Oleh :
Dessy K. Simorangkir NIM 409210006 Program Studi Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Sktipsi
Nama Nim
Program Studi Jumsan
FMIPA UNIMED Dekan,
:Uji Fitokimia Estrak Daun Ranti Hitam
(Solanum blumei ~ees ex Blumei) yang
Berpotensi Sebagai Anti Bakteri
: Dessy K Simorangkir
: 409210006
: Kirnia : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Sla:ipsi
Dra. Mumiaty Simorangkir. M.S NIP. 19590504 198403 2 001
Mengetahui :
Jurusan Kimia Ketua,
On •.• Jamal m P u rba, \.l.Si N IP. I%-' 1207199103 1002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan anugerah-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada
penulis, sehingga penelitian dan penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Adapun judul penelitian yang penulis teliti adalah “Uji Fitokimia Ekstrak
Daun Ranti (Solanum blumei Nees ex Blumei) yang Berpotensi Sebagai Anti
Bakteri”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan
skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, mulai dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai
penyusunan skripsi, antara lain: Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.S, sebagai
dosen pembimbing skripsi yang penuh dengan kesabaran memberikan bimbingan
dan motivasi serta kepada Ibu Dra. Ani sutiani, M.si; Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si
dan Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si selaku dosen-dosen penguji yang telah
banyak memberikan saran dan masukan yang sangat mendukung dalam penelitian
penulis. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. S.
Tarigan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan
memberikan masukan-masukan kepada penulis serta kepada bang Riadi dan bang
Nizam yang telah banyak membantu dalam penyediaan alat dan bahan yang
penulis butuhkan selama penelitian. Secara khusus penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada Ibunda T. Nainggolan dan Ayahanda Alm. T. Simorangkir
serta kakak dan abang (Kak Andre, Bang Hotang, Kak Dewi dan keluarga, Bang
Nando dan keluarga, Kak Nanda dan keluarga serta Bang Remon dan keluarga)
yang dengan setia selalu mendoakan, memberikan semangat, dukungan dan
motivasi kepada penulis.
Buat teman teman saya selama masa perkuliahan Ingreat Richni Ginting,
Agam Sitompul, Vici Situmeang, Gorat Viktor Sibueya, dan seluruh mahasiswa/i
v
kalian telah memberi banyak arti dalam masa perkuliahan penulis. Buat partner
penelitianku Maridina Sitepu yang telah banyak memberikan motivasi dan
bantuan selama penelitian. Teristimewa buat Defrianto H. Sitinjak yang selalu
setia mendukung, memberikan semangat, membantu dan mendoakan penulis
mulai dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, terlebih kepada peneliti berikutnya dalam melakukan
pengembangan penelitian secara ilmiah. Akhir kata penulis mengucapkan terima
kasih.
Medan, 23 Agustus 2013
UJI FITOKIMIA ESTRAK DAUN RANTI HITAM (Solanum blumeiNees ex Blumei) YANG BERPOTENSI SEBAGAI
ANTIBAKTERI
Dessy K. Simorangkir (NIM 409210006)
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembaran Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Rumusan Masalah 3
1.3. Tujuan Penelitian 3
1.4. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1. Kimia Organik Bahan Alam 4
2.2.Solanum blumei 5
2.2.1. Nama Umum 6
2.2.2. Sistematika Tumbuhan 6
2.2.3. Morfologi Tumbuhan 7
2.2.4. Kandungan Kimia dan Manfaat Ranti (Solanum blumei) 7
2.3. Uji Fitokimia 8
2.4. Metabolit Sekunder Alkaloid 9
2.4.1. Senyawa Alkaloid 10
2.4.2. Senyawa Flavonoid 11
2.4.3. Senyawa Steroid 12
2.4.4. Senyawa Saponin 13
2.4.5. Senyawa Tanin 13
2.5. Ekstraksi Metabolit Sekunder 14
