• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Motor Relearning Program (MRP) Terhadap Peningkatan Keseimbangan Duduk Pasien Pasca Stroke.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Motor Relearning Program (MRP) Terhadap Peningkatan Keseimbangan Duduk Pasien Pasca Stroke."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Stroke merupakan gangguan sistem saraf pusat yang paling sering

ditemukan dan penyebab utama gangguan aktivitas fungsional pada orang

dewasa (Irfan, 2012). World Health Organization (WHO) mendefinisikan

stroke sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan

otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24

jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab

lain yang jelas selain vaskuler (WHO, 2006).

Masalah-masalah yang ditimbulkan pasca stroke bagi kehidupan

manusia sangat kompleks. Adanya gangguan-gangguan fungsi vital otak

seperti gangguan koordinasi, gangguan kontrol postur, gangguan sensasi,

ganguan reflek gerak, dan gangguan keseimbangan (Irfan, 2010). Oleh

karena itu keseimbangan sangat penting untuk mengembalikan aktivitas

fungsional pada pasien pasca stroke. Latihan gerak fungsional diberikan

dengan harapan pasien dapat mandiri dalam melakukan aktivitasnya.

Keseimbangan juga merupakan parameter bagi pasien stroke terhadap

(2)

2

Pada prinsipnya ada beberapa metode terapi latihan yang dapat

digunakan fisioterapis pada kasus stroke. Teknik yang dapat diberikan

antara lain metode PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation),

Brunstrom, Bobath dan Motor Relearning Program (MRP).

Metode-metode tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Pada

metode PNF lebih menekankan pada prinsip-prinsip ilmu tumbuh

kembang, ilmu gerak dan neurologis. Pendekatan metode Brunstrom

dengan upaya Re-edukasi pada stroke hemiplegic. Metode ini

memprioritaskan melalui proprioceptive, exteroceptive dan reflex normal

yang timbul adalah normal (Setiawan, 2002)

Pendekatan metode Bobath lebih menekankan pada pengembangan

reaksi-rekasi otomatis yang normal (reflek postural normal) berdasarkan

pada gerakan normal dan perkembangan gerakan normal pada proses

tumbuh kembang anak. Metode MRP mempunyai keunggulan bahwa

metode ini merupakan metode kontol motorik yang spesifik yang

melibatkan kognitif, partisipasi pasien, kontrol dan latihan motorik serta

tidak berdasarkan pada teori perkembangan normal (Carr dan Shepherd,

1987).

Teknik MRP lebih dipilih karena dianggap lebih cepat dalam

perbaikan motorik pasien pasca stroke. Hal ini sesuai dengan penelitian

Langhamer dan Stanghelle (2000), pada metode MRP meningkatkan

kemampuan motorik lebih cepat daripada metode Bobath sehingga

(3)

3

Rehabilitasi harus dimulai sedini mungkin secara cepat dan tepat

sehingga dapat membantu pemulihan fisik yang cepat dan optimal, serta

menghindari kelemahan otot jika tidak dilakukan latihan rentang gerak

setelah pasien terkena serangan stroke (Irfan, 2012). Dari permasalahan

diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Motor Relearning Program (MRP) Terhadap Peningktan

Keseimbangan Duduk Pasien Pasca Stroke”.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas muncul pertanyaan penelitian

adakah pengaruh pemberian Motor Relearing Program terhadap

peningkatan keseimbangan duduk terhadap pasien pasca stroke?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh pemberian Motor Relearning Program terhadap peningkatan

keseimbangan duduk terhadap pasien pasca stroke.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Menyumbang ilmu pengetahuan kita khususnya mengenai

pengaruh Motor Relearning Program (MRP) terhadap peningkatan

(4)

4

2. Manfaat Praktis

Temuan ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan wawasan

tentang pengaruh MRP terhadap peningkatan keseimbangan duduk

Referensi

Dokumen terkait

Di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Ngablak, Magelang, Jawa Tengah, lebih dari sebagian petani sayuran melakukan pencampuran 2–5 jenis pestisida dalam satu kali aplikasi, dengan

Kesimpulan penelitian bahwa: (1) Ada kontribusi relatif kecil kecerdasan emosional terhadap kemampuan kognitif fisika siswa kelas X SMA Negeri 2 Karanganyar tahun ajaran

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE. TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN THE POWER

Results of the study indicated that slaughter weight category significantly (P<0.05) affected hot carcass weight, estimated lean and fat weights, while dressing

Dengan menggunakan peta tematik dalam pembelajaran quantum learning akan memberikan pengalaman belajar peserta didik yang sekedar hafalan, tetapi lebih pada pemahaman

c. Level 3 merupakan tahap penguraian proses-proses yang ada pada rantai pasok menjadi unsur-unsur yang mendefinisikan kemampuan.. perusahaan untuk berkompetisi. Tahap ini

Project grant funds will enable the BKKBN, in collaboration with the Ministry of Health, the private Association for Secure Contraception (PKMI), and other

Fraksi semipolar ekstrak etanol buah stroberi (Fragaria x ananassa) mengandung senyawa golongan flavonoid yang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap Escherichia coli dan