• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2017

OLEH

NORMAN SAPUTRA SITORUS 140503114

PROGRAM STUDI STRATA 1 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

Telah diuji pada Tanggal 25 Juli 2019

TIM PENGUJI SKRIPSI

Ketua Penguji : Dra. Nurzaimah, MM., Ak.

Penguji : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.

Pembanding : Drs. Rustam, M.Si., Ak.

(6)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2019 Yang membuat pernyataan

Norman Saputra Sitorus NIM. 140503114

(7)

ABSTRAK

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PEPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdafar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dapat diakses melalui website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Populasi dari penelitian ini terdiri dari 141 perusahaan dan metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Dengan metode tersebut didapatkan sampel sebanyak 66 perusahaan dengan periode pengamatan 4 tahun, sehingga jumlah amatan untuk penelitian ini sebanyak 264 amatan. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan, digunakan analisis regresi linear berganda. Sebelum uji regresi, data terlebih dahulu diuji menggunakan uji asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen keempat variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Secara parsial, likuiditas dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas. Leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap profitabilitas. Sedangkan perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: profitabilitas, likuiditas, leverage, perputaran persediaan, pertumbuhan penjualan.

(8)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LIQUIDITY, LEVERAGE, INVENTORY TURNOVER AND SALES GROWTH TOWARD PROFITABILITY IN

MANUFACTURING COMPANIES LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE

IN 2014-2017

This study aims to analyze the influence of liquidity, leverage, inventory turnover and sales growth toward profitability in manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange in 2014-2017.

This research used secondary data which can be accessed through the website of Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id). The population of this research is 141 manufacturing companies and for the sampling method, purposive sampling is used. With this method, 66 companies are acquired as a sample with 4 years of observation period. Thus, the sum of this research is 264 observations. To analyze the influence of liquidity, leverage, inventory turnover and sales growth, used multiple linear regression analysis. Prior to regression test, the data is first tested using classical assumption test.

The results of this research showed that all of the independent variable has significant influence on profitability simultaneously. Partially, liquidity and sales growth has significant positive influence on profitability. Leverage has significant negative influence on profitability. Meanwhile, inventory turnover has not significant influence on profitability.

Key Words : profitability, liquidity, leverage, inventory turnover, sales growth

(9)

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan kemuliaan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan kemurahanNya yang telah memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan pada waktunya.

Adapun skripsi ini berjudul: Pengaruh Likuiditas, Leverage, Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan, serta dukungan dan doa dari banyak pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA selaku Ketua Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Dra. Nurzaimah, MM., Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Bapak Drs Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.

selaku Dosen Penguji dan Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak. selaku Dosen

(10)

Pembanding yang telah memberikan kritik dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang sudah banyak berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Bapak/Ibu karyawan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu dalam menyelesaikan administrasi perkuliahan.

5. Orangtua penulis yang terkasih, Ibunda Murni Br. Surbakti, opung doli L. Sitorus (alm), opung boru M. br. Simangunsong, tigan J. Br. Tarigan (alm), serta seluruh keluarga besar penulis. Terima kasih atas segala kasih sayang melalui doa, perhatian, dukungan, dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan.

6. Tim Monokrom (Imannuel, Jeremia, Keri, Samuel, Halim, Welly, Risna dan Wendy) dan teman-teman penulis mahasiswa jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. Bapak dan Ibu Gembala, Tim pelayan dan jemaat GBI ENCC yang banyak membantu dalam doa, dukungan dan perhatian untuk penyusunan skripsi ini. Kekasih (Yunida Tafenae) yang menjadi penolong bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. serta terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan penulis. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan

(11)

saran membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, Penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak dan apabila ada yang tidak tersebutkan Penulis mohon maaf, dengan besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh Penulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi Penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Medan, Juli 2019 Penulis,

Norman Saputra Sitorus_

NIM. 140503114

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 11

2.1.2 Profitabilitas ... 12

2.1.3 Likuiditas ... 14

2.1.4 Leverage (Solvabilitas) ... 16

2.1.5 Perputaran Persediaan ... 18

2.1.6 Pertumbuhan Penjualan ... 19

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 20

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian ... 25

2.3.1 Kerangka Konseptual ... 25

2.3.2 Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 31

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 33

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel ... 33

3.5.1 Klasifikasi Variabel ... 33

3.5.2 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.6 Metode Analisis Data ... 36

3.6.1 Statistik Deskriptif ... 37

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 37

(13)

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 38

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas ... 39

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.6.2.4 Uji Autokorelasi ... 40

3.6.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 41

3.7. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 41

3.7.1 Koefisien Determinasi ... 42

3.7.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 42

3.7.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 44

4.2 Hasil Penelitian ... 44

4.2.1 Statistik Deskriptif ... 44

4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 45

4.2.2.1 Uji Normalitas Data ... 45

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 48

4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 49

4.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 50

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 51

4.2.4 Uji Hipotesis ... 53

4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi ... 53

4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 54

4.2.4.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 55

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Simultan (Uji F) ... 57

4.3.2 Parsial (Uji t) ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 60

5.3 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 66

(14)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Research Gap Profitabilitas Penelitian Sebelumnya ... 7

2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Kriteria Pengambilan Sampel ... 33

3.2 Variabel dan Defenisi Operasional ... 36

3.3 Tabel Autokorelasi ... 41

4.1 Statistik Deskriptif ... 44

4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 46

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas ... 49

4.4 Hasil Uji Autokorelasi... 51

4.5 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ... 52

4.6 Hasil Uji Kofisien Determinasi ... 53

4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 54

4.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 55

(15)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman 1.1 Data Rata-rata ROA pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2014-2017... .. . 5 2.1 Kerangka Konseptual...

