• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA PEMIKIRAN

Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG 3 kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai 41.1 juta jiwa (LIPI 2008) dan termasuk 170 000 jiwa di Kota Bogor (BPS 2009). Program konversi ini diperkirakan memerlukan waktu penerimaan yang cukup lama sebagai bentuk adaptasi masyarakat terhadap LPG yang dianggap sebagai teknologi baru (adopsi inovasi). Maka dari itu, peneliti menganggap perlu dilakukannya penelitian mengenai persepsi, sikap, dan strategi koping keluarga miskin yang menerima program konversi minyak tanah ke LPG sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai penerimaan masyarakat miskin terhadap LPG.

Dalam penelitian ini, permasalahan yang dihadapi oleh keluarga miskin ialah kesulitan dalam menggunakan LPG dan ketidakmampuan membeli LPG.

Kondisi ini akan mendorong masyarakat miskin untuk melakukan upaya mengatasi permasalahannya yang dikenal dengan istilah strategi koping. Strategi koping masyarakat terhadap program konversi minyak tanah ke LPG, terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang dihadapi tidak terlepas dari sikap masyarakat terhadap LPG. Sikap terhadap LPG merupakan penilaian yang dilakukan terhadap atribut-atribut yang melekat pada LPG. Sementara, sikap terhadap LPG ditentukan oleh persepsi masyarakat itu sendiri terhadap LPG.

Persepsi terhadap LPG diperlukan untuk mengetahui bagaimana pandangan dan pemikiran contoh terhadap LPG sehingga persepsi, sikap, dan strategi koping saling berkaitan satu dengan lainnya. Persepsi dan sikap seseorang juga dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang diteliti dalam penelitian ini ialah karakteristik individu dan karakteristik keluarga.

Karakteristik individu yang diteliti meliputi umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan, sementara karakteristik keluarga yang diteliti meliputi besar keluarga, pekerjaan suami, pendapatan per kapita keluarga, dan pengeluaran per kapita keluarga. Bagan kerangka pemikiran persepsi, sikap, dan strategi koping keluarga miskin terhadap program konversi minyak tanah ke LPG di Kelurahan Sindang Barang dan Cikaret, Kota Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.

(2)

Gambar 4 Bagan kerangka pemikiran penelitian.

Program Konversi Minyak Tanah ke LPG Karakteristik Contoh :

‐ Umur Contoh

‐ Pendidikan Contoh

‐ Status Pekerjaan

Strategi Koping terhadap Masalah : - Penggunaan LPG

- Pembelian LPG Karakteristik Keluarga :

‐ Besar Keluarga

‐ Pendidikan Suami

‐ Pekerjaan Suami

‐ Pendapatan Keluarga

‐ Pengeluaran Keluarga

Persepsi Contoh terhadap LPG

Sikap Contoh terhadap LPG : - Tingkat Kepentingan - Tingkat Kepercayaan

(3)

METODE PENELITIAN

Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study (pengamatan yang dilakukan sekaligus pada waktu yang bersamaan) dengan metode survei.

Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data utama.

Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan pertimbangan lokasi penerima bantuan kompor LPG dan LPG gratis terbanyak di Kota Bogor.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, maka dipilih Kecamatan Bogor Barat (45 016 keluarga) dan Kecamatan Bogor Selatan (41 092 keluarga) sebagai kecamatan penerima bantuan terbanyak. Dari kedua kecamatan tersebut dipilih kelurahan dengan kriteria yang sama yaitu Kelurahan Sindang Barang (4 093 keluarga) dan Kelurahan Cikaret (3 873 keluarga).

Demikian halnya untuk pemilihan RW dari masing-masing kelurahan.

Pengambilan data dilakukan selama 5 minggu mulai dari awal bulan Mei 2009 hingga awal bulan Juni 2009. Namun, secara keseluruhan, penelitian ini meliputi persiapan, pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data serta penyusunan laporan dilakukan selama sepuluh bulan, yakni sejak bulan April 2009 hingga bulan Februari 2010.