2.6. KLT ( Kromatografi Lapis Tipis) 15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 17
3.2. Alat dan Bahan Penelitian 17
3.2.1. Alat 17
3.2.2. Bahan 17
3.3.1. Preparasi Sampel 18
3.3.2. Pembuatan Pereaksi 18
3.3.3. Ekstraksi Daun Ranti 19
3.3.4. Uji Fitokimia Ekstrak 19
3.4. Diagram Alir Penelitian 22
3.4.1. Preparasi Sampel 22
3.4.2. Ekstraksi 23
3.4.3. Uji Fitokimia Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponin dan Steroid 24 3.4.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27
4.1. Hasil Penelitian 27
4.1.1. Preparasi Sampel 27
4.1.2. Ekstraksi Daun Ranti 27
4.1.3. Uji Fitokimia 28
4.1.4. Identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 29
4.1.4.1. Identifikasi Alkaloid 29
4.1.4.2. Identifikasi Flavonoid 31
4.1.4.3. Identifikasi Tanin 33
4.1.4.4. Identifikasi Saponin 34
4.1.4.5. Identifikasi Steroid 36
4.2. Pembahasan 38
4.2.1. Uji Fitokimia 38
4.2.1.1. Identifikasi Alkaloid 39
4.2.1.2. Identifikasi Flavonoid 41
4.2.1.3. Identifikasi Steroid 42
4.2.1.4. Identifikasi Tanin 43
4.2.1.5. Identifikasi Saponin 44
4.2.2. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) 45
4.2.2.1. Identifikasi Alkaloid 46
4.2.2.2. Identifikasi Flavonoid 47
4.2.2.3. Identifikasi Tanin 47
4.2.2.4. Identifikasi Saponin 48
4.2.2.5. Identifikasi Steroid 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50
5.1. Kesimpulan 50
5.2. Saran 51
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Warna Ekstrak dari Masing-masing Pelarut 27 Tabel 4.2. Uji Fitokimia pada Masing-masing Ekstrak 28 Tabel 4.3. Hasil Identifikasi alkaloid dengan KLT 31 Tabel 4.4. Hasil Identifikasi Flavonoid dengan KLT 33 Tabel 4.5. Hasil Identifikasi Tanin dengan KLT 34 Tabel 4.6. Hasil Identifikasi Saponin dengan KLT 36 Tabel 4.7. Hasil Identifikasi Steroid dengan KLT 38 Tabel 4.8. Nilai Rf Masing-masing Ekstrak Pelarut
yang Diduga Alkaloid, Flavonoid, Tanin,
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tumbuhan Ranti Hitam (Solanum blumei). 5
Gambar 2.2. Struktur Piridin 10
Gambar 2.3. Struktur senyawa flavonoid 11
Gambar 2.4. Struktur inti senyawa steroid 12
Gambar 2.5. Sapogenin Triterpenoida 13
Gambar 2.6. Struktur inti Tanin 14
Gambar 4.1. Identifikasi alkaloid ekstrak etanol dan ekstrak etil
asetat 30
Gambar 4.2. Identifikasi Flavonoid ekstrak etanol dan ekstrak etil
asetat 32
Gambar 4.3. Identifikasi Tanin ekstrak etanol 33 Gambar 4.4. Identifikasi Saponin ekstrak etanol 35 Gambar 4.5. Identifikasi steroid ekstrakn-heksan dan etil asetat 37 Gambar 4.6. Reaksi alkaloid dengan pereaksi mayer 39 Gambar 4.7. Reaksi alkaloid dengan pereaksi wagner 40
Gambar 4.8. Reaksi hidrolisis bismuth 41
Gambar 4.9. Reaksi alkaloid dengan pereaksi dragendorff 41
Gambar 4.10. Reaksi uji Flavonoid 42
Gambar 4.11. Reaksi uji Steroid 43
Gambar 4.12. Reaksi uji Tanin 44
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Rendemen Ekstrak Setelah Evaporasi 55
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai obat atau bahan baku obat. Di dunia terdapat 119 senyawa
yang digunakan sebagai obat yang berasal dari 90 species tumbuhan, dimana 77%
ditemukan sebagai hasil penelitian tumbuhan yang didasarkan pemakaiannya
secara tradisional (etnomedikal). Tumbuhan umumnya mengandung senyawa aktif
dalam bentuk metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, steroid, triterpenoid,
kumarin dan lain-lain. Metabolit sekunder tanaman ini merupakan sumber
potensial tanaman obat yang dapat diekstraksi dengan pelarut berdasarkan tingkat
kepolarannya. Dalam beberapa tahun terakhir penelitian meningkat ke arah obat
tradisional, mencari petunjuk untuk mengembangkan obat-obat baru yang lebih
baik melawan infeksi mikroba. (Tizard,2000).
Pendekatan skrining fitokimia meliputi analisis kualitatif kandungan
kimia dalam suatu tumbuhan atau bagian tumbuhan seperti akar, batang, daun,
bunga, daun, biji, terutama kandungan metabolit sekunder bioaktif yang
dikandung oleh tumbuhan tersebut, yaitu seperti alkaloid, antrakinon, flavonoid,
glikosida jantung, kumarin, saponin (steroid), tanin (polifenolat), minyak atsiri
(terpenoid), iridoid, dan sebagainya. Adapun tujuan utama dari pendekatan
skrining fitokimia adalah untuk mengidentifikasi tumbuhan dan untuk
mendapatkan kandungan bioaktif atau kandungan yang berguna untuk
pengobatan.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari antibakteri alami dari
berbagai tanaman obat. Hasil penelitian Pratiwi (2008) bahwa tepung daun jarak
dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen. Hasil penelitian Wiryawan,
Suharti, dan Bintang (2005), bahwa ekstrak bawang Putih dapat menghambat
2
Sinambela dan Simorangkir (2013) melaporkan hasil uji fitokimia ekstrak
pelarut melalui proses refluks daun Leweh mentar (Solanum nigrum L) yang
diperoleh dari daerah Karo, pada ekstrak etil asetat terdapat flavonoid, ekstrak
metanol terdapat flavonoid dan saponin dan pada ekstrak etanol terdapat
flavonoid, saponin dan alkaloid. Hasil penelitian imunostimulan Pasaribu dan
Simorangkir (2013) ini hampir sama dengan penelitian Haniffa (2011) yang
menunjukkan bahwa pada ekstrak metanol terdapat flavonoid dan saponin dan
pada ekstrak etanol terdapat flavonoid, saponin dan alkaloid dari daun Solanum
nigrum.
Salah satu tanaman obat yang banyak dijumpai di daerah Karo dan Dairi
adalah ranti hitam (Solanum blumei Nees ex Blumei). Solanum blumei Nees ex
Blumei banyak digunakan oleh masyarakat daerah Karo dan Dairi sebagai
tanaman obat, antara lain obat sakit pinggang, telinga berair, demam, dan obat
sakit perut (langgum = bahasa Karo). Masyarakat karo mengolah tanaman ini
secara tradisional yaitu dengan cara merebus daun dan daun dari Ranti itu
kemudian meminum air rebusan Ranti tersebut. Ranti hitam (Solanum blumei
Nees ex Blumei) adalah tanaman yang termasuk family Solanacae.Salah satu
tanaman yang termasuk satu family dengan Solanum blumei Nees ex Blumei
adalah Solanum nigrum L. Hasil penelitian Sridhar, Josthna, dan Naidu (2011),
ekstrak Solanum nigrum L mempunyai aktivitas antibakteri terhadap Bacillus
subtilis, Staphyloceus aerus, E.coli. Hasil uji secara in vitro oleh Parameswari,
Sudheer, dan Kishori (2012), ekstrak etanol dan ekstrak methanol Solanum
nigrum L menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap strain bakteri Bacillus
subtilis, Escheritia coli, Klebsiellapneumonia dan Pseudomonas
aeruginosa.Tetapi belum ada dilakukan penelitian aktivitas antibakteri terhadap
ekstrak Solanum blumeiNees ex Blumei. Berdasarkan hal diatas, peneliti tertarik
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1 Kandungan metabolit sekunder apa sajakah yang terdapat pada setiap
variasi ekstrak pelarut (non polar-polar) daun Ranti hitam (Solanum
blumei Nees ex Blumei) tersebut yang diduga berpotensi sebagai anti
bakteri ?
2 Berapakah jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid, steroid, saponin dan
tanin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non polar-polar)
daun ranti hitam?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Memperoleh data jenis metabolit sekunder yang terdapat pada
masing-masing fraksi ekstrak n-heksana (non polar), ekstrak etil asetat (semi
polar), ekstrak etanol (polar) daun ranti hitam.
