• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IX SMP SWASTA ANDREAS PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IX SMP SWASTA ANDREAS PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh : Elisnasari Daulay NIM. 061244420158

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Elisnasari Daulay dilahirkan di Medan, pada tanggal 16 November 1988. Ayah

bernama Gusnar Daulay dan Ibu bernama Betty Elidar Nainggolan, BA dan

merupakan anak pertama. Pada tahun 1994, penulis masuk SD Swasta Andreas

Binjai, dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah

SMP Negeri I Sunggal, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Binjai, dan lulus pada tahun 2006. Pada

tahun 2006, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul ”Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Group Investigation Di Kelas

IX SMP Swasta Andreas Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia

Tahun Pembelajaran 2012/2013” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, Dekan Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si, Dosen Pembimbing yang telah

memebrikan bimbingan, masukan serta pengarahannya dalam penulisan

skripsi ini dan selalu saat penelitian mengalami kesulitan.

4. Bapak Widya Kusuma, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Swsta Andreas yang

telah memberi izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian dan

memberikan bantuan selama penelitian.

5. Ibu Sondang. R, A.Md, Guru Bidang Studi Biologi SMP Swasta Andreas

yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada peneliti selama

peneliti melakukan penelitian.

6. Ayahanda Gusna Daulay & Ibunda Betty Elidar Nainggolan, BA yang

selalu mencurahkan kasih sayangnya, memanjatkan do’a yang tiada

henti-hentinya dan selalu memberikan senyuman ketenangan dikala kegelisahan.

Semoga Allah menyayangi sebagaimana menyayangi peneliti.

7. Kepada Kakak serta adik yang senantiasa sabar menuntun dan memotivasi

(5)

8. Rekan-rekan mahasiswa pendidikan Biologi yang memotivasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat, terima kasih untuk do’a dan semangatnya selama ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak terlepas dari keterbatasan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya

semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Medan,

Penulis,

(6)

iii

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS IX SMP SWASTA ANDREAS

PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Elisnasari Daulay (061244420158)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan

Group Investigation. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta Andreas Binjai

dengan materi pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dan di desain dengan dilakukannya

pretest dan posttest. Sampel diambil dengan teknik pengambilan sampel total

dimana sampel diambil adalah seluruh kelas IX SMP Swasta Andreas yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 48 siswa. Dimana Kelas I (X ) menggunakan model 1 pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share berjumlah 24 siswa, Kelas II (X ) 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation berjumlah 24 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen tes berbentuk pilhan berganda.

Berdasarkan hasil analisa data penelitian, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan (posttest) menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share sebesar 77,29 dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation sebesar 70,62. Pada hasil Uji Hipotesis dengan menggunakan Uji t terlihat thitung =2,93 sedangkan ttabel =1,68 pada taraf

signifikan α = 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbandingan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dan

Group Investigation.

(7)

The Comparison Of Student Learning Using Type Cooperative Learning Model Think Pair Share And Group Investigation In Class IX SMP

Swasta Andreas In The Matter Of The Human Reproductive System Of Education 2012/2013

Elisnasari Daulay (061244420158)

ABSTRACT

This study aims to compare the learning outcomes of students using cooperative learning model type Think Pair Share and Gorup Investigation. The research was conducted in SMP Swasta Andreas Binjai with the subject matter On Human Reproductive System. Type of research is experimental research and design with pretest and posttest did. Sampels were taken with a total sampling technique in which samples are taken is a whole class IX SMP Swasta Andreas consisting of two classes totaling 48 students. Where class I (X ) using 1 cooperative learning model type Think Pair Share totaled 24 students, Class II (

2

X ) using cooperative learning model type Group Investigation numbered 24 students. The research instrument used was the choice of the form of multiple test instruments.

Based on the analysis of research data, obtained an average student learning outcomes after the action (posttest) using cooperative learning model type Think Pair Share for 77.29 and cooperative learning model type Group Investigation at 70.62. On the result of hypothesis testing using t-test looks while at thitung =2,93

and ttabel =1,68 the significant level α = 0,05. It shows that there is a comparison of the result of student learning using learning model Think Pair Share and Group Investigation.

