• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 2 PANGARIBUAN KABUPATEN SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 2 PANGARIBUAN KABUPATEN SAMOSIR."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

>

ABSTRAK

Herbina Srilawati Sihotang, Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif diJn Konsep

Diri

Terlrlltlttp Basil Beltljar Fisiko Siswtl SMP Negeri 2 Pangtmm~n. Tesis: Program Pasca SarjanaUnlversltas Negert Medan. 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (I) Perbedaan basil be !ajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type ST AD dan Hasil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type struktural.

{:i)

Perbedaan Hasil belajar fis ika siswa yang memitiki konsep diri positif

dengan

basil belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri negative. (3) lnteraksi antara model pembelajaran kooperatif dan konsep diri terhadap basil belajar fisika

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VTII SMP Negeri 2

Pangururan

Kabupaten Samosir, beJjumlah 171 orang yang berasal dari 5 kelas.

Teknik penarikan sampel dilak:ukan dengan cluster random sampling. Jumlah sampel penelitian untuk model pembelajaran kooperatif ST AD terdiri dari 40 siswa dan 40 juga untuk model pembelajaran kooperatif Struktural. lnstrumen pengukuran untuk. mengukur basil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan yang terdiri dari 33 soal. Untuk menjaring data dari konsep diri digunakan angket yang diadaptasi dan dimodiftkasi dari bentuk pengukuran skala konsep diri anak: yang bersumber dari Piers dan Harris dengan 36 item pemyataan. Metode penelitian menggunak.an quasi eksperimen dengan desain penelitian factorial 2 x 2. Teknik analisis data menggunak:aii ANA VA dua jalur pada tataf signifikan

a

= 0,05

Tujuan penelitian menunjukkan bahwa:(l) basil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif STAD (X ==~2,90) lebih tinggi dari pada basil belajar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif struktural

(X

=22, 75), dengan Fhitung == 82,64 > Ftabe1 = 3,96, (2) basil belajar fisika

siswa yang memiliki konsep diri positif

(X

=26,31) lebih tinggi dari pada

basil

belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri negatif

(X

=20,95), dengan Fhilung ::: 4,92 > Ftabe1 = 3,96, (3) terdapat interak:si antara model pembelajaran kooperatif
(2)

ABSTRACT

HERB INA SRD.A W A TI SWOT ANG, The effect of CooperaiWe Leaming Model . t111d Self Ctmcepts on the student Achievement Physics at SMP Negeri 2 Pangururan.

Tbesls: Educational Tecnology graduate Program of UNIMED

2011.

This research was aimed to finding out: (I) the difference of achievement in physics studies

between

ST AD cooperative ltatiiing, (2) difference achievement in physics between student who positive self consept and negative self concept. (3) interaction between cooperative learning and self concepts on the student achievement in physics.

The population of this research was all w eight clases of SMP Negeri 2 Pangururan Kabupaten Samosir, which consisted

of

the five clases which had 171 student all together. These sample werw taken by using cluster random sampling method. The samplo of this research was 40 students taught by learning of ST AD cooperative learning and 40 students dono by learning of structural learning. The research instrument that used the measure the achievement was test multiple choise with 4 option with 33 question. To get of data self concept used quistonnaire of adaption and modification children self concepts measure scale form Piers and Harris with 36 questions. The research metod used quasi-experiment with factorial design 2 x 2. Tecnique of analyzing data used ANOV A of two directions at significant a = 0,05

The finding of the research showed that: ( 1) the student achievement in

physics that taught by ST AD cooperative learning

(X=

22.90) is higher than the

student achievement that taught by structural cooperatve learning

(X=

22.75}, w ith Fcoun1 = 82.64 > Ftable = 3.96, (2) the students achievement in physics with positive self concept

(X=

26,31) is higher than negative self concepts

(X=

20.95), w ith

Fc0un1

=

4,92

> ftable = 3.96, (3)be found interaction between cooperative learning and

the ability of self concepts on the student avievement in physics, with fcount =

21.1 9

>

Flable

=

3,96.

The multiple comparation by Scheffe teste also showed: (a) the student

achievement in physics that taught by ST AD cooperative learning is higher than the students achievement that taught by structural cooperative learning, (b) the student achievement in physics with positive self concept is higher than negative self concepts, (c) be found interaction between cooperative learning and the ability of self concepts on the students achievement in physics. that the students achievement

in

physics with positive self concepts is higher if used STAD cooperative learning, lilke

wisw

the student achievement in physics with negative self coneepts is higher if used
(3)

I

I.,

~

.

'

~ .

I

l

\

l

.

MILIK

PER~USTAKAAtij

373.

