BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Berdirinya KUD Mojosongo Kab. Boyolali
KUD Mojosongo berawal dari Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam Mardi Mulyo yang berdiri pada tanggal 31 Agustus 1961. Perkumpulan koperasi tersebut berkedudukan di desa Butuh kecamatan Mojosongo.
Berdasarkan Undang-undang nomor 12 tahun 1967, pada tanggal 15 Desember 1968 Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam Mardi Mulyo mengadakan Rapat Anggota Khusus untuk melakukan perubahan anggaran dasar. Salah satu perubahan tersebut berupa pergantian nama yaitu menjadi Koperasi Simpan Pinjam Mardi Mulyo yang berkedudukan didesa Butuh kecamatan Mojosongo kabupaten Boyolali.
Pada tanggal 10 Desember 1972 Koperasi Simpan Pinjam Mardi Mulyo mengadakan Rapat Anggota Khusus yang membahas perubahan nama. Berdasarkan Rapat Anggota Khusus tersebut Koperasi Simpan Pinjam Mardi Mulyo berubah nama menjadi Koperasi Desa Mardi Mulyo.
Kemudian pada tanggal 27 Juli 1973 diadakan Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar. Peserta rapat mengesahkan perubahan nama Koperasi Desa Mardi Mulyo menjadi Koperasi Unit Desa Mojosongo yang wilayahnya meliputi kecamatan Mojosongo dan unit usahanya menjadi serba usaha.
Sesuai dengan Rapat Anggota Khusus pada tanggal 10 Pebruari 1982, tempat kedudukan KUD Mojosongo pindah ke Desa Manggis, kecamatan Mojosongo. Kemudian pada tanggal 25 Januari 1990, KUD Mojosongo mengadakan Rapat Anggota Khusus yang menyepakati perubahan Anggaran Dasar KUD Mojosongo. Perubahan tersebut disebabkan wilayah KUD Mojosongo berkurang empat desa, yaitu : Kragilan, Brajan, Metuk dan Dlingo, sehingga wilayah KUD Mojosongo meliputi sembilan desa
yaitu: Madu, Singosari, Tambak, Karangnongko, Jurug, Kemiri, Butuh dan Mojosongo. Selain itu tempat kedudukan KUD Mojosongo yaitu Jl.
Boyolali-Jatinom Km 5 Kemiri Mojosongo Boyolali.
Sehubungan dengan adanya Undang-undang nomor 25 tahun 1992 tentang perkopearsian, maka pada tanggal 25 Maret 1996 di Kantor KUD Mojosongo diadakan Rapat Anggota Khusus yang memabahs perubahan Anggaran Dasar KUD Mojosongo. Perubahan tersebut meliputi Simpanan Pokok anggota baru dari Rp.500,00 menjadi Rp. 5000,00 dan Simpanan Wajib dari Rp. 1000,00 menjadi Rp 10.000,00 dengan badan hukum nomor 495e/BH/KWK.II/X/96.
4.1.2 Tujuan Mendirikan KUD Mojosongo
Tujuan mendirikan KUD Mojosongo adalah:
1. Ikut aktif melaksanakan program pemerintah dalam rangka pembangunan ekonomi pedesaan dan pengentasan kemiskinan.
2. Membimbing dan membina serta mengarahkan anggota atau masyarakat pedesaan untuk melakukan kegiatan secara kooperatif.
3. Menciptakan tiga sehat koperasi, yaitu organisasi, manajemen dan usaha.
4.1.3 Struktur Organisasi dan Job Description 1. Struktur Organisasi
Semakin berkembang atau semakin besar suatu organisasi maka semakin banyak pula tugas dan kewajiban yang harus diselesaikan dan hal ini tidak mungkin dapat dilakuakn oleh satu atau beberapa orang saja. Oleh karena itu dalam suatu organisasi, bagian yang satu dengan bagian yang lain harus ada suatu relasi struktur yang baik agar tujuan organisasi dapat tercapai.
KUD Mojosongo merupakan koperasi serba usaha yang mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KUD Mojosongo
2. Job Description
a. Rapat Anggota Tahunan
Sesuai dengan bentuknya, dalam koperasi yang menjadi pemimnpin tertinggi ialah Rapat Anggota Tahunan.
b. Badan Pengawas
Badan Pengawas, sebagaimana termaksud pada pasal 39 Undang-undang koperasi nomor 25 tahun 1992 memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut:
Unit Persusuan
Rapat Anggota Tahunan
Pengurus
Manajer
Badan Pengawas
Unit Simpan Pinjam
Unit Listrik Unit
Pertokoan
Unit Angkutan Unit
Konsentrat
1) Tugas:
a) Melaksanakan pengawasan terhadap seluruh kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
b) Mengamati perkembangan dan pertumbuhan koperasi.
c) Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
2) Wewenang:
a) Mengamati, meneliti, mengawasi dan memeriksa semua catatan yang ada pada koperasi.
b) Mendapatkan segala keterangan yang dibutuhkan.
c) Merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak ketiga.
c. Pengurus
Adapun tugas dan wewenang pengurus adalah:
1) Pengurus bertugas:
a) Mengelola koperasi dan usahanya
b) Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi
c) Menyelenggarakan Rapat Anggota
d) Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.
e) Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.
