• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL DIKOMBINASIKAN DENGAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRA MANUSIA DI KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INOVASI PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL DIKOMBINASIKAN DENGAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRA MANUSIA DI KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan kasihNya yang memberikan hikmat, kekuatan dan kesehatan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Judul skripsi ini adalah “Inovasi Pembelajaran Metode Konvensional Dikombinasikan dengan Peta Konsep (Concept Mapping) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Sub

Materi Pokok Sistem Indra Manusia di Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2012/2013”. Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada

pihak yang telah membimbing dan memberikan bantuan moril, petunjuk,

saran-saran dan nasehat yang besar sekali nilainya dalam penyelesaian tulisan ini,

ditujukan kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan yang sangat berharga

kepada penulis dari awal pengajuan judul proposal sampai selesainya penulisan

skripsi ini, dan juga kepada Ibu Dra. Adriana Y.D. Lbn. Gaol, M.Kes, Bapak Drs.

Dj. Simamora, M.pd, Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai

selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Ibu

Dr.Fauziyah Harahap,M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Drs.

Motlan Sirait, M.Sc, Ph.D selaku dekan FMIPA Unimed, Bapak Drs. Tri Harsono,

M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si selaku ketua

program studi Pendidikan Biologi, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Staf

dan pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.

Kepada Ibu Kepala Sekolah Chadijah Harahap, S.Pd dan Ibu Veriaty Siregar,

S.Pd selaku Guru Biologi SMA Negeri 3 Binjai yang telah membantu penulis

(3)

Teristimewa kepada orangtuaku tersayang Ayahanda Johansen Purba dan

Ibunda Normaulina Munthe yang telah membesarkan, mendidik, memberikan

dorongan, pengorbanan material dan spiritual serta selalu menyertai penulis dalam

doa sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, juga terimakasih buat abang dan

adik-adikku Jesaya Hendra Agusnar Purba, Johana Novita, Dewi Maria, Boima

dan Roma Ulina terimakasih untuk dukungan dan doa yang diberikan. Terima

kasih juga buat sahabat-sahabat terbaikku Asnila Khairunissa, Fadilla Salha, Fitri

Amaros, Elita Asri, Yohana Febrianti, Hestifa Adelina, Winda Ulig, Kartika Sari,

Ika Sri, Kaya Miko, Horas Ando dan seluruh teman seperjuangan BIO DIK A

09. Tidak lupa kepada teman kos dodol K’Rahel, K’lisna, Nina, Nova, Hendry,

Ateng Gokma dan Juli Silalahi terima kasih buat dukungan dan doa yang telah

diberikan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini

bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2012 Penulis

Theresia H Purba 409141095

(4)

THE CONVENTIONAL INNOVATION OF LEARNING COMBINED WITH CONCEPT MAPPING TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES IN

BIOLOGY ON HUMAN SENSE SYSTEM IN CLASS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 BINJAI ACADEMIC YEAR 2012/2013

Theresia Hartaulina Purba (409141095)

ABSTRACT

This research aimed to improve student learning outcomes in class XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai by using learning innovation of conventional method combined with concept mapping in Biology.The research subject was all student grade XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai academic year 2012/2013.

This research designed in the form of Classroom Action Research. The learning outcomes measured by percentage technique of mastery learning in individual and classical. The mean after the I cycle was 75,4 and 86,25 after the II cycle. It’s shown that there is an improvement of student learning outcomes (10, 85). The exhaustiveness of learning classically in I cycle was 35% (14 student passed) and in II cycle pada siklus II was 5% (37 student passed). The concept mapping assessment result shown the student ability to make concept mapping was improved from I cycle 65,75 % while after II cycle done it’s improve become 87,5%.

The research result prove that learning in biology by using conventional method innovation combined with concept mapping can improve student learning outcomes in class kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai academic year 2012/2013

(5)

INOVASI PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL DIKOMBINASIKAN DENGAN STRATEGI PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDRA MANUSIA

DI KELAS XI IPA 3 SMA NEGERI 3 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Theresia Hartaulina Purba (409141095)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai dengan menggunakan inovasi pembelajaran metode konvensional dikombinasikan dengan strategi peta konsep (concept mapping) mata pelajaran Biologi.Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai T.P 2012/2013.

Penelitian ini di desain dalam bentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan dengan dua siklus penelitian, yang diamati secara langsung oleh penelti dan guru. Pengamatan dilakukan pada 40 orang siswa. Adapun yang menjadi indikator keberhasilan penelitian meliputi: persentase peningkatan hasil belajar, ketuntasan belajar, dan hasil dari penilaian peta konsep yang dikerjakan oleh siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes kognitif dan lembar penilaian peta konsep siswa. Data dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Siswa yang memperoleh nilai tuntas pada pretes berjumlah 0 siswa, pada postes I 14 siswa, dan pada postes II meningkat menjadi 37 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada Pretest adalah 34,9 rata-rata postest I adalah 75,4, dan nilai rata-rata siswa pada Postest II adalah 86,3. Persentase ketuntasan nilai siswa secara klasikal pada siklus I adalah 35%, hal ini belum mencapai kriteria ketuntasan seacar kalsikal karena belum mencapai ≥85%. Pada siklus II diperoleh ketuntasan belajar siswa menjadi adalah 92,5%, Dalam aspek psikomotorik, yaitu penilaian terhadap hasil peta konsep (concept mapping) siswa menunjukkan nilai yang baik. Untuk penilaian pada peta konsep pada siklus I, siswa mendapatkan persentase rata-rata 67,57%, dan hasilnya meningkat pada siklus II menjadi 87,5.

Hasil penelitian membuktikan, inovasi pembelajaran metode konvensional dikombinasikan dengan strategi peta konsep (concept mapping) dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI IPA 3 SMA Negeri 3 Binjai T.P 2012/2013.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman Riwayat Hidup i

Abstrak ii

Abstract iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Hakikat Belajar Mengajar 8

2.1.3. Pengertian Pembelajaran 8

2.1.4. Strategi Belajar mengajar 8

2.1.5. Hasil Belajar 9

2.1.6. Pengertian Inovasi 11

2.1.7. Pengertian Metode Konvensional 11

2.1.7.1. Pengertian Metode Konvensional 11

2.1.7.2. Ciri-Ciri Metode Konvensional 12

2.1.7.3. Jenis - Jenis Metode Konvensional 12

2.1.7.4. Kelebihan Metode Konvensional 14

2.1.7.5. Kekurangan Metode Konvensional 14

2.1.8. Media Peta Konsep 15

2.1.8.1. Jenis –Jenis Peta Konsep 17

2.1.8.2. Manfaat Peta Konsep 20

2.1.8.3. Cara Membuat Peta Konsep 21

2.1.8.4. Peta Konsep Sebagai Alat Evaluasi 21

2.1.8.5. Kelebihan Pembelajaran Peta Konsep 21

2.1.8.6. Kelemahan Pembelajaran Peta Konsep 22

2.1.9. Sistem Indra Manusia 23

2.2. Kerangka Berpikir 38

(7)

III METODE PENELITIAN 39

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian 39

3.2. Subjek Penelitian 39

3.3. Variabel 39

3.3.1. Variabel Bebas (X) 39

3.3.2. Variabel Terikat (Y) 39

3.4. Rancangan Dan Prosedur Penelitian 39

3.4.1. Rancangan Penelitian 39

3.4.2. Prosedur Penelitian 44

3.5. Instrumen Penelitian 45

3.5.1. Uji Validitas Tes 47

3.5.2. Uji Reabilitas Tes 48

3.5.3. Tingkat Kesukaran Soal 48

3.5.4. Daya Pembeda Soal 49

3.6. Teknik Analisis Data 49

3.6.1. Tingkat Penguasaan Siswa 49

3.6.2. Ketuntasan Belajar Siswa 50

3.6.3. Mencari Tingkat Pencapaian Indikator 51

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52

4.1. Deskripsi Hasil penelitian 52

4.1.1. Pre-test 52

4.1.2. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I 52

4.1.3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II 54

4.1.4. Peta Konsep (Concept Mapping) 56

4.2. Analisis Hasil Belajar 57

4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa 57

4.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa 57

4.2.3. Penilaian Peta Konsep 61

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 63

4.3.1. Siklus I 63

4.3.2. Siklus II 65

4.4 Temuan Penelitian 66

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 67

DAFTAR PUSTAKA 68

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Cara Membuat Peta Konsep 20

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 46

Tabel 3.2. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa 50

Tabel 4.1. Hasil Belajar 54

Tabel 4.2. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa 56

Tabel 4.3. Frekuensi Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual 58

Tabel 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal 59

Tabel 4.5. Distribusi Tingkat Penguasaan Siswa Hasil Penilaian

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Peta Konsep Model Pohon Keanekaragaman Mahluk Hidup 17