6Z3

r;:

-~~}

f\1

E_~

_)

~/I

PENGARUH

MODEL

PEMJ~,LA,JARAN

KOOPERATU,

DAN

KONSEP DIRI

TERHAIJAP

HASil, BELAJAR

SlSWA SMP NE',(;ERl2

PANGURURAN

SAMOSIR

z

?

m

; ,.

TESlS

5W.emenufii Salah Satu Syarat

• ;;,~ et~11':'"m""'n

(J'efar

;MiliJisu~r ff'en.dUfr.li;gn

'[ef<_rvYwgi

(j>en£ufi~'P'

P ROGRAM PASCASAR.JANA

UNIVERSITAS

NEGF:RI

MEDAN

(4)

-

z

TESIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN

KONSEP DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

SISWASMP NEGERI 2PANGURURAN

KABUPATENSAMOSIR

Disusun dan diajukan Oleh:

BERBINA SRILA WATI smOTANO

NIM • 081188230079

Telah Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal24 Pebruari 2011 dan Dinyatakan Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Teknologi Pendidikan

Medan, 24 Pebruari 2011

Menyetujui

Tim Pembimbing

~

Pembimbiag

n

~

P

f.

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.

~.195108201978031002

Dr.K~M.Pd.

~.196005311985031002
(5)

Persetujuan Penguji

Ujian Tesis Magister Pendidikan

No.

Nama

1. Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.

(Pembimbing

I)

~ .1951082 01978031002

2. Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd.

(Pembimbing

D)

~.196005311985031002

3. Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd

(Penguji

I)

~.194410301976031001

4. Dr. Ridwan

A.

Sani, M.Si.

(Penguji

D)

~.196401101988031017

S. Dr. Asih Menanti, MS.,S.Psi.

(Penguji Ill)

~.196006031985032002

Mahasna

Nama

NIM

Tanggal Ujian

...•...

/ ' . . "1.·,

~

'

DIJ\J

···\·.::

...•...

m

: Herbina Srilawati Sihotang

: 081188230079
(6)

KATAPENGANTAR

Bersyukur merupakan hal yang sangat patut penulis panjatkan kehadirat

Tuhan Y esus

Kristus

yang memberikan kesempatan, kekuatan dan kasih-Nya serta

pertolongan - Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Koooperatif dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar

Fisik:a Siswa SMP Negeri 2 Pangururan Kabupaten Samosir ini dengan baik.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Bapak

Prof.

Dr. Julaga Situmorang, M.Pd. dan Bapak

Dr.

Keysar Panjaitan.

M.Pd. selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak memberikan

pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini. Dalam menyelesaikan tesis

ini, penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak baik secara moril maupun

materil, karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, MPd. sebagai rektor Unimed dan para

pembantu rektor yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

perkuliahan di program Pascasarjana Unimed, Bapak Prof. Dr. Belferik

Manullang,M.Pd. sebagai Direktur Pascasarjana dan para asisten direktur yang telah

banyak memberikan bantuan administrasi di program Pascasarjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. Muhammad Badiran, M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Sabat

Siagian, M.Pd, sebagai Ketua dan Sekretaris Progran Studi Teknologi Pendidikan

Unimed, serta para ST AF Dosen

dan

Pegawai Progran Studi Teknologi Pendidikan

atas segala motivasi dan bantuannya selama penulis mengikuti perkuliahan sampai

(7)

Bapak

Prof.

Dr.

Muhammad Badiran, M.Pd, Ibu

Dr.

Asih Menanti, MS.,S.Psi. dan Bapak Dr. Ridwan Sani, M.Si. sebagai nara sumber yang telah banyak memberikan masukan demi kesempumaan tesis ini. Bapak S. Sitorus, S.Pd, Kepala sekolah SMP N 5 Pangururan tempat penulis bekerja yang memberikan kesempatan lrepada penulis untuk dapat melanjutkan studi dan Bapak D.H. Silalahi, S.Pd dan Bpk Paimin Sibatuara, S. Sos, Mantan dan Kepala sekolah SMP N 2 Pangururan tempat penulis mengadakan penelitian dan

guru-guru

IP A Fisika yang ada di SMP N 2 Pangururan yang membantu penulis dalam melaksanakan penelitian. Dan juga rekan-rekan mahawasiswa TP angkatan XIV yang banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
(8)

saya yang paling kecil Goldas Sihotang, trimakasih buat senyum dan wajahmu yang

imut

menambah semangat

Kepada bapak dan lbu Mertua Saya, R Turnip dan D. Sipakkar, trimakasih buat pengertian, dukungan moril, doa dan dana yang kalian berikan selama ini, Khususnya buat suami tercinta P. Turnip, yang selalu mendoakan, memberikan dukungan dan menemani penulis di saat suka dan duka, haus dan lapar, siang dan malam, semenjak memulai perlruliahan sampai penyelesaian tesis ini, teristimewa buat putri kecilku yang manis Pretty Roulina Turnip, yang telah memberikan warna bam dalam hidup penulis, kau adalab semangat dalam hidup.