2) Pengurus berwenang:
a) Mewakili koperasi di dalam dan diluar pengadilan.
b) Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar.
c) Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawab dan keputusan rapat anggota.
d. Manajer
Manajer bertugas membantu pengurus dalam kegiatan operasional sehari-harinya. Selain itu juga membantu dalam
bidang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Manajer membawahi masing-masing unit usaha.
4.1.4 Bidang Usaha dan Pemasarannya 1. Kegiatan usaha di Bidang Ekonomi
Bidang ini merupakan jantungnya koperasi dengan kegiatannya melayani seluruh masyarakat yang beradadiwilayah kerja koperasi beserta anggotanya. Adapun usaha yang dilakukan meliputi:
a. Unit usaha persusuan
b. Unit usaha pertokoan / tempat pelayanan koperasi (TPK) c. Unit usaha simpan pinjam
d. Unit usaha listrik e. Unit angkutan f. Unit konsentrat
2. Kegiatan Usaha di Bidang Sosial a. Kesejahteraan Anggota
KUD Mojosongo menyediakan fasilitas berupa ruangan untuk memberi pelayanan kesehatan kepada anggota dan masyarakat.
b. Kesehatan karyawan
Badan pengawas, pengurus, manajer dan karyawan diberikan pelayanan kesehatan yang berupa pengobatan secara gratis sampai dengan batas-batas tertentu melalui asuransi PT. Jamsostek. sekali.
c. Santunan Meninggal Dunia
Kepada anggota KUD Mojosongo yang telah meninggal dunia diberikan santunan kematian kepada ahli waris yang ditinggalkan sebesar Rp. 25.000,00.
d. Bantuan Beasiswa
KUD Mojosongo memberi bantuan beasiswa kepada tiga orang per desa setiap setahun sekali sebesar Rp. 60.000,00 setiap siswa, bagi anak SD yang orang tuanya kurang mampu.
3. Pelayanan Kesehatan Ternak
Untuk menjaga kesehatan ternak, KUD Mojosongo memberiakn pelayanan-pelayanan meliputi:
a. Suntikan massal dan pengobatan cacing yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali terhadap semua sapi perah, anak sapi serta pejantan.
b. Pelayanan Pemeriksaan kebuntingan dan asistensi teknik reproduksi. Pelayanan ini sasarannya terhadap sapi yang produktif, dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
4. Pemasaran KUD Mojosongo
Disamping melayani para anggotanya yang berjumlah 9.142 orang, KUD Mojosongo juga melayani masyarakat lain disekitar wilayah kerja koperasi. Wilayah KUD Mojosongo meliputi sembilan desa, yaitu: desa Madu, Singosari, Kemiri, Butuh, dan Mojosongo.
4.2 Analisis Sistem
Analisis sistem komputerisasi transaksi simpan pinjam secara garis besar meliputi sistem pendataan anggota, arus keuangan simpan pinjam, serta keadaan simpan pinjam. Sistem pendataan anggota dimulai ketika pelanggan datang untuk mengajukan kredit kepada koperasi. Semua anggota koperasi secara otomatis telah memiliki simpanan di koperasi, karena tiap anggota koperasi pasti telah membayarkan simpanan wajib dan simpanan pokok. Setelah diperiksa mengenai status keanggotaan serta jaminan dan telah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, yakni antara pihak pengaju kredit dan pihak koperasi, selanjutnya pendataan akan diteruskan ke simpan pinjam.
Selanjutnya proses perhitungan besarnya bunga kredit, jumlah simpanan anggota baik berupa simpanan pokok, simpanan wajib, tabungan maupun produksi susu. Bunga kredit koperasi sebesar 2,5 % untuk tiap kredit, dengan rincian 2 % murni bunga kredit dan 0,5 % masuk kedalam
tabungan anggota. Bagi anggota yang aktif menyetorkan hasil produksi ternak mereka yaitu berupa susu ke koperasi, maka pengembalian kredit atau angsuran kredit akan diakumulasikan dengan jumlah produksi susu.
