PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA
PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN
KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Oleh :
Aris Muharram
0802964
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA
PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA
BANDUNG
Oleh Aris Muharram
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Aris Muharram 14 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
ARIS MUHARRAM
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA
PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN
KOTA BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing
Drs. Endang Supardi M.Si NIP. 195905081987031002
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
ABSTRAK
PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN
KOTA BANDUNG
Oleh: Aris Muharram
0802964
Skripsi ini dibimbing oleh : Drs. Endang Supardi, M.Si
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondusifitas iklim organisasi, gambaran tingkat semangat kerja pegawai, serta adakah pengaruh iklim organisasi tehadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: pertama adalah variabel X (iklim organisasi) yang memiliki indikator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth,
5) support, 6) organizational identity and loyality,dan 7) riks, kedua adalah Variabel Y
(semangat kerja) yang indikatornya adalah: 1) disiplin,2) tanggung jawab, 3) antusiasme, 4) inisiatif, dan 5) kerja sama.
Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala interval. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan data yang diperoleh hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklim organisasiberpengaruh positif terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF THE ORGANIZATIONAL CLIMATE TO EMPLOYEES WORKING SPIRIT OF THE REGIONAL COMPANY CLEANLINESS CITY OF
BANDUNG.
By:
Aris Muharram 0802964
This Script is guided by:
Drs. Endang Supardi, M.Si
This research aims to know the description of the organizational climate, employee working spirit level of representation, as well as organizational climate influence is taking action against employee morale in the company of the regional company cleanliness city of Bandung.
In this study there are two variables examined, namely: the first is the variable X (climate organization) that has an indicator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth, 5) support, 6) organizational identity and loyality, and 7) risk, second is the Variable Y (working spirit) that charge indicators will be: 1) discipline,2) responsibilitie, 3) enthusiasm,4) initiative, and 5) teamwork. This research is explanatory survey methods, data gathering techniques by means of dissemination of the question form (questionnaire). The instruments used are the now interval scale model. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. Based on the data obtained in this study results show that the positive effect the Organization climate of working spirit of the regional company cleanliness city of Bandung.
i
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
|
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... 7
DAFTAR LAMPIRAN ... 8
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESISError! Bookmark not d
2.1 Konsep Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Pendekatan Iklim Organisasi .. Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim OrganisasiError! Bookmark not defin
ii
2.2 Konsep Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Pengertian Semangat Kerja .... Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat KerjaError! Bookmark not defin
2.2.3 Indikator Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
2.4 Penelitan Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Error! Bookmark not defined.
3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not
defined.
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
iii
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
|
3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.
4.1.2 Deskripsi Variabel-Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.
4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.
4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat KerjaError! Bookmark not defin
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember
2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung . Error! Bookmark
not defined.
Tabel 1.2 Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Kajian Empirik Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasional Iklim Organisasi... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Operasional Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not
v
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
|
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.5 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Iklim Organisasi ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Iklim Organisasi ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Structure ... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Structure
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.9 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Responsibility ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator
Responsibility ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.11 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Reward ... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Reward
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.13 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Warmth .... Error! Bookmark
vi
Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Warmth
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.15 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Support .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Support ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.17 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator organizational identity and
loyality ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap organizational identity
and loyality ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.19 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Risk .... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Risk ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.21 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Semangat Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.23 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Disiplin .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.24 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Disiplin
vii
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
|
Tabel 4.25 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Tanggung Jawab ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.26 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tanggung
Jawab ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.27 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Antusias ... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.28 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Antusias
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.29 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Inisiatif .... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4.30 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Inisiatif
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.31 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Kerja Sama ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.32 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kerja Sama Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.33 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not
8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tentang Konsep Dasar Perilaku Individu
... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku organisasi ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Structure ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Responsibility ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Reward Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Warmth Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Support Error! Bookmark
not defined.
Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator organizational identity and
loyality ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Risk ... Error! Bookmark
9
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Gambar 4.9 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tanggung Jawab .. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusias ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Inisiatif ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerja Sama ... Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba Dan Setelah Uji Coba)
... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 5 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 6 Data Deskripsi Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.