Akhimya penulis mengucapkan terimakasih k:epada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini. Semoga basil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai sumbangan pengetahuan dan berguna bagi pendidikan dimasa sekarang dan yang akan datang.

Medan, Pebruari 20 I J Penulis

(9)

>

-

%.

Abstrak Abstrac DAFTARISI Kata Pengantar Daftarlsi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

BAB PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .•...•... B. ldentifikasi masalah ... . C. Pembatasan Masalah ... . D. Perumusan masalah ... .. E. Tujuan penelitian ... . F. Manfaat penelitian ... ..

II KAJIAN TEORITIS. KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN lllPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

I. Hakikat

Hasil

Bela jar Fisika ... .. a. Hakikat basil belajar ... ... . b. Hakikat Fisika ... .

II iii vi viii

ix

X I 7 8 9 9 10 II II 15 c. Hakikat basil belajar fisika . . . .. . . .. .. 1 8 2. Hakikat Konsep Diri ... 20

?

a. Konsep Diri positif... ... b. Konsep Diri negatif... ... 31 33 3. Hakikat Model Pembelajaran... 34 4. Hakikat Model pembelajaran Kooperatif... 40 4.l.Model Pembelajaran Kooperatif type ST AD . . ... 49 4.2.Model Pembelajaran kooperatiftype Struktural... 53 B. Penelitin Yang Relevan ... 57 C. Kerangka Berpikir

1. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang

diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan ST AD dan model Pembelajaran kooperatif dengan Pendekatan Struktural ... 58 2. Perbedaan

Basil

Belajar Fisika Siswa yang

memiliki Konsep Diri Positif dengan Siswa

(10)

3. lnteraksi Antara Model Pembelajaran kooperatif dengan konsep Diri Terbadap

Hasil

Bela jar

Fisika

Siswa. .•... ... ... ...

62

D. Pengajuan

Hipotesis...

65

BAB III METOOOLOOI PENELITIAN

A.

Tempat dan

Waktu penelitian

...•...

66

B.

PopuJasi

dan

Sampel penelitian ...

66

C. Metode Penelitian

...

67

D. J)esain

Penelitian...

68

E; Variabel

dan

Definisi Operasional Variabel

Penelitian...

69

F.

Prosedur

dan Pelaksanaan

Perlakuan... ...

71

G. Pengontrolan Perlakuan ... 74

H. Teknik Pengumpulan DatA dan Instrumen Penelitian....

77

1. Instrumen Tes

Hasil

Belajar Fisika Siswa... 78

2. lnstrumen fes konsep

oiri... ...

79

3. Instrumenn

Perlakuan

...

79

I. Uji Coba Intrumen Peoelitian ... ..

1.

Uji

Coba

Instrumen

basil

Belajar

fisika

siswa ... .

2.

Uji

Coba

Instrumeo

Konsep

Diri Siswa ... .. J.

Teknik Analisis Data ... .

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi

Data . .... .. . .. .. . .. .. . . . .. .. . .. . .. .. .. . .. .. . . ..

87

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 102

C.

Pengujian Hipotesis

.. . .. . . . .. .. . .. . . .. .. .. .. . . . .. .. .. .. . .. .

l 06

D.

Pembahasan

Hasil Penelitian

.. . .. . .. .. . . . .. .. .. . . .. .. . .. ..

112

E. Keterbatasan Penelitian . . . .. .. . . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . . . .. .. . . 120

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan B. Implikasi C. Saran

DAFTAR PUSATAKA

123 124 128

(11)

>

DAFfAR TABEL

TabeJ BaJamaD

1. Analisis materi pelajaran Fisika 17

2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 48

3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif STAD 52

4. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Struktural

55

5.

Perbedaari

Model Pembelajaran K oopperatifST~ dan Struktural 57

6. Data Populasi siswa SMP N 2 Panguran 66

7. Desain Penelitian 68

8. Tahapan Pembelajam Kooperatif STAD dan Struktural 73

9. Kisi-kisi lnstnnnen Tes Hasil Belajar Fisika 79

l 0. Kisi-kisi Instrumen Tes Konsep Diri 79

II . Deskripsi Data Hasil Belajar 87

12. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika Kooperatif ST AD 88

13. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika KooperatifStruk.tural 90

14. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dgn Konsep Diri positif 92

15. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dgn Konsep

Diri

Negatif 93

16. Deskripsi

Data

Hasil Belajar Fisika dengan Model Kooperatif ST AD

Dan Konsep Diri Positif

17. Deskripsi

Data Hasil

Belajar Fisika dengan Model Kooperatif ST AD

dan Konsep Diri Negatif

18. Deskripsi Data Hasil Bela jar Fisika dengan Model Kooperatif Struktural

Dan Konsep Diri Positif

19. Deskripsi Data Hasil Belajar Fisika dengan Model KooperatifStrulctural

Dan

Konsep Diri Negatif

20. Rangkuman Analisis Uji Normalitas

21. Rangk.uman Perhitungan Uji Homogenitas Model Pembelajaran

22. Rangkwnan Perhitungan Uji Homogenitas Konsep Diri

23. Rangkuman Perhitungan Uji Homogenitas Interaksi

24. Rangkuman Data

Hasil

Belajar Fisika

25 . Rangkuman Perbitungan ANA VA Faktorial 2 x 2 26. Rangkuman Uji Schefee

(12)

DAFfARGAMBAR

Gam bar Hal a man

L

Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperarif ST AD

89

2. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif Struktural

91

3.

Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Konsep

Diri

Positif

92

4.

Histogram Hasil Be1ajar Fisika Siswa dengan Konsep Diri Negatif

94

5.

Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif ST AD -dan

Konsep Diri Positif

96

6. Histogram Hasil Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif ST AD dan

Konsep Diri Negatif

98

7.

Histogram

Hasil

Belajar Fisika Siswa Model KooperatifStruktural

dan

Konsep Diri Positif

8.

Histogram

Hasil

Belajar Fisika Siswa Model Kooperatif Struktural dan

Konsep Diri Negatif

102

(13)

-

z

?

93

DAFTAR

LAMPIRAN

Lampiran

1. Instrumen dan Uji Coba Hasil Belajar Fisika

2. Instrumen dan Uji Coba Angket Konsep Diri

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

4.

Hasil

Angket

5.

Hasil Belajar Fisika

6.

Uji Normalitas

7.

Uji Homogenitas

8.

Uji Hipotesis

9.

Uji Lanjut

HaJaman

134

154

164

188

189

213

221

(14)

BABI

PENDAHULUAN

A. LA TAR BELAKANG MASALAH

Peningkatan kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) dapat berkompetisi di era gJobalisasi akan terus berlangsung. Perhatian terbadap pendidikan menengah pertama menjadi bagian penting bagi keberhasilan pendidikan. Peningkatan kual itas dan kuantitas sarana pendidikan diperlukan guna menjawab tantangan-tantangan perkembangan global. Peningkatan kuantitas dan kualitas pendidikan yang dilakukan pemerintah selama ini masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan-kekurangan.

Mutu Pendidikan di Indonesia diharapkan mampu mengikuti perkembangan zaman yang ada pada saat ini. Berbicara tentang mutu pendidikan tentunya tidak lepas dari komponen-komponen pendidikan itu sendiri yang meliputi pengelola, pengajar/pendidik, peserta didik:, orang tua, media, bahan, alat atau sarana dan p~a pendidikan itu sendiri.

(15)

kembangkan kreativitas dan keterampilan siswa untuk dapat memecahkan setiap

permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan nyata. Kegiatan utama dalam

sebuah sekolah adalah kegiatan pembelajaran yang merupakan faktor penentu

terhadap kualitas pendidikan. Proses pembelajaran yang baik akan menjadi

indikator keberhasilan dan peningkatan mutu pendidikan. Untuk mencapai

harapan ini, harus diciptakan sebuah sistem pembelajaran yang baik dengan

merujuk pada tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan pada

suatu lembaga pendidikan. Sistem pembelajaran yang diciptakan bukanlah hanya

sebagai suatu konsep, namun yang terpenting adalah bagaimana

pengimplementasian konsep tersebut secara nyata.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan berbegara saat ini tidak terlepas dari pengaruh

perubahan global, Perkembangan Ilmu Pengetahun dan Teknologi (IPTEK) serta

seni budaya. Perubahan yang terjadi secara terns menerus menuntut perbaikan

sistem pendidikan tennasuk perubahan kurikulum yang mewujudkan masyarakyat

yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan

perubahan-perubahan global.

Menyadari pentingnya peningkatan kualitas pendidikan yang

mempengaruhi sumber daya manusia, maka pemerintah mulai berusaha untuk

kualitas pembelajaran di sekolab. Karena diyakini dengan meningkatkan kualitas

pembelajaran secara langsung akan memberikan kontribusi pada peningkatan

kualitas pendidikan. Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang

akan mempengaruhi aspek pendidikan, peri kehidupan dan bermasyarakat diera

(16)

Hal ini merupakan persoalan bagi guru dalam rugas yang dilakukan dibidang

pendidikan. Kompetensi guru ditantang untuk selalu dibenahi dan hJrut menyertai

perkembangan pendidikan dalam dinamika zaman. Kompetensi guru bukan

sesuatu yang statis, tetapi dinamis sesuai dengan perk.embangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kurikulwn

seca.ra

berkelanjutan disempumakan untuk meningkatkan mum pendidikan dan berorientasi pada kemajuan sistem pendidikan nasional,

tampaknya belum dapat direalisasikan secara maksimal. Salah sam masalah yang

dihadapi dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah lemahnya proses

pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dilapangan, proses pembelajaran di

sekolah dewasa ini kurang meningkatkan kreativitas siswa. terutama dalam

pembelajaran Fisika. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode

konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran dikelas, sebingga

suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan basil belajar

adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran yang lebih baik. Kegiatan pembelajaran merupakan inti dari

kegiatan pendidikan itu sendiri yang tidak terlepas dari peranan guru.

Kemampuan guru menguasai teknologi pembelajaran unruk merencanakan,

merancang, melaksanakan, memanfaatkan, dan mengevaluasi serta melakukan

feedback menjadi faktor penting guna mencapai tujuan pembelajaran.

Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar, penggunaan

(17)

Penerapan model pembelajaran yang

tepat

menjadi pilihan bila

menginginkan pembelajaran menjadi efektif dan efiSien, agar siswa dapat belajar

dengan baik maka model pembelajaran dilakukan

secara

efektif dan efisien.

Dikatakan efektif bila model pembelajaran tersebut sesuai dengan yang

diharapkan atau dengan kata lain tujuan tercapai. Dikatakan efisien bila model

pembelajaran yang diterapkan relatif mengguilakan tenaga, usaba, biaya dan

waktu

yang digunakan

seminimal mungkin.

Dalam

hal

ini

guru

sebagai pendidik

dibarapkan dapat memanfaatkan dan melibatkan telematika dalam proses

pembelajaran. baik itu dalam mendesain silabus pembelajaran, rencana

pembelajaran bahkan model dan strategi pembelajaran. Begitu pula dengan siswa, diharapkan mampu mengimbangi serta memanfaatkan telematika dan

perkembangan media belajar ini dengan tujuan menambah khasanah pengetahuan,

ilmu serta dapat meningkatkan hasil belajar.

Dalam kenyataan dan fukta dilapangan menunju.kkan bahwa mata

pelajaran fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sukar untuk dimengerti,

dipahami dan disampaikan kepada siswa disamping mata pelajaran matematika.

Dapat dikatakan bahwa sedikit siswa yang merasa senang, berminat dan tertarik

akan pelajaran fisika. Selain itu, guru sebagai pengajar yang seharusnya terampil,

mahir dan berkompeten dalam menggunakan model dan strategi pembelajaran,

memanipulasi keadaan sehingga menyenangkan dan membangkitkan gairab

belajar

siswa

dalam pembelajaran sangat sedikit dijumpai. Oleh sebab itu mata pelajaran fisika dianggap dan dipandang oleh siswa sebagai mata pelajaran yang

sulit dipahami dan menjemukan.

Anggapan

dan pandangan seperti ini akhimya akan menimbulkan sikap negatif dan enggan untuk mempelajari fisika.
(18)

Kondisi seperti

ini

dapat dilihat melalui pengamatan sehari·hari. juga pengakuan guru dan siswa

Karena itu upaya pengembangan model pembelajaran perlu dicarikan

altematif lain yang mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap hakikat

Fisika. Dari basil nilai ulangan

dan

harlan

pun dapat disimpulkan bahwa fisika

masih memiliki nilai yang kurang maksimal atau memuaskan. Rendahnya basil

belajar fisika ini disebabkan oleh adanya kesulitan siswa dalam belajar fisika.

Kesulita siswa dalam belajar fisika ini dapat diamati secara jelas dan nyata ketika

siswa dianjurkan untuk menyelesaikan soal·soal yang berhubungan dengan

konsep fisika. lambang fisika. rumug.rumus fisika, perhitungan dan bilangan·

bilangan yang berkaitan dengan fisika.

Kesulitan siswa dalam memahami konsep fisika. Jambang fisika. rumug.

rumus fisika. perhitungan dan bilan gan ~ilangan

yang

berkaitan dengan fisika ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam menerapkan model

pembelajaran yang bervariasi dan efektif dalam menyampaikan informasi dari

suatu materi pelajaran. Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran fisika dengan

tepat. diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa

untuk belajar. Kreativitas guru sangat dibutuhkan untuk memilih model yang

cocok dengan bahan pelajaran dan kondisi yang sedang dihadapi. Kebanyakan

guru

mengajar hanya dengan menggunakan satu model pembelajaran untuk

berbagai kondisi kelas dan materi pelajaran. Guru j uga kurang mampu

menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang telah ada. bahkan guru

(19)

tepat dan efek:tit: sehlngga guru tidak Jagi memperbatikan perlunya perkembangan

pola pikir Jogis, kritis sistematis dan kreatif dalam belajar fisika.

SejaJan dengan

itu

dari beberapa basil penelitian yang telah dilakukan

menyarankan agar dilakukan penelitian Janjut untuk menerapkan model dan

strategi pembelajaran lain yang cocok untuk pembelajaran fisika di sekolah.

Diantarnya penelitian dari sihombing (2009) judul Pengarub model pembelajaran

dan gaya

berpikir

terhadap basil belajar fisika SMA Swasta Hangtuah belawan

dan Daulay (2009) deogan judul Pengaruh strategi pembelajaran dan Interpersonal

pribadi terhadap basil belajar fisika siswa SMP Negeri 1 medan.

Di sisi lain potensi yang dimiliki siswa seperti kemampuan untuk saling

berbagi pengetahuan dan mengemukakan pendapat masih sering luput dari

perbatian. Fak:tor psikologis dalam diri siswa untuk mampu bersosialisasi dengan

teman-temanya ketika proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi basil belajar

siswa. Kadang kala siswa merasa enggan dan takut dalam menyampaikan

pendapatnya kepada teman-temannya karena takut jika salah, takut jika

ditertawakan. dan masih banyak ketakutan lain yang dirasakan oleh siswa.

Biasanya hal ini terjadi dikarenakan siswa tidak memiliki konsep diri yang positif

dalam dirinya. Kemampuan siswa dalam bersosialisasi dengan ternan-ternan

sekelasnya ketika berlangsungnya proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

konsep diri yang dimiliki siswa tersebut.

Berdasarkan uraian · di atas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran

yang variatif dan mampu mengaktifkan seluruh siswa agar dapat bersosialisasi

dan berbagi pengetahuan dengan menciptakan masyarakat belajar (belajar dalam

(20)

kelompok-kelompok). Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu

model yang dapat diterapkan dalam rangka memberdayakan siswa sehingga

tercipta kelas yang produktif: membangkitkan kemampuan siswa untuk saling

berbagi, memberi dan menerima infonnas~ sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri dan mengambangkan potensi yang dimiliki siswa.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Agar pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang

telah d itetapkan, maka perlu diperhatikan model pembelajaran yang tepat daJam

mngka mencapai tujuan-tujuan dari basil belajar yang ingin dicapai. Oleh karena itu untuk menetapkan model yang paling tepat, perlu di identifikasi

pennasalahan-pennasalahan yang dihadapi agar dapat dicari jalan pemecahannya.

Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

beberapa masalah yang berhubungan dengan basil belajar siswa, antara lai n:

Apakah proses pembelajaran fisika di SMP sudah sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran fisika? Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi basil belajar fisika? Bagaimanakah cara penyampaian urutan materi pelajaran fisika yang

baik? Urutan kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang lebih tepat untuk

membantu proses belajar siswa? Apakah perbedaan model pembelajaran yang

diberikan berpengaruh terhadap basil belajar fisika siswa? Model Pembelajaran

yang bagaimanakah yang tepat digunakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran fisika? Apakab tujuan pembelajaran yang berbeda membutuhkan

(21)

siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

pendekatan yang berbeda? Apakah terdapat perbedaan basil belajar antara siswa

yang memiliki konsep diri positif dengan siswa yang memiliki konsep diri

negatif? Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dengan

konsep diri dalam mempengaruhi basil belajar flsika? Pendekatan yang

bagaimanakah yang lebih tepat digunakan dalam pembelajaran kooperaatif untuk

tingkat konsep diri siswa yang berbeda?

C. PEMBATASAN MASALAB

Identifikasi masalah yang telah disebutkan sebelumnya menwtjukkan

bahwa banyak permasalahan yang perlu dicari jalan pemecahannya sehubungan

dengan model pembelajaran yang sebaiknya digunakan dalam proses

pembelajaran fisika. Berkaitan dengan hal tersebut. maka penelitian ini membatasi

permasalahan pada ruang lingkup: (1) basil belajar fisika dibatasi pada ranah

kognitif dengan materi pelajara fJSika pada kelas Vlll Tahun Pelajaran 2009/2010

di SMP Negeri 2 Pangururan Kabupaten Samosir, (2) Model pembelajaran dalam

penelitian ini dibatasi dengan menggunakan model pembelajara kooperatif type

ST AD (Student Teams Achiement Divisions) dan model pembelajaran kooperatif type struktural. (3) Konsep diri siswa dikategorikan atas kategori konsep diri •

positif dan konsep diri negatif, (4) Materi pelajaran fisika didasarkan pada

kurikulum KTSP 2006 untuk mata pelajaran IPA Terpadu bidang Fisika pada

kelas

vm

semester genap pada materi getaran, gelombang dan bunyi.
(22)

D. PERUMUSAN MASALAB

MasaJah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah basil belajar fisika siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajara kooperatif type STAD (Student Teams Achiement Divisions) Jebib tinggi dati pada basil belajar fisika siswa yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif type struktural?

2. Apakah basil belajar fisik.a siswa yang memiliki konsep diri positif lebih

tinggi dari pada siswa yang memiliki konsep diri negatif?

3. Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan konsep

diri terhadap hasil belajar fisika

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasark.an Jatar belakang dan perumusan

masaJah

di atas. Mak.a

penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh aplikasi

model pembelajaran kooperatif dan konsep

diri

terbadap basil belajar fisik.a siswa.

Sedangk.an secara khusus penelitiao

ini

bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan basil belajar fisik.a siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif type ST AD dengan basil bela jar fisika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif type struktural.

2. Perbedaaan basil belajar fisika siswa yang memiliki konsep diri positif

dengan basil belajar fisika siswa yang memiljli konsep diri negatif.

3. Interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan konsep diri terhadap

(23)

F. MANFAAT PENELITIAN

Secara teoritis basil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya

yang berkaitan dengan model pembelajaran fisika dan konsep diri

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi guru fisika

sebagai model pembelajran altematif dalam menyampaikan materi pelajaran fisika

dan juga memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efisiensi aplikasi model pembelajaran kooperatif berdasarkan karakteristik konsep diri

siswa pada pembelajaran fisika siswa SMP.

(24)

•'

DAFfAR PUSTAKA

Anderson, 0. W. Dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning Teaching, and Assessing. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Arends, R.I. 200 I. Learning to Teach, Fifth Edition. New York : Graw-HiJI Arikunto, S. 1999. Prosedur penelitian suatu pendelcatan praktelc. Jakarta:

Rieneka cipta

Burns, R. B. 1993. Konsep, Diri, Teori, Pengu/curan, Perkembangan, Perila/cu (terjemahan). Jakarta: Arcan

Dahar,

R.W. 1989. Teori- teori be/ajar. Jakarta: Erlangga

Daulay ,J.P. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Interpersonal Pribadi terhadap Hasil Belajar Fisika SMP Negeri 1 Medan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed.

Davidson, N. 1990. Cooperative Learning in Mathematics. USA: University of Maryland.

Departemen Pendidikan Nasional.

2006.

Kurilculum Pendidikan SMP Silabus Fisilca. Jakarta: Dep. Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasionai. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi n mu Pengetohuan A/om. Jakarta: Dep. Pendidikan Nasional

Dick. W. Dan Carey, L. 1996. 1'h£ Systematic Design of lmtruction. Fourth Edition New York:

Harper

Collins College Publisher

Dick and Raiser. 1989. Planning Effective Imtruction, Engglewood Cliffs, NJ: Prentice Hall

Dimyati dan Mudjiono, 2002. Be/ajar don Pembelajaran. Jakarta: Rienaka Cipta. Djaali.2000. Psikologi Pendidilcan. Jakarta: PPS UNJ.

Djamarah, dkk. 1997. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta

Elisa.2009. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Be lajar terhadap basil belajar IPS (Study Empiris di SMP Negeri l Berastagi). Tesis. Medan. Program Pascasarjana

UNIMED

Medan.
(25)

••

Gagne, R. M. 1989. Kondisi Be/ajar dan Teori Pembelaj"aran. TeJjemahan

Munadit. Jakarta: Diryen

Dikti

Depdikbud

Gagite, Robert M., Leslie J. Brigss, and Walter W. Wagger (1992) Principle of lntructional Design. New Y otk.: Holt, Rinehart and Winston Inc.

Gaii,E.,Myers and Michele T., Myers. 1985. The Dinamic

Of

Human Communication. New Work: Me Graw-Hill Book Company.

Gunawan, A. W. 2003. Born to A Genius. Jakarta: G.ramedia Pustaka

Hamalik,

0.

1993. Mengajar Azas, Metode dan teknik. Bandung: Pustaka

Marti

ana

Harahap, N. Dkk. 1979. Teknik Hasi/ Be/ajar. Bandung: Mandar Jaya

Hartati,S. 2009. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Konsep Diri Tcrhadap HasiJ Belajar Sairis Biologi Siswa SMP Negeri 2 Potsea. Tesis. Medari: Progmm Pascasrujana UNIMED Medan.

Hilgrad, R.E dan Atkinson, R.E. 1996. Introduction to Psychology. New York: Harcourt, Barce College.

Hurlock, E. 1974. Personality Development, New York Me Graw Hill Book Company

Ibrahim, M. Dkk 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya

Joyce, B dan Weil, M. Models of Teaching. Englewood Cliffs, N.J.:Prentice Hall. Johnson, D. dan Johnson, R. 1991. Leading the Cooperaitve School. Edina, MN:

Interraction Book Company

Karso,

dkk. 1993. Materi Pokok Dasar-dasar Pendidikan MIPA PGSN 31/4,

Modul 1-6. Jakarta. Depdikbud.

Kemp, J, E, 1985. lntructiono/ Design Process, New York: Haeper and Row Publisher

Klausmeir,H.,J. 1985. Education Psicology. New Work: Harver & Row Publisher. Lie, A. 2004. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiaasarana Indonesia Manulang, B. Dkk, 2005. Pedoman Penulisan Thesis Pasca sarjano UNIMED.

Medan: Universitas Negeri Medan

(26)

••

Merit. M.D 1994. Instruction Design Theory. New Jersey: Educational

Technology Publications.

Mulyadi, 2005. Psilrologi Be/ajar. Yokyakarta; Andi Offset

MustikaJ.2003. Model Pembelajaran KooperatifTipe STAD untuk Meningkatkan

Hasil

Belajar Matematika Siswa SMU N 5 Bandung. Tesis. Bandung:

Program

Pascasarjana UPI bandung.

Nash. K.. 1963. The Nature Science. Toronto: Little Brown Company Nasution. S. 1982. Teknologi pendidilron. Bandung; Jemmars

Nurbadi. 2004. Kwikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Yf Gramedia Widiasarana Indonesia

Pankey, Frans, S. 1991. Peron Konsep Diri, Potensi Kreativitas dan Kemampuan Simbolik Matematilro Terhadap Keterampilan Berlromunilrosi Guru Matematika SMA. (Disertasi). Jakarta:FPS I KIP Jakarta.

Pudjijogyanti, Clara. R. I 985 . Konsep Diri Dalam Proses Be/ajar Mengajar. Jakarta: Puslit Unika Atmajaya

R.aJdunad,

J.

1999. Psilro/ogi Komunilrosi, Bandung: PT remja Rosdakarya. Reigelutb. CM. I 983. Instructional Design Theory of Models: An Overviuw of the

their Curtent Status. London: Prentice Hall

Robani, A.dan Ahmadi, A. 1995. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rieneka Cipta

Romizowski, Aj. 1981. Design Instructional System. New York: N ichol Publishing Company.

Sagala,Sy. (2007). Konsep dan Malena Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Slavin, R. E.l994. Educational Psychology. Theory and Practice.Toronto:Allyn and Bacon

Snellbecker, G. E. 1974. Learning Theory Intructional Theory and Psychoeducational Design. New York: Me, Graww-Hill Inc.

(27)

-

z

Sihombing.T. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Berpikir terhadap Hasil Belajat Fisika SMA Swasta Hang Tuah Belawan. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Unimed.

Solihatin, Etin dan RahaJjo. Cooperatif Learning Ana/isis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana. N. 1991. Teori-teori Be/ajar untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fa.kultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Supannan. A. 1997. Desain Instruksional. Pau Dirjen Dikti Depdikbud Surachmad. W. 1980. Metodologi Pendidilum Nasiona/. Bandung: Jemmars. Suryahadi. 2002. Studi Korelasi antara Konsep Diri, Kecemasan, dan Hasil belajar

Matematika siswa SD kelas V, Thesis.

Taylor. Amita. 1997. Communication, Englewood Cliff. New Jersey: Pretice Hall

Inc.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Jnovatif Progresif Konsep Landasan dan lmplementasinya pada Kurikulum Tingkot Satuan Pendidilcan (KTSP). Jakarta: KencanaPemada Media Group.

Winkel, W.S. l999.Psika/ogi Pengajaran. teJjemahan. Yokyakarta: Gramedia. Woolfolk. 1993. Educational Psycho/ogi. USA: Rugers University.

?

m

Referensi

Dokumen terkait

data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan/ verifikasi. Hasil penelitian ini meliputi: 1) analisis kajian tentang latar sosiologis karya sastra novel Pulang

keterampilan vokasional 60%. Berdasarkan hal tersebut dinyatakan bahwa keterampilan vokasional lebih diutamakan daripada kemampuan akademik. Sekolah luar biasa yaitu

Hal tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan objektif akan semakin meningkat ketika besar keluarga yang dimiliki sedikit dan ayah bekerja sebagai petani pemilik, sedangkan

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Perencanaan dan

2.4 Cek    lis    uji    praktik    dibuat sesuai      klasifikasi   dan kualifikasi .. 2.5   Formulir asesmen dipersiapkan 2.6 Rancangan 

Extrusion coating unit untuk thermal lamination film di Suzhou Cina, dengan kapasitas produksi per tahun sebesar 5.700 ton, telah dipasang dan diperkirakan akan siap untuk beroperasi

Meskipun kuantitas sampah B3 rumahtangga (SB3-RT) di Kabupaten Sleman hanya 2,44 g/orang/hari atau sekitar 0,488% dari sampah domestik, tetapi karena memiliki karakteristik

[r]