ii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Maraknya jajanan yang beredar di depan sekolah merupakan sesuatu yang tidak
asing lagi . Para penjual jajananpun semakin kreatif namun sayangnya kreatif kea
rah yang buruk, mereka dengan sengaja mencampurkan bahan bahan kimia untuk
membuat jajanan mereka semakin laku dan awet. Tanpa kita sadari generasi di
bawah kita mengkonsumsi jajanan tersebut, dan kitapun tidak tahu betapa
berbahayanya efek dari jajanan tersebut.
Oleh karena itu pada tugas akhir ini penulis akan memberikan sebuah solusi
bagai mana cara mengatasi bahaya dari jajan sembarangan yang dikemas dalam
sebuah kampanye yaitu Kampanye gaya hidup sehat tanpa mengkonsumsi jajanan
iv Universitas Kristen Maranatha
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta………..23
v Universitas Kristen Maranatha
3.1.2 Macam Macam Bahan Kimia Berbahaya ………29
3.1.2.1 Formalin………...29
vi Universitas Kristen Maranatha
4.3.2 Media………69
4.3.3 Budgeting ………90
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………....…91
5.2 Kata Penutup………...92
5.3 Saran ………..92
vii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Pertanyaan Satu Kuesioner ... 47
Tabel 3.2. Pertanyaan dua Kuesioner ... 48
Tabel 3.3. Pertanyaan dua Kuesioner ... 49
Tabel 3.4. Pertanyaan dua Kuesioner ... 50
Tabel 3.5. Pertanyaan dua Kuesioner ... 51
Tabel 3.6. Pertanyaan dua Kuesioner ... 51
Tabel 3.7. Pertanyaan dua Kuesioner ... 52
Tabel 3.8. Pertanyaan dua Kuesioner ... 53
Tabel 3.9. Pertanyaan dua Kuesioner ... 53
Tabel 3.10. Pertanyaan dua Kuesioner ... 54
Tabel 3.11. Pertanyaan dua Kuesioner ... 54
Tabel 3.12. Pertanyaan dua Kuesioner ... 55
Tabel 3.13. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56
Tabel 3.14. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56
Tabel 3.15. Pertanyaan dua Kuesioner ... 56
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
gambar 3.1a Logo Depkes ... 23
gambar 3.1b. Logo WHO ... 25
gambar 3.1c. Formalin ... 29
gambar 3.2. Pengawet mayat ... 30
gambar 3.3. Ayam Formalin ... 32
gambar 3.4. tahu formalin ... 33
gambar 3.5. baso formalin ... 34
gambar 3.6. Boraks ... 34
gambar 3.7. Boraks detergen... 35
gambar 3.9. mie boraks ... 39
gambar 3.10. kerupuk boraks ... 40
gambar 3.11. pewarna tekstil ... 40
gambar 3.12. makanan menggunakan pewarna ... 41
gambar 3.13. 13 kampanye “ Ayo Peduli Jajanan Sehat ... 41
ix Universitas Kristen Maranatha
gambar 4.3a. poster awareness 1 ... 69
gambar 4.3b.. poster awareness 2 ... 70
gambar 4.3c. poster inform 1 ... 71
gambar 4.3d.. poster inform 2 ... 73
gambar 4.3e. poster inform 3 ... 74
gambar 4.3f.. poster reminding ... 75
gambar 4.3g. website home ... 77
gambar 4.3h.. website tentang cermat ... 78
gambar 4.3i. website program ... 78
gambar 4.3j.. website program ... 79
gambar 4.3k. website poster... 79
gambar 4.3l.. website poster 2 ... 79
gambar 4.3m. website acara ... 80
gambar 4.3n. website acara 2 ... 80
gambar 4.3o. website bergabung ... 81
gambar 4.3p. x banner ... 82
x Universitas Kristen Maranatha
gambar 4.3r. ambience 1 ... 84
gambar 4.3s. ambience 2 ... 85
gambar 4.3t. ambience 2b ... 85
gambar 4.3u. gimmick ... 86
gambar 4.3v. reminding ... 87
gambar 4.3w. artikel majalah ... 88
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
1.1 Latar Belakang
Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan
rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan
mengenyangkan untuk anak anak. Jajanan yang ditawari pun semakin kreatif, dan
murah. Hampir di depan semua sekolah baik swasta maupun negri terdapat para
pedagang yang menjual jajanan
Namun ironisnya sebenarnya dibalik dari jajanan yang terlihat menarik , dan
rasa yang unik itu terdapat zat zat yang berbahaya di dalamnya. Hal ini terjadi karena
tidak adanya kepedulian dari penjual jajanan tersebut akan kesehatan konsumen yang
mengkonsumsi jajanan tersebut, dan hampir semua konsumen jajanan tersebut adalah
anak anak. Selain itu banyak sekalli fakta yang diberitakan di media cetak maupun
televisi akibat dari penyalahgunaan bahan-bahan makanan berbahaya ini. Mulai dari
penggunaan pewarna pakaian sampai formalin.
Jajanan tersebut ternyata banyak ditemui terutama di sekolah. Biasanya
makanan atau minuman yang ditawarkan dikemas sedemikian rupa untuk menarik
minat anak-anak. Biasanya dikemas dengan bantuk yang lucu-lucu dengan warna yang
mencolok.. Anak anak pun tidak dapat disalahkan karena dengan bebas dapat memilih
jajanan yang dipenuhi dengan zat zat berbahaya dikarenakan kurangnya pengawasan
dari orang tua dan pihak sekolah.
Anak anak tidak tahu proses pembuatan makanan tersebut, dan bahan yang
berbahaya yang terkandung di dalamannya , misalnya banyak sekali pedagang yang
menawarkan jajanan yang menggunakan pewarna tekstil kepada anak anak tanpa
memperhatikan kesehatan anak dan kandungan apa yang terdapat dalam makanan
2 Universitas Kristen Maranatha tekstil pada makanan anak anak tanpa memperhatikan efek apa yang akan diderita
anak tersebut kelak. Beberapa zat di dalamnya sangat berbahaya untuk kesehatan anak
- anak di masa pertumbuhan dan masa depan sang anak.
Untuk menangani masalah kesehatan , dan asupan gizi harus ada kerjasama,
dan tanggung jawab antara anak anak ,dengan orang tua, dan pemerintah.. Alangkah
baiknya orang tua mengawasi, memberi informasi kepada anak, dan memberikan
contoh yang baik kepada anak anak untuk tidak jajan sembarangan. Kesehatan adalah
harta yang tidak ternilai, Anak anak adalag masa depan bangsa , karena itu harus
dipertahankan kesehatannya.
Masalah kesehatan di Indonesia seharusnya adalah tanggung jawab
pemerintah di bidang kesehatan, Seharusnya mereka lebih ketat dalam memilah
produk produk yang membahayakan untuk di jual di pasar atau supermarket. Sangat
banyak kasus kelalaian pemerintah dalam mengontrol produk yang dijual dipasar
apakah memiliki zat zat bahaya yang terkandung di dalamnya yang membahayakan
kesehatan masyarakat terutama anak anak. Kaerena tinggat kesehatan adalah salah
satu tanggung jawab pemerintah yang harus didukung oleh masyarakat .
Penulis melihat masalah tentang bahaya jajanan sebagai tugas karena penulis
merasa masalah gaya hidup mengkonsumsi jajajnan berbahaya terutama untuk anak
anak adalah masalah yang sekarang sedang di hadapi oleh orang tua muda di jaman
ini, mereka kurang memperhatikan pentingnya nilai kesehatan, dan berharganya
kesehatan anak dalam masa pertumbuhan. Juga karena kurangnya sosialisasi dari
pemerintah tentang adanya masalah kesehatan, maka dari itu penulis berpikir perlu
adanya usaha sendiri untuk menyingkapi masalah ini. Penulis berpendapat bahwa
bidang ilmu Desain Komunikasi Visual dapat menjadi sarana untuk mensosialisasikan
tentang pentingnya masalah jajanan kepada masyarakatsual, baik dalam visual (cetak)
3 Universitas Kristen Maranatha 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, berikut
ini akan dirumuskan persoalan pokok yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana mensosialisasikan, dan memberikan informasi tentang bahaya
dalam jajanan ?
2. Bagaimana mengemas kampanye ini agar informasi yang mudah dicerna
anak anak dan orang tua?
Ruang lingkup yang akan dikerjakan adalah perancangan kampanye untuk
anak anak sekolah dasar , dan guru guru sekolah negeri dan swasta, berdomisili di kota
besar khususnya Bandung. Karena jajanan di kota besar kerap tidak terkontrol
kebersihannya.
1.3 Tujuan Perancangan
Sesuai dengan pokok pokok persoalan yang telah dirumuskan di atas.
Berikut ini akan dikemukakan garis besar yang diperoleh setelah masalah diteliti
1. Meningkatkan kesadaran pada masyarakat khususnya anak anak bahwa
jajanan yang mengandung zat berbahaya melalui kampanye
2. Membuat masyarakat menghidupi pola hidup sehat
3. Meningkatkan tingkat kesehatan anak
1.4 Manfaat Perancangan
Kampanye hidup sehat tanpa mengkonsumsi jajanan tidak sehat ini juga
4 Universitas Kristen Maranatha
a. Membantu pemerintah untuk menaikkan tingkat kesehatan anak anak di
Indonesia
b. Menghimbau orang tua dan anak anak untuk menjaga kesehatan
c. Mengedukasi masyarakat mengenai pola hidup sehat
1.5 Sumber dan tekik pengumpulan data
Beberapa teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu melalui :
a. Studi Literatur, sebagai acuan teori dan ilmu yang berasal dari buku,
artikel majalan atau Koran dan internet yang relevan dan berkaitan dengan masalah
jajanan tidak sehat.
b. Wawancara, untuk mengumpulkan data-data yang lebih akurat kepada
pihak pihak yang berhubungan dengan topik, seperti wwancara dengan guru, anak
anak, dan seseorang yang sering jajan jajanan yang tidak sehat
c. Obeservasi langsung di pusat jajanan .
d. Kuesioner, teknik pengumpulan data yang dilakuan dengan cara memberi
pertanyaan tertulis dan terstruktur kepada responden untuk menjawab beberapa
5 Universitas Kristen Maranatha
91 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan
berbahaya” sebagai langkah penanggulangan menurun-nya tingkat kesehatan Indonesia,
setiap data harus lengkap dan jelas seperti wawancara kepada para ahli dan para pihak
yang turut berkecimpung dalam bidang Kesehatan. Target kampanye yang dimana anak
anak masih sulit untuk merubah pola pikirnya namun dengan pendekatan apa yang
disukainya melalui illustrasi yang lucu dan kreatif, dan adanya kerjasama dari sekolah
dan orang tua, informasi mengenai kampanye ini akan mudah masuk kedalam lingkungan
mereka. Dalam perancangan kampanye diperlukan pula pemilihan media yang tepat,
media yang dekat dengan lingkungan target audience sehinga pesan yang ingin
disampaikan akan lebih tepat sasaran dan cepat tersampaikan.
Pembuatan kampanye yang bertujuan mengingkatkan nilai kesehatan terutama anak anak
ini memiliki kesulitan, faktor kesulitan itu yaitu :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan.
2. Sifat pesimis masyarakat yang berfikir bahwa kampanye ini sulit dilakukan di
Indonesia karena masih kurang ketatnya hukum, dan peraturan di Indonesia.
3. Keterbatasan kerjasama antara orangtua dan anak, karena kesibukan orang tua.
Maka dapat disimpulkan bahwa kampanye ”Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi
jajanan berbahaya” sebagai langkah peningkatan tingkat kesehatan di Bandung ini
membutuhkan waktu yang berkelanjutan untuk benar-benar dapat menanamkan
92 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Kata Penutup
Diharapkan dengan dibuatnya kampanye ” Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan
berbahaya” sebagai langkah penanggulangan Penurunan tingkat kesehatan di kota Bandung, dan sebagai gaya hidup yang baru yang dapat menjawab permasalahan yang
terjadi dengan semakin banyaknya anak – anak yang sadar akan berharganya kesehatan mereka.Akhir kata, penulis berharap agar karya dan laporan dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
5.3 Saran Penulis
Berdasarkan perencanaan karya tugas akhir, maka penuliss memberikan saran
sebagai berikut:
- Keberhasilan kampanye “Gaya hidup sehat tanpa mengkosumsi jajanan berbahaya”
menjadi tanggung jawab diri sendiri, lingkungan dan seluruh pihak agar gerakan ini tidak
putus sampai disatu masa saja. Juga diperlukannya ada kerjasama antara anak anak
dengan orang tua agar kampanye ini lebih mudah dijalani sebagai gaya hidup saat ini.
- Tetap optimis berpartisipasi dalam kampanye, dan menyadari hal kecil seperti
kesehatan, karena sesungguhnya kesehatan merupakan hal yang tidak ternilai harganya.
- Saran penulis untuk Desain Komunikasi Visual FSRD maranatha agar sebaiknya
adanya penilaian yang objektif, dan kerjasama antar dosen yang lebih baik lagi agar
93 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Pawito, dan C Sardjono. Teori-Teori Komunikasi. Buku Pegangan Kuliah Fisipol Komunikasi Massa S1 Semester IV. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 1994.
http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=17834
http://www.facebook.com/groups/305406598593/
http://www.biojanna.com/sembilan-zat-kimia-berbahaya-dalam-makanan-jajanan-yang-kita-konsumsi.html
http://lifestyle.okezone.com/read/2011/03/21/195/436970/waspadai-zat-kimia-pada-jajanan
http://www.harianbhirawa.co.id/konflik/34493-jajanan-sekolah-mengandung-bahan-kimia-berbahaya