• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MIND-MAP-BOOK IKATAN KIMIA UNTUK MEMBANGUN KONSEP AWAL MELALUI BELAJAR MANDIRI BAGI SISWA SMA/MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MIND-MAP-BOOK IKATAN KIMIA UNTUK MEMBANGUN KONSEP AWAL MELALUI BELAJAR MANDIRI BAGI SISWA SMA/MA."

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGEMBANGAN MIND-MAP-BOOK IKATAN KIMIA UNTUK MEMBANGUN KONSEP AWAL MELALUI BELAJAR

MANDIRI BAGI SISWA SMA/MA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Suryanto

12303241042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.

Sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli.

Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode

berikutnya.

Yogyakarta, 10 Oktober 2016 Yang menyatakan,

Suryanto

(4)
(5)

v ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan mind-map-book ikatan kimia untuk membangun konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa SMA/MA dan menentukan kualitas produk yang telah dikembangkan.

Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE, yang diadaptasi menjadi 4 tahap dari 5 tahap yang ada. Produk awal media diberi masukan oleh dosen pembimbing, peer reviewer, ahli materi, dan ahli media, untuk selanjutnya dilakukan revisi. Instrumen penilaian kualitas produk berupa angket berisi 5 aspek, yang dijabarkan dalam 27 indikator penilaian. Kualitas produk ditentukan berdasarkan penilaian oleh 5 guru kimia di Kabupaten Bantul.

Produk mind-map-book ikatan kimia untuk membangun konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa SMA/MAmempunyai kualitas sangat baik (SB) dengan skor rata-rata (X̅) 112,2 dari skor maksimal 135. Skor tersebut berada pada kriteria sangat baik, yaitu X̅ > 110,4. Oleh karena itu, produk ini layak digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa.

Kata Kunci: mind-map, konsep awal, belajar mandiri

PENGEMBANGAN MIND-MAP-BOOK IKATAN KIMIA UNTUK MEMBANGUN KONSEP AWAL MELALUI BELAJAR

MANDIRI BAGI SISWA SMA/MA

OOeh: Suryanto NIM 12303241042

(6)

vi

THE DEVELOPMENT OF CHEMICAL BONDING MIND-MAP-BOOK TO BUILT THE PRE CONCEPT IN SELF LEARNING FOR SMA/MA’s

STUDENT

By

Suryanto NIM 12303241042

Supervisor : Drs. Heru Pratomo Al, M.Si

ABSTRAK

The purpose of this research was to develop the chemical bonding mind-map-book to built pre concept by self learning for SMA/MA’s student and to determine product quality that had been developed.

The model was used ADDIE development model, wich was adapted into four stages of 5 stages were there. This product had been reviewed and got advices from the supervisor, peer reviewers, expert of subject content, expert of media and got revision. The instruments to assessment the product was a questionnaire that containing five aspects, which were formulated into 27 assessment criteria. Product quality had been determined by 5 chemistry teacher’s in Bantul regency.

Product of chemical bonding mind-map-book to built pre concept by self learning for student SMA/MA’s has a very good quality (SB) with an average score of (X̅ ) 112.2 out of a maximum score 135. The score joined in criteria very well, because X̅ > 110.4, so this product was fit for used as learning resources.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Terucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

Pengembangan Mind-Map-Book Ikatan Kimia Untuk Membangun Konsep Awal

Melalui Belajar Mandiri Bagi Siswa SMA/MA dengan baik dan lancar. Selanjutnya

penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Hartono selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Jaslin Ikhsan, Ph.D selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Erfan Priyambodo, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Sukisman Purtadi, M. Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

Yogyakarta.

5. Drs. Heru Pratomo Al, M.Si yang telah memberikan bimbingan, bantuan,

arahan, dan dukungan untuk menyelesaikan penelitian pengembangan ini.

6. Bekti Mulatsih, S.Pd (SMAN 1 Banguntapan), Retno Widiastuti, S.Pd (SMAN

1 Imogiri), Dra. Wigati Rahayu, M.Pd (SMAN 1 Bantul), Yudhi Supriatno,

M.Mpd (SMAN 2 Banguntapan), Evy Ratiana, S.Pd (SMAN 1 Piyungan) yang

(8)

viii

7. Dewi Masithoh, Titis Catur Wigati, Nawang Wulandari, Isna Lailatusholihah

dan Fitri Nur Hastuti yang telah bersedia menjadi peer reviewer dan memberi

masukan dan saran untuk pengembangan produk ini.

8. Heri Prasetya dan Muslim Arief sebagai teman seperjuangan untuk

menyelesaikan tugas akhir skripsi.

9. Bapak, ibu dan seluruh keluarga yang telah memberikan kasih sayang dan

dukungannya

10.Teman-teman jurusan Pendidikan Kimia A angkatan 2012, serta segenap pihak

yang telah membantu selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena

itu saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Allah SWT

membalas kebaikan dari semua pihak yang telah membantu hingga selesainya

skripsi ini.

Yogyakarta, 5 November 2016

Suryanto

(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 5

H. Pentingnya Pengembangan ... 6

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ... 7

J. Definisi Istilah ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KajianTeori ... 9

1. Penelitian Pengembangan ... 9

2. Belajar dan Belajar Mandiri ... 11

3. Kualitas Buku ... 13

4. Mind Map ... 14

(10)

x

6. Ikatan Kimia untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013 ... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 20

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Model Pengembangan ... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 22

D. Prosedur Pengembangan ... 22

1. Tahap I (Analisis) ... 22

2. Tahap II (Desain/Perancangan) ... 23

3. Tahap III (Pengembangan) ... 24

4. Tahap IV (Evaluasi) ... 25

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 27

1. Jenis Data ... 27

2. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3. Instrumen Penelitian ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

1. Analisis Data Proses ... 29

2. Analisis Data Kualitas ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 35

1. Tahap I (Analisis) ... 35

2. Tahap II (Desain/Perancangan) ... 35

3. Tahap III (Pengembangan) ... 37

4. Tahap IV (Evaluasi/Penilaian) ... 37

a. Data Proses Produk ... 38

b. Data Kualitas Produk ... 41

1) Aspek Materi ... 42

2) Aspek Penyajian ... 44

(11)

xi

4) Aspek Grafika ... 47

5) Aspek Mind Map ... 48

C. Kajian Produk Akhir ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Implikasi ... 56

C. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kompetensi Inti yang Memuat Materi Ikatan Kimia ... 17

Tabel 2. Kompetensi Dasar yang Memuat Materi Ikatan Kimia ... 18

Tabel 3. Format Tabel Masukan Peer Reviewer dan Reviewer ... 27

Tabel 4. Kisi-kisi penilaian mind-map-book Ikatan Kimia SMA/MA ... 28

Tabel 5. Aturan Pemberian Skor ... 29

Tabel 6. Kriteria Pengubahan Nilai Kuantitatif Menjadi Kualitatif ... 30

Tabel 7. Data Kuantitatif Kualitas Produk ... 34

Tabel 8. Saran dan Masukan Peer Reviewer ... 38

Tabel 9. Saran dan Masukan Ahli Materi dan Ahli Media ... 39

Tabel 10. Saran dan Masukan Reviewer ... 40

Tabel 11. Hasil Penilaian Reviewer Setiap Aspek ... 41

Tabel 12. Skor Hasil Penilaian Reviewer Aspek Kelayakan Materi ... 43

Tabel 13. Skor Hasil Penilaian Reviewer Aspek Kelayakan Penyajian ... 44

Tabel 14. Skor Hasil Penilaian Reviewer Aspek Kelayakan Bahasa. ... 46

Tabel 15. Skor Hasil Penilaian Reviewer Aspek Kelayakan Grafika ... 47

Tabel 16. Skor Hasil Penilaian Reviewer Aspek Kelayakan Mind Map ... 48

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Contoh Mind Map ... 15

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir ... 21

Gambar 3. Desain Pengembangan dan Penilaian Produk ... 26

Gambar 4. Cover Mind-Map-Book ... 33

Gambar 5. Sub Cover Mind-Map-Book ... 33

Gambar 6. Layout Sistematika Penulisan... 36

Gambar 7.a Layout Awalan Sub Bab ... 36

Gambar 7.b Layout Isi ... 36

Gambar 8. Persentase Penilaian Setiap Aspek. ... 42

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Peer Reviewer dan Reviewer ... 61