Sedangkan bagi mereka yang tidak menyetorkan susu ke koperasi harus datang mengangsur ke koperasi tiap bulannya.
Setiap transaksi simpan pinjam yang berupa transaksi simpan, transaksi pinjam, mengangsur, serta pengambilan tabungan dilakukan pendataan sehingga dapat terus dipantau pelaksanaan kegiatan simpan pinjam. Dengan pendataan simpan pinjam dapat diketahui perkembangan atau pasang surut kegiatan koperasi sekaligus untuk memeriksa adanya tunggakan. Untuk selanjutnya ahsil pendataan ini dilaporkan dalam bentuk laporan bulanan maupun laporan tahunan yang nantinya dipertanggungjawabkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi.
4.2.1 System Flow Diagram (SFD)
System Flow Diagram (SFD) merupakan gambaran arus data secara keseluruhan. SFD dari sistem simpan pinjam dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.2 System Flow Diagram (SFD) Sistem
Simpan Pinjam
Bagian Keuangan Anggota
1
3
4
Laporan Keuangan 2
Keterangan :
1. Permintaan transaksi dari anggota 2. Informasi transaksi yang akan dilakukan 3. Proses transaksi simpan pinjam
4. Laporan-laporan
4.2.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi ialah masalah pendataan anggota, masalah pelaksanaan simpan pinjam yaitu penyajian data transaksi yang dikerjakan secara manual memakan waktu yang lama serta kurang efisien.
4.2.3 Sumber Masalah
Inti permasalahan atau sumber masalah ada pada penyajian data transaksi simpan pinjam. Transaksi simpan pinjam yang dikerjakan secara manual masih sangat riskan terhadap kesalahan, bahkan banyak ditemui dilapangan ketika dilakukan penagihan terhadap anggota pelaku kredit mereka mengaku sudah mengangsur padahal belum terjadi transaksi.
Karena alasan ketidakakuratan pedataan transaksi secara manual atau tidak kuatnya bukti transaksi mereka (anggota) menjadikan tameng dan seolah- olah kesalahan ada pada pihak koperasi. Bila hal ini dibiarkan tak menutup kemungkinan koperasi akan menderita kerugian.
4.2.4 Alternatif Sistem yang diusulkan
Alternatif sistem yang diusulkan ialah menciptakan sebuah program aplikasi yang berhubungan dengan transaksi simpan pinjam. Dalam mengembangkan sistem informasi simpan pinjam di KUD penulis akan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0. Software ini merupakan salah satu program pengembangan aplikasi produksi dari Borland. Delphi 7.0 merupakan bahasa pemrograman yang berbasis pada Object Oriented
Programming (OOP), yaitu yang lebih menampilkan kemudahan serta tampilan yang menarik.
Untuk hal tersebut maka diperlukan hardware, software dan sumber daya manusia yang baik.
a. Kebutuhan Hardware 1 unit komputer
Proccesor : Intel Pentium III 800 Memory : 256 Mbyte
Hardisk : 20 Gbyte Cd Room : 52 X Monitor : 15 inc
1 unit Printer Pixma 1000 1 unit UPS b. Kebutuhan Software
1) Bahasa pemrograman
Bahasa pemrograman yang berfungsi sebagai alat pengembangan program aplikasi, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Delphi 7.0. Sedangkan untuk Database Management System (DBMS) menggunakan Borland-Paradox.
2) Operating System
Operating System adalah program yang dirancang sebagai perantara hardware dengan program aplikasi. Operating System yang digunakan untuk mendukung sistem komputerisasi simpan pinjam ini adalah Windows Xp
c. Kebutuhan Brainware
Untuk mendukung semua proses sistem yang berjalan, maka diperlukan brainware atau sumberdaya manusia sebagai berikut:
1) Analyst System
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menganalis dan merancang suatu sistem komputerisasi dan penyusunan
spesifikasi sistem komputer dan program aplikasi untuk selanjutnya digunakan program.
2) Programer
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menyusun dan mengembangkan suatu program aplikasi dalam salah satu bahasa pemrograman. Programer akan membuat suatu program aplikasi yang telah dirancang oleh sistem analis.
3) Operator
Seseorang yang mempunyai kemampuan dalam mengoperasikan komputer ataupun memasukkan data dengan baik dalam komputer. Operator dapat diambil dari bagian yang terlibat dalam pengoperasian sistem tersebut
4) Teknisi Komputer
Seseorang yang mempunyai pengetahuan dalam hal perawatan sistem dan perbaikan komputer maupun sistem jaringan. Suatu instalasi yang mnggunakan sistem komputer sangat memerlukan adanya teknisi komputer, karena jika terjadi kerusakan pada jarngan komputer, maka masalah dapat segera di atasi.
4.3 Desain Sistem
Berikut ini merupakan desain sistem komputerisasi simpan pinjam KUD Mojosongo kab. Boyolali:
4.3.1 Contex Diagram
Contex Diagram berfungsi untuk memetakkan model lingkungan yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
Gambar 4.3 Contex Diagram
Anggota
Pinjam Data Anggota
Slip Transaksi
Data Transaksi
Sistem Simpan
Pinjam
Lap. Pinjam
Lap. Simpan Lap. Angsuran
Bagian Keuangan
Simpan
Data Pinjam Data Simpan
Data Transaksi
4.3.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram merupakan gambaran alur data informasi, sekaligus merupakan penjabaran dari contex diagram.
1. DFD Level 0
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1
Anggota
File Anggota
Hutang/
Transaksi Pinjam
Transaksi Angsuran Nabung/
Transaksi Simpan
File Hutang File Nabung
Bagian Keuangan Pinjam
Simpan
2. DFD Level 1 Proses Simpan
Gambar 4.5 Data Flow Diagram Level 1 Proses Simpan
Proses Pinjam
Gambar 4.6 Data Flow Diagram Level 1 Proses Pinjam
Proses Angsuran
Gambar 4.7 Data Flow Diagram Level 1 Proses Pinjam
Anggota Mengisi
Formulir Simpan
Transaksi Simpan (Nabung)
Bag. Simpan
File Simpan
Anggota Mengisi
Formulir Pinjam
Transaksi Pinjam (Hutang)
Bag. Pinjam
File Hutang
Anggota Mengisi
Formulir Angsuran
Transaksi Angsuran
Bag. Pinjam
File Angsuran
4.3.3 Normalisasi
Untuk pembuktian bahwa table telah efisien maka dilakukan normalisasi Boyce Code Norm Form (BCNF).
1. Tabel Anggota
No_angg Nama Temp_lhr Tgl_lhr Jns_kel Telp Pek Alamat Tgl_Msk
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_angg Nama, Temp_lhr, Tgl_lhr, Jns_kel, Telp, Pek, Alamat, Tgl_msk.
2. Tabel Nabung (Transaksi Simpan)
No_transaksi No_angg Tgl_transaksi Jns_simp Total
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_transaksi No_angg, Tgl_transaksi, Jns_simp, Total
3. Tabel Simpan
No_angg Simp_wajib Simp_pokok Simp_susu Simp_tab Simp_Bunga Total
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_angg Simp_wajib, Simp_pokok, Simp_susu, Simp_tabungan, Simp_bunga, Total.
4. Tabel Hutang (Transaksi Pinjam)
No_transaksi No_angg Tgl_trans Jenis_pinj Jml_angs Total
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_transaksi No_angg, Tgl_trans, Jenis_pinj, Jml_angs, Total.
5. Tabel Pinjam
No_anggota Utang1 Utang2 Utang3 Utang4 Angsuran1 Angsuran2
Angsuran3 Angsuran4 Bunga1 Bunga2 Bunga3 Bunga4 Total
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_anggota Utang1, Utang2, Utang3, Utang4, Angsuran1, Angsuran2, Angsuran3, Angsuran4, Bunga1, Bunga2, Bunga3, Bunga4, Total.
6. Tabel Angsuran
No_transaksi Tgl_trans No_angg Jenis_pinj Angs_ke Angsuran
Pembuktian BCNF
Untuk semua KF dengan notasi X Y, maka X harus merupakan superkey pada tabel tersebut.
No_transpinj Tgl_trans, No_angg, Jenis_pinj, Angs_ke, Angsuran.