Metode Penarikan Contoh

Populasi penelitian ini adalah keluarga miskin perkotaan dengan kerangka contoh keluarga miskin penerima bantuan program konversi minyak tanah ke LPG. Contoh dalam penelitian ini adalah 60 keluarga yang menerima bantuan program konversi minyak tanah ke LPG yang tinggal di RW 04 Kelurahan Sindang Barang dan RW 08 Kelurahan Cikaret. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga dari keluarga-keluarga yang diteliti dan diasumsikan jawaban responden mencerminkan respon keluarga. Dari kedua RW tersebut kemudian dipilih masing-masing sebanyak 30 contoh sebagai syarat minimal uji statistik dari 183 keluarga di RW 04 Kelurahan Sindang Barang dan 128 keluarga di RW 08 Kelurahan Cikaret dengan menggunakan metode penarikan contoh acak sederhana. Melalui tehnik ini kemudian diperoleh sebanyak 60 contoh dari kedua wilayah. Namun, pengukuran strategi koping

(4)

pada penelitian ini hanya dilakukan pada contoh yang menggunakan LPG (N = 49).

Cara Pemilihan Contoh :

Pemilihan Kota Bogor purposive

(dua kecamatan terbanyak)

purposive

(dua kelurahan terbanyak)

purposive

(RW terbanyak)

purposive

simple random sampling

Gambar 5 Skema cara penarikan contoh.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik keluarga (besar keluarga, pendapatan, umur, pekerjaan dan pendidikan kepala keluarga), karakteristik ibu rumah tangga (umur, pekerjaan, dan pendidikan), persepsi terhadap LPG, persepsi terhadap waktu penggunaan LPG, sikap terhadap LPG, perubahan pengeluaran rumah tangga setelah program konversi, dan strategi koping Kecamatan Bogor Barat Kecamatan Bogor Selatan

Kelurahan Sindang Barang Kelurahan Cikaret

RW Terpilih (RW 04) RW Terpilih (RW 08)

N = 128 N = 183

n = 30

n = 60

n = 30

(5)

keluarga terhadap permasalahan-permasalahan yang timbul setelah menggunakan LPG. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait meliputi gambaran umum wilayah, potensi wilayah, data keluarga miskin, dan data pendistribusian LPG. Metode pengumpulan data dilakukan secara survey melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Jenis dan cara pengumpulan data ditunjukkan oleh Tabel 4.

Tabel 4 Jenis dan cara pengumpulan data

Jenis data Data Cara Pengumpulan

Data

Alat ukur Primer Karakteristik keluarga

Karakteristik contoh Perubahan pengeluaran pasca program konversi Persepsi contoh terhadap LPG

Persepsi contoh terhadap waktu penggunaan LPG Sikap contoh terhadap LPG Strategi koping Contoh

Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara

Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Sekunder Gambaran umum wilayah

Potensi wilayah Data keluarga miskin Data pendistribusian LPG

Data Kelurahan Data Kelurahan Data Kelurahan Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 10.0 for windows untuk mempelajari persepsi, persepsi terhadap waktu, sikap, perubahan pengeluaran rumah tangga, dan strategi koping. Pengolahan data meliputi beberapa tahap yaitu pengeditan, pemberian kode, pemberian skor, pengentrian, peng-cleaning-an, dan analisis. Pemberian kategori dan kode dijelaskan pada Tabel 5.

Tabel 5 Pemberian kategori dan kode alat ukur penelitian

Variabel Kategori Ukuran Kode

Usia (tahun) Dewasa muda Dewasa madya Dewasa tua

20 – 40 41 – 65

> 65

1 2 3 Pendidikan (tahun) Tidak sekolah

Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tidak tamat SMU Tamat SMU

0 1 - 5

6 9 10 – 11

12

1 2 3 4 5 6

(6)

Tabel 5 Lanjutan

Variabel Kategori Ukuran Kode

Jenis pekerjaan Tidak bekerja Buruh Pegawai Pedagang Jasa angkutan Pemulung Pekerja rumah tangga

1 2

3 4 5 6 7 Jumlah anggota keluarga

(orang)

Keluarga kecil Keluarga sedang Keluarga besar

≤ 4 5 – 7

≥ 7

1 2 3 Pendapatan per kapita

(rupiah) Sangat miskin

Miskin Tidak miskin

≤ 100 000 100 000 – 222 123

> 222 123

1 2 3 Pengeluaran per kapita

(rupiah)

Sangat miskin Miskin

Tidak miskin

≤ 100 000 100 000 – 222 123

> 222 123

1 2 3 Pengeluaran bahan bakar

rumah tangga (rupiah) Rendah Sedang Tinggi

Sangat tinggi

≤ 50 000 50 000 – 100 000 100 000 – 200 000

> 200 000

1 2 3 4 Persepsi contoh terhadap

LPG (skor) Buruk

Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

≤ 14.4 14.5 – 19.9 20.0 – 26.4 26.5 – 32.9

> 33

1 2 3 4 5 Persepsi contoh terhadap

waktu penggunaan LPG (skor)

Lebih lambat Sama saja Lebih cepat

≤ 17 18 – 23

> 23

1 2 3 Sikap contoh terhadap

bahan bakar (skor) Buruk Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik

≤ 5.9 6 – 10.7 10.8 – 15.6 15.7 – 20.5

> 20.5

1 2 3 4 5 Strategi koping terhadap

kesulitan membeli isi ulang LPG (skor)

Rendah

Tinggi ≤ 3

> 4 1

2

Data karakteristik ibu rumah tangga dan keluarga dianalisis secara deskriptif. Data karakteristik ibu rumah tangga meliputi umur, pekerjaan, dan pendidikan. Data karakteristik keluarga meliputi besar keluarga, pendapatan, umur, pekerjaan dan pendidikan suami dianalisis secara deskriptif. Data pengeluaran keluarga meliputi pengeluaran total yang terdiri dari pengeluaran pangan dan non-pangan. Selain itu, dianalisis pula perubahan pengeluaran yang dilakukan oleh contoh yang beralih dari kayu bakar dan minyak tanah ke LPG.

(7)

Pemberian skor ditujukan pada setiap variabel (kecuali pertanyaan terbuka), kemudia skor tersebut dijumlahkan. Interval kelas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Untuk mengetahui hubungan di antara variabel secara deskriptif, digunakan tabulasi silang, sedangkan secara inferensia digunakan dua uji, yaitu : 1. Uji korelasi Pearson

Uji ini digunakan pada seluruh keluarga contoh untuk menganalisis hubungan antara variabel- variabel :

a. Karakteristik ibu rumah tangga dan keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, pendapatan dan pengeluaran per kapita) dengan persepsi ibu rumah tangga terhadap LPG

b. Karakteristik ibu rumah tangga dan keluarga (umur, pendidikan, pekerjaan, besar keluarga, pendapatan dan pengeluaran per kapita) dengan sikap ibu rumah tangga terhadap LPG

2. Uji regresi linear berganda :

Uji ini digunakan khusus untuk keluarga contoh pengguna LPG yang pernah mengalami ketidakmampuan untuk membeli isi ulang LPG dengan menganalisis pengaruh karakteristik ibu rumah tangga (umur, tingkat pendidikan, dan status pekerjaan) dan karakteristik keluarga (pekerjaan suami, pendidikan suami, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan per kapita), persepsi, dan sikap ibu rumah tangga terhadap strategi koping keluarga contoh ketika tidak mampu membeli isi ulang LPG. Model regresinya didefinisikan dalam persamaan berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + ε dimana:

Y1 = strategi koping contoh (skor) X1 = umur contoh (tahun)

X2 = lama pendidikan contoh (tahun) X3 = pekerjaan contoh

(dummy variable)

X4 = tipe keluarga (dummy variable) X5 = jumlah anggota keluarga(orang) X6 = persepsi contoh (skor)

X7 = sikap contoh (skor) ε = galat

Skor Maksimum (NT) – Skor Minimum (NR) Interval Kelas (I) =

Σ Kategori

(8)

Definisi Operasional

Karakteristik keluarga adalah ciri- ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing keluarga, seperti umur, jumlah anggota keluarga, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran.

