• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOKSISITAS AKUT TUNGGAL DAN CAMPURAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DAN EMAMEKTIN BENZOAT TERHADAP IKAN SERIBU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TOKSISITAS AKUT TUNGGAL DAN CAMPURAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DAN EMAMEKTIN BENZOAT TERHADAP IKAN SERIBU "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TOKSISITAS AKUT TUNGGAL DAN CAMPURAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DAN EMAMEKTIN BENZOAT TERHADAP IKAN SERIBU

(Poecilia reticulata)

================================================================

SINGLE AND MIXED ACUTE TOXICITY OF PROFENOFOS AND EMAMECTIN BENZOATE TO GUPPY (Poecilia reticulata)

Oleh:

Lucius Galih Okta Andrea 412017020

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (Biologi) dari Program Studi Biologi, Fakulas Biologi

Fakultas Biologi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

2022

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Insektisida adalah salah satu jenis pestisida yang memiliki fungsi untuk membunuh jenis hama tertentu pada bidang pertanian. Dalam pengaplikasiannya tidak hanya hama target tetapi tanaman, tanah dan ikan yang ada di aliran air juga terkena. Profenofos dan emamektin benzoat merupakan contoh dari insektisida yang banyak digunakan oleh petani di Jawa Tengah, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut tunggal dan campuran insektisida profenofos dan emameketin benzoat terhadap ikan seribu (Poecilia reticulata). Dalam uji toksisitas tunggal, ikan dipapar dengan profenofos konsentrasi 0, 0.5, 1.5, 3 dan 5 mg/L dan emamektin benzoat konsentrasi 0, 0.1, 0.3, 0.6 dan 1 mg/L, sedangkan dalam uji toksisitas campuran ikan seribu dipapar dengan Profenofos+Emamektin Benzoat konsentrasi 0+0, 0.5+0.1, 1.5+0.3, 3+0.6 dan 5+1 mg/L selama 72 jam. Parameter yang diukur meliputi kualitas air (oksigen terlarut, pH dan suhu) serta kelangsungan hidup ikan. Nilai LC10 dan LC50 72 jam diestimasi dengan menggunakan model logistik dosis-respon menggunakan program SPSS 25 dan diinterpretasikan dalam bentuk grafik menggunakan program Microsoft Excel 2013. Selama percobaan kualitas air tidak mengalami perubahan yang signifikan. Nilai rata-rata oksigen terlarut, pH dan suhu berturut-turut sebesar 7.6 mg/L, 6.3, dan 26.5 C. Pada uji toksisitas tunggal didapatkan nilai LC10 dan LC50 72 jam sebesar 0.919 mg/L dan 3.345 mg/L untuk profenofos dan 0.140 mg/L dan 0.565 mg/L untuk emamektin benzoat. Berdasarkan model toxic unit (TU), nilai LC10 dan LC50 72 jam sebesar 0.275 TU dan 1.000 TU untuk profenofos, 0.248 TU dan 1.000 TU untuk emamektin benzoat, dan 1.009 TU dan 1.822 TU untuk campuran profenofos+emamektin benzoat. Nilai LC10 dan LC50 profenofos lebih tinggi dibanding emamektin benzoat yang mengindikasikan emamektin benzoat lebih toksik dibanding profenofos. Berdasarkan toxic unit, nilai LC10 dan LC50 72 jam profenofos dan emamektin benzoat lebih rendah dari nilai LC10 dan LC50 72 jam campuran (profenofos + emamektin benzoat) yang mengindikasikan toksisitas campuran bersifat antagonisme. Toksisitas campuran kedua bahan aktif bersifat antagonisme yang disebabkan oleh adanya perbedaan modus aksi (mode of action). Pada hewan sasaran, efek antagonisme dapat bermakna bahwa campuran insektisida tidak efektif membunuh hama target dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan karena insektisida banyak yang terbuang sia-sia dan menjadi polutan bagi lingkungan baik tanah, udara maupun air.

Kata Kunci: Antagonisme, Emamektin benzoat, Profenofos dan P. reticulata

(6)

ABSTRACT

Insecticide is a type of pesticide that kills certain types of pests in agriculture. In its application, not only target pests but plants, soil and fish in the watercourse are also affected. Profenofos and emamectin benzoate are examples of insecticides that are widely used by farmers in Central Java, Indonesia. The aim of this study was to determine the acute toxicity of a single and mixture of profenofos and emamectin benzoate on guppy fish (Poecilia reticulata). In the single toxicity test, fish were exposed to profenofos concentrations of 0, 0.5, 1.5, 3 and 5 mg/L and emamectin benzoate concentrations of 0, 0.1, 0.3, 0.6 and 1 mg/L, while in the mixture toxicity test, fish were exposed to profenofos+emamectin benzoate concentrations of 0+0, 0.5+0.1, 1.5+0.3, 3+0.6 and 5+1 mg/L for 72 hours. Parameters measured included air quality (dissolved oxygen, pH and temperature) and fish life. The 72-hour LC10 and LC50

values were estimated using a dose- response logistic model using the SPSS 25 program and interpreted in graphical form using the 2013 Microsoft Excel program. The results showed that during the experiment, the air quality did not change significantly. The average values of dissolved oxygen, pH and temperature were 7.6 mg/L, 6.3, and 26.5 C, respectively. In a single toxicity test, the 72-hours LC10 and LC50 values were 0.919 mg/L and 3.345 mg/L for profenofos and 0.140. mg/L and 0.565 mg/L for emamectin benzoate, respectively. Based on the toxic unit (TU) model, the 72-hour LC10 and LC50 values were 0.275 TU and 1,000 TU for profenofos, 0.248 TU and 1,000 TU for emamectin benzoate, and 1,009 TU and 1,822 TU for a mixture of profenofos+emamectin benzoate. The LC10 and LC50 values of profenofos were higher than that of emamectin benzoate, indicating that emamectin benzoate is more toxic than profenofos. Regarding the toxic unit, the 72 hours LC10 and LC50 values of profenofos and emamectin benzoate were lower than the 72 hour LC10 and LC50 values ofthe mixture (profenofos+emamectin benzoate), indicating that the mixed toxicity is antagonistic. The toxicity of the mixture of the two active ingredients is antagonism caused by the different mode of action. Antagonism effect on target organisms could be means that insecticides are not effective in killing target pests and have implications for environmental pollution due to a lot of insecticides are wasted and become pollutants to the environment.

Keywords: Antagonism, Emamectin benzoate, Profenofos, Poecilia reticulata

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Toksisitas Akut Buah Sirih Hutan ( Piper aduncum ) terhadap Larva Udang ( Artemia salina ) dan Embrio Ikan Zebra ( Danio

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk melengkapi penelitian mengenai uji toksisitas akut limbah cair industri tahu terhadap Ikan Mas, dapat dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 dari limbah cair industri tahu terhadap ikan bawal air tawar dan pengaruh konsentrasi limbah cair industri tahu terhadap

Penelitian tentang uji toksisitas akut air sungai Ngaglik dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data toksisitas akut air Sungai Ngaglik ditinjau dari nilai LOEC (Lowest

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan disarankan untuk melengkapi penelitian mengenai uji toksisitas akut limbah cair industri tahu terhadap Ikan Mas, dapat dilakukan

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut dari ekstrak etanol daun tempuyung ditinjau dari gejala klinis, berat badan, indeks organ, perubahan makropatologi,