• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media adalah salah satu wahana dari sebuah pesan dan informasi yang sumber pesannya berasal dari guru kemudian ditransferkan kepada penerima pesan yang disebut siswa, pesan yang disampaikan berisi materi pembelajaran tujuannya agar terjadinya proses belajar-mengajar setiap siswa. Dalam pemilihan media pembelajaran perlu dipahami pula bahwa belum adanya satu pedoman yang pasti dan jelas tentang pemilihan sebuah media dikarenakan terdapat banyak jenis dan media.

Media pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan objek yang mempunyai dimensi, akan tetapi sebuah kegiatan bisa menjadi sebuah media pembelajaran.

Menurut Ali (2010: 89) mengatakan bahwa: “Media pembelajaran diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar”. Sedangkan menurut Musfiqon (2012: 27) mengatakan bahwa: “Media pembelajaran sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di

(2)

sekolah”. Menurut Sadiman (2010:12) mengatakan bahwa : “Media pembelajaran bisa diartikan sebagai pesan, sumber, saluran, dan penerima pesan adalah komponen- komponen proses komunikasi. Pesan yang disampaikan adalah ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesan bisa guru, siswa, buku dan media. Saluran atau media yang digunakan adalah media pembelajaran”.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, dan peranan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Berdasarkan pengertian dan penjelasan mengenai media pembelajaran, media pembelajaran mempunyai beragam fungsi. Secara definisi, fungsi-fungsi tersebut kadang berbeda.

Fungsi media pembelajaran menurut Musfiqon ( 2012: 33) “Media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :

1. Menarik Perhatian Siswa

Terkadang siswa kurang tertarik atau antusias terhadap suatu pelajaran dikarenakan materi pelajaran yang sulit dan susah dicerna. Dengan media pembelajaran, suasana kelas akan lebih fresh dan siswa dapat lebih berkonsentrasi, terlebih ketika media pembelajaran yang digunakan bersifat unik dan menarik.

2. Memperjelas Penyampaian Pesan

Dalam pelajaran, terkadang ada hal-hal berkonsep abstrak yang sulit bila dijelaskan secara lisan. Misalnya bagian-bagian tubuh manusia. Dengan media pembelajaran,

(3)

seperti misalnya video, gambar ataupun kerangka manusia tiruan siswa akan lebih jelas memahami apa yang dijelaskan oleh guru di kelas.

3. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu, dan Biaya

Ketika menjelaskan tentang misalnya hewan-hewan karnivora tidak mungkin rasanya kita membawa harimau, singa atau buaya kedalam kelas. Dengan media pembelajaran seperti gambar, siswa mengerti apa yang dimaksudkan guru walaupun belum melihat bentuk objek secara langsung.

4. Menghindari Kesalahan Tafsiran

Ketika guru berbicara secara verbal, sudut pandang murid kadang berbeda antara satu dengan lainnya dan maksud yang disampaikan guru berbeda dengan pemahaman para murid. Dengan media pembelajaran tafsir sebuah teori menjadi sama dan tidak ada kesalah pahaman informasi.

5. Mengakomodasi Perbedaan Tipe Gaya Belajar Siswa

Manusia dibekali kemampuan berbeda-beda, termasuk dalam hal gaya belajar.

Dalam sebuah teori, setidaknya ada tiga tipe gaya belajar, yakni Visual, auditori dan kinestetik. Dengan memperpadukan media pembelajaran dalam bentuk audio, audio video, gambar atau tulisan. Siswa yang lemah dalam menangkap pelajaran secara lisan bisa tertutupi dengan media pembelajan lain yang lebih dia pahami.

6. Mencapai Tujuan Pembelajaran Secara Efektif

Dengan media pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas diharapkan sukses sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh tenaga pendidik di kelas”.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk memperbesar perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan gairah

(4)

belajar siswa, media pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dengan demikian dapat memberikan pemikiran yang teratur dan tidak mudah untuk dilupakan. Media juga dapat memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siwa dengan memanipulasi keadaan sekitar, peristiwa, atau objek tertentu. Keuntungan lain dari media adalah dapat meletakkan dasar berpikir untuk siswa dan bisa mendorong siswa untuk bertanya dan berdiskusi sesuai dengan apa yang belum diketahui dan di pahami.

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2009: 29) mengatakan bahwa : “Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa macam jenis. Diantara jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut :

1. Media Cetak

Media pembelajaran dalam bentuk cetak adalah media yang berasal dari teks, gambar serta ilustrasi pendukung lainnya yang digunakan sebagai penyampai informasi belajar. Media cetak terbagi kedalam tiga golongan, yaitu :

a. Media cetak lepas seperti buku, modul, majalah, gambar, leaflet, handout dan foto-foto.

b. Media cetak dipajang seperti poster, peta, papan planel, dan mading.

c. Media cetak diproyeksikan seperti OHP atau slide proyektor.