.26

4.1 Grafik Histogram ... 47 4.2 Grafik Normal P-Plot of Standardized Residual ... 48 4.3 Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas... 50

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

i Tabel Pengambilan Sampel Dengaaan Kriteria ... 66

ii Tabel Daftar Sampel Penelitian ... 70

iii Data Return on Assets (ROA) Tahun 2014 ... 72

iv Data Return on Assets (ROA) Tahun 2015 ... 74

v Data Return on Assets (ROA) Tahun 2016 ... 76

vi Data Return on Assets (ROA) Tahun 2017 ... 78

vii Data Current Ratio (CR) Tahun 2014 ... 80

viii Data Current Ratio (CR) Tahun 2015 ... 82

ix Data Current Ratio (CR) Tahun 2016 ... 84

x Data Current Ratio (CR) Tahun 2017 ... 86

xi Data Debt to Equity Ratio (DER) Tahun 2014 ... 88

xii Data Debt to Equity Ratio (DER) Tahun 2015 ... 90

xiii Data Debt to Equity Ratio (DER) Tahun 2016 ... 92

xiv Data Debt to Equity Ratio (DER) Tahun 2017 ... 94

xv Data Perputaran Persediaan (ITO) Tahun 2014 ... 96

xvi Data Perputaran Persediaan (ITO) Tahun 2015 ... 98

xvii Data Perputaran Persediaan (ITO) Tahun 2016 ... 100

xviii Data Perputaran Persediaan (ITO) Tahun 2017 ... 102

xix Data Pertumbuhan Penjualan (SG) Tahun 2014 ... 104

xx Data Pertumbuhan Penjualan (SG) Tahun 2015 ... 106

xxi Data Pertumbuhan Penjualan (SG) Tahun 2016 ... 108

xxii Data Pertumbuhan Penjualan (SG) Tahun 2017 ... 110

xxiii Output SPSS ... 112

xxiii Titik Persentase Distribusi F dan t ... 116

(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan sumber informasi keuangan yang utama disusun oleh perusahaan berdasarkan pada prinsip-prinsip akuntansi. Menurut PSAK revisi 2013, komponen laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Semua laporan keuangan tersebut secara garis besar menggambarkan kondisi perusahaan yang memudahkan berbagai pihak yang berkepentingan dalam menilai kinerja perusahaan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Penilaian pada kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan.

Analisis laporan keuangan menurut Horne dan Wachowicz Jr. (2012:154) adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Menurut Weston dalam Kasmir (2012:106), analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan memakai rasio-rasio keuangan seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan dan rasio penilaian. Analisa rasio keuangan dipakai untuk melihat kondisi kesehatan keuangan dan baik buruknya kinerja suatu perusahaan.

Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Pengukuran tingkat efektifitas manajemen dapat ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan dari pendapatan

(18)

investasi, dapat juga dilakukan dengan mengetahui seberapa besar rasio profitabilitas yang dimiliki. Dengan mengetahui rasio profitabilitas yang dimiliki, perusahaan dapat memonitor perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu.

Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah rasio dari efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Nilai profitabilitas menjadi ukuran bagi kesehatan perusahaan.

Profitabilitas juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup untuk jangka panjang suatu perusahaan, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang.

Profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas dari pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan, semakin terjamin pula kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menjalankan operasinya sehingga mampu meningkatkan laba yang optimal. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat menarik investor untuk menanamkan sahamnya, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah menggambarkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam menjalankan operasinya. Hal ini akan menyebabkan investor menarik dananya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan adalah likuiditas yang merupakan faktor yang harus diperhatikan perusahaan. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba, maka laba mempunyai peranan yang sangat dominan dalam perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan tersebut akan pailit atau dapat terus bertahan di suatu industri. Salah satu cara agar

(19)

kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan adalah dengan melakukan pemantauan tingkat likuiditasnya. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Semakin banyak perusahaan menahan uang kasnya maka semakin likuid perusahaan tersebut.

Masalah pendanaan merupakan hal yang penting yang dihadapi suatu perusahaan. Leverage menurut Kasmir (2012: 151), rasio solvabilitas (leverage ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang dibandingkan modal sendiri maka nilai leverage akan meningkat. Leverage yang tinggi menyebabkan beban bunga yang harus ditanggung akan meningkat.

Sehingga hal ini akan berdampak terhadap menurunnya profitabilitas.

Aktivitas operasi perusahaan juga berpengaruh terhadap profitabilitas. Salah satu diantaranya adalah perputaran persediaan. Pada perusahaan manufaktur, waktu perputaran persediaan merupakan hal yang penting, terutama pada perusahaan manufaktur yang memproduksi produk-produk yang memiliki batas waktu penggunaan atau kadaluarsanya. Perusahaan harus memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhaan pelanggan, tetapi persediaan yang berlebihan dan tidak laku terjual maka akan menambah biaya dan beban sehingga membuat laba perusahaan semakin berkurang. Dengan perputaran persediaan dapat menunjukkan hubungan antara barang yang dijual dan persediaan. Sehingga penting untuk menghitung perputaran persediaan suatu perusahaan agar dapat mengambil keputusan yang tepat terkait dengan banyaknya persediaan yang harus dimiliki. Perputaran persediaan yang tinggi menunjukkan perusahaan tidak

(20)

memerlukan waktu yang terlalu lama untuk menjual persediaannya dan mengubahnya menjadi penjualan yang menguntungkan, sehingga perusahaan dapat kembali menyediakan persediaan yang baru dan tidak menumpuk banyak persediaan yang tidak terjual di gudangnya.

Pertumbuhan suatu perusahaan yang tinggi akan dinilai memiliki prospek yang baik dan mempunyai daya tarik bagi pihak luar untuk berinvestasi. Penjualan merupakan hal yang penting untuk menilai profitabilitas. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan.

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil (Brigham dan Houston, 2006:42). Penjualan yang meningkat diikuti dengan peningkatan laba akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar baik investor maupun kreditor maka rasio hutang semakin besar daripada modal sendiri.

Perusahaan manufaktur menarik untuk dijadikan objek dalam penelitian ini karena dalam kelompok ini profitabilitasnya mengalami pergerakan yang cenderung fluktuatif selama periode penelitian (2014-2017). Ilustrasi dari informasi tersebut dicerminkan pada tabel dibawah ini.

(21)

Grafik 1.1

Sumber: diolah peneliti dari www.idx.com diakses tanggal 26 November 2018

Tabel 1.1 menunjukkan pergerakan return on assets selama 4 periode yaitu tahun 2014 sampai dengan 2017 yang mengalami fluktuatif. Pada tahun 2014 ke 2015 return on assets mengalami penurunan yaitu dari 8,28 menjadi 7,20. Pada tahun 2016 return on assets mengalami kenaikan kembali tapi tidak lebih besar dari tahun 2014 yaitu sebesar 8,05. Pada tahun 2016 ke 2017 return on assets mengalami penurunan yaitu dari 8,05 menjadi 7,01. Dari data tersebut rata-rata ROA pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI nilai tertinggi yaitu pada tahun 2014 sebesar 8,25. Sedangkan nilai ROA terendah ada pada tahun 2017 sebesar 7,01. Profitabilitas yang diukur dengan return on assets mengalami

(22)

fluktuasi terlihat dari return on assets yang mengalami perubahan baik penurunan maupun kenaikan.

Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, Beberapa penelitian yang dijadikan acuan untuk penelitian ini adalah penelitian dari Meidiyustiani (2016) mengungkapkan bahwa secara parsial variabel likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Disisi lain yaitu penelitian dari Ibrahim (2015) mengungkapkan bahwa secara parsial variabel likuiditas berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Sedangkan penelitian dari Almajali (2012), dan Widiyanti dan Bakar (2014) mengungkapkan bahwa secara parsial variabel likuiditas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian Putra (2015) dan Barus (2013) menunjukkan bahwa secara parsial variabel leverage berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, Disisi lain yaitu penelitian Almajali (2012) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Selanjutnya hasil penelitian Farhana (2016) dan Widiyanti (2014) menunjukkan bahwa secara parsial variabel perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan, namun disisi lain yaitu penelitian Mappanyuki (2017) menunjukkan bahwa perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

Penelitian lain yang dijadikan acuan untuk penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Farhana, dkk. (2016) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian oleh Putra dan Badjra (2015) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian lain adalah penelitian Mappanyuki

(23)

dan Sari (2017) dan Barus dan Leliani (2013) menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti dapat menyimpulkan pada variabel yang sama, masih ada saja terdapat inkonsistensi ataupun perbedaan-perbedaan hasil penelitian. Inkonsistensi hasil penelitian ini disebut dengan research gap. Berikut peneliti akan merangkum research gap dari variabel independen yang terdapat dalam penelitian sebelumnya. Adapun rangkumannya akan disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Research Gap Profitabilitas Penelitian Sebelumnya

Variabel Independen

Peneliti Hasil

Likuiditas

Meidiyustiani (2016) Berpengaruh Positif

Ibrahim dan Widyarti (2015) Berpengaruh Negatif Widiyanti dan Bakar (2014)

Tidak Berpengaruh Almajali (2012)

Leverage

Almajali (2012) Tidak Berpengaruh

Putra dan Badjra (2015)

Berpengaruh Negatif Barus dan Leliani (2013)

Perputaran Persediaan

Farhana, dkk (2016)

Berpengaruh Positif Widiyanti dan Bakar (2014)

Mappanyuki dan Sari (2017) Tidak Berpengaruh

Pertumbuhan Penjualan

Farhana, dkk (2016) Berpengaruh Positif

Putra dan Badjra (2015) Berpengaruh Negatif

Mappanyuki dan Sari (2017)

Tidak Berpengaruh Barus dan Leliani (2013)

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2018

Dikarenakan adanya fenomena ketidakkonsistenan hasil penelitian dari peneliti sebelumnya, maka peneliti ingin menguji kembali pengaruh dari variabel- variabel tersebut sehingga mendapatkan jawaban atas ketidakkonsistenan yang terjadi.

Berdasarkan gambaran dan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul: “Pengaruh Likuiditas, Leverage, Perputaran Persediaan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Profitabilitas

(24)

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penyusunan skripsi, yaitu:

1. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?

3. Apakah perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?

4. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?

5. Apakah likuiditas, leverage, perputaran persediaan, pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

(25)

1. Pengaruh likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

2. Pengaruh leverage berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

3. Pengaruh perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

4. Pengaruh pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

5. Pengaruh likuiditas, leverage, perputaran persediaan, pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini selain bermanfaat bagi peneliti, juga diharapkan dapat bermanfaat terhadap perusahaan-perusahaan yang diteliti dan bagi akademisi.

1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam berkaitan dengan pengaruh likuiditas, leverage perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

(26)

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat bermanfaat sebagai tambahan masukan untuk menyempurnakan penelitian selanjutnya yang sejenis dengan menggunakan atau menambah variabel agar hasil penelitian menjadi lebih lengkap dan baik.

3. Bagi para praktisi dapat bermanfaat sebagai masukan untuk pengambilan keputusan mengenai pengaruh likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Menurut Anthony dan Govindarajan (2005:269), teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara principal dan agent. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Principal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang diperoleh dari investasi mereka pada perusahaan sedangkan agent diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan tetapi juga dari tambahan lain yang terlibat dalam hubungan.

Jensen dan Meckling (1976:305) menyatakan bahwa, “Agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent”.

Keown dkk. (2001:18) menyatakan bahwa, masalah keagenan (agency problem) adalah masalah yang berasal dari konflik kepentingan antara manajer (agen) dan pemegang saham. Walaupun tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham, kenyataannya masalah keagenan dapat terjadi pada saat tujuan ini diimplementasikan. Masalah keagenan timbul akibat dari pemisahan tugas antara pemegang manajemen perusahaan dengan pemegang saham.

(28)

Di dalam sebuah perusahaan terdapat tiga pihak utama (major participant) yang memiliki kepentingan berbeda yaitu manajemen, pemegang saham dan buruh atau tenaga kerja. Keputusan yang diambil oleh manajer (agent) diharapkan mampu memaksimalkan kekayaan pemegang saham (principal), tetapi kenyataan yang terjadi di perusahaan adalah manajer cenderung memilih tindakan-tindakan yang menguntungkan kepentingan sendiri daripada mengutamakan kepentingan pemegang saham.

2.1.2 Profitabilitas

Harmono (2011:110-111) menyatakan bahwa, konsep profitabilitas ini dalam teori keuangan sering digunakan sebagai indikator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Secara konsep dapat disimpulkan bahwa kinerja fundamental perusahaan diproksikan melalui dimensi profitabilitas perusahaan memiliki hubungan kualitas terhadap nilai perusahaan melalui indikator harga saham dan struktur modal perusahaan berkenaan dengan besarnya komposisi utang perusahaan.

Profitabilitas menurut Sartono (2010:122) adalah “kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri”. Menurut Hanafi dan Halim (2003:75), “profitabilitas adalah rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas)”.

Selanjutnya menurut Munawir (2004:152), “profitabilitas (profitability) atau rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba”.

(29)

Profitabilitas seharusnya merupakan faktor yang mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidup suatu perusahaan, perusahaan itu harus berada dalam keadaan yang menguntungkan (profitable).

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan atau suatu badan usaha dalam menghasilkan laba pada suatu periode akuntansi. Dengan mengukur tingkat profitabilitas pada suatu perusahaan, kita dapat mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas aktiva operasional perusahaan tersebut dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba pada suatu periode akuntansi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat digunakan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan, terutama laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi.

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan Return on Assets (ROA) untuk mengukur profitabilitas perusahaan. Return on Assets (ROA) menurut Simamora (2006:528) adalah “suatu ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan”. Sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa Return on Assets (ROA) merupakan rasio imbalan aktiva yang dipakai untuk mengevaluasi apakah manajemen telah mendapatkan imbalan yang memadai (reasonable return) dari aktiva yang dikuasai perusahaan. Return on Assets (ROA) terhadap profitabilitas perusahaan untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi.

Menurut Prihadi (2008:68) Return on Assets yaitu (ROA, laba atas asset) mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut, dimana persentase rasio ini dinyatakan oleh rumus sebagai berikut:

(30)

2.1.3 Likuiditas

Menurut Riyanto (2008:25), “likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi”. Menurut Subramanyam (2017:141),

“likuiditas adalah kemampuan untuk mengkonversikan aset menjadi kas atau untuk memperoleh kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.”.

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek (Kasmir 2012:110).

Menurut Fred Weston yang dikutip oleh Kasmir (2012:129) menyebutkan bahwa rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan akan mampu untuk memenuhi hutang tersebut terutama hutang yang telah jatuh tempo.

Dengan kata lain, rasio likuiditas berfungsi untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Rasio likuiditas juga merupakan suatu ukuran yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya yang telah jatuh tempo, atau rasio untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam membiayai dan memenuhi kewajiban (hutang) pada saat ditagih.

Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas

(31)

1) Current Ratio (Rasio Lancar) Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar dapat digunakan untuk menutupi kewajiban jangka pendek/hutang lancar. Semakin besar perbandingannya maka semakin tinggi kemampuan suatu perusahaan menutupi kewajiban jangka pendek.

Current Ratio dihitung dengan rumus:

2) Quick Ratio (Rasio Cepat)

Menurut Kasmir (2012:137), “rasio cepat ini adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan (inventory)”.

Rasio ini tidak memperhitungkan persediaan karena persediaan membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk diuangkan dibandingkan aktiva lain. Quick Ratio ini terdiri dari piutang dan surat-surat berharga yang dapat diuangkan dalam waktu relatif pendek, jadi semakin besar rasio ini semakin baik kondisi suatu perusahaan.

Quick Ratio dihitung dengan rumus:

3) Cash Ratio (Rasio Kas)

Rasio ini adalah rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang lancar. Dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang

(32)

menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar untuk tahun tertentu.

Cash Ratio dihitung dengan rumus:

Utang lancar sebagai parameter dari likuiditas, penulis menggunakan current ratio (CR) dalam penelitian ini karena dalam praktiknya menurut Kasmir (2012:135), “sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200% (2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi perusahaan”. Menurut Kasmir (2012:11), “Current Ratio yang tinggi juga menunjukkan posisi para kreditor yang baik karena ada kemungkinan yang lebih besar bahwa hutang perusahaan akan dibayar pada waktunya”.

2.1.4 Leverage (Solvabilitas)

Menurut Riyanto (2008:32), “Leverage suatu perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini dilikuidasikan”. Leverage perusahaan dapat dihitung dengan beberapa indikator rasio seperti debt ratio (debt to total asset ratio). Debt to equity ratio, longterm debt to equity ratio, tangible assets debt coverage, current liabilities to net worth, time interest earned, dan fixed charge coverage.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) untuk mengukur leverage perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang membandingkan hutang perusahaan dengan total ekuitas.

(33)

Hasil perhitungan rasio leverage harus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya atau rata-rata industri yang sejenis untuk mengetahui bagaimana perusahaan memanajemen pendanaannya.

Menurut Darsono (2005:54), “untuk menilai rasio ini faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah stabilitas laba perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki catatan laba yang stabil, peningkatan dalam hutang lebih bisa ditoleransi daripada perusahaan yang memiliki catatan laba yang tidak stabil”.

Rasio DER ini menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban dengan ekuitas. Erich (1997:74) menyatakan bahwa, “rasio hutang terhadap ekuitas adalah suatu usaha untuk memperlihatkan, dalam format lain, proporsi relatif hak pemberi pinjaman terhadap hak kepemilikan dan digunakan sebagai ukuran peranan hutang. Rasio DER dapat dihitung dengan rumus total hutang atau total kewajiban dibagi dengan modal pemegang saham.”

Darsono (2005:54) juga menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. DER yang tinggi berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga akan semakin besar yang berarti mengurangi laba atau keuntungan. Sebaliknya, tingkat DER yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang semakin tinggi.

(34)

2.1.5 Perputaran Persediaan

Rasio Aktivitas menunjukkan seberapa efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber dayanya. Rasio ini juga dapat digunakan menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Perputaran persediaan merupakan salah satu rasio untuk mengukur aktivitas perusahaan.

Perputaran persediaan (Inventory Turnover) dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah suatu persediaan lambat dalam proses penjualan atau pemakaiannya dalam kegiatan perusahaan. Inventory turnover menunjukkan berapa kali persediaan berputar selama satu tahun. Perputaran persediaan adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan persediaan menjadi kas.

Semakin cepat persediaan terjual, semakin cepat perusahaan mendapatkan keuntungan investasi (Riyanto, 2008).