Lampiran 2. Pernyataan Peer Reviewer ... 64

Lampiran 3. Lembar Masukan Peer Reviewer ... 67

Lampiran 4. Pernyataan Ahli Materi & Ahli Media ... 70

Lampiran 5. Lembar Masukan Ahli Materi & Ahli Media ... 71

Lampiran 6. Permohonan Izin Penelitian ... 72

Lampiran 7. Permohonan Sebagai Reviewer ... 73

Lampiran 8. Lembar Pernyataan Reviewer ... 74

Lampiran 9. Lembar Masukan Reviewer ... 79

Lampiran 10. Instrumen Penilaian Produk... 84

Lampiran 11. Perhitungan Kualitas Produk Setiap Indikator Penilaian ... 95

Lampiran 12. Perhitungan Kualitas Produk Setiap Aspek Penilaian ... 99

Lampiran 13. Perhitungan Kualitas Produk Secara Keseluruhan ... 109

Lampiran 14. Tabulasi Penilaian Setiap Indikator Penilaian ... 113

(15)
(16)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia memuat konsep yang bersifat abstrak, konsep tersebut meliputi

simbol, struktur, reaksi dan proses kimia yang sulit untuk dibayangkan oleh siswa.

Dengan banyaknya konsep yang bersifat abstrak membuat siswa sulit untuk

memahami berbagai macam konsep tersebut, salah satunya adalah materi ikatan

kimia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sunyono dkk

(2009) bahwa materi kimia kelas X yang sulit dipahami dan dipelajari oleh siswa

untuk semua kategori sekolah adalah ikatan kimia.

Buku sebagai sumber belajar memuat pengetahuan dan konsep yang harus

diketahui dan dipelajari siswa berdasarkan struktur kurikulum di Indonesia. Dalam

penyajiannya buku pelajaran atau pengayaan memuat konsep inti atau konsep dasar

yang dijelaskan secara detail dan panjang, namun pengetahuan awal siswa masih

menjadi kendala bagi siswa dalam memahami buku tersebut. Berdasarkan

kurikulum yang diterapkan di Indonesia, siswa SMP tidak mendapatkan mata

pelajaran kimia secara khusus, melainkan terintegrasi dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Hal ini membuat pengetahuan awal dan perbendaharaan

terminologi siswa mengenai kimia sangat minim, sehingga diperlukan sistematika

penyajian buku kimia SMA yang mampu menggambarkan keseluruhan konsep

dasar atau konsep inti untuk membangun konsep awal siswa pada materi kimia dari

buku yang disajikan.

Konsep inti inilah yang dapat dikembangkan oleh siswa secara mandiri

(17)

2

dan pakar ilmu. Penyajian konsep inti dalam buku harus membuat siswa berpikir

secara sistematis, sehingga siswa memahami bahwa konsep kimia saling mendasari

dan saling berkaitan. Selain bersifat sistematis penyajian materi sebaiknya

dilengkapi ilustrasi yang menggambarkan materi yang akan dipelajari, misalnya

penambahan gambar yang mendukung.

Penelitian yang dilakukan oleh PISA (Programme for International Student)

(Angel Gurria, 2012: 5-9) yang berfokus di bidang matematika, budaya membaca,

sains dan pemecahan masalah mikro siswa, tercatat Indonesia memiliki rata-rata

skor budaya membaca di bawah skor minimum yang dijadikan standar PISA.

Indonesia mendapatkan skor 396 dari skor standar 500 yang digunakan. Lemahnya

budaya membaca di Indonesia terutama karena penyajian buku pelajaran maupun

buku pengayaan yang kurang komunikatif dan monoton. Oleh karena itu diperlukan

penyajian buku pelajaran maupun buku pengayaan dengan bahasa komunikatif

berupa pertanyaan-pertanyaan, sehingga membuat siswa berpikir kritis dan

dilengkapi dengan ilustrasi gambar yang mendukung agar menimbulkan minat baca

siswa.

Berdasarkan uraian tersebut maka perlu dilakukan pengembangan sumber

belajar berupa buku berbasis mind map materi ikatan kimia untuk membangun

konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa SMA/MA. Buku ini diharapkan

dapat menimbulkan minat baca siswa untuk mempelajari materi ikatan kimia, selain

itu diharapkan siswa mampu berpikir kritis dan sistematis karena penyajian buku

ini bersifat komunikatif dengan pertanyaan-pertanyaan dan dilengkapi dengan mind

(18)

3

ilustrasi gambar yang mendukung, sehingga siswa memiliki gambaran visual yang

dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi ikatan kimia. Siswa yang

memiliki pengetahuan awal minim akan terbantu dengan adanya mind map di awal

buku karena merupakan ringkasan konsep inti dari materi yang akan dipelajari.

Secara tidak langsung siswa akan membangun konsep inti yang disajikan melalui

mind map sebagai konsep awal untuk dikembangkan. Apabila penjelasan pada buku

kurang memadai siswa akan berinisiatif untuk mengembangkan konsep inti tersebut

dengan mencari sumber belajar lain.

Penelitian pengembangan yang dilakukan menggunakan model

pengembangan ADDIE yang meliputi Analysis (Analisis), Design (Desain),

Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation

(Evaluasi). Pengembangan produk buku mind map materiikatan kimia berdasarkan

kurikulum 2013. Materi buku meliputi; (1) Atom dan Unsur, (2) Ikatan Ion, (3)

Ikatan Kovalen, (4) Struktur Lewis, (5) Senyawa Kovalen Polar, Kovalen Non

Polar, Kovalen Koordinasi, (6) Bentuk Molekul, dan (7) Sifat Senyawa Ion dan

Senyawa Kovalen.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi beberapa

masalah penelitian yang berkaitan dengan pengembangan sumber belajar sebagai

berikut.

1. Siswa sulit memahami materi kimia terutama pada bab ikatan kimia yang

(19)

4

2. Pengetahuan awal kimia siswa SMA kelas X sangat minim, sehingga sulit

memahami materi yang dibahas pada buku teks pelajaran maupun buku

pengayaan.

3. Budaya membaca siswa di Indonesia tergolong rendah, karena penyajian buku

tidak menimbulkan minat baca.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari perluasan masalah pada penelitian ini, maka diberikan

batasan permasalahan sebagai berikut.

1. Sumber belajar yang dikembangkan dibatasi pada materi: (1) Atom dan Unsur,

(2) Ikatan Ion, (3) Ikatan Kovalen, (4) Struktur Lewis, (5) Senyawa Kovalen

Polar dan Non Polar dan Kovalen Koordinasi, (6) Bentuk Molekul, dan (7)

Sifat Senyawa Ion dan Kovalen.

2. Muatan sumber belajar yang dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana karakteristik pruduk mind-map-book ikatan kimia untuk

membangun konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa SMA/MA?

2. Bagaimana kualitas produk mind-map-book ikatan kimia yang dikembangkan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui karakteristik produk mind-map-book ikatan kimia untuk

(20)

5

2. Mengetahui kualitas mind-map-book ikatan kimia yang dikembangkan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian pengembangan mind-map-book ikatan kimia untuk

membangun konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa SMA/MA adalah

sebagai berikut.

1. Dapat membantu siswa SMA/MA untuk membangun konsep awal dan

memahami konsep dasar materi ikatan kimia.

2. Dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar mandiri bagi siswa

SMA/MA.

3. Bagi guru, produk pengembangan buku berbasis mind map pada materiikatan

kimia dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran berbasis mind mapping.

4. Dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi secara

berkesinambungan dan saling berhubungan antara materi yang satu dengan yang

lain.

5. Bagi peneliti, pengembangan ini dapat digunakan sebagai informasi untuk

penelitian pengembangan sumber belajar yang lain.

G. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang diharapkan dari penelitian pengembangan ini adalah berupa

mind-map-book ikatan kimia, produk ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut.

