vii
Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara Stres Kerja terhadap Perilaku Kerja Kontraproduktif pada para karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek. Penelitian ini memiliki metode eksplanatory causal, dengan tujuan untuk melihat pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan teknik survey, dengan instrumen pengambilan data berbentuk kuesioner. Data dikumpulkan dari 65 responden melalui skala Stres Kerja yang diadaptasi dari Kanner dkk (1981) dan skala Perilaku Kerja Kontraproduktif yang diadaptasi dari Spector dkk (2006). Peneliti menghitung validitas dengan menggunakan CFA, dan menemukan nilai validitas berkisar antara 0,402 sampai 0,787 dengan reliabilitas untuk Stres Kerja sebesar 0,849 dan Perilaku Kerja Kontraproduktif sebesar 0,945. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja dan Perilaku Kerja Kontraproduktif sebesar 57,7%. Untuk itu, peneliti menyarankan perusahaan untuk dapat meminimalisir kerugian yang muncul dari Perilaku Kerja Kontraproduktif dengan cara meminimalisir Stres Kerja dalam lingkungan kerja.
viii
Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
This research was intended to research the influence of the Work Stress to Counterproductive Work Behavior on the employees at PT. Pupuk Kujang Cikampek. This research used methodology of cusal explanatory, with the goal to measure the relationship of the variables that has been researched. This research used survey technique, with a measuremend consist of questionnaire. Data were collected from 65 participants through Work Stess scale that was adapted from Kanner et al (1981) and Counterproductive Work Behavior scale was adapted from Spector et al (2006). The researcher counted the validity of the measurement using CFA methods, and found that the validity ranges from 0,402 to 0,787, and the reliability of the Work Stress in 0,849 and Counterproductive Work Behavior of 0,945. From the result, the reseacher finds that their is a signifikan influence of the Work Stress to Counterproductive Work Behavior with the contribution of 57,7%. Thus, the reseacher suggests the company to minimizes the loss that comes from Counterproductive Work Behavior, by reducing the Work Stress in the work environment.
x
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Tujuan Penelitian ... 5
1.4Manfaat Penelitian ... 5
1.5Waktu Pelaksanaan penelitian ... 6
xi
Universitas Kristen Maranatha BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Stres Kerja ... 8
2.1.1.1 Faktor-Faktor Penyebab Stres Kerja ... 11
2.1.1.2 Dampak-Dampak Penyebab Stres Kerja ... 17
2.1.2 Perilaku Kerja Kontraproduktif ... 19
2.1.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Kerja Kontraproduktif ... 22
2.1.2.2 Dampak Perilaku Kerja Kontraproduktif ... 27
2.2 Pengembangan Hipotesis ... 29
2.2.1 Model Penelitian ... 30
2.2.2 Studi Empiris Penelitian Terdahulu ... 31
2.3 Rerangka Pemikiran ... 32
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... ... 33
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35
3.4 Definisi Operasionalisasi Variabel ... 37
3.5 Teknik Analisis Data ... 38
3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian ... 39
3.5.1.1 Uji Validitas ... 39
xii
Universitas Kristen Maranatha
3.5.2 Pengujian Data Penelitian ... 40
3.5.2.1 Uji Normalitas ... 40
3.5.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 41
3.5.2.3 Uji Regresi ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden ... 43
4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 46
4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 49
4.1.3 Hasil Uji Normalitas ... 52
4.1.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 53
4.1.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 54
4.1.6 Hasil Uji Hipotesis ... 55
4.1.7 Analisis Koefisien Determinasi ... 56
4.1.8 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 57
4.2 Pembahasan ... 58
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 62
5.2 Implikasi Manajerial ... 63
5.3 Keterbatasan dan Saran ... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 31
Tabel 3.1 Sampel ... 35
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Kuesioner ... 36
Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Kuesioner ... 36
Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel ... 37
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 44
Tabel 4.2 Karakteristik Responden ... 45
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ... 46
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas Stres Kerja ... 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Kerja Kontraproduktif ... 51
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 53
Tabel 4.7 Hasil ANOVA ... 56
Tabel 4.8 Analisis Koefisien Determinasi ... 56
xiv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipologi Perilaku Kerja Menyimpang Negatif ... 27
Gambar 2.2 Model Penelitian ... 30
Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran ... 32
xv
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Kuesioner Penelitian
LAMPIRAN 2 Karakteristik Responden
LAMPIRAN 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
LAMPIRAN 4 Hasil Uji Normalitas
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
LAMPIRAN 6 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana
LAMPIRAN 7 Surat Keterangan Izin Penelitian
LAMPIRAN 8 Berita Acara Bimbingan
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu sumber daya organisasi yang memiliki peran penting dalam mencapai
tujuannya adalah sumber daya manusia (Bangun, 2012). Pemikiran mengenai sumber
daya manusia sebagai sebuah investasi muncul setelah Gary S. Becker (dalam
Karimah, 2012), penerimaan penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi, dalam
karyanya berjudul Human Capital, mengatakan bahwa sumber daya manusia sangat
penting dalam rangka pertumbuhan ekonomi suatu negara di dunia yang modern
seperti sekarang ini. Menurut Becker, perusahaan sebagai agen pertumbuhan
ekonomi suatu negara perlu mengedepankan Human Capital (Karimah, 2012). Suatu
cara yang berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat menjadi sumber
keunggulan bersaing (competitive advantage) adalah melalui peningkatan modal
manusia (human capital) untuk dapat mengenal dan beradaptasi dengan lingkungan
yang selalu berubah (Bangun, 2012). Dewasa ini, perubahan lingkungan bisnis yang
sangat cepat menuntut peran sumber daya manusia dalam keunggulan bersaing. Hal
ini juga berarti bahwa organisasi harus dapat meningkatkan hasil kerja yang diraih
sekarang untuk dapat memperoleh hasil kerja yang lebih baik di masa depan
(Bangun, 2012).
Menurut Bangun (2012) sumber daya manusia sebagai aset penting bagi
organisasi, oleh karenanya sumber daya manusia memiliki peran penting dalam
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha sangat memperhatikan kondisi perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia
secara efektif. Pada kenyataannya, karyawan memang berfungsi sebagai aset penting
bagi perusahaan dan perusahaan terus berusaha dalam mengelola sumber daya
manusia secara efektif agar tidak terjadi penurunan kinerja, tetapi ketika mereka stres
maka hasilnya dapat menganggu finansial perusahaan karena pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh karyawan tidak maksimal, motivasi rendah, banyaknya karyawan
yang absen menyebabkan pekerjaan tertunda sehingga waktu pengerjaan semakin
panjang menyebabkan turunnya prestasi kerja dan produktivitas karyawan tidak
maksimal lagi yang akhirnya mempengaruhi perilaku kerja karyawan dan
membawanya terhadap perilaku kerja kontraproduktif (Aftab & Javeed, 2012).
Perilaku kerja kontraproduktif adalah setiap perilaku yang disengaja pada bagian dari
anggota organisasi, dipandang oleh organisasi sebagai perilaku yang bertentangan
dengan kepentingan dan peraturan yang sah (Gruys & Sakett, dalam Aftab & Javeed,
2012).
Menurut Robbins dan Judge (2008) stres merupakan suatu kondisi dinamis
dimana seorang individu dihadapkan pada suatu peluang, tuntutan, atau sumber daya
yang terkait dengan apa yang di hasratkan individu tersebut dan yang hasilnya
dipandang tidak pasti dan penting. Stres kerja sangat penting dan telah menjadi
tantangan utama bagi organisasi karena dampaknya sangat kuat pada kinerja individu
serta organisasi (Aftab & Javeed, 2012). Perilaku kerja karyawan sangat dipengaruhi
karena stres. Hal ini dimengerti bahwa karyawan adalah aset yang paling penting
bagi organisasi karena peran utama mereka dalam menjalankan organisasi secara
efektif dan berhasil, serta tidak dapat diperlakukan seperti mesin (Aftab & Javeed,
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha Sebagai contoh nyatanya adalah ketika karyawan mendapatkan banyak beban
pekerjaan, konflik dengan rekan kerja atau atasan, dan adanya rasa jenuh dalam
melakukan pekerjaan yang sama terus menurus setiap hari, karyawan seringkali
mengalami stres kerja yang akhirnya pekerjaan menjadi tertunda, sering absen dari
kerjaan dengan alasan sakit, tidak maksimal dalam bekerja, dan biasanya mengambil
jam istirahat lebih lama dari yang ditentukan oleh perusahaan.
Dalam penelitian Aftab dan Javeed (2012), hasil penelitian terhadap sampel
pada 134 karyawan dari sektor telekomunikasi Pakistan keseluruhan menghadapi
stres kerja terutama karena mereka dituntut oleh pekerjaan di luar pekerjaan yang
normal, beban kerja yang berlebihan dari kerja normal, dipaksa untuk bekerja lebih
oleh supervisor mereka dan perusahaan, komunikasi yang buruk, tidak ada apresiasi
yang diterima dari manajemen, sistem evaluasi kinerja yang tidak adil, kondisi kerja
yang tidak layak dan gaji yang tidak pantas. Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa stres kerja antara karyawan membawa mereka terhadap perilaku kerja
kontraproduktif seperti bertindak tidak sopan ditempat kerja, absensi, mengambil jam
istirahat lebih dari jam yang ditetapkan oleh perusahaan, dan bertindak agresi pada
rekan kerja yang menyebabkan bahaya atau kesakitan sehingga menimbulkan adanya
korelasi positif yang cukup antara stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif.
Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan
bahwa stres kerja membawa karyawan terhadap perilaku kerja kontraproduktif.
Menurut penelitian Oemar dalam Radzali, Ahmad dan Omar (2013), hasil penelitian
dengan sampel 162 karyawan dari organisasi publik di Malaysia mengungkapkan ada
hubungan positif antara stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif. Dalam studi
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha karena terkait dengan pekerjaan yang berlebih akan lebih rentan untuk menunjukkan
perilaku kerja kontraproduktif seperti melakukan pencurian ditempat kerja, penipuan,
perusakan pada peralatan kerja, sabotase, absensi, menyebarkan desas-desus, dan
agresi.
Begitu pun yang terjadi di PT. Pupuk Kujang. Perusahaan yang bergerak
dalam usaha mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan-bahan pokok
yang diperlukan dalam pembuatan pupuk, terutama pupuk urea dan bahan kimia
lainnya, serta mengolah bahan pokok tersebut menjadi berbagai jenis pupuk dan hasil
bahan kimia lainnya. Perusahaan ini memiliki 1169 karyawan yang terbagi kedalam
tiga bagian yaitu administrasi, pabrik Kujang 1B dan pabrik Kujang 1A. Pada bagian
administrasi memiliki kompensasi yang memadai dengan berbagai macam tunjangan
yang didapat, diberikan kesempatan kepada para karyawan unggul dan kompeten
untuk mencalonkan diri naik jabatan namun cenderung melakukan pekerjaan yang
sama terus menerus, ruang kerja yang tidak berpindah, waktu kerja yang dijalankan
lebih dari jam kerja, pekerjaan yang bersinambungan yaitu dimana seorang karyawan
tidak dapat bekerja sebelum karyawan lainnya menyelesaikan pekerjaanya, dan
struktur organisasi yang rumit sehingga menyebabkan pengambilan keputusan yang
rumit. Dari beberapa fenomena yang dipaparkan diatas dapat memicu stres kerja
pada karyawan PT. Pupuk Kujang sehingga diprediksikan dapat membawa karyawan
pada perilaku kerja kontraproduktif. Dilihat dari pemaparan di atas terdapat
hubungan antara stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif sehingga menjadi
sangat penting untuk diperhatikan karena kedua hal tersebut dapat mengakibatkan
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha kontraproduktif karyawan tinggi maka akan mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan baik secara finansial maupun non-finansial.
Berdasarkan fenomena dan hubungan tersebut, maka penulis tertarik untuk
meneliti dan memberikan judul pada penelitiannya yaitu “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Perilaku Kerja Kontraproduktif Karyawan di PT. Pupuk Kujang
Cikampek”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan
identifikasi masalah yaitu apakah stres kerja berpengaruh terhadap perilaku kerja
kontraproduktif karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap perilaku kerja
kontraproduktif karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada para akademisi
mengenai stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif karyawan, serta diharapkan
dapat membantu para akademisi yang tertarik untuk meneliti lebih lanjut pengaruh
B A B I P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu para anggota perusahaan untuk dapat
melihat bagaimana stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif karyawan di
perusahaan tersebut, dan juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemimpin
perusahaan bagaimana stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif karyawan di
perusahaan yang dipimpinnya sehingga dapat menjadi acuan dalam memperbaiki
maupun mempertahankan sistem yang ada.
b. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai apa stres kerja
dan bagaimana stres kerja berpengaruh terhadap perilaku kerja kontraproduktif
karyawan dan menjawab keingintahuan peneliti dalam memahami bagaimana
pengaruh stres kerja terhadap perilaku kerja kontraproduktif karyawan di PT.
Pupuk Kujang Cikampek.
1.5 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu dan pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juni
2016.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I: Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, waktu pelaksanaan dan sistematika penulisan
B A B I P E N D A H U L U A N | 7
Universitas Kristen Maranatha Bab II: Landasan teori dan pengembangan hipotesis yang berisi teori-teori stres kerja
serta pengertiannya, faktor-faktor penyebab stres kerja, dampak-dampak stres kerja,
teori-teori perilaku kerja kontraproduktif karyawan serta pengertiannya, faktor-faktor
penyebab perilaku kerja kontraproduktif karyawan, dan dampak perilaku kerja
kontraproduktif, serta hubungan antara stres kerja dan perilaku kerja kontraproduktif.
Bab III: Jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, teknik
pengumpulan data, definisi operasional variabel (DOV), teknik analisis data yang
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas, serta pengujian data penelitian yang meliputi
uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji regresi.
Bab IV: Hasil penelitian dan pembahasan.
62 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka
peneliti dapat menyampaikan simpulan dari penelitian, sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara stres kerja terhadap perilaku kerja
kontraproduktif pada karyawan di PT. Pupuk Kujang Cikampek.
2. Peneliti menemukan nilai koefisien kontribusi sebesar 0,577 yang berarti sebesar
57,7% dapat mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif pada karyawan di PT.
Pupuk Kujang Cikampek.
3. Peneliti menemukan koefisien yang dapat digunakan untuk menyusun persamaan
regresi:
= +
= − ,7 9 + , ×
Yang berarti:
a. Pada saat semua variabel konstan, maka nilai perilaku kerja kontraproduktif adalah
sebesar -0,739
b. Pada saat terjadi peningkatan satu skor pada stress kerja, maka akan menambah
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 63
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Implikasi Manajerial
Hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa stres kerja mempengaruhi perilaku
kerja kontraproduktif karyawan. Sehingga hal tersebut dapat memberikan implikasi
terhadap perusahaan PT. Pupuk Kujang Cikampek. Dengan demikian, pihak
perusahaan dalam hal ini pihak manajemen, yaitu bagian sumber daya manusia dapat
melakukan tindakan-tindakan untuk dapat meminimalisir stres kerja yang dialami oleh
karyawan divisi akuntansi, keuangan, pengadaan, dan penjualan. Dengan demikian,
perusahaan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perilaku kerja
kontraproduktif dalam lingkungan kerja. Perusahaan dapat meminimalisir kerugian
yang diakibatkan oleh perilaku kerja kontraproduktif yang dimunculkan oleh para
karyawan ketika melaksanakan aktivitas kerja. Peniliti memberikan saran yang
kiranya dapat memberikan manfaat bagi pimpinan PT. Pupuk Kujang Cikampek
sebagai berikut:
1. Melakukan analisis pekerjaan yang sudah ada kemudian dibandingkan dengan
keadaan sekarang, apabila karyawan kurang memahami mengenai tugas-tugas,
wewenang dan tanggung jawabnya maka pimpinan melakukan komunikasi
terhadap karyawannya agar karyawan memahami apa yang harus dilakukan dalam
pekerjaannya dan apa yang dilakukannya itu merupakan suatu tindakan menuju
pencapaian visi dan misi perusahaan.
2. Memberikan target yang realistis agar tidak terjadi beban kerja yang berlebihan
yang akan membuat para karyawan mengalami stres kerja yang membawanya
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 64
Universitas Kristen Maranatha 3. Mengajarkan teknik relaksasi kepada para karyawan dalam bekerja agar dalam
menjalankan pekerjaannya, para karyawan cenderung merasakan perasaan yang
nyaman dan tenang.
4. Memberikan waktu pengerjaan pekerjaan yang cukup, sehingga para karyawan
tidak merasa tertekan oleh deadline yang muncul saat mengerjakan tugas.
5. Melakukan pelatihan dan pengembangan yang disertai dengan bimbingan dan
konseling kepada para karyawan.
6. Menerapkan tindakan penegakan kedisiplinan agar tidak terjadi perilaku kerja
kontraproduktif yang dilakukan oleh karyawan.
7. Menerapkan sistem hukuman atau sanksi kepada karyawan yang melakukan
perilaku kerja kontraproduktif dan menerapkan sistem imbalan serta penghargaan
yang menarik kepada karyawan yang berprestasi dan tidak pernah melakukan
perilaku kerja kontraproduktif.
5.3Keterbatasan dan Saran
Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tentu tidak luput dari keterbatasan,
sehingga peneliti memberikan saran bagi peneliti mendatang, diantaranya:
1. Untuk dapat mengetahui variabel apa saja yang dipengaruhi stres kerja maka
peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain selain perilaku kerja
kontraproduktif sehingga dapat dilihat lebih jelas apa saja yang dipengaruhi oleh
stres kerja bagi perusahaan.
2. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan beberapa dimensi yang lebih baru dari
sumber yang lebih baru agar dapat menjadi pengetahuan bagi semua pihak
B A B V S I M P U L A N D A N S A R A N | 65
Universitas Kristen Maranatha 3. Pada penelitian ini peneliti kurang memberikan gambaran yang lebih luas
mengenai stres kerja dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku kerja
kontraproduktif, maka dari itu peneliti selanjutnya dapat memberikan gambaran
yang lebih baik, jelas dan luas mengenai kedua variabel tersebut.
4. Pada penelitian ini masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku
kerja kontraproduktif selain stres kerja, maka dapat menjadi bahan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya untuk mencari tahu variabel apa saja yang dipengaruhi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Aftab, H., dan Javeed, A. (2012). The Impact of Job Stress on the Counter-productive Work Behavior (CWB) A Case Study from the financial Sector of Pakistan.
Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, 4(7)
November, hal. 590-604.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Erlangga.
Bukhari, Z.U., dan Ali, U. (2009). Relationship between Organizational Citizenship Behavior and CounterproductiveWork Behavior in the Geographical Context of Pakistan. International Journal of Business and Management, 4(1) Januari, hal. 85-92.
Chand1, P., dan Chand2, P.K. (2014). Job Stressor as Predictor of Counterproductive Work Behavior in Indian Banking Sector. International Journal of Application
in Engineering and Management, 3(12) Desember, hal. 43-55.
Fadhilah, M.L. (2010). Analisis Pengaruh Stress Kerja terhadap Kepuasan Kerja dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderating. Skripsi Program
Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Fatoni, S.V. (2013). Kecenderungan Perilaku Kerja Kontraproduktif ditinjau dari Big Five Personality pada Pegawai Negeri Sipil Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah di Semarang. Skripsi Program Sarjana Fakultas
Psikologi Universitas Diponegoro, Semarang.
Fox, S., Spector, P.E., dan Miles, D. (2001). Counterproductive Work Behavior (CWB) in Response to Job Stressors and Organizational Justice: Some Mediator and Moderator Tests for Autonomy and Emotions. Journal of Vocational Behavior 59, hal. 291-309.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 5. Semarang: BP Universitas Diponegoro.
Karimah, E.K. (2012). Pengaruh Stres dengan Kepuasan Kerja Karyawan di Tiga direktorat Operasional PT Perusahaan Listrik Negara (PERSERO). Skripsi
Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok.
Muafi. (2011). Causes and Consequence Deviant Workplace Behavior. International
Universitas Kristen Maranatha Panney, L., dan Spector, P.E. (2005). Job stress, incivility, and counterproductive work behavior (CWB): the moderating role of negative affectivity. Journal of Organization Behavior 26, hal.777-796.
Radzali, F.M., Ahmad, A., dan Omar, Z. (2013). Workload, Job Stress, Family-To Work Conflict and Deviant Workplace Behavior. International Journal of
Academic Research in Business and Social Sciences, 3(12) Desember, hal.
109-115.
Robbins, S. P. dan Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.
Salami, S.O. (2010). Job Stress and Counterproductive Work Behavior: Negative Affectivity as a Moderator. The Social Science, 5(6), hal.468-492.
Septianto, D. (2010). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan Studi pada PT. Pataya Raya Semarang. Skripsi Program Sarjana
Fakutas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Setiawan, M. (2010). Pengaruh Manajemen Karier Organisasi dan Individu Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Executive.
Sharkawi, S., Rahim, A.R.A., dan Azuradahalan, N. (2013). Relationship between Person Organization Fit, Psychological Contract Violation on Coubterproductive Work Behavior. International Journal of Business and
Social Science, 4(4) April, hal. 173-183.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Tejaningrum, T. (2014). Pengaruh Perceived Value pada Brand loyalty: Brand Trust dan Brand Affect sebagai Variabel Mediasi. Skripsi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Walewangko, D.C. (2013). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung. Skripsi Program Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung.