• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Percieved Quality dan Customer Based Brand Equity pada Kesediaan Membayar Harga Premium dan Loyalitas (Studi pada: Konsumen Smartphone Produk Apple).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Percieved Quality dan Customer Based Brand Equity pada Kesediaan Membayar Harga Premium dan Loyalitas (Studi pada: Konsumen Smartphone Produk Apple)."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRACT

Consumer behaviour is very unique and complex makes different point view on products and services. The company must create a marketing strategy in order that the consumer become loyal and willing to pay a premium price on the company's products. The strategy developed can not focus on product quality attributes alone but must pay attention to the non-product quality’s attribute through customer based brand equity. This research aims to examine and analyze the effect of brand awareness, quality, uniqueness, CSR¸ social image and country of origin on the willingness to pay a premium price and loyalty. This research type is explanatory with primary data collection with surveys using questionnaires and using multiple linear regression methods and process using SPSS 21.0. The results of this study showed that there is influence of quality, uniqueness, CSR, social image on the willingness to pay a premium price and brand awareness, quality, uniqueness, CSR, social image effect on loyalty. It is hoped the company could be a good, sustainable and profitable in the long term through the development strategy that does not focus on the quality of the course but also to non-quality through customer based brand equity so that consumers will be loyal and willing to pay a premium price on the company's products.

(2)

ii

ABSTRAK

Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks membuat cara pandang terhadap produk dan jasa berbeda-beda. Perusahaan harus membuat strategi pemasaran agar konsumen loyal dan bersedia membayar harga premium pada produk perusahaan. Strategi yang dikembangkan tidak hanya berfokus pada atribut kualitas produk saja namum harus memperhatikan atribut non-kualitas produk melalui customer based brand equity. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness, quality, uniqueness, CSR¸ social image dan country of origin pada kesediaan membayar harga premium dan loyalitas. Jenis penelitian ini causal explanatory dengan teknik pengumpulan data melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan menggunakan metode regresi linier berganda yang diuji menggunakan SPSS 21.0. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh quality, uniqueness, CSR, social image pada kesediaan membayar harga premium dan brand awareness, quality, uniqueness, CSR, social image berpengaruh pada loyalitas. Diharapkan perusahaan dapat menjadi hebat, berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang melalui pengembangan strategi yang tidak berfokus pada kualitas saja namum juga pada non-kualitas melalui customer based brand equity sehingga konsumen akan loyal dan bersedia membayar harga premium pada produk perusahaan.

(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER……… i

HALAMAN PENGESAHAN………...………… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI……….……… iii

SURAT PERNYATAAN LAPORAN PENELITIAN……….………. iv

KATA PENGANTAR………... v

ABSTRACT………...……. x

ABSTRAK……… xi

DAFTAR ISI……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

DAFTAR GAMBAR……….………... xvii

DAFTAR TABEL………. xviii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2Rumusan Masalah………...……… 9

1.3Tujuan Penelitian………... 10

1.4Manfaat Penelitian……….. 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS….. 14

2.1 Defenisi Perilaku Konsumen...………... 14

2.2 Model Perilaku Konsumen.……… 15

2.2.1 Stimulus….………..… 19

2.2.1.1 Produk…….……….………. 19

2.2.1.1.1 Kualitas Produk……..………... 20

2.2.1.1.2 Non-Kualitas Produk……….… 21

2.2.2 Organism……… 25

2.2.2.1 Persepsi………..… 26

(4)

iv

2.2.3.1 Loyalitas sebagai Perilaku Konsumen ..………... 32

2.2.3.2 Kesediaan Membayar Harga Premium..………... 40

2.2 Rerangka Pemikiran………. 57

2.3 Pengembangan Hipotesis………...……….. 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….. 66

3.1 Jenis Penelitian……… 66

3.2 Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel… 67 3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV)……….… 71

3.4 Teknik Pengumpulan Data……….… 76

3.5 Uji Pendahuluan……… 78

3.5.1 Uji Instrumen………..………... 78

3.5.2 Uji Data……….………. 85

3.6 Teknik Analisis Data………...……..… 94

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 96 4.1 Hasil Penelitian………. 96

4.1.1 Profil Responden……… 96

4.1.2 Data Tabulasi………. 102 4.1.2.1 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 1………... 102

4.1.2.2 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 2………...…... 103

4.1.2.3 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 3………104 4.1.2.4 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 4………....105

4.1.2.5 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 5………106

4.1.2.6 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 6………107 4.1.2.7 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 7………108 4.1.2.8 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 8………109

4.1.2.9 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 9………110 4.1.2.10 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 10………111 4.1.2.11 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 11………....112

4.1.2.12 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 12……….………...113

(5)

v

4.1.2.14 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 14………....…115

4.1.2.15 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 15………..….. 116

4.1.2.16 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 16………..….. 117

4.1.2.17 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 17………....… 118

4.1.2.18 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 18………....… 119

4.1.2.19 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 19………....… 120

4.1.2.20 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 20………....… 121

4.1.2.21 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 21………..….. 122

4.1.2.22 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 22……….... 123

4.1.2.23 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 23……….... 124

4.1.2.24 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 24……….... 125

4.1.2.25 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 25……… 126

4.1.2.26 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 26……… 127 4.1.2.27 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 27………....128

4.1.2.28 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 28………129

4.1.2.29 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 29………130 4.1.2.30 Frekuensi Pertanyaan Kuesioner Nomor 30………131 4.1. Hasil Penelitian………...132 4.1.3.1 Persamaan Regresi...………..132 4.1.3.2 Pengujian Anova..………..134 4.1.3.3 Hipotesis 1………..135

4.1.3.10 Hipotesis 8………144 4.1.3.11 Hipotesis 9………145

4.1.3.12 Hipotesis 10………..146

4.1.3.13 Hipotesis 11………..147

(6)

vi

4.1.3.15 Pengujian Adjusted R Square………...149

4.1.3.16 Pengujian Korelasi Pearson………..150

4.1.3.17 Ringkasan Tabel Hasil Pengujian……….152

4.2 Pembahasan ………...………...156

4.3 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris………168

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………. 171

5.1 Simpulan……….. 171

5.2 Keterbatasan Penelitian……… 172

5.3 Implikasi Penelitian………..172

5.3.1 Implikasi Manajerial………..172

5.3.2 Implikasi Akademisi………..173

5.4 Saran……….174

5.4.1 Saran Bagi Praktisi………....174 5.4.2 Saran Bagi Akademisi………...175 DAFTAR PUSTAKA……….176

LAMPIRAN………183

(7)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A (Kuesioner Penelitian)...………...183

LAMPIRAN B (Pengujian Validitas).………...186

LAMPIRAN C (Pengujian Reliabilitas).………...188

LAMPIRAN D (Pengujian Nomalitas)..………...192

LAMPIRAN E (Pengujian Multikolinearitas)………...193

LAMPIRAN F (Profil Responden).………...194

LAMPIRAN G (Data Tabulasi).………....196

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen………...16

Gambar 2.2 Model Perilaku Konsumen……….18

Gambar 2.3 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian………..32

Gambar 2.4 Nilai Loyalitas Merek………38 Gambar 2.5 The Wheel of Loyalty……….39

Gambar 2.6 Menciptakan dan Memelihara Loyalitas Merek………40

Gambar 2.7 Rerangka Teoritis………..56

Gambar 2.8 Rerangka Pemikiran………..57

Gambar 2.9 Model Penelitian………64

Gambar 3.1 Hasil Pengujian Heterokedastisitas (Scatterplot) Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………92

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu………….………...……... 42

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV)…..……….……….71

Tabel 3.2 Skala Likert……….………78

Tabel 3.3 KMO dan Barlett’s Test………. .79

Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas………80

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas………82

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………..………...…...87

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Dependen Loyalitas....…...87

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Multikoliniaritas Variabel Dependen Kesediaan Membayar Harga Premium………...89

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Dependen Loyalitas...90

Tabel 4.1 Jenis Kelamin………..97

Tabel 4.2 Usia………...98 Tabel 4.3 Pemakai Apple….……….. .99

Tabel 4.4 Pemakai Iphone………...100

Tabel 4.5 Pemakai Ipad………...100

Tabel 4.6 Pemakai Ipod………...101

Tabel 4.7 Memakai Produk Apple lebih dari Satu………..101

Tabel 4.8 Merekomendasi………...102

Tabel 4.9 Frekuensi Pertanyaan Nomor 1………...102

Tabel 4.10 Frekuensi Pertanyaan Nomor 2……….103

Tabel 4.11 Frekuensi Pertanyaan Nomor 3……….……104

Tabel 4.12 Frekuensi Pertanyaan Nomor 4……….………105 Tabel 4.13 Frekuensi Pertanyaan Nomor 5……….………106

Tabel 4.14 Frekuensi Pertanyaan Nomor 6……….……107

Tabel 4.15 Frekuensi Pertanyaan Nomor 7……….……108

(10)

x

Tabel 4.17 Frekuensi Pertanyaan Nomor 9……….……110

Tabel 4.18 Frekuensi Pertanyaan Nomor 10……….…..111

Tabel 4.19 Frekuensi Pertanyaan Nomor 11……….…..112

Tabel 4.20 Frekuensi Pertanyaan Nomor 12……….…..113

Tabel 4.21 Frekuensi Pertanyaan Nomor 13……….…..114

Tabel 4.22 Frekuensi Pertanyaan Nomor 14……….…..115

Tabel 4.23 Frekuensi Pertanyaan Nomor 15………...116

Tabel 4.24 Frekuensi Pertanyaan Nomor 16………...117

Tabel 4.25 Frekuensi Pertanyaan Nomor 17………...118

Tabel 4.26 Frekuensi Pertanyaan Nomor 18………..119

Tabel 4.27 Frekuensi Pertanyaan Nomor 19………..120

Tabel 4.28 Frekuensi Pertanyaan Nomor 20………..121

Tabel 4.29 Frekuensi Pertanyaan Nomor 21………..122

Tabel 4.30 Frekuensi Pertanyaan Nomor 22………..123

Tabel 4.31 Frekuensi Pertanyaan Nomor 23………..124

Tabel 4.32 Frekuensi Pertanyaan Nomor 24………..125

Tabel 4.33 Frekuensi Pertanyaan Nomor 25………...126

Tabel 4.34 Frekuensi Pertanyaan Nomor 26………..127

Tabel 4.35 Frekuensi Pertanyaan Nomor 27………..128

Tabel 4.36 Frekuensi Pertanyaan Nomor 28………..129

Tabel 4.37 Frekuensi Pertanyaan Nomor 29………..130

Tabel 4.38 Frekuensi Pertanyaan Nomor 30………..131

Tabel 4.39 Coefficient Kesediaan Membayar Harga Premium .………132

Tabel 4.40 Coefficient Loyalitas……….133

Tabel 4.41 Anova Kesediaan Membayar Harga Premium....………..134

Tabel 4.42 Anova Kesediaan Loyalitas………...………..134

Tabel 4.43 Hasil Uji Hipotesis 1……….135

Tabel 4.44 Hasil Uji Hipotesis 2……….137

Tabel 4.45 Hasil Uji Hipotesis 3……….138

Tabel 4.46 Hasil Uji Hipotesis 4……….139

Tabel 4.47 Hasil Uji Hipotesis 5……….141

(11)

xi

Tabel 4.49 Hasil Uji Hipotesis 7……….143

Tabel 4.50 Hasil Uji Hipotesis 8……….144

Tabel 4.51 Hasil Uji Hipotesis 9……….145

Tabel 4.52 Hasil Uji Hipotesis 10………...146

Tabel 4.53 Hasil Uji Hipotesis 11………...147

Tabel 4.54 Hasil Uji Hipotesis 12………...148

Tabel 4.55 Model Summary Kesediaan Membayar Harga Premium……….149

Tabel 4.56 Model Summary Loyalitas………..……….149

Tabel 4.57 Korelasi Pearson Kesediaan Membayar Harga Premium………150

Tabel 4.58 Korelasi Pearson Loyalitas………...………151

Tabel 4.59 Ringkasan Hasil Penelitian……….. 152

Tabel 4.60 Parsial………...153

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku konsumen sangat unik dan kompleks karena sikap dari konsumen

berbeda-beda dalam menanggapi sebuah produk dan jasa tergantung dari

segmen mana konsumen yang menanggapi produk dan jasa tersebut. Rizky &

Yasin (2014) menyatakan perilaku konsumen merupakan sesuatu yang unik,

karena preferensi dan sikap terhadap objek setiap orang berbeda-beda dan

konsumen juga berasal dari berbagai segmen, sehingga apa yang diinginkan

dan dibutuhkan juga berbeda.

Perusahaan yang ingin sukses di pasar harus memiliki strategi dalam

memahami perilaku konsumen yang berbeda-beda dalam menaggapi produk

dan jasa. Strategi yang dibuat atau dikembangkan dapat menjadi kunci sukses

perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.

Magdalena (2005) menyatakan perusahaan saling berlomba dalam

mengembangkan strategi untuk mempengaruhi kesediaan konsumen untuk

membeli dan mengkonsumsi barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan.

Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk mengetahui dan memahami

berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam strategi

pemasaran yang berhasil (Sutisna, 2001:5). Menurut Artaji (2014) strategi

merupakan suatu langkah atau tindakan yang direncanakan oleh perusahaan

(13)

BAB I PENDAHULUAN

2

Universitas Kristen Maranatha Sebelum menetapkan strategi yang tepat, perusahaan perlu

mengetahui jenis-jenis perilaku konsumen. Jenis-jenis perilaku konsumen

menurut Dickinson dalam www.aiwowma.wordpress.com dibagi menjadi

pembeli setia (loyal), pembeli oportunis (opportunistic buyer), pembeli

dengan tawaran terbaik (best deal buyer), pembeli kreatif (creative buyer),

pembeli untuk iklan (advertising buyer), peminat (the chiseler), pembeli teliti

(nuts and bots buyer).

Penelitian ini menekankan pada jenis perilaku konsumen pembeli

setia (loyal) karena persaingan antar perusahaan bukan lagi berorientasi pada

cara meningkatkan volume penjualan, tetapi lebih berorientasi pada

bagaimana memuaskan kebutuhan pelanggan dan menciptakan loyalitas

(Yesenia & Siregar, 2014). Maka perusahaan harus memiliki konsumen yang

loyal sehingga dapat menjadi perusahaan yang hebat, berkelanjutan dan

menguntungkan dalam jangka panjang. Konsumen yang loyal tidak hanya

beli berdasarkan volume saja namun dengan harga yang tinggi (price

premium).

Lovelock & Wirtz (2011) menjelaskan bahwa konsumen yang

cenderung beli dengan volume banyak, tetapi dengan harga rendah cenderung

lebih mudah berpindah. Volume tidak dapat mengukur kehebatan,

keberlanjutan dan keuntungan jangka panjang perusahaan. Menurut Kotler

(2007:207) Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila

memiliki pelanggan yang loyal, antara lain: (1) Mengurangi biaya pemasaran,

(2) Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan

(14)

BAB I PENDAHULUAN

3

Universitas Kristen Maranatha penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan, (5) Word

of Mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan loyal juga

berarti pelanggan yang merasa puas, (6) Mengurangi biaya kegagalan (biaya

pergantian).

Loyalitas konsumen terhadap suatu barang dan jasa yang ditawarkan

oleh suatu perusahaan, yang tercermin dari kebiasaan konsumen dalam

melakukan pembelian barang atau jasa secara terus-menerus (Nugroho,

2011). Sesuai dengan pengertian dari loyalitas adalah kesetiaan konsumen

untuk membeli kembali, bertahan pada produk dan memberikan rekomendasi

produk kepada orang lain (Kotler & Keller, 2006:57). Ciri-ciri konsumen

loyal menurut Lovelock & Wirtz (2011) adalah konsumen loyal akan

meningkatan pembelian, konsumen loyal akan mengurangi biaya operasional,

konsumen loyal akan mereferensi kepada konsumen lain (word of mouth),

konsumen loyal akan bersedia membayar harga premium.

