PEMBELAJARAN 2012/2013
Oleh : Elisnasari Daulay NIM. 061244420158
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Elisnasari Daulay dilahirkan di Medan, pada tanggal 16 November 1988. Ayah
bernama Gusnar Daulay dan Ibu bernama Betty Elidar Nainggolan, BA dan
merupakan anak pertama. Pada tahun 1994, penulis masuk SD Swasta Andreas
Binjai, dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah
SMP Negeri I Sunggal, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Binjai, dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul ”Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Group Investigation Di Kelas
IX SMP Swasta Andreas Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia
Tahun Pembelajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, Dekan Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si, Dosen Pembimbing yang telah
memebrikan bimbingan, masukan serta pengarahannya dalam penulisan
skripsi ini dan selalu saat penelitian mengalami kesulitan.
4. Bapak Widya Kusuma, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Swsta Andreas yang
telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan
memberikan bantuan selama penelitian.
5. Ibu Sondang. R, A.Md, Guru Bidang Studi Biologi SMP Swasta Andreas
yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada peneliti selama
peneliti melakukan penelitian.
6. Ayahanda Gusna Daulay & Ibunda Betty Elidar Nainggolan, BA yang
selalu mencurahkan kasih sayangnya, memanjatkan do’a yang tiada
henti-hentinya dan selalu memberikan senyuman ketenangan dikala kegelisahan.
Semoga Allah menyayangi sebagaimana menyayangi peneliti.
7. Kepada Kakak serta adik yang senantiasa sabar menuntun dan memotivasi
8. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan Biologi yang memotivasi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat, terima kasih untuk do’a dan semangatnya selama ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari keterbatasan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Medan,
Penulis,
iii
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IX SMP SWASTA ANDREAS
PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013
Elisnasari Daulay (061244420158)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan
Group Investigation. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta Andreas Binjai
dengan materi pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dan di desain dengan dilakukannya
pretest dan posttest. Sampel diambil dengan teknik pengambilan sampel total
dimana sampel diambil adalah seluruh kelas IX SMP Swasta Andreas yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 48 siswa. Dimana Kelas I (X ) menggunakan model 1 pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berjumlah 24 siswa, Kelas II (X ) 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berjumlah 24 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berbentuk pilhan berganda.
Berdasarkan hasil analisa data penelitian, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan (posttest) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebesar 77,29 dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sebesar 70,62. Pada hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan Uji t terlihat thitung =2,93 sedangkan ttabel =1,68 pada taraf
signifikan α = 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbandingan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan
Group Investigation.
The Comparison Of Student Learning Using Type Cooperative Learning Model Think Pair Share And Group Investigation In Class IX SMP
Swasta Andreas In The Matter Of The Human Reproductive System Of Education 2012/2013
Elisnasari Daulay (061244420158)
ABSTRACT
This study aims to compare the learning outcomes of students using cooperative learning model type Think Pair Share and Gorup Investigation. The research was conducted in SMP Swasta Andreas Binjai with the subject matter On Human Reproductive System. Type of research is experimental research and design with pretest and posttest did. Sampels were taken with a total sampling technique in which samples are taken is a whole class IX SMP Swasta Andreas consisting of two classes totaling 48 students. Where class I (X ) using 1 cooperative learning model type Think Pair Share totaled 24 students, Class II (
2
X ) using cooperative learning model type Group Investigation numbered 24 students. The research instrument used was the choice of the form of multiple test instruments.
Based on the analysis of research data, obtained an average student learning outcomes after the action (posttest) using cooperative learning model type Think Pair Share for 77.29 and cooperative learning model type Group Investigation at 70.62. On the result of hypothesis testing using t-test looks while at thitung =2,93
and ttabel =1,68 the significant level α = 0,05. It shows that there is a comparison of the result of student learning using learning model Think Pair Share and Group Investigation.