Gambar 2.2. Peta Konsep Rantai Kejadian Proses Gerak Refleks 18

Gambar 2.3. Peta Konsep Siklus Rantai Makanan 19

Gambar 2.4. Peta Konsep Laba-Laba tentang Pencemaran Lingkungan 19

Gambar 2.5. Struktur Mata Pada Manusia 23

Gambar 2.6. Struktur Telinga Pada Manusia 27

Gambar 2.7. Struktur Hidung Pada Manusia 31

Gambar 2.8. Struktur Lidah Pada Manusia 34

Gambar 2.9. Struktur Kulit Pada Manusia 36

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 43

Gambar 3.2. Skema Prosedur Penelitian 45

Gambar 4.1. Hasil Belajar 54

Gambar 4 2. Frekunsi Tingkat Penguasaan Siswa 57

Gambar 4.3. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual 58

Gambar 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal 59

Gambar 4.5. Distribusi Tingkat Penguasaan Siswa Hasil

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

` Halaman

Lampiran 1. Silabus 70

Lampiran 2. Rencana Perangkat Pembelajaran Siklus I 73

Lampiran 3. Instrument Tes Siklus I 83

Lampiran 4. Kunci Jawaban 93

Lampiran 5. Lembar Jawaban 94

Lampiran 6. Uji Validitas 95

Lampiran 7. Perhitungan Uji Validitas 96

Lampiran 8. Uji Reliabilitas 98

Lampiran 9. Perhitungan Uji Reliabilitas 99

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 100

Lampiran 11. Perhitungan Daya Pembeda Soal 102

Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pre-test 105

Lampiran 13. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus I 106

Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Belajar Siklus II 107

Lampiran 15. Hasil Belajar 108

Lampiran 16. Tingkat Penguasaan Siswa Pada Siklus I 109

Lampiran 17. Ketuntasan Individual Pada Siklus I 110

Lampiran 18. Tingkat Penguasaan Siswa Pada siklus II 111

Lampiran 19. Ketuntasan Individual Siklus II 112

Lampiran 20. Kriteria Penilaian Peta Konsep 113

Lampiran 21. Rekapitulasi Penilaian Peta Konsep Siklus I 114

Lampiran 22. Rekpitulasi Penilaian Peta Konsep Siklus II 115

Lampiran 23. Daftar Penilaian Peta Konsep 116

Lampiran 24. Ketuntasan Penulisan Peta Konsep Siklus I 117

Lampiran 25. Ketuntasan Penilain Peta Konsep siklus II 118

Lampiran 26. Dokumentasi Penelitian 119

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peningkatan mutu pendidikan merupakan masalah serius di negara-negara

berkembang terutama di Indonesia. Menurut Sanjaya (2010), salah satu masalah

yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berpikir. Sehingga hasil pendidikan belum

mencapai taraf seperti yang diharapkan.

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan

dengan sengaja dan teratur secara berencana dengan maksud mengubah tingkah

laku manusia kearah yang diinginkan. Menurut Yamin (2010), pendidikan

merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran

mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat.

Pendidikan berkaitan erat dengan bagaimana proses belajar yang dilakukan

sekolah, walaupun kunci pokok keberhasilan proses belajar mengajar terletak

pada seorang guru (pendidik) tetapi bukan berarti dalam proses belajar mengajar

hanya guru yang aktif sedang peserta didik menjadi pasif. Guru merupakan

sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan. Usaha meningkatkan

kemampuan guru sebagai pendidik dalam belajar-mengajar, perlu pemahaman

ulang. Mengajar tidak sekedar mengkomunikasikan pengetahuan agar peserta

didik dapat mendengar, tetapi mengajar juga berarti usaha menolong peserta didik

agar mampu memahami konsep-konsep dan dapat menerapkan konsep yang

dipahami. Proses belajar mengajar menuntut keaktifan kedua belah pihak yakni

pihak pendidik dan peserta didik

Belajar sebagai konsep dimana peserta didik mendapatkan pengetahuan

dalam pelaksanaannya dan dapat diterapkan dalam kehidupannya. Pada

kenyataannya guru bertindak sebagai pengajar yang berusaha memberikan ilmu

pengetahuan sebanyak–banyaknya dan peserta giat mengumpulkan dan

(12)

2

menghafal. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah hafal dengan hal – hal

yang dipelajarinya.

Biologi adalah salah satu bidang ilmu (science) yang mempelajari tentang

makhluk hidup dan lingkungannya. Maka dalam mempelajarinya dengan baik

dibutuhkan fakta, realita dan data yang obyektif. Hal ini menggambarkan bahwa

siswa harus benar–benar dapat melihat dengan jelas serta memahami materi yang

diajarkan sehingga tercapai suatu indikator dari materi tersebut. Akan tetapi

berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, banyak sekali kendala yang

dihadapi oleh para siswa untuk dapat memahami materi pelajaran mulai dari

keterbatasan alat dan bahan praktikum sampai pada kurangnya variasi mengajar

oleh guru sehingga siswa merasa pelajaran Biologi adalah pelajaran yang

membosankan.

Dari hasil wawancara dengan guru Biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 3

Binjai ditemukan adanya masalah dalam proses pembelajaran diantaranya siswa

kurang berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan dominasi siswa tertentu

dalam proses pembelajaran. Sehingga menyebabkan hasil belajar Biologi siswa

yang belum tuntas yaitu hanya mencapai rata-rata 76 sedangkan KKM ( Kriteria

Ketuntasan Minimal) adalah 80. Guru telah berusaha menciptakan pembelajaran

agar siswa lebih aktif, diantaranya pengamatan objek langsung melalui praktikum

di laboratorium, diskusi kelas, mengerjakan LKS, menggunakan media yang ada

di Sekolah dan menggunakan metode tanya-jawab. Namun hasilnya belum dapat

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa secara maksimal. Jika kondisi seperti ini

tidak dicarikan alternatif pemecahan masalahnya, maka pembelajaran Biologi

akan menjadi pelajaran membosankan, penguasaan konsep dan hasil belajar

biologi siswa tetap akan rendah.

Rendahnya nilai yang diperoleh merupakan gambaran bagaimana tingkat

kemampuan siswa menguasai materi pelajaran berupa konsep-konsep materi

pelajaran serta aplikasinya dalam bentuk soal-soal pelajaran. Selain hal tersebut

adanya dominansi beberapa siswa mengakibatkan siswa lain merasa kurang

pantas untuk mengemukakan pendapat yang dimilikinya. Sehingga pada

(13)

3

melakukan diskusi. Siswa yang lainnya sibuk dengan aktivitas lain diluar diskusi

dan kadang ada yang bermain di dalam kelas sehingga mengganggu jalannya

diskusi.

Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu solusi yang tepat untuk

perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa aktif sehingga

hasil belajar dapat meningkat. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang

melibatkan peserta didik dalam aktifitas pembelajaran dan membantu mereka

mengkaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka

hadapi.

Upaya peningkatan mutu pendidikan telah dilakukan pengkajian ulang

terhadap model dan metode pembelajaran melalui pembelajaran yang inovatif.

Inovasi dalam rancangan pembelajaran sangat dibutuhkan dalam pembelajaran

mengingat adanya variasi kemampuan setiap siswa. Dengan adanya inovasi, maka

kegiatan belajar mengajar akan terlihat lebih efektif dan efisien.

Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif

berbeda dari hal (yang ada sebelumnya), serta sengaja diusahakann untuk

meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan (Sa’ud, 2008). Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti memilih melakukan inovasi pendidikan dengan mengkombinasikan metode konvensional dengan

strategi peta konsep (concept mapping).

Metode konvensional merupakan metode pembelajaran tradisional dimana

guru memiliki peranan yang cukup besar dalam pelaksanaan pembelajaran.

Walaupun pada saat ini metode konvensional sangat banyak dikritik dan dianggap

tidak mengembangkan potensi peserta didik, tetapi pada kenyataannya metode

konvensional masih sangat banyak diterapkan oleh pendidik dalam kegiatan

belajar mengajar (KBM). Hal ini tidak dapat dipungkiri metode yang sering

digunakan adalah metode ceramah dan tanya-jawab. Menurut Sagala (2009)

ceramah adalah sebuah interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru

kepada peserta didik. Ceramah selalu dilakukan dalam proses pembelajaran

(14)

4

dilakukan pada saat memulai pembelajaran, menyampaikan materi dan menutup

pelajaran.

Metodel konvensional mudah untuk dilakukan dan dapat menyajikan

materi pelajaran dengan luas. Materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau

dijelaskan materi pokok oleh guru dalam waktu yang singkat. Metode

konvensional juga mampu memberikan materi pokok yang perlu ditonjolkan.

Selain hal tersebut metode ini juga dapat menciptakan suasana kondusif dalam

kelas karena guru dapat mengontrol keadaan kelas.

Peta konsep merupakan cara kreatif siswa secara individual untuk

menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru.

Teknik peta konsep mencerminkan cara kerja alami otak. Peserta didik mampu

mengolah gagasan dengan peta konsep kemudian merencanakan bagaimana

menyampaikannya. Melalui strategi peta konsep daftar informasi yang panjang

bisa dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur, dan mudah diingat

yang bekerja selaras dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal.

Peta konsep selain digunakan dalam proses belajar mengajar, dapat

diterapkan untuk berbagai tujuan yaitu : a) menyelidiki apa yang telah diketahui

siswa, b) mempelajari cara belajar siswa, c) mengungkap miskonsepsi siswa, dan

d) sebagai alat evaluasi. Penugasan siswa untuk menyusun peta konsep materi

yang telah disampaikan guru sekaligus mengevaluasi akan memberikan

kesempatan yang lebih pada siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran.

Keterlibatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan motivasi siswa serta hasil

belajar terutama kemampuan pemahaman dan evaluasi siswa (Dahar, 1996).

Menurut Yustini (2006) dalam pembelajaran menggunakan peta konsep

efektif dilaksanakan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar Biologi pada

siswa kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru. Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari nilai post tes pada siklus I

yaitu 79,18% dan II 84,04%. Rata-rata nilai ketuntasan belajar siswa dari ulangan

harian mengalami peningkatan, pada siklus I 82,05% (tidak tuntas) dan siklus II

(15)

5

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas peneliti berkeinginan

untuk melakukan penelitian dengan judul “Inovasi Pembelajaran Metode Konvensional Dikombinasikan dengan Strategi Peta Konsep (Concept Mapping) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Sub Materi

Pokok Sistem Indra Manusia di Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka

hal-hal yang merupakan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar Biologi siswa di SMA Negeri 3 Binjai tergolong rendah.

2. Informasi yang diperoleh siswa masih berfokus pada guru sebagai sumber

utama pengetahuan siswa sulit dalam memahami konsep yang berdampak

pada ketidak pahaman terhadap materi yang disampaikan sehinggga siswa

cenderung pasif.

3. Rendahnya kemampuan siswa mengingat materi pelajaran yang telah

diajarkan. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan kelas yang tidak kondusif

dimana ada siswa yang tidak memperhatikan pelajaran ketika pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Dengan sejumlah identifikasi masalah tersebut maka perlu adanya

pembatasan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Inovasi pembelajaran metode konvensional dikombinasikan dengan

strategi peta konsep (Concept Mapping).

2. Materi yang dipilih dalam penerapan metode pembelajaran ini dibatasi

pada sub materi pokok sistem indra manusia.

3. Penelitian ini dilakukan pada siswa di kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3

Binjai TP 2012/2013.

4. Untuk mengetahui hasil belajar siswa digunakan tes yang dibatasi pada

(16)

6

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah inovasi

pembelajaran metode konvensional dikombinasikan dengan strategi peta konsep

(concept mapping) pada sub materi pokok sistem indra manusia dapat

meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3 Binjai Tahun

Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar Biologi siswa dengan menggunakan metode konvensional dikombinasikan

dengan strategi peta konsep (concept mapping) sub materi sistem indra manusia di

kelas XI IPA-3 SMA Negeri 3 Binjai Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Guru, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam memotivasi guru untuk meningkatkan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien dengan melakukan inovasi model

pembelajaran konvensional dikombinasikan dengan peta konsep.

2. Siswa, siswa semakin termotivasi untuk belajar karena partisipasi aktif

dalam proses pembelajaran dan suasana pembelajaran semakin variatif dan

tidak monoton.

3. Sekolah, dan lembaga pendidikan lain penelitian ini memberi masukan

bagi sekolah (institusi) tempat berlangsungnya penelitian dalam rangka

Gambar

Tabel 2.1. Cara Membuat Peta Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran dengan pendekatan CPA terhadap pencapaian dan peningkatan kemampuan representasi matematis, kemampuan

balabacensis sebagai vektor malaria, maka masyarakat disarankan selalu menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan pakaian yang tertutup atau menggunakan repelen saat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara asupan protein nabati dan hewani dengan kadar ureum dan kreatinin pada penderita gagal ginjal kronik dengan hemodialisis

Penelitian itu antara lain : Analisis Cemaran Logam Berat Pb, Cu, dan Cd pada Ikan Air tawar dengan Metode Spektrofotometri Nyala Serapan Atom (SSA), Analisis Logam Pb, Cd, Cu dan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunan metode pembelajaran everyone is a teacher here dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) Peranan pembimbing skripsi dalam proses penulisan skripsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan

Dalam penyelesaian relokasi PKL di kota Kediri peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi adalah fasilitator antara bidang Perdagangan dengan

Ranai, 09 November 2017 Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.. HOKLI SIMAMORA Tahun