2. Untuk mengetahui jumlah bercak noda alkaloid, flavonoid, steroid,
saponin dan tanin yang terbentuk dalam setiap variasi ekstrak pelarut (non
polar-polar) daun ranti hitam.
1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat :
1 Memberikan informasi tentang metabolit sekunder yang terdapat pada
daun tanamanSolanum blumeiNees ex Blumei.
2 Penelitian lanjutan metabolit sekunder pada daun Solanum blumeiNees ex
Blumei.
3 Informasi cara mengekstraksi kimia bahan alam metabolit sekunder
tanaman obat.
4 Sebagai informasi ilmiah pada bidang kimia bahan alam dan pada bidang
farmasi dalam upaya pengembangan kandungan senyawa bioaktif dalam
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kandungan metabolit sekunder daun ranti hitam (Solanum blumeiNees
ex Blumei) yang diduga berpotensi sebagai antibakteri pada
masing-masing ekstrak pelarut yaitu pada ekstrak n-heksan positif steroid;
pada ekstrak etil asetat positif alkaloid, flavonoid dan steroid serta
pada ekstrak etanol positif alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin.
2. Identifikasi Alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan steroid dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yaitu; (i). Satu bercak alkaloid pada
ekstrak etanol dengan nilai Rf sebesar 0,79; dan satu bercak alkaloid
dengan nilai Rf = 0,57 pada ekstrak etil asetat menggunakan klorofom
: metanol (9,5 : 0,5); (ii). Satu bercak flavonoid dengan nilai Rf = 0,55
pada ekstrak etanol; dan dua bercak flavonoid pada ekstrak etil asetat
dengan nilai Rf = 0,25 dan 0,79 menggunakan eluen n-butanol-asam
asetat-air (4 : 1 : 5); (iii). Satu bercak tanin pada ekstrak etanol dengan
nilai Rf = 0,79 menggunakan eluen butanol-asam asetat-air (14 : 1 : 5);
(iv). Satu bercak saponin pada ekstrak etanol dengan nilai Rf = 0,62
menggunakan eluen klorofom : metanol (9,5 : 0,5); (v). Satu bercak
steroid pada ekstrak n-heksan dengan nilai Rf = 0,48; dan satu bercak
steroid dengan nilai Rf = 0,84 pada ekstrak etil asetat menggunakan
5.2. Saran
Untuk meningkatkan kualitas penelitian selanjutnya maka penulis
menyarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui struktur molekul
senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, tanin ataupun saponin pada daun
Ranti hitam (Solanum blumeiNees ex Blumei).
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut uji bioaktif antibakteri ekstrak
metabolit daun Ranti hitam (Solanum blumeiNees ex Blumei).
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut kandungan metabolit dan uji
biologisnya dari batang, biji bahkan sampai akarnya sehingga dapat
lebih dimanfaatkan.
4. Untuk peneliti selanjutnya, sebelum melakukan penelitan sebaiknya
terlebih dahulu mencari informasi atau kajian pustaka yang benar
tentang senyawa yang akan diteliti dengan metode penelitian yang
52
DAFTAR PUSTAKA
Anonim (1), (2013), Ranti, http://id.wikipedia.org/wiki/Ranti, diakses tanggal 24/03/2013.
Anonim (2), (2013), Ranti Solanum nigrum L., http://www.plantamor.com/index.php?plant=1168, diakses tanggal 23/03/2013.
Brands, S.J. 1989-present.The Taxonomicon. Universal Taxonomic Services, Zwaag, The Netherlands. Accessed January 10, 2012.
Firdaus, (2011), Teknik Dalam Laboratorium Kimia Organik, Laporan Hibah Penulisan Buku Ajar, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanudduin.
Gunawan, D. dan Mulyani, S. (2004). Ilmu Obat Alam (Farmakognosi). Jilid Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.
Haniffa, M.A., (2011), Evaluation of Immunostimulant Potential of Solanum nigrum L. Using Fish, Etroplus suratensis challenged with Aphanomyces invadens, International Journal of Pharma and Bio sciences, Vol.2 issue 1, ISSN 0975-6299.
Harborne, J. B., (1996),Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa
Tumbuhan,Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwang
Soediro, ITB, Bandung.
