TahunAjaran 2013-2014)
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagianPersyaratanGunaMemperolehGelarSarja naPendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Olga Okialgie
1003432
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TahunAjaran 2013-2014)
Oleh
Olga Okialgie
Sebuahskripsi yang diajukanuntukmemenuhi
salahsatusyarat
memperolehgelarSarjana Program Studi
Pendidikan Guru SekolahDasar
© Olga Okialgie
UniversitasPendidikan Indonesia
Juli 2014
HakCiptadilindungiundang-undang.
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatau
sebagian, dengandicetakulang, difotokopi, ataucara
viii
DAFTAR LAMPIRAN………... xiii
BAB I PENDAHULUAN………..1
A. Latar Belakang………... 1
B. Rumusan Masalah……….. 4
C. Tujuan Penelitian………... 5
D. Manfaat Penelitian………. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga………. 7
B. Pemahaman Matematis……….. 11
C. Bilangan Bulat………... 12
D. Pembelajaran Matematika Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Menggunakan Alat Peraga Mobil-Mobilan………... 14
E. Hasil Penelitian Terdahulu………. 18
F. Kerangka Berfikir……….. 19
ix Olga Okialgie, 2014
B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian………... 23
C. Definisi Operasional……….. 24
D. Instrumen Penelitian………. 25
E. Prosedur Penelitian……… 27
F. Teknik Pengumpulan Data dan Analisi Data………. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Setting Penelitian………... 35
B. Hasil Penelitian……….. 35
C. Analisis Peningkatan Pemahaman Matematis Siswa Diperoleh dari Data Skor Tes Evaluasi……….. 61
D. Pembahasan………64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 70
B. Saran……….. 71
DAFTAR PUSTAKA………72
LAMPIRAN-LAMPIRAN………71
iv Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Cibeunying pada pembelajaran matematika peserta didik kesulitan memahami bilangan bulat dikarenakan pada umumnya pembelajaran matematika masih menggunakan strategi mengajar yang konvensional, kurangnya ketertarikan siswa, siswa kesulitan dalam memahami pelajaran yang disampaikan. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika diperlukan pembelajaran yang menarik perhatian dan minat siswa. Salah satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan alat peraga mobil-mobilan yang dapat menumbuhkan minat peserta didik, berdiskusi, berfikir, berpartisipasi aktif dan peserta didik akan banyak belajar menggunakan alat inderanya.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat, untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan dan untuk mendeskripsikan peningkatan pemahaman matematis siswa terhadap bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mctaggart, penelitian ini menggunakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari satu tindakan.
Pada siklus I nilai rata-rata evaluasi siswa mencapai 92,36 dengan persentase ketuntasan belajar 94,73%, siklus II nilai rata-rata evaluasi siswa mencapai 97,10 dengan persentase ketuntasan mencapai 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
v Olga Okialgie, 2014
USE OF TOOLS FIGURE CARS NUMBERS ON LINE TO INCREASE UNDERSTANDING MATHEMATICAL ADDITIVE AND REDUCTION
NUMBERS ROUND Elementary School Cibeunying learners in mathematics learning difficulties understanding integer math learning in general because they use conventional teaching strategies, lack of student interest, students' difficulties in understanding the lessons delivered. It is therefore necessary in learning mathematics learning attracted the attention and interest of students. One of the only way to overcome this problem is by using props cars that can foster interest in the students, discussing, thinking, active participation and students will learn to use the tool senses.
Based on these problems, this study aimed to describe the learning of mathematics in mathematics material integers, to describe the implementation of learning in mathematics material integers using props cars on the number line and to describe the increase in students' understanding of mathematical integers using props cars on the number line. In this study, researchers used a method of Classroom Action Research (CAR) with a research model developed by Kemmis and McTaggart, this study uses two cycles each cycle consisting of a single action.
In the first cycle the average value of the evaluation of the percentage of students achieving mastery learning 92.36 to 94.73%, the second cycle average value of 97.10 with the evaluation of the percentage of students achieving mastery reaches 100%. It can be concluded that learning by using props cars on the number line can enhance students' mathematical understanding of the material addition and subtraction of integers.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini perkembangan teknologi modern dan perdagangan
berkembang sangat pesat. Negara-negara maju berlomba-lomba memproduksi
suatu alat berinovasi baru untuk memudahkan segala kegiatan manusia.
Perkembangan teknologi modern dan perdagangan yang berkembang pesat ini
dilandasi dengan perkembangan ilmu matematika. Untuk dapat memudahkan
segala kegiatan manusia dan mengikuti perkembangan zaman maka
diperlukan penanaman matematika sejak dini.
Di Indonesia, matematika termasuk kedalam mata pelajaran di sekolah
yang diajarkan dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal ini
dilakukan dengan tujuan membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.
Kemampuan-kemampuan tersebut berguna untuk manusia agar dapat bertahan
hidup pada keadaan dan situasi yang dinamis (berubah-ubah) dan tidak pasti.
Adapun tujuan dalam pembelajaran matematika adalah memahami
matematika. Hal tersebut berakibat bahwa dalam setiap pembelajaran
matematika harus ada unsur pemahaman matematisnya. Pemahaman
matematis merupakan aspek yang sangat penting dalam prinsip pembelajaran
matematika.Siswa dalam belajar matematika harus disertai dengan
pemahaman, hal ini merupakan visi dari belajar matematika.
Pemahaman matematis merupakan bagian yang sangat penting.
pemahaman matematis merupakan landasan penting untuk berpikir dalam
menyelesaikan masalah matematika maupun masalah sehari-hari
(Kesumawati, 2010: 23). Implikasinya adalah bagaimana seharusnya guru
merancang pembelajaran dengan baik, serta mampu mengidentifikasi
karakteristik pembelajaran sehingga mampu membantu siswa dalam
Melalui kegiatan pembelajaran, salah satu cara untuk mencapai tujuan di
atas, diantaranya adalah seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan
dan keterampilan dalam merancang dan mengimplementasikan alat peraga
yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan tahap
perkembangan intelektual anak serta disesuaikan dengan materi yang akan
disampaikan. Alat peraga yang digunakan harus dapat meningkatkan
keefektifan pembelajaran di kelas. Salah satu materi pokok matematika di
kelas IV SD yaitu bilangan bulat. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan
dalam penggunaan garis bilangan.
Seperti yang diungkapkan oleh jean piaget (Karso dalam Yuniastuti, 2012:
1-6) bahwa:
“teori tingkat perkembangan berpikir anak pada empat tahap diantaranya: tahap sesuai motoric (dari lahir sampai usia 2 tahun),
tahap operasional awal / praoperasional (usia 2-7 tahun), tahap
operasional / operasional konkret (usia 7-11 tahun) dan tahap operasional formal / operasi formal (usia 11 tahun keatas).”
Rata-rata anak Sekolah Dasar berumur antara 7-12 tahun, sebagaimana
diungkapkan diatas dimana tahap perkembangan intelektualnya pada
masa ini termasuk dalam tahap operasional konkret, sebab berfikir
logiknya didasarkan atas manipulasi dari obyek-obyek.
Pada masa tahap perkembangan usia anak SD penggunaan alat peraga
dalam pembelajaran matematika sangat diperlukan, karna sesuai dengan tahap
berfikir anak, yang berada pada tahap operasional konkret, dimana pada masa
ini, anak masih belum dapat berfikir secara abstrak. Tetapi dari kenyataannya
bahwa banyak guru kurang mampu mengembangkan diri dalam pemanfaatan
dan pengembangan alat peraga dalam pembelajaran, sehingga kurang
memahami materi yang disampaikan.
Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat merupakan salah satu materi
pelajaran matematika di kelas IV pada semester kedua, dimana peserta didik
Barat ini mengalami kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat. Kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam
penggunaan garis bilangan dan mereka kebingungan saat diberi pertanyaan “Suhu ruangan 20 dibawah nol. Maka dapat ditulis dengan lambang bilangan?” masih banyak yang menjawab positif dua. Melalui hasil evaluasi yang salah
satunya mengukur tentang kemampuan pemahaman pada materi bilangan
bulat dari 19 siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying, 16 diantaranya masih
belum memenuhi KKM (62), Dengan nilai rata-rata 46,19. Beberapa penyebab
peserta didik kesulitan dalam memahami bilangan bulat tersebut antara lain:
1. Guru masih menggunakan strategi mengajar secara konvensional. Cara
guru mengajar hanya sebatas ceramah saja bahkan guru mengajarkan operasi hitung bilangan bulat kepada siswa dengan umpama “hutang”. 2. Kurangnya alat peraga untuk membantu pemahaman peserta didik.
Selama proses pembelajaran berlangsung guru tidak menggunakan alat
peraga atau media untuk membantu proses pembelajaran. Hal ini yang
menyebabkan kurangnya ketertarikan siswa dan pemahaman siswa
terhadap pelajaran yang disampaikan.
Penggunaan alat peraga sangat diperlukan dengan memanipulasi
benda-benda kongkret dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran erat kaitannya
dengan penggunaan metode dan alat peraga yang sesuai dengan bahan ajar
dan perkembangan intelektual peserta didik. Oleh sebab itu, untuk
mengkongkretkan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
perlu digunakan alat peraga untuk mengaktifkan peserta didik dan
memberikan pengalaman belajar sehingga mencapai hasil belajar yang
optimal.Digunakannya alat peraga garis bilangan mobil-mobilan agar menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran karena disesuaikan dengan benda-benda
yang sering dilihat siswa pada kehidupan sehari-hari.
Berdasarakan uraian tersebut, menarik perhatian peneliti untuk mengkaji
penyebab rendahnya pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran
bilangan bulat, dengan melakukan penelitian Tindakan Kelas mengenai “Penggunaan Alat Peraga Mobil-Mobilan Pada Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika SD Negeri Cibeunying Kelas
IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat”
B. Rumusan Masalah
Secara umum, permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah Penggunaan Alat Peraga Mobil-Mobilan Pada Garis Bilangan Untuk
Meningkatkan Pemahaman Matematis Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri
Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat?
Permasalahan diatas secara rinci dijabarkan kedalam pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga
mobil-mobilan pada garis bilangan di SD Negeri Cibeunying Kelas IV Semester 2
Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga
mobil-mobilan pada garis bilangan di SD Negeri Cibeunying Kelas IV Semester 2
Kabupaten Bandung Barat?
3. Bagaimanakah hasil peningkatan pemahaman matematis pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di SD
Negeri Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat
C. Tujuan Penelitian
Secara umum yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan pemahaman matematis penjumlahan dan pengurangan
bilangan Bulat pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri
Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat dengan
menggunakan alat peraga garis bilangan mobil-mobilan.Penelitian bertujuan
untuk:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimanakah perencanaan pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan di SD Negeri
Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat?
2. Untuk mendeskripsikan bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan di SD Negeri
Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat.
3. Untuk mengetahui hasil peningkatan pemahaman pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di SD
Negeri Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat
menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Meningkatkan konsentrasi, bermakna dan menarik karna peserta didik
terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang tidak monoton tetapi juga
meiliki pengalaman langsung dalam pembelajaran, khususnya pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
a. Menambah wawasan dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran tentang bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga
mobil-mobilan pada garis bilangan.
b. Menambah alternative pembelajaran tentang bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi yang positif bagi SD
Negeri Cibeunying Kelas IV Semester 2 Kabupaten Bandung Barat dalam
rangka memperbaiki proses pembelajaran, khususnya pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
4. Bagi Peneliti
a. Memberikan pengalaman langsung dalam menerapkan pembelajaran.
b. Dapat dijadikan bahan-bahan kajian bagi mahasiswa yang ingin
melakukan penelitian mengenai penggunaan mobil-mobilan pada garis
bilangan dalam meningkatkan pemahaman konsep penumlahan dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh
pengetahuan atau pemecahan suatu masalah yang dihadapi yang dilakukan
secara ilmiah, sistematis, dan logis. Pada hakekatnya setiap peneliti
memiliki metode penelitian masing-masing dan metode penelitian tersebut
ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Adapun tujuan penelitian adalah ingin mendapatkan gambaran
tentang penggunaan alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan untuk
meningkatkan pemahaman matematis penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Maka metode penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Pada penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (Undang, 2009: 104). Alasan
mengapa peneliti menggunakan model ini karena model ini terkenal
dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang dimulai dengan
Rencana, Tindakan, Pengamatan, Refleksi, dan Perencanaan Kembali yang
Adapun alur PTK menerut Kemmis dan McTaggart dapat digambarkan
sebagai berikut:
Bagan 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
Kemmis dan McTaggart (Undang, 2009: 104)
B. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian kelas dilaksanakan di SD Negeri Cibeunying Jl.
Cibeunying Ds. Cibodas Kab. Bandung Barat, Lembang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama lima bulan, mulai dari Febuari
sampai Juni 2013. Kegiatan yang peneliti lakukan selama lima bulan
ini yaitu identifikasi masalah, penyusunan dan revisi proposal
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan penelitian. Tindakan
Perencanaan
Refleksi Observasi
Tindakan Perencanaan
Ulang
Observasi Refleksi
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam PTK ini adalah semua karekteristik
individu yang terlibat di kelas IV SD Negeri Cibeunying yang terdiri
dari 19 orang, 12 orang perempuan dan 7 orang laki-laki.
A. Definisi Operasional
Penelitian ini difokuskan pada Penggunaan Alat Peraga Mobil-Mobilan
Pada Garis Bilangan Untuk Meningkatkan Pemahaman Matematis
Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat.
Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman tentang istilah yang digunakan
dalam judul penelitian ini maka istilah tersebut perlu dijelaskan. Adapun
istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Alat Peraga
Alat peraga dalam penelitian ini adalah suatu alat yang dapat diserap oleh
mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar
mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
2. Garis Bilangan
Sebuah garis yang dilengkapi dengan bilangan dari negatif, nol dan positif
garis bilangan dapat digunakan untuk membantu melakukan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat.
. . . .
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
3. Alat Peraga Garis Bilangan Mobil-Mobilan
Alat peraga mobil-mobilan dalam penelitian ini adalah alat peraga dari
sterofom yang dimanfaatkan untuk dijadikan alat peraga. Sterofom
dibentuk persegi panjang menyerupai miniatur jalan raya yang salah satu
sisinya diberi garis bilangan dan dilengkapi dengan mobil dari sterofom
untuk membantu pemahaman siswa mengenai konsep penjumlahan dan
operasi yang diinginkan. Diharapkan teknik ini lebih memudahkan peserta
didik memahami matematika dalam proses pembelajaran, sebelum mereka
sampai pada tahap perhitungan secara abstrak. Siswa SD pada hakekatnya
belajar dari konsep konkret ke abstrak.
4. Pemahaman Matematis
Pemahaman matematis dalam penelitian ini adalah pengetahuan siswa
tentang konsep, prinsip, prosedur dan kemampuan siswa menggunakan
strategi penyelesaian terhadap suatu masalah matematika. Apabila siswa
memiliki pemahaman matematis maka siswa tersebut telah mengetahui
apa yang dipelajarinya. Adapun indikator pemahaman dalam penelitian ini
adalahmenggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi
tertentu dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma pemecahan masalah.
5. Bilangan Bulat
Bilangan bulat dalam penelitian ini adalah bilangan yang terdiri dari
bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dan nol. Bilangan bulat terdiri
dari:
Instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data
pada suatu penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan
adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai
persiapan mengajar peneliti untuk setiap satu siklus pembelajaran.
siklus terdapat satu RPP, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus
dibuat dan dirancang seoptimal mungkin sesuai indikator yang
harus dicapai peserta didik.Dalam penelitian ini peneliti
menitikberatkan pada pemahaman peserta didik tentang operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan
menggunakan alat peraga mobil-mobilan.
b. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar kegiatan siswa adalah lembar yang berisi tugas yang harus
dilakukan peserta didik. Lembar kegiatan siswa ini digunakan
untuk mengetahui pemahaman peserta didik dalam proses
pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. LKS ini dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik
dapat memahami dan mengerjakan LKS tersebut secara individu.
Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran lebih efektif, dan
seluruh peserta didik dapat memahami konsep-konsep yang sedang
dipelajari.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Terdapat dua jenis instrumen atau alat bantu yang diperlukan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini. Untuk mengetahui lebih
jelasnya instrumenpengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Data Proses Pelaksanaan
Data ini diperoleh menggunakan pedoman observasi, wawancara
dan dokumentasi. Dengan penjabaran sebagai berikut.
1. Tes
Tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan
jawaban. Dalam menjawab soal siswa tidak selalu merespon
dalam bentuk menulis jawaban tetapi juga dalam bentuk yang
lain, seperti member tanda, mewarnai, menggambar, dan lain
sebagainya. Teknik ini dilakukan peneliti untuk mendapatkan
yang mengukur hasil belajar siswa secara kognitif sesuai
dengan mata pelajaran yang diteliti.
2. Pedoman Observasi
Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar pada akhir
pelaksanaan setiap siklus data ini berupa respon-respon verbal
dan non verbal siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Respon-respon verbal itu ucapan-ucapan siswa
sedangkan respon-respon non verbal yaitu hal-hal yang telah
tercantum dalam jurnal kegiatan siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengambilan foto atau gambar
ketika pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran. Untuk
mendapatkan dokumantasi dapat menggunakan kamera. Foto,
gambar atau video merupakan bukti pelaksanaan penelitian.
b. Data Hasil Belajar
Data yang kedua adalah analisis pemahaman matematis siswa yang
difokuskan pada penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Data yang diperoleh melalui skor siswa setelah tes evaluasi belajar
yang dikembangkan atas dasar konstruk.
Dengan indikator pemahaman matematis sebagai berikut.
1) Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi
tertentu
2) Mengaplikasikan konsep atau alogaritma pemecahan masalah
Indikator di atas akan disesuaikan dengan indikator pembelajaran
C. Prosedur Penelitian
Sebelum penelitian ini dimulai peneliti terlebih dahulu melakukan
persiapan dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, dan
peneliti melakukan tahap pendahuluan setelah itu peneliti akan
melakukan tahap pelaksanaan.
1. Tahap Pra Perencanaan Tindakan
a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri
Cibeunying.
b. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal
mengenai proses pembelajaran SDN Cibeunying secara
keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai
subyek penelitian.
c. Identifikasi permasalahan
Kegiatan ini dimulai dari
a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV,
Matematika, dan berbagai alat peraga pembelajaran
Matematika.
b) Menentukan model, metode atau media yang relevan dengan
karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung pada pembelajaran Matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
c) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat dengan menerapkan alat peraga mobil-mobilan pada
garis bilangan.
d) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap
2. Tahapan Pelaksanaan
Penelitian ini direncanakan tuntas tiga siklus. Setiap siklus
terdiri dari suatu pertemuan.
Siklus 1
1. Perencanaan
Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah
menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:
a. Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar,
hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu
sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.
b. Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/
semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar,
langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar
dan penilaian.
c. Menyiapkan alat peraga yang digunakan yaitu mobil-mobilan
pada garis bilangan.
d. Menyiapkan instrument observasi.
e. Menyusun alat tes yaitu tes tertulis berupa lembar kegiatan.
2. Pelaksanaan tindakan
a. Melakukan pembelajaran dengan alat peraga mobil-mobilan
yang telah disiapkan.
b. Mengelompokan siswa menjadi kelompok kecil (4-5orang).
c. Mendemonstrasikan penggunaan mobil-mobilan pada operasi
d. Peserta didik mengerjakan lembar kegiatan secara individu.
3. Pengamatan
a. Mengamati jalanya proses pembelajaran.
b. Mengamati kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
lembar kegiatan siswa dan alat evaluasi.
c. Mengemati keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran dan telah
melaksanakan tindakan dan observasi.
Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri
dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
1. Perencanaan
Berdasarkan refleksi siklus I, peneliti telah menyusun
perangkat pembelajaran antara lain:
a. Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar,
hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu
sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.
b. Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/
semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar,
langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar
dan penilaian.
c. Menyiapkan alat peraga yang digunakan yaitu mobil-mobilan
pada garis bilangan.
d. Menyiapkan instrument observasi.
e. Menyusun alat tes yaitu tes tertulis berupa lembar kegiatan.
a. Melakukan pembelajaran dengan alat peraga mobil-mobilan
yang telah disiapkan.
b. Mengelompokan siswa menjadi kelompok kecil (4-5orang).
c. Mendemonstrasikan penggunaan mobil-mobilan pada operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
e. Peserta didik mengerjakan lembar kegiatan secara individu.
3. Pengamatan
a. Mengamati jalanya proses pembelajaran.
b. Mengamati kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan
lembar kegiatan siswa dan alat evaluasi.
c. Mengemati keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan soal.
4. Refleksi
Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran dan telah
melaksanakan tindakan dan observasi. Jika hasil yang diharapkan
telah tercapai, maka siklus dihentikan. Apabila belum mencapai
hasil yang diharapkan, maka dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
5. Kesimpulan
Setelah melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus
maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga mobil-mobilan pada garis
bilangan dalam meningkatkan pemahaman matematis siswa pada
mata pelajaran materi bilangan bulat.
D. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Pengelolaan data dalam penelitian ini dengan menelaah semua data
yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan tes. Pada penelitian
tindakan kelas ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif kualitatif,
yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan
mengetahui hasil belajar siswa serta aktifitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Analisis ini dihitung dengan menggunakan
rumus:
a. Data Kuantitatif
Data yang terkumpul dianalisis untuk melihat
kelemahan-kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan. Evaluasi siswa
secara individu ditulis dalam bentuk tabel lalu hasil tersebut diolah
untuk mencari rata-ratanya. Rata-rata diperoleh dengan
caramenjumlahkan seluruh nilai dibagi dengan jumlah subjek.
Berikut perumusannya (Sudjana, 2013: 109):
M = Mean atau rata-rata
∑ x = Jumlah nilai
N = Jumlah seluruh siswa
Setelah menghitung rata-rata nilai kelas, selanjutnya menghitung
persentase ketuntasan belajar. Rumus Persentase Ketuntasan
menurut Depdiknas (Gumilar, 2013: 38):
Untuk mengetahui peningkatan pemahaman matematis siswa,
maka peneliti menggunakan analisis indeks gain.
Gain
Indeks Gain <g>
Indeks gain tersebut dipersentasikan dengan menggunakan kriteria
yang diungkapkan oleh Hake (Ahmad Yusup, 2010:31-32) adalah:
Kriteria Indeks Gain Indeks Gain <g> Kriteria
<g>> 0,7
Data kualitaif diperoleh dari hasil observasi setiap siklus yang
dilakukan oleh peneliti dari observer. Lembar observasi guru
digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan guru saat
pembelajaran berlangsung. Sedangkan data observasi siswa
digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama pembelajaran.
Untuk menghitung persentase aktivitas pada lembar observasi
digunakan rumus sebagai berikut:
c. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kajian terhadap suatu data untuk
dipahami struktur dari suatu situasi yang ditemukan pada saat
penelitian. Analisis data yang dilakukan dengan menguji
kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain. Analisis
data digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah
dirumuskan peneliti. Dalam menjawab rumusan masalah peneliti
menggunakan analisis data kuantitatif dan kualitatif.
1. Analisis data kuantitatif
Kegiatan analisis data kuantatif dilakukan setelah data dari
seluruh sumber terkumpul. Kegiatan dalam analisis data
kuantitatif, yaitu mengelompokan data berdasarkan variabel
�� � � �� � � � � / � �= ∑ � �� � �����
dari seluruh sumber data, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh sumber data, menyajika data tiap variable
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.
Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis statistik
deskriptif. Sugiyono (Riani, 2013: 73) menjelaskan bahwa
Statistik deskriptif adalah statistik deskriptif yang digunakan
untuk menganilisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan untuk umum
atau generalisai. Analisis data kuantitatif digunakan peneliti
untuk menganilisi pemahaman siswa.Data yang dianalisis
dengan menggunakan analisis kuantitatif yaitu nilaitest.
2. Analisis data kualitatif
Bog dan Sugiyono (Riani 2013: 73) menyatakan bahwa data
analysis is the process of systematically searching and
arranging the interview, transcript, fieldnotes and other
materials that you accumulate to icrease you own
understanding of them and to enable you to present what you
have discovered to other. Dapat dijelaskan kembali bahwa
analisis data kualitatif dalam penelitian ini adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, observasi langsung dan dokumentasi
dengan cara mengorganisaikan data ke dalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun
ke dalam pola dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh peneliti maupun orang lain dengan
kinerja. Peneliti menggunakan analisis data kualitatif untuk
menganalisis keaktifan siswa dengan penggunaan alat peraga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh pendidik kelas
IV selaku observer dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat
peraga mobil-mobilan pada garis bilangan hasil yang diperoleh peneliti
melalui hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan siklus I disusun berdasarkan hasil observasi, sedangkan
perencanaan siklus II disusun berdasarkan shasil refleksi siklus I pada
siklus I ada siswa yang tidak mau bersosialisasi dan guru kurang detail
dalam menjelaskan mengenai tata cara pengerjaan soal evaluasi
sehingga masih banyak siswa yang kebingungan dan bertanya. Untuk
itu, pada siklus II guru melakukan refleksi pada siklus I. pada siklus II
guru membagikan bagian yang harus dikerjakan masing-masing
anggota kelompok sehingga terjalin kerjasama yang baik setiap
kelompok dan guru memberikan penjelasan yang detail untuk tata cara
pengerjaan soal evaluasi sehingga siswa mengerti cara pengerjaan soal
evaluasi. Selain itu juga peneliti mempersiapkan alat peraga
mobil-mobilan pada garis bilangan sebagai penunjang proses pembelajaran,
Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi siswa dan lembar
observasi guru. Hal itu dilakukan pada setiap siklus.
2. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan media
gambar thermometer dan kapal selam untuk membantu pemahaman
siswa mengenai nilai bilangan, kemudian peneliti membagi siswa
kedalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan
satu buah alat peraga mobil-mobilan dan setiap anggota kelompok
mendapatkan bagian yang harus mereka kerjakan. Perwakilan dari
kelompok mempresentasikan didepan kelas. Selanjutnya materi
siswa dapat memahami dan menguasai materi kemudian dilanjutkan
dengan mengerjakan evaluasi.
3. Hasil peningkatan pemahaman matematis peserta didik materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan
alat peraga mobil-mobilan pada garis bilangan mengalami
peningkatan. Hal ini dapat ditunjukan melalui rata-rata hasil evaluasi
dari siklus I dan siklus II. Pada siklus pertama memperoleh nilai
rata-rata 92,36 dan pada siklus kedua memperoleh nilai rata-rata-rata-rata 97,10
dengan rata-rata indeks gain sebesar 4,73 yang tergolong pada kriteria
tinggi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti berharap agar
dapat memberikan manfaat yang berarti. Oleh karena itu peneliti ingin
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Lembaga pendidik atau sekolah, senantiasa mendukung peserta didik
dalam pembelajaran disekolah, memfasilitasi sekolah dengan berbagai
macam alat peraga yang diperlukan seperti alat peraga mobil-mobilan
pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
2. Berdasarkan bukti penelitian yang peneliti lakukan, peneliti sarnkan
kepada pendidik kelas IV untuk mencoba menggunakan alat peraga
mobil-mobilan pada garis bilangan karena dengan alat peraga ini
membuat peserta didik lebih antusias dalam belajar sehingga dapat
membantu proses berjalannya kegiatan pembelajaran dan membantu
peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.
3. Kepada seluruh peserta didik diharapkan meningkatkan semangat
belajar khususnya pada pelajaran matematika.
4. Karena sampel yang digunakan peneliti hanya kelas IV SD Negeri
Ajaran 2013/2014, maka peneliti menyarankan kepada calon peneliti
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad yusup, Ginting. (2010).Penggunaan Hands On Activity Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. (Skripsi)
Amalia, Serly. (2012). Operasi Hitung Bilangan
Bulat.[Online].Tersedia.
www.slideshare.net/sloverzzcboriel/matematika-operasi-hitung-bilangan-bulat [13 Maret 2014. Diakses 4:31]
Dyas, Andhin. (2012). Model Pembelajaran (Bahan Ajar Mata Kuliah Model Pembelajaran di Sekolah Dasar), Bandung: tidak diterbitkan.
Fatir.(2012). Alat
Peraga.[Online].Tersedia.
http://www.docstoc.com/docs/160607815/ptk-mtk-4-_alat-peraga-athello--vs-mat-_ [13 November 2013. Diakses 8:15]
Firdaus, Ahmad Luthfi. (2011). Penggunaan Alat Peraga Mobil Garis Bilangan Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Siswa Pada Materi Bilangan.Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tidak Diterbitkan.
Hayashi, Tyas. (2011). Alat
Peraga.[Online].Tersedia.http://aphroditekekasihlangit.blogspot,com/2011
/05/alat-peraga.html [13 November 2013. Diakses 7:45]
Karno To.(2003). Mengenal Analisis Tes. Bandung: Tanpa penerbit.
Karsiyem.(2010). Peningkatan Kemampuan Menghitung Bilangan Bulat Positif Dan Negatif Dengan Menggunakan Media Garis Bilangan Pada Siswa Kelas IV SDN Kledung Kradejnan Banyuurip Purworejo.Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakatra. Tidak Diterbitkan.
Kesumawati, Nila. (2010). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Pemecahan Masalah Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistis.Skripsi UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Nisbah, Faisal. (2014). Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika.[Online].
Tersedia.
Http://faizalnizbah.blogspot.com/docs/160607815/Ptk-mtk-4-_alat-peraga-athello--vs-mat-_ [13 November 2013. Diakses 7:45]
Riani, Ine. (2013). Penggunaan Alat Peraga Akuarium Bilbul Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Bilangan Bulat Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV Semester 2 SDN Bukanagara Lembang.Skripsi UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.
Ridwan.(2012). Manfaat Penggunaan Alat
Peraga.[Online].Tersedia.Http://Nuralibinridwan.blogspot.com [13 November 2013. Diakses 8:07]
Rohayatun, Eni. (2008). Pengembangan pembelajaran.[online]. Tersedia.
Http://tokoniha.blogspot.com/2008/11/tugas-vi-pengembangan-pembelajaran.html [13 November 2013. Diakses 8:02]
Ruswandi, Mojono dan Ayi Suherman. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.
Sudjana, N. (1987). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Undang, Gunawan.(2009). Teknik penelitian Tindakan Kelas.Bandung. Sayagatama
Yuniastuti, Tati. (2012). Strategi Pembelajaran Matematika di SD dan
Karakteristik Anak
Didik.[Online].Tersedia.Http://tati13yuniastuti.wordpress.com/2012/11/15/
strategi-pembelajaran-matematika-di-sd-dan-karakteristik-anak-didik/ [13