10
Lampiran 8 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 9 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang
tidak dapat digantikan peranannya bagi efektivitas organisasi. Walaupun semua
perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun
tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tidaklah mungkin alat-alat
teknologi tersebut bernilai guna secara efektif. Seperti apa yang dikemukakan oleh
Hasibuan (2007:10) bahwa :”Manusia selalu berperan aktif, dan dominan dalam
setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu
terwujudnya tujuan organisasi.”
Sebuah organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang cakap,
terampil, dan berprestasi merupakan suatu kekayaan yang dapat memberikan
kontribusi yang besar terhadap berkembangnya suatu organisasi. Oleh karena itu
menurut pendapat Hasibuan (2007:13): “Pegawai adalah kekayaan utama suatu
perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan
terjadi. Pegawai berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan
tujuan yang ingin dicapai.”
Hal-hal yang menjadi masalah pokok dari tenaga kerja atau manusia disini
adalah bagaimana caranya agar tenaga kerja ini dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dan mampu memberikan hasil yang optimal sesuai dengan apa yang
Setiap perusahaan selalu berusaha agar produktivitas kerja pegawainya
dapat ditingkatkan dan salah satunya dengan meningkatkan semangat dan
kegairahan kerja pegawai. Semangat kerja ini perlu ditingkatkan karena
merupakan unsur penunjang tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Menurut Siswanto (2005:264) pengertian semangat kerja dapat
didefinisikan sebagai berikut :
“Pengertian moral kerja atau semangat kerja dan kegairahan kerja secara definitif dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.”
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa semangat kerja
merupakan reaksi pegawai terhadap pelaksanaan kerja secara giat dengan
perasaan senang demi tercapainya tujuan bersama.
Besar harapan perusahaan kepada pegawai, terutama untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya seoptimal mungkin guna mencapai
tingkat produktivitas tertinggi. Permasalahan yang sering timbul dalam
hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan adalah tingkat semangat kerja
pegawai.
Ketidakhadiran atau kemangkiran merupakan salah satu indikator yang
dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur tingkat semangat kerja pegawai
terhadap perusahaan karena dengan semangat kerja pegawai yang tinggi maka
akan menciptakan kinerja yang tinggi bagi perusahaan. Persentase ketidakhadiran
pegawaiberikut ini juga dapat menggambarkan bagaimana tingkat semangat kerja
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Bandung. Berikut data mengenai ketidakhadiran pegawai Perusahaan Daerah
Kebersihan Kota Bandung :
Tabel 1.1
Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember 2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Bulan
Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata jumlah ketidakhadiran
pegawai yang meliputi (sakit, ijin, cuti dan mangkir) dan pegawai yang terlambat
datang dan cepat pulang selama satu tahun terakhir terhitung mulai dari bulan
Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 masih dirasakan belum sesuai
dengan apa yang diharapkan. Rata-rata jumlah pegawai yang mangkir sebesar
2,69% dan pegawai dikatakan terlambat apabila melebihi batas toleransi yang
ditetapkan perusahaan yaitu 30 menit dari jam masuk yaitu sebesar 25,03%.
sebesar 19,69%.Hal ini menunjukan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai rendah,
sehingga dapat menggambarkan tingkat semangat kerja yang rendah.
Selain faktor ketidakhadiran, ada faktor lainnya yang menunjang dalam
mengukur tingkat semangat kerja pegawai, yaitu turnover yang tersaji dalam tabel
di bawah ini :
Tabel 1.2
Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
NO BAGIAN/UNIT KERJA
TAHUN
2011 2012
MASUK KELUAR MASUK KELUAR
1
Staff Kepegawaian Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
0 18 0 25
JUMLAH 0 18 0 25
PERSENTASE 0 1,1 0,0 1,6
Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung
Seperti yang terlihat pada tabel daftar diatas bahwa pegawai yang berhenti
dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung pada tahun 2011 sebanyak 18
orang sedangkan pada awal tahun 2013 terjadi kenaikan pegawai yang berhenti
dari pekerjaannya baru 25 orang. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu
Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung bahwa
sebagian besar pegawai yang berhenti dengan keterangan pensiun dini secara
sukarela artinya mungkin saja mereka sudah merasa bosan dengan pekerjaannya
atau mencari penghasilan yang lebih baik di tempat bekerja selanjutnya. Keadaan
demikian menjadi suatu permasalahan yang harus segera diatasi oleh pimpinan
agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terhadap semangat kerja
pegawai adalah iklim organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainun
(2004:172) bahwa “Terdapatnya suatu suasana dan iklim organisasi yang
bersahabat mampu meningkatkan semangat kerja pegawai”.
