RESPON PERTUMBUHAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGGUNAAN EKSTRAK TEH
DAN PUPUK KASCING
Oleh :
Juni Ferawaty Pane NIM 408241034 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Respon Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L.) terhadap Penggunaan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing”, yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini antara lain Bapak Dr. Syahmi Edi selaku Dosen Pembimbing serta Ir.Herkules Abdullah, MS, Drs. Nusyirwan, M.Si, Dra. Hj. Nuraini Hrp, M.Si, selaku dosen penguji. Terkhusus buat kedua orang tua (W.Pane dan R. br Siallagan) yang selalu mendukung saya dan memberikan semangat serta doa bagi saya begitu juga buat saudara/I dan seluruh keluarga saya ( Ridwan Jenson Pane S.P., Rohani Betaria Pane A.Md dan Alan Nuari Pane) serta teman-teman terdekat penulis Atika S.Sinaga, Nani F.O. Simanjuntak, Atri G. Gultom, Dewi A.W. Manik dan Barry S.F. Purba serta teman-teman stambuk 2008 yang turut membantu dan seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2012
RESPON PERTUMBUHAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PENGGUNAAN EKSTRAK TEH DAN PUPUK KASCING
Juni Ferawaty Pane (408241034)
ABSTRAK
ii
GROWTH RESPONSE MUSTARD (Brassica juncea L.) THE USE OF TEA EXTRACT AND WORM COMPOST
Juni Ferawaty Pane (408241034)
ABSTRACT
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran x
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Batasan Masalah 2
1.3.Perumusan Masalah 3
1.4.Tujuan Penelitian 3
1.5.Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. Botani Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) 5
2.1.1. Manfaat Sawi 6
2.1.2. Syarat Tumbuh 7
2.2. Ekstrak Teh 9
2.2.1. Kandungan Teh 9
2.3. Pupuk Kascing 13
2.3.1. Unsur Hara dan Peranan Pupuk Kascing 13
2.4. Hipotesis Percobaan 16
2.4.1. Ha (Hipotesis alternatif) 16 2.4.2. Ho (Hipotesis nol/nihil) 16
2.4.3. Hipotesis statistik 16
BAB III. METODE PENELITIAN 17
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 17
3.2. Alat dan Bahan 17
3.3. Populasi dan Sampel 17
3.4. Rancangan Penelitian 17
3.5. Prosedur Kerja 21
3.6.Variabel penelitian 22
3.7.Parameter Penelitian 22
3.8.Teknik pengambilan data 24
vii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 31
4.1. Hasil Penelitian 31
4.1.1. Tinggi Tanaman 31
4.1.2. Jumlah Daun 33
4.1.3. Luas Daun 36
4.1.4. Berat Basah 38
4.1.5. Berat Kering 41
4.2. Pembahasan 43
4.2.1. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Pemberian Ekstrak Teh
pada Variabel Penelitian 44
4.2.2. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Pemberian Pupuk
Kascing pada Variabel Penelitian 44 4.2.3. Respon Pertumbuhan Sawi terhadap Interaksi Ekstrak
Teh dan Pupuk Kascing pada Variabel Penelitian 46
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 47
5.1. Kesimpulan 47
5.2. Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Morfologi sawi hijau 5
Gambar 4.1. Histogram Rataan Tinggi Tanaman yang Diberi Perlakuan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing 33
Gambar 4.2. Histogram Rataan Jumlah Daun yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing 36
Gambar 4.3. Histogram Rataan Luas Daun yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing 39
Gambar 4.4. Histogram Rataan Berat Basah yang Diberi Perlakuan
Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing 41
Gambar 4.5. Histogram Rataan Berat Kering yang Diberi Perlakuan
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kandungan Gizi pada Sawi 6
Tabel 3.1. Kombinasi Perlakuan 18
Tabel 3.2. Model Pengamatan untuk RAK Faktorial 25 Tabel 3.3. Data Hasil Percobaan Menurut Faktor Ekstrak Teh dan
Pupuk Kascing 27
Tabel 3.4. Model Analisis Varians (ANAVA) secara RAK Faktorial 29 Tabel 4.1. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Tinggi Tanaman Umur 6 MST 31
Tabel 4.2. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Tinggi Tanaman pada
Umur 6 MST 32
Tabel 4. 3. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Jumlah Daun pada
Umur 6 MST 34
Tabel 4.4. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Jumlah Daun pada
Umur 6 MST 35
Tabel 4.5. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Luas Daun Umur 6 MST 36
Tabel 4.6. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Luas Daun Pada Umur 6 MST 37
Tabel 4.7. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Basah Umur 6 MST 39
Tabel 4.8. Pengaruh Perlakuan Berbagai Konsentrasi antara Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Berat Basah pada Umur 6 MST 40
Tabel 4.9. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Ekstrak Teh
dan Pupuk Kascing terhadap Berat Kering Umur 6 MST 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing terhadap Jumlah Daun pada Pengukuran I-V 50 Lampiran 2. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Jumlah Daun pada Pengukuran I- IV 74 Lampiran 3. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Luas Daun 90
Lampiran 4. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Berat Basah 95
Lampiran 5. Data Pengamatan Pengaruh Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing
terhadap Berat Kering 99
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Caisim atau dikenal dengan sawi hijau mengandung berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada sawi/caisim adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C. Manfaat caisim atau sawi bakso sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan (Sunarjono, 2007).
