KAT A PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M .Si selaku rektor UNIM ED
2. Drs. Nasrun Nasution, M S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Prof. Dr. Yusnadi, M .S selaku Pembantu Dekan I., dan Drs. Aman Simare-mare selaku Pembantu Dekan II.
4. Drs. Khairul Anwar, M .Pd. Selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu pendidikan Unimed, dan Drs. Ramli Sitorus, M .Ed Selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu pendidikan.
5. Bapak Wesly Silalahi, M Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Aman Simaremare, M S Bapak Drs. Demu Sikaro-karo, M .Pd dan Ibu Dra. Risma Sitohang, M .Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi. 7. Ibu Rosliana Sitompul, M .Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan.
9. Terima kasih kepada Kepala Sekolah SD Negeri 117503 Padang M ahondang, Bapak Ramli Ritonga, S.Pd, wali kelas Ibu Farida Hanum H dan para guru SD Negeri 117503 Padang M ahondang yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Teristimewa kepada yang tercinta Ayahanda Alm. Amirlan Pasaribu, dan Ibunda yang tersayang M asrina Br. M unthe yang telah begitu banyak memberikan kasih sayang, do’a, dorongan, motivasi, semangat serta dukungan moral dan material kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIM ED. Serta kepada abanganda Alamsyah, M arzuki, S.Pd Idris M ulia Doli, ST, kakakanda tersayang Dizah, dan keponakan tersayang serta seluruh keluarga yang memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis.
11. Kepada teman–teman seperjuangan yang selalu memberi doa dan dukungan yaitu Nely, Tania, Ucy, Riska, Emi, Fatimah, Adek, Fitri, Rizky A dan Engga serta semua teman–teman sekelas A Ekstensi’08 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Kepada Nenek Kos Hj. Bedah Siregar dan teman-teman kos serta TiTaQiM oNo yang tersayang (Tina, Tary , M onik, dan Noura,) yang mendukung penulis dalam suka maupun duka.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.
M edan, Juni 2012
Penulis,
ABS TRAK
S AKINA NIM. 108313311. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada S iswa Kelas IV S DN 117503 Padang Mahondang Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan PPS D, Program S tudi PGS D. FIP-UNIMED Tahun 2012.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah Apakah menggunakan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada M ateri Pokok M asalah-M asalah Sosial di Lingkungan Setempat Kelas IV SDN 117503 Padang M ahondang Tahun Ajaran 2011/2012? Penelitian ini bertujuan untuk Untuk membuktikan hasil belajar IPS siswa dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) Pada M ateri Pokok M asalah-M asalah Sosial di Lingkungan Setempat Kelas IV SDN 117503 Padang M ahondang Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV sebanyak 36 orang siswa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur tindakan kelas ini ditempuh dalam 2 siklus. Langkah-langkah setiap pembelajaran terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Cara pengumpulan data menggunakan tes dan observasi yang dilakukan pada saat pretes, Siklus I, Siklus II. Sebagai tolak ukur keberhasilannya adalah apabila hasil belajar siswa meningkat, yaitu tingkat ketuntasan klasikal sebesar > 75. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 36 orang siswa.
Berdasarkan analisis data pada awal tindakan tingkat ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat diketahui dari 36 terdapat sebanyak 5 orang siswa 13,9% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 31 orang siswa (86,11%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 51,56. Pada siklus I sebanyak 19 orang siswa 52,78% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 17 orang siswa (47,22%) mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 66,11. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi sebanyak 33 orang siswa 91,67% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 3 orang siswa 8,33% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 85.56.
DAFTAR IS I
halaman
ABS TRAK ... i
KAT A PENGANTAR ... ii
DAFTAR IS I... iv
DAFTAR T AB EL... vi
DAFTAR GAMB AR ... vii
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi M asalah ... 4
1.3Pembatasan M asalah ... 5
1.4Rumusan M asalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian... 5
1.6M anfaat Penelitian... 5
BAB II T INJAUAN PUS TAKA ... 7
2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Hasil Belajar ... 7
2.1.1.1 Pengertian Belajar ... 7
2.1.1.2 Hakikat Hasil Belajar ... 8
2.1.2 M odel Pembelajaran Kooperatif ... 9
2.1.2.1 Pengertian M odel Pembelajaran... 9
2.1.2.2 Pengertian Pembelajaran M odel Kooperatif... 10
2.1.2.3 Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif... 12
2.1.2.4 Pembelajaran Think Pairs Share (TPS) ... 13
2.1.2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Think Pair Share (TPS)14 2.1.2.6 Kelebihan dan Kekurangan TPS ... 16
2.1.3 Pelajaran IPS di SD ... 17
2.1.3.2 Tujuan Pelajaran IPS di SD ... 18
2.1.4 M ateri Pokok Pelajaran ... 19
2.2 Kerangka Berpikir ... 24
2.3 Hipotesis Tindakan... 26
BAB III METODE PEN ELITIAN ... 27
3.1Jenis Penelitian ... 27
3.2Subjek dan Objek Penenilitan ... 27
3.3Lokasi dan Waktu Penelitian... 27
3.4Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 28
3.5Desain Penelian ... 28
3.6Prosedur Penelitian... 29
3.7Alat Pengumpul Data ... 33
3.8Teknik Analisis Data... 34
3.9Jadwal Peneitian ... 36
BAB IV HAS IL PENELIT IAN DAN PEMBAHAS AN ... 37
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 37
4.2 Temuan Penelitian ... 60
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 62
BAB V KES IMPULAN DAN S ARAN ... 64
5.1 Kesimpulan... 64
5.2 Saran ... 65
DAFTAR GAMB AR
Gambar 1 Kegiatan guru pada saat melakukan apersepsi ... 41
Gambar 2 Guru sedang menjeskan materi pelajaran ... 42
Gambar 3 Guru membentuk kelompok ... 43
Gambar 4 Guru membagikan lembar kerja ... 43
Gambar 5 Siswa memikirkan tugas yang diberikan guru ... 44
Gambar 6 Siswa aktif bertukar informasi ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1... 66
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2... 69
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1... 72
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2... 75
Lampiran 5 Soal Pretes... 79
Lampiran 6 Soal Siklus I ... 80
Lampiran 7 Soal Siklus II... 82
Lampiran 8 Kunci Jawaban Pretest ... 83
Lampiran 9 Kunci Jawaban Siklus I... 84
Lampiran 10 Kunci Jawaban Siklus II ... 85
Lampiran 11 Teknik Penskoran Tes Hasil Belajar Siswa ... 86
Lampiran 12 Hasil Jawaban Siswa Pada Saat Pretest ... 87
Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus I ... 88
Lampiran 14 Hasil Jawaban Siswa Siklus II ... 89
Lampiran 15 Lembar Observasi Kemampuan M engajar Guru Siklus I... 90
Lampiran 16 Lembar Observasi Kemampuan M engajar Guru Siklus II ... 91
Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 92
Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 93
Nama-nama siswa
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar
menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar individu itu berada. Pendidikan tidak
hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan
pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak
menjadi lebih dewasa.
Keberhasilan suatu pendidikan sangat terkait dengan kepribadian guru,
oleh karena itu dalam implementasinya guru dituntut memiliki kesabaran,
keuletan, dan sikap terbuka kepada siswa. Selain itu, guru juga diharapkan
memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih aktif
dan kreatif, memberikan dorongan belajar kepada siswa. Penggunaan metode
konvensional dianggap sudah tidak relevan untuk mencapai kompetensi belajar,
metode konvensional hanya dapat mengembangkan ranah kognitif saja, sedangkan
afektif dan psikomotor cenderung terabaikan.
Demikian halnya dengan pembelajaran IP S, IPS merupakan salah satu
mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. M elalui mata pelajaran
IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.oleh
belajar. Sebab keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dapat
mengaktifkan pemikirannya sehingga siswa terhindari dari perasaan jenuh dan
bosan dalam mengikuti pelajaran IPS.
Peranan guru dalam proses pembelajaran betujuan untuk memotivasi siswa
agar tumbuh keinginan untuk belajar. Oleh karenanya guru perlu merencanakan,
merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi setiap kegiatan
pembelajaran yang hendak dilakukan di kelas. Selain itu guru juga diharapkan
dapat melakukan pendekatan belajar, agar guru mengetahui letak
kesulitan-kesulitan yang dialami siswa sehingga hasil belajar siswa akan tercapai secara
optimal. Kurangnya pendekatan guru dengan siswa akan berdampak pada
rendahnya motivasi dan hubungan pendidikan antara guru dan siswa sehingga
berakibat pada kurang optimalnya pada hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil wawancara guru kelas IV SDN 117503 Padang
M ahondang, mengatakan selama ini telah diupayakan mengoptimalkan hasil
belajar siswa dalam pelajaran IPS, namun sampai saat ini hasil belajar IPS siswa
masih rendah. Faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa berkaitan
dengan motivasi dan minat belajar siswa yang rendah. M otivasi dan minat saling
berhubungan satu dengan yang lain dan memberikan pengaruh terhadap kegiatan
belajar mengajarnya. Siswa yang termotivasi tentunya akan memiliki perasaan
senang pada mata pelajaran IPS dan mengupayakan kegiatan belajarnya menjadi
kegiatan yang menyenangkan. Perasaan senang yang ada pada diri siswa
menjadikan kegiatan belajar menjadi terarah. Selain itu, salah satu penyebabnya
adalah metode yang diterapkan guru kurang relevan. Tidak jarang guru hanya
praktikum/percobaan, sehingga pemahaman IPS siswa masih rendah. Hal ini dapat
dilihat nilai rata ulangan pada tahun ajaran yang lalu hanya mencapai
rata-rata 60,23 sedangkan nilai ketuntasan yang diharapkan adalah 75%. Keadaan ini,
menunjukkan siswa belum belajar tuntas tentunya sangat berdampak pada
pencapaian tujuan pembelajaran.