Menurut Davis dan Newstrom (2004 : 80) iklim organisasi adalah yang
menyangkut semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu
organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.
Iklim organisasi yang dirasakan individu secara positif (menyenangkan)
akan memberikan tampilan kerja yang baik dan efektif yang akhirnya
mempengaruhi pada keberhasilan organisasi. Iklim organisasi terjadi di setiap
organisasi dan akan mempengaruhi perilaku organisasi dan diukur melalui
persepsi setiap anggota organisasi.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis
dengan Ibu Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota
Bandung ternyata ada beberapa masalah yang terjadi berkaitan dengan suasana
iklim organisasi sebagai berikut :
1. Pada setiap ruang kantor antara sesama pegawai terlihat ada beberapa
yang tidak menggunakan jam kerja dengan sebaik mungkin, hal ini
dapat dikatakan penggunaan jam kerja yang belum maksimal.
2. Terlihat pula pegawai yang datang terlambat ke tempat kerja 5-10
menit, tetapi dengan alasan mereka telah datang tepat setelah jam
masuk kerja dan telah mengisi daftar kehadiran terlebih dahulu.
Suasana seperti ini akan menyebabkan ketidakefektifan dalam melakukan
pekerjaan dan tertundanya pencapaian target-target pekerjaan yang sudah
direncakan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara juga jika dilihat dari
suasana kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, sering ditemukan
meja-meja kerja yang kosong saat pertengahan jam kerja masih berlangsung.
Iklim organisasi seperti diindikasikan menjadi salah satu penyebab kurang
optimalnya tingkat semangat kerja para pegawai di Perusahaan Daerah
Kebersihan Kota Bandung. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa iklim
organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai. Berawal dari hal
tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh iklim
organisasi terhadap semangat kerja pegawai yang dituangkan dalam judul:
“Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada
Pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung”
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian identifikasi di atas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana gambaran kondusifitas iklim organisasi pada Perusahaan
Daerah Kebersihan Kota Bandung?
2. Bagaimana gambaran tingkat semangat kerja pegawai pada Perusahaan
Daerah Kebersihan Kota Bandung?
3. Adakah pengaruh iklim organisasiterhadap semangat kerja pegawai pada
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran mengenai kondusifitas iklim organisasi pada
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat semangat kerja pegawai
Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui adakah pengaruh iklim organisasi terhadap semangat
kerja pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh beberapa
manfaat, yaitu :
1. Manfaat teoritis, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan
sumbangan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai
kajian yang berkaitan dengan iklim organisasi dan semangat kerja.
2. Manfaat praktis, diharapkan berguna bagi instansi untuk mengembangkan
teori manajemen yang diteliti yaitu iklim organisasi dan semangat kerja.
3. Manfaat lainnya, sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran
bagi para peneliti yang akan menggunakan penelitian yang berkaitan
BAB III
OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN
Bab ini akan membahas mengenai objek penelitian, metode penelitian,
operasional variabel, populasi, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian
instrumen, teknik analisis data, pengujian hipotesis dan waktu penelitian dari
penelitian yang akan dilakukan.
3.1Objek Penelitian
Penelitian ini mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja
pegawai yang akan di lakukan pada perusahaan daerah kebersihan kota bandung.
Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Agustus 2013 sampai dengan
penelitian ini berakhir.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel
dari seluruh staf pegawai perusahaan daerah kota bandung.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:203), “Metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2007:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan
verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan
menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada
perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan
melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode
explanatory survey. Explanatory survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap
sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan
secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan
hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan
keputusan. Explanatory survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan
umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang
Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan
menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan
juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan
variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk
mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.
3.3 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian
ke dalam indikator sebagai skala, untuk mendefinisikan dan mengukur
variabel.Untuk menghindari salah pengertian dari variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2007:20) bahwa “Variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi
Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan variabel dan
menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah pengukuran
variabel-variabel tersebut maka dioperasionalisasikan. Sebagaimana telah diuraikan
sebelumnya bahwa penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Operasional Iklim Organisasi
Variabel X Indikator Ukuran Skala
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Sumber : (Lussier dalam Barkah (2002))
Tabel 3.2
Operasional Semangat Kerja
Variabel Y Indikator Ukuran Skala
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Sumber : (Siswanto (2005:265))
3.4 Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber
data primer dan sekunder.Sugiyono (2007:129) mengartikan bahwa “Sumber
primer adalah sumber daya yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data”.
3.4.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara
langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian.Dalam penelitian ini
yang menjadi sumber data primer adalah hasil wawancara dan angket yang
didapatkan langsung dari responden pada objek penelitian.
3.4.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya
yang menjadi sumber data sekunder adalah buku literatur dan berkas-berkas atau
dokumen pada objek penelitian.
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mengemukakan
bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit
analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek
penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.
Sedangkan Somantri dan Muhidin (2006) menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan unit penelitian atau analisis yang memiliki karakteristik
tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian.
Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda
alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau
objek itu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah staf pegawai
perusahaan daerah kebersihan Kota Bandung yang berjumlah 281 orang yang
meliputi 6 bagian. Dapat dilihat di tabel 3.3
Tabel 3.3 Populasi Penelitian
NO BIDANG JUMLAH
1 SDM 21
2 Perlengkapan dan TU 59
3 Hukum dan Humas 10
4 Keuangan 54
5 Penagihan 137
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Dalam suatu penelitian kadang-kadangtidak semua unit populasi diteliti
karena dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kepraktisan dalam pengumpulan
data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang
dijadikan sampel penelitian yang benar-benar mewakili seluruh populasi. Sampel
penelitian menurut Sugiyono (2007:116) adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dilanjutkan oleh Suharsimi
Arikunto (2002:100) mengemukakan bahwa:
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -25%”.
Beranjak dari pendapat di atas, maka untuk sampel penelitian ini
digunakan teknik sampling dengan derajat kesalahan 10% atau 0,1. Penarikan
sampel tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi yang dilakukan begitu saja,
melainkan ada aturan-aturan atau teknik-teknik tertentu. Menggunakan teknik
yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel. Karena
itu ketentuan-ketentuan dalam penarikan sampel menjadi penting dalam kegiatan
penelitian ilmiah.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat
berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling
yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam
populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating
refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya
sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan
penyebaran sampel.
Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan
rumus Slovin menurut Husein Umar (2000:146) yaitu:
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 74.
Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 74 orang pegawai
perusahaan daerah kebersihan kota bandung.
Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing
sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus :
(Al-Rasyid, 1994:80)
Keterangan:
n1 : banyaknya sampel masing-masing unit
n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit
NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing
bidang, sebagai berikut:
Tabel 3. 4
Penyebaran Proporsi Sampel
NO NAMA BAGIAN JUMLAH PEGAWAI PERHITUNGAN SAMPEL
1 Sumber Daya Manusia 21 21/281 x 74 6
2 Perlengkapan dan TU 59 59/281 x 74 16
3 Hukum dan Humas 10 10/281x 74 3
4 Keuangan 54 54/281 x 74 14
5 Penagihan 137 137/281 x 74 36
Jumlah 281 74
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakiltiap bidang
dipilih melalui pengundian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan
data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan
untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan
dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik
Wawancara dan teknik Angket atau Kuesioner dalam mengumpulkan data.
Berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode
pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan tertulis yang sudah
dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”.
3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji
kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.
Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas.
Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur
apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2002:160), suatu instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara
tepat.
Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang
terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah
item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Jumlah Angket untuk Uji Coba
No. Variabel Jumlah Item Angket
1 Iklim Organisasi (X) 13
2 Semangat Kerja (Y) 14
Total 27
Sumber : Angket Penelitian
3.2.6.1 Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa
besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
keshahihan sesuatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi
product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :
]
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah responden
i
= Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden
2
i
Y
= Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden
i
iY
X
= Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh
tiap respoden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang
instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun
disarankan sekitar 20-30 orang responden.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah
diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item
angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan
dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.
Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,
dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah
20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.
9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada
kuosioner penelitian.Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =
0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut
dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan
tidak valid.Berikut rekapitulasi perhitungannya:
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi (X)
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Dari tabel pengujian validitas variabel iklim organisasi (X) terhadap 13
item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Semangat Kerja (Y) No.
Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,572 0,444 Valid
2 0,540 0,444 Valid
3 0,554 0,444 Valid
4 0,547 0,444 Valid
5 0,650 0,444 Valid
6 0,524 0,444 Valid
7 0,518 0,444 Valid
8 0,787 0,444 Valid
9 0,499 0,444 Valid
10 0,656 0,444 Valid
11 0,654 0,444 Valid
12 0,604 0,444 Valid
13 0,674 0,444 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket
Pada pengujian
validitas di atas untuk variabel
semangat kerja (Y), terdapat 14
item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.
Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji
coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel 3.5
Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba
No Variabel
Jumlah Item Angket Sebelum
Uji Coba
Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid
1 Iklim Organisasi(X) 13 13 0
2 Semangat kerja (Y) 14 14 0
Total 27 27 0
Sumber: Hasil pengolahan data
3.2.6.2 Uji Reliabilitas
Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas
instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya bulir soal
= jumlah varians
= varians total
Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :
(Suharsimi Arikunto, 1998 : 236)
Keterangan:
= varians
= jumlah skor
N = jumlah responden
Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas
instrumen penelitian adalah sebagai berikut :
1. Menyebar instrumen yang akan diuji reabilitasnya, kepada responden yang
bukan responden sesungguhnya.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran
data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan
pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang
diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data
selanjutnya.
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi
pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.
10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).
12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang
terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat
bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam
uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.
13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai
tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel
dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika
rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <
rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana
terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y
No. Variabel Hasil Ket.
rhitung rtabel
1. Iklim Organisasi(X) 0,834 0,444 Reliabel
2. Semangat Kerja (Y) 0,803 0,444 Reliabel
Sumber: Uji Coba Angket
Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua
variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel.Setelah memperhatikan
kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen
dinyatakan valid dan reliabel.Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya
tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan
oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.
3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi
sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa
3.8.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji
statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan
untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pengujian normalitas dengan uji Liliefors.
Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas dan
Maman, 2009: 73) sebagai berikut:
1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.
2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).
3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.
4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).
5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.
7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara keduaproporsi.
8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis
statistik yang akan diuji adalah : H0: X mengikuti distribusi normal
H1: X tidak mengikuti distribusi normal
Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :
Tabel 3.7
Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas
X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya
Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n
Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =
Dimana :X = dan S =
Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva
Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.
Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan
cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)
Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih
mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.
Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara .
Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :
D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.
D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.
3.8.2 Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah
untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :
Dimana :
Si2 = Varians tiap kelompok
dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok
B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)
S2Gab = Varians gabungan = S2Gab=
Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan
bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas
varians ini adalah:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3.8
Model Tabel Uji Barlett
Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2 Db. Log
Si2
Db. Si2
1 2 3
… ∑
3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=
4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.
6. Menghitung nilai χ²
7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.
8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:
Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan
homogen).
Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
3.8.3 Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat
dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran
regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,
bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.
Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:
JKReg[a] =
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:
JKReg[b\a] = b.
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:
JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:
RJKRes=
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:
JKE =
Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.
9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JKE
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan
rumus: RJKTC =
11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
RJKE =
Fhitung =
13.Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan
rumus:
Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k
14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel
15.Membuat kesimpulan :
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.
Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah
gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya
pengaruh antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data
deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan
untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial
digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar
variabel yang diteliti.Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan
adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah
diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya
analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak
mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh
berbentuk data interval.
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh
responden.
3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.
4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.
5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.
Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban
responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh
responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.
5. Menghitung nilai uji statistik t.
6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel t, pada derajat bebas (db = n – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.
7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung t dengan nilai r atau nilai t yang terdapat dalam tabel.
8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau t lebih besar dari nilai tabel r atau t, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.10 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu
diuji kebenarannya.Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji
hipotesis.Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui
pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak
hipotesis.
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel
dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah
1) Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1
H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
2) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).
3) Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan
analisis regresi).
4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.
5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?
6) Berikan kesimpulan
Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi) antara
variabel X (Iklim Organisasi) dengan Y (Semangat Kerja) maka dapat digunakan
pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 3. 1
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
No. Besarnya nilai r Interpretasi
1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat
2 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat
3 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang/Cukup Kuat
4 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah
5 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Lemah
Sumber : Sugiyono (2006:214)
Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y,
dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien
determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Untuk mengetahui besarnya
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
KD = r2x100%
Keterangan :
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian yang telah
dilakukan penulis, untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap
semangat kerja pegawai di Perusahan Daerah Kebersihan Kota Bandung, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran secara umum kondusifitas iklim organisasi di Perusahaan Daerah
Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan telah berjalan kondusif, hal
tersebut dapat terlihat dari analisis deskriptif iklim organisasi pada hasil
jawaban responden variabel X ada pada kategori kondusif. Hasil penelitian ini
diukur melalui beberapa indikator, yaitu:1) structure; 2) responsibility; 3)
reward; 4) warmth;5) support; 6) organizational identity and loyality dan 7) risk. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator
structure memperoleh skor tertinggi sedangkan pada indikator reward masih
terlihat belum optimal.
2. Gambaran secara umum gambaran tingkat semangat kerja di Perusahaan
Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan berada pada tingkat
sedang. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu: 1)
disiplin;2) tanggung jawab; 3) antusiasme; 4) inisiatif; dan 5) kerja sama.
2
sama memperoleh skor tertinggi sedangkan disiplin masih dalam tingkat
rendah.
3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim
organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan
Kota Bandung.
1.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil
penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai iklim
organisasi dan semangat kerja sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menujukkan bahwa iklim organisasi di Perusahaan Daerah
Kebersihan Kota Bandung telah kondusif. Kondisi demikian sudah bagus
untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan
memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator reward dalam tingkat
sedang dan belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis
merekomendasikan untuk lebih memperhatikan para pegawai, terutama
pegawai yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Salah satu hal yang
dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian reward yaitu dengan
memberikan penghargaan baik berupa imbalan maupun penghargaan lainnya
sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan oleh para pegawai.
2. Hasil penelitian menujukkan bahwa semangat kerja di Perusahaan Daerah
3
Aris Muharram, 2014
Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung
sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan
dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator disiplin masih
dalam tingkat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis
merekomendasikan untuk perusahaan agar lebih meningkatkan kedisiplinan
bagi para pegawai salah satunya dengan memperketat izin keluar serta jam
masuk kerja. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat menciptakan rasa
aman dan nyaman terhadap kayawan agar karyawan tetap loyal pada
perusahaan.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, iklim organisasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai. Oleh
karena itu, pihak Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung harus
memperhatikan iklim organisasi yang tercipta pada perusahaan dengan
memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada semangat kerja
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
______. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap
Prestasi Kerja Organisasi di Surabaya. Surabaya: Tesis Program
Pascasarjana Unair
Davis, Keith dan Newstrom. 2004.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga
Elfrida, Dame. 2009. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan
Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas Lembaga
Permasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Medan. Tesis program
pascasarjana USU
Gibson, Ivancevich. 1992. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur
Proses.Jakarta:Erlangga.
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Heidjrachman ranupandojo dan suad husnan. 2002. Manajemen personalia.
Yogjakarta: BPFE
Higgins. 1994. Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Iklim Organisasi dan
Kepuasan Kerja. Terjemahan Abdul Rasyid dan Ramelan, PPM, Jakarta.
Kossen, Stan. 1993. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama
Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: PT. Rosda Karya.
Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. (2006). Aplikasi Statistika
dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
________. 2009. Analisis Korelasi, Regresi danJalur. Bandung: Pustaka Setia.
Muhidin, Sambas Ali .2010. Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama