28
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Kuantitatif. Pendekatan ini menekankan pada analisis data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Jenis penelitian yang digunakan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan eksperimen semu (Quasi Experimental). Design penelitian ini menggunakan sistem daring dengan Nonequivalent Control Group.penelitian ini dilaksanakan menggunakan sistem daring.
Penelitian ini melibatkan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda. Pemilihan kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih tidak dengan acak tetapi dipilih berdasarkan mempertimbangkan kemampuan dua kelas yang setara dilihat dari hasil pre-test siswa. Kelas eksperimen dijadikan sebagai variabel perlakuan yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Concervation Based Learning (CBL) sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain penelitian nonequivalent control group design
Kelompok Eksperimen O1 X1 O2
Kelompok Kontrol O3 X2 O4
(Sumber: Sugiyono, 2015) Keterangan:
O1: pretest pada kelas eksperimen O2: post test pada kelas eksperimen O3: pretest pada kelas kontrol O4: post test pada kelas kontrol
X1: model Concervation Based Learning (CBL) X2: pembelajaran Konvensional
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 3 (tiga) MTs swasta di Jombang Jawa Timur yaitu MTs Al-Ma’arif Brudu yang beralamat di Jln. Mohammad Nandar, RT.01 RW.02, Brudu kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang, MTs Al-Falah Trawasan yang beralamat di Jln. H. Siddiq No. 8 Trawasan Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang dan MTs Rahmat Sa’id Bongkot yang beralamat di Jln.
Sentulan Bongkot Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang Penelitian ini dilakukan pada semester Ganjil tahun ajaran 2020. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Oktober tahun 2020.
3.3. Populasi, Teknik Sampling dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah MTs di jombang tahun pelajaran 2020/2021
3.3.2. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan Proporsional Stratified Sampling. Proporsional Stratified Sampling pada penelitian ini berawal dari sekolah MTs swasta di daerah jombang salah satunya yaitu MTs Al-Ihsan, MTs Darussalam Ngoro, MTs A-Hikmah Jogoroto, MTs Al-Ma’arif Brudu, MTs Bustanul Ulum Sumobito, MTs Al-Falah Trawasan, MTs Darul Ulum Tembelang, MTs Abi Huroiroh, MTs Rahmat Sa’id, MTs Wahid Hasyim, MTs Raden Rahmat, MTs Darul Hikmah.
Dari 12 sekolah MTs tersebut dikelompokkan berdasarkan strata atas, menengah dan bawah yang di dikelompokkan berdasarkan rata-rata nilai UN (Ujian Nasional) siswa tahun 2019. kemudian ketiga strata tersebut diperoleh hasil strata atas (MTs Al-Ihsan, MTs Darussalam Ngoro, MTs A-Hikmah Jogoroto, MTs Al-Ma’arif Brudu) Strata tengah (MTs Bustanul Ulum Sumobito, MTs Al- Falah Trawasan, MTs Darul Ulum Tembelang, MTs Abi Huroiroh) Strata bawah (MTs Rahmat Sa’id, MTs Wahid Hasyim, MTs Raden Rahmat, MTs Darul Hikmah). Berdasarkan ketiga strata sekolah tersebut makan diambil 1 sekolah pada setiap strata secara random. Sekolah yang diambil dalam penelitian ini
adalah MTs Al-Ma’arif Brudu (Strata Atas), MTs Al-Falah Trawasan (Strata Tengah) dan MTs Rahmat Sa’id (Strata Bawah). Adapun teknik sampling penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Teknik Sampling Penelitian Proporsional Statified Sampling
3.3.3. Sampel
Sampel penelitian yang digunakan adalah kelas VIII yang di pilih berdasarkan strata dilihat dari kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah yang merujuk pada nilai UN. Sampel dalam penelitian ini meliputi kelas VIII MTs Al- Ma’arif, kelas VII MTs AL-falah dan kelas VIII MTs Rahmat Sa’id di jombang
MTS Swasta di Jombang MTs Al-
Ihsan
MTs Bustanul Ulum Sumobito
MTs Al-Falah Trawasan MTs Darussalam
Ngoro
MTs Darul Ulum Tembelang
MTs Al-Ma’arif Brudu MTs A-Hikmah
Jogoroto
MTs Wahid Hasyim MTs Rahmat
Sa’id
MTs Abi Huroiroh
MTs Darul Hikmah MTs Raden
Rahmat
Strata Atas:
Mts Al-Ihsan, MTs Darussalam, MTs Al- Hikmah Jogoroto, MTs Al-
Ma’arif Brudu MTs Al-Ma’arif
Strata tengah:
Mts Bustanul Ulum, MTs. Al- Falah Trawasan, MTs Darul Ulum Tembelang, Mts Abi
Huroiroh
Strata bawah:
MTs Rahmat Sa’id, MTs Wahid Hasyim, MTs Raden Rahmat, MTs Darul Hikmah
Sampel
MTs Al-Ma’arif, MTs Al-Falah Trawasan, MTs Rahmat Sa’id
3.4. Variabel Penelitian 3.4.1. Jenis Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel yaitu, variable bebas (Independent Variable) dan variable terikat (Dependent Variable):
1) Variable bebas dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran
2) Variable terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa
3) Veriabel kontrol dalam penelian ini adalah siswa kelas VIII dengan menggunakan platform pembelajaran daring melalui WhatsApp dan Google 3.4.2. Definisi Oprasional Variabel
Adapun definisi oprasional variabel setiap variabel meliputi:
1) Model pembelajaran CBL (Conservation Based Learning) merupakan model pembelajaran berbasis konservasi. Model pembelajaran CBL ini memiliki tujuan khusus dimana siswa dan peserta belajar bahkan guru dan pengajar bidang agar memiliki pemahaman yang sama tentang bagaimana sebaiknya menjaga, melindungi dan memelihara linkungan agar memberi dukungan atau pengaruh bagi kehidupan yang semakin baik dan berkelajutan. (Sukarsono et al., 2019).
2) Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi dimana siswa diminta untuk dapat memejahkan permasalahan serta menjawab pertnyaan dengan pemikiran yang luas atau tingkat tinggi
3) Berpikir kreatif dapat diartikan diartikan dengan kemampuan menemukan berbagai macam jawaban terhadap suatu permasalahan. Penekanannya terletak pada kuantitas, ketepatan dan keragaman jawaban. Semakin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan dalam suatu masalah, maka seseorang tersebut kreatif.
3.5. Prosedur Penelitian
Perencanaan merupakan tahap awal dalam melakukan tindakan untuk menyiapkan perencanaan meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam menyelesaikan masalah siswa pada proses pembelajaran. materi yang digunakan pada penelitian yaitu struktur fungsi tumbuhan dan teknologi yang
terinspirasi dari struktur tumbuhan. Materi pada bab ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 kali pertemuan dimana setiap pertemuan dilakukan secara daring.
prosedur penelitian dibagi menjadi 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan
3.5.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahapan awal dalam proses penelitian. Tahap ini peneliti akan merencanakan dan membuat berbagai komponen pembelajaran yang akan digunakan pada saat proses mengajar.
1) Melakukan obeservasi di beberapa sekolah dan meminta ijin kepada pihak sekolah dan konsultasi mengenai proses pembelajaran daring dengan guru mata pelajaran
2) Menentukan Learning Management System (LMS) dengan menggunakan Google Classroom dan whatsApp untuk memberikan tugas, materi, diskusi, dan evaluasi.
3) Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran) dengan menggunakan model pembelajaran CBL.
4) Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran. Mulai dari media pembelajaran berupa video dan PPT serta LKS/ UKBM yang digunakan oleh siswa
5) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
6) Menyiapkan lembar kerja siswa untuk penilaian kemampuan berpikir kritis dan kreatif
7) Melakukan uji validasi perangkat pembelajaran dan instrument penelitian 3.5.2. Tahap Pelaksanaan
1) Melaksanakan pembelajaran dengan materi struktur dan fungsi tumbuhan menggunakan sistem daring. Pembelajaran dilaksanakan pada 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen.
2) Melakuan pretest yang dilakukan satu kali selama penelitian untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa yang diberikan sebelum perlakuan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.
3) Melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif learning pada kelas control dan CBL pada kelas eksperimen
4) Melaksanakan Postest yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.5.3. Tahap Pengamatan
Proses tahap pengamatan dilakukan ketika pembelajaran online berlangsung oleh guru. Pada tahap akhir pembelajaran dapat dilaksanakan wawancara untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai proses pembelajaran dan hasil tes yang telah dilakukan.
3.5.4. Kerangka Kerja Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Al-Ma’arif Brudu, MTs Al-falah Trawasan dan MTs Rahmat Sa’id pada semester Genap tahun pelajaran 2020/2021 Penelitian ini akan dilaksanakan pada 25 september tahun 2020. Skema kerangka kerja penelitian ini dapat digambarkan pada Gambar 3.2 sebagai berikut.
Gambar 3.2 Skema Kerangka Kerja Penelitian
3.6. Metode Pengumpulan Data
Melakukan wawancara dengan guru IPA mengenai selama proses pembelajaran.
Penyusunan perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS, dan intrumen penelitian.
Tahap pelaksanaan pembelajaran CBL.
Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran CBL, sedangkan kelas control
menggunakan model pembelajaran non CBL
Pengamatan dan Analisis data.
Metode pengumpulan data dapat diperoleh melalui teknik mepengambilan data dan instrument penelitian.
3.6.1. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian dengan cara melaksanakan pengamatan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, tes dan dokumentasi (secara online).
1) Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
Lembar observasi ini digunakan untuk menilai kegiatan keterlaksanaan selama proses permbelajaran dan dilaksanakan oleh petugas observer. Lembar observasi ini berbentuk tabel atau kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan sintak model pembelajaran. Proses Pengamatan kegiatan ini dilakukan dengan cara menyesuaikan antara pelaksanaan pembelajaran dengan RPP untuk mengetahui proses pembelajaran sudah sesuai atau tidak.
2) Soal pre test dan post test berpikir kritis dan kreatif siswa
Pegumpulan data melalui soal pretest, posttest dan lembar kerja siswa untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Lembar kerja siswa tresusun atas sintak Conservation Based Leasning (CBL) identifikasi konsep, integrasi nilai, masalah dan solusi, rencana kegaiatan dan tindak lanjut.
Responden dianjurkan untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peneliti. Penilaian kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa diperolah dari rumus:
Keterangan:
n : Jumlah nilai yang diperoleh siswa N : Jumlah nilai maksimum
Setelah dilakukan penilain nilai berpikir kitis dan kreatif siswa kemudian akan dilakukan rekapitulasi nilai berdasarkan nilai presentase yang terdapat pada Tabel 3.2 penilaian berpikir kritis dan Tabel 3.3 penilaian berpikir kratif
Tabel 3.2 Kategori penilaian kemampuan berpikir kritis siswa
kategori Presentase%
Sangat baik 81-100
Baik 61-80
Cukup 41-60
Kurang 21-40
Sangat kurang 0-20
(Rahayu, 2018)
Tabel 3.3 Kategori penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa
kategori Presentase%
Sangat baik 81-100
Baik 61-80
Cukup 41-60
Kurang 21-40
Sangat kurang 0-20
(Effendi, 2017) 3) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk untuk mendokumentasikan kegiatan proses pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan RPP, selain digunakan bukti penelitian telah dilakukan
.
3.7. Instrumen Penelitian
Instrument pada penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa.
1) Lembar Keterlaksanaan Sintak
Lembar keterlaksanaan sintak merupakan lembar yang digunakan oleh observer untuk mengukur seberapa terlaksana sintak pembelajaran yang dilakukan. Instrument terdapat pada lampiran
2) Tes
Soal untuk mengukur kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa. Tes ini diberikan sebelum pembelajaran dimulai (pretest) dan diberikan ketika pembelajaran selesai (Posttest). Soal pre-test dapat dilihat pada Lampiran 6 dan soal post-test dapat dilihat pada Lampiran 8. Instrumen tes kritis menggunakan milik Stonewater K Jerry K (2005) yang di revisi atau diperbarui
oleh Sukarsono (2020). Instrument keamampuan berpikir kreatif menggunkan milik Bialik (2015) yang direvisis dan diperbarui oleh Sukarsono (2020).
Instrumen kemampuan berpikir kritis dan kreatif dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11. Item soal terdiri dari 5 soal dimana soal dibuat berdasarkan isi dari materi dan disesuaikan berdasarkan sintak model pembelajaran CBL.
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik Analisis of Covariance (ANCOVA) dengan bantuan program komputer SPSS dan dilakukan pada taraf signifikasi 5%. Tujuan menggunakan uji Ancova adalah untuk mengetahui atau melihat pengaruh perlakuan terhadap perubahan respon dengan mengontrol perubahan lain yang kuantitatif. Hipotesis operasional pada penelitian ini sebagai berikut:
H0: Terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Conservation Based Learning (CBL) Sistem Daring Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa MTs di Jombang
H1: Tidak terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Conservation Based Learning (CBL) Sistem Daring Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa MTs di Jombang
Pengujian hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai probabilitas > 0.05, maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak
b. Jika nilai probabilitas < 0.05, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima
Data kuantitatif dari hasil tes tertulis, yang nantinya akan dianalisis dengan menggunakan program computer yaitu SPSS 21.0. Sebelum melakukan uji Ancova harus dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas.
1. Uji Normalitas mengunakan uji Skewness Kurtosis.Uji normalitasdigunakan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dalam penelitian normal atau tidak. Sampel yang di uji merupakan sampel yang diperoleh dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Skewness berhubungan dengan simetri distribusi, skewed variable (variabel menceng) adalah variabel yang nilai
mean-nya tidak ditengah-tengah distribusi. Kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu distribusi. Jika variabel terdistribusi secara normal maka nilai Kurtosis dan Skewness berada diantara -2 dan +2. Uji signifikansi Skewness dan Kurtosis menurut Ghozali (2011) dengan cara sebagai berikut:
2. Uji Homogenitas menggunakan uji Levene test. uji statistic ini digunakan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Uji homogenitas dilakukan menggunakan levene test dengan bantuan SPSS.
a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah sama (homogen)
b. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidaksama (tidak homogen)