Keluarga miskin adalah keluarga yang tercatat sebagai penduduk miskin berdasarkan data yang diperoleh dari masing-masing kelurahan.

Karakteristik ibu rumah tangga adalah ciri- ciri khas yang dimiliki oleh ibu rumah tangga seperti umur, tingkat pendidikan dan status pekerjaan.

Usia adalah umur suami dan contoh yang berkisar antara dewasa muda sampai dewasa tua (20 - 65 tahun).

Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang diselesaikan oleh suami dan contoh yang dibedakan menjadi tidak sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP, tidak tamat SMU, dan tamat SMU.

Pekerjaan adalah usaha-usaha yang dilakukan suami dan contoh untuk mendapatkan uang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.

Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah, dikelompokkan menjadi keluarga kecil (<= 4 orang), keluarga sedang (5 - 7 orang), dan keluarga besar ( > 7 orang) (Hurlock 1991).

Pendapatan per kapita keluarga adalah jumlah penghasilan yang berasal dari anggota keluarga yang dinilai dengan uang pada enam bulan terakhir dibagi dengan jumlah anggota keluarga.

Perubahan pengeluaran rumah tangga adalah jumlah pengurangan atau penambahan biaya yang digunakan untuk membeli bahan bakar pasca program konversi minyak tanah ke LPG, dikategorikan menjadi rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Persepsi terhadap LPG adalah cara pandang contoh terhadap atribut yang melekat pada LPG yang dikelompokkan menjadi tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik.

Persepsi terhadap waktu penggunaan LPG adalah cara pandang contoh terhadap kecepatan memasak setelah menggunakan LPG yang dikelompokkan menjadi lebih lambat, sama saja, dan lebih lambat.

(9)

Sikap terhadap LPG adalah penilaian contoh mengenai baik atau tidaknya penggunaan bahan bakar yang dikelompokkan menjadi tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, dan sangat baik.

Strategi koping keluarga adalah usaha-usaha dan perilaku yang dilakukan oleh keluarga sebagai upaya adaptasi terhadap berbagai permasalahan LPG dan ketidakmampuan membeli LPG, baik dengan cara berhemat atau menambah pendapatannya dengan cara mengandalkan kemampuan dan sumberdaya yang dimilikinya, dikategorikan menjadi rendah (skor < 4) dan tinggi (skor ≥ 4).

Ketidakmampuan membeli isi ulang LPG adalah suatu kondisi yang menunjukkan ketidakberdayaan contoh pengguna LPG untuk dapat menjangkau harga LPG sehingga membutuhkan bantuan untuk menjangkaunya.

Gambar

Tabel 5  Pemberian kategori dan kode alat ukur penelitian
Tabel 5  Lanjutan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengukur kinerja unit pelayanan pelanggan tersebut, dibutuhkan unsur sebagai acuan untuk memberikan penilaian terhadap hasil kinerja penyedia layanan publik,

A.3 Iterasi Rancangan Antena Mikrostrip Patch Segiempat dengan Pencatuan Aperture Coupled.. Gambar A.3.1 Iterasi Ukuran

Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan pada suatu saat tertentu, dengan mak - sud untuk dijual kembali baik secara langsung mau pun melalui

Jika matriks A mempunyai determinan 0 maka A dikatakan matriks singular, yaitu matriks yang tidak

Masalah perekonomian keluarga Bapak Wayan Wijaya adalah jumlah penghasilan yang tidak menentu setiap bulannya dikarenakan oleh pekerjaan sebagai buruh harian lepas tidak

Untuk meganti penulisan yang salah digunakan fungsi……... Untuk membatalkan suatu perintah

Pengaruh latihan loncat katak terhadap daya ledak otot yang diukur dengan vertical jump pada pemain futsal. Keterbatasan

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul