• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL BUAH LAKUM (Cayratia tryfolia) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach DENGAN METODE BRINE SHRIMP

LETHALITY TEST (BSLT)

Retno Prasetia dan Iis Intan W FKIP Kimia Universitas Mulawarman

ABSTRACT

Lakum fruit as spices could be hint one of traditional herbal plants which is tested acute toxicity by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. Acute toxicity potential on lakum fruit’s extract against Artemia salina Leach larvae was measured by that method .

This research was an experimental research used Post Test Only Control Group Design. It used 160 larvaes as test animal which is divided on 4 groups, each group was done by the replication of research for 3 times and one control for each group. The various of concentrations are 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm, and 1600 ppm. The result from various of concentrations included larvae died at 24 hours after component test was given. Through the data, LC50 value of ethanol extract of lakum fruit was analyzed by linear regression.

Bassed on the researched, the value of LC50 of ethanol extract of lakum fruit is172.38 µg/ml. The value of LC50 is less than 1000 ppm. It means that the extract had acute toxicity potential against Artemia salina Leach larvae.

Key words: Cayratia tryfolia, lakum, Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), acute toxicity

ABSTRAK

Penggunaan buah lakum dalam bumbu masak, dapat dijadikan suatu acuan untuk menjadikannya sebagai salah satu tanaman herbal yang diuji toksisitas akut dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Melalui metode ini, akan terlihat potensi toksisitas akut dari ekstrak buah lakum terhadap larva Artemia salina Leach.

Penelitian ekperimental menggunakan Post Test Only Control Group Design. Total larva yang digunakan berjumlah 160 ekor yang dibagi ke dalam empat kelompok dengan tiga kali pengulangan dan satu buah kontrol tiap konsentrasi. Variasi konsrentrasi yang digunakan yaitu 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm, dan 1600 ppm. Data yang diperoleh berdasarkan jumlah larva yang mati 24 jam setelah pemberian bahan uji. Nilai LC50 ditentukan menggunakan regresi linear.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai LC50 dari ekstrak etanol buah

lakum adalah 172.38 µg/ml. Harga LC50 ekstrak buah lakum kurang dari 1000 ppm. Sehingga,

dapat dikatakan bahwa ekstrak tersebut memiliki potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia salina Leach.

(2)

PENDAHULUAN

Tanaman obat-obatan atau yang kita kenal dengan tanaman herbal di Indonesia dapat kita temui dimana saja. Tanaman herbal sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat-obatan tradisional. Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi mengiringi penggunaan tanaman herbal ini mengalami kemajuan yang semakin pesat sebagai obat-obat tradisional di Indonesia. Obat-obat-obatan tradisional ini biasanya digunakan sebagai alternatif dalam pengobatan. Jika obat-obatan tradisional ini dikembangkan dengan bahan-bahan alami murni, maka obat-obat ini akan sangat baik untuk dikonsumsi karena efek samping atau bahkan tingkat bahayanya yang lebih rendah dibandingkan dengan obat kimia, sehingga tidaklah heran jika kita lihat masyarakat di pedesaan cenderung menggunakan obat-obatan tradisional ini dibandingkan obat-obatan kimia.

Lakum (Cayratia tryfolia) merupakan tanaman rambat dengan buah yang melimpah. Daerah Berau, lakum dikenal dengan nama lalakum. Sedangkan di Balangan, Banjarmasin, lakum dikenal dengan sebutan lalambai. Lakum termasuk tanaman liar, karena dapat ditemui di hutan-hutan terutama di tepi sungai. Lakum mempunyai buah yang melimpah. Buahnya yang belum masak berwarna hijau dan dan

masak berwarna merah hingga ungu tua. Masyarakat setempat sering menggunakan buah ini sebagai pengganti asam jawa pada sayuran sehingga berperan sebagai pemberi asam.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi toksisitas akut pada ekstrak buah lakum menurut metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode ini sering digunakan sebagai skrining awal terhadap senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak tanaman, karena relatif murah, cepat, dan hasilnya dapat dipercaya, serta merupakan skrining awal obat anti kanker. Bentuk ekstrak dipilih dengan harapan akan didapatkan kandungan senyawa aktif yang ada dalam buah lakum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi tentang potensi toksisitas akut pada ekstrak etanol buah lakum.

METODOLOGI A. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : oven, aerator, lampu 15 watt, timbangan listrik, seperangkat alat gelas, evaporator rotary vacuum, oven, corong Buchner, pH meter.

(3)

garam (tidak beriodium), kalsium karbonat, NaOH 0,5 N, telur dari larva Artemia salina Leach.

B. Prosedur Penelitian

1. Ekstraksi dengan Maserasi

a) Buah lakum yang telah dikeringkan, kemudian ditambahkan dengan etanol 70% di dalam sebuah wadah selama 24 jam

b) Ekstrak kemudian disaring dan direndam kembali dalam alkohol 70% sampai tersari atau terekstraksi sempurna yang ditandai dengan warna alkohol menjadi bening kembali.

c) Ekstrak yang diperoleh, dipekatkan dengan menggunakan evaporator rotary vacuum.

2. Persiapan Larutan Sampel

a) Ekstrak yang akan diuji, dibuat dengan konsentrasi 1600 μg/ml, 800 μg/ml, 400 μg/ml, dan 200 μg/ml.

b) Bila sampel tidak larut, di tambahkan DMSO sebanyak 100μL tetes

(Juniarti, 2009)

3. Pembuatan Air Laut Buatan

a) Dilarutkan 30 gr garam curah kedalam 1 Liter air tawar

b) Ditambahkan kalsium karbonat dan larutan NaOH 0,5 N untuk menaikkan pH hingga 8-9

4. Penetasan Telur Larva Artemia salina

a) Disiapkan suatu wadah yang berujung seperti corong dan diisi air laut buatan sebanyak 1 Liter.

b) Disusun aerator dan lampu (untuk menghangatkan suhu untuk penetasan telur Artemia salina).

c) Kedalam wadah yang telah berisi air laut tersebut, dimasukkan telur Artemia salina sebanyak 50 mg.

(4)

e) Untuk mengetahui jumlah telur yang telah menetas, dimatikan

aerator.

5. Uji Toksisitas dengan metode BSLT

a) Uji toksisitas dilakukan dengan membagi larva udang kedalam empat kelompok (masing-masing kelompok mempunyai satu buah kontrol), setiap perlakuan dilakukan replikasi sebanyak tiga kali.

b) Dicatat dan dihitung jumlah larva yang mati setelah pengamatan selama 24 jam. Kriteria standar untuk menilai kematian larva udang adalah bila larva udang tidak menunjukkan pergerakkan selama 10 detik.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Jumlah kematian larva Artemia salina Leach pada setiap tabung uji (vial) dalam berbagai konsentrasi perlakuan

ekstrak buah lakum ditunjukkan tabel 4.1. Variasi konsentrasi dari ekstrak buah lakum telah memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap kematian larva Artemia salina Leach. Hasil penelitian

Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara Log Konsentrasi (Y) terhadap Persen (%) Mortalitas (X)

(5)

Artemia salina Lench dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai LC50, yakni besar

respon mortalitas sejumlah 50% larva udang terhadap ekstrak etanol buah lakum (Nurhayati, 2006). Penelitian toksisitas menggunakan larva yang berumur 48 jam agar larva yang digunakan benar-benar siap mati dikarenakan perlakuan yang diberikan, bukan karena faktor internal dari larva itu sendiri.

Langkah pertama yang dipersiapkan adalah pembuatan ekstrak etanol buah lakum. Perolehan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi. Pelarut yang digunakan (alcohol 75%) akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan terlarut di dalam pelarut. Adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terpekat akan tersedak keluar. Peristiwa ini berulang secara berulang hingga tercapainya keseimbangan konsentrasi. Ekstrak pekat yang diperoleh akan dibuat larutan dengan konsentrasi 200 ppm, 400 ppm, 800 ppm, dan 1600 ppm yang kemudian dengan data yang

diperoleh akan ditentukan nilai LC50 dari

ekstrak tersebut. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva Artemia salina Lench.

Penetasan telur Artemia salina Lench dapat dilakukan dengan menggunakan air laut buatan yang dilengkapi dengan aerator dan lampu. Air laut yang digunakan harus memiliki kisaran pH 8-9 karena penetasan tidak akan terjadi jika pH kurang dari 7. Pada pH 8-9, enzim penetas mempunyai aktivitas optimum sehingga terjadi proses pecahnya lapisan tipis pada telur.

Penyinaran saat proses penetasan berfungsi untuk menghangatkan suhu air tersebut. Selain itu, adanya cahaya dapat merangsang pengaktifan kembali perkembangan embrio Artemia salina. Aerator harus selalu dinyalakan selama proses penetasan agar selalu terpenuhinya kebutuhan akan oksigen dan mencegah terjadinya pengendapan kista-kista di dasar wadah penetasan. Pengendapan kista-kista dapat menimbulkan kondisi anaerob sehingga perkembangan embrio menjadi terhambat.

(6)

berturut-turut yaitu 0.567, 0.767, 0.867 dan 0.967. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah lakum, maka semakin besar pula

perkembangbiakan larva udang A. salina L setelah masa inkubasi 24 jam. Metabolit sekunder (zat aktif) dari ekstrak buah lakum bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Jika zat aktif ini masuk ke dalam tubuh larva akan mengganggu alat pencernaan larva. Zat aktif ini juga dapat menghambat reseptor perasa pada daerah mulut larva yang menyebabkan larva gagal mendapatkan stimulus rasa sehingga tidak mampu mengenali makanannya yang akhirnya berujung kelaparan hingga kematian.

Nilai LC50 ekstrak etanol yang

diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah 172,38 ppm. Nilai LC50 yang diperoleh kurang dari 1000

ppm, sehingga dikatakan bahwa ekstrak etanol buah lakum bersifat toksik. Hasil BSLT diketahui merupakan suatu metode penapisan untuk penyarian senyawa antikanker dari tanaman. Artinya,

semakin tinggi tingkat toksisitas metabolit sekunder tanaman secara BSLT, yang diwakili dengan nilai LC50 yang

semakin kecil, maka semakin potensial tanaman tersebut untuk digunakan dalam pengobatan antikanker.

KESIMPULAN

Pemberian ekstrak etanol buah lakum pada penelitian ini menunjukkan adanya potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia salina Leach dengan harga LC50 sebesar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Kumar D, dkk. 2011. A Review on Chemical and Biological Properties of Cayratia trifolia Linn. (Vitaceae). Phcog Rev 2011;5:184-8. Tersedia dihttp://www.phcogrev.com/article.a sp?, diakses 10 November 2012 Lenny Sovia, dkk. 2005. Isolasi dan Uji

Bioaktivitas Kandungan Kimia

(7)

(Graptophyllum Pictum L. Griff) dengan Metode Uji Brine Shrimp. Sumatra Utara: Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

Masroh LF. 2010. Isolasi Senyawa Aktif dan Uji Toksisitas Ekstrak Heksana Daun Pecut Kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl). Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim.

Nita Rochani, 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Candida albicans Serta Skrining Fitokimianya. Tersedia di

http://www.geocities.com, diakses tanggal 20 februari 2012

Sari Reski, 2012. Skrining Uji Toksisitas Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Pada Larva Udang (Artemia salina Leach). Tersedia di http://rv-reskisari. blogspot.com/2012/06/uji-toksisitas-dengan-metode-brine.html, diakses tanggal 27 November 2012

(8)

Referensi

Dokumen terkait

beberapa perkara yang dilakukan yang tidak diketahui hukumnya oleh kebanyakan orang. Barang siapa yang menjauhi perkara-perkara yang diragukan itu berarti ia

Humaniora di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djatie pada tahun 2006 yang berjudul “Sejarah Perkembangan Lembaga Pendidikan di Lingkungan Al-Ma’soem Tahun 1986-... 2002”

Damardjati (Istilah-istilah dunia Pariwisata, 2001:101) Seorang yang telah memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi dari instansi atau lembaga resmi pariwisata dan

Dalam membentangkan kertas penyelidikan ini, bagi memenuhi sebahagian syarat untuk ijazah sarjana Pengurusan Sumber Manusia Universiti Utara Malaysia (UUM), saya bersetuju

Diasumsikan tidak ada perbedaan perilaku konsumen ketika melihat Iklan Djarum Super My Great Adventure, antara fakultas yang satu dengan yang lain, sehingga Fakultas

5 Pada Buletin Berita MESO Volume 26, no.2 tahun 2008 telah dimuat informasi terkait Sleep Related Be- havior pada penggunaan zolpidem dan rekomendasi TGA tentang

2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh

Partikel silika yang terdapat pada lempung dapat berinteraksi secara kuat dengan matriks polimer karena tidak adanya zat aditif lain (hanya lempung) sehingga