• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010 2011)"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare

Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011)

SKRIPSI

OLEH :

R U S D I A N A

NIM. X 1808096

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

RUSDIANA : PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011).

Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa melalui penggunaan media visual dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011 dalam peningkatan pembelajaran PKn.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi Penelitian Tindakan Kelas dengan langkah-langkah menyusun perencanaan mengadakan tindakan, melakukan pengamatan atau observasi, melaksanakan analisis dan refleksi.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap-tiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan dengan tes pertama diperoleh nilai rata-rata kelas 69,54 dengan prosentase ketuntasan 68,18% dengan KKM 64. Pada siklus kedua dilaksanakan pada bulan April setelah tes akhir yang diikuti oleh 22 siswa diperoleh nilai rata-rata kelas 72,50 dan prosentase ketuntasan 86,36% dari 22 siswa hanya 3 siswa yang belum memperoleh nilai sesuai dengan KKM yaitu 64, sedangkan 19 siswa telah mampu mencapai nilai di atas KKM. Data hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan media visual dapat meningkatkan motivasi belajar PKn.

Dari keseluruhan putaran siklus dapat disimpulkan bahwa peneliti mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran PKn dengan menggunakan media visual, dan memberi kesempatan siswa lebih berpartisipasi dalam pembelajaran.

(5)

commit to user

MOTTO

“Kita harus berhenti membebankan kesalahan kita pada lingkungan, dan belajar menerapkan tanggung jawab pribadi kita.” (Albert Schweizer)

“Dan apabila hamba-hamba-Ku Bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu.” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 186)

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKN MELALUI PENGGUNAAN

MEDIA VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1

Jungkare Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011).

Penyusunan skripsi ini disusun berdasarkan pengalaman dan pengamatan

secara langsung yang penulis dapatkan di kelas IV SD Negeri 1 Jungkare,

Karanganom, Klaten.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bimbingan

dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena ini pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin dan

bimbingannya bagi penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd., Ketua Program Studi PGSD dan Program PJJ

PGSD FKIP UNS Surakarta.

3. Dr. Riyadi, M.Si., Dosen Pengampu mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas

4. Dra. Hj. Lies Lestari, M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, bantuan, koreksi dan motivasi

dengan penuh kesabaran.

5. Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd., Dosen Pembimbing yang telah membimbing

dengan kesabaran sehingga terwujud skripsi ini.

6. Dosen PJJ S1 PGSD UNS Surakarta.

7. Sri Purwani, S.Pd.SD, selaku Kepala SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten

yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian ini.

8. Seluruh guru dan karyawan SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten yang

telah memberikan bantuan dalam melaksanakan penelitian.

(7)

commit to user

Demikian laporan ini penulis buat dengan sebaik-baiknya. Kritik dan saran

perbaikan penulis harapkan semoga Laporan ini ada manfaatnya demi perkembangan

dan kemajuan pendidikan.

Klaten, 10 Juni 2011

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

ABSTRAK ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 5

1. Tinjauan Umum tentang Motivasi Belajar .. ... 5

2. Tinjauan Umum tentang Media Pembelajaran ... 8

B. Kerangka Berpikir ... 10

C. Hipotesis Tindakan ... 11

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 12

B. Subjek Penelitian ... 12

C. Data dan Sumber Data ... 13

D. Teknik Pengumpulan Data ... 13

E. Validasi Data ... 14

F. Teknik Analisis Data ... 15

G. Indikator Kinerja atau Keberhasilan ... 15

(9)

commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ... 21

B. Pembahasan ... 25

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ... 26

B. Implikasi ... 26

C. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat

penting dan menentukan. Karena sekolah dasar merupakan tempat pertama kali siswa

memperoleh pendidikan formal setelah memperoleh pendidikan di keluarga. Sekolah

dasar merupakan suatu lembaga pendidikan untuk menanamkan konsep dasar

berbagai ilmu pengetahuan untuk bekal melanjutkan ke lembaga pendidikan yang

lebih tinggi. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 37 tentang

Sisdiknas mengamanatkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan

menengah, serta merupakan mata kuliah wajib untuk kurikulum tinggi. Mata

pelajaran PKn dapat dipergunakan untuk menanamkan pendidikan nilai, moral, dan

norma secara terus menerus, sehingga warga negara yang baik cepat terwujud.

Sejalan dengan adanya tatanan baru di Indonesia, maka konsep nilai, moral,

dan norma sudah selayaknya menjadi karakteristik utama PKn. Terlebih jika

mengingat kenyataan bahwa bangsa Indonesia sekarang sedang mengalami krisis jati

diri, sehingga nilai, moral, dan norma menjadi hal yang penting untuk membentengi

kekrisisan jati diri bangsa.

Namun demikian, Pendidikan Kewarganegaraan pada kenyataannya nilai

yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV semester gasal yaitu 57,3 dari

jumlah siswa sebanyak 22 siswa, padahal batas ketuntasan minimalnya adalah 63.

Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu mencapai nilai > 63 hanya 40% yaitu

sejumlah 10 orang siswa, sedangkan 12 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah

kriteria ketuntasan minimal.

Setelah diadakan obsevasi yang dilakukan peneliti di kelas IV menunjukkan

bahwa siswa merasa cepat bosan dan sulit untuk menangkap atau menerima pelajaran

(11)

commit to user

mengupayakan agar perhatian siswa dapat terfokus terhadap pelajaran yang

disampaikan.

Untuk mengupayakan agar siswa lebih perhatian sewaktu dilangsungkannya

pembelajaran maka guru harus selalu memberikan motivasi merupakan motor

penggerak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Motivasi berkaitan erat dengan

tujuan belajar, artinya apabila siswa menyadari bahwa tujuan belajar yang akan

dicapai merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dan belajar merupakan

kebutuhan pokok yang harus dilakukan, sehingga siswa akan terdorong untuk

melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan belajar. Motivasi dapat muncul dari

dalam diri yang belajar (motivasi instrinsik), dan muncul dari luar diri yang belajar

(motivasi ekstrinsik). Agar siswa dapat belajar secara optimal, maka guru harus

menggunakan strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi ekstrinsik

yang mampu menumbuhkan motivasi instrinsik.

Mengingat akan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa perlu

adanya suatu upaya untuk meningkatkan motivasi hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif serta inovatif.

Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya yang

digunakan untuk memotivasi siswa agara dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain memotivasi siswa penggunaan media dapat mempermudah suatu proses

pembelajaran yang sulit untuk diterima hanya dengan kata-kata saja. Dalam hal ini

media yang digunakan adalah media visual (media gambar), karena gambar bersifat

lebih konkrit. Dengan gambar upaya untuk mengingat dan menarik kembali

informasi di kemudian hari akan lebih mudah daripada menggunakan cara pencatatan

dengan tulisan dan kata saja.

Penggunaan media pembelajaran terutama media gambar mempunyai

pengaruh yang positif terhadap proses belajar yaitu bahwa media gambar yang

digunakan dalam sebuah pembelajaran akan menarik perhatian siswa serta dapat

memperjelas sajian ide. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa begitu besar

pengaruh media gambar terhadap pembelajaran.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran berdasarkan pada suatu

(12)

gambar-gambar, apalagi anak-anak. Tujuan ini berdasarkan pada fungsi dari media gambar-gambar,

yaitu membantu meningkatkan kemampuan siswa terhadap hal-hal yang abstrak atau

peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan

Kewarganegaraan, peneliti bermaksud mencobakan penggunaan media gambar

sebagai media pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Kecamatan

Karanganom, Kabupaten Klaten. Media gambar ini diterapkan agar dapat membantu

guru khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, agar penyajian

bahan ajar PKn menjadi lebih menarik, sehingga diharapkan siswa tidak lagi merasa

bosan dan jenuh dengan materi pelajaran.

Berdasarakan uraian dan kondisi di lapangan menarik perhatian bagi guru

untuk mengadakan penelitian tindakan kelas ini dengan judul ”Peningkatan Motivasi

Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran PKn pada

Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diindentifikasikan beberapa

masalah sebagai berikut: apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah

disampaikan di atas, maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Penggunaan media visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran PKn.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka diharapkan penelitian ini

(13)

commit to user

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan yang

bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai penggunaan media gambar

terhadap peningkatan pemahaman tentang pengaruh kebudayaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

a. Siswa dapat menikmati model pembelajaran yang tidak seperti biasa

sehingga mereka tidak bosan dan jenuh.

b. Siswa termotivasi serta tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran

yang sedang berlangsung.

c. Dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pengaruh kebudayaan.

d. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Bagi guru

a. Dapat digunakan sebagai masukan bahwa media gambar dapat digunakan

sebagai salah satu alternatif dalam KBM Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Meningkatkan gairah guru untuk menciptakan kondisi belajar yang

menarik, menyenangkan, dan bermotivasi.

c. Meningkatkan kreatifitas guru dalam memilih dan mempergunakan

media.

c. Bagi sekolah

a. Memberikan masukan kepada sekolah dalam usaha perbaikan proses

pembelajaran, sehingga berdampak pada peningkatan mutu sekolah.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Umum tentang Motivasi Belajar.

a. Pengerian Motivasi

Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158),

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan

timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini,

dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.

Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga

seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka

akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.

Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Brapthy

(1986) mendefinisikan motivasi sebagai suatu energi penggerak atau

pengarah, yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk

bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang

mendasarinya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

pengertian motivasi adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam

maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah

pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat

tercapai.

b. Macam-macam motivasi

(a) Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang motivasi jenis ini

seringkali disebut dengan istilah motivasi intrinsik. Faktor instrinsik

berupa kepribadian, sikap, pengalaman dan pendidikan atau berbagai

(15)

commit to user

(b) Motivasi dari luar yang berupa usaha pembentukan dari orang lain.

Motivasi jenis ini seringkali disebut motivasi ekstrinsik. Faktor

ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa karena

pangaruh pimpinan, kolega atau faktor-faktor lain yang kompleks.

Berkaitan dengan proses belajar siswa, motivasi belajar sangatlah

diperlukan. Diyakini bahwa hasil belajar akan meningkat kalau siswa

mempunyai motivasi belajar kuat. Motivasi belajar adalah keinginan

siswa untuk mengambil bagian di dalam proses pembelajaran (Linda S.

Lumsden: 1994).

c. Manfaat motivasi belajar

Motivasi memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran,

baik dalam proses maupun pencapaian hasil. Seorang siswa yang memiliki

motivasi tinggi, pada umumnya mampu meraih keberhasilan dalam proses

maupun out put pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru dituntut mampu

mengkreasi berbagai cara agar motivasi siswa dapat muncul dan berkembang

dengan baik.

Menurut Hermine Marshall menggambarkan bahwa motivasi belajar

adalah kebermaknaan, nilai dan keuntungan-keuntungan kegiatan belajar

tersebut cukup menarik bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajar.

Pendapat lain motivasi belajar itu ditandai oleh jangka panjang, kualitas

keterlibatan di dalam pelajaran dan kesanggupan untuk melakukan proses

belajar (Carole Ames : 1990).

d. Cara mendapat motivasi pada siswa

Untuk membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa ada

sejumlah cara yang dapat dilakukan oleh guru di dalam kelas, yaitu :

1) Memberikan ganjaran kepada siswa untuk pekerjaan-pekerjaan yang

diselesaikan.

2) Membuat suasana yang memungkinkan siswa merasa diterima dan

(16)

3) Usahakan merespon pertanyaan siswa secara positif dan segera

memberikan pujian kepada siswa mampu mengajukan pertanyaan

dengan baik.

4) Guru juga harus menunjukkan kemampuan menguasai bahan yang

diajarkan, antusiasme, kemenarikan dan penggunaan media visual dalam

mengajar.

e. Pengetian belajar

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk

mendapat sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari (Bari Djamarah,

1994:21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai

proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau

pengalaman. Sedangkan menurut Cronbach belajar yang efektif adalah melalui

pengalaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses di mana

tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan

latihan (Dalyono, 2006:104). Dari beberapa pendapat para ahli tentang

pengertian belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2

unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan

proses jiwa untuk mendapatkan perubahan sebagai hasil dari proses belajar.

Sehingga dilihat dari pengertian prestasi jiwa untuk mendapatkan perubahan

sebagai hasil dari proses belajar. Sehingga dilihat dari pengertian prestasi dan

belajar tersebut maka dapat diambil kesimpulan prestasi belajar adalah hasil

yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan. Bentuk

perubahan dari hasil belajar meliputi tiga aspek, yaitu :

i.Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan

pengetahuan dan perkembangan ketrampilan atau kemampuan yang

diperlukan untuk menggunakan pengetahui tersebut.

ii.Aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi mental, perasaan

dan kesadaran.

(17)

commit to user

diperoleh dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat dilihat dan

diketahui dari hasil ujian semester, yang kemudian dituangkan dalam

daftar nilai raport.

2. Tinjauan Umum tentang Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari kata medium yang secara harfiah artinya

perantara atau pengantar. Banyak pakar tentang media pembelajaran yang

memeberikan batasan tentang pengertian media. Menurut EACT yang dikutip

oleh Rohani (1997:2) Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk

proses penyaluran informasi. Sedangkan pengertian media menurut Djamarah

(1995:136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai

penyalur pesan guna mencaai tujuan pembelajaran.

Purnamawati dan Eldani (2001:4) Media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa

sehingga terjadi proses belajar.

b. Media Pembelajaran

Banyak sekali jenis media yang sudah dikenal dan digunakan dalam

penyampaian informasi dan pesan-pesan pembelajaran. Setiap jenis atau bagian

dapat pula dikelompokkan sesuai dengan karakteristik dan sifat-sifat media

tersebut. Sampai saat ini belum ada kesepakatan yang baku dalam

mengelompokkan media. Jadi banyak tenaga ahli mengelompokkan atau

membuat klasifikasi media akan tergantung dari sudut mana mereka memandang

dan menilai media tersebut.

Contoh media pembelajaran yang berupa sarana adalah : papan tulis,

penggaris, jangka, klinometer, timbangan, lembar kerja (LK) dan lembar tugas

(LT) alat-alat permainan. Sarana yang berbentuk LK dan LT bila direncanakan

(18)

c. Jenis-jenis media pembelajaran

Penggolongkan media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely yang

dikutip oleh Rohani (1997:16) yaitu :

1) Gambar diam, baik dalam bentuk teks, buletin, papan display, slide, film

strip, atau overhead proyektor.

2) Gambar gerak, baik hitam putih, berwarna, baik yang bersuara maupun yang

tidak bersuara.

3) Rekaman bersuara baik dalam kaset maupun piringan hitam.

4) Televisi.

5) Benda-benda hidup, simulasi maupu model.

6) Intruksional berprogram ataupun CAI (Computer Assisten Instruction).

Penggolongan media yang lain, jika dilihat dari berbagai sudut pandang

adalah sebagai berikut :

1) Dilihat dari jenisnya media dapat digolongkan menjadi media audio, audio

visual dan media audio visual.

2) Dilihat dari daya liputnya media dapat digolongkan menjadi media dengan

daya liput luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas dengan

ruang dan tempat serta media pembelajaran individual.

d. Media Visual Pembelajaran PKn

Penelitian penggunaan media visual dalam pembelajaran PKn

menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah

observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model

interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Faktor pendukung dan

penghambat penggunaan media visual dalam pembelajaran PKn di SD yaitu

(19)

commit to user

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa

dan guru dengan berbagai fasilitas dan materi untuk mencapai tujuan yang sudah

ditetapkan. Pendidikan Kewarganegaraan dianggap oleh siswa sebagai mata

pelajaran yang kurang menarik dan sulit, hal ini disebabkan karena dalam

pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah.

Beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar, di antaranya adalah

oenyajian materi yang menarik perhatian siswa. Salah satu upaya yang dilakukan

guru untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan media gambar

dalam pembelajaran.

Media gambar dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, memperjelas sajian materi pelajaran dan membuat siswa tidak mudah

lupa tentang hal yang telah mereka pelajari. Dengan menggunakan media gambar

diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga hasil belajar belajar

Pendidikan Kewarganegaraan pada kompetensi dasar mengidentifikasi jenis budaya

Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional pada siswa

kelas IV SD Negeri 1 Jungkare dapat meningkat.

Kondisi

motivasi siswa dalam pembelajaran PKn.

Dengan media visual dalam pembelajaran PKn motivasi belajar siswa meningkat.

(20)

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka peneliti mengajukan hipotesis

sebagai berikut: media visual dapat meningkatkan motivasi belajar dalam

pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jungkare Karanganom, Klaten,

(21)

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Jungkare, Kecamatan Karanganom,

Kabupaten Klaten dengan alasan :

a. SD Negeri 1 Jungkare di Kecamatan Karanganom belum pernah dijadikan

tempat penelitian.

b. Sebelum diadakan penelitian pada tahun pelajaran penggunaan media siswa

jarang dipergunakan.

c. Sebagai salah satu tenaga pendidik pada SD tersebut peneliti berharap hasil

penelitian nanti diharapkan dapat memberi masukan yang dapat digunakan

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa terutama mata pelajaran PKn.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2010/2011

dimulai bulan Februari sampai Mei 2011. Sebelum diadakan penelitian perlu ada

persiapan antara lain pembuatan Laporan dan pirizinan, hal ini dilaksanakan pada

bulan Februari hingga awal Maret.

Untuk pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan pada minggu

kedua, ketiga, dan keempat bulan Maret, tepatnya tanggal 9 Maret 2011, 16

Maret 2011, dan 23 Maret 2011. Sedangkan untuk pelaksanaan tindakan siklus II

dilaksanakan pada minggu pertama, kedua, dan ketiga bulan April, tetaptnya

tanggal 6 April 2011, 13 April 2011, dan 20 April 2011.

B. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 1 Jungkare,

Karanganom, Klaten tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 22 siswa dari 22 siswa

tersebut terdiri dari 12 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki. Siswa di kelas ini

(22)

kemampuan menonjol. Dipilihnya kelas IV sebai tempat penelitian karena dipandang

ada potensi-potensi siswa yang perlu ditingkatkan khususnya mata pelajaran PKn.

C. Data dan Sumber Data

Di dalam kegiatan penelitian keberadaan data merupakan komponen yang

sangat penting, karena seperti apapun penelitian yang dirancang oleh guru tujuannya

adalah untuk memperoleh data. Jika kita kaji dan kita pilah secara cermat, maka kita

akan menemukan beberapa jenis data. Kerlinger (1993) mengemukakan bahwa

pemahaman terhadap jenis data dalam penelitian akan mengarahkan seorang peneliti

instrumen yang cocok dengan data yang diinginkannya tersebut.

Dalam penelitian ini sumber data yang dapat dimanfaatkan antara lain :

1. data nilai akademik mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, baik

nilai ulangan harian atau nilai ulangan semester.

2. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran PKn kelas IV SD Negeri Jungkare.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data di dalam kegiatan penelitian, seorang guru dapat

menggunakan berbagai teknik. Penggunaan dari salah satu atau beberapa teknik

pengumpulan data sangat tergantung pada jenis data yang akan dikumpulkan, tujuan

penelitian dan pemahaman guru tentang teknik yang akan dipergunakan tersebut

serta kemampuannya untuk melaksanakan penelitian dengan mempertimbangkan

berbagai faktor yang terkait. Contoh seorang guru melakukan penelitian tentang

motivasi dan hasil belajar siswa yang telah ditentukannya. Untuk mengkaji siswa,

guru dapat menggunakan beberapa teknik yang dapat dipilih misalnya observasi dan

angket. Untuk menghimpun data tentang hasil belajar siswa, dapat dipergunakan tes

yang dibuat guru sendiri dengan menggunakan instrument tes yang standar. Di

samping teknik tes merupakan usaha untuk memahami atau memperoleh data tentang

siswa. Nurkancana dan Sumartana (1986:25) mendefinisikan tes sebagai suatu cara

untuk mengadakan penilaian yang berbetuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang

(23)

commit to user

nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa tersebut yang dibandingkan dengan

nilai yang dicapai oleh siswa-siswa lain.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan, merupakan teknik untuk merekam data atau

keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan secara langsung

atau tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung,

sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang menampak (behavior

observable), apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya.

Pelaksanaan observasi sebagai alat pengumpulan data memerlukan

persiapan. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan di dalam persiapan

observasi adalah cara perekaman data. Artinya apa yang harus direkam dan

bagaimana merekamnya melalui observasi tersebut harus ditentukan secara jelas.

2. Angket

Angket atau kuesioner adalah serangkaian pertanyaan atau pernyataan

tertulis yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara

tertulis pula. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket tergantung pada maksud

serta tujuan yang ingin dicapai. Maksud dan tujuan tersebut berpengaruh

terhadap bentuk pertanyaan yang ada dalam angket tersebut.

Pada umumnya di dalam angket itu kita dapati dua bagian pokok, yaitu :

a. Bagian yang mengandung data identitas.

b. Bagian yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh

jawabannya.

E. Validasi Data

Di dalam penelitian diperlukan adanya validasi data, maksudnya adalah

semua data yang dikumpulkan hendaknya dapat mencerminkan apa yang sebenarnya

diukur dan diteliti. Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam

kegiatan penelitian diusahakan kebenarannya.

Untuk menjamin dan menguji kesahihan data yang digunakan, maka validasi

(24)

maksudnya yaitu mengumpulkan data sejenis dari sumber yang berbeda. Jadi data

dan informasi yang diperoleh selalu dikomparasi dan diuji dengan data dan informasi

lain, baik dari segi koheren yang sama atau sumber yang berbeda.

Trianggulasi data dalam penelitian ini seperti saat pengambilan data keaktifan

siswa dengan diobservasi oleh guru, hasil tes dinilai oleh guru.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis

kualitatif model interaktif

Untuk lebih jelasnya, proses analisis kualitatif dengan model interaktif dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat

dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik

yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik di kelas.

4. Melakukan verifikasi, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam persiapan

analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka

perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi

susunan laporan.

6. Merumuskan kesimpulan akhir sebagai temuan penelitian.

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam

laporan akhir penelitian.

G. Indikator Kinerja atau Keberhasilan

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang dijadikan acuan dalam

menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Dalam penelitian ini yang

menjadi indikator kinerja adalah: apabila 80% dari jumlah siswa kelas IV mencapai

(25)

commit to user

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap

mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Prosedur

penelitian mencakup tahap-tahap: (1) Pengembangan fokus masalah penelitian, (2)

Perencanaan tindakan, (3) Pelaksanaan tindakan, (4) Observasi, (5) Analisis dan

refleksi, (6) Perencanaan tindak lanjut.

1. Pengembangan Fokus Masalah Penelitian.

Untuk mengembangkan fokus masalah, dilakukan pembelajaran yang aktual, di

kelas dengan menggunakan perencanaan yang disusun oleh guru. Dari sini, guru

dapat memperoleh data tentang kondisi awal siswa. Data-data yang lain juga

dapat dikembangkan baik berasal dari guru, siswa, bahan ajar, interaksi

pembelajaran, hasil pembelajaran, media dan sebagainya.

2. Perencanaan Tindakan

Perencanaan-perencanaan tindakan yang perlu dipersiapkan untuk tindakan

perbaikan adalah: (1) Menyusun skenario pembelajaran. Dalam skenario

pembelajaran berisikan langkah-langkah yang dilakukan guru, bentuk-bentuk

yang dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan perbaikan yang telah

direncanakan; (2) Mempersiapkan fasilitas-fasilitas dan sarana pendukung yang

dioerlukan; (3) Mempersiapkan cara merekam dan menganalisis data mengenai

proses dari hasil tindakan perbaikan.

3. Pelaksanaan Tindakan

Setelah direncanakan dengan baik, tindakan perbaikan dilaksanakan dalam situasi

aktual. Pada saat yang bersamaan, tindakan perbaikan tersebut disertai dengan

observasi.

4. Observasi

Pada observasi ini, dilakukan perekaman mengenai segala peristiwa dan kegiatan

yang terjadi selama tindakan dengan menggunakan lembar observasi.

5. Analisis dan Refleksi

Pada tahap analisis data, yang dilakukan adalah menyeleksi, menyederhanakan,

memfokuskan, mengabstrasikan, mengorganisasikan data secara sistematik dan

rasional. Hasil refeleksi ini digunakan untuk menetapkan langkah lanjut dalam

rangka mencapai tujuan penelitian tindakan kelas, apakah penelitian ini akan

(26)

6. Perencanaan Tindak Lanjut

Masalah yang diteliti diperkirakan belum tuntas hanya dengan satu siklus, maka

penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus ke-2. Pelaksanaan perbaikan,

pada siklus ke-2 dirancang berdasarkan pada hasil analisis dan refleksi dari

observasi pada siklus I. Dengan prosedur yang sama penelitian tindakan kelas

dilanjutkan pada siklus berikutnya apabila masalah yang diteliti belum tuntas

pada siklus ke-2.

Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dijelaskan

pada gambar (2) di bawah ini :

Masalah

Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan I

Pengamatan/ Observasi

Siklus I

Refleksi I

Pelaksanaan

Pengamatan/ Observasi II Siklus II

Perencanaan II

(27)

commit to user

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur tindakan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Siklus 1

a. Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk

melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah peningkatan motivasi

belajar siswa melalui penggunaan media visual dalam pembelajaran PKn

pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten.

Program yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I adalah

peningkatan motivasi belajar melalui media visual mulai bulan Februari.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Dengan bimbingan guru, siswa mengamati dan memperhatikan

gambar-gambar berbagai budaya daerah di Indonesia yang berupa gambar

alat musik daerah, seni pewayangan, rumah adat, maupun upacara adat yang

ada di berbagai daerah di Indonesia. Guru menjelaskan tentang berbagai

kebudayaan yang ada di Indonesia yang pernah ditampilkan di macna negara

serta menjelaskan tujuan melakukan misi-misi kebudayaan internasional,

kemudian siswa diberi tugas baik secara kelompok maupun individual

selanjutnya dibahas bersama. Setelah selesai kemudian diberi tes akhir secara

tertulis untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan KBM.

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan yaitu pada proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

tentang mengidentifikasi ragam budaya Indonesia yang pernah ditampilkan

dalam misi kebudayaan internasional. Kegiatan yang dilakukan peneliti

adalah :

1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran.

2) Peneliti menilai hasil yang dicapai setelah pelaksanaan pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data

(28)

menilai hasil atau dampak penggunaan media visual yang akan dilaksanakan

pada akhir siklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah paling tidak terdapat 80%

peserta didik yang mencapai KKM menyelesaikan soal tentang marei

kebudayaan Indonesia. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa

sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada

siklus II.

2. Siklus II

a. Rencana Tindakan

Dalam siklus ini direncanakan masih menggunakan media visual

dengan materi pelajaran yang lain yaitu kebudayaan Indonesia yang

ditampilkan dalam misi kebudayaan Internasional. Program kegiatan ini yang

akan dilaksanakan pada tindakan II direncanakan akan dilaksanakan pada

bulan Maret.

b. Pelaksanaan Tindakan Kelas

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan apa yang sudah

direncanakan dengan menggunakan media visual yang berupa

gambar-gambar. Siswa dimintai menyiapkan media visual yang sudah disiapkan oleh

guru. Dengan menggunakan media visual yang ada guru menjelaskan tentang

jalur yang dapat dilalui untuk menampilkan ragam budaya Indonesia dalam

misi kebudayaan internasional. Guru membimbing diskusi siswa untuk

mengidentifikasi budaya daerah Indonesia dalam misi kebudayaan

internasional, kemudian siswa diberi tugas baik secara kelompok maupun

individu yang selanjutnya dibahas secara bersama. Setelah selesai kemudian

diberi tes akhir secara tertulis untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan

pembelajaran.

c. Observasi

Observasi berarti pengamatan dan pencacatan terhadap pelaksanaan

dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan pada siklus II. Guru

mencacat kegiatan belajar anak didiknya dalam mengerjakan soal tugas

(29)

commit to user

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data

kaitannya dengan indikator kinerja Sklus II. Sasaran pada siklus II adalah

paling tidak terdapat 80% peserta didik yang mencapai KKM

mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi

kebudayaan Internasional. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa

sasaran belum tercapai maka penelitian ini dihentikan, namun apabila sasaran

(30)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Menurut data diperoleh dalam melaksanakan pembelajaran PKn sebagai

upaya meningkatkan prestasi belajar di kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom,

Klaten tahun ajaran 2010/2011 dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Deskripsi Data Pra Tindakan

Siswa SD Negeri 1 Jungkare berjumlah 22 anak yang terdiri 10 siswa

laki-laki dan 12 siswa perempuan diperoleh data sebagai berikut, yaitu nilai darai 22

siswa hanya 10 siswa yang mampu memperoleh nilai di atas KKM yaitu 63 atau

40% sedangkan 12 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah KKM.

2. Siklus Pertama (Siklus I)

a. Tahap Persiapan Tindakan yang dilakukan adalah meliputi langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn

tentang ragam budaya Indonesia yang ditampilkan dalam misi

kebudayaan internasional.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan yaitu media visual

berupa gambar-gambar.

3) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

4) Menyiapkan lembar penilaian.

5) Membuat lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang

mata pelajaran PKn kelas IV tentang identifikasi jenis budaya Indonesia yang

pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.

c. Tahap Observasi dan interpretasi.

(31)

commit to user

budaya Indonesia yang ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.

Pada kegiatan ini yang dilakukan peneliti :

1) Peneliti memonitor siswa selama proses pembelajaran. Dari hasil monitor

diketahui siswa belum berhasil dalam menguasai materi mata pelajaran

PKn

2) Penenliti memberi nilai atas hasil yang dicapai setelah pelaksanaan

pembelajaran.

Dengan melihat data yang ada diketahui dari 22 siswa pada siklus I

diperoleh nilai maksimal 80, dan nilai minimal 60, rata-rata nilai 69,54 pada

siklus I. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media

visual terdapat 7 siswa yang belum tuntas dan 15 siswa sudah tuntas.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

1) Dengan melihat hasil analisis dan observasi masih terdapat 7 siswa yang

belum termotivasi mengikuti pembelajaran.

2) Siswa belum sepenuhnya menguasai materi yang diajarkan.

3) Perlu dilaksanakan tindakan siklus II.

e. Identifikasi kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran siklus I.

Setelah mengamati proses pembelajaran dan menganalisis hasil

belajar siswa ditemukan beberapa kendala dan masalah antara lain :

Pada siswa :

1) Siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.

2) Siswa belum mampu berdiskusi dengan baik.

Pada guru :

1) Persiapan kurang baik.

2) Media visual (gambar) yang digunakan sebagai alat peraga kurang

memadai.

f. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah implementasi

(32)

1) Membuat persiapan mengajar yang lebih baik meliputi :

(a) Pembuatan RPP.

(b) Mempersiapkan materi dengan baik.

(c) Mengkondisikan siswa dengan baik.

(d) Pendataan ruang kelas.

(e) Menyiapkan alat peraga yang sesuai.

2) Langkah-langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam

siklus I, meliputi :

(a) Memperbanyak jumlah gambar-gambar sebagai media.

(b) Memotivasi siswa agar berani menanyakan materi yang belum jelas.

(c) Memotivasi siswa agar mau dan mampu menjawab pertanyaan.

(d) Mengaktifkan siswa dalam kerja kelompok.

(e) Mengarahkan siswa untuk berani menyampaikan pendapat dalam

kelompoknya.

(f) Dalam pembelajaran guru lebih menguasai kelas.

3. Siklus Kedua (Siklus II)

a. Tahap Persiapan Tindakan, meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PKn.

2) Menyiapkan media pembelajaran yang dibutuhkan.

3) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran.

4) Menyiapkan lembar penilaian.

5) Membuat lembar observasi.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

dipersiapkan.

c. Tahap Observasi dan interpretasi.

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan yaitu

pada proses pembelajaran PKn. Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah :

(33)

commit to user

Pada siklus 2 diperoleh nilai maksimal siswa 90, nilai minimal 60,

sedangkan rata-rata nilai 72,50. Pelaksanaan tes pada siklus 2 dilakukan

stelah dilaksanakannya pembelajaran dengan mengoptimalkan penggunaan

media visual (gambar).

d. Tahap Analisis dan Refleksi

Pada tahap ini guru dan kepala sekolah secara bersama-sama

membahas hasil pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu ada tidaknya

melaksanakan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus kedua belum berhasil

maka diperlukan untuk melaksanakan siklus ketiga dan seterusnya, sampai

prestasi belajar PKn lebih meningkat. Berdasarkan hasil analisis dan

observasi di atas didapat beberapa catatan antara lain :

1) Kaitannya dengan aktifitas siswa masih terdapat beberapa siswa yang

kurang aktif mengikuti pembelajaran.

2) Sebagian besar siswa sudah menguasai materi pembelajaran.

3) Tidak perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

e. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan paparan langkah-langkah

omplementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus 2.

1) Rancangan strategi penyelesaian masalah berdasarkan penemuan masalah

pada siklus 2 yaitu :

(a) Memberikan arahan dan motivasi kepada siswa agar tidak malu

bertanya dan berani menjawab pertanyaan dari guru dan lebih aktif

bila melakukan kerja sama.

3) Langkah-langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam

siklus II, meliputi :

(a) Memotivasi siswa agar lebih meningkatkan belajar dengan

menggunakan media visual (gambar).

(b) Memperbanyak jumlah gambar-gambar.

(c) Memotivasi siswa agar mau dan mampu menjawab pertanyaan dari

(34)

(d) Mengarahkan siswa untuk berani menyampaikan pendapat dalam

kelompoknya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penilaian dapat diketahui adanya peningkatan motivasi

belajar pada siswa dalam proses pembelajaran PKn dengan menggunakan media

visual yang berupa gambar-gambar pada setiap siklus sebagai berikut :

1. Pembahasan Siklus I

Pada siklus I siswa sudah siap menerima materi tentang mengidentifikasi

ragam budaya Indonesia yang ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.

Dilihat dari pengamatan observer, aktifitas siswa pada siklus menunjukkan

kategori cukup. Karena motivasi siswa masih belum menunjukkan peningkatan

yang berarti.

Dilihat dari data prestasi hasil belajar siswa pada tes siklus I masih

terdapat beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah angka 64. Hal tersebut

menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I menunjukkan adanya

peningkatan. Menurut teori belajar tuntas proses pembelajaran dikatakan berhasil

apabila setiap siswa menguasai materi pembelajaran antara 75% - 80%.

2. Pembahasan Siklus II

Siklus II merupakan kelanjutan siklus sebelumnya. Karena kemampuan

siswa pada siklus I belum memnuhi syarat teori belajar tuntas maka diadakan

tindakan siklus II. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa prosentase hasil

aktifitas siswa dalam mata pelajaran PKn adalah bisa dikatakan berkategori baik

dibandingkan dengan siklus I.

Pada siklus II aktifitas siswa meningkat dengan baik dan lebih termotivasi.

Hal ini terlihat dari keaktifan dan perhatian serta motivasi siswa yang tadinya

(35)

commit to user

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam

dua siklus dapat disimpulkan, bahwa media visual dapat meningkatkan motivasi

belajar PKn pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten.

Hasil penelitian tindakan kelas menunjukkan media visual dapat

meningkatkan motivasi belajar PKn. Pada kondisi awal sebelum tindakan nilai

rata-rata mata pelajaran PKn kelas IV semester gasal yaitu 57,3 dengan KKM 63 hanya

40% siswa yang mampu mencapai nilai ≥ 63. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 69,54 dengan KKM 64 ketuntasan belajar siswa mencapai 68,18% yang berarti

meningkat 28,18%. Sedangkan pada siklus nilai rata-rata kelas mata pelajaran PKn

72,50 dengan KKM 64 ketuntasan belajar siswa mencapai 86,36% yang berarti

meningkat 46,36% dari kondisi awal.

B. Implikasi

Penerapan dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada peningkatan

motivasi belajar dalam pembelajaran PKn melalui penggunaan media visual. Model

yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri

dari 2 siklus. Adapun indikatornya adalah mengidentifikasi budaya Indonesia yang

pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional. Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat dikemukakan implikasi teoritis dan implikasi praktis hasil

penelitian sebagai berikut :

a. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan media visual

dapat dipertimbangkan dalam pembelajaran PKn untuk meningkatkan motivasi

(36)

Dari hasil penelitian ini memperkuat teori bahwa penggunaan media

khususnya media visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Penggunaan

media visual yang sesuai dan dengan kreatifitas guru pembelajaran menjadi menarik

dan menyenangkan sehingga pemelajaran dapat tercapai.

b. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan media visual dapat

meningkatkan motivasi belajar PKn pada siswa khususnya pada materi

mengidentifikasi budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan

internasional.

Dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga prestasi dan hasil belajar siswa

menjadi lebih berhasil dan meningkat. Selain itu penelitian ini dapat digunakan

peneliti untuk membantu dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Selanjutnya

guru melakukan penelitian lebih lanjut untuk mempertahankan atau menjaga dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai

berikut :

1. Bagi Siswa

a. Siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran.

b. Selalu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

c. Dalam meningkatkan kemampuan siswa hendaknya lebih berusaha dan mau

berinteraksi dengan temannya.

2. Bagi Guru

a. Dalam pembelajaran hendaknya menggunakan model pembelajaran yang

(37)

commit to user

b. Memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan sesuai

dengan pembelajaran.

c. Lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran sebelum pembelajaran

dimulai.

3. Bagi Sekolah

a. Menyediakan fasilitas yang mendukung untuk pembelajaran terutama dalam

pembelajaran PKn.

b. Menggiatkan adanya kelompok belajar.

4. Bagi Orang Tua

a. Mengarahkan dan membimbing belajar anaknya di rumah.

b. Menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk memantau perkembangan

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, dkk, 2009. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional.

Engkoswara, Rochman Natawidjaja. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

http://belajarpsikologi.com/pengertian-motivasi-belajar.

http://www.membuatblog.web.id/2010/08/pengertian-belajar-efektif.html.

http://media-grafika.com/pengertian-media-pembelajaran.

Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Rudi Susilana, Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(39)

commit to user

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI 1 JUNGKARE MATA PELAJARAN : P K n

KELAS / SEMESTER : IV / 2

WAKTU : 6 x 35 menit (3 x Pertemuan) PELAKSANAAN : Pertemuan 1 : 9 Maret 2011

Pertemuan 2 : 16 Maret 2011 Pertemuan 3 : 23 Maret 2011

I. STANDAR KOMPETENSI

4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

II. KOMPETENSI DASAR

4.2. Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam

misi kebudayaan internasional

III. INDIKATOR

4.2.1. Mengidentifikasi ragam budaya Indonesia yang ditampilkan dalam

misi Kebudayaan Internasional.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah memperhatikan penjelasan guru siswa dapat :

1. Menjelaskan arti Kebudayaan.

2. Menyebutkan 5 contoh kebudayaan Indonesia

3. Memberikan 3 contoh tim kesenian yang pernah tampil di tingkat

internasional.

4. Menjelaskan tujuan melakukan misi kebudayaan Internasional

V. DAMPAK PENGIRING

Setelah selesai pelajaran diharapkan siswa dapat mencintai dan melestarikan

(40)

VI. MATERI PEMBELAJARAN 1. Arti Kebudayaan

Kebudayaan dalam arti sempit berarti kesenian. Kebudayaan dalam arti

luas yaitu keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus

dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil dan

karyanya.

2. Contoh kebudayaan Indonesia :

a. Seni tari : Tari Bondan dari Jawa Tengah

Tari Pendet dari Bali

Tari Jaipong dan Tari Merak dari Jawa Barat

Tari Saman dari Aceh

b. Seni musik/ : Gamelan dari Jawa

alat musik Kulintang dari Minahasa Sulawesi Utara

Angklung dari Jawa Barat

c. Seni Pewayangan : Wayang Orang, Wayang Kulit, dari Jawa

Tengah

Wayang Golek dari Jawa Barat

d. Rumah Adat : Rumah Gadang dari Sumatera Barat

Rumah Joglo dari Jawa Tengah/DIY Rumah Betang dari Kalimantan Tengah

e. Upacara Adat : Potong Gigi dari Suku Bali

Upacara Ruawatan dari Suku Jawa

Upacara Ngaben dari Suku Bali

3. Tim kesenian yang mengadakan pertunjukan di manca negara :

a. Tim kesenian Bali ke Chile dan Peru menampilkan Tari Saman dari

Aceh, Tari Maengket dari Sulawesi dan sejumlah Tari Bali.

b. Tim kesenian Jaipong dan Rampak Gendang ke Irak.

c. Ki Manteb Sudarsono, Dalang wayang kulit dari Kabupaten

Karanganyar Jawa Tengah tampil di beberapa negara di Eropa.

Ki Manteb Sudarsono menerima penghargaan UNESCO Award yang

diserahkan di Paris Perancis.

4. Tujuan melakukan misi kebudayaan internasional.

a. Memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia.

b. Menarik wisatawan manca negara ke Indonesia.

(41)

commit to user

VII. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Metode : Ceramah variasi, Tanya jawab, observasi,

diskusi dan tugas.

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kuantum

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1

No Kegiatan Waktu Metode

1 PENDAHULUAN

a. Guru menyiapkan siswa dan alat pelajaran untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bercerita.

b.Guru memberi apersepsi.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.

10 menit Ceramah, Variasi

Tanya jawab

2 KEGIATAN INTI

a. Siswa mengamati dan memperhatikan gambar-gambar yang ditunjukkan oleh guru.

b.Guru menunjukkan satu atau dua siswa yang pernah menyaksikan pentas kesenian daerah.

c. Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi arti kebudayaan sesuai pendapat siswa.

d.Guru membimbing diskusi siswa mendiskusikan pengertian kebudayaan dalam arti sempit dan arti luas.

e. Guru membimbing siswa men-diskusikan contoh kebudayaan Indonesia yang berupa tari daerah. f. Guru bertanya tentang nama tarian

yang ada di daerahnya.

40 menit Observasi Tanya jawab

(42)

3 PENUTUP

a. Siswa mengerjakan penilaian secara tertulis.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan pelajaran.

c. Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi.

d. Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan selanjutnya. pelajaran untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bercerita. b. Guru memberi apersepsi.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

a. Guru menunjuk salah satu siswa yang pernah menyaksikan pementasan wayang kulit.

b. Guru bertanya tentang jalannya pementasan wayang kulit.

c. Guru menunjukkan gambar pementasan wayang kulit.

d. Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi macam-macam budaya daerah.

e. Guru membimbing diskusi siswa untuk menyebutkan berbagai wacana budaya daerah.

f. Guru bertanya kepada siswa tentang macam-macam budaya daerah.

g. Guru memberikan umpan balik dan memberi motivasi kepada siswa yang kurang berpartisipasi secara aktif.

40 menit Observasi Tanya jawab

(43)

commit to user

3 PENUTUP

a. Siswa mengerjakan penilaian secara tertulis.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan pelajaran.

c. Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi.

d. Guru menginformasikan materi yang akan diajarkan selanjutnya. pelajaran untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bercerita. b. Guru memberi apersepsi.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan menceritakan tentang kesenian Indonesia.

b. Guru menunjukkan gambar-gambar yang menunjukkan kesenian Indonesia yang pernah tampil di tingkat internasional.

c. Guru membimbing diskusi siswa untuk mengidentifikasi tim kesenian Indonesia yang pernah tampil di tingkat internasional.

d. Guru membimbing diskusi siswa tentang tujuan melakukan misi kebudayaan internasional.

40 menit Observasi Tanya jawab

(44)

e. Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi tim kesenian yang tampil di tingkat internasional berdasarkan hasil paparan siswa. f. Guru bertanya kepada siswa tentang

tujuan melakukan misi kebudayaan internasional.

3 PENUTUP

a. Siswa mengerjakan penilaian secara tertulis.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan pelajaran.

c. Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi.

d. Guru menyampaikan rencana pembelajaran berikutnya tentang jalur yang dapat dilalui untuk menampilkan ragam budaya Indonesia dalam misi kebudayaan internasional.

IX. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : - Gambar Tarian daerah

Pembukuan Dediknas Hal. 93 - 101.

- Buku PKn kelas IV, Karsono, CV Mitra Media Pustaka

Hal. 126 – 130.

- Buku PKn Kelas IV, Yudi Suparyanto,S. Pd. Dan Amin

(45)

commit to user

X. PENILAIAN

a. Prosedur : Tes akhir

b. Jenis : Tertulis

c. Bentuk : Isian

d. Alat Tes : Soal tes, kunci jawaban, kriteria penilaian dan lembar kerja.

Jungkare, 5 Maret 2011

Mengetahui,

Kepala SD Negeri 1 Jungkare Guru Kelas

(46)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1 PERTEMUAN 1

Diskusikan dengan kelompokmu terlebih dahulu! 1. Berikan tanda (√) pada kolom yang kalian anggap tepat!

No Kebiasaan/Kegiatan Setuju Tidak Setuju

1. Mengikuti lomba lagu daerah

2. Membuang sampah di halaman

candi.

3. Membuat corat-coret di dinding

pagar Istana/Keraton.

4. Mempelajari tarian daerah lain.

5. Melarang pertunjukan wayang

kulit.

(47)

commit to user

LAMPIRAN

A. Soal Test

Isilah titik-titik di bawah ini !

1. Kebudayaan dalam arti sempit berarti ….

2. Bahasa Daerah orang Jawa Tengah adalah bahasa …

3. Musik Kulintang berasal dari daerah ….

4. Tari Jaipong adalah tari dari daerah ….

5. Rumah Gadang adalah rumah adat dari ….

6. Tari Saman berasal dari ….

7. Dalang yang menerima penghargaan dari UNESCO Award adalah ….

8. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut ….

9. Wayang goleh adalah kesenian dari ….

10.Upacara Potong Gigi adalah upacara adat dari ….

B. Kunci Jawaban

7. Ki Manteb Sudarsono

(48)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS 1

PERTEMUAN 1

Diskusikan dengan kelompokmu terlebih dahulu!

1. Berikan tanda (√) pada kolom yang kalian anggap tepat!

No Kebiasaan/Kegiatan Setuju Tidak Setuju

1. Mengikuti lomba lagu daerah

2. Membuang sampah di halaman candi.

3. Membuat corat-coret di dinding pagar Istana/Keraton.

4. Mempelajari tarian daerah lain.

5. Melarang pertunjukan wayang kulit.

(49)

commit to user

LAMPIRAN

A. Soal Test

Isilah titik-titik di bawah ini !

1. Kebudayaan dalam arti sempit berarti ….

2. Bahasa Daerah orang Jawa Tengah adalah bahasa …

3. Musik Kulintang berasal dari daerah ….

4. Tari Jaipong adalah tari dari daerah ….

5. Rumah Gadang adalah rumah adat dari ….

6. Tari Saman berasal dari ….

7. Dalang yang menerima penghargaan dari UNESCO Award adalah ….

8. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut ….

9. Wayang goleh adalah kesenian dari ….

10.Upacara Potong Gigi adalah upacara adat dari ….

B. Kunci Jawaban

7. Ki Manteb Sudarsono

(50)

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I

PERTEMUAN KEDUA

Kelompok : ...

Nama Anggota : ...

: ...

: ...

: ...

: ...

Selesaikan pertanyaan di bawah ini dengan kelompokmu!

1. Sebutkan 3 tarian daerah yang kamu ketahui!

Jawab : ...

2. Sebutkan 3 alat musik dan nama daerahmu!

Jawab : ...

3. Dari daerah manakah wayang golek berasal?

Jawab : ...

4. Sebutkan 3 rumah adat yang kamu ketahui!

Jawab : ...

5. Suku apakah yang mengadakan upacara ruwatan?

(51)

commit to user

LEMBAR KERJA SISWA SIKLUS I

PERTEMUAN KETIGA

Kelompok : ...

Nama Anggota : ...

: ...

: ...

: ...

: ...

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan teman sekelompokmu!

Banyak orang di kalangan masyarakat umum tidak peduli masalah sosial

budaya. Mereka tidak menyadari bahwa pola kehidupannya sehari-hari telah

didominasi oleh budaya asing yang pada tahap-tahap tertentu tidak sesuai dengan

budaya bangsa.

1. Apa latar belakang masuknya budaya asing ke tanah air kita?

2. Mengapa kita perlu mewaspadai masuknya budaya aisng ke tanah air kita?

3. Bagaimana pengaruh budaya asing terhadap budaya bangsa kita?

4. Upaya apa sajakah yang harus kita lakukan dalam menghadapi pengaruh budaya

asiang yang masuk ke tanah air kita?

(52)

SOAL EVALUASI SIKLUS I

PERTEMUAN KEDUA

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Musik angklung berasal dari ....

2. Wayang orang adalah kesenian dari .... 3. Wilayah Indonesia membentang dari ....

4. Badan khusus PBB yang memberi penghargaan kepada Ki Manteb Sudarsono adalah ....

5. Tarian daerah dari Jawa Tengah untuk menyambut kedatangan tamu adalah tari ....

6. Rumah Betang adalah rumah adat dari daerah .... 7. Ruwatan adalah upacara adat dari daerah .... 8. Salah satu contoh tarian daerah Bali adalah tari .... 9. Kesenian adalah arti dari kebudayaan dalam arti yang .... 10.Bhinneka Tunggal Ika berarti ....

Kunci Jawaban :

1. Angklung 2. Jawa Tengah

3. Sabang sampai Merauke 4. UNESCO

10.Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga

(53)

commit to user

SOAL EVALUASI SIKLUS I

PERTEMUAN KETIGA

Isilah titik-titik di bawah ini!

1. Meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga adalah arti dari semboyan .... 2. Pementasan wayang kulit diiringi dengan musik ....

3. Ki Manteb Sudarsono adalah seorang ....

4. Salah satu contoh tarian dari Aceh adalah tari .... 5. Joglo adalah rumah adat dari daerah ....

6. Tokoh utama dalam cerita Sendra Tari Ramayana adalah Rama dan ....

7. Tim kesenian Jaiong dan Rampak Gendang pernah menampilkan kesenian Indonesia dengan negara ....

8. Titihan Muhibah adalah kerjasama dalam bidang budaya antara Indonesia dengan negara ....

9. Salah satu tujuan melakukan misi kebudayaan internasional adalah ....

10.Dengan diadakannya misi kebudayaan internasional banyak wisatawan .... berkunjung ke Indonesia.

Kunci Jawaban :

1. Bhinneka Tunggal Ika 2. gamelan

(54)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

SATUAN PENDIDIKAN : SD NEGERI 1 JUNGKARE MATA PELAJARAN : P K n

KELAS / SEMESTER : IV / 2

WAKTU : 6 x 35 menit (3 x Pertemuan) PELAKSANAAN : Pertemuan 1 : 6 April 2011

Pertemuan 2 : 13 April 2011 Pertemuan 3 : 20 April 2011

I. STANDAR KOMPETENSI

4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya.

II. KOMPETENSI DASAR

4.2. Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam

misi kebudayaan internasional

III. INDIKATOR

4.2.2. Menjelaskan jalur yang dapat dilalui untuk menampilkan ragam budaya

Indonesia dalam misi kebudayaan internasional.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah memperhatikan penjelasan guru siswa dapat :

1. Menjelaskan arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

2. Menyebutkan 5 suku bangsa yang ada di Indonesia

3. Menyebutkan 5 kebudayaan daerah Indonesia.

4. Menjelaskan tujuan melakukan misi kebudayaan Internasional.

5. Menjelaskan 3 jalur yang dapat dilalui untuk menampilkan ragam budaya

Indonesia dalam misi kebudayaan internasional.

V. DAMPAK PENGIRING

Setelah selesai pelajaran diharapkan siswa dapat mencintai dan melestarikan

(55)

commit to user

VI. MATERI PEMBELAJARAN

1. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah meskipun berbeda-beda tetapi

tetap satu juga.

2. Suku bangsa di Indonesia antara lain :

a. Suku Jawa

4. Tujuan melakukan misi kebudayaan internasional :

a. Memperkenalkan budaya Indonesia di mata dunia.

b. Menarik wisatwan manca negara ke Indonesia.

c. Menambah devisa negara.

5. Tiga jalur yang dapat dilalui untuk menampilkan ragam budaya Indonesia

dalam misi kebudayaan internasional :

a. Melalui lawatan budaya.

b. Melalui pertukaran pelajar.

c. Melalui keikutsertaan dalam festival internasional.

VII. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

1. Metode : Ceramah variasi, Tanya jawab, observasi,

diskusi dan tugas.

(56)

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

PERTEMUAN 1

No Kegiatan Waktu Metode

1 PENDAHULUAN

a. Guru menyiapkan siswa dan alat pelajaran untuk mengikuti proses pembelajaran dengan bercerita. b. Guru memberi apersepsi.

c. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan untuk menyebutkan lambang negara Indonesia.

b. Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi arti dari Bhinneka Tunggal Ika.

c. Guru menunjukkan gambar lambar negara Indonesia.

d. Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi suku bangsa yang ada di Indonesia.

e. Guru membimbing diskusi siswa untuk menyebutkan suku bangsa di Indonesia.

f. Guru bertanya tentang arti Bhinneka Tunggal Ika.

g. Guru bertanya tentang suku-suku yang ada di Indonesia.

40 menit Observasi Tanya jawab

Ceramah Tanya jawab Diskusi

3 PENUTUP

a. Siswa mengerjakan penilaian secara tertulis.

b. Siswa dan guru membuat kesimpulan pelajaran.

c. Siswa bersama-sama guru melakukan refleksi.

d. Guru menginformasikan materi yang

20 menit Tugas,

Ceramah

Tanya jawab

Gambar

gambar, apalagi anak-anak. Tujuan ini berdasarkan pada fungsi dari media gambar,
Gambar (2) Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
gambar. Siswa dimintai menyiapkan media visual yang sudah disiapkan oleh
gambar-gambar yang ditunjukkan oleh
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kertas kerja Mahasiswa bisa menjelaskan pengaruh persepsi dalam pembentukan citra konsumen terhadap suatu produk.. 6 Pembentukan dan

pada hidrolisis tongkol jagung terhadap kandungan gula yang dihasilkan dan mengeksplorasi khamir yang memiliki kemampuan untuk mengkonversi substrat campuran glukosa

Skripsi ini berjudul “Pelaksanaan Pembayaran Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta”, disusun untuk memenuhi dan melengkapi tugas dan syarat mencapai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi kader jumantik dalam upaya pemberantaan sarang nyamuk di Desa Wirogunan

Mega Tirta Alami Berdasarkan analisis dan pengujian alat RouterBoard 433 dan Bullet M5 dengan jarak 10km , hasil yang didapat untuk Routerboard 433 diperoleh masing-masing

Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana cara mempromosikan Barapan Kebo (Karapan Kerbau) menjadi sebuah wisata budaya dari Kabupaten Sumbawa melalui Desain

ANALISIS TAHAN HIDUP DATA TERSENSOR TIPE II MENGGUNAKAN MODEL DISTRIBUSI WEIBULL PADA PENDERITA HEPATITIS C.. Fakultas Matematika dan Ilmu