(8)

vii

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Hakekat Belajar 6

2.1.2. Pendekatan dan Motedo Belajar 6

2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar 8

2.1.4. Hasil Belajar 8

2.1.5. Aktivitas Belajar 9

2.1.6. Pengertian dan Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif 10

2.1.7. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share 14

2.1.8. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 16

2.1.9. Materi Sistem Reproduksi Manusia 19

2.2. Kerangka Berpikir 26

2.3. Hipotesis 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 28

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 28

3.3. Variabel Penelitian 28

3.4. Prosedur Penelitian 29

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 30

3.6. Instrumen Penelitian 30

3.7. Uji Coba Instrumen Penelitian 31

3.8. Teknik Analisa Data 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

(9)

4.2. Pembahasan 40

4.3. Temuan Penelitian 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan Pendekatan Kelompok Penyelidikan dan

Pendekatan Struktural 17

Tabel 3.1. Desain Penelitian 30

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 31

Tabel 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa 37

Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Posttest 38

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Alat Reproduksi Laki-Laki 20

Gambar 2.2. Alat Reproduksi Perempuan 21

Gambar 2.3. Spermatogenesis 22

Gambar 2.4. (a). Tingkatan-Tingkatan Dalam Oogenesis

(b). Irisan Membujur Ovarium 23

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiram 1. Silabus 46

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 48

Lampiran 3. Instrumen Penelitian 64

Lampiran 4. Kunci Jawaban 70

Lampiran 5. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 71

Lampiran 6. Taraf Kesukaran Soal 72

Lampiran 7. Daya Beda Soal 73

Lampiran 8. Perhitungan Validitas Tes 74

Lampiran 9. Uji Reliabilitas Instrumen 76

Lampiran 10. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 77

Lampiran 11. Perhitungan Daya Beda Tiap Soal 79

Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa 81

Lampiran 13. Perhitungan Rata-Rata dan Standar Deviasi 83

Lampiran 14. Uji Normalitas Data 84

Lampiran 15. Uji Homogenitas Data 88

Lampiran 16. Pengujian Hipotesis 89

Lampiran 17. Harga Kritik dari r product moment 91

Lampiran 18. Luas dibawah Lengkungan Normal Standar dari o ke z 92

Lampiran 19. Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 93

Lampiran 20. Nilai Presentil Distribusi F 94

Lampiran 21. Nilai Presentil Distribusi t 94

(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran di dalam kelas di

titikberatkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak

dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu

untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga saat anak

didik lulus dari sekolah, mereka tidak memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang

tinggi (Sanjaya, 2011).

Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat

memprihatinkan. Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti di SMP Swasta Budi

Setia, dari data nilai ujian Semester diketahui masih terdapat banyak siswa yang

belum tuntas belajar yaitu sekitar 65%. Dimana nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) mata pelajaran Biologi adalah 65. Dengan rendahnya nilai yang didapat

tidak memenuhi nilai KKM tersebut, ini diakibatkan oleh aktivitas belajar siswa

masih pasif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Kenyataan ini terjadi pada semua mata pelajaran yang menggunakan

pengajaran konvensional. Mata pelajaran Sains tidak dapat mengembangkan

kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi

pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses

pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan di sekolah terlalu menjejali otak anak

dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal, pendidikan yang ada tidak

diarahkan untuk membangun dan mengembangkan karakter serta potensi yang

dimiliki. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak pernah diarahkan membentuk

manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup, serta

diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif (Sanjaya, 2011).

Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses

belajar mengajar, demi tercapainya interaksi belajar yang optimal, yang pada

akhirnya membawa kepada pencapaian sasaran hasil belajar yang maksimal.

(14)

2

yang memiliki kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan

siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa. Dengan belajar aktif,

melalui partisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, akan terlatih dan

terbentuk kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang

sifatnya positif yang pada akhirnya akan membentuk life skill yang nantinya akan

menjadi bekal hidup dan penghidupannya. Agar hal tersebut dapat terwujud, guru

seharusnya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai

cara membelajarkan siswa (Hasanah, 2009).

Modalitas belajar akan membahas bagaimana cara siswa belajar,

sedangkan model pembelajaran akan membahas tentang bagimana cara

membelajarkan siswa dengan berbagai variasinya sehingga terhindar dari rasa

bosan dan tercipta suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.

Masalah-masalah pembelajaran diantaranya adalah pengajaran hanya mencurahkan

pengetahuan (tidak berdasarkan praktik). Dalam hal ini, fakta, konsep dan prinsip

Sains lebih banyak dicurahkan melalui ceramah, Tanya jawab atau diskusi tanpa

didasarkan pada hasil kerja praktik. Variasi kegiatan belajar mengajar (KBM)

sangat sedikit. Pada saat ini, guru hanya mengajar dengan ceramah

dikombinasikan dengan media dan siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran

(Anggraini, 2009).

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana

siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja

sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran. Pendekatan

pembelajaran kooperatif dapat memberikan keuntungan bagi siswa untuk bekerja

sama menyelesaikan tugas-tugas dengan teman-temn sebaya, yang membutuhkan

pemikiran lebih mendalam tentang ide-ide. Yang terdapat dalam pembelajaran

kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan kerja sama

kolaborasi. Dalam proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada

siswa. Siswa juga bisa saling mengajar dengan sesama siswa lainnya.

Di dalam pembelajaran kooperatif, siswa belajar bersama dalam

(15)

untuk melatih siswa menerima pendapat orang lain dan bekerja dengan teman

yang berbeda latar belakangnya, membantu memudahkan menerima materi

pelajaran, meningkatkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah.

Karena dengan adanya komunikasi antara anggota-anggota kelompok dalam

menyampaikan pengetahuan serta pengalamannya sehingga dapat menambahkan

pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar serta hubungan sosial setiap anggota

kelompok.

Model pembelajaran TPS (Think Pair Share) yang merupakan jenis

pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengarhui pola interaksi

siswa. Think Pair Share juga merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat

variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi

membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan

prosedur yang digunakan dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk

merespon dan saling membantu. Model pembelajaran Group Invrsstigation

merupakan model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan

aktivitas siswa untuk memberi sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan

dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia. (Trianto, 2009)

Dari kedua model pembelajaran tersebut, perbandingan antara model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan Group Investigation dapat

disebabkan oleh jumlah anggota kelompok dimana Think Pair Share

beranggotakan bervariasi anggota sedangkan Group Investigation beranggotakan

5-6 anggota. Sehingga perbandingan antara kedua model pembelajaran tersebut

yang dilihat dari jumlah anggota dalam setiap kelompok apakah dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Chisca Mutiara (2011) Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa metode

cooperative learning tipe TPS yang disertai eksperimen dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Karena dalam pelaksanaanya siswa dapat mengembangkan

kemampuan berpikir, bekerjasama dengan pasangannya, mendapatkan

(16)

4

dipelajari untuk dapat berbagi pengetahuan dengan siswa lainnya dalam rangka

hasil belajar yang maksimal.

Pemahaman yang diperoleh siswa dalam proses pembelajaran dapat dilihat

dari hasil belajar siswa yang diukur dengan memberikan tes kepada siswa

sehingga perlu diadakan penelitian untuk mencari metode yang efektif dalam

proses belajar di kelas. Berdasarkan uraian di atas peneliti melakukan penelitian

dengan judul “ Perbandingan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dan Group Investigation Pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Pada Manusia Di Kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013.”

1.2.Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini :

1. Perbandingan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share dan Group Investigation.

2. Aktivitas belajar siswa masih pasif sehingga mempengaruhi hasil belajar

siswa

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka penelitian dibatasi pada

“Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Think Pair Share dan Group Investigation.”

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem reproduksi pada

manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi sistem reproduksi pada

(17)

3. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Group Investigation

(GI) pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta

Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada materi sistem

reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi sistem

reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun

Pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dan Group Investigation

(GI) pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta

Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013.

1.6.Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, dapat meningkatkan motivasi untuk terampil memilih strategi

pembelajaran yang sesuai dan bervariasi

2. Bagi siswa, memotivasi untuk mengingkatkan pemahaman tentang pelajaran

IPA

3. Bagi sekolah, menjadi salah satu sumber data untuk pengembangan

pembelajaran di sekolah

4. Bagi peneliti, memberikan wawasan baru dalam bidang penelitian pendidikan

(18)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh beberapa

kesimpulan, sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas IX

SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah 77,29 dengan

standar deviasi sebesar 6,87.

2. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Group Investigation pada materi sistem reproduksi pada manusia di kelas

IX SMP Swasta Andreas Tahun Pembelajaran 2012/2013 adalah 70,62 dengan

standar deviasi sebesar 9,24.

3. Hasil belajar biologi siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share lebih baik dibandingkan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada materi

sistem reproduksi pada manusia di kelas IX SMP Swasta Andreas Tahun

Pembelajaran 2012/2013 dan berbeda secara signifikan pada taraf kepercayaan

95%.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukan, maka

penulis mengajukan beberapa saran antara lain :

1. Bagi guru khususnya guru Biologi diharapkan untuk dapat menggunakan

model pembelajaran kooperatif seperti model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation ataupun model-model pembelajaran yang lain selama proses

belajar mengajar dalam upaya membangkitkan motivasi, minat dan perhatian

siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi

(19)

2. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan model-model

pembelajaran kooperatif lain selain model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share dan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

dalam pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih

(20)

45

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richard, I., 2008, Learning to Teach Seventh Edition, The McGraw-Hill Company, New York.

Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi Cetakan ke-9, Bumi Aksara, Jakarta.

Kristanti, A.I., 2009, Implementasi Kolaboratif Model Pembelajaran Group

Investigation (GI) dan Think Pair Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Pada Siswa Kelas X APK SMK Negeri 1 Jombang Pada Mata Pelajaran Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi).

Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang. (Tidak Dipublikasikan)

Lie, A., 2004, Cooperative Learning, : Mempraktekkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas, Cetakan Keenam, Gramedia Widiasarana Indonesia,

Jakarta.

Mutiara, C., 2011, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi dengan Metode TPS Disertai Eksperimen Pada Siswa SMAN 1 Batanghari Lampung Timur,

Jurnal BiodukasiII(1):31-41

Nurhadi., 2004, Kurikulum 2004, PT. Grasindo, Jakarta.

Purwanto, B., 2008, Eksplorasi Ilmu Alam 3 Untuk SMP/MTS Kelas IX, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.

Sanjaya., 2011, Strategi Pembelajaran Berotientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Pranada Media Group Edisi 1 Cet. 8, Jakarta.

Sudibyo, E., 2008, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTS Kelas IX, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Sudjana, 2005, Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Syah, M., 2009, Psikologi Belajar, Rajawali Pers, Jakarta.

Trianto., 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana Drenada Media Group, Jakarta.

Unimed, 2010, Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program

Gambar

Tabel 2.1. Perbandingan Pendekatan Kelompok Penyelidikan dan
Gambar 2.1. Alat Reproduksi Laki-Laki

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian terdapat empat kelebihan dari pengering semprot dibandingkan dengan jenis alat pengering lainnya, yaitu: (1) produk akan menjadi kering tanpa bersentuhan

Skripsi yang berjudul “OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSIETIL SELULOSA (HEC) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Dalam : Noer, dkk, editors, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi ketiga, Penerbit FK UI, Jakarta.. Tjokroprawiro,

Dalam menyampaikan pesan tentang arti pentingnya dua anak lebih baik yang merupakan anjuran pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoharjo, para

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta

Analisis stakeholder pada pengembangan dan proyek manajemen sumberdaya alam selalu terfokus dalam inklusivitas, dan telah digunakan untuk memperkuat kelompok tambahan

METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM 2013-2014: KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]