Penelitian ini menekankan pada karakteristik konsumen loyal yang

bersedia untuk membeli atau membayar harga premium. Konsumen loyal

akan bersedia membayar harga premium sehingga memberikan profit margin

yang besar untuk perusahaan dibanding dengan konsumen yang beli dengan

volume besar namum dengan harga rendah. Menurut Lovelock & Wirtz

(2011: 346) kebanyakan perusahaan fokus pada jumlah konsumen tanpa

memperhatikan nilai dari masing-masing konsumen. Pada umumnya,

konsumen yang loyal membeli lebih secara berkala dan dalam jumlah yang

(15)

BAB I PENDAHULUAN

4

Universitas Kristen Maranatha secara tidak tetap. Konsumen yang loyal atau percaya pada produsen akan

bersedia membayar harga yang lebih tinggi (harga premium)

Kesediaan membayar harga premium menurut Kotler & Keller (2009)

adalah kesediaan konsumen membayar harga yang lebih tinggi untuk produk

perusahaan karena keunggulan yang dirasakan dari suatu produk atau jasa

mengesankan kualitas unggul. Menurut Winda (2011) Kesediaan konsumen

membayar harga premium adalah keputusan konsumen untuk bersedia

membeli suatu produk dengan prestise yang merupakan strategi penetapan

harga tertinggi yang bisa ditawarkan yang mana pembeli mempunyai asumsi

bahwa barang-barang mahal mempunyai reputasi yang luar biasa atau

mempunyai kualitas yang sangat bagus dan berbeda.

Perusahaan yang ingin menjadi hebat, berkelanjutan dan

menguntungkan dalam jangka panjang membutuhkan sebuah strategi

pemasaran untuk menjadikan seorang konsumen menjadi loyal dan bersedia

membayar harga premium. Menurut Lovelock & Wirtz (2011) perusahaan

yang hebat, berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang harus

memiliki konsumen yang loyal. Perusahaan perlu mengembangkan strategi

dalam mengembangkan pelanggan yang loyal.

Gerzema & Lebar (2008) menjelaskan bahwa mengembangkan

pelanggan yang loyal memerluk an strategi pemasaran perusahaan yang tidak

hanya berfokus pada kualitas produk namun perusahaan juga harus

memperhatikan atribut non-kualitas produk. Kualitas produk merupakan

standar yang harus dipenuhi perusahaan, tetapi bukan menjadi strategi

(16)

BAB I PENDAHULUAN

5

Universitas Kristen Maranatha menghadapi persaingan apabila hanya didasarkan pada kualitas produk

(Sethuraman, 2000, 2003).

Strategi mengembangkan non-kualitas produk dapat dicapai dengan

memahami customer based brand equity yang dapat menambah nilai pada

sebuah produk atau jasa yang mempengaruhi konsumen bersedia membayar

harga premium (Farquhar, 1989; Keller, 1993). Menurut Anselmsson et al.,

atribut-atribut non-kualitas produk terdiri dari brand awareness, uniqueness,

CSR, social image, dan country of origin. Dengan demikian, perusahaan

perlu memahami persepsi kualitas dan non-kualitas melalui elemen customer

based brand equity untuk memperoleh konsumen yang loyal dan bersedia

membayar harga premium.

Persepsi kualitas adalah gagasan mental subjektif yang ada di dalam

pikiran konsumen berbeda dari kualitas yang ada dalam tingkat yang lebih

tinggi (Zeithaml, 1988; Keller, 1993; Aaker, 1996). Kualitas adalah sebuah

standar tanpa kompromi dan hasil yang luar biasa; hubungan antara nilai dan

harga dengan mempertimbangkan antara kesesuaian antara peforma

(performance) dan harga, kualitas menjadi keunggulan yang terjangkau

(Lovelock & Wirtz, 2011). Persepsi kualitas mempunyai peranan yang

penting dalam membangun suatu merek karena dapat dijadikan sebagai

alasan yang penting dalam melakukan pembelian serta menjadi bahan

pertimbangan pelanggan terhadap merek mana yang akan dipilih pada

akhirnya akan mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan merek mana

yang akan dibeli (Durianto, dkk, 2001