Permintaan masyarakat terhadap caisim semakin lama semakin meningkat. Dengan permintaan sawi yang semakin meningkat, maka untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan hasil yang dapat dilakukan adalah melalui pemupukan. Dewasa ini pemupukan yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan melalui sistem organik sangat dianjurkan. Bahan pemupukan yang dapat digunakan salah satunya adalah berupa limbah teh dan kascing (kotoran bekas pemeliharaan cacing).
Air sisa teh yang dibuang dapat menjadi limbah rumah tangga. Padahal berdasarkan pengalaman di lapangan air sisa teh dapat menyuburkan tanaman ketika dibuang disamping tanaman. Tanaman yang disiram dengan air teh pertumbuhannya lebih baik dibandingkan dengan yang tidak diberi air teh. Hal ini menunjukkan bahwa sebagai limbah rumah tangga, air teh dapat dimanfaatkan sebagai pupuk bagi tanaman. Menurut Pambudi (2006), kandungan hara atau mineral air teh cukup beragam, baik unsur makro maupun mikro, namun secara ilmiah perlu dibuktikan kebenarannya.
carbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan unsur-unsur hara mikro lain seperti zinc (Zn), tembaga (Cu), mangan (Mn), serta mengandung hormon tumbuh tanaman seperti auksin, giberelin dan sitokinin yang mutlak dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman secara maksimal. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kascing dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman hortikultura, seperti jagung manis, mentimun, dan melon, dan untuk padi, untuk bibit coklat (Mulyati dan Sinwin, 2010).
Pada penelitian budidaya caisim oleh Fahrudin (2009) menggunakan konsentrasi ekstrak teh, dengan 4 taraf yaitu 0 g/L (K0), 10 g/L(K1), 20 g/L (K2), dan 30 g/L (K3) sedangkan dosis pupuk kascing, dengan 4 taraf yaitu 0 ton/ha (P0), 4 ton/ha(P1), 8 ton/ha (P2) dan 12 ton/ha (P3). Setara dengan 0 g/tanaman, 10 g/tanaman, 20 g/tanaman dan 30 g/tanaman. Hasil optimum dan yang disarankan untuk penggunaan dosis kascing menurut penelitian ini adalah 8 ton/ha dapat diterapkan dalam budidaya caisim karena menghasilkan tajuk yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Sedangkan kombinasi ekstrak teh 10 g/L dan pupuk kascing 12 ton/ha menghasilkan berat segar tajuk tertinggi yaitu 25,45 g/tanaman. Penelitian lain oleh Fransisca (2009) dengan faktor pertama adalah pupuk Kascing dengan 4 taraf, yaitu K0 (0 g/tanaman), K1 (20 g/tanaman), K2 (40 g/tanaman), dan K3 (60 g/tanaman) dan faktor kedua adalah pupuk Puja 168 dengan 4 taraf, yaitu P0 (0 ml/liter air), P1 (2.5 ml/liter air), P2 (5 ml/liter air) dan P3 (7.5 ml/liter air). Perlakuan pupuk Kascing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, total luas daun, bobot segar per tanaman, bobot kering per tanaman, laju asimilasi bersih umur 24-40 hst, laju pertumbuhan relatif 24-40 hst, produksi per tanaman dan produksi per plot dengan dosis pupuk kascing anjuran 60 gr/tanaman, sehingga berdasarkan pemberian perlakuan melalui penelitian yang telah ada ini menjadi sumber acuan penulis untuk memberikan dosis perlakuan pada penelitian lanjutan yang akan dilaksanakan.
Penggunaan air/ekstrak teh dan pupuk kascing diharapkan dapat
memberikan pengaruh yang positif karena keduanya merupakan penerapan pupuk
3
kascing perlu dikaji lebih jauh dengan melakukan penelitian untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap tanaman sawi.
Berdasarkan uraian di atas dalam upaya menghasilkan tanaman sawi yang berkualitas dengan meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ’’ Respon Pertumbuhan Sawi (Brassica juncea L.) terhadap Penggunaan Ekstrak Teh dan Pupuk Kascing’’ sehingga dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam sawi dengan lebih baik dan maksimal .
1.2. Ruang Lingkup/ Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempermudah pemahaman mengenai pemberian Ekstrak (air) teh yang sudah direndam selama 1 malam tanpa diberi gula serta pupuk kascing terhadap pertumbuhan tanaman caisim/sawi (Brassica juncea L.).
1.3. Perumusan Masalah
Untuk mengetahui hasil dari ekstrak air teh dan kascing dapat dijadikan sebagai pupuk bagi tanaman, maka masalah yang ingin diketahui dari penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh ekstrak teh terhadap pertumbuhan dan hasil sawi ? 2. Bagaimana pengaruh kascing terhadap pertumbuhan dan hasil sawi ?
3. Bagaimana interaksi antara ekstrak teh dan pupuk kascing terhadap pertumbuhan dan hasil sawi ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka diperoleh tujuan di laku-kannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh ekstrak teh terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. 2. Mengetahui pengaruh kascing terhadap pertumbuhan dan hasil sawi.
1.5. Manfaat Penelitian
Melalui adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang penyiraman tanaman dengan ekstrak(air) teh khususnya peneliti dan para pembaca.
2. Memberi informasi tambahan tentang manfaat ekstrak/air teh dan pupuk kascing.
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Dari data yang didapat dan pembahasan yang didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemberian ekstrak teh tidak memberikan pengaruh yang nyata pada berbagai variabel penelitian.
2. Perlakuan pupuk kascing memberikan pengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat basah dan berat kering.
3. Kombinasi ekstrak teh 15 g/L dan pupuk kascing 45 gr/tanaman (K3P3) memberikan hasil terbaik pada setiap pengamatan parameter .
5.2. Saran
1. Penggunaan dosis kascing 45 gr/tanaman dapat diterapkan untuk tanaman sawi karena memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2011a), Khasiat sawi, http://khasiatbuah.com/sawi-hijau.htm (akses 3 Februari 2012)
Anonim, (2010b), Pupuk Kascing Tingkatkan Hasil Pertanian, http://www. agri tekno.com/pertanian - organik/87 - pupuk- kascing- tingkatkan- hasil- pertanian. html (akses 3 Februari 2012)
Anonim, (2008c). Klasifikasi Sawi, http://www.plantamor.com/spcdtail.php?. (akses tanggal Februari 2012)
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, (1981), Daftar Komposisi Bahan
Makanan, Bhatara Karya Aksara, Jakarta
Fahrudin, F., (2009), Budidaya Caisim (Brassica juncea L.) Menggunakan
Ekstrak Teh Dan Pupuk Kascing. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret,, Surakarta
Fransisca, S., (2009). Respon Pertumbuhan Dan Produksi Sawi (Brassica juncea
L.) Terhadap Penggunaan Pupuk Kascing Dan Pupuk Organik Cair,
Skripsi USU Repository © 2008
Hanafiah, A. K., (2011), Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Edisi Ketiga, Rajawali Pers, Jakarta
Haryanto, W. ; T. Suhartini dan E. Rahayu ,(2003), Sawi dan Selada. Edisi Revisi Penebar Swadaya, Jakarta
Hidayat, A.A., (2010), Pengaruh pupuk kascing terhadap tanaman. netsains.
com/wp-content/uploads/artikelkiriman/noid-aa-kascing.doc (akses 3
Februari 2012)
Irwan, A.W., Wahyudin A. dan Farida, (2005), Pengaruh dosis kascing dan bioaktivator terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica
juncea L.) yang dibudidayakan secara organik, Jurnal Kultivasi Vol 4(2)
:136-140
Lunardi, S., (2011), 15 Manfaat Teh, Harian Kompas. com, Kamis, 13 Oktober 2011 (akses 19 Januari 2012)
49
Mulyati dan Sinwin, R. M., (2010), Kontribusi Pemanfaatan Pupuk Organik Kascing Dan Pupuk Hayati Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan Fosfor
Pada Tanaman Jagung. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM
Mulat, T., (2003), Membuat dan Memanfaatkan Kascing Pupuk Organik
Berkualitas. Agromedia Pustaka, Jakarta
Marvelia, A., (2006), Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) yang Diperlakukan dengan Kompos Kascing dengan Dosis yang Berbeda, Buletin Anatomi dan FisiologiVol. XIV, No. 2, Oktober 2006
Nadya, (2008), Air Teh Basi dan Air Bekas Cucian Beras. http://www. Bluefame.com (akses 18 Februari 2012)
Pambudi, J. (2006). Potensi Teh sebagai Sumber Zat Gizi dan Perannya dalam
Kesehatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. www.pdgi online.
com (akses 19 Januari 2012)
Panuju, D.T.,2008. Teh Dan Pengolahannya. http://dymastunggulpanuju. blogspot.com/2011/10/teh-dan-pengolahannya-olehdymas.html?z#!/2011/ 10/teh-dan-pengolahannya-oleh-dymas.html (akses 19 Januari 2012)
Rukmana, R., (2007), Bertanam Petsai dan Sawi, Kanisius, Yogyakarta
Sastrosupadi, A., (2000), Rancangan Percobaan Praktis Bidang Pertanian Edisi
Revisi, Penerbit Kanisius, Yogyakarta
Simanjuntak, D., (2004), Manfaat Pupuk Organik Kascing Dan Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Pada Tanah dan Tanaman. Jurnal Penelitian
Bidang Ilmu Pertanian Volume 2, Nomor 1, April 2004: 1-3
Sitompul, S. M. dan Guritno, B., (1995), Analisis Pertumbuhan Tanaman, UGM-Press, Yogyakarta
Sunarjono, H. H., (2007), Bertanam 30 Jenis Sayur, Penebar Swadaya, Jakarta