• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA BANDUNG."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA

PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh :

Aris Muharram

0802964

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA

PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN KOTA

BANDUNG

Oleh Aris Muharram

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Aris Muharram 14 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ARIS MUHARRAM

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA

PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing

Drs. Endang Supardi M.Si NIP. 195905081987031002

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(4)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

ABSTRAK

PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PEGAWAI DI PERUSAHAAN DAERAH KEBERSIHAN

KOTA BANDUNG

Oleh: Aris Muharram

0802964

Skripsi ini dibimbing oleh : Drs. Endang Supardi, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondusifitas iklim organisasi, gambaran tingkat semangat kerja pegawai, serta adakah pengaruh iklim organisasi tehadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu: pertama adalah variabel X (iklim organisasi) yang memiliki indikator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth,

5) support, 6) organizational identity and loyality,dan 7) riks, kedua adalah Variabel Y

(semangat kerja) yang indikatornya adalah: 1) disiplin,2) tanggung jawab, 3) antusiasme, 4) inisiatif, dan 5) kerja sama.

Penelitian ini menggunakan metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala interval. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana.

Berdasarkan data yang diperoleh hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklim organisasiberpengaruh positif terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

(5)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE ORGANIZATIONAL CLIMATE TO EMPLOYEES WORKING SPIRIT OF THE REGIONAL COMPANY CLEANLINESS CITY OF

BANDUNG.

By:

Aris Muharram 0802964

This Script is guided by:

Drs. Endang Supardi, M.Si

This research aims to know the description of the organizational climate, employee working spirit level of representation, as well as organizational climate influence is taking action against employee morale in the company of the regional company cleanliness city of Bandung.

In this study there are two variables examined, namely: the first is the variable X (climate organization) that has an indicator: 1) structure, 2) responsibility, 3) reward, 4) warmth, 5) support, 6) organizational identity and loyality, and 7) risk, second is the Variable Y (working spirit) that charge indicators will be: 1) discipline,2) responsibilitie, 3) enthusiasm,4) initiative, and 5) teamwork. This research is explanatory survey methods, data gathering techniques by means of dissemination of the question form (questionnaire). The instruments used are the now interval scale model. Data analysis technique used is a simple linear regression analysis. Based on the data obtained in this study results show that the positive effect the Organization climate of working spirit of the regional company cleanliness city of Bandung.

(6)

i

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... 7

DAFTAR LAMPIRAN ... 8

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESISError! Bookmark not d

2.1 Konsep Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Pengertian Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Pendekatan Iklim Organisasi .. Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim OrganisasiError! Bookmark not defin

(7)

ii

2.2 Konsep Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Pengertian Semangat Kerja .... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat KerjaError! Bookmark not defin

2.2.3 Indikator Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

2.4 Penelitan Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Error! Bookmark not defined.

3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik SamplingError! Bookmark not

defined.

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

(8)

iii

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

3.10 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Deskripsi Variabel-Variabel PenelitianError! Bookmark not defined.

4.1.3 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

4.1.4 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Iklim Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat KerjaError! Bookmark not defin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember

2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung . Error! Bookmark

not defined.

Tabel 1.2 Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Kajian Empirik Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Iklim Organisasi... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Semangat Kerja ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not

(10)

v

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Iklim Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Iklim Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Structure ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.8 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Structure

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Responsibility ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Responsibility ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Reward ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Reward

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Warmth .... Error! Bookmark

(11)

vi

Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Warmth

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Support .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Support ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.17 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator organizational identity and

loyality ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap organizational identity

and loyality ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Risk .... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Risk ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.21 Kategori Penafsiran Deskripsi Variabel Semangat Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Semangat Kerja... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.23 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Disiplin .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.24 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Disiplin

(12)

vii

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

Tabel 4.25 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Tanggung Jawab ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.26 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tanggung

Jawab ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.27 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Antusias ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.28 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Antusias

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.29 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Inisiatif .... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.30 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Inisiatif

... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.31 Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Kerja Sama ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.32 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Kerja Sama Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.33 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not

(13)

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Tentang Konsep Dasar Perilaku Individu

... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Perilaku Individu dalam Konteks Perilaku organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Tanggapan Responden terhadap Indikator Structure ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Tanggapan Responden terhadap Indikator Responsibility ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.4 Tanggapan Responden terhadap Indikator Reward Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.5 Tanggapan Responden terhadap Indikator Warmth Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Indikator Support Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator organizational identity and

loyality ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Risk ... Error! Bookmark

(14)

9

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Gambar 4.9 Rekapitulasi Hasil Skoring ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Disiplin ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tanggung Jawab .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusias ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Inisiatif ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kerja Sama ... Error!

Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 2 Surat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 3 Instrumen Penelitian (Sebelum Uji Coba Dan Setelah Uji Coba)

... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 5 Data Hasil Penyebaran Angket ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 6 Data Deskripsi Variabel X dan Y ... Error! Bookmark not defined.

(15)

10

Lampiran 8 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 9 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined.

Lampiran 10 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

(16)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

|

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang

tidak dapat digantikan peranannya bagi efektivitas organisasi. Walaupun semua

perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

tanpa dukungan sumber daya manusia yang berkualitas tidaklah mungkin alat-alat

teknologi tersebut bernilai guna secara efektif. Seperti apa yang dikemukakan oleh

Hasibuan (2007:10) bahwa :”Manusia selalu berperan aktif, dan dominan dalam

setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu

terwujudnya tujuan organisasi.”

Sebuah organisasi yang memiliki sumber daya manusia yang cakap,

terampil, dan berprestasi merupakan suatu kekayaan yang dapat memberikan

kontribusi yang besar terhadap berkembangnya suatu organisasi. Oleh karena itu

menurut pendapat Hasibuan (2007:13): “Pegawai adalah kekayaan utama suatu

perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan

terjadi. Pegawai berperan aktif dalam menetapkan rencana, sistem, proses, dan

tujuan yang ingin dicapai.”

Hal-hal yang menjadi masalah pokok dari tenaga kerja atau manusia disini

adalah bagaimana caranya agar tenaga kerja ini dalam melaksanakan

tugas-tugasnya dan mampu memberikan hasil yang optimal sesuai dengan apa yang

(17)

Setiap perusahaan selalu berusaha agar produktivitas kerja pegawainya

dapat ditingkatkan dan salah satunya dengan meningkatkan semangat dan

kegairahan kerja pegawai. Semangat kerja ini perlu ditingkatkan karena

merupakan unsur penunjang tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Menurut Siswanto (2005:264) pengertian semangat kerja dapat

didefinisikan sebagai berikut :

“Pengertian moral kerja atau semangat kerja dan kegairahan kerja secara definitif dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah atau perilaku individu tenaga kerja kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa semangat kerja

merupakan reaksi pegawai terhadap pelaksanaan kerja secara giat dengan

perasaan senang demi tercapainya tujuan bersama.

Besar harapan perusahaan kepada pegawai, terutama untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas pekerjaannya seoptimal mungkin guna mencapai

tingkat produktivitas tertinggi. Permasalahan yang sering timbul dalam

hubungannya dengan pelaksanaan pekerjaan adalah tingkat semangat kerja

pegawai.

Ketidakhadiran atau kemangkiran merupakan salah satu indikator yang

dapat dijadikan alat ukur untuk mengukur tingkat semangat kerja pegawai

terhadap perusahaan karena dengan semangat kerja pegawai yang tinggi maka

akan menciptakan kinerja yang tinggi bagi perusahaan. Persentase ketidakhadiran

pegawaiberikut ini juga dapat menggambarkan bagaimana tingkat semangat kerja

(18)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Bandung. Berikut data mengenai ketidakhadiran pegawai Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung :

Tabel 1.1

Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember 2012 Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Bulan

Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata jumlah ketidakhadiran

pegawai yang meliputi (sakit, ijin, cuti dan mangkir) dan pegawai yang terlambat

datang dan cepat pulang selama satu tahun terakhir terhitung mulai dari bulan

Januari 2012 sampai dengan bulan Desember 2012 masih dirasakan belum sesuai

dengan apa yang diharapkan. Rata-rata jumlah pegawai yang mangkir sebesar

2,69% dan pegawai dikatakan terlambat apabila melebihi batas toleransi yang

ditetapkan perusahaan yaitu 30 menit dari jam masuk yaitu sebesar 25,03%.

(19)

sebesar 19,69%.Hal ini menunjukan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai rendah,

sehingga dapat menggambarkan tingkat semangat kerja yang rendah.

Selain faktor ketidakhadiran, ada faktor lainnya yang menunjang dalam

mengukur tingkat semangat kerja pegawai, yaitu turnover yang tersaji dalam tabel

di bawah ini :

Tabel 1.2

Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

NO BAGIAN/UNIT KERJA

TAHUN

2011 2012

MASUK KELUAR MASUK KELUAR

1

Staff Kepegawaian Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

0 18 0 25

JUMLAH 0 18 0 25

PERSENTASE 0 1,1 0,0 1,6

Sumber: PD Kebersihan Kota Bandung

Seperti yang terlihat pada tabel daftar diatas bahwa pegawai yang berhenti

dari Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung pada tahun 2011 sebanyak 18

orang sedangkan pada awal tahun 2013 terjadi kenaikan pegawai yang berhenti

dari pekerjaannya baru 25 orang. Berdasarkan dari hasil wawancara dengan Ibu

Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung bahwa

sebagian besar pegawai yang berhenti dengan keterangan pensiun dini secara

sukarela artinya mungkin saja mereka sudah merasa bosan dengan pekerjaannya

atau mencari penghasilan yang lebih baik di tempat bekerja selanjutnya. Keadaan

demikian menjadi suatu permasalahan yang harus segera diatasi oleh pimpinan

agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat

(20)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terhadap semangat kerja

pegawai adalah iklim organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Zainun

(2004:172) bahwa “Terdapatnya suatu suasana dan iklim organisasi yang

bersahabat mampu meningkatkan semangat kerja pegawai”.

Menurut Davis dan Newstrom (2004 : 80) iklim organisasi adalah yang

menyangkut semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu

organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.

Iklim organisasi yang dirasakan individu secara positif (menyenangkan)

akan memberikan tampilan kerja yang baik dan efektif yang akhirnya

mempengaruhi pada keberhasilan organisasi. Iklim organisasi terjadi di setiap

organisasi dan akan mempengaruhi perilaku organisasi dan diukur melalui

persepsi setiap anggota organisasi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis

dengan Ibu Indah selaku bagian SDM Perusahaan Daerah Kebersihan Kota

Bandung ternyata ada beberapa masalah yang terjadi berkaitan dengan suasana

iklim organisasi sebagai berikut :

1. Pada setiap ruang kantor antara sesama pegawai terlihat ada beberapa

yang tidak menggunakan jam kerja dengan sebaik mungkin, hal ini

dapat dikatakan penggunaan jam kerja yang belum maksimal.

2. Terlihat pula pegawai yang datang terlambat ke tempat kerja 5-10

menit, tetapi dengan alasan mereka telah datang tepat setelah jam

masuk kerja dan telah mengisi daftar kehadiran terlebih dahulu.

(21)

Suasana seperti ini akan menyebabkan ketidakefektifan dalam melakukan

pekerjaan dan tertundanya pencapaian target-target pekerjaan yang sudah

direncakan sebelumnya. Berdasarkan hasil wawancara juga jika dilihat dari

suasana kerja di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung, sering ditemukan

meja-meja kerja yang kosong saat pertengahan jam kerja masih berlangsung.

Iklim organisasi seperti diindikasikan menjadi salah satu penyebab kurang

optimalnya tingkat semangat kerja para pegawai di Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa iklim

organisasi berpengaruh terhadap semangat kerja pegawai. Berawal dari hal

tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh iklim

organisasi terhadap semangat kerja pegawai yang dituangkan dalam judul:

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Pada

Pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi di atas penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana gambaran kondusifitas iklim organisasi pada Perusahaan

Daerah Kebersihan Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat semangat kerja pegawai pada Perusahaan

Daerah Kebersihan Kota Bandung?

3. Adakah pengaruh iklim organisasiterhadap semangat kerja pegawai pada

(22)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai kondusifitas iklim organisasi pada

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat semangat kerja pegawai

Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh iklim organisasi terhadap semangat

kerja pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat diperoleh beberapa

manfaat, yaitu :

1. Manfaat teoritis, penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya mengenai

kajian yang berkaitan dengan iklim organisasi dan semangat kerja.

2. Manfaat praktis, diharapkan berguna bagi instansi untuk mengembangkan

teori manajemen yang diteliti yaitu iklim organisasi dan semangat kerja.

3. Manfaat lainnya, sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran

bagi para peneliti yang akan menggunakan penelitian yang berkaitan

(23)

BAB III

OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Bab ini akan membahas mengenai objek penelitian, metode penelitian,

operasional variabel, populasi, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian

instrumen, teknik analisis data, pengujian hipotesis dan waktu penelitian dari

penelitian yang akan dilakukan.

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh iklim organisasi terhadap semangat kerja

pegawai yang akan di lakukan pada perusahaan daerah kebersihan kota bandung.

Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Agustus 2013 sampai dengan

penelitian ini berakhir.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini yaitu sampel

dari seluruh staf pegawai perusahaan daerah kota bandung.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:203), “Metode penelitian adalah cara

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2007:1), “Metode penelitian diartikan sebagai cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

verifikatif. Metode deskriptif merupakan suatu bentuk penulisan yang bertujuan

menggambarkan, melukiskan serta menganalisis kenyataan yang ada pada

perusahaan yang diteliti sedangkan verifikatif merupakan metode yang digunakan

(24)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilakasanakan

melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode

explanatory survey. Explanatory survey adalah penelitian yang dlakukan terhadap

sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan

secara faktual mengenai gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan

hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan

keputusan. Explanatory survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan

umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul datanya (Uep Tatang

Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan

menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan

juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan

variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk

mengetahui hubungan yang ada diantara variabel-variabel tersebut.

3.3 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel penelitian

ke dalam indikator sebagai skala, untuk mendefinisikan dan mengukur

variabel.Untuk menghindari salah pengertian dari variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian ini.

Menurut Sugiyono (2007:20) bahwa “Variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau aspek dari orang ataupun objek yang mempunyai variasi

(25)

Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan variabel dan

menentukan data apa yang diperlukan, serta mempermudah pengukuran

variabel-variabel tersebut maka dioperasionalisasikan. Sebagaimana telah diuraikan

sebelumnya bahwa penelitian ini, operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasional Iklim Organisasi

Variabel X Indikator Ukuran Skala

(26)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Sumber : (Lussier dalam Barkah (2002))

Tabel 3.2

Operasional Semangat Kerja

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

(27)
(28)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Sumber : (Siswanto (2005:265))

3.4 Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber

data primer dan sekunder.Sugiyono (2007:129) mengartikan bahwa “Sumber

primer adalah sumber daya yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

3.4.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara

langsung dari subjek yang berhubungan dengan penelitian.Dalam penelitian ini

yang menjadi sumber data primer adalah hasil wawancara dan angket yang

didapatkan langsung dari responden pada objek penelitian.

3.4.2 Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya

(29)

yang menjadi sumber data sekunder adalah buku literatur dan berkas-berkas atau

dokumen pada objek penelitian.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:131) mengemukakan

bahwa “Populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit

analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek

penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan)”.

Sedangkan Somantri dan Muhidin (2006) menyebutkan bahwa populasi

adalah keseluruhan unit penelitian atau analisis yang memiliki karakteristik

tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian.

Jadi dengan kata lain populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda

alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau

objek itu.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah staf pegawai

perusahaan daerah kebersihan Kota Bandung yang berjumlah 281 orang yang

meliputi 6 bagian. Dapat dilihat di tabel 3.3

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

NO BIDANG JUMLAH

1 SDM 21

2 Perlengkapan dan TU 59

3 Hukum dan Humas 10

4 Keuangan 54

5 Penagihan 137

(30)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Dalam suatu penelitian kadang-kadangtidak semua unit populasi diteliti

karena dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kepraktisan dalam pengumpulan

data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang

dijadikan sampel penelitian yang benar-benar mewakili seluruh populasi. Sampel

penelitian menurut Sugiyono (2007:116) adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Dilanjutkan oleh Suharsimi

Arikunto (2002:100) mengemukakan bahwa:

“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10% - 15% atau dengan 20% -25%”.

Beranjak dari pendapat di atas, maka untuk sampel penelitian ini

digunakan teknik sampling dengan derajat kesalahan 10% atau 0,1. Penarikan

sampel tidak hanya sebatas menarik sebagian populasi yang dilakukan begitu saja,

melainkan ada aturan-aturan atau teknik-teknik tertentu. Menggunakan teknik

yang tepat akan memungkinkan peneliti dapat menarik data yang reliabel. Karena

itu ketentuan-ketentuan dalam penarikan sampel menjadi penting dalam kegiatan

penelitian ilmiah.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat

berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling

yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam

populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating

(31)

refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya

sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan

penyebaran sampel.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan

rumus Slovin menurut Husein Umar (2000:146) yaitu:

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 74.

Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 74 orang pegawai

perusahaan daerah kebersihan kota bandung.

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing

sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus :

(Al-Rasyid, 1994:80)

Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit

(32)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing

bidang, sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Penyebaran Proporsi Sampel

NO NAMA BAGIAN JUMLAH PEGAWAI PERHITUNGAN SAMPEL

1 Sumber Daya Manusia 21 21/281 x 74 6

2 Perlengkapan dan TU 59 59/281 x 74 16

3 Hukum dan Humas 10 10/281x 74 3

4 Keuangan 54 54/281 x 74 14

5 Penagihan 137 137/281 x 74 36

Jumlah 281 74

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih

dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakiltiap bidang

dipilih melalui pengundian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini terdapat dua jenis sumber data

yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Pelaksanaan pengumpulan

data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan

untuk memperoleh data penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan

dalam membahas permasalahan penelitian ini, maka penulis menggunakan teknik

Wawancara dan teknik Angket atau Kuesioner dalam mengumpulkan data.

Berhubungan dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode

(33)

pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan tertulis yang sudah

dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”.

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen sebagai alat pengumpulan data sangatlah perlu diuji

kelayakannya, karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias.

Pengujian instrumen ini dilakukan melalui pengujian validitas dan reabilitas.

Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang hendak diukur. Menurut Arikunto (2002:160), suatu instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan dari variabel yang diteliti secara

tepat.

Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden. Data angket yang

terkumpul kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah

item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Jumlah Angket untuk Uji Coba

No. Variabel Jumlah Item Angket

1 Iklim Organisasi (X) 13

2 Semangat Kerja (Y) 14

Total 27

Sumber : Angket Penelitian

3.2.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen digunakan untuk mengukur sampai seberapa

besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan

(34)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

dijelaskan sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau

keshahihan sesuatu instrumen”.

Pengujian validitas instrumen adalah dengan menggunakan teknik korelasi

product moment dari Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut :

]

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y

 = Total dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i

iY

X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

tiap respoden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang

(35)

instrumen, sejauh ini belum ada ketentuan yang menyaratkannya, namun

disarankan sekitar 20-30 orang responden.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah

diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item

angket dari skor-skor yang diperoleh.

8. Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan

dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel.

Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n- 2,

dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas adalah

20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5 %.

9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika rxyhitung > r tabel, maka valid

(36)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Jika instrumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada

kuosioner penelitian.Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan

bantuan Microsoft Office Excel 2007. Maka akan diperoleh nilai rxy hitung

kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel dengan n = 20 dengan taraf nyata (α) =

0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika rhitung> rtabel maka item tersebut

dinyatakan valid, dan sebaliknya jika rhitung< rtabel maka item tersebut dinyatakan

tidak valid.Berikut rekapitulasi perhitungannya:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Iklim Organisasi (X)

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Dari tabel pengujian validitas variabel iklim organisasi (X) terhadap 13

item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Semangat Kerja (Y) No.

Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,572 0,444 Valid

2 0,540 0,444 Valid

3 0,554 0,444 Valid

4 0,547 0,444 Valid

5 0,650 0,444 Valid

6 0,524 0,444 Valid

7 0,518 0,444 Valid

8 0,787 0,444 Valid

9 0,499 0,444 Valid

10 0,656 0,444 Valid

11 0,654 0,444 Valid

12 0,604 0,444 Valid

13 0,674 0,444 Valid

(37)

Sumber: Hasil Uji Coba Angket

Pada pengujian

validitas di atas untuk variabel

semangat kerja (Y), terdapat 14

item angket menunjukan keseluruhan item dinyatakan valid.

Dengan demikian secara keseluruhan rekapitulasi jumlah angket hasil uji

coba dapat ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.5

Jumlah Item Angket Hasil Uji Coba

No Variabel

Jumlah Item Angket Sebelum

Uji Coba

Setelah Uji Coba Valid Tidak Valid

1 Iklim Organisasi(X) 13 13 0

2 Semangat kerja (Y) 14 14 0

Total 27 27 0

Sumber: Hasil pengolahan data

3.2.6.2 Uji Reliabilitas

Pengujian alat pengumpulan data kedua adalah pengujian reliabilitas

instrumen. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya

konsisten dan cermat akurat. Jadi uji reabilitas instrumen dilakukan dengan tujuan

(38)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α) dari Cronbach (1951), yaitu sebagai

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya bulir soal

= jumlah varians

= varians total

Dimana rumus variansnya adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 1998 : 236)

Keterangan:

= varians

= jumlah skor

N = jumlah responden

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas

instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

1. Menyebar instrumen yang akan diuji reabilitasnya, kepada responden yang

bukan responden sesungguhnya.

(39)

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan

pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang

diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data

selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.

7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh.

10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.

11. Menghitung nilai koefisien alpha (α).

12.Membandingkan nilai koefisien alpha dengan nilai koefisien korelasi yang

terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat

bebas (db) = n- 2, dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam

uji validitas adalah 20 orang, sehingga diperoleh db = 20 –2 = 18 dan α = 5%.

13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya : 1. Jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel,

(40)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Setelah diperoleh nilai r11, kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel

dengan N = 20 dengan taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Jika

rhitung > rtabel maka item tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika rhitung <

rtabel maka item tersebut dinyatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana

terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitias Variabel X dan Variabel Y

No. Variabel Hasil Ket.

rhitung rtabel

1. Iklim Organisasi(X) 0,834 0,444 Reliabel

2. Semangat Kerja (Y) 0,803 0,444 Reliabel

Sumber: Uji Coba Angket

Hasil uji reliabilitas variabel Xdan variabel Y menunjukkan bahwa kedua

variabel tersebut dinyatakan reliabel karena rhitung> r tabel.Setelah memperhatikan

kedua pengujian instrumen di atas, penulis menyimpulkan bahwa instrumen

dinyatakan valid dan reliabel.Itu berarti penelitian ini dapat dilanjutkan, artinya

tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan

oleh instrumen yang sudah teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.8 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa

(41)

3.8.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji

statsistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan

untuk menguji normalitas data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

pengujian normalitas dengan uji Liliefors.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Sambas dan

Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z. 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara keduaproporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka H0 diterima. Bentuk hipotesis

statistik yang akan diuji adalah : H0: X mengikuti distribusi normal

H1: X tidak mengikuti distribusi normal

Berikut adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data :

Tabel 3.7

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

X F Fk Sn (Xi) Z Fo (Xi)

(42)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya

Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula, Z =

Dimana :X = dan S =

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi kumulatif Luas Kurva

Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan

cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih

mana yang paling besar nilainya.Nilai tersebut adalah D hitung.

Selanjutnya menghitung D tabel pada a = 0,05 dengan cara .

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal.

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal.

3.8.2 Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Peneliti menggunakan uji homogenitas adalah

untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Pengujian homogenitas data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji Barlett. Nilai hitung diperoleh dengan rumus :

(43)

Dimana :

Si2 = Varians tiap kelompok

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Burlett = (Log S2Gab) (∑dbi)

S2Gab = Varians gabungan = S2Gab=

Ating Somantri dan Sambas A. Muhidin (2006:295) mengemukakan

bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas

varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8

Model Tabel Uji Barlett

Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2 Db. Log

Si2

Db. Si2

1 2 3

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus: S2=

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai χ²

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan criteria sebagai berikut:

 Jika nilaiχ²hitung<χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan

homogen).

 Jika nilai χ²hitung ≥ χ²tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan tidak

(44)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

3.8.3 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat

dengan variabel bebas bersifat linier.Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran

regresi.Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol,

bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan

langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298) :

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) denganrumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] = b.

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres = ∑XY² - JKReg[b\a]-JKReg[a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes=

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan

rumus: RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

(45)

Fhitung =

13.Mencari nilai Ftabelpada taraf signifikansi 95% atau α 5% menggunakan

rumus:

Ftabel = F (1- α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15.Membuat kesimpulan :

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

 Jika Fhitung≥Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.9 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada

tujuan penelitian yang sudah dirumuskan, yaitu (1) untuk melihat bagaimanakah

gambaran variabel-variabel yang diteliti dan (2) untuk melihat ada tidaknya

pengaruh antar variabel. Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka teknik

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik analisis data

deskriptif dan teknik analisis data inferensial. Teknik analisis deskriptif digunakan

untuk menganalisis gambaran variabel, sementara teknik analisis inferensial

digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan ada tidaknya pengaruh antar

variabel yang diteliti.Secara khusus, analisis data deskriptif yang digunakan

adalah dengan menghitung ukuran pemusatan dan penyebaran data yang telah

diperoleh, dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Selanjutnya

analisis data inferensial yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Analisis regresi sederhana ini digunakan karena tujuan penelitian hendak

mengkaji ada tidaknya pengaruh antar variabel dan jenis data yang diperoleh

berbentuk data interval.

(46)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan data yang diperoleh

responden.

3. Menghitung frekuensi data yang diperoleh.

4. Menyajikan data yang sudah diperoleh, baik dalam bentuk tabel ataupun grafik.

5. Melakukan analisis berdasarkan data yang sudah disajikan.

Sementara langkah kerja analisis data inferensial (analisis regresi) meliputi:

1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban

responden, meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.

2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh

responden.

3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai koefisien regresi.

5. Menghitung nilai uji statistik t.

6. Menentukan titik kritis atau nilai tabel r atau nilai tabel t, pada derajat bebas (db = n – k – 1) dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

7. Membandingkan nilai hitung r atau nilai hitung t dengan nilai r atau nilai t yang terdapat dalam tabel.

8. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung r atau t lebih besar dari nilai tabel r atau t, maka item angket dinyatakan signifikan.

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu

diuji kebenarannya.Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji

hipotesis.Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui

pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak

hipotesis.

Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan variabel

dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Langkah

(47)

1) Nyatakan hipotesis statistik H0 dan H1

H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

H1:β≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

2) Menentukan taraf kemaknaan/nyata α (lefel of significant α).

3) Menghitung nilai koefisien tertentu (dalam penelitian ini menggunakan

analisis regresi).

4) Menentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5) Perhatikan apakah nilai hitung jatuh di daerah penerimaan atau penolakan?

6) Berikan kesimpulan

Sementara untuk mengetahui tingkat hubungan (koefisien korelasi) antara

variabel X (Iklim Organisasi) dengan Y (Semangat Kerja) maka dapat digunakan

pedoman interpretasi koefisien korelasi seperti yang dituangkan dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 3. 1

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

No. Besarnya nilai r Interpretasi

1 Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat

2 Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Kuat

3 Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Sedang/Cukup Kuat

4 Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Lemah

5 Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Sangat Lemah

Sumber : Sugiyono (2006:214)

Untuk menentukan besarnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y,

dapat digunakan rumus koefisien determinasi atau koefisien penentu. Koefisien

determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Untuk mengetahui besarnya

(48)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

KD = r2x100%

Keterangan :

(49)
(50)

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian yang telah

dilakukan penulis, untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap

semangat kerja pegawai di Perusahan Daerah Kebersihan Kota Bandung, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran secara umum kondusifitas iklim organisasi di Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan telah berjalan kondusif, hal

tersebut dapat terlihat dari analisis deskriptif iklim organisasi pada hasil

jawaban responden variabel X ada pada kategori kondusif. Hasil penelitian ini

diukur melalui beberapa indikator, yaitu:1) structure; 2) responsibility; 3)

reward; 4) warmth;5) support; 6) organizational identity and loyality dan 7) risk. Berdasarkan pada indikator-indikator tersebut, diketahui bahwa indikator

structure memperoleh skor tertinggi sedangkan pada indikator reward masih

terlihat belum optimal.

2. Gambaran secara umum gambaran tingkat semangat kerja di Perusahaan

Daerah Kebersihan Kota Bandung dapat dikatakan berada pada tingkat

sedang. Hasil penelitian ini diukur melalui beberapa indikator, yaitu: 1)

disiplin;2) tanggung jawab; 3) antusiasme; 4) inisiatif; dan 5) kerja sama.

(51)

2

sama memperoleh skor tertinggi sedangkan disiplin masih dalam tingkat

rendah.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari iklim

organisasi terhadap semangat kerja pegawai di Perusahaan Daerah Kebersihan

Kota Bandung.

1.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis dan melihat hasil

penelitian tersebut, maka penulis memberikan rekomendasi mengenai iklim

organisasi dan semangat kerja sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan bahwa iklim organisasi di Perusahaan Daerah

Kebersihan Kota Bandung telah kondusif. Kondisi demikian sudah bagus

untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan dengan

memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator reward dalam tingkat

sedang dan belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis

merekomendasikan untuk lebih memperhatikan para pegawai, terutama

pegawai yang berprestasi dan memiliki kinerja yang baik. Salah satu hal yang

dapat dilakukan berkaitan dengan pemberian reward yaitu dengan

memberikan penghargaan baik berupa imbalan maupun penghargaan lainnya

sesuai dengan prestasi kerja yang telah diberikan oleh para pegawai.

2. Hasil penelitian menujukkan bahwa semangat kerja di Perusahaan Daerah

(52)

3

Aris Muharram, 2014

Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

sudah bagus untuk itu minimal dipertahankan, maksimal terus ditingkatkan

dengan memperbaiki hal-hal yang lemah antara lain: indikator disiplin masih

dalam tingkat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, penulis

merekomendasikan untuk perusahaan agar lebih meningkatkan kedisiplinan

bagi para pegawai salah satunya dengan memperketat izin keluar serta jam

masuk kerja. Selain itu perusahaan juga diharapkan dapat menciptakan rasa

aman dan nyaman terhadap kayawan agar karyawan tetap loyal pada

perusahaan.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, iklim organisasi

mempunyai pengaruh yang positif terhadap semangat kerja pegawai. Oleh

karena itu, pihak Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung harus

memperhatikan iklim organisasi yang tercipta pada perusahaan dengan

memperhatikan faktor-faktor lain yang berpengaruh pada semangat kerja

(53)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

______. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap

Prestasi Kerja Organisasi di Surabaya. Surabaya: Tesis Program

Pascasarjana Unair

Davis, Keith dan Newstrom. 2004.Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Elfrida, Dame. 2009. Analisis Pengaruh Iklim Organisasi, Motivasi dan

Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Petugas Lembaga

Permasyarakatan Klas II-B Lubuk Pakam. Medan. Tesis program

pascasarjana USU

Gibson, Ivancevich. 1992. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur

Proses.Jakarta:Erlangga.

Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Heidjrachman ranupandojo dan suad husnan. 2002. Manajemen personalia.

Yogjakarta: BPFE

Higgins. 1994. Hubungan Antara Kepemimpinan dengan Iklim Organisasi dan

Kepuasan Kerja. Terjemahan Abdul Rasyid dan Ramelan, PPM, Jakarta.

Kossen, Stan. 1993. Aspek Manusiawi dalam Organisasi. Jakarta: Erlangga

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung : Refika Aditama

Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung: PT. Rosda Karya.

Muhidin, Sambas Ali dan Abdurahman, Maman. (2006). Aplikasi Statistika

dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

________. 2009. Analisis Korelasi, Regresi danJalur. Bandung: Pustaka Setia.

Muhidin, Sambas Ali .2010. Statistik 1 Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Gambar

Tabel 4.27  Kategori Penafsiran Deskripsi Indikator Antusias ... Error! Bookmark
Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Indikator Antusias ................ Error!
Tabel 1.1 Persentase Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari 2012 S/D Desember 2012
Tabel 1.2 Tabel Data Turn Over Pegawai Perusahaan Daerah Kebersihan
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(ASEAN China Free Trade Area) terhadap volume dan harga karet alam bentuk. smoked sheet ekspor Indonesia dengan menganalisis data sebelum

[r]

Seminar Nasional Metode Kuantitatif 2017 diselenggarakan oleh Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung yang

Pada kasus gadai mobil sewa tersebut sebagai pelaku adalah M. Ubaidillah Effendi dan Agus Sumaryanto yang berposisi sebagai penyewa mobil milik Cycilia Cyntia

Melakukan suatu bentuk kegiatan dengan mengedepankan kalender event yang sudah ada atau yang menjadi program pemerintah kabupaten bekasi menjadi acuan bagi Radio Wibawa Mukti

Proses pengukuran dilakukan beberapa cara yaitu dengan cara pengukuran gabungan, pengukuran kaki a-b, dan pengukuran kaki c-d pada menara 150 kV Sidikalang-Salak,

Pada kedua NACA simmertis dan tak simmetris terlihat sama-sama mengalami Lift ke bawah, tetapi NACA 2410 Lift yang terjadi tidak sebesar NACA 0012 hal tersebut terlihat pada