1. Materi disajikan berbasis mind map, sehingga terdapat mind map di awal buku

(21)

6

2. Materi meliputi: (1) Atom dan Unsur, (2) Ikatan Ion, (3) Ikatan Kovalen, (4)

Struktur Lewis, (5) Senyawa Kovalen Polar dan Non Polar dan Kovalen

Koordinasi, (6) Bentuk Molekul, dan (7) Sifat Senyawa Ion dan Kovalen.

3. Menggunakan bahasa yang komunikatif dan disajikan dengan

pertanyaan-pertanyaan.

4. Di akhir sub bab terdapat fenomena kehidupan sehari-hari yang menyangkut

materi.

5. Dicetak dengan ukuran A4, full color, bagian isi menggunakan kertas HVS 80

gram dicetak bolak-balik, sampul menggunakan kertas Ivory 240 gram.

6. Beberapa sub bab di halaman terakhir terdapat pertanyaan fenomena alam di

kehidupan sekitar kita yang menyangkut materi yang dibahas.

7. Muatan buku ini berdasarkan Kurikulum 2013.

8. Produk yang dihasilkan didesain menggunakan berbagai macam aplikasi

berbasis vektor seperti Corel Draw v7, Adobe Ilustrator CS4, Adobe Indesign

CS4, iMindMap 8.1 dll.

H. Pentingnya Pengembangan

Pengembangan mind-map-book ikatan kimia sangat dibutuhkan bagi siswa,

maupun guru. Mind map akan membantu siswa mendapatkan konsep dasar dari

suatu materi pelajaran, sehingga siswa akan mudah mengembangkan

pengetahuan-pengetahuan pada tingkat pengayaan. Buku ini disajikan dengan bahasa yang

komunikatif, mudah dipahami, didesain full color serta didukung dengan ilustrasi

(22)

7

itu diperlukan terobosan untuk mengembangkan mind-map-book ikatan kimia

dengan penyajian bahasa yang komunikatif.

I. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Penelitian pengembangan mind-map-book ikatan kimia memiliki beberapa

asumsi dan keterbatasan. Asumsi penelitian pengembangan produk yang dilakukan

adalah:

1. Reviewer menguasai materi ikatan kimia.

2. Peer reviewer menguasai materi ikatan kimia.

3. Setiap siswa memiliki kemampuan visual yang baik dan lebih tertarik kepada

gambar dan warna.

4. Penelitian pengembangan merupakan penelitian untuk menghasilkan produk

dibidang pendidikan

5. Buku pengembangan layak digunakan apabila mendapatkan kriteria penilaian

minimal Baik(B).

Adapun keterbatasan dari penelitian pengembangan produk yang dilakukan

adalah:

1. Produk yang dihasilkan tidak divalidasi oleh expert judgment selain dosen

pembimbing yang juga berperan sebagai ahli materi dan ahli media.

2. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan hanya dilakukan oleh 5 orang

reviewer yaitu guru kimia SMA di wilayah Kabupaten Bantul.

(23)

8

J. Definisi Istilah

Istilah dalam penelitian ini antara lain:

1. Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau

motif untuk menguasai suatu kompetensi.

2. Konsep awal adalah suatu konsep inti yang dijadikan siswa sebagai

pengetahuan awal untuk dikembangkan melalui sumber belajar.

3. Konsep inti adalah suatu konsep penting atau konsep dasar yang dijabarkan

dengan penjelasan yang panjang.

4. Mind-map adalah peta konsep yang telah dimodifikasi oleh Tony Buzan

5. Mind-map-book ikatan kimia adalah buku pengayaan yang dilengkapi dengan

mind map.

6. Peer reviewer merupakan mahasiswa satu angkatan yang meninjau produk

sebelum dikonsultasikan ke ahli materi dan ahli media.

7. Penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan suatu produk dibidang pendidikan.

8. Pengetahuan awal adalah pengetahuan seseorang sebelum mendapatkan

(24)
(25)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

1. Penelitian Pengembangan

Menurut Sukardjo dan Lis Permana Sari (2009: 9), penelitian

pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

pengetahuan, teori pendidikan yang sudah ada, dan menghasilkan suatu produk di

bidang pendidikan. Pada penelitian ini dihasilkan produk berupa mind-map-book

ikatan kimia untuk membangun konsep awal melalui belajar mandiri bagi siswa

SMA/MA. Terdapat berbagai model pengembangan produk seperti ADDIE, Dick

and Carry, Hannafin and Peck, Borg and Gall dan lainnya.

Salah satu model pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari

adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau

tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan

(E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE perlu dilakukan secara

sistemik dan sistematik. Model pengembangan ADDIE secara umum adalah

sebagai berikut (Benny A. Pribadi, 2009: 124-128).

a. Analisis

Langkah analisis terdiri atas dua tahap, yaitu analisis kinerja atau

perfomance analysis dan analisis kebutuhan atau need analysis. Tahap pertama,

yaitu analisis kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah

masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan

program pembelajaran atau perbaikan manajemen. Pada tahap kedua, yaitu analisis

(26)

10

untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar, bisa berupa analisis komponen

pembelajaran.

b. Desain

Pada langkah ini diperlukan adanya klarifikasi produk atau media yang

didesain, sehingga produk tersebut dapat digunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran seperti yang diharapkan. Langkah desain harus mampu menjawab

pertanyaan apakah produk yang didesain dapat digunakan untuk mengatasi masalah

yang terjadi pada diri siswa.

c. Pengembangan

Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan

memodifikasi bahan ajar atau learning materials untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan. Ada dua tujuan penting yang perlu dicapai

pada langkah ini, yaitu: (1) Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang

akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, dan (2)

Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan.

d. Implementasi

Langkah implementasi sering diasosiasikan dengan penyelenggaraan

program pembelajaran itu sendiri. Tujuan utama dari tahap implementasi yang

merupakan langkah realisasi desain dan pengembangan adalah : (1) Membimbing

siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi, (2) Menjamin

terjadinya pemecahan masalah/solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar

(27)

11

pembelajaran siswa perlu memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan

sikap) yang diperlukan.

e. Evaluasi

Evaluasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses yang dilakukan untuk

memberikan nilai produk pengembangan. Pada dasarnya, evaluasi dapat dilakukan

sepanjang pelaksanaan kelima langkah dalam model ADDIE. Di samping itu,

evaluasi juga dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil

pembelajaran siswa yang menggunakan produk pengembangan dengan tujuan

pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya.

2. Belajar dan Belajar Mandiri

Belajar adalah usaha menggunakan setiap sarana atau sumber baik di dalam

maupun di luar pranata pendidikan guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.

Kegiatan belajar bertujuan untuk memperoleh informasi, pemahaman akan sesuatu

hal atau memperoleh suatu keahlian (Y.B Sudarmanto, 1994: 2). Belajar merupakan

urusan pribadi siswa, apa saja yang dipelajari sangat tergantung pada diri seseorang.

Kegiatan belajar akan menjadi aktivitas belajar, dan setiap siswa mempunyai cara

dan metode belajar yang berbeda. Dengan aktivitas yang sama tetapi penggunaan

cara dan metode berbeda tentu hasil belajar setiap siswa akan berbeda.

Aktivitas belajar tidak hanya ditentukan oleh bakat dan minat tetapi juga

dipengaruhi oleh metode dan cara belajar yang baik. Seseorang dengan kapasitas

intelektual rata-rata dapat meraih keberhasilan dalam belajar karena memakai

metode dan cara belajar yang tepat. Aktivitas belajar menarik bukan hanya karena

(28)

12

singkat dapat memperoleh pengetahuan sebanyak mungkin. Aktivitas belajar akan

lebih berdaya guna bila menjadi proses belajar mandiri (self-directed study).

Penggunaan metode dan cara belajar lebih berpengaruh daripada minat dan

motivasi pada aktivitas belajar mandiri, karena dari metode dan cara belajar dapat

menimbulkan minat dan motivasi siswa dalam menjalankan aktivitas belajar (Y.B

Sudarmanto (1994: 2-8). Sehingga penggunaan metode sangat mempengaruhi hasil

belajar mandiri siswa, semakin baik metode yang digunakan maka akan semakin

baik hasil belajar mandiri siswa.

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau

motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi masalah, dan dibangun

dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Tujuan dari belajar

mandiri adalah mencari informasi baru, baik yang berbentuk pengetahuan maupun

keterampilan (Haris Mudjiman, 2007:7). Untuk mendapatkan kompetensi baru,

secara aktif pembelajar mandiri mencari informasi dari berbagai sumber dan

mengolahnya berdasar pengetahuan yang telah dimiliki.

Sesuai pengertian tersebut belajar mandiri mengisyaratkan adanya partisipasi

aktif dari siswa untuk menggali informasi dan memahami informasi dari sebuah

sumber belajar. Pada konteks materi pelajaran kimia siswa harus menumbuhkan

minat untuk menguasai konsep suatu materi kimia dengan berbagai cara, salah

satunya penggunaan sumber belajar berbasis mind map di luar buku pelajaran

(29)

13

3. Kualitas Buku

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

11 tahun 2015 pasal 736 menjelaskan tugas Pusat Kurikulum dan Perbukuan

tentang pengendalian mutu perbukuan. Instrumen penilaian buku yang disusun oleh

Pusat Kurikulum dan Perbukuan (2014a) menjabarkan standar mutu buku

pengayaan pengetahuan sebagai berikut:

a. Komponen Materi

Kriteria yang digunakan untuk menilai materi/isi buku adalah seagai berikut:

1) Materi mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional

2) Tidak bertentangan dengan perundang-undangan.

3) Materi merupakan karya orisinil dan tidak menimbulkan permasalahan SARA.

4) Kesesuaian dengan perkembangan IPTEK.

5) Kesesuaianya dengan kondisi faktual Indonesia.

b. Komponen Penyajian

Kriteria yang diguakan untuk menilai penyajian buku adalah sebagai berikut:

1) Sistematika penyajian dan kemudahan dipahami.

2) Pengembangan sikap spiritual dan sosial

3) Menumbuhkan motivasi untuk mengetahui lebih jauh.

4) Mengembangkan ketrampilan

c. Kompoen Bahasa

Kriteria yang digunakan untuk menilai komponen bahasa buku adalah sebagai

berikut:

(30)

14

2) Ejaan dan tanda baca yang digunakan sesuai kaedah dan istilah baku.

d. Komponen Grafika

Kriteria yang digunakan untuk menilai kompoen grafika buku adalah seagai

berikut:

1) Kulit buku: ilustrasi mewakili isi, huruf memiliki keterbacaan tinggi dan

komposisi seimbang

2) Tata letak konsisten antara kulit buku dengan isi buku.

3) Tipografi (jenis, ukuran huruf dan penomoran) yang digunakan mempunyai

keterbacaan tinggi dan konsiten.

4) Ilustrasi sesuai dengan pembaca sasaran dan memperjelas isi

Komponen-komponen tersebut menjadi sumber rujukan penyusunan buku,

sehingga penyajian buku ini sesuai dengan ketentuan dari Pusat Kurikulum dan

Perbukuan. Sebagai penunjang ketercapaian komponen tersebut maka buku yang

dibuat dicetak dengan full color, menggunakan bahasa yang komunikatif dan

dilengkapi dengan mind map.

4. Mind Map

Salah satu faktor penting dari sebuah lingkungan pembelajaran adalah iklim

visual. Mata kita mampu menangkap 36.000 pesan visual dalam satu jam. Antara

80%-90% semua informasi yang diserap oleh otak kita adalah dalam bentuk visual.

Elemen esensial yang memungkinkan kedua mata kita untuk benar-benar

membentuk makna dari lapangan visual adalah kontras, kemiringan, lekukan, ujung

(31)

15

siswa sadar akan memberikan sebuah kerangka kerja untuk menarik perhatian siswa

(Eric Jensen, 2008: 86-87).

Sumber belajar yang disajikan dengan grafik penuh warna dan didukung

dengan ilstrasi gambar dapat merangsang siswa untuk mempelajari materi. Salah

satu metode untuk menciptakan iklim visual pembelajaran yang baik dapat

digunakan menggunakan mind map. Penggunaan mind map dapat meningkatkan

efektivitas pembelajaran. Menurut Tony Buzan (2008a: 4-9), metode mind map

adalah suatu cara untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil

informasi keluar dari otak. Cara penulisan mind map adalah menggunakan banyak

[image:31.595.118.510.388.581.2]

warna, memiliki struktur dari pusat, menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan

gambar. Adapun contoh mind map dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Contoh Mind Map

Menurut Sutanto Windura (2008: 19), buku dari materi pelajaran yang

berlembar-lembar mempunyai kata kunci berkisar 15% dan 85% berisi penjelasan.

Sebenarnya hanya dengan satu gambar mind map, siswa dapat melihat keseluruhan

(32)

16

berlembar-lembar, informasi dan pengetahuan yang masuk ke otak tidak terstruktur.

Sesuatu yang tidak terstruktur sulit untuk disatukan sehingga mengurangi daya

pemahamannya. Adapun fungsi mind map digunakan untuk menata dan

membangun sebuah peta pemikiran materi pelajaran yang dipelajari oleh siswa.

Mind map dapat membuat informasi yang panjang menjadi diagram warna

sangat teratur. Mind map menggunakan kemampuan visual untuk mendapatkan

hasil maksimal. Dengan kombinasi warna, gambar dan cabang melengkung, mind

map lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional yang

cenderung linier dan satu warna. Hal ini akan memudahkan siswa mengingat

informasi. Ketepatan penulisan mind map dapat membantu siswa membangun

konsep awal berupa konsep inti dari suatu materi pelajaran, selain itu penggunaan

mind map dapat menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa.

5. Minat Belajar

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan

terus-menerus disertai dengan rasa senang. Berbeda dengan perhatian, yang bersifat

sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu

diikuti dengan perasaan senang. Minat mempunyai pengaruh besar terhadap belajar,

bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

Buku teks pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari dan

(33)

17

Adapun perhatian dalam sebuah konten materi pelajaran juga penting.

Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan

pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Jika seorang siswa sedang

membaca buku yang belum pernah dia baca, secara relatif merupakan hal yang baru

dibandingkan dengan buku yang pernah dia baca. Buku yang belum pernah dibaca

akan menarik perhatiannya. Jenis rangsangan baru dapat menarik perhatian

termasuk warna dan bentuk. Guru menarik perhatian siswa tentang kata-kata

penting dalam suatu bacaan dengan memberi warna pada kata-kata tersebut.

6. Ikatan Kimia SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar

dan Menengah Kompetensi Inti (KI) yang memuat materi ikatan kimia adalah KI 3

[image:33.595.118.541.463.674.2]

dan KI 4. Secara lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kompetensi Inti yang Memuat Materi Ikatan Kimia No Kompetensi Inti Uraian

1 KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

2 KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

(34)

18

[image:34.595.120.516.130.458.2]

Kompetensi Dasar (KD) yang harus dicapai dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kompetensi Dasar yang Memuat Materi Ikatan Kimia No Kompetensi Dasar Uraian

1 KD 3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,

ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

2 KD 3.6 Menganalisis kepolaran senyawa

3 KD 3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron di

sekitar inti atom (Teori Domain Elektron) untuk menentukan bentuk molekul

4 KD 4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses

pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul) materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi

5 KD 4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta

menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa

6 KD 4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah

pasangan elektron di sekitar inti atom (Teori Domain Elektron)

Berdasarkan uraian Kompetensi Dasar (KD) maka materi ikatan kimia yang

harus termuat meliputi: (1) Struktur Lewis, (2) Ikatan ion dan ikatan kovalen, (3)

Ikatan kovalen koordinasi, (4) Senyawa kovalen polar dan non polar, (5) Ikatan

logam, (6) Gaya antarmolekul, (7) Sifat fisik senyawa, dan (8) Bentuk molekul.

Untuk produk pengembangan mind map ikatan kimia ini, tidak menyertakan

pembahasan ikatan logam dan gaya antarmolekul, karena materi tersebut dapat

dibahas lebih rinci dalam buku tersendiri.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan yaitu penelitian Wiwid Pungki Ningrum (2013)

(35)

19

materi senyawa turunan alkana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas

Chemistry Mind Map Plus sebagai media pembelajaran kimia SMA/MA pada

materi senyawa turunan alkana untuk kelas XII SMA/MA dikategorikan sangat

baik (SB) dengan persentase keidealan 89%. Relevansi penelitian yang dilakukan

Wiwid Pungki Ningrum (2013) dengan penelitian ini adalah produk yang

dihasilkan berbentuk mind map, namun berbeda dalam bentuk produk dan materi

yang dikembangkan yaitu media flash turunan alkana, sedangkan dalam penelitian

ini materiikatan kimiadikemas dalam bentuk buku.

Penelitian relevan selanjutnya yaitu penelitian Anisa Aurum Ningtyas (2015)

berupa pengembangan buku pengayaan Chemistry Mind Map dengan pendekatan

kontekstual materi larutan asam dan basa. Kualitas buku pengayaan yang dihasilkan

adalah sangat baik (SB) untuk ketiga aspek penilaian yaitu aspek kelayakan isi,

penyajian, dan mind map. Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Anisa Aurum

Ningtyas adalah produk yang dihasilkan berupa buku berbasis mind map, adapun

perbedaannya adalah materi yang disajikan berupa asam dan basa sedangkan

penelitian ini materinya ikatan kimia.

Penelitian relevan selanjutnya yaitu penelitian Febry Kurniawan (2015)

berupa pengembangan game android chemistry to be millionaire sebagai media

pembelajaran pada materi ikatan kimia. Hasil penelitian menunjukkan kualitas

produk sangat baik (SB). Relevansi dari penelitian yang dilakukan oleh Febry

Kurniawan terletak pada materi ikatan kimia untuk siswa SMA/MA, perbedaannya

(36)

20

Android untuk media pembelajaran berbasis Adobe Flash C6, sedangkan penelitian

ini berupa buku berbasis mind map.

C. Kerangka Berpikir

Pengetahuan awal siswa SMA mengenai materi kimia sangat minim dan

mempengaruhi belajar mandiri siswa, karena kurikulum di SMP tidak membahas

mata pelajaran kimia secara khusus, melainkan terintegrasi dalam pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Selain itu kimia merupakan materi yang bersifat abstrak seperti

pada terjadinya ikatan kimia dan bentuk molekul. Untuk mendapatkan kompetensi

baru dari pengetahuan awal yang minim, siswa harus aktif mencari informasi dari

berbagai sumber. Salah satu sumber belajar berupa buku teks pelajaran atau buku

pengayaan.

Untuk mendukung belajar mandiri perlu memilih buku dengan sistematika

penyajian yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Produk pengembangan

berbasis mind map dirancang untuk mengatasi permasalahan pengetahuan awal

siswa yang minim, sehingga siswa mampu membangun konsep awal berupa konsep

inti yang dijabarkan di dalam buku. Mind map akan mempermudah siswa dalam

memahami penjelasan ikatan kimia di dalam buku, selain itu metode belajar

menggunakan mind map membuat siswa berpikir secara sistematis. Penyajian buku

pengembangan berbasis mind map dilakukan dengan full color dan didukung

dengan ilustrasi berupa gambar untuk memperjelas materi ikatan kimia yang

bersifat abstrak.

Pengembangan mind-map-book ikatan kimia sangat diperlukan untuk

(37)

21

siswa SMA/MA. Konsep inti yang dibuat dengan mind map dapat dikembangkan

sendiri oleh siswa melalui sumber belajar lain, seperti pakar ilmu, internet, maupun

sumber belajar lain. Secara singkat kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat

[image:37.595.113.515.190.468.2]

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir

Materi Abstrak Sumber Belajar Buku Berbasis

Mind Map

Konsep Inti

Konsep Awal Minat Baca Ilustrasi Mendukung

Belajar Mandiri Pengetahuan

(38)
(39)

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yaitu suatu penelitian

yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kelayakan produk

tersebut.

B. Model Pengembangan

Model penelitian pengembangan yang diterapkan adalah model prosedural

menurut ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation).

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek Penelitian ini adalah produk berupa buku mind-map-book ikatan

kimia, sedangkan objek penelitian ini adalah kualitas produk mind-map-book ikatan

kimia.

D. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan mind-map-book ikatan kimia berdasarkan pada 4

tahap (Analysis, Design, Development, Evaluation) dari 5 tahap model

pengembangan ADDIE dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Adapun tahapan pengembangan yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap I (Analisis)

Tahap analisis merupakan langkah awal dalam pengembangan produk,

berikut langkah-langkah tahap analisis yang dilakukan.

a. Analisis permasalahan siswa SMA/MA kelas X yang bertujuan untuk

(40)

23

diperoleh dengan cara mengkaji teori, jurnal-jurnal, dan pengamatan kegiatan

pembelajaran.

b. Analisis komponen pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui sumber

belajar penunjang siswa. Analisis ini dilakukan dengan cara melakukan

observasi buku yang digunakan siswa SMA/MA dan buku-buku yang dinilai

oleh BSNP dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

c. Analisis teknologi yang bertujuan untuk menentukan perangkat lunak dan

keras yang akan digunakan dalam pengembangan produk. Pengembangan

produk ini menggunakan perangkat lunak Adobe Indesign CS4, Adobe

Ilustrator CS4, Adobe Photoshop CS4, Corel Draw X7, IMind Map 8.1 dan

perangkat lunak lainnya.

d. Analisis kurikulum dengan cara memilih materi ikatan kimia SMA/MA yang

akan dikemas dalam produk beserta indikatornya berdasarkan Kompetensi Inti

dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan. Materi yang dimasukkan ke

dalam produk mind-map-book yaitu (1) Atom dan Unsur, (2) Ikatan Ion, (3)

Ikatan Kovalen, (4) Struktur Lewis, (5) Senyawa Kovalen Polar dan Nonpolar

dan Ikatan Kovalen Koordinasi, (6) Bentuk molekul, dan (7) Sifat Senyawa Ion

dan Kovalen.

2. Tahap II (Desain/Perancangan)

Tahap desain memuat rancangan suatu produk yang akan dihasilkan, berikut

(41)

24

a. Mengumpulkan bahan meliputi naskah materi, latihan soal, gambar dan

ilustrasi yang akan disajikan dalam produk yang akan dikembangkan dari buku

universitas, buku teks kimia SMA/MA, dan internet.

b. Merancang sajian buku yang akan dibuat seperti urutan isi buku, membuat

layout dengan Adobe Indesign CS4, menentukan jenis kertas yaitu kertas HVS

A4, massa 80 gram dan dicetak potrait.

c. Menyusun kisi-kisi instrumen yang menjadi kriteria kualitas mind-map-book

ikatan kimia. Kualitas produk dinyatakan dengan skor: 5 = SB (sangat baik), 4

= B (baik), 3 = C (cukup), 2 = K (kurang), dan 1 = SK (sangat kurang).

d. Melakukan bimbingan dan diskusi dengan dosen pembimbing terkait dengan

rancangan pengembangan produk buku.

3. Tahap III (Pengembangan)

Langkah-langkah pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Menuliskan materi ikatan kimia yang akan dikembangkan dengan Microsoft

Word 2013

b. Mengonsultasikan materi kepada dosen pembimbing

c. Memberikan ilustrasi pada materi ikatan kimia yang telah disusun dalam

bentuk layout menggunakan Adobe Indesign CS4.

d. Mengonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing

e. Menyusun buku berdasarkan masukan dari dosen pembimbing dan

menghasilkan produk awal.

f. Membuat instrumen penilaian produk mind-map-book ikatan kimia

(42)

25

4. Tahap IV (Evaluasi)

Tahap evaluasi merupakan tahap revisi dan penilaian produk, adapun

langkah-langkah evaluasi adalah sebagai berikut.

a. Peninjauan I dilakukan oleh 3 mahasiswa Pendidikan Kimia sebagai peer

reviewer untuk memberikan masukan mengenai materi, penyajian, bahasa,

grafika dan mind map

b. Revisi I produk hasil dari peninjauan peer reviewer

c. Peninjauan II dari ahli materi dan ahli media, untuk memberikan masukan

terakhir sebelum produk dinilai oleh reviewer

d. Revisi II produk hasil masukan dari ahli materi dan ahli media

e. Penilaian kualitas produk mind-map-book ikatan kimia oleh 5 guru kimia

SMA/MA sebagai reviewer menggunakan instrumen penilaian kualitas produk

f. Revisi produk hasil berdasarkan penilaian kualitas oleh reviewer. Data kualitas

produk ini selanjutnya dianalisis dan dilakukan revisi tahap akhir.

Skema pengembangan dan penilaian produk mind-map-book ikatan kimia

(43)
[image:43.595.115.559.82.623.2]

26

(44)

27

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Jenis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini adalah data proses

pengembangan produk mind-map-book ikatan kimia sesuai dengan prosedur dan

metode yang ditempuh, dan data tentang kualitas penilaian produk mind-map-book

ikatan kimia dari 5 guru kimia SMA/MA.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data proses pengembangan produk mind-map-book ikatan kimia diperoleh

dari peer reviewer dan reviewer. Data dikumpulkan dari masukan yang dituliskan

[image:44.595.118.508.369.465.2]

pada tabel di kertas yang disediakan. Format tabel dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Format Tabel Masukan Peer Reviewer dan Reviewer

No Hlm Bagian/Materi Masukan

Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik angket

tertutup yang sudah disediakan jawabannya. Bentuk angket dalam penelitian ini

adalah check list dan rating scale (skala bertingkat). Check list berupa daftar yang

harus di isi oleh responden dengan cara membubuhkan tanda check(√) pada kolom

yang sesuai. Rating scale (skala bertingkat) artinya setiap pernyataan diikuti oleh

kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan. Dalam penelitian ini tingkatan

penilaian terhadap setiap kriteria adalah SB (sangat baik), B (baik), C (cukup), K

(45)

28

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket, yang

diadaptasi dari kisi-kisi instrumen penilaian buku dari Pusat Kurikulum dan

Perbukuan tahun 2014, teori membuat mind map oleh Sutanto Windura (2008:

[image:45.595.114.512.220.643.2]

33-42), dan angket dari Anisa Aurum Ningtyas (2015).

Tabel 4. Kisi-kisi penilaian mind-map-book ikatan kimia SMA/MA

No Aspek Kisi-Kisi Jumlah Butir

I Aspek

Kelayakan Materi

Materi merupakan karya orisinil 1

Kebenaran keilmuan, shahih, akurat dan kesesuaian dengan perkembangan IPTEK

2

Materi mendukung tujuan pendidikan nasional

1

Lengkap, komprehensif dan sesuai dengan ruang lingkup buku

1

II Aspek Kelayakan Penyajian

Runtut, bersistem, lugas dan mudah dipahami

3

Mengembangkan kecakapan akademik atau pengembangan karakter

2

Membangkitkan motivasi belajar untuk mengetahui lebih jauh

1

III Aspek Kelayakan Bahasa

Bahasa etis, komunikatif dan fungsional 3

Sesuai ejaan yang dibenarkan 1

IV Aspek Kelayakan Grafika

Tata letak unsur grafika (layout) dan ilustrasi

4

Kesesuaian pemilihan warna, jenis dan ukuran tipografi

3

V Aspek

Kelayakan

Mind Map

Ketepatan pusat mind map 1

Ketepatan cabang dan hierarki informasi 1

Ketepatan penggunaan warna 1

Ketepatan penggunaan gambar 1

Tataruang mind map 1

(46)

29

F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Proses

Saran dan masukan dikumpulkan, ditabulasi dan dipilih mana yang sesuai

dengan konsep produk, dan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki produk.

Bahan revisi I, diperoleh dari 3 orang mahasiswa Pendidikan Kimia sebagai peer

reviewer, kemudian dilakukan perbaikan. Bahan revisi II, diperoleh dari ahli materi

dan ahli media yang juga sebagai dosen pembimbing. Sebagai bahan revisi III,

diperoleh dari 5 guru kimia SMA/MA sebagai reviewer. Kritik dan saran yang

diperoleh baik dari dosen pembimbing, peer reviewer, ahli media, ahli materi, dan

reviewer dijadikan dasar untuk melakukan revisi dan perbaikan tahap akhir,

sehingga dihasilkan produk yang berkualitas.

2. Analisis Data Kualitas

Data kualitas produk berupa data skor (nominal). Analisis data dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Hasil penilaian dari 5 guru kimia sebagai reviewer mula-mula masih dalam

bentuk data kualitatif, kemudian diubah menjadi skor menggunakan skala

Likert dengan ketentuan seperti Tabel 5 (Sukardjo & Lis Permana Sari, 2009:

[image:46.595.200.424.583.710.2]

71).

Tabel 5. Aturan Pemberian Skor

No Keterangan Skor

1 SK (Sangat Kurang) 1

2 K (Kurang) 2

(47)

30

4 B (Baik) 4

5 SB (Sangat Baik) 5

b. Skor rata-rata tiap aspek penilaian dihitung dengan rumus:

X = ∑ x

Keterangan:

X = skor rata-rata tiap aspek penilaian

n = jumlah penilai

Ʃ x = jumlah skor masing-masing penilai

c. Skor rata-rata diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria nilai.

Ketentuan yang digunakan pada penentuan kriteria nilai kualitatif dapat

[image:47.595.200.422.84.141.2]

dilihat pada Tabel 6 (Eko Putro Widoyoko, 2009: 111).

Tabel 6. Kriteria Pengubahan Nilai Kuantitatif Menjadi Kualitatif

No Rentang skor (i) Katergori

1. X > Xi + 1,8 SBi Sangat Baik

2. Xi + 0,6 SBi < X ≤ Xi + 1,8 SBi Baik

3. Xi - 0,6 SBi < X ≤ Xi + 0,6 SBi Cukup

4. Xi - 1,8 SBi < X ≤ Xi - 0,6 SBi Kurang

5. X ≤ Xi - 1,8 SBi Sangat Kurang

Keterangan:

Xi= skor rata-rata ideal

(48)

31

Xi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

SBi = (½) (⅓) (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Skor tertinggi ideal = Ʃ butir kriteria x skor tertinggi (5)

Skor terendah ideal = Ʃ butir kriteria x skor terendah (1)

d. Menentukan nilai keseluruhan produk

Menghitung skor rata-rata keseluruhan aspek penilaian, serta menentukan

kualitas produk sesuai dengan kriteria penilaian ideal.

e. Menghitung persentase keidealan buku menggunakan rumus

(49)
(50)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pertama pada penelitian pengembangan ini berupa

mind-map-book ikatan kimia yang berjudul “Ikatan Kimia Berbasis Mind Map”. Buku ini

disusun mengacu pada Kurikulum 2013 dengan cakupan materi meliputi: (1) Atom

dan Unsur, (2) Ikatan Ion, (3) Ikatan Kovalen, (4) Struktur Lewis, (5) Senyawa

Kovalen Polar dan Nonpolar dan Ikatan Kovalen Koordinasi, (6) Bentuk Molekul,

dan (7) Sifat Senyawa Ion dan Kovalen.

Komponen buku terdiri dari: (1) Cover Depan, (2) Sub Cover, (3) Kata

Pengantar, (4) Daftar Isi, (5) Sistematika Penulisan, (6) Mind Map Keseluruhan Isi

Buku, (7) KD & Indikator, (8) Penjelasan Materi, (9) Mind Map Setiap Sub Bab,

(10) Fenomena Alam atau Kehidupan, (11) Rangkuman, (12) Soal Akhir Buku, (13)

Glosarium, (14) Daftar Pustaka, (15) Cover Belakang. Tampilan cover depan dan

sub cover buku dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.

Hasil penelitian kedua berupa data proses dan data kualitas produk. Data

proses berupa saran dan masukan dari peer reviewer, ahli materi, ahli media dan

reviewer. Data kualitas produk berupa skor yang diperoleh dari penilaian reviewer,

yaitu 5 orang guru kimia SMA/MA dari sekolah yang berbeda di Kabupaten Bantul.

(51)
[image:51.595.157.492.84.319.2]

33

Gambar 4. Cover Mind-Map-Book

[image:51.595.224.402.398.618.2]
(52)

34

Tabel 7. Data Kuantitatif Kualitas Produk Aspek

Penilaian

Kriteria

Penilai Jumlah

Skor Setiap Kriteria Jumlah Skor Setiap Aspek Rata-Rata Setiap Aspek Rentang Skor

1 2 3 4 5

A

1 4 5 4 4 4 21

108 21,6 X̅ > 20,9

(SB)

2 4 5 4 4 4 21

3 4 5 4 4 4 21

4 5 5 5 4 4 23

5 5 5 4 4 4 22

B

6 5 5 4 4 4 22

125 25 20,4 < X̅ ≤ 25,2

(B)

7 5 5 4 4 4 22

8 4 4 3 4 4 19

9 4 5 4 4 4 21

10 4 4 4 4 4 20

11 4 5 4 4 4 21

C

12 5 5 4 4 4 22

85 17 X̅ > 16,7

(SB)

13 5 5 3 4 4 21

14 5 5 3 4 4 21

15 5 5 3 4 4 21

D

16 4 5 3 4 4 20

142 28,4 23,8 < X̅ ≤ 29,4 (B)

17 4 5 3 4 4 20

18 4 4 4 3 4 19

19 4 5 4 4 3 20

20 4 5 4 4 4 21

21 4 5 4 4 5 22

22 4 5 4 3 4 20

E

23 4 5 4 4 3 20

101 20,2 16,9 < X̅ ≤ 20,9

(B)

24 4 5 4 4 3 20

25 4 5 4 3 4 20

26 4 5 4 4 5 22

27 4 5 4 3 3 19

Jumlah Skor 116 132 103 104 106 561 561 112,2 X > 110,4

(53)

35 B. Pembahasan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan mind-map-book ikatan

kimia dengan karakteristik tertentu untuk membangun konsep awal melalui belajar

mandiri bagi siswa SMA/MA dan mengetahui kualitas produk. Proses

pengembangan produk melalui empat tahap berdasarkan model pengembangan

ADDIE, yaitu analysis (analisis), design (desain atau perancangan), development

(pengembangan) dan evaluation (evaluasi). Proses implementation (penerapan)

tidak dilakukan karena keterbatasan peneliti baik dari segi waktu maupun biaya.

Adapun pembahasan proses pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Tahap I (Analisis)

Tahap analisis meliputi: (1) menganalisis masalah siswa, (2) menganalisis

komponen pembelajaran, (3) menganalisis kebutuhan perangat lunak dan keras atau

analisis teknologi, dan (4) menganalisis kurikulum. Tahap analisis dilakukan

sebagai langkah awal untuk menentukan produk buku yang akan dikembangkan.

Pada tahap analisis disimpulkan bahwa: (1) siswa sulit memahami materi kimia

terutama ikatan kimia yang bersifat abstrak, (2) budaya membaca siswa di

Indonesia sangat rendah, (3) perlu pengembangan sumber belajar berbasis mind

map, (4) sumber belajar yang akan dikembangkan berdasarkan Kurikulum 2013

disesuaikan dengan KD 3.5, KD 3.6, KD 3.7, KD 4.5, KD 4.6, dan KD 4.7.

2. Tahap II (Desain/Perancangan)

Tahap desain meliputi: (1) mengumpulkan bahan materi, latihan soal, ilutrasi

gambar dari internet, buku universitas, dan buku teks kimia SMA/MA, (2)

(54)

36

dilihat pada Gambar 6 dan Gambar 7, dan menentukan jenis kertas isi yaitu HVS

A4 80 gram serta kertas cover depan yaitu ivory 230 gram, (3) menyusun kisi-kisi

[image:54.595.180.475.173.378.2]

instrumen, dan (4) melakukan bimbingan.

Gambar 6. Layout Sistematika Penulisan

[image:54.595.176.479.393.627.2]

(a) (b)

(55)

37 3. Tahap III (Pengembangan)

Tahap pengembangan meliputi: (1) menuliskan materi ikatan kimia

menggunakan Microsoft Word 2013. Materi yang ditulis disesuaikan dengan

analisis materi berdasarkan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar menurut

Kurikulum 2013, (2) susunan sementara materi yang telah dibuat dikonsultasikan

kepada dosen pembimbing, kemudian dilakukan perbaikan materi, (3) menyusun

materi ikatan kimia dan ilustrasi menggunakan layout yang telah dibuat dengan

Adobe Indesign CS4, (4) mengonsultasikan layout kepada dosen pembimbing,

kemudian dilakukan perbaikan layout, (5) menyusun buku berdasarkan masukan

materi dan layout oleh dosen pembimbing dan menghasilkan produk awal, (6)

membuat instrumen penilaian produk, dan (7) melakukan validasi instrumen

penilaian produk oleh dosen pembimbing.

4. Tahap IV (Evaluasi/Penilaian)

Tahapan evaluasi meliputi: (1) peninjauan I yang dilakukan oleh peer

reviewer, (2) melakukan revisi tahap I berdasarkan masukan dari peer reviewer,

hasil revisi tahap I disebut produk I, (3) melakukan validasi materi dan media oleh

dosen pembimbing, (4) melakukan revisi tahap II berdasarkan masukan dari ahli

materi dan ahli media, hasil revisi tahap II disebut produk II, (5) menilaikan kualitas

produk kepada reviewer, (6) melakukan revisi tahap akhir berdasarkan penilaian

dari reviewer. Tahap evaluasi atau tahap penilaian produk diperoleh dua data yaitu

data proses dan data kualitas. Data proses berupa saran dan masukan yang diberikan

oleh peer reviewer, ahli materi, ahli media, dan reviewer, sedangkan data kualitas

(56)

38 a. Data Proses Produk

Data proses produk berupa saran dan masukan dari peer reviewer, ahli

materi, ahli media dan reviewer yang dijadikan bahan untuk melakukan revisi.

Saran dan masukan dari peer reviewer dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Saran dan Masukan dari Peer Reviewer

No Masukan dan Saran Keterangan

1. Pada SKRIPSI” sebaiknya dihilangkancover depan tulisan “EDISI Tidak dilakukan revisi sesuai dengan saran dan masukan 2. Tata bahasa dan penulisan masih

banyak terdapat kesalahan

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

3. Font mind-map terlalu kecil dan sulit untuk dibaca

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

4.

Mengganti istilah siswa menjadi

peserta didik karena disusun

berdasarkan Kurikulum 2013

Tidak dilakukan revisi sesuai dengan saran dan masukan

5. Memberikan kunci jawaban Uji

Kompetensi

Tidak dilakukan revisi sesuai dengan saran dan masukan

Tulisan “EDISI SKRIPSI” tidak dihilangkan karena produk buku merupakan

edisi khusus untuk Tugas Akhir Skripsi, diharapkan produk ini dikembangkan lebih

lanjut. Selain itu peer reviewer memberikan saran dan masukan mengenai tata

bahasa yang digunakan masih banyak terdapat kesalahan, seperti kesalahan dalam

menuliskan tanda baca pada akhir kalimat, penulisan imbuhan, kata serapan yang

tidak dicetak miring, kata-kata yang tidak sesuai dengan KBBI, dan penulisan daftar

pustaka yang tidak sesuai dengan buku panduan penulisan skripsi. Masukan

tersebut kemudian dijadikan bahan untuk memperbaiki dan merevisi produk.

Ukuran font pada mind map terlalu kecil dikarenakan software yang

digunakan untuk membuat mind map mengatur secara otomatis proporsi ukuran

lembar kerja dengan ukuran font. Semakin banyak tulisan maka ukuran font pada

(57)

39

lembar kerja akan semakin besar, sehingga perbesaran font yang dilakukan tidak

memberikan pengaruh keterbacaan font pada mind map. Selain itu peer reviewer

juga memberikan saran untuk mengganti istilah siswa menjadi peserta didik. Saran

ini tidak dilakukan revisi karena istilah siswa lebih familiar dan mudah dimengerti.

Saran dan masukan berikutnya adalah untuk menyajikan kunci jawaban dari uji

kompetensi dan soal latihan, hal ini tidak dilakukan karena keterbatasan waktu

pengembangan.

Saran dan masukan dari ahli materi dan ahli media yang juga sebagai dosen

[image:57.595.117.512.344.538.2]

pembimbingdapat dilihat dalam Tabel 9.

Tabel 9. Saran dan Masukan dari Ahli Materi dan Ahli Media

No Masukan dan Saran Keterangan

1. Terdapat kesalahan konsep materi yang ditulis

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

2. Istilah kimia yang digunakan tidak tepat dan perlu diganti

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

3. Materi terlalu bertele-tele sehingga beberapa materi harus dihilangkan

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

4. Banyak penulisan dan tata bahasa yang masih salah

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

5. Cover kurang mengilustrasikan ikatan kimia

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

6. Pemilihan warna font yang kurang tepat, sehingga tidak terlihat

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

Terdapat istilah kimia yang digunakan tidak tepat seperti penggunaan afinitas

elektron paling negatif dan paling positif, seharusnya ditulis dengan afinitas

elektron tinggi dan afinitas elektron rendah. Materi yang ditulis terlalu banyak dan

tidak padat, sehingga produk pengembangan ini menghilangkan materi ikatan

logam dan gaya antarmolekul. Cover yang semula menggunakan bentuk molekul

space and filling akhirnya diganti dengan molymod yang menggambarkan ikatan

(58)

40

produk, yang selanjutnya produk tersebut dinilaikan ke reviewer. Saran dan

masukan dari reviewer,yaitu 5 guru kimia SMA/MA dari sekolah yang berbeda di

[image:58.595.118.513.171.453.2]

wilayah Kabupaten Bantul dapat dilihat dalam Tabel 10.

Tabel 10. Saran dan Masukan dari Reviewer

No Masukan dan Saran Keterangan

1. Terdapat pemilihan warna dalam layout buku membuat tulisan sulit terbaca

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

2. Redaksi penulisan materi dapat membuat siswa kebingungan

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

3. Ukuran footer terlalu besar sehingga mengganggu fokus pembaca

Tidak direvisi sesuai dengan saran dan masukan

4. Terdapat penggunaan istilah yang kurang tepat

Tidak direvisi sesuai dengan saran dan masukan

5. Penulisan pengarang buku tidak terlihat Tidak direvisi sesuai dengan saran dan masukan

6. Font pada mind map terlalu kecil, sehingga tidak terlihat

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

7. Mind map yang melengkung sebaiknya diganti dengan garis lurus

Tidak direvisi sesuai dengan saran dan masukan

8. Terdapat penulisan nomor yang kurang tepat

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

9. Kolom wawasan kurang mendukung

pembahasan

Telah direvisi sesuai dengan saran dan masukan

Penulisan materi yang tidak lugas membuat siswa kebingungan dalam

memahami buku. Selain itu terdapat redaksi kalimat yang bisa menimbulkan

miskonsepsi, sehingga masukan tersebut dijadikan bahan untuk merevisi produk.

Masukan dan saran untuk memperkecil ukuran footer tidak dilakukan, karena sudah

sesuai dan tidak mengganggu fokus siswa dalam membaca buku. Selain itu font

pengarang mengguanakan warna hitam dimaksudkan agar tulisan pengarang tidak

terlihat. Hal ini agar pembaca tidak terganggu dalam membaca judul buku. Adapun

saran dan masukan untuk mengganti istilah dot Lewis menjadi titik Lewis tidak

dilakukan, karena istilah titik Lewis berasal dari bahasa inggris yaitu dot. Untuk

(59)

41

digunakan istilah dot. Saran dan masukan selanjutnya adalah mengganti garis

lengkung mind map dengan garis lurus. Tujuan dari mind map adalah mengubah

peta konsep yang hanya garis lurus menjadi garis lengkung agar siswa timbul minat

baca, sehingga saran tersebut tidak dilakukan.

b. Data Kualitas Produk

Data kualitas produk diperoleh melalui penilaian 5 orang reviewer dari

SMAN 1 Piyungan, SMAN 1 Banguntapan, SMAN 2 Banguntapan, SMAN 1

Bantul dan SMAN 1 Imogiri. Hasil penilaian dari 5 orang reviewer dapat dilihat

[image:59.595.115.532.335.578.2]

pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Penilaian Reviewer Setiap Aspek

Aspek Penilaian Jumlah Butir Indikator Penilaian Skor Maksimal Hasil Skor

Rata-Rata Rentang Skor

Kriteria Penilaian

1 5 25 21,60 �̅ > , SB

2 6 30 25,00 , < �̅ ≤ , B

3 4 20 17,00 �̅ > , SB

4 7 35 28,40 , < �̅ ≤ , B

5 5 25 20,20 , < �̅ ≤ , B

Jumlah 135 112,2 �̅ > , SB

Keterangan aspek penilaian: Aspek 1 : Aspek Materi Aspek 2 : Aspek Penyajian Aspek 3 : Aspek Bahasa Aspek 4 : Aspek Grafika Aspek 5 : Aspek Mind Map

Persentase keidealan setiap aspek penilaian diperoleh dari perbandingan antara skor

rata-rata yang diperoleh setiap aspek dengan skor maksimal dikali seratus persen.

Perhitungan secara rinci dapat dilihat di Lampiran 12. Grafik persentase keidealan

(60)

42

Gambar 8. Persentase Penilaian Setiap Aspek

Berdasarkan grafik diperoleh bahwa persentase keidealan aspek penilaian

tertinggi yaitu aspek materi, sedangkan aspek penilaian terendah adalah aspek mind

map. Selain itu pada Tabel 11 dapat diketahui skor rata-rata seluruh aspek penilaian

adalah 112,2. Skor tersebut berada pada rentang skor lebih dari 110,4, sehingga

dapat disimpulkan kualitas produk buku yang dihasilkan adalah Sangat Baik(SB). Berikut merupakan pembahasan setiap aspek penilaian dan kualitas produk secara

keseluruhan.

1) Aspek Materi

Aspek kelayakan materi terdiri dari 5 butir indikator penilaian. Aspek materi

digunakan untuk mengetahui kelayakan materi pada produk. Skor rata-rata hasil

penilaian produk pada aspek kelayakan materi dapat dilihat dalam Tabel 12.

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa indikator kesesuaian materi

dengan k

Gambar

gambar. Adapun contoh mind map dapat dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1. Kompetensi Inti yang Memuat Materi Ikatan Kimia
Tabel 2. Kompetensi Dasar yang Memuat Materi Ikatan Kimia
Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian pengembangan ini untuk mengembangkan game Chem Crossword berbasis flash sebagai media belajar mandiri kimia pokok bahasan struktur atom bagi peserta didik Kelas

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sumber belajar mandiri dalam bentuk buku pengayaan kimia SMA/MA kelas XII semester 2 materi senyawa benzena dan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan buku Pop up Amazing Chems materi koloid sebagai sumber belajar mandiri peserta didik kimia kelas XI SMA/MA. Model pengembangan

Produk penelitian pengembangan ini berupa Shining Chemistry Book, yaitu buku teks kimia SMA/MA kelas X semester genap dengan pendekatan kontekstual yang berisi

Tujuan angket ini adalah untuk me- ngetahui tanggapan guru terkait kesesuaian isi, konstruksi, dan keterbacaan e-book interaktif berbasis representasi kimia pada materi ikatan

Sumber belajar novel kimia pada Materi Pokok Hidrokarbon untuk SMA/MA yang telah dikembangkan dapat diperbanyak agar dapat digunakan oleh guru kimia SMA/MA dan peserta

Sasaran yang ingin dituju dari penelitian adalah mengembangkan outline untuk pendekatan pembelajaran baru pada konsep ikatan kimia agar dapat meningkatkan pemahaman siswa

Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual Untuk Pembelajaran Kimia Materi Makromolekul Sebagai Sumber Belajar Mandiri Peserta Didik Kelas XII SMA/MA.. Universitas Negeri