Dilihat dari banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
siswa, guru diharapkan untuk mampu menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif dan efisien yaitu dengan menggunakan metode, media, dan pendekatan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa. Sehingga
akan tercipta proses belajar mengajar yang aktif dan menyenangkan. Khususnya
pada mata pelajaran IPS yang merupakan salah satu mata pelajaran yang menuntut
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Jika metode yang digunakan guru
bersifat monoton maka pelajaran IPS akan menjadi pelajaran yang membosankan.
Salah satu cara yang dapat digunakan guru agar mendapatkan hasil belajar
yang optimal dan tuntas adalah melalui penerapan model pembelajaran TPS
(Think-Pair-Share). TPS merupakan jenis teknik pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur TPS dimasukan
sebagai alternatif pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini
menghendaki siswa bekerja saling membantu di dalam kelompok kecil (4-6
anggota) dan lebih dicirikan oleh penghargaan kooperatif.
Penggunaan metode TPS dalam pembelajaran memiliki kelebihan yakni
TPS memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan
berpartisipasi kepada orang lain. Dan teknik ini sangat sesuai digunakan untuk
semua mata pelajaran dan semua tingkatan anak didik”.
Pembelajaran kooperatif TPS mengutamakan kerjasama antar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
TPS berarti guru mengubah peran guru dari peran yang berpusat pada guru ke
pengelolaan siswa dalam kelompok-kelompok kecil. M odel pembelajaran
kooperatif TPS dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang kompleks, dan
yang lebih penting lagi, dapat membantu guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antar manusia.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share (TPS ) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Masalah-Masalah Sosial di Lingkungan Setempat Kelas IV
SDN 117503 Padang Mahondang Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.2 Identifkasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
2. Rendanya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IP S.
3. Rendahnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IP S.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka
penelitian ini dibatasi pada: ” Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
pokok M asalah-M asalah Sosial di Lingkungan Setempat Kelas IV SDN 117503
Padang M ahondang Tahun Ajaran 2011/2012”.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
“Apakah menggunakan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada M ateri Pokok M asalah-M asalah Sosial di Lingkungan
Setempat Kelas IV SDN 117503 Padang M ahondang Tahun Ajaran 2011/2012?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah ”Untuk membuktikan hasil belajar IPS siswa
dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS) Pada M ateri Pokok
M asalah-M asalah Sosial di Lingkungan Setempat Kelas IV SDN 117503 Padang
M ahondang Tahun Ajaran 2011/2012”.
1. 6 Manfaat Penelitian
M anfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. M eningkatkan hasil belajar siswa sebagai produk pembelajaran yang
2. M eningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan model
pembelajaran kooperatif model TPS dalam mata pelajaran IPS khususnya
pada materi pokok masalah-masalah sosial dilingkungan setempat.
3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan hasil belajar
siswa di kelas IV, membina guru agar menggunakan model-model
pembelajaran kooperatif.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan pengetahuan
dan pengalaman dalam metodologi penelitian yang menggunakan
kooperatif TPS.
5. Sebagai perbandingan peneliti lain yang mengkaji masalah-masalah yang
BAB V
KES IMPULAN DAN S ARAN
5.1 Kesimpulan
Dari temuan dan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan
bahwa
1. Dari awal tindakan diperoleh gambaran bahwa hasil belajar siswa
tergolong rendah dimana terdapat sebanyak 5 orang siswa 13,9%
mendapat nilai tuntas dan sebanyak 31 orang siswa (86,11%) mendapat
nilai belum tuntas dengan rata-rata 51,11.
2. Pada siklus I sebanyak 19 orang siswa 52,78% mendapat nilai tuntas dan
sebanyak 17 orang siswa (47,22%) mendapat nilai belum tuntas dengan
rata-rata 66,11.
3. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi
sebanyak 33 orang siswa 91,67% mendapat nilai tuntas dan sebanyak 3
orang siswa 8,33% mendapat nilai belum tuntas dengan rata-rata 85.56.
4. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahw melalui pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada materi masalah-masalah sosial di
5.2 S aran
6. Siswa diharapkan agar lebih aktif dalam proses pembelajaran agar
diperoleh hasil belajar yang lebih baik.
7. Guru perlu menerapkan dan mengembangkan model pembelajaran
kooperatif model TPS dalam mata pelajaran IPS khususnya pada materi
pokok masalah-masalah sosial dilingkungan setempat.
8. Sekolah sebaiknya meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara membina
guru agar menggunakan model-model pembelajaran kooperatif khususnya
kooperatif TPS.
9. Dapat digunakan sebagai pengembangan dalam bidang metodologi
penelitian
10.Dapat dijadikan perbandingan peneliti lain yang mengkaji