PEMETAAN POLA ALIRAN AIR TANAH
DI KELURAHAN BATANG TERAP KECAMATAN
PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH LILI INDRIYANI
NIM.309131042
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Lili Indriyani,309131042, Pemetaan Pola Aliran Airtanah di Kelurahan Batang Terap
Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai,Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unimed, Agustus 2013.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui arah aliran tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan dan (2) Untuk mengetahui pola keruangan arah pencemaran dari limbah cair industri atau limbah rumah tangga Penduduk. Arah aliran airtanah yang dimaksud adalah kontur airtanah dan untuk pola keruangan adalag bagaimana arah pencemaran oleh limbah.
Penelitian dilakukan di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai.Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2013 di Kelurahan Batang Terap.
Populasi sasaran adalah seluruh akifer yang terletak pada wilayah Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan.Sampel dalam penelitian berupa sumur-sumur yang dapat mewakili seluruh akifer, dan pengambilan sampel dengan cara sistematik random sampling dengan menggunakan Grid peta dengan 1 cm x 1 cm dengan peta 1: 70.000 dan diperoleh 22 sampel.Sebagai sumber data adalah sumur-sumur preatis dalam bentuk sumur gali atau sumur timba yang terdapat di rumah-rumah penduduk Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan. Teknik pengumpul data yang dipakai adalah Teknik pengukuran, Teknik dokumenter dan Teknik Komunikasi Langsung dianalisis dengan cara deskriptif kualitatif.
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemetaan Pola
Aliran Air Tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan.
Dalam penulisan skripsi ini begitu banyak hambatan yang dihadapi penulis namun dengan
bantuan dan masukan serta kritikan dari berbagai pihak dapat diselesaikan dan dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik.M,Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr.H.Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan
sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis.
3. Ibu Dra.Nurmala Berutu,M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs.W.Lumbantoruan M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
5. Ibu Dra.Asnidar M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.
6. Bapak Drs.Ali Nurman M.Si selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan waktu, pemikiran dan masukan dalam penyelesaian skripsi.
7. Bapak Drs. Mbina Pinem M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah
banyak membimbing selama mengikuti studi di jurusan Pendidikan Geografi.
8. Bapak Drs.Nahor Simanungkalit,M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kapada penulis.
9. Seluruh Bapak Ibu dosen Jurusan pendidikan Geografi FIS Unimed yang tak dapat
penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan selama
mengikuti perkuliahan.
10.Lurah Batang Terap serta Instansi-instansi yang telah mendukung penyelesaian skripsi
iv
11.Teristimewa untuk kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Sahril S,S.Pd dan Ibunda tersayang Lasmiani yang telah mendo’akan, memberi kasih sayang serta memenuhi kebutuhan baik materiil dan non materiil sampai saat ini.
12.Terkhusus buat ketiga adik-adik saya Risa Deva Aldri, Maya Ulfa Aldri dan Fachri Amrulah yang telah mendoa’kan serta tak pernah letih memberi semangant dan motivasi buat penulis.
13.Terkhusus buat Rian Bastari Siregar yang selalu memotivasi dan siap membantu serta
memberi masukan kepada penulis dan Abangda Fikry Habib Nasution yang selalu
memberi nasehat, semangat dan motivasi penulis.
14.Kepada Abangda, Kakanda, Teman Seperjuangan dan Adinda di HMI (Himpunan
Mahasiswa Islam) khususnya komisariat FIS UNIMED yang menjadi kampus kedua
penulis sebagai tempat belajar dan berkreasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
15.Kepada Sahabatku Valentina Ginting, Suparnia, Hidayani Nasution, Tutia Rahmi, Sarias
Tuti yang selalu memberikan masukan serta rekan-rekan seperjuangan mahasiswa
Pendidikan geografi 2009 khususnya kelas A regular yang todak bisa diuraikan satu
persatu.
Akhir kata penulis sampaikan terima kasih dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
Negara dan Masyarakat serta Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.
