• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Nursing Care Of Mr.P With Endocrine Systemdisorder: Diabetes Mellitus Post Amputation Pedis Sinistra 2 Th Days In The Sofa Ward In PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Nursing Care Of Mr.P With Endocrine Systemdisorder: Diabetes Mellitus Post Amputation Pedis Sinistra 2 Th Days In The Sofa Ward In PKU Muhammadiyah Surakarta Hospital."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Amputasi berasal dari kata latinamputare yang berarti “pancung”.

Dalam ilmu kedokteran diartikan sebagai “membuang” sebagian atau seluruh

anggota gerak, sesuatu yang menonjol atau tonjolan alat (organ tubuh)

(Reksoprodjo, 2002).Amputasi pada ektremitas bawah sering diperlukan

sebagai akibat penyakit vaskuler perifer progresif (sering sebagai gejala sisa

diabetes mellitus), gangren, trauma (cedera remuk, luka bakar, luka bakar

dingin, luka bakar listrik), deformitas kongenital, atau tumor ganas (Brunner

& Suddarth, 2002).Lima puluh hingga 75 % amputasi ekstremitas bawah

dilakukan pada pasien-pasien yang menderita Diabetes Melitus

(DM).Sebanyak 50% dari kasus-kasus amputasi ini diperkirakan dapat

dicegah bila pasien diajarkan tindakan preventif untuk merawat kaki dan

mempraktikkannya setiap hari (Brunner & Suddarth, 2002).

DM adalah penyakit kronis serius yang disebabkan oleh faktor

keturunan atau lingkungan.DM adalah gangguan metabolisme karbohidrat,

lemak dan protein yang berhubungan dengan defisiensi relatif atau absolut

kerja insulin yang ditandai dengan hiperglikemia. DM akan menyebabkan

perubahan patofisiologi pada berbagai sistem organ seperti mata, ginjal,

(2)

2

jaringan ikat dalam yang berhubungan dengan neuropati dan penyakit

vaskuler perifer pada tungkai bawah (Decroli, 2008).

Makroangiopati dan neuropati pada kaki diabetes sering juga

disebut kaki diabetik. Neuropati yang berperan pada komplikasi ini terutama

adalah neuropati pada kaki yang menyebabkan mati rasa (baal, kebas). Mati

rasa menyebabkan penderitanya tidak akan merasakan apa-apa walaupun

kakinya terluka parah. Jika tidak cepat diatasi, apalagi kalau kemasukan

kuman (infeksi), kaki yang terluka tersebut bisa menjadi borok parah dan bisa

terancam diamputasi (operasi kaki/tungkai) (Kariadi, 2009).Kejadian luka

kaki diabetik berhubungan erat dengan penurunan kontrol hipoglikemi, yang

mana dengan sendirinya manifestasi terbaik diperoleh dari tingkatan

Hemoglogbin (Hb) (Akbar, 2004).World Health Organization (WHO)

memprediksikan bahwa mayoritas penderita diabetes mellitus akan terjadi di

Negara berkembang. Peningkatan 42 % dari 51 ke 72 juta di Negara

berkembang dan peningkatan 170 % dari 84 ke 228 juta diprediksikan 2025

di Negara berkembang. Beberapa Negara dengan angka terbesar penderita

diabetes pada tahun 2025 antara lain India, China dan Amerika. Pada tahun

2025 setiap 4 tahun orang akan terjangkit diabetes (Bengalorkar, 2011).

Berdasarkan data dari rekam medik RS PKU Surakarta periode

2011 s/d april 2012 yang mengalami DM post amputasi pedis sebanyak 66

orang.Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tergugah untuk

melakukan penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien DM post

(3)

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan

bagaimana gambaran pemberian asuhan keperawatan medikal bedah

khususnya pada klien DM post amputasi pedis sinistra.

C. Tujuan Laporan Kasus

1. Umum

Tujuan umum dari penulisan KTI ini adalah untuk dapat

memahami bagaimana asuhan keperawatan pada pasien Tn.P dengan DM

post amputasi pedis sinistra di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.

2. Khusus

Adapun tujuan khusus dari penulisan KTI ini agar perawat:

a. Mengetahui pengkajian pada pasien Tn.P dengan DM post amputasi

pedis sinistra.

b. Memahami dalam menegakkan diagnosa pada pasien Tn.P dengan

DM post amputasi pedis sinistra.

c. Memahami dalam menyusun intervensi pada pasien Tn.P dengan DM

post amputasi pedis sinistra.

d. Memahami dalam melakukan implementasi pada pasien Tn.P dengan

DM post amputasi pedis sinistra.

e. Memahami dalam melakukan evaluasi pada pasien Tn.P dengan DM

(4)

4

D. Manfaat Laporan Kasus

Laporan kasus ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Penulis

Hasil karya tulis dapat digunakan sebagai pengalaman yang nyata tentang

asuhan keperawatan dengan gangguan sistem endokrin: DM post amputasi

pedis sinistra.

2. Pasien dan keluarga

Dapat digunakan untuk tambahan pengetahuan tentang penyakit amputasi

pada DM serta penatalaksanaannya.

3. Institusi Pendidikan Kesehatan

Sebagai referensi dan tambahan informasi dalam peningkatan asuhan

keperawatan klien dengan amputasi.

4. Rumah Sakit

Hasil karya tulis diharapkan menjadi bahan untuk peningkatan mutu

pelayanan kepada pasien di rumah sakit yang akan datang.

5. Pembaca

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang penyakit amputasi pada DM

Referensi

Dokumen terkait

The resolution of a lithographic resist depends significantly on many factors, such as intrinsic properties of the polymer (e.g., chemical structure, molecular weight,

Louis 1 yang menggunakan penghawaan buatan memiliki suhu dan kelembaban yang lebih sesuai untuk beraktivitas dibandingkan SMA Negeri 2 yang menggunakan penghawaan

Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini, bahwa perhatian dan daya tarik siswa kurang dalam pembelajaran cerita, sehingga pemahaman siswa terhadap materi

[r]

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Dalam semua hal yang berhubungan dengan

Di sini jelas menunjukkan bahawa asas pemikiran akidah yang didokong oleh mereka adalah kepada mazhab yang bersikap sederhana dan pertengahan di mana tidak

Melihat kesuksesan tersebut, maka perlu dilakukan suatu analisis mengenai hal apa yang dapat mendukung kelancaran proses produksi, konsep dan tipe manufaktur, serta aplikasi

Pengukuran laju dosis serap γ biasanya dilakukan menggunakan phantom?. sebagai