif dengan berbagai fitur yang disusun untuk penyampaian dan pengelolaan proses pembelajaran, LMS secara otomatis mengelola fitur katalog pembelajaran, penyampaian materi pelajaransampai dengan pelaksanaan kuis.

LMS akan berkontribusi cukup banyak dalam hal pemanfaatan, fleksibilitas LMS memungkinkan guru dan siswa untuk mengakses pelajaran kapan saja dan di mana saja dan melalui perangkat apa pun seperti sebuah komputer, tablet atau smartphone. Beberapa penelitian sebelumnya tampak telah membuktikan bahwa pembelajaran berbasis e-learning dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran, sekaligus memberikan kemudahan bagi siswa dalam mengakses materi pelajaran. E-learning akan memungkinkan interaksi asinkron, kapan saja, di mana saja, untuk membantu kerja tim dan berkontribusi pada penggunaan teknologi baru dalam pendidikan

Spesix LMS berbasis Web merupakan salah satu inovasi yang dapat dikembangkan untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran di SMPN 6 Semarang, oleh karena itu pengembangan sistem Spesix LMS berbasis Web penting untuk dikembangkan sebagai upaya memberikan inovasi berupa informasi fasilitas

(10)

pembelajaran berbasis teknologi bagi siswa selama proses pembelajaran di era pandemi. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk mengembangkan sistem Spesix LMS yang dapat digunakan oleh SMP Negeri 6 Semarang sebagai sarana penunjang pelaksanaan pembelajaran daring.

B. Tahap Pengembangan Produk

1. Desain awal Spesix LMS berbasis Web.

Proses pengembangan desain awal Spesix LMS berbasis Web mengadaptasi model pengembangan Alessi & Trollip yang terdiri dari perencanaan, desain dan pengembangan.

a. Perencanaan (Planning)

Mengingat pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan secara mandiri oleh siswa, maka perlu dikembangkan proses pembelajaran khusus yang dapat dilakukan tidak secara tatap muka, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Daryanto (2013:1) bahwa modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum tertentu dan dibuat pada satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan untuk dipelajari secara mandiri pada waktu tertentu. Pembelajaran yang cenderung dilakukan secara mandiri, serta dukungan informasi dari wawancara dan observasi yang menyatakan bahwa guru dan siswa sudah terbiasa mengakses internet, memerlukan database yang terintegrasi dan terstruktur dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran seperti penyampaian materi-materi, tugas dan evaluasi.

Sehingga perlu adanya suatu inovasi untuk mempermudah proses pembelajaran di masa pandemi COVID-19, salah satunya adalah pengembangan Spesix Learning Management System (LMS) berbasis Web yang dapat diakses secara daring, dan memiliki komponen penyusun yang terstruktur dalam pelaksanaan manajemen belajar mengajar.

LMS ini merupakan platform pembelajaran daring yang bersifat open access, dimana materi pembelajaran dapat diakses secara terbuka oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja sepanjang jaringan internet. LMS ini

(11)

bertujuan untuk memudahkan guru dan tenaga kependidikan serta siswa dalam melakukan pembelajaran secara daring dengan menyediakan berbagai fitur yang mendukung kegiatan belajar mengajar mulai dari pengelolaan materi pembelajaran, pemberian tugas hingga evaluasi. LMS juga menyediakan fitur pengawasan agar proses kegiatan belajar mengajar dan perkembangannya dapat terpantau dengan mudah.

Aplikasi Spesix LMS berbasis Web yang akan dikembangkan meliputi modul-modul yang diinginkan seperti pada proses pembelajaran daring diantaranya: 1) desain halaman front end untuk siswa dan orang tua, 2) desain header & footer panel administrator, 3) modul otentikasi, 4) modul admin yang meliputi: a) dashboard, b) pengelolaan akun, c) pengelolaan data kelas, d) pengelolaan data mata pelajaran, e) pengelolaan data siswa, guru dan tenaga kependidikan, f) pengelolaan SOP, 5) modul guru yang meliputi: a ) dashboard, b) pengelolaan RPP, c) pengelolaan bahan ajar, d) bank soal, e) pengelolaan soal, f) pengelolaan tugas, g) monitoring pembelajaran siswa, h) penilaian siswa, 6) modul supervisi yang meliputi: a) dashboard, b) monitoring pengisian RPP dan bahan ajar, c) monitoring penilaian siswa.

b. Tahap Perancangan (Design)

Tahap selanjutnya adalah membuat desain awal Spesix LMS berbasis Web yang mengacu pada hasil analisis kebutuhan. Perancangan disini seperti melakukan proses instalasi website, menyesuaikan tampilan, membuat alur instruksi pengoperasian, merancang materi, merancang soal, dan kegiatan lainnya. Perancangan dokumen desain awal dari produk Spesix LMS berbasis Web terdiri dari flowchart dan storyboard. Beberapa dokumen tersebut didesain guna memberikan gambaran secara utuh terhadap produk Spesix LMS berbasis Web yang akan dikembangkan. Hasl dari masing – masing dokumen produk multimedia yakni, 1) flowchart, dan 2) storyboard.