vii
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Hakekat Belajar 6
2.1.2. Pendekatan dan Motedo Belajar 6
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 8
2.1.4. Hasil Belajar 8
2.1.5. Aktivitas Belajar 9
2.1.6. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 10
2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 14
2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 16
2.1.9. Materi Sistem Reproduksi Manusia 19
2.2. Kerangka Berpikir 26
2.3. Hipotesis 27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 28
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28
3.3. Variabel Penelitian 28
3.4. Prosedur Penelitian 29
3.5. Jenis dan Desain Penelitian 30
3.6. Instrumen Penelitian 30
3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 31
3.8. Teknik Analisa Data 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan 40
4.3. Temuan Penelitian 42
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Perbandingan Pendekatan Kelompok Penyelidikan dan
Pendekatan Struktural 17
Tabel 3.1. Desain Penelitian 30
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 31
Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa 37
Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Posttest 38
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alat Reproduksi Laki-Laki 20
Gambar 2.2. Alat Reproduksi Perempuan 21
Gambar 2.3. Spermatogenesis 22
Gambar 2.4. (a). Tingkatan-Tingkatan Dalam Oogenesis
(b). Irisan Membujur Ovarium 23
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiram 1. Silabus 46
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 48
Lampiran 3. Instrumen Penelitian 64
Lampiran 4. Kunci Jawaban 70
Lampiran 5. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 71
Lampiran 6. Taraf Kesukaran Soal 72
Lampiran 7. Daya Beda Soal 73
Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 74
Lampiran 9. Uji Reliabilitas Instrumen 76
Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 77
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 79
Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 81
Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 83
Lampiran 14. Uji Normalitas Data 84
Lampiran 15. Uji Homogenitas Data 88
Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 89
Lampiran 17. Harga Kritik dari r product moment 91
Lampiran 18. Luas dibawah Lengkungan Normal Standar dari o ke z 92
Lampiran 19. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 93
Lampiran 20. Nilai Presentil Distribusi F 94
Lampiran 21. Nilai Presentil Distribusi t 94
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas di
titikberatkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga saat anak
didik lulus dari sekolah, mereka tidak memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang
tinggi (Sanjaya, 2011).
Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat
memprihatinkan. Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti di SMP Swasta Budi
Setia, dari data nilai ujian Semester diketahui masih terdapat banyak siswa yang
belum tuntas belajar yaitu sekitar 65%. Dimana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran Biologi adalah 65. Dengan rendahnya nilai yang didapat
tidak memenuhi nilai KKM tersebut, ini diakibatkan oleh aktivitas belajar siswa
masih pasif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kenyataan ini terjadi pada semua mata pelajaran yang menggunakan
pengajaran konvensional. Mata pelajaran Sains tidak dapat mengembangkan
kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi
pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses
pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak
dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan yang ada tidak
diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang
dimiliki. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak pernah diarahkan membentuk
manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta
diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif (Sanjaya, 2011).
Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses
belajar mengajar, demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada
akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal.
2
yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan
siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Dengan belajar aktif,
melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan
terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang
sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill yang nantinya akan
menjadi bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut dapat terwujud, guru
seharusnya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai
cara membelajarkan siswa (Hasanah, 2009).
Modalitas belajar akan membahas bagaimana cara siswa belajar,
sedangkan model pembelajaran akan membahas tentang bagimana cara
membelajarkan siswa dengan berbagai variasinya sehingga terhindar dari rasa
bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Masalah-masalah pembelajaran diantaranya adalah pengajaran hanya mencurahkan
pengetahuan (tidak berdasarkan praktik). Dalam hal ini, fakta, konsep dan prinsip
Sains lebih banyak dicurahkan melalui ceramah, Tanya jawab atau diskusi tanpa
didasarkan pada hasil kerja praktik. Variasi kegiatan belajar mengajar (KBM)
sangat sedikit. Pada saat ini, guru hanya mengajar dengan ceramah
dikombinasikan dengan media dan siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran
(Anggraini, 2009).
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana
siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja
sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja
sama menyelesaikan tugas-tugas dengan teman-temn sebaya, yang membutuhkan
pemikiran lebih mendalam tentang ide-ide. Yang terdapat dalam pembelajaran
kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama
kolaborasi. Dalam proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada
siswa. Siswa juga bisa saling mengajar dengan sesama siswa lainnya.
Di dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar bersama dalam
untuk melatih siswa menerima pendapat orang lain dan bekerja dengan teman
yang berbeda latar belakangnya, membantu memudahkan menerima materi
pelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah.
Karena dengan adanya komunikasi antara anggota-anggota kelompok dalam
menyampaikan pengetahuan serta pengalamannya sehingga dapat menambahkan
pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar serta hubungan sosial setiap anggota
kelompok.
Model pembelajaran TPS (Think Pair Share) yang merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengarhui pola interaksi
siswa. Think Pair Share juga merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat
variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi
membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan
prosedur yang digunakan dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk
merespon dan saling membantu. Model pembelajaran Group Invrsstigation
merupakan model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan
aktivitas siswa untuk memberi sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia. (Trianto, 2009)
Dari kedua model pembelajaran tersebut, perbandingan antara model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Group Investigation dapat
disebabkan oleh jumlah anggota kelompok dimana Think Pair Share
beranggotakan bervariasi anggota sedangkan Group Investigation beranggotakan
5-6 anggota. Sehingga perbandingan antara kedua model pembelajaran tersebut
yang dilihat dari jumlah anggota dalam setiap kelompok apakah dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Chisca Mutiara (2011) Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa metode
cooperative learning tipe TPS yang disertai eksperimen dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Karena dalam pelaksanaanya siswa dapat mengembangkan
kemampuan berpikir, bekerjasama dengan pasangannya, mendapatkan
4
dipelajari untuk dapat berbagi pengetahuan dengan siswa lainnya dalam rangka
hasil belajar yang maksimal.
Pemahaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat
dari hasil belajar siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada siswa
sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari metode yang efektif dalam
proses belajar di kelas. Berdasarkan uraian di atas peneliti melakukan penelitian
dengan judul “ Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dan Group Investigation Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia Di Kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013.”
1.2.Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini :
1. Perbandingan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share dan Group Investigation.
2. Aktivitas belajar siswa masih pasif sehingga mempengaruhi hasil belajar
siswa
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian dibatasi pada
“Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Think Pair Share dan Group Investigation.”
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem reproduksi pada
manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi sistem reproduksi pada
3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Group Investigation
(GI) pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta
Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013?
1.5.Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem
reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi sistem
reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Group Investigation
(GI) pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta
Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013.
1.6.Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, dapat meningkatkan motivasi untuk terampil memilih strategi
pembelajaran yang sesuai dan bervariasi
2. Bagi siswa, memotivasi untuk mengingkatkan pemahaman tentang pelajaran
IPA
3. Bagi sekolah, menjadi salah satu sumber data untuk pengembangan
pembelajaran di sekolah
4. Bagi peneliti, memberikan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX
SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah 77,29 dengan
standar deviasi sebesar 6,87.
2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Group Investigation pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas
IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah 70,62 dengan
standar deviasi sebesar 9,24.
3. Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share lebih baik dibandingkan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi
sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun
Pembelajaran 2012/2013 dan berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan
95%.
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan, maka
penulis mengajukan beberapa saran antara lain :
1. Bagi guru khususnya guru Biologi diharapkan untuk dapat menggunakan
model pembelajaran kooperatif seperti model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair Share dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ataupun model-model pembelajaran yang lain selama proses
belajar mengajar dalam upaya membangkitkan motivasi, minat dan perhatian
siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi
2. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan model-model
pembelajaran kooperatif lain selain model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
dalam pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih
45
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard, I., 2008, Learning to Teach Seventh Edition, The McGraw-Hill Company, New York.
Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cetakan ke-9, Bumi Aksara, Jakarta.
Kristanti, A.I., 2009, Implementasi Kolaboratif Model Pembelajaran Group
Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Pada Siswa Kelas X APK SMK Negeri 1 Jombang Pada Mata Pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi).
Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang. (Tidak Dipublikasikan)
Lie, A., 2004, Cooperative Learning, : Mempraktekkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas, Cetakan Keenam, Gramedia Widiasarana Indonesia,
Jakarta.
Mutiara, C., 2011, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS Disertai Eksperimen Pada Siswa SMAN 1 Batanghari Lampung Timur,
Jurnal BiodukasiII(1):31-41
Nurhadi., 2004, Kurikulum 2004, PT. Grasindo, Jakarta.
Purwanto, B., 2008, Eksplorasi Ilmu Alam 3 Untuk SMP/MTS Kelas IX, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
Sanjaya., 2011, Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Pranada Media Group Edisi 1 Cet. 8, Jakarta.
Sudibyo, E., 2008, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas IX, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.
Syah, M., 2009, Psikologi Belajar, Rajawali Pers, Jakarta.
Trianto., 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Drenada Media Group, Jakarta.
Unimed, 2010, Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program