• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DALAM BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DALAM BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING COGNITIVE BEHAVIOR UNTUK

MENINGKATKAN SELF-EFFICACY DALAM BELAJAR

SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN

TEBING TINGGI KABUPATEN SERDANG

BEDAGAI T.A 2013/2014

SKRIPSI

Oleh :

DANIEL ARDYAN SITUMORANG NIM. 109 151 013

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia

dengan akal sehingga manusia bisa berfikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari

kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berfikir sepanjang rentang

kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah

yang dihadapi. Terima kasih kepada Tuhanku Yesus Kristus atas berkat dan anugrah yang

diberikan-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Konseling Cognitive Behavior Untuk Meningkatkan Self-efficacy Dalam Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013 / 2014.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penuis mengucapkan banyak

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan dan Bapak Prof. Dr.Yusnadi MS selaku

Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II,

dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas

Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan

Bimbingan dan juga Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan.

4. Ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

(6)

megelurkan waktu luang dalam memberikan saran dan bimbingan yang sangat

berguna dalam pembuatan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd dan ibu Dra. Zulhaini S

selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan saran dan kritik kepada penulis

sebagai masukan agar skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan dan dukungan, saran dan motivasi

kepada peneliti selama berada di dalam maupun di luar perkuliahan.

7. Pegawai Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan, Bapak Khaidir dan Ibu G.

Sembiring atas pinjaman buku-bukunya.

8. Seluruh Pegawai Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama urusan surat-menyurat.

9. Ibu Rosanna dan Bapak Anto yang telah bersedia merepotkan diri untuk mengurus

segala surat-surat administrasi penulis di Jurusan Bimbingan Konseling.

10. Bapak Drs. Mangarap Simanjuntak M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1

Kecamatan Tebing Tinggi, ibu Nurhaini H Manurung S.PAK atas izin, bantuan dan

kerjasama kepada peneliti untuk penelitian di sekolah tersebut.

11. Terkhusus kepada keluarga tercinta kedua orangtua saya Edison Situmorang dan

Herlince Marrpaung, S.Pd terima kasih atas doa, dukungan, semangat, nasehat dan

materi yang telah diberi, sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan dibangku

perkulihan Universitas Negeri Medan dan dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan baik, serta terimaksih kepada Adik-adik ku yang paling kusayang Andy

Herdyal Situmorang (Andy) dan Dyan Novy Rezky (Dyan) terima kasih atas doa

(7)

12. Kepada teman-teman seperjuangan BK 2009 Universitas Negeri Medan (UNIMED)

khususnya kelas Reguler B ’09 yang mendukung penulis dan memberikan semangat

tiada hentinya.

13. Kepada teman-teman menggila ku yang pernah ada, Fahruzi Munte, Boris Becker

Manurung, Doddy Hutagalung, Romy Putra Bawamenewi, Stanislaus TDSL, Putra

Agung Wibowo, Dianson Sinaga, Alex Samosir, Syahri Romadona Siregar, Frendo

Sitepu, Imannuel Menangna, Febrianta Bangun, Tiara Azwani Batubara, Agnes

Indah Sari, Anasrul, Hananda Fitra Pranatha, Indra Husein, M. Sidik Ginting, Taufik

Iksan Lubis, Bang Junedi dan lain-lain.

14. Buat teman-teman PPLT 2012 Di SMA Daerah Sei Bejangkar Kab. Batu Bara,

semoga sukses selalu

15. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada seluruh siswa-siswi di SMA Negeri 1

Kecamatan Tebing Tinggi yang telah membantu penulisan dan pengisian angket.

16. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah

membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam menyusun skripsi

ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini bermanfaat

bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khususnya

dalam bidang Bimbingan dan Konseling.

Medan, 07 April 2014 Penulis,

(8)

ABSTRAK

Daniel Ardyan Situmorang. NIM : 109151013. Pengaruh Konseling Cognitive Behavior Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Dalam Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai Tahun Ajaran 2013/2014. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh Konseling

Cognitive Behavior untuk meningkatkan Self-efficacy siswa dalam belajar di SMA Negeri 1 Kec. Tebing Tinggi Kab. Serdang Bedagai? Penelitian ini bertujuan ” untuk mengetahui apakah ada pengaruh konseling cognitive behavior untuk meningkatkan self-efficacy dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kec. Tebing Tinggi Kab. Serdang Bedagai”. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2014 sampai dengan 27 Maret 2014.

Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas XI IPS berjumlah 30 siswa, sampel penelitian berjumlah 4 orang siswa yang memiliki self-efficacy yang rendah dalam belajar yang ditentukan secara purposive sampling (penarikan sampel secara sengaja). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket self-efficacy dalam belajar.

(9)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1. Pengertian SelfEfficacy ... 8

2. Aspek-aspek self-efficacy ... 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi SelfEfficacy ... 11

(10)

B. Self-efficacy dalam belajar ... 14

C. Konseling Kognitif Behavior ... 15

1. Pengertian Konseling Kognitif Behavior ... 15

2. Tujuan Konseling CBT ... 19

3. Fokus Konseling ... 20

4. Prinsip–prinsip CBT ... 20

5. Teknik CBT ... 24

6. Karakteristik CBT ... 26

7. Merencanakan proses dan sesi konseling ... 29

2.2 Kerangka Berpikir... 33

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5 Teknik Analisis Data ... 43

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 45

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 46

4.2 Analisis Data Penelitian ... 46

4.3 Pengujian Persyaratan Analisis ... 47

4.4 Uji Hipotesis ... 49

4.5 Persentase dan PeningkatanSelf-efficacy Siswa ... 51

(11)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 54

5.2 Saran ... 54

 Daftar Pustaka ... 55

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Proses Konseling Berdasarkan Konsep Aaron T. Back ... 30

Tabel 2.2 Proses Konseling CognitiveBehavior yang telah disesuaikan dengan kultur di Indonesia ... 31

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket berdasarkan Skala Likert ... 39

Tabel 3.2 Kisi–kisi angket Uji Coba Self-efficacy dalam belajar ... 40

Tabel 3.3 Kisi–kisi angket Valid Self-efficacy dalam belajar ... 41

Tabel 4.1 Data Pre-Test Self-efficacy siswa ... 48

Tabel 4.2 Data Post-Test Self-efficacy siswa ... 49

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Pamplet SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi ... 122

Gambar 2. Suasana Lapangan Sekolah ... 122

Gambar 3. Saat Pembagian Angket ... 123

Gambar 4. Mengamati siswa mengisi angket ... 123

Gambar 5. Saat proses konseling individu ... 124

Gambar 6. Saat proses konseling individu ... 124

Gambar 7. Saat proses konseling individu ... 125

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Angket Uji coba self-efficacy dalam belajar ... 57

Lampiran 2 : Validasi Angket ... 60

Lampiran 3 : Perhitungan Validasi ... 62

Lampiran 4 : Perhitungan Reliabilitas Angket Uji Coba ... 65

Lampiran 5 : Angket Valid self-efficacy dalam belajar... 67

Lampiran 6 : Perhitungan Reliabilitas Angket Valid ... 70

Lampiran 7 : Tabulasi Pengambilan Subjek ... 72

Lampiran 8 :Tabulasi Data Pre-Test ... 74

Lampiran 9 : Perhitungan Mean dan Standart Deviasi Pre-Test ... 75

Lampiran 10 : Tabulasi Data Post-test ... 77

Lampiran 11 : Perhitungan Mean dan Standart Deviasi Post-Test ... 78

Lampiran 12 : Perhitungan Uji Hipotesis... 80

Lampiran 13 : Perhitungan Persentase Peningkatan ... 82

Lampiran 14 : Analisis Persentase ... 83

Lampiran 15 : Perhitungan Uji Normalita ... 85

Lampiran 16 :Uji Homogenitas... 87

Lampiran 17 : Rencana Pelaksanaan Layanan BK ... 89

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya remaja suka mengeluh tentang sekolah dan tentang

larangan-larangan, pekerjaan rumah, kursus-kursus wajib, dan cara pengelolaan

sekolah. Mereka bersikap kritis terhadap guru-guru dan cara guru mengajar. Ini

sudah merupakan “mode”. Remaja yang ingin menjadi popular diantara

teman-teman sebaya harus menghindari kesan bahwa ia “pandai”. Hal ini terutama

berlaku bagi remaja perempuan, hanya sedikit wibawa yang dihubungkan dengan

prestasi akademik dibandingkan dengan remaja laki-laki. Meskipun demikian,

sebagian besar remaja dapat menyesuaikan diri dengan baik di sekolah, baik

dengan masalah-masalah akademik maupun sosial dan diam-diam mereka

menyukainya (Hurlock, 1999:220).

Hal inilah yang membuat banyak remaja yang sedang menjalani

pendidikan di SMP maupun SMA menjadi kehilangan tujuan utama mereka dalam

mengecam pendidikan di sekolah. Mereka merasa bahwa bersekolah bukan lah

menjadi kebutuhan mereka tetapi hanya suatu kewajiban. Kenyataan ini pula lah

yang cenderung membuat banyak siswa kehilangan kesadaran untuk belajar.

Selain itu banyak juga diantara siswa yang beranggapan bahwa yang penting itu

adalah nilai yang diperoleh, bukan lah proses belajarnya.

Maka dari itu banyak siswa yang hadir ke sekolah tanpa persiapan yang

(16)

2

mereka mendapatkan nilai yang tinggi tanpa adanya usaha untuk belajar apalagi

mencari sumber lain sebagai bahan tambahan pengetahuan. Mereka cenderung

mengandalkan teman-temannya dalam mengerjakan tugas-tugas maupun saat

mengerjakan soal ujian. Dan tidak heran jika banyak juga siswa yang dalam

mngerjakan tugas-tugas yang diberikan mereka selalu menyalin pekerjaan

temannya secara mentah-mentah tanpa adanya bagian yang dirubah. Hal ini

disebabkan oleh ketidakyakinan siswa atas kemampuannya sendiri yang disebut

self-efficacy.

Bandura (Santrock, 2011:523) mendefinisikan “self-efficacy sebagai

keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan memperoleh hasil yang

positif. Self-efficacy memainkan peranan besar dalam hal bagaimana seseorang

melakukan pendekatan terhadap berbagai sasaran, tugas dan tantangan”.

Keyakinan terhadap diri sendiri sangat diperlukan oleh pelajar. Keyakinan

ini akan mengarahkan kepada pemilihan tindakan, pengetahuan usaha, serta

keuletan individu. Keyakinan yang didasari oleh batas-batas kemampuan yang

dirasakan akan menuntut kita berperilaku secara mantap dan efektif.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK di SMA Negeri 1

Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Deli Serdang didapati banyak siswa yang

mengalami permasalahan tidak percaya pada diri sendiri, tidak tekun dalam

menyelesaikan tugas, tidak suka mencari situasi baru, mudah menyerah, tidak

memiliki komitmen yang kuat, dan tidak mampu menangani secara efektif

peristiwa yang dihadapi dalam belajar yang merupakan indikator dari

(17)

3

Murid dengan self-efficacy rendah mungkin menghindari banyak tugas

belajar, khusunya yang menantang dan sulit, sedangkan murid dengan level

efficacy tinggi mau mengerjakan tugas-tugas seperti itu, murid dengan

self-efficacy tinggi lebih mungkin untuk tekun berusaha menguasai tugas

pembelajaran ketimbang murid yang berlevel rendah.

Sejalan dengan hal itu, Gredler (2011 : 443) juga mengatakan bahwa :

Self-efficacy ini merupakan hal penting dalam aktivitas dan situasi yang dipilih

orang, dan efficacy ini dapat memengaruhi arah perkembangan diri.

Self-efficacy memperkaya atau membatasi motivasi dengan mempengaruhi jenis tujuan

yang ditentukan sendiri oleh seseorang, tingkat usaha yang dikerahkan, dan kegigihan dalam menghadapi kesulitan. Self-efficacy yang rendah memberi kontribusi lemahnya upaya dan tendensi untuk mudah menyerah.

Self-efficacy seseorang berpengaruh terhadap pencapaian prestasi,

faktor ini didasarkan oleh pengalaman-pengalaman yang dialami individu

secara langsung. Apabila seseorang pernah mengalami keberhasilan dimasa

lalu maka dapat meningkatkan self-efficacynya. Pengalaman orang lain,

individu yang melihat orang lain berhasil dalam melakukan aktivitas yang

sama dan memiliki kemampuan yang sebanding dapat meningkatkan

self-efficacynya. Individu yang pada awalnya memiliki self-efficacy yang rendah

akan sedikit berusaha untuk dapat mencapai keberhasilan seperti yang

diperoleh orang lain. Bujukan lisan, individu diarahkan dengan saran,

nasehat, bimbingan sehingga dapat meningkatkan keyakinan bahwa

kemampuan-kemampuan yang dimiliki dapat membantu untuk mencapai

apa yang diinginkan. Kondisi emosional, seseorang akan lebih mungkin

(18)

4

menekan karena dapat menurunkan prestasinya dan menurunkan keyakinan

akan kemampuan dirinya.

Berlandaskan pernyataan-pernyataan diatas maka sangat penting bagi

seorang siswa memiliki self-efficacy yang tinggi, terutama dalam belajar. Karena

self-efficacy yang tinggi ini pula yang akan meningkatkan prestasi akademik

siswa, karena siswa dengan self-efficacy tinggi akan lebih memiliki daya juang

dalam mengerjakan tugas-tugas yang sulit dan sebaliknya siswa yang memiliki

self-efficacy yang rendah hanya akan sedikit berusaha untuk mengerjakan

tugas-tugas yang sulit tersebut. Maka dari itu diperlukan suatu usaha untuk

meningkatkan self-efficacy siswa dalam belajar.

Peran layanan konseling individual dengan teknik cognitive behavior

diperkirakan dapat membantu siswa untuk meningkatkan self-efficacy dalam

belajarnya. Teknik Cognitife Behavior merupakan terapi perilaku yang dirancang

untuk peranan besar dalam hal bagaimana seseorang melakukan pendekatan

terhadap berbagai sasaran, tugas dan tantangan. Tujuannya adalah untuk

mengajarkan remaja strategi yang tepat untuk mengidentifikasi dan bertindak

terhadap kebutuhan, hasrat, dan pendapat sendiri sementara tetap menghargai

orang lain.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan diatas maka penulis tertarik

(19)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka peneliti memberikan suatu

identifikasi masalah yang akan diteliti, yaitu :

1. Masih banyak ditemukan siswa yang tidak percaya pada diri sendiri,

tidak tekun dalam menyelesaikan tugas, tidak suka mencari situasi

baru, mudah menyerah, tidak memiliki komitmen yang kuat, dan tidak

mampu menangani secara efektif peristiwa yang dihadapi dalam

belajar.

2. Siswa cenderung lebih banyak mengandalkan teman-temannya dalam

mengerjakan tugas maupun ujian daripada dirinya sendiri

3. Guru belum sepenuhnya mampu menyelesaikan permasalahan siswa

terutama dalam masalah belajarnya

4. Bimbingan Konseling belum dilaksanakan secara efektif untuk

membantu permasalahan siswa.

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Konseling Cognitive Behavior untuk

meningkatkan Self- Efficacy dalam Belajar Siswa kelas XI SMA Negeri 1

(20)

6

1.4 Perumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas,

maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan : “Apakah ada

pengaruh Konseling Cognitive Behavior untuk meningkatkan Self-efficacy siswa

dalam belajar di SMA Negeri 1 Kec. Tebing Tinggi Kab. Serdang Bedagai T.A

2013 /2014”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh konseling cognitive behavior terhadap peningkatkan self-efficacy dalam

belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kec. Tebing Tinggi Kab. Serdang

Bedagai T.A 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1) Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan self-efficacy

dalam belajar

(21)

7

Sebagai bahan masukan untuk membantu siswa meningkatkan self-efficacy

melalui konseling cognitive behavior dengan menggunakan teknik yang

sesuai dengan permasalahan siswa

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam mendukung pelaksanaan bimbingan dan

konseling yang efektif

d. Bagi Peneliti

Mengembangkan penalaran dan pola pikir kritis dan dinamis sekaligus

menerapkan ilmu yang dipelajari.

2) Manfaat Konseptual

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai acuan bagi pengembangan ilmu

dalam bidang bimbingan dan konseling bagi peneliti lain khususnya untuk

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti, maka

diperoleh kesimpulan bahwa “ada pengaruh positif yang signifikan dalam

konseling individual dengan tekhnik cognitive behavior untuk meningkatkan

self-efficacy dalam belajar siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi

Kabupaten Serdang Bedagai T.A 2013/2014”. Ini dapat dilihat dari hasil uji t yang

menunjukkan bahwa > = (15,71 > 2,353) dengan d.b = n-1 = 4-1

pada taraf nyata∝= 0,05 diperoleh sebesar = 2,353, dengan persentase 14 %.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak

diantaranya:

1. Bagi pihak sekolah, hendaknya menyediakan tempat untuk melaksanakan

kegiatan konseling dan orang yang ahli dibidang konseling khususnya.

2. Pihak sekolah hendaknya memberikan pelatihan dan kegiatan khusus

untuk para guru BK, khususnya menguasai tekhnik konseling individual

dengan menggunakan tekhnik cognitive behavior, sehingga kegiatan

konseling lebih efektif dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Ali dan Asrori. 2009. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. . http://www.e psikologi.com diakses 24 Juni 2013.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta

Bush, John Winston. (2003). Cognitive Behavioral Therapy : The Basics

Corey, Gerald. (2005). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung : PT. Refika Aditama

Feist, J & Feist J. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta : Salemba Humanika

Gredler, E. 2011. Teori dan Aplikasi. Jakarta : Kencana

Hurlock, E.B. 1999. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti. Jakarta : Erlangga

Knowless. 2005. Ciri-ciri Anak Mandiri Dalam Belajar.http://www.sekolahrumah.com diakses pada tanggal 28 Juni 2013.

McLeod, John. (2006). Pengantar Konseling : Teori dan Studi Kasus. Alih Bahasa Oleh A.K

Anwar. Jakarta : Kencana

Mujiadi. (2003). Self-efficacy. http://treepikr.multiply.com/reviews/item/22 diakses pada 10 Juni 2013

Muqodas. 2011. Cognitive-Behavior Therapy : Solusi pendekatan Praktek Konseling di

Indonesia. Tesis Pascasarjana UPI. Bandung

Myers, D.G. (1996). Social Psychologi. USA : McGraw Hill, Inc

NACBT. (2007). Cognitive Behavioral Therapy.

(http://www.nacbt.org/whatiscbt.html/5januari2077. diakses pada 12 Juni 2013

Oemarjoedi, A. Kasandra. (2003). Pendekatan Kognitive Behavior Dalam Psikoterapi. Jakarta : Kreatif Media

Prayitno, H dan Amti, Erman. 2004. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Risalatuna. 2013. Efikasi Diri. http://file://Risalatuna Self-efficacy (Self Efficacy).htm diakses pada 30 November 2013

Rusman. 2010. ModelModel Pembelajaran ( Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta:

(24)

56

Santrock, W. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Salemba Humanika

. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta :Kencana

Stipek. 1996. Efikasi diri (Self-efficacy). http://bk2009.files.wordpress.com/2010/06/ monday.docx diakses pada 15 september 2013)

Tanjung, Nur Bahdin. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2005. Medan: Kencana

Widiyanto. 2013. Pengaruh Self-Efficacy dan Motivasi berprestasi siswa terhadap kemandirian

belajar mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di SMK N 2 Depok.

Skripsi Teknik UNY. Yogyakarta

Gambar

Tabel 2.1 Proses Konseling Berdasarkan Konsep Aaron T. Back .............
Gambar 1. Pamplet SMA Negeri 1 Kecamatan Tebing Tinggi .................

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini, Kelompok Kerja III ULP Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2015 pekerjaan tersebut diatas, mengundang penyedia jasa untuk melaksanakan

Catu daya atau power supply merupakan suatu rangkaian elektronik yang.. mengubah arus listrik bolak-balik menjadi arus

Penerapan Hasil Belajar Kesehatan Keselamatan Kerja Pada Pelaksanaan Praktikum Jasa Boga Siswa SMKN 3 Cimahi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

makan seperti diet makanan yang sehat dan seimbang dibutuhkan untuk membantu.. proses penyembuhan pasien diabetes

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode etnografi dengan memfokuskan pada studi kasus mengenai lapangan pekerjaan bangunan pada masyarakat sub urban di

(1) Dalam hal ganti rugi dalam bentuk selain uang, maka apabila yang berhak atas ganti rugi telah menandatangani kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) huruf b

Penerapan Model Pembelajaran (Clis) Children’s Learning In Science Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Ipa Materi Pesawat Sederhana. Universitas