Medan, Agustus 2013
Lili Indriyani
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 35
A. Lokasi Penelitian ... 35
B. Populasi dan Sampel ... 35
C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ... 37
BAB IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 39
A. Keadaan Fisik ... 39
B. Keadaan Non Fisik ... 46
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Penelitian ... 56
B. Pembahasan ... 34
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 72
DAFTAR TABEL Uraian
No. Hal
1. Penggunaan Lahan di Kelurahan Batang Terap ... 43
2. Distribusi Penduduk di Kelurahan Batang Terap 2012 ... 47
3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 49
4. Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 50
5. Komposisi Penduduk Menurut Agama ... 50
6. Komposisi Penduduk Menurut Jenjang Pendidikan ... 51
7. Komposisi Penduduk Menurut Suku Bangsa/Etnis ... 52
8. Sarana Kesehatan di kelurahan Batang Terap ... 53
DAFTAR GAMBAR Uraian
No. Hal
1.Siklus Hidrologi di Bumi ... 14
2. Tipe-tipe Akuifer ... 18
3. Kemiringan Airtanah (Hydraulic Gradient) ... 23
4. Kedalaman Sumur ... 25
5. Metode Three Point Problem dalam Flownet ... 26
6. Arah Airan Airtanah ... 27
7. Skema Kerangka Berfikir ... 34
8. Peta Adminstrasi Kelurahan Batang Terap ... 40
9. Peta Administrasi Kecamatan Perbaungan ... 41
10. Peta Adminstrasi Kabupaten Serdang Bedagai... 42
11. Peta Permukiman Kelurahan Batang Terap ... 44
12. Peta Sebaran Sampel Sumur Kelurahan Batang Terap ... 58
13. Peta Kontur Air Tanah Kelurahan Batang Terap ... 59
14. Peta Arah Aliran Air Tanah Kelurahan Batang Terap ... 60
DAFTAR LAMPIRAN Uraian
No. Halaman
1. Daftar Wawancara ... 73
2. Tabel Pengukuran Lapangan... 75
3. Hasil Wawancara ... 75
3. Hasil Pengukuran Lapangan ... 77
4. Tabel Tinggi Muka Air ... 79
5. Hitungan Interpolasi Linear ... 80
6. Dokumentasi Penelitian ... 85
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan utama seluruh makhluk hidup. Air diperuntukan untuk
minum,mandi dan mencuci,air juga sebagai sarana transportasi, sebagai
wisata/rekreasi, sebagai saran irigasi/pengairan juga sebagai PLTA(Pembangkit
Listrik Tenaga Air). Dalam kehidupan tampak air sebagai materi esensial dari
kebutuhan terhadap air untuk keperluan sehari-hari di lingkungan rumah tangga yang
ternyata berbeda-beda di setiap tempat.
Air yang dimanfaatkan manusia untuk keperluan hidup sehari-hari adalah air
yang berkualitas sesuai standar yang telah ditetapkan oleh instansi/lembaga dimana
standar tersebut merupakan hasil riset mutakhir sesuai dengan ilmu dan teknologi
kesehatan yang berkembang saat ini sehingga dapat memberikan jaminan kesehatan,
namun air yang melimpah itu kualitasnya banyak yang tidak sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan itu sehingga diperlukan usaha untuk memperbaikinya.
Air dapat bergerak dari tempat kering ke daerah basah seperti terjadi pada proses
perkolasi airtanah. Oleh pengaruh energi panas matahari, air juga dapat bergerak
kearah permukaan, sampai tiba gilirannya menguap ke udara (proses evaporasi).
Gerakan air tanah bergerak melalui sela-sela dari kerangka batuan dikenal dengan
aliran air tanah.
Keberadaan air tanah dipengaruhi oleh kondisi fisik daerah di sekitar seperti :
2
sumber input yang berupa curah hujan,topografi dan geologi yang dapat
mencerminkan bentuk lahan suatu daerah akan berpengaruh terhadap kemampuan air
tersebut untuk mengalami infiltrasi,perkolasi, serta kemampuan meloloskan air
tersebut sehingga sangat mempengaruhi karakteristik air tanah.
Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi menuju ke daerah yang lebih
rendah dan dengan akhir perjalanannya menuju ke laut. Daerah yang lebih tinggi
merupakan daerah buangan (discharge area), dan biasanya daerah buangan berupa
daerah pantai. Namun bisa saja daerah buangan ini bukan di daerah pantai tetapi
berupa lembah dengan suatu sistem aliran sungai. Dan lebih spesifik daerah
tangkapan sebagai bagian dari suatu daerah aliran (water/catchment area) di mana
aliran airtanah menjahui muka airtanah.
Pengaliran air tanah berlangsung dalam zat antara sarang. Pori yang dilaluinya
benar-benar sangat kecil dan umumnya antara batas 2 mm-0,02 mm. Gerakan
airtanah itu lambat jika digunakan untuk limpasan permukaan dan alirannya
umumnya berari. Aliran air tanah ini terkadang dalam bentuk pola radial dan pola
memusat (Wilson, 1993:92).
