Home Page :https://journal.unisnu.ac.id/CES
49
Analisis Manajemen Konstruksi Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisumdawu) Tahap III
Aldilla Fiyandi
1,*,Martinus Agus Sugiyanto
2,Tira Roesdina
3*123 Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Koresponden*, 1* Aldifiyandi98@gmail.com ; 3 tira.roesdiana@gmail.com
Info Artikel Abstract
Diajukan : 2 Juni 2022 Diperbaiki : 12 Juni 2022 Disetujui : 15 Agustus 2022 Keywords: Analysis, Construction Management, Bridge Construction.
Construction management is the study and practice of managerial and technological aspects of the construction industry. Construction management can also be interpreted as one of the business capitals carried out by construction consultants in providing advice and assistance in a development project. The Construction Management Association of America “CMAA” states that there are seven main categories of responsibilities for a construction manager. These include project management planning, price management, time management, quality management, contract administration, safety management and professional practice. While the project is a combination of resources such as people, materials, equipment, and costs that are collected in a temporary organization place to achieve a goal and goal. So from the explanation above it can be concluded that project management is the application of knowledge, expertise and skills, the best technical way and with limited resources, to achieve the goals and objectives that have been determined in order to get optimal results in cost performance, quality. , and time, as well as work safety.
Kata kunci: Analisis, Manajemen
Konstruksi, Konstruksi Jembatan. Manajemen konstruksi adalah studi dan praktik aspek manajerial dan teknologi dari industri konstruksi. Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai salah satu modal usaha yang dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberikan nasihat dan bantuan dalam suatu proyek pembangunan. Asosiasi Manajemen Konstruksi Amerika
"CMAA" menyatakan bahwa ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Ini termasuk perencanaan manajemen proyek, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan dan praktik profesional. Sedangkan proyek adalah kombinasi sumber daya seperti orang, bahan, peralatan, dan biaya yang dikumpulkan di tempat organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan dan sasaran. Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keahlian dan keterampilan, dengan cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan guna mendapatkan hasil kinerja biaya yang optimal. , kualitas. , dan waktu, serta keselamatan kerja.
1. Pendahuluan
Manajemen konstruksi yaitu ilmu yang mendalami serta mempekerjakan aspek-aspek konstruksi serta teknologi konstruksi[1], [2]. Manajemen kontruksi juga diartikan selaku salah satu modal bidang usaha yang dijalani oleh konsulta konstruksi dalam berikan wawasan serta tunjangan dalam semacam desain pembangunan. Construction Management Association of America “CMAA” memberitahukan jika memiliki 7 bagian penting tanggung jawab seseorang manager kontruksi. antara lain perancangan desain manajemen, manajemen harga, menajemen saat, manajemen mutu, administrasi kontrak, manajemen keamanan serta praktik handal [3], [4]. Tol Cisumdawu di bangun untuk menambah kapasitas yang menghubungkan kota bandung dan cirebon, kemudian melengkapi jaringan jalan tol jakarta – bandung – cirebon.
Pembanguna proyek jalan tol ini berlokasi di kawasan Tanjung sari – Cileunyi, proyek jalan tol ini sedang berlangsung pada Sesi 3 Tahap 3. Penulis tertarik untuk menganalisis manajemen konstruksi pada Proyek Jembatan Cisumengka di jalan Tol Cisumdawu Kabupaten Sumedang , sehingga nantinya dapat di ketahui proyek termasuk manajemen konstruksi yang baik atau buruk[5], [6]. Mengetahui kinerja, waktu, biaya akhir pelaksanaan proyek, dan mengidentifikasi jaringan proyek pembangunan Jembatan [7] Cisumengka pada ruas tol CISUMDAWU tahap III Kabupaten Sumedang.
2. Metode
Metode penelitian yang di gunakan adalah metode kualitatif dengan cara survey dan mengamati langsung ke objek penelitian yaitu jembatan
cisumengkajalan tol CISUMDAWU. Metode kualitatif adalah metode yang di lakukan dengan mengumpulkan data lapangan yang akan di gunakan sebagai data dalam penelitian.
Data rencana proyek Jembatan Cisumengka. Panjang Bentang : 169,264 Meter ; Lebar Bentang : 34,10 Meter ; Jenis pondasi : Bored Pile ; Jumlah Titik Bored Pile : 192 Buah ; Kedalaman pondasi : 15 Meter 25 Meter 20 Meter [6] ; Diameter pondasi : Ø 1,2 Meter ; Jenis kolom :
Kolom perancah / Porta ; Kolom struktural [8] : Massiv dan Hollow ; Kolom ukuran : 2 x 3 Meter ; Kolom tinggi : A1 : 7 Meter P1 : 20 Meter P2 : 20 Meter P3 : 20 Meter A2 : 7 Meter
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
Penelitian lokasi “Proyek Pembangunan Jembatan Jalan Bebas Hambatan Cileunyi Sumedang Dawuan (Cisudawu) Tahap III” Pekerjaan Jembatan Cisumengka, di STA 7+956.782 – STA 8+126.046, Kabupaten Sumedang, Jawa
Gambar 2. Lokasi penelitian 3. Hasil dan Pembahasan
Plan perkiraan dana (RAB) didefinisikan selaku ditaksir kalkulasi atas banyaknya dana yang dibutuhkan guna materi, perlengkapan, serta imbalan pekerja dan biaya-biaya yang lain yang bersinggungan dengan penerapan sebuah karier ataupun pesanan.RAB [6] rata-rata dibikin saat sebelum proyek dilaksanakan, buat itu RAB dituturkan selaku konsep alias ditaksir alias estimasi dana serta bukan perkiraan yang sesungguhnya yang menurut penerapan (Actual Cost) [2]. Maksud serta Tujuan pembuatan RAB ialah buat mendapati harga item profesi selaku dasar buat menghasilkan dana dalam era penerapan pembangunan. Selain itu juga, biar konstruksi yang hendak sanggup dilaksanakan dengan efisien serta ekonomis. efisien serta tepat guna yang dimaksudkan yaitu tampaknya guna mendirikan konstruksi dengan perincian anggaran yang pas serta hemat, tetapi konstruksi yang dibentuk senantiasa bermutu pantas dengan standar yang legal. Perhitungan Rencana anggaran biaya (RAB) untuk Proyek Pembangunan Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan (CISUMDAWU) Tahap III Kabupaten Sumedang Jawa Barat adalah: Bahan : = Volume x Harga Satuan = Jumlah Harga.
a. Upah := Durasi x Jumlah Pekerja x Harga Satuan = Jumlah Harga.
b. Alat : = Durasi x Jumlah Alat x Harga Satuan = Jumlah Harga.
Rekapitulasi: = Harga Bahan + Harga Upah + Harga Ala = Total Jumlah Harga + PPN = Total
Bebas Hambatan (CISUMDAWU) Cileunyi, Sumedang, Dawuan Tahap III Luas Bangunan = Panjang x Lebar = 169,264 x 34,10 = 5,763 m2 Total Biaya Pembangunan= Rp.47.430.073.198 Harga Permeter Persegi = Rp.8.230.101 [9], [10]
Setelah mengetahui volume dan lama pekerjaan, maka dapat di tentukan jadwal proyek untuk menetukan urutan pekerjaan.
Berikut ini adalah bagian dari barchart untuk mengetahui bagian dari barchart dan rincian permulaanya akan di sertakan dalam lampiran. Perhitunagan cashflow adalah perhitungan dimana untuk mengetahui pengeluaran – pengeluaran untuk pembayaran seperti material [4], [5], sewa peralatan dan pekerja dalam hitungan perminggu ke bula. Jadi bisa mengetahui berapa biaya yang harus di siapkan untuk minggu depan dan bulan depan mengerjakan suatu proyek.
51
Tabel 1. Tabel Rekapitulasi RAB
i Dalam Harga Meter Perseg
Pembangunan Jembatan Cisumengka Jalan
Tabel 2. Total Cashflow
53
Tabel 3. Kurva-S [1]
CPM (Critical Path Method)
Mengidentifikasi kegiatan langkah pertama dalam penyusunan perencanaan jaringan adalah mengidentifikasi kegiatan, yaitu dengan mendeskripsikan dan memecahnya menjadi kegiatan proyek pada tabel 4.
Tabel 4. Kegiatan Proyek
Menghubungkan Identifikasi Dengan Kegiata Dalam CPM, dengan merumuskan dasar terminologi kerja [2], [11],
Tabel 5. Uraian Pekerja [1]
Perhitungan Maju
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu paling awal ( EETA = Early Event Time Node A ) pada node A dan waktu awal paling awal ( EETN = Early Event Time Node N ) pada N node pada semua aktivitas, dengan nilai maksimum, sebagai serta nilai sebagai berikut ;
ES ( Earliest Star ) : saat pertama kali memulai aktivitas.
EF ( Earliest Finish ) : waktu tercepat berakhirnya kegiatan.
Perhitungan Mundur
Tujuan dari Backward pass atau Perhitungan Mundur adalah untuk mendapatkan waktu paling akhir [13] ( LETA = Latest Event Time Node A ) pada N node dan waktu penyelesaian paling lambat ( LET N = Latest Event Time Node N ) node dari semua aktivitas dengan mengambil minimum nilai begitu juga dengan nilai – nilai di bawah ini :
LF ( Latest Finish ) : bila selambat – lambatnya akhir kegiatan.
LS ( Latest Start ) : kapan paling lambat memulai aktivitas[14].
Identifikasi Jalur Kritis
Metode jalur kritis,[15] metode yang digunakan hanya menggunakan satu jenis durasi dalam aktivitas. Jalur kritis adalah jalur dari himpunan aktivitas dengan durasi terpanjang. Jalur kritis pada langkah ini mengacu pada jalur lingkup proyek yang terdiri dari serangkaian kegiatan. Jika terlambat, maka akan menyebabkan keterlambatan seluruh proyek. Kegiatan yang termasuk dalam jalur ini disebut kegiatan utama, dan mengambang sangat penting ke proyek[16]. Kegiatan non-waktu.
55
Tabel 6. Perhitungan Maju
Tabel 7. Perhitungan Mundur
Tabel 8. Total Float
4. Kesimpulan
Perhitungan Penjadwalan Proyek dan Analisis Biaya Menggunakan Microsoft Excel Metode Barchart dan Kurva S Adalah Acuan Untuk Perhitungan Metode CPM . Terlihat Bahwa Lintasan Kritis Yang Terjadi Pada Proyek Jembatan Cisuengka. Estimasi Waktu pada proyek pembangunan Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan (CISUMDAWU) Kabupaten Sumedang diperkirakan akan memerlukan 71 minggu, dimulai Bulan Februari 2020 Sampai Bulan Juni 2021.
Estimasi Anggaran Biaya yang diperlukan dalam Proyek Pembangunan Jembatan Cisumengka Jalan Bebas Hambatan (CISUMDAWU) Kabupaten Sumedang Adalah Rp. 47.430.073.198 (Empat Puluh Tujuh Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Juta Tujuh Puluh Tiga Ribu Seratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah). Besaran Cash Flow yang diperlukan mengikuti kebutuhan bobot rencana pada Kurva S.
Daftar Pustaka
[1] F. N. Wowor, B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, and G. Y. Malingkas, “Aplikasi Microsoft Project dalam Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Proyek,” J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 8, pp. 543–548, 2013.
[2] N. Kartika, S. M. Robial, and A. Pratama, “Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Kolom Di Proyek Pembangunan Gedung Pemda Kabupaten Sukabumi,” J. Momen Tek. Sipil, vol. 3, no. 2, p. 103, 2021, doi:
10.35194/momen.v3i2.1207.
[3] A. Hardianto, “Analisa pengendalian manajemen waktu dan biaya proyek pembangunan hotel dengan network cpm studi kasus : batiqa hotel palembang,” Tek. Sipil dan Perenc., vol. 1, no. 1, pp. 1–17, 2015, [Online]. Available:
http://eprints.ums.ac.id/37359/30/02. NASKAH PUBLIKASI.pdf.
[4] E. R. M. Iwawo, J. Tjakra, and P. A. K. Pratasis, “Penerapan Metode Cpm Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus Pembangunan Gedung Baru Kompleks Eben Haezar Manado),” J. Sipil Statik, vol. 4, no. 9, 2016.
[5] T. Awuy, P. A. K. Pratasis, and J. B. Mangare, “Faktor-faktor Penghambat Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota Manado,” J. Sipil Statik, vol. 5, no. 4, 2017.
[6] S. Asnuddin, J. Tjakra, and M. Sibi, “Penerapan Manajemen Konstruksi Pada Tahap Controlling Proyek,” J. Sipil Statik Vol.6 No.11, vol. 6, no. 11, pp. 895–906, 2018.
[7] M. Qomaruddin, Z. Rubiatin, T. H. Munawaroh, and ..., “Analisa Kerusakan Jembatan Bongpes Desa Gerdu Kabupaten Jepara,” J. …, vol. 6, no. 2, pp. 77–81, 2015.
[8] A. Kustirini, M. Qomaruddin, D. S. Budiningrum, and I. E. Andammaliek, “The Influence Of Compressive Strength Of Mortar Geopolimer On Addition Of Carbit Waste Ash With Curing Oven System,” in Proceedings of the 1st International Conference on Civil Engineering, Electrical Engineering, Information Systems, Information Technology, and Agricultural Technology, 2020, pp. 1–4.
[9] E. S. Ayu, “FAKTOR PENYEBAB PENINGKATAN BIAYA MATERIAL PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI SUMATERA BARAT,” J. REKAYASA, vol. 7, no. 2 SE-Articles, Nov. 2019, [Online]. Available:
https://jurnalrekayasa.bunghatta.ac.id/index.php/JRFTSP/article/view/17.
[10] R. A. Nugroho et al., “Perencanaan Struktur Gedung 9 Lantai Hotel Sky Sea View Jepara,” J. Civ. Eng. Study, vol. 01,
57
no. Dl, pp. 34–46, 2021.
[11] D. A. Prasetyo, A. Anthony, H. P. Chandra, and S. Ratnawidjaja, “Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Dengan Metode Work Sampling: Studi Kasus Proyek Tunjungan Plaza 6,” J. Dimens. Pratama Tek. Sipil, vol. 6, no. 1, 2017.
[12] I. N. Barizqi, “Hubungan Antara Kepatuhan Penggunaan APD Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bangunan PT. Adhi Karya TBK Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang,” Skripsi, p. 2015, 2015.
[13] widayat Widayat, H. Satriadi, L. P. Wibawa, G. F. Hanif, and M. Qomaruddin, “Oil and gas characteristics of coal with pyrolysis process Oil and Gas Characteristics of Coal with Pyrolysis Process,” 2022, vol. 020077, no. July.
[14] Z. Umam, K., Hidayati, N., Saputro, Y. A., “KAJIAN SISTEM MANAJEMEN K3 DAN TINGKAT
KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJAAN STRUKTUR BAJA DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 5 & 6 JEPARA,” J. DISPROTEK Univ. Islam Nahdlatul Ulama Jepara, vol. 11, no. 2, pp. 93–101, 2020.
[15] K. Nudja, “Perencanaan Kebutuhan dan Penjadwalan Sumber Daya pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi,”
Paduraksa, vol. 5, no. 2, pp. 13–23, 2016, doi: 10.22225/pd.5.2.375.13-23.
[16] H. Manik, V. H. Puspasari, W. Nuswantoro, and A. Purwantoro, “Kunci Utama Pelaksanaan K3 Pada Proyek Pembangunan Gedung Muhammadiyah Palangka Raya Kampus II Di Saat Pandemi,” J. Civ. Eng. Study, vol. 1, pp. 1–
5, 2021.