1) flowchart

(12)

Flowchart dibuat sebagai bentuk penyederhanaan alur atau prosedur pengembangan Spesix LMS berbasis Web dari mulai awal membuka media hingga selesai. Berikut merupakan bentuk flowchart program Spesix LMS berbasis Web seperti pada gambar 4.9. Berdasarkan flowchart terlihat bahwa alur yang diimplementasikan pada produk Spesix LMS berbasis Web dimulai dari "Halaman Beranda" kemudian terdapat fungsi Login untuk pengajar, siswa dan admin. Setiap jenis akun memiliki menu yang berbeda.

(13)

Gambar 4.9. Flowchart Spesix LMS Berbasis Web 12

Jenis akun “Pengajar”, memiliki menu-menu untuk mengelola kegiatan belajar mengajar diantaranya menu untuk topik pembelajaran, penugasan dan evaluasi. Data topik pembelajaran, penugasan dan evaluasi yang dibuat oleh guru nantinya dapat diakses oleh para siswa.

Sedangkan untuk jenis akun “Siswa”, memiliki menu-menu untuk mengakses data kegiatan belajar mengajar seperti topik pembelajaran,

(14)

penugasan, evaluasi sekaligus hasil evaluasi. Menu topik pembelajaran berisi data terkait materi pembelajaran seperti informasi kompetensi dasar, file RPP, serta media pembelajaran yang telah disiapkan oleh pengajar.

Selanjutnya, menu penugasan berisi data tugas yang diberikan pengajar serta form untuk melakukan submit tugas tersebut. Kemudian, menu evaluasi berisi daftar soal yang dapat diikuti oleh siswa untuk menguji pemahaman siswa akan suatu materi.

Terakhir untuk jenis akun “Admin” memiliki otoritas untuk mengelola akun pengajar/siswa. Admin dapat melihat siapa saja yang terdaftar dalam sistem, serta dapat mengubah data setiap akun.

2) Storyboard

Storyboard berisi kerangka tampilan yang dijadikan sebagai acuan pengembangan untuk menciptakan produk Spesix LMS berbasis Web.

Berikut pada tabel 4.1 ditampilkan storyboard yang dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan produk Spesix LMS berbasis Web.

Tabel 4.1 Storyboard Spesix LMS berbasis Web4

Tampilan Keterangan

Halaman Beranda, berisi menu navigasi ke topik pembelajaran, evaluasi dan autentikasi

pengguna. Di bawah menu navigasi, ditampilkan beberapa materi topik

pembelajaran terbaru.

Tampilan form tambah topik pembelajaran yang bisa diakses oleh

pengajar. Data yang harus diisikan

diantaranya adalah nama topik, mata pelajaran, tahun ajaran, semester,

(15)

tingkat kelas, kelas dan file RPP.

Tampilan form untuk membuat penugasan siswa yang hanya bisa diakses oleh pengajar.

Tampilan menu untuk memeriksa tugas dari siswa, hanya bisa diakses oleh pengajar.

Tampilan form untuk membuat evaluasi, fungsi ini hanya dapat diakses oleh pengajar. Dalam membuat evaluasi ada beberapa tahapan, yakni pengisian data evaluasi seperti waktu

pelaksanaan dsb, pembuatan soal dan terakhir publikasi evaluasi agar bisa diakses oleh siswa.

Setelah evaluasi dikerjakan oleh siswa, pengajar dapat

mengakses halaman Hasil Evaluasi untuk melihat keberhasilan evaluasi tersebut.

Pengajar juga dapat mengunduh jawaban siswa dalam bentuk excel, agar dapat

(16)

digunakan untuk analisis butir soal.

Tampilan topik

pembelajaran yang bisa diakses siswa, dapat berisi berbagai jenis media pembelajaran mulai dari tautan, file teks, audio maupun video.

Tampilan menu berisi informasi tugas sekaligus form untuk submit tugas bagi siswa.

Tampilan halaman Evaluasi, berisi informasi umum evaluasi dan soal- soal yang bisa dikerjakan oleh siswa

Tampilan halaman Hasil Evaluasi berisi informasi terkait statistik siswa dalam mengerjakan evaluasi seperti nilai, jumlah soal terjawab benar, dan jumlah soal terjawab salah.

(17)

Tampilan menu

Manajemen Akun yang hanya bisa diakses oleh admin. Berisi informasi daftar seluruh akun yang terdaftar di sistem.

c. Tahap Pengembangan (Development)

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah diinterpretasikan dalam suatu rancangan atau desain, maka pada pada tahapan pengembangan menjadi tahapan awal proses penciptaan produk Spesix LMS berbasis Web.

Tahapan pengembangan menghasilkan produk awal Spesix LMS berbasis Web.

Spesix LMS berbasis Web dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML (HyperText Markup Language) dengan framework Laravel kemudian dikombinasikan dengan teknologi yang lain diantaranya adalah MySQL sebagai basis datanya, Bootstrap 4 untuk tampilan UI (user interface) dan jQuery digunakan sebagai interaksi pada halaman web.

Spesifikasi dari Spesix LMS berbasis Web yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

1) 4 Different Role: Admin, Supervisor, Teacher, Student & Parent.

2) School Data Member Management - for account registration validation (excel import data provided).

3) Custom Registration Mechanism (import school member data -> user register with email, password, NISN/NIP and place of born -> if NISN/NIP and place of born data exists (valid) -> registration success).

4) Account Management.

5) Student Assignment and Evaluation Grade Monitoring for Parent.

6) Learning Material Management with WYSIWYG editor & file upload (support doc, pdf, image, audio and video).

(18)

7) Learning Material visitor history.

8) Assignment Management.

9) Assignment Submission Report (score, submission time, participant).

10) Evaluation Management.

11) Evaluation Question Management - question bank provided (Multiple Choice & Essay).

12) Open & Close Evaluation Access.

13) Remedial Input Score.

14) Evaluation Result Report (pass percentage, average grade, participant).

15) Export Evaluation Answer Recap (excel format) for item question analysis using ITEMAN app.

16) Announcement broadcast via browser push notification (using One Signal).

17) Multi-Languange (Bahasa and English).

18) PWA ready.

Karakteristik dari Spesix LMS berbasis Web yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

1) Berbasis self-service learning.

2) Terdapat pengelolaaan pengguna, materi pembelajaran dan evaluasi.

3) Penampilan skor evaluasi.

4) Penilaian formatif dan sumatif.

5) Materi pembelajaran disusun sesuai tingkatan kelas.

6) Portable, berbasis web dapat diakses kapan dan dimana saja.

Berikut merupakan tampilan awal Spesix LMS berbasis Web yang dikembangkan.

Gambar 4.10. Antarmuka Spesix LMS Berbasis Situs Web13

(19)

Gambar 4.11. Admin Sebagai Pengelola LMS 14

Gambar 4.12. Tambah Topik Pelajaran 15

Gambar 4.13. Daftar Materi Pelajaran 16

(20)

Gambar 4.14. Tambah Penugasan 17

Gambar 4.15. Laporan Penugasan 18

Gambar 4.16. Pembuatan Evaluasi/Ulangan 19

(21)

Gambar 4.17. Soal Ulangan 20

Gambar 4.18. Nilai Hasil Belajar 21

2. Hasil uji validasi ahli

Sebelum produk media pembelajaran Spesix Learning Management System (LMS) berbasis Web digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji kelayakan, dalam hal ini uji Alpha. Dalam proses penelitian, penggunaan aplikasi media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web ini menggunakan mata pelajaran Prakarya Kelas VII SMPN 6 Semarang dengan topik pembelajaran tentang pengolahan buah, hasil samping buah dan pengolahan sayur oleh guru Prakarya Ibu Dita Septyadini, S.Pd.

Test Alpha ini merupakan penilaian yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi yang masing-masing dilakukan oleh ahli minimal tingkat Master

(22)

yang terdiri dari 2 ahli media dan 2 ahli materi. Ahli media pembelajaran akan memvalidasi aspek-aspek yang berkaitan dengan pengembangan media dan ahli materi pembelajaran akan memvalidasi bahan ajar pada mata pelajaran Prakarya yang nantinya akan diajarkan dan diujicobakan pada siswa kelas VII SMP Negeri 6 Semarang.

Soal-soal dalam instrumen disesuaikan dengan media yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari angket dianalisis menggunakan Skala Likert yang terdiri dari beberapa kategori yaitu 1 Sangat Tidak Baik, 2 Tidak Baik, 3 Ragu-ragu, 4 Baik, 5 Sangat Baik.

a. Validasi Ahli Media.

Validator media pertama adalah Ibu Dr. Triana Rejekiningsih,M.Pd beliau Kaprodi Teknologi Pendidikan yang memiliki kualifikasi Dosen Media pembelajaran Universitas Sebelas Maret. Validator kedua adalah Bapak Winarno, S.Si., M.Eng beliau staf Informatika FMIPA yang diperbantukan di UPT TIK Universitas Sebelas Maret.

Dalam proses validasi, peneliti menyediakan Link Aplikasi Spesix LMS berbasis Web pada halaman http://spesix-lms.com/, dengan memberikan Username dan Password sebagai pengajar. username: teacher@spesix- 1ms.com, pass: 12345678. Username dan password sebagai siswa. nama pengguna: student@spesix-lms.com . lulus: 12345678. Spesix LMS berbasis Web adalah Learning Management System sebagai media pembelajaran yang dikembangkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 6 Semarang. Proses pengembangan Spesix LMS berbasis Web memperhatikan tiga kriteria penilaian menurut Wahono (2006) dalam Priyono (2012) kriteria penilaian media pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) aspek, antara lain: (1) aspek rekayasa perangkat lunak/aspek program; (2) Aspek desain pembelajaran/kualitas teknis dan efektivitas program; dan (3) aspek komunikasi visual/tampilan program, dengan harapan terciptanya program yang benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan fungsinya.

Selanjutnya, minta validator untuk memberikan penilaian melalui kuesioner

(23)

yang terlampir.

Tabel 4.2. Hasil Rata-Rata Penilaian Kedua Ahli Media 5

No Aspek Validator 1 Validator 2 Rata-rata

1 Program 100% 86,7% 93,35%

2 Tampilan Program 64% 82% 83%

3 Kualitas dan Efektifitas Teknis 96,92% 83,64% 90,28%

Jumlah 93,75% 83,75% 88,88%

Tabel 4.3. Tabel Prosentase Dan Kriteria Kualitatif Ahli Media 6

No Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 88%-100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 71%-87% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 54%-70% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4 375-53% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 5 20%-36% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu

direvisi

Dari hasil penilaian ahli media, nilai prosentase rata-rata pada aspek program adalah 93,35% yang berarti program yang terdapat dalam Spesix LMS berbasis Web sangat layak untuk mengoperasikan aplikasi media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web ini. Pada aspek tampilan program mendapatkan penilaian sebesar 83% yang berarti tampilan pada Spesix LMS berbasis Web sangat layak untuk ditampilkan untuk proses pembelajaran. Dari segi kualitas teknis dan efektifitas mendapat penilaian sebesar 90,28% yang berarti sangat memenuhi syarat dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Secara keseluruhan hasil validasi media dapat dilihat pada tabel 5 di atas yang menunjukkan penilaian setiap aspek media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web.

Secara umum dari penilaian validasi oleh validator terhadap produk pengembangan Spesix LMS berbasis Web didapatkan hasil dari ahli media 1

(24)

secara keseluruhan 93,75% atau termasuk dalam kategori sangat layak, dan hasil penilaian validator media 2 sebesar 83,75% juga termasuk dalam kategori sangat layak. kategori sangat layak. kategori sangat layak.

Berdasarkan penilaian seluruh validator media mendapatkan nilai rata-rata sebesar 88,88% sehingga dinyatakan bahwa produk pengembangan Spesix LMS berbasis Web ini sangat layak dan tidak perlu direvisi, sehingga media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran online di SMPN 6 Semarang.

b. Validasi Ahli Materi

Validator materi pertama adalah Bapak Soeparno, M.Pd Kepala SMP N 6 Semarang selaku pengelola yang bertugas memastikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan sekolah. Validator materi kedua adalah Ibu Sulistiowati, M.Pd, seorang koordinator guru yang memiliki kualifikasi untuk mengarahkan proses pembelajaran.

Dalam proses validasi, peneliti menyediakan Link Aplikasi Spesix LMS berbasis Web pada halaman http://spesix-lms.com/, dengan memberikan Username dan Password sebagai pengajar. username: teacher@spesix- lms.com, pass: 12345678. Username dan password sebagai siswa. nama pengguna: student@spesix-lms.com . pass: 12345678. Selanjutnya, meminta validator untuk memberikan penilaian melalui kuesioner yang mencakup kriteria materi pelajaran yang terdiri dari 5 aspek, yaitu: 1) Self Instruction, 2) Self Contained, 3) Stand Alone, 4) Adaptif, 5) Ramah Pengguna.

Tabel 4.4. Rata-Rata Hasil Validasi Ahli Materi 7

No Aspek Validator 1 Validator 2 Rata-rata

1 Self Instuction 80% 100% 91,11%

2 Self Contained 90% 100% 95%

(25)

Tabel 4.5. Prosentase dan Kriteria Kualitatif Ahli Materi 8

No Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 88%-100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 71%-87% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 54%-70% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4 375-53% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 5 20%-36% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu

direvisi

Penilaian oleh kedua validator materi pada mata pelajaran Kriya yang akan menjadi bagian penelitian pada Spesix LMS berbasis Web ini diperoleh data sebagai berikut: pada aspek pembelajaran mandiri nilai rata-rata 91,11% atau sangat baik yang artinya diharapkan dengan materi ini siswa akan dapat belajar secara efektif. mandiri dengan baik. Pada aspek kemandirian skor 95% sangat baik, aspek batu 80% atau baik, aspek adaptif 100%/sempurna, kemudian aspek user friendly 90% atau sangat baik. Secara keseluruhan, hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.4 yang menunjukkan penilaian setiap aspek dalam penyajian materi pembelajaran di Spesix LMS berbasis Web.

Secara umum dari penilaian validasi oleh ahli materi pada mata pelajaran Prakarya yang akan digunakan dalam penelitian menggunakan Spesix LMS berbasis Web, hasil penilaian validator pertama secara keseluruhan adalah 83%

atau masuk dalam kategori sangat baik, validator kedua penilaian dari ahli materi memperoleh skor rata-rata 96,92% sehingga dinyatakan bahwa mata pelajaran Prakarya yang akan digunakan dalam penelitian pengembangan produk Spesix LMS berbasis Web ini sangat baik dan tidak perlu direvisi atau diperbaiki.

3 Stand Alone 80% 80% 80%

4 Adaptive 100% 100% 100%

5 User Friendly 80% 100% 90%

Jumlah 83% 96% 89,5%

(26)

3. Hasil uji coba Spesix LMS berbasis Web di lapangan.

Uji lapangan Spesix LMS berbasis Web ini menggunakan uji Beta yang merupakan penilaian oleh pengguna di lapangan yang terdiri dari guru dan siswa.

Guru penilai pertama melibatkan guru TIK yang menguasai teknologi informasi yang kemudian menjadi pengelola/admin Spesix LMS berbasis Web dan guru penilai kedua dari guru Prakarya yang memiliki kemampuan belajar online. Guru penilai menilai media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran dengan mengisi angket dengan skala likert yang terdiri dari beberapa kategori yaitu 1 Sangat Kurang Baik, 2 Kurang Baik, 3 Ragu-ragu, 4 Baik, 5 Sangat Baik.

Siswa kelas VII SMP N 6 Semarang memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web. Selanjutnya mengisi kuesioner dengan skala Likert yang terdiri dari kategori, 1 Sangat Tidak Baik, 2 Tidak Baik, 3 Baik, 4 Sangat Baik.

a. Peniaian Guru

Penilai guru pertama adalah Bapak Nurkholis, S.Kom yang bertugas sebagai guru TIK SMP N 6 Semarang yang memiliki kualifikasi teknologi informatika dan nantinya sebagai pengelola serta sebagai Admin Spesix LMS berbasis Web . Penilai guru kedua adalah Ibu Dita Septyadini, S.Pd yang merupakan guru Prakarya SMP N 6 Semarang dan menguasai pembelajaran daring/online.

Dalam proses pelaksanaan penilaian, peneliti menyediakan Link Aplikasi Spesix LMS berbasis Web pada halaman http://spesix-lms.com/, dengan memberikan username dan password sebagai pengajar. username:

teacher@spesix-1ms.com, pass: 12345678. Username dan password sebagai siswa. nama pengguna: student@spesix-lms.com . lulus: 12345678. Spesix LMS berbasis Web adalah Learning Management System sebagai media pembelajaran yang dikembangkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran di SMP Negeri 6 Semarang. Proses pengembangan Spesix LMS berbasis Web memperhatikan tiga kriteria penilaian menurut Wahono (2006) dalam Priyono (2012) kriteria penilaian media pembelajaran terdiri dari 3

(27)

(tiga) aspek, antara lain: (1) aspek rekayasa perangkat lunak/aspek program;

(2) Aspek desain pembelajaran/kualitas teknis dan efektivitas program; dan (3) aspek komunikasi visual/tampilan program, dengan harapan terciptanya program yang benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan fungsinya. Selanjutnya, meminta guru asesor untuk memberikan penilaian melalui angket terlampir.

Tabel 4.6. Rata-Rata Validasi Pengguna 9

No Aspek Validator 1 Validator 2 Rata-rata

1 Program 100% 95,56% 97,78%

2 Tampilan Program 90% 92% 91%

3 Kualitas dan Efektifitas Teknis 92,31% 84,62% 88,47%

Jumlah 93,75% 90% 91,88%

Tabel 4.7. Prosentase Dan Kriteria Kualitatif Pengguna 10

No Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 88%-100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 71%-87% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 54%-70% Cukup baik Kurang layak, perlu direvisi 4 375-53% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 5 20%-36% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu

direvisi

b. Penilaian Siswa

Untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan fasilitas media pembelajaran Spesix LMS dapat digunakan atau diterima oleh siswa, maka dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa. Pengumpulan data penilaian siswa dengan memberikan angket tentang proses pembelajaran online sebanyak 16 soal dan fasilitas pembelajaran online sebanyak 10 soal,

(28)

menggunakan skala likert dengan skor tertinggi 4 yaitu 1, Sangat Kurang Baik, 2 Kurang Baik, 3 Baik, 4 Baik sekali . Sampel yang diambil adalah 30 siswa yang terdiri dari 10 siswa pada urutan teratas, 10 siswa menengah dan 10 siswa pada urutan bawah. Hasil angket diuji syarat validitas dan reliabilitas soal sebelum dilakukan perhitungan penilaian.

1) Proses Pembelajaran Daring. Hasil angket pertanyaan tentang proses pembelajaran daring dengan 30 sampel seperti terlihat pada tabel 4.14 di bawah ini.

1. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dengan memasukkan data hasil angket kepada siswa pada SPSS, yaitu menghitung nilai korelasi setiap butir soal. Dengan 30 responden, nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment Pearson dengan df (derajat orang) = n-2, jadi df 30-2 = 28, maka r tabel = 0,312. Butir soal dikatakan valid jika nilai r_hitungr

> r_tabel (V. Wiratna Sujarweni, 2021:199)

Tabel 4.8. Statistik Validitas Proses Pembelajaran Daring 11

Total Score

Total Score

Total Score X1 Pearson

Correlation 0,327 X7 Pearson

Correlation .592** X13 Pearson

Correlation .816**

Sig. (2-tailed) 0,078 Sig. (2-tailed) 0,001 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30 N 30

X2 Pearson

Correlation .748** X8 Pearson

Correlation .766** X14 Pearson

Correlation .810**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30 N 30

X3 Pearson

Correlation .787** X9 Pearson

Correlation .712** X15 Pearson

Correlation .685**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30 N 30

X4 Pearson

Correlation .709** X10 Pearson

Correlation .677** X16 Pearson

Correlation .719**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30 N 30

X5 Pearson Correlation

.540** X11 Pearson Correlation

.823** Tota l.

Scor e

Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed) 0,002 Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed)

(29)

N 30 N 30 N 30 X6 Pearson

Correlation .832** X12 Pearson

Correlation .867**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil pada tabel 4.8, 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 seluruh pertanyaan lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan adalah valid. Selanjutnya dapat dilaksanakan uji relibilitas.

a. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach's Alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel reliable.

Tabel 4.9. Statistik Relibilitas Proses Pembelajaran Daring 12

Cronbach's Alpha N of Items

0,937 16

b. Hasil uji tingkat pencapaian proses pembelajaran daring/online. Range persentase dan kualitatif kriteria program dapat disusun dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

Tabel 4.10. Prosentase Dan Kriteria Kualitatif Proses Pembelajaran 13

No Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 83%-100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 67%-82% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 41%-66% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 4 25%-40% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu

direvisi

(30)

Tabel 4.11. Skor Proses Pembelajaran Daring 14

NO.

RES PON DEN

NO PADA ITEM PERTANYAAN (X) TOTAL

SKOR (Y)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 49

2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 55

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64

4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 42

5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 53

6 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 50

7 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

9 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52

10 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 52

11 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63

12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 47

15 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 58

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 47

17 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 59

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

20 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 55

21 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 54

22 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

24 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

27 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 57

28 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 55

29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

30 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51

Jml 92 100 104 94 94 102 96 96 96 99 100 97 96 102 94 93 1555

Ʃ Xi Ʃ Yi

(31)

P = Σ𝑥

Σ𝑦 𝑋 100%

Keterangan :

P : Persentase validitas Σ𝑥 : Jumlah skor item

Σ𝑦 : Jumlah skor total maksimal pertanyaan 100% : Konstanta

Σ𝑥 : 1555 Σ𝑦 : 16 x 30 x 4

: 1920 P = 1555

1920 𝑋 100%

P = 80,99%

P = 81%

Penilaian dari siswa setelah melakukan uji coba pembelajaran menggunakan Spesix LMS diperoleh skor pada aspek proses pembelajaran materi pelajaran Prakarya dengan pembahasan Hasil Samping Buah mendapatkan nilai rata-rata sebesar 81% dinilai baik.

Berdasarkan tabel 4.18, materi hasil samping buah dapat digunakan dengan baik dan layak pada proses pembelajaran daring menggunakan Spesix LMS berbasis Web, sehingga tidak perlu diadakan revisi.

1. Fasilitas Pembelajaran Daring.

Hasil kuesioner terhadap pertanyaan proses pembelajaran daring/online dengan 30 sampel adalah seperti tabel 4.19 dibawah ini.

a. Uji Validitas

Uji validitas instrumen dengan memasukkan data hasil angket kepada siswa pada SPSS, yaitu menghitung nilai korelasi setiap butir

(32)

soal. Dengan 30 responden, nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment Pearson dengan df (derajat orang) = n-2, jadi df 30-2 = 28, maka r tabel = 0,312. Butir soal dikatakan valid jika nilai r_hitung r

> r_tabel (V. Wiratna Sujarweni, 2021:199)

Tabel 4.12. Statistik Validitas Fasilitas Pembelajaran Daring 15

Total.Score Total.Score

X1 Pearson Correlation .639** X7 Pearson Correlation .869**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30

X2 Pearson Correlation .888** X8 Pearson Correlation .810**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30

X3 Pearson Correlation .786** X9 Pearson Correlation .871**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30

X4 Pearson Correlation .870** X10 Pearson Correlation .908**

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed) 0,000

N 30 N 30

X5 Pearson Correlation .871** Total.

Score

Pearson Correlation 1

Sig. (2-tailed) 0,000 Sig. (2-tailed)

N 30 N 30

X6 Pearson Correlation .872**

Sig. (2-tailed) 0,000

N 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach's Alpha, jika nilai alpha > 0,60 maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variabel reable.

Tabel 4.13. Statistik Reliabilitas Fasilitas Pembelajaran Daring 16

Cronbach's Alpha N of Items

.951 10

(33)

a. Hasil uji tingkat pencapaian roses pembelajaran daring. Range persentase dan kriteria kualitatif program dapat disusun dengan langkah:

Skor maksimal : 4 x 10 = 40 Skor minimal : 1 x 10 = 10 Persentase maksimal : x (%) = 40

40 x 100%

= 100%

Persentase minimal : y (%) = 10

40 x 100%

= 25%

Rentang (R) : x (%)-y (%) : 100%-25%

: 75%

Panjang interval : 𝑅

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑥

: 75%

5

: 15%

Tabel 4.14. prosentase dan kriteria kualitatif Fasilitas Pembelajaran 17

No Tingkat

Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 83%-100% Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

2 67%-82% Baik Layak, tidak perlu direvisi 3 41%-66% Kurang baik Tidak layak, perlu direvisi 4 25%-40% Sangat kurang baik Sangat tidak layak, perlu

direvisi

P= Σ𝑥

Σ𝑦 𝑋 100%

Keterangan :

P : Persentase validitas Σ𝑥 : Jumlah skor item

Σ𝑦 : Jumlah skor total maksimal pertanyaan

(34)

100 : Konstanta Σ𝑥 : 978 Σ𝑦 : 10x30x4

: 1200 P= 978

1200 𝑋 100%

P= 81,5%

4. Desain Akhir Spesix LMS berbasis Web a. Revisi Produk.

Berdasarkan penilaian dari kedua validator media memberikan nilai rata-rata sebesar 88,88% dan dinyatakan bahwa produk pengembangan Spesix LMS berbasis Web ini sangat layak serta tidak perlu direvisi, namun perlu memperhatikan saran pendapat dari validator untuk diadakan revisi produk seperlunya. Perbaikan kekurangan atau kelemahan dari pengembangan produk Spesix LMS berbasis Web diharapkan adanya kesempurnaan produk tercapai dengan baik dan bisa digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran daring.

Revisi Media berdasarkan saran pendapat validator media guna dilakukan revisi adalah sebagai berikut :

1) Perlu ditunjuk pengelola yang nantinya akan mengembangkannya dalam pembelajaran.

Setelah diadakan koordinasi dengan pihak sekolah, untuk pengelola Spesix LMS nantinya ditunjuk guru TIK yang memiliki kualifikasi teknik informatika dan proses pembelajaran. Pengelola disini memiliki tugas sebagai admin yang akan mengatur seluruh kegiatan proses pembelajaran daring/online Spesix LMS dan bila ada perkembangan terkini karena kebutuhan proses pembelajaran, personel tersebut dapat menyesuaikan sesuai keinginan.

(35)

2) Menambah fitur presensi kehadiran dan pengembangan berbagai sumber belajar seperti video pembelajaran dari guru yang mudah diakses.

Gambar 4.19. Tampilan Untuk Melihat Kehadiran Atau Akses22 3) Untuk meningkatkan engagement perlu dibuatkan chat dan forum untuk

pertemuan tatap muka secara virtual yang aksesable dan bisa diakses secara mobile oleh pengguna perlu disiapkan fiturnya.

Gambar 4.20. Pengelolaan Tatap Muka 23

4) Spesix LMS berbasis Web diberikan kata pengantar dari kepala sekolah berupa sambutan terkait kebijakan penggunaannya oleh guru agar termotifasi dalam menerapkan.

(36)

Gambar 4.21. Tampilan Sambutan Kepala Sekolah Ada Pada SOP 24 5) Secara umum aplikasi Spesix LMS berbasis Web sudah berjalan dengan

baik, yang perlu ditingkatkan adalah kelengkapan antara mata pelajaran dan materi.

Gambar 4.22. Kelengkapan Materi Pelajaran 25

Gambar 4.23. Kelengkapan Materi Bahan Ajar 26 6) Akses mapel dengan guru pengampu yang sesuai.

(37)

Gambar 4.24. Penyesuaian Mata Pelajaran dan Guru Pengampu 27 7) Soal dan evaluasi hanya bisa disunting oleh guru yang bersangkutan.

Gambar 4.25. Penyesuaian Mata Pelajaran dan Guru Pengampu 28 8) Upload file materi dan penugasan sudah sesuai dengan kapasitas yang

ditentukan

Gambar 4.26. Kapasitas Upload Tugas 29 b. Kajian Produk Akhir Spesix LMS Berbasis Web

(38)

Penelitian dan pengembangan pengembangan Spesix LMS berbasis Web untuk meningkatkan kualitas pembelajaran online dilakukan untuk mengkaji pengaruh atau perbedaan penggunaan media pembelajaran e- learning yang selama ini digunakan dan untuk memperoleh produk media pembelajaran e-learning yang sesuai digunakan dalam proses pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Spesix LMS berbasis Web dikembangkan berdasarkan kebutuhan sekolah yang dapat digunakan, mudah dikelola oleh guru dan diakses oleh siapa saja terutama siswa, fleksibel dan dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Setelah dilakukan pengembangan dan penelitian yang meliputi analisis kebutuhan, pengembangan, uji kelayakan oleh ahli dan pengguna serta uji efektivitas, maka diperoleh media pembelajaran Spesix LMS berbasis Web.

Kemudahan dalam penggunaan aplikasi ini diawali dengan pengelolaan oleh admin yang mengatur tentang penggunaan user name dan password akun bagi pengguna aplikasi yaitu Admin, manajemen, guru dan siswa, dengan memasukkan identitas minimal tanggal lahir, nama dan nomor induk pegawai atau nomor induk siswa. Penentuan hak akses dikendalikan guna ketertiban dan menghindari penyalahgunaan dan memudahkan dalam proses pemebelajaran.

Pengelolaan proses pembelajaran, guru dimudahkan dengan fitur yang ada ketika menyiapkan materi bahan ajar, penugasan dan evaluasi serta sampai dengan pengelolaan hasil belajar dengan mengkolaborasikan dengan platform e-learning lainnya dan berbagai macam jenis file serta dapat di tautkan dengan program lainnya.

Akses bahan ajar dan penugasan sangat mudah digunakan oleh siswa kapanpun dan dimana saja dengan peralatan apapun sepanjang dalam jaringan internet. Kemudahan siswa mengakses ini diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran dan memahami materi yang diajarkan oleh guru yang akhirnya dapat meningkatkan prestasi mereka.

(39)

Aplikasi ini dapat diakses oleh lingkungan atau stakeholder pendidikan yang peduli terhadap keberlangsungan pendidikan yang diantaranya adalah lembaga pendidian itu sendiri, manajemen sekolah, lingkungan sekolah dan wali murid. Akses stakeholder hanya dapat melihat proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang kemudian dapat memberikan saran pendapat serta rekomendasi untuk kemajuan sekolah dan hasil didik.

Pengembangan produk Spesix LMS berbasis Web untuk pelaksanaan proses pembelajaran daring/online yang telah dibuat dan diuji kelayakannya serta diujicobakan pada proses pembelajaran daring serta ditambahkan beberapa saran dari velidator dan pengguna untuk melengkapi kesempurnaan dari Spesix LMS berbasis Web.

c. Desain akhir Spesix LMS berbasis Web

Pada bagian ini, desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya kemudian diimplementasikan dalam bentuk prototype yang siap untuk dinilai oleh validator. Langkah pertama adalah memasukkan rencana tersebut ke dalam program website sehingga dapat dibentuk Spesix LMS berbasis Web yang kemudian dapat diakses oleh validator. Tampilan Spesix LMS berbasis Web yang akan ditampilkan ditunjukkan pada Gambar 4.2 dan 4.3.

Gambar 4.27. Antarmuka Spesix LMS Berbasis Situs Web 30

(40)

Gambar 4.28. Antarmuka Spesix LMS berbasis Web 31

Pengembangan Aplikasi Spesix LMS berbasis Web yang menghasilkan tampilan dan proses yang ada sebagai berikut :

1) Halaman Front End untuk Siswa

Menyusun halaman responsif untuk siswa yang berisi menu mata pelajaran beserta materi yang tersedia terdiri dari halaman beranda menampilkan halaman yang berisi daftar pilihan materi pelajaran yang dapat diakses, halaman detail materi pelajaran yang menampilkan halaman yang berisi paparan materi pelajaran yang dipilih dan halaman pencarian materi pelajaran yang menampilkan halaman yang berisi hasil pencarian materi pelajaran oleh siswa.

Gambar 4.29. Tampilan Depan Untuk Siswa 32

(41)

Gambar 4.30. Tampilan Bahan Ajar 33

Gambar 4.31. Penugasan Untuk Siswa 34

Gambar 4.32. Laporan Tugas Siswa 35

Gambar 4.33. Evaluasi Siswa 36

Gambar

Gambar 4.1. Platform E-Learning Lainnya Yang Digunakan 4
Gambar 4.9.  Flowchart Spesix LMS Berbasis Web 12
Tabel 4.1 Storyboard Spesix LMS berbasis Web4
Gambar 4.10. Antarmuka Spesix LMS Berbasis Situs Web13
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan hygiene sanitasi rumah makan dalam masa pandemi COVID- 19 di

Perlu adanya kebijakan baru yang direkomendasikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada masa pandemi COVID-19 dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran sekolah

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Film Pendek Sebagai Solusi Pembelajaran Untuk Mata Kuliah Metodologi Penelitian Di Masa Pandemi COVID-19.. Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran daring, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran daring masa pandemi Covid-19 pada

Pada masa pandemi covid-19 ini perlu adanya strategi, model, dan media pembelajaran yang baik sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik

Hal ini menunjukan bahwa kinerja perbankan go public sesudah terjadinya pandemi covid-19 yang dilihat dari rasio NPL mengalami penurunan, terjadinya penurunan dikarenakan

Abstract: Wisata Pantai di Desa Ketapang Raya adalah salah satu sumber pendapatan masyarakat sebelum adanya pandemi Covid-19. Namun, setelah adanya pandemi Covid-19 sektor

9 Samsinar S., “Mobile Learning: Inovasi Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid- 19,” Al-Gurfah : Journal of Primary Education 1, no.. Hal tersebut menjadi landasan penggunaan