2. Media Audio

Media audio adalah media berbasis suara, bunyi-bunyian dan kesan non-verbal.

Media pembelajaran ini cocok untuk siswa bertipe auditori. Contoh media audio diantaranya radio, cd dvd player, mp3, game interaktif dan lain-lain.

(5)

3. Media Audio Visual

Media yang menayangkan gambar dan audio dalam waktu bersamaaan. Media ini adalah media yang dapat didengar sekaligus dilihat.

4. Multimedia Interaktif

Multimedia Interaktif adalah media pembelajaran berbasis multimedia yang dilengkapi alat pengontrol yang dapat dioperasikan pengguna sehingga alat dapat memberi respon dan ada hubungan timbal-balik antara alat dan pengguna.

5. Media E-Learning

E-learning adalah media pembelajaran berbasis elektronik yang memanfaatkan komputer atau laptop yang terhubung dengan jaringan komputer ataupun jaringan internet.

Media pembelajaran ini adalah media modern yang sudah banyak diterapkan. Elektronik learning atau e-learning mencakup pembelajaran berbasis website, mobile (m-learning) dan juga blended learning.

6. Media Realita

Media pembelajaran realita adalah alat atau benda yang terdapat dalam kehidupan nyata. Umumnya benda ini adalah benda alam yang dapat ditemukan disekitar tempat belajar atau dalam kehidupan sehari-hari. Seperti tumbuhan, bebatuan, pepohonan dan sebagainya”.

d. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Arsyad (2009:26) ada beberapa manfaat praktis penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :

(6)

1. Media pembelajaran memiliki manfaat untuk memperjelas sebuah penyajian pesan dan informasi sehingga dapat membantu melancarkan serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

2. Media pembelajaran memiliki manfaat untuk membantu mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi untuk belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan lingkungan di sekitarnya, kemungkinan besar siwa belajar sendiri- sendiri sesuai dengan kemampuan minat dan bakatnya.

3. Media pembelajaran memiliki manfaat untuk dapat mengatasi keterbatasan antara indera, ruang, dan waktu.

Selaras dengan pernyataan Arsyad (2009:26) tentang pemanfaatan media pembelajaran, menjelaskan secara lebih khusus tentang pemanfaatan sebuah media pembelajaran yaitu :

a. Penyampaian materinya menjadi sangat berseragam.

b. Proses pembelajarannya menjadi lebih mudah dan menarik.

c. Pembelajarannya lebih interaktif.

d. Dapat meningkatkan semangat belajar siswa.

e. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif.

e. Penggunaan Media Pembelajaran

Perkembangan teknologi beberapa tahun belakangan ini mengalami banyak kemajuan yang pesat, Dampak dari perkembangannya telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari serta mendapatkan informasi. Salah satu bidang yang mendapat dampak yang cukup rendah dengan perkembangan teknologi yaitu bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dari

(7)

pendidik kepada siswa yang berisi informasi-informasi pendidikan. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan dibidang teknologi maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut penggunaan media pendidikan yang lebih bervariasi dan inovatif seperti penggunaan komputer dan laptop.

f. Karakteristik Media Pembelajaran

Menurut Musfiqon (2012: 70) mengatakan bahwa: “Media pembelajaran mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya.

Karakteristik tersebut dikelompokan disesuaikan dengan jenis dan juga penggunannya dalam proses sebagai berikut :

1. Media Visual adalah media yang hanya dapat dilihat dan didalamnya terdapat unsur- unsur berupa bentuk, garis, tekstur, dan sebagainya.

2. Media audio adalah media yang hanya dapat didengar isi pesan media ini diterima melalui indra pendengaran atau telinga.

3. Media audio visual adalah media kombinasi audio dan visual dia dapat menampilkan unsur verbal dan juga suara artinya dia dapat didengar dan dilihat secara bersamaan.

4. Multimedia adalah media yang merangsang semuda indra dalam satu kegiatan pembelajaran”.

g. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Menggunakan media pembelajaran guru harus memastikan bahwa media yang dipilih sesuai dengan kebutuhan tujuan pembelajaran. Untuk itu ada beberapa hal utama yang harus diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran setidaknya ada tiga hal yang perlu dijadikan pertimbangan dalam pemilihan media pembelajaran,

(8)

diantaranya yaitu tujuan pemilihan media, karakteristik media, alternatif media pembelajaran yang dipilih.