Hernani dan Rahmawati N., (2009), Aspek Pengeringan dalam Mempertahankan
Kandungan Metabolit Sekunder pada Tanaman Obat, Perkembangan
Teknologi TRO 21 (2) Desemberi 2009 Hlm. 33-39 ISSN 1829-6289.
IW.G Gunawan. 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Terpenoid yang Aktif Antibakteri pada Herba Meniran (Phyllanthus niruri Linn). ISSN 1907-9850
Johan, (2005), Info Nutrisi : Leunca Sebagai Obat Tradisional & Anti Infeksi, http://health.dir.groups.yahoo.com/group/dokter_umum/message/10653, diakses 24/04/2005.
Kabayan, M., (2009), Leunca bisa jinakkan kanker, http://www.kasundaan.org/id/index.php?option=com_content&view=arti cle&id=114:leunca-kanker&catid=64:herbal&Itemid=97, diakses tanggal 23/04/2012.
Lenny, S., (2006), Senyawa Flavonoida, Fenil Propanoida dan Alkaloida, Kary Ilmiah, FMIPA, USU, Medan
Lenny, S., (2006), Senyawa Terpenoida dan Steroida, Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sebagai Antibakteri Secara In Vitro, Skripsi Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang.
Markham, K.R., (1988), Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung.
Marliana, E., (2007), Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dari Batang Spatholobus ferrugineus (Zoll & Moritzi) Benth yang Berfungsi Sebagai
Antioksidan, Jurnal Penelitian Kimia FMIPA Universitas Mulawarman
Volume 1, No.1.
Patmawijaya, K., (1995), Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Penerbit ITB, Bandung.
Rachman, A.N. dan R.M. Siagian., (1976). Dimensi Serat Jenis Kayu Indonesia, Bagian III. Laporan No. 75. Bogor: Lembaga Penelitian Hasil Hutan.
Parameswari, Sudher dan Kishori. In Vitro Antibacterial Activity in The Extracts of Solanum Nigrum. Indian Streams Research Journal, Volume 2, Issue. 7, aug 2012, ISSN: 2230-7850.
Pasaribu, M Ali dan Simorangkir, Murniaty (2013), Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ranti (Solanum nigrum L) Lokal terhadap Imunoglobin Mencit Sebagai Alternatif Bahan Imunostimulan Alami, Skripsi, Jurusan kimia, FMIPA, Universitas Negri medan.
Poedjiadi, A. dan F. M. T. Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.
Pratiwi, Sutanti Ika. 2008. Aktivitas Antibakteri Tepung Daun Jarak (Jatropha
curcas L) Pada Berbagai Bakteri Saluran Pencernaan Ayam Broiler
Secara In Vitro. IPB : Bogor
Prima I, Raditya, (2012), CRC Farmasi UGM-Leunca (Solanum nigrum L.) http://www.ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2339, diakses tanggal 24/03/2012.
Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung: ITB.
Sastrohamidjojo, H., (1996), Sintesis Bahan Alam, Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Sinambela, Astuti dan Simorangkir, Murniaty, Uji Fitokimia Ekstrak Daun Ranti (Solanum nigrum L) Lokal yang Berpotensi Sebagai Imunostimulan Alami, Skripsi, Jurusan kimia, FMIPA, Universitas Negri medan.
54
Sriwahyuni, Ika. 2010. Uji Fitokimia Ekstrak Tanaman Anting – Anting dengan Variasi Pelarut dan Uji toksisitas
Tizard., K. Mayer dan M. Haake. 2000. Senyawa Obat. Ed. ke-2. Terjemahan:J. R. Wattimera dan Subino. Penerbit UGM Press. Yogyakarta.
Tobing, D.R.N., (2011), Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Daun
Meniran (Phyllanthus niruri L.), Skripsi, Jurusan Kimia, UNMED,
Medan.
Yang.,(2002), Potensi bahan alam sebagai Obat. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Yulias, N., (2009), Aktivitas MukolitikIn VitroEkstrak Etanol Daun Sirih Merah
(Piper Crocotum Ruiz Dan Pav.) Pada Mukosa Usus Sapi Dan
Identifikasi Kandungan Kimianya, Jurnal Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim, Semarang.