Pertumbuhan penduduk dari waktu ke waktu akan memberikan tekanan yang
lebih besar pada lingkungan khususnya air tanah. Akibat bertambahnya jumlah
penduduk otomatis banyak daerah pertanian maupun perkebunan berubah dan
berkembang menjadi daerah permukiman masyarakat, dan intensitas penggunaan air
tanah oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih juga semakin
meninggkat. Bagi kebanyakan masyarakat terutama dengan keadaan penduduk yang
3
berkaitan bahwa pada musim kemarau jumlah air permukaan (sungai, danau, waduk)
menyusut drastis dan diikuti dengan menurunnya kualitas air sampai pada tingkat
layak untuk dikonsumsi.
Meningkatnya kebutuhan air, baik untuk keperluan industri, pertanian, dan
kebutuhan rumah tangga, sehingga pengambilan airtanah juga akan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun. Cara pengambilan air tanah yang paling sederhana
dan banyak dilakukan masyarakat dengan menggali tanah untuk membuat sumur
dengan kedalaman lebih rendah dari tinggi permukaan airtanah. Konsekuensi yang
ditimbulkan akan dirasakan dalam bentuk penurunan tinggi permukaan airtanah yang
pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah
(amblasan).
Pertambahan penduduk juga mengakibatkan kenaikan kebutuhan pangan. Salah
satu kebutuhan pangan yaitu kebutuhan makanan dan kebutuhan pokok untuk rumah
tangga. Dengan makin banyaknya kebutuhan pangan bagi penduduk akan menambah
limbah sampah dari hasil kegiatan rumah tangga. Misalnya untuk mencuci pakaian
dan alat-alat masak rumah tangga menggunakan zat kimia yang sering disebut sabun.
Sisa-sisa cari zat kimia sabun ini tercampur dengan air dan akan di alirkan ke tempat
pembuangan baik ke sungai maupun ke dalam tanah. Bertambahnya kebutuhan
pangan akan terjadi kebersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang
melahirkan industri. Industri menghasilkan berturut-turut limbah industri. Seiring
dengan bertumbuh sebuah industri juga terdapat kepadatan penduduk yang tinggi
sehingga terdapat produksi tinggi limbah domestik dan juga limbah industri dari sisa
4
Penduduk kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2012 berjumlah 589.253 jiwa,
kepadatan penduduk terbanyak di Kecamatan Sei Rampah dan disusul Kecamatan
Perbaungan (BPS 2011). Dengan peningkatan jumlah penduduk maka
pembangunan,permukiman dan perindustrian merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Perbaungan dengan jumlah
penduduk 110.276 jiwa pada tahun 2012 (Kantor Camat Perbaungan).Kecamatan
Perbaungan terdiri 24 Desa dan 4 kelurahan.
Penduduk Kecamatan Perbaungan terpadat di Kelurahan Simpang Tiga Pekan
dengan jumlah penduduk 14020 jiwa , selanjutnya di Desa Melati II dengan jumlah
penduduk 13588 jiwa, namun kelurahan Batang Terap merupakan area yang
perindustrian yang paling banyak. Dengan area Kelurahan Batang terap yang luasnya
207 Ha, area untuk tanaman perkebunan 167 Ha dan perumahan dan lainnya 40 ha.
Kelurahan Batang Terap merupakan area perkebunan sawit Adolina dan juga
terdapat beberapa pabrik Industri yang mengolah Kelapa sawit.
Melihat fakta yang ada Kelurahan Batang Terap yang terdapat Pabrik pengolahan
Kelapa sawit dan dengan penduduk yang dapat dikatakan padat memungkinkan
banyak penggunaan kebutuhan air sehingga penting diketahui bagaimana keadaan
Airtanah di kelurahan ini. Pemanfaatan airtanah yang sudah berlangsung lama, baik
untuk industri dan kebutuhan penduduk akan mengurasi volume air karena volume
air tanah di suatu daerah mempunyai kapasitas yang terbatas. Pengelolaan sumber
airtanah yang tidak teratur akan menimbukan permasalahan intruksi air laut dan
kontaminasi air tanah. Dari pengolahan Industri kelapa sawit menghasilkan limbah
cair dan padat, limbah cair yang dihasilkan dapat memungkinkan terjadinya
5
tangga juga memungkinkan adanya pencemaran-pencemaran airtanah di kelurahan
Batang Terap. Dari lokasi permukiman yang berdampingan dengan perindustrian ,
kemana limbah-limbah industri dan limbah-limbah rumah tangga di buang.
Bagaimanakan pengaruh bahan pencemaran limbah-limbah terhadap air tanah, dan
bagaimana kualitas airtanah yang berada di lokasi ini dan bagaimana arah aliran
tanahnya sehingga dapat diketahui apakah pencemaran limbah-limbah dari hasil
industri dan rumah tangga di Kelurahan Batang Terap mengarah ke permukiman
masyarakat, akan mempengaruhi kualitas airtanah yang digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertambahan penduduk menimbulkan perubahan dan kerusakan lingkungan.
Perlu upaya untuk menjaga keberadaan /ketersediaan sumber daya air tanah salah
satunya dengan suatu sistem monitoring penggunaan air tanah yang divisualisasikan
dalam data spasial dan atributnya. Karena tidak tersedianya alat pemantau kondisi air
tanah di Kelurahan Batang Terap maka penelitian ini mengambil sampel air tanah
pada sumur-sumur penduduk. Dalam pemenuhan kebutuhan penduduk penting
diketahui arah aliran air tanah dan arah distribusi pencemaran limbah cair industri
dan rumah tangga oleh air tanah dapat mempengaruhi kualitas air tanah penduduk di
Kelurahan Batang Terap. Dalam tingkat pengelolaan seperti ini informasi tentang
potensi airtanah tersebut perlu dipetakan untuk perencanaan pemanfaatan
selanjutnya. Seperti tinggi permukaan airtanah yang dapat dilakukan dengan cara
mengukur ketinggian permukaan air sumur (preatis).Permasalahan tersebut menjadi
hal yang melatarbelakangi perlunya dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah
betul adanya keterkaitan antara arah aliran dengan arah pencemarah limbah cair
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini yakni dengan pertambahan jumlah penduduk maka banyak daerah
pertanian maupun perkebunan berkembang menjadi permukiman masyarakat dan
lokasi industri, dan intensitas penggunaan air tanah akan semakin meninggkat pula.
Jarak sumber air yang berupa sumur gali dengan pembuangan limbah akan
berpengaruh terhadap potensi pencemaran air tanah walaupun ada faktor lain yang
dapat mendukung pencemaran seperti keadaan tanah atau juga arah aliran air tanah.
Sumber air bersih yang berasal sumur gali dipengaruhi oleh juga oleh jarak
sumber air bersih juga jarak pencemaran sebaiknya 10 meter untuk menghindari
sumber air bersih agar tidak tercemar. Melihat lokasi Kelurahan Batang Terap dekat
dengan industri mengakibatkan jarak antara sumber air bersih dengan sumber
pencemar juga jarak dari pembuangan limbah-limbah dari hasil rumah tangga.
Sehingga yang menjadi identifikasi masalah adalah bagaimanakah kedaan airtanah di
Kelurahan Batang Terap, kemanakah limbah-limbah cair industri dan rumah tangga
di buang, dan perlu juga diketahui juga kualitas air tanah yang berada dekat dengan
lokasi limbah maupun sekitarnya, dan bagaimanakah arah aliran air tanahnya
sehingga dapat diketahui apakah pencemaran air tanah oleh limbah-limbah industri
dan rumah tangga di Kelurahan Batang Terap mengarah ke permukiman
masyarakaat. Apabila arah pencemaran ke permukiman masyarakat, maka akan
mempengaruhi kualitas airtanah yang digunakan masyarakat untuk memenuhi
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan identifikasi masalah maka
penelitian ini hanya dibatasi pada arah aliran airtanah sehingga dapat diketahui arah
pencemaran limbah cair Industri dan rumah tangga oleh aliran tanah di Kelurahan
Batang Terap.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimakah arah aliran air tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan
Perbaungan?
2. Bagaimanakah pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah industri
atau limbah Rumah Tangga Penduduk?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui arah aliran tanah di Kelurahan Batang Terap Kecamatan
Perbaungan?
2. Untuk mengetahui pola keruangan arah pencemaran air tanah dari limbah cair
8
F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan peneliatan maka diharapkan hasil penelitian ini
memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi penting yang
dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi masyarakat maupun
pemerintah, khususnya pemerintah setempat.
2. Untuk menambah wawasan pengetahuan peneliti maupun pembaca tentang
masalah yang diteliti dan sebagai sumber referensi untuk penelitian-penelitian
terkait.
3. Untuk menjadi bahan bacaan Mahasiswa Pendidikan Geografi Unimed yang
69
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dalam penelitian ini dapat di ambil kesimpulan antara
lain.
1. Berdasarkan hasil perhitungan tinggi muka airtanah dan elevasi di
Keluarahan Batang Terap diketahui bahwa Garis Kontur permukaan airtanah
yang lebih rapat terdapat di Lingkungan III sementara arah alirannya ke
Tenggara dan Timur laut. Arah aliran air tanahnya yang mengarah ke
Tenggara berada di Lingkungan II dan III. Arah aliran air tanah yang
mengarah ke Timur Laut berada di Lingkungan III dan IV dan arah aliran air
tanah yang mengarah ke Barat Daya berada di Lingkungan I. Untuk
Ketinggian kontur aliran air tanah terendah pada 20 m dan untuk kontur
aliran air tanah tertinggi yakni 32 m.
2. Pola Keruangan Arah Pencemaran air tanah oleh limbah industri dan limbah
domestik rumah tangga, berdasarkan hasil survei dan perhitungan bahwa
sumur-sumur yang berada di daerah penelitian dikategorikan aman dari
pencemaran yang dilihat dari perbandingan peta kontur dan arah aliran air
tanah dengan peta permukiman di Kelurahan Batang Terap yakni arah aliran
70
B. Saran
1. Berdasarkan hasil pengukuran lapangan diketahui bahwa kondisi air tanah di
Kelurahan Batang Terap berada pada kedalaman yang relative dangkal,
sehingga potensi terjadi pencemaran masih sangat memungkinkan terjadi
pada suatu saat. Dan jarak limbah domestic dengan jarak sumber air bersih di
daerah penelitian sekitar 3 m sampai 5 m masih memungkinan pencemaran
air sumur.Untuk itu sebaiknya warga yang masih memiliki jarak pembuangan
limbah dibawah 11 meter dari jarak sumber air bersih segera memperjauh
jarah minimal 11 meter demi mengurangi potensi pencemaran.
2. Dengan diketahuinya Kontur dan Arah Aliran Air tanah di Kelurahan Batang
Terap sebaiknya warga yang akan membuat lokasi pembuangan limbah lebih
menjadikan peta kontur dan arah aliran airtanah sebagai salah satu
pertimbangan dalam menentukan letak dan lokasi pembuangan limbah. Dan
dengan adanya Kontur dan Arah Aliran Air Tanah dapat diketahui dimana
1
DAFTAR PUSTAKA
Asdak,S.1995. Hidrologi Dan Pengelolahan Daerah Aliran Sungai. Yogyakaarta. Gadjah Mada University Press.
BPS,2011.Serdang Bedagai dalam Angka 2012.Serdang Bedagai:Badan Pusat Statistik.
Ekarini,Dian. 2009. Aplikasi GIS untuk Pemetaan Pola Aliran Air Tanah di Kawasan Borobudur. Laporan Hasil Kajian Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur Magelang.
Huda,A.M.Miftahul.Pemetaan Air Tanah Menggunakan Metode Resivitas Wenner Souding.Studi Kasus Kampus II Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Padang. Skripsi.Padang:Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Kodoatie.Robert J. 1996. Pengantar Hidrologi.Yogyakarta: Andi Offset.
Malik, I. Maulana. 2012. Analisis potensi Pencemaran Air Tanah Bebas di Kecamatan Medan Tembung. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Otto,Soemarwoto.1926. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.
Ritonga. Abdurrahman. 2001. Kependudukan dan Lingkunan Hidup. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Rizal,M.Khairul. 2009. Analisis Pemetaan Zonasi Resapan Air untuk Kawasan Perlindungan Sumber Daya Air Tanah (Ground Water) PDAM Tirtanadi Sibolangit Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Medan:Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Soemarto .1993.Hidrologi Teknik.Jakarta:Erlangga.
Todd,D.K.1980.Groundwater Hyrology.New York.John Willey and Sons.
Wilson.E.M.1993. Hidrologi Teknik. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
http://arisinta.blogspot.com/p/air-tanah-proses.html di akses Tanggal 5 Mei
2013,13:15.
2
http://irwantoshut.net/pencemaran_air.html di akses tanggal 6 Mei 2013 , 14:20.