4.3.4 Relationship Table (Relasi Antar Tabel)
4.3.5 Data Dictionary (DD)
Pada sistem simpan pinjam memuat tabel-tabel sebagai berikut:
1) Tabel Anggota
Nama Tabel : Anggota.Db Kunci Fields : No_anggota
Spesifik dari tabel anggota adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Tabel Anggota
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket
No_anggota Alpha 8 Nomer anggota
Nama_angg Alpha 40 Nama anggota
Tempat_lhr Alpha 25 Tempat lahir
Tgl_lhr Date Tangal lahir
Jns_kel Alpha 1 Jenis kelamin
Telp Alpha 15 Nomer telpon
Pek Alpha 30 Pekerjaan
Alamat Alpha 50 Alamat
Tgl_masuk Date Tanggal masuk
2) Tabel Nabung (Transaksi Simpan) Nama Tabel : Nabung.Db Kunci Fields : No_transaksi
Spesifik dari tabel nabung adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Tabel Nabung
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket No_transaksi Alpha 12 Nomer transaksi
No_anggota Alpha 8 Nomer anggota
Tgl_trans Date Tanggal transaksi
Jns_pinj Alpha 40 Jenis transaksi simpan
Total $ Jumlah simpanan
3) Tabel Simpan
Nama Tabel : Simpan.Db Kunci Fields : No_anggota
Spesifik dari tabel simpan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Tabel Simpan
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket No_transaksi Alpha 12 No transaksi simpan
No_anggota Alpha 8 Nomer transaksi
Simp_wajib $ Simpanan wajib
Simp_pokok $ Simpanan pokok
Simp_susu $ Simpanan Susu
Simp_tabungan $ Simpanan tabungan
Simp_bunga $ Simp. bunga pinjaman
Total $ Jumlah simpanan yang
dimiliki seorang anggota.
4) Tabel Hutang (Transaksi Pinjam) Nama Tabel : Hutang.Db Kunci Fields : No_transaksi
Spesifik dari tabel Hutang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tabel Hutang
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket
No_transaksi Alpha 12 Nomer transaksi
No_anggota Alpha 8 Nomer anggota
Tgl_trans Date Tanggal transaksi
Jenis_pinj Alpha 35 Jenis pinjaman
Jml_angsuran Number Jangka angsuran
Total $ Jumlah/ besar
pinjaman
5) Tabel Pinjam
Nama Tabel : Pinjam.Db Kunci Fields : No_anggota
Spesifik dari tabel pinjam adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Tabel Pinjam
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket
No_anggota Alpha 8 Nomer anggota
Utang1 $ Jumlah KCK
Utang2 $ Jumlah kredit Bukopin
Utang3 $ Jumlah kredit Waserda
Utang4 $ Jumlah kredit BBM
Angsuran1 N Jangka angsuran KCK
Angsuran2 N Jangka angsuran Bukopin
Angsuran3 N Jangka angsuran Waserda
Angsuran4 N Jangka angsuran BBM
Bunga1 $ Bunga KCK
Bunga2 $ Bunga kredit Bukopin
Bunga3 $ Bunga kredit Waserda
Bunga4 $ Bunga kredit BBM
Total $ Jumlah semua pinjaman
6) Tabel Angsuran
Nama Tabel : Angsuran.Db Kunci Fields : No_transaksi
Spesifik dari tabel angsuran adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Tabel Angsuran
Nama Field Tipe Data Lebar Field Ket
No_trans Alpha 12 Nomer transaksi
Tgl_trans Date Tanggal transaksi
No_anggota Alpha 8 Nomer anggota
Jenis_pinj Alpha 35 Jenis pinjaman
Angs_ke Number Angsuran ke
Angsuran $ Besar angsuran
4.4 Desain Input dan Output 4.4.1 Desain Menu
Desain menu merupakan suatu tampilan program yang menampilkan menu utama dari suatu aplikasi yang diterapkan. Sistem menu merupakan komunikasi awal antara pengguna atau user dengan komputer. Jadi suatu tampilan menu yang menarik akan menambah minat pengguna untuk melakukan pengolahan data.
4.4.2 Desain Input
Desain input merupakan suatu tampilan program input yang berguna untuk memasukkan data yang diperlukan atau akan diproses kedalam suatu output yang dikehendaki.
1. Desain Form Input Anggota
Input berupa pengisian identitas anggota dan perincian administrasi pendaftaran. Administrasi pembayaran terdiri dari simpanan wajib dan simpanan pokok.
2. Desain Form Input Simpanan
Input simpanan berupa input kode anggota dan jumlah produksi susu yang disetorkan oleh anggota ke koperasi selama satu bulan. Setelah kode anggota diisikan, data anggota akan muncul dengan sendirinya.
3) Desain Input Pinjaman
Dalam input pinjaman ditentukan kategori atau jenis pinjaman, besar pinjaman, serta jumlah atau jangka angsuran pengembalian pinjaman.
4) Desain Form Angsuran
Desain angsuran terhubung dengan input pinjaman. Input hanya berupa kode anggota, tanggal transaksi serta pemilihan jenis transaksi. Karena dalam sistem ini memungkinkan anggota memiliki pinjaman lebih dari satu jenis.
4.4.3 Desain Output
Desain output merupakan suatu tampilan dari hasil proses yang ada yaitu tampilan yang keluar baik ke layar monitor maupun ke printer sebagai media keluaran.