Menurut Harahap (2008:308), perputaran persediaan adalah menunjukkan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal. Semakin cepat perputarannya semakin baik karena dianggap kegiatan penjulan berjalan cepat. Dengan demikian sangat dimungkinkan bahwa hubungan antara Inventory Turnover dengan ROA adalah positif. Semakin besar inventory turnover akan semakin baik karena berarti semakin efisien seluruh aktiva yang digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan (Robert Ang, 1997). ROA yang meningkat karena dipengaruhi oleh inventory turnover (Brigham dan Houston, 2006). Rasio Inventory Turnover dapat dihitung dengan rumus:

(35)

2.1.6 Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan didefinisikan sebagai perubahan penjualan per tahun. Kesuma (2009) juga menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan (growth of sales) adalah kenaikan jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Dimana dalam penelitian ini, pertumbuhan perusahaan diukur dengan pertumbuhan penjualan yang didapat dari selisih penjualan tahun sekarang dengan tahun lalu dibagi dengan harga pasar ekuitas perusahaan. Semakin tinggi angka sales growth, maka perusahaan mengalami pertumbuhan penjualan yang bagus.

Pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh di dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan dan nilai perusahaan. Dimana pertumbuhan penjualan yang ditandai dengan peningkatan market share yang akan berdampak pada peningkatan penjualan dari perusahaan sehingga akan meningkatkan profitabilitas dari perusahaan. (Pagano & Schlvardi, 2003). Pertumbuhan penjualan yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa depan sehingga perusahaan memiliki kemampuan dalam memberikan return saham yang tinggi kepada investor.

Menurut Barton dkk. (1989: 60), pertumbuhan penjualan mencerminkan manisfestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang.

(36)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Hasil dari beberapa penelitian terdahulu akan dijadikan bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Mappanyuki dan Sari (2017) dalam jurnalnya yang berjudul The Effect Of Sales Growth Ratio, Inventory Turn Over Ratio, Growth Opportunity To Company’s Profitability (Survey In Indonesia’s Stocks Exchange) melakukan penelitian mengenai pengaruh Sales Growth Ratio, Inventory Turn Over Ratio, Growth Opportunity terhadap profitabilitas pada perusahaan yang terdaftar Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa SGR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan NPM tetapi berpengaruh terhadap ROE. Variabel ITO tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA dan ROE tetapi berpengaruh terhadap NPM. Kemudian GWOP tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA, ROE dan NPM.

2. Farhana, et.al., (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas yang diproksikan dengan ROA adalah perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

(37)

3. Meidiyustiani (2016) melakukan penelitian mengenai pengaruh modal kerja, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, likuiditas (current ratio) terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah modal kerja, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, likuiditas (current ratio) yang diterapkan perusahaan.

penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja (working capital turn over) dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan sedangkan Likuiditas (current ratio) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

4. Ibrahim dan Widyarti (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage, likuiditas, perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah leverage, likuiditas, perputaran modal kerja dan pertumbuhan penjualan. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Current ratio (CR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Working capital turnover (WCT) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA).

(38)

5. Putra dan Badjra (2015) melakukan penelitian mengenai pengaruh leverage, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah leverage, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas.

6. Widiyanti dan Bakar (2014) melakukan penelitian mengenai Working Capital Turnover, Cash Turnover, Inventory Turnover, Current Ratio terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan Property Real Estate yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi.

Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah Working Capital Turnover, Cash Turnover, Inventory Turnover, Current Ratio Hasil penelitian menunjukkan bahwa Working Capital Turnover (WCTO) dan Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Cash Turnover (CTO) dan Inventory Turnover (ITO) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Hasil penelitian juga menunjukkan ada pengaruh secara simultan antara variabel independen Working Capital Turnover (WCTO), Cash Turnover (CTO), Inventory Turnover (ITO), Current Ratio (CR) terhadap variabel dependen profitabilitas (ROA).

7. Barus dan Leliani (2013) melakukan penelitian mengenai analisis faktor- faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang

(39)

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah current ratio, total asset turnover, debt to equity ratio, debt ratio, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan yang diterapkan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio, debt to equity ratio dan pertumbuhan penjualan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas sedangkan variabel total asset turnover, debt ratio dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

8. Almajali (2012) dalam jurnalnya yang berjudul Factors Affecting the Financial Performance of Jordanian Insurance Companies Listed at Amman Stock Exchange mengambil objek penelitian perusahaan asuransi di Yordania yang terdaftar dalam Bursa Efek Amman tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi. Penelitian ini mengungkap faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah leverage, likuiditas, umur perusahaan, ukuran perusahaan dan indeks kompetensi manajemen yang diterapkan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage, likuiditas, umur perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas sedangkan variabel ukuran perusahaan dan indeks kompetensi manajemen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas.

Untuk mempermudah dalam membandingkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka hasil penelitian tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut.

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

(40)

No Nama Peneliti

Variabel

Penelitian Kesimpulan

1 Almajali (2012) Var. Independen 1. Leverage 2. Liquidity 3. Age 4. Size

5. Management competence Index Var. Dependen Financial Performance

- (Return on Assets)

Leverage has no a significant statistical impact on Financial Performance (Return on Assets).

Liquidity has no a significant statistical impact on Financial Performance (Return on Assets).

Company age has no significant statistical impact on Financial Performance (Return on Assets).

Size has a significant statistical impact on Financial Performance (Return on Assets).

Management competence index has a significant statistical impact on Financial Performance (Return on Assets).

2 Barus dan Leliani (2013)

Var. Independen - current ratio - total asset

turnover

- debt to equity ratio - debt ratio

- pertumbuhan penjualan

- ukuran perusahaan Var. Dependen

Return on Assets

CR dan DER tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap profitabilitas TATO dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap profitabilitas

DR berpengaruh secara signifikan dan negatif terhadap profitabilitas

Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap profitabilitas

CR, TATO, DER, DR, pertumbuhan

penjualan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ROA

3 Widiyanti dan Bakar (2014)

Var. Independen - Working Capital

Turnover

- Cash Turnover - Inventory

Turnover - Current Ratio Var. Dependen Return on Assets

Working Capital Turnover (WCTO) dan Current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA

Cash Turnover (CTO) dan Inventory Turnover (ITO) berpengaruh positif signifikan terhadap ROA

ada pengaruh secara simultan antara variabel independen Working

Capital Turnover (WCTO), Cash Turnover (CTO), Inventory Turnover (ITO), Current Ratio (CR) terhadap variabel dependen Profitabilitas (ROA)

4 Ibrahim dan Widyarti (2015)

Var. Independen - Leverage - Likuiditas - Perputaran Modal

Kerja

- Pertumbuhan

Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Current ratio (CR) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

(41)

Penjualan Var. Dependen Profitabilitas (Return on Assets)

Working capital turnover (WCT) memiliki pengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA).

Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

5 Putra dan Badjra (2015)

Var. Independen - Leverage - Pertumbuhan

penjualan

- Ukuran perusahaan Var. Dependen

Return on Assets

Leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas

Pertumbuhan penjualan dan Ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas

6 Farhana, dkk.

(2016)

Var. Independen - Perputaran

Persediaan - Pertumbuhan

Penjualan Var. Dependen Return on Assets

Perputaran Persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA).

7 Meidiyustiani (2016)

Var. Independen - Modal kerja - Ukuran perusahaan - Pertumbuhan

penjualan

- Likuiditas (current ratio)

Var. Dependen Return on Assets

Modal kerja (working capital turn over) dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan.

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

Likuiditas (current ratio) berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan.

8 Mappanyuki dan Sari (2017)

Var. Independen - Sales Growth

Ratio

- Inventory Turn Over Ratio - Growth

Opportunity Var. Dependen

- Return on Assets - Net Profit Margin - Return on Equity

Sales Growth Ratio (SGR no significant effect to ROA and NPM, while the profitability ROE significant effect.

Inventory Turnover Ratio (ITO) no significant effect on ROA and ROE, while the profitability NPM significant effect.

Growth Opportunity (GWOP) no significant effect on ROA, NPM and ROE.

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2018

2.3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.3.1 Kerangka Konseptual

(42)

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka dapat digambarkan suatu kerangka konseptual teoritis yang menyatakan bahwa likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan merupakan faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang di dalam penelitian ini diukur dengan rasio return on assets (ROA). Skema kerangka konseptualnya adalah sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2018

Penelitian ini menggunakan 4 variabel independen yaitu likuiditas (Current Ratio), leverage (DER), perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan. Variabel dependennya adalah profitabilitas yang diukur dengan rasio return on assets (ROA).

1) Hubungan Likuiditas dengan Profitabilitas

Menurut Kasmir (2012:110), rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Beberapa ukuran yang digunakan untuk mengukur

Profitabilitas (Y)

Likuiditas (X1)

Leverage (X2)

Perputaran Persediaan (X3)

Pertumbuhan Penjualan

(X4)

(43)

tingkat likuiditas suatu perusahaan yaitu current ratio (rasio lancar), quick ratio (rasio cepat) dan cash ratio (rasio kas). Rasio yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah current ratio (rasio lancar) karena rasio lancar merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek suatu perusahaan.

Menurut Kasmir (2012:132), Rasio lancar adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat dihitung dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total hutang lancar.

Peneliti menggunakan rasio lancar dalam penelitian ini karena dalam praktiknya, sering kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200%

(2:1) yang terkadang sudah dianggap sebagai ukuran yang cukup baik atau memuaskan bagi perusahaan (Kasmir, 2012:135).

Current ratio merupakan salah satu rasio likuiditas, yaitu rasio yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi current ratio suatu perusahaan berarti semakin kecil resiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya resiko yang akan ditanggung pemegang saham juga semakin kecil (Ang, 1997). Tingkat current ratio yang tinggi menunjukkan posisi para kreditor yang baik karena ada kemungkinan yang lebih besar bahwa hutang perusahaan akan dibayar pada waktunya. current ratio yang tinggi dapat digunakan sebagai modal kerja

(44)

dalam rangka antisipasi terhadap pembayaran hutang jangka pendek yang harus segera dibayar sehingga nilai beban bunga akan semakin kecil. Hal tersebut akan menimbulkan kenaikan pada laba (profitabilitas). Dengan demikian diduga semakin besar nilai CR maka semakin besar juga ROA.

2) Hubungan Leverage dengan Profitabilitas

Menurut Riyanto (2008:32), “Leverage perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan sekiranya saat ini dilikuidasikan”. Leverage perusahaan dapat dihitung dengan beberapa indikator rasio, namun yang digunakan penulis dalam penelitian ini hanya Debt to Equity Ratio (DER). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang membandingkan hutang perusahaan dengan total ekuitas. Darsono (2005:34) menyebutkan bahwa, Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. DER yang tinggi berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti beban bunga semakin besar yang mengurangi laba atau keuntungan. Sebaliknya tingkat DER yang rendah menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, karena menyebabkan tingkat pengembalian yang tinggi.

3) Hubungan Perputaran Persediaan dengan Profitabilitas

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan berputas selama satu tahun. Perputaran Persediaan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola persediaan barang dagangan. Semakin

(45)

tinggi perputarannya menunjukkan perusahaan semakin efisien dalam menekan biaya atas persediaan tersebut. Jika perputaran persediaan perusahaan meningkat berarti persediaan perusahaan laku terjual sehingga akan meningkatkan penjualan. Penjualan tersebut akan memberikan laba bagi perusahaan. Jadi dapat diasumsikan bahwa jika perputaran persediaan menunjukkan angka yang tinggi maka penjualan akan menunjukkan angka yang tinggi juga. Penjualan yang tinggi akan menyebabkan laba yang tinggi.

Dengan demikian, semakin besar perputaran persediaan maka nilai Return on Assets akan semakin besar juga.

4) Hubungan Pertumbuhan Penjualan dengan Profitabilitas

ROA merupakan perkalian antara faktor net profit margin dengan perputaran aktiva. Net profit margin menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan. Dan perputaran aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang dimilikinya. Berdasarkan model tersebut menunjukkan bahwa besar kecilnya net profit margin dan perputaran aktiva suatu perusahaan sangat ditentukan oleh net sales. (Bambang, 2001). Dengan kata lain bahwa ROA sangat dipengaruhi aktivitas pertumbuhan penjualan (Sales Growth) dari suatu perusahaan. Tingkat pertumbuhan penjualan suatu perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA. Berdasarkan teori dari Robert Ang (1997) menyatakan bahwa ROA sangat dipengaruhi oleh aktivitas penjualan dari perusahaan. Sehingga dapat diambil

(46)

kesimpulan dengan meningkatnya aktivitas penjualan (sales) menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan yang tercermin melalui ROA.

2.3.2 Hipotesis Penelitian

H1: Likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas H2: Leverage berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

H3: Perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas H4: Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif terhadap profitabilitas H5: Likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas

(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif kausal atau hubungan sebab akibat. Menurut Erlina (2008:70) hubungan sebab akibat, jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan variabel Y. Jenis penelitian ini berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi atau bertanggung jawab atas perubahan- perubahan dalam variabel lainnya.

Adapun yang menjadi variabel independen di dalam penelitian ini adalah likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan.

Sedangkan variabel dependennya adalah profitabilitas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pengujiannya menggunakan data berupa angka dan yang diolah dengan prosedur statistik (Erlina, 2011:12-14).

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. “Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data” (Erlina, 2008:24). Data yang diperoleh meliputi laporan keuangan perusahaan manufaktur periode 2014-2017.

Data untuk penelitian ini didapatkan dari situs www.idx.co.id sesuai dengan periode pengamatan.

(48)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Erlina (2008:75) populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.

Menurut Sumarni (2006:70), sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Adapun yang menjadi kriteria dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen pada periode 2014-2017.

2. Perusahaan memperoleh laba selama tahun 2014-2017

3. Perusahaan mencantumkan informasi informasi lain yang terkait variabel- variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

(49)

Tabel 3.1

Kriteria Pengambilan Sampel

No Kriteria

Jumlah Pelanggaran

Kriteria

Akumulasi

1

Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen pada periode 2014-2017.

(15) 126

2 Perusahaan memperoleh laba selama tahun 2014-2017. (60) 66

3

Perusahaan mencantumkan informasi-informasi lain yang terkait variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

(0) 66

Sumber: Hasil Olahan Peneliti, 2018

Berdasarkan kriteria di atas, maka diperoleh 66 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria penelitian. Perusahaan-perusahaan tersebut terlihat pada lampiran.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan cara mengunduh dari situs www.idx.co.id sesuai dengan periode pengamatan.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.5.1 Klasifikasi Variabel

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas, leverage, perputaran persediaan dan pertumbuhan penjualan.

Referensi

Dokumen terkait

Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih

Salah satu ratio tersebut adalah ratio likuiditas yang merupakan analisis mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya pada saat jatuh tempo..

Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo

1) Rasio Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. 2) Rasio Solvabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban financial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar

Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat

Rasio likuiditas adalah rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek yang segera jatuh tempo (Nofrivul, 2008:9). Fungsi dari rasio

a) Rasio lancar, sering dikenal sebagai curent ratio, adalah rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek atau yang jatuh