1. Hakikat Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat mendapatkan pengalaman yang bermakna. Pembelajaran terpadu sendiri adalah pembelajaran yang dapat menghubungkan berbagai gagasan, konsep, konsep keterampilan, sikap dan nilai baik dalam satu pelajaran maupun antar pelajaran Permendikbud No. 57 Tahun 2014 (Malawi & Kadarwati.2017:1).

Menurut T. Raka Joni (dalam Kadir & Asrohah, 2015:6) Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang dapat membuat siswa secara individual atau kelompok aktif dalam mencari, menggali, serta menemukan konsep, prinsip pengetahuan secara holistik, bermakna dan autentik. Selain itu pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menekankan siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran untuk memecahkan masalah, sehingga dapat menumbuhkan kreatifitas siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Pembelajaran tematik menurut Hadi Subroto (dalam Kadir &Asrohah, 2015:6) pembelajaran tematik adalah pembelajaran dengan satu pokok bahasan atau dengan tema tertentu yang dapat dihubungkan dengan pokok bahasan lain, yang dilakukan secara langsung atau direncanakan, baik dalam satu mata pelajaran atau lebih dan disertakan dengan berbagai pengalaman belajar siswa, maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna. Jadi pembelajaran tematik yaitu pembelajaran yang menggunakan tema

(9)

tertentu untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari – hari sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa .Sesuai dengan pendapat tersebut, Prastowo (dalam Kuncahyono, 2017: 775) menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah proses pembelajaran yang bermakna dan berwawasan multikurikulum yaitu pembelajaran yang berwawasan tentang penguasaan materi atau bahan ajar dan pengembangan kemampuan berpikir matang dan bersikap dewasa dalam memecahkan masalah kehidupan.

Berdasarkan penjelasan di atas pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga siswa dapat mendapatkan pengalaman yang bermakna. Pembelajaran tematik juga lebih menekaknkan pada siswa untuk aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran untuk mmperoleh pengalaman langsung, sehingga bisa terlatih dalam menemukan pengetahuan sendiri.

b. Tujuan Pembelajaran Tematik

Berdasarkan buku panduan pembelajaran tematik menurut (Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016:10) adapun tujuan pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:

1) Mudah memusatkan perhatian pada suatu tema dan topik tertentu.

2) Mempelajari pengethuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama.

3) Memiliki pemahaman terhadap materi pembelajaran yang lebih mendalam dan berkesan.

4) Lebih bergairah saat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti bercerita, bertanya, menulis, sekaligus mempelajari yang lain.

5) Merasakan manfaat belajar karena materi yang disajikan lengkap dengan tema yang jelas.

(10)

6) Guru dapat menghemat waktu.

c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pembelajaran Tematik Kelas 4 SD

Sesuai dengan kurikulum 2013 yang terpadu mata pembelajaran tematik. Dalam kurikulum 2013 juga terdapat kompetensi dasar, kompetensi inti, dan indikator yang disesuaikan dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 21 tahun 2016 tentang standar isi dan pendidikan dasar menengah.

a. Kompetensi Inti

1). Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2). Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.

3). Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca dan menanya) berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.

4). Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi Dasar dan Indikator

Muatan KD Indikator

IPS

1.2. Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

1.2.1. Mengidentifikasi keragaman sosial, budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

1.2.2. Menyebutkan keragaman sosial, budaya di provinsi setempat sebagai

(11)

4.2. Menyajikan hasil identifikasi mengenai keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

4.2.1. Menuliskan keragaman sosial, budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

4.2.2. Mengkomunikasikan keragaman sosial, budaya di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta karakteristik ruang.

Bahasa Indonesia

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri

3.7.1. Megidentifikasi teks gagasan pokok tentang keunikan rumah adat, pakaian adat, dan senjata tradisional minangkabau.

3.7.2. Menjelaskan teks keunikan rumah adat, pakaian adat, dan senjata tradisional minangkabau.

4.7.1. Menuliskan gagasan pokok dan informasi baru dari teks bacaan dengan bahasa sendiri.

4.7.2. Mengkomunikasikan gagasan pokok dan informasi baru dari teks bacaan dengan bahasa sendiri.

PPKn 1.4. Mengidentifikasi berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

4.2. Menyajikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, sosial, dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

1.4.1. Menjelaskan berbagai bentuk keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

1.4.2. Menunjukkan Berbagai bentuk keragaman suku bangsa, dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

4.2.1. Menuliskan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

4.2.2. Mengkomunikasikan berbagai bentuk keragaman suku bangsa, dan budaya Indonesia yang terikat persatuan dan

(12)

kesatuan sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan kompetensi dasar dan indikator diatas peneliti menggunakan kompetensi dasar, indikator dan 3 muatan yaitu IPS, Bahasa Indonesia, dan PPKn.

c. Landasan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik mempunyai landasan sebagai penopang dalam kegiatan pembelajaran. Secara garis besar terdapat tiga landasan dalam pembelajaran tematik, yaitu sebagai berikut :

1. Landasan Filosofis

Landasan ini mempunyai tiga arah filsafat yakni; progresivisme, dan humanisme.

2. Landasan Psikologis

Dalam pembelajaran tematik, sangat berkaitan dengan psikologi perkembangan siswa dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan sangat diperlukan dalam menentukan materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada siswa supaya tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik itu sendiri. Psikologi belajar memberikan konstribusi dalam hal bagaimana materi pembelajaran tematik tersebut bisa dan juga dapat di sampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa tersebut mempelajarinya.

3. Landasan yuridis

Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan kebijakan atau peraturan yang dapat mendukung kegiatan dan pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.

d. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai salah satu model pembelajaran di sekolah dasar , pembelajaran tematik memiliki berbagai macam karakteristik yaitu sebagai berikut :

(13)

1. Berpusat pada siswa

Maksudnya adalah semua arah dan tujuan pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa itu sendiri, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang hanya memfasilitasi yang sangat dibutuhkan oleh siswa dalam mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan bakat dan minatya.

2. Memberikan pengalaman langsung

Siswa diharapkan bisa mengalami sendiri suatu proses pembelajarannya dimulai dari persiapan, proses sampai ke produknya. Proses ini terjadi apabila siswa memanfaatkan dirinya sendiri untuk dijadikan sebagai sebuah pengalaman dalam belajar.

3. Pemisahan antar Pembelajaran

Sesuai dengan karakter pembelajaran tematik yang terintegrasi maka pemisahan antara berbagai mata pelajaran disajikan dalam satu tema dan dalam satu tema tersebut mengandung banyak mata pelajaran.

4. Bersifat fleksibel.

Yaitu pendidik harus bisa mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran yang lainnya, bahkan bisa juga mengaitkan kehidupan siswa dengan lingkungan sekolahnya.

5. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat siswa

Pembelajaran tematik biasanya memberikan dorongan untuk timbulnya minat dan motivasi belajar siswa yang dimana hasil pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik harus mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

(14)

6. Menggunakan prinsip PAKEM

Dari prinsip bahwa belajar harus melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan kreativitas peserta didik tetapi juga harus mencapai tujuan atau sasarannya.

7) Holistik

Adalah suatu gejala dimana akan menjadi pusat perhatian dalam sebuah proses pembelajaran terpadu diamati dan dikajidari beberapa bidang kajian dan sekaligus tidak dari sudut pandang yang berbeda-beda sehingga membuat siswa sulit untuk memahaminya.

8) Bermakna

Kebermaknaan pembelajaran akan semakin meningkat apabila sudah sesuai dengan kebutuhan siswa itu sendiri, paling tidak kebermaknaan suatu pembelajaran ditunjukkan dengan adanya suatu bentuk jalinan antara konsep yang saling berhubungan antara pengetahuan dan juga pengamalan.

e. Kelebihan dan Keunguulan Dalam Pembelajaran Tematik.

Dalam pelaksanaan sebuah pembelajaran yang memanfaatkan tema mempunyai keunggulan sebagau berikut :

1) Pengalaman dan kegiatan belajar yang relevan dengan tingkat perkembangan siswa.

2) Suasana belajar akan bertahan lama.

3) Menimbulkan keterampilan berpikir dan skill siswa.

4) Menimbulkan dan mengembangkan keterampilan sosial ssiwa seperti; kerjasama, toleransi, dan kebersamaan dengan orang lain terutama teman sebayanya.

(15)

Dalam pembelajaran tematik mempunyai beberapa kendala yaitu sebagai berikut :

a. Perencanaan pembelajaran tematik sangat memakan waktu yang lebih banyak yaitu mulai dari penyusunan sebuah matriks, tematik, jaring laba-laba program semester, silabus dan RPP sekaligus dibuat untuk 1 semester.

b. Tidak berurutan materi yang disajikan kecuali matematika dalam 1 semester.

c. Menyiapkan media yang diperlukan dan disesuaikan dengan pemilihan tem B. Kajian Penelitian yang Relevan.

1. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitian terdahulu, Adapun persamaan dan perbedaannya adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Terdahulu Persamaan Perbedaan Hasil

a. Dilakukan oleh Sri Subarinah (2011) Penggunaan Koper Matik untuk

mengimpelementasikan dan mengembangkan pembelajaran

(PAKEM) Siswa kelas IV, V, dan VI SDN 44 Ampena

Penelitian digunakan di jenjang Sekolah dasar Menggunakan media koper

Materi yang digunakan yaitu mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran (PAKEM) Materi yang digunakan pada pembelajaran KTSP

Media koper matik dapat

meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah realistik

b. Dilakukan oleh Dodik Hendrawan (2016) Pengembangan media koper LGC (Lisstrik Gerak Cahaya) pada materi energi alternatif mata pelajaran IPA Kelas IV SDN

Petungsewu 02 Malang

Persamaan peneliti terdahulu dengan peneliti yang dilakukan samasama mengambangkan media koper

Materi yang digunakan, yaitu:

energi alternatif mata pelajaran IPA

Media yang digunakan pada pembelajaran KTSP

- Media koper LGC (Koper gerak cahaya) efektif dalam proses pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil analisis uji validator media, materi, guru dan siswa.

(16)

C. Kerangka Pikir

Kondisi Ideal

Pada kurikulum 2013 ini menuntut siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran dapat digunakan untuk memudahkan siswa untuk memahami materi sehingga dapat menciptakan suasana

pembelajaran menjadi menyenangkan

Kondisi Faktual

1. Kurangnya penggunaan media pembelajaran dikelas.

2. Pada Tema 7 Indahnya keragaman di negeriku Subtema 2 Indahnya keragaman budaya negeriku pembelajaran kelas IV, guru menggunakan media hanya berupa gambar poster dan hanya mengambil media dari youtube

Analisis Kebutuhan Siswa Kelas IV SDN 2 Girimoyo Malang

Membutuhkan pengembangan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pada tema 7 Indahnya keragaman di negeriku subtema 2 Indahnya keragaman budaya negeriku pembelajaran 3 kelas IV, dengan menciptakan suasana belajar menjadi menyenangkan

Model Pengembangan

Metode yang digunakan peneliti pada penelitian dan pengembangan menggunakan model penelitian yaitu ADDIE yang terdiri dari lima tahapan yaitu (1) Analyze (2) Design (3) Development (4) Implementation (5) Evaluation.

Lokasi SDN 2 Girimoyo

Malang

Instrumen Penelitian (1) Pedoman Observasi (2) Pedoman Wawancara (3) Angket/Kuesioner (4) Dokumentasi

Pengumpulan Data (1) Observasi

(2) Wawancara (3) Angket/ Kuesioner (4) Dokumentasi

Analisis Data (1) Kualitatif

(kritik & saran) (2) Kualitatif

(angket penilaian materi dan respon peserta didik

Pada Penelitian Ini Akan Menghasilkan Produk Berupa “Pengembangan Media Koper Keragaman Pada Pembelajaran Tematik Pada Tema 7 “Indahnya Keragaman Di Negeriku”

Subtema 2 “ Indahnya Keragaman Budaya Negeriku” Pembelajaran 3 Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Girimoyo Malang

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana kenyataan di lapangan yang terjadi pada mahasiswa program studi pendidikan matematika semester VI tahun akademik 2014- 2015 STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Dari uraian tersebut diatas diididentifikasi suatu rumusan masalah penelitian, bagaimana profil budaya organisasi yang ada saat ini dan yang diinginkan di RS

Data log, data SCAL (Special Core Analysis), data core, data test sumur, dan data produksi digunakan untuk menentukan besarnya harga cut-off Vshale dan cut-off

Keuntungan Soxhlet antara lain cairan penyari yang diperlukan lebih sedikit dan secara langsung diperoleh hasil yang (lebih) pekat, serbuk simplisia disari oleh cairan penyari

Project manager harus mampu mengatur tugas-tugas dalam urutan yang benar untuk mencapai hasil yang tepat pada waktu, dan. memastikan proyek berjalan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap pelaku usaha ritel modern tentang keunggulan dari usahanya sehingga bisa bersaingan dengan usaha-usaha ritel

Safety riding dipilih dalam penelitian ini sebagai salah satu kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT XYZ karena program tersebut sudah disesuaikan dengan situasi yang

1) Melihat hasil temuan yang menyatakan CSR berpengauh positif terhadap kienrja keuangan perusahaan, maka bagus bagi perusahaan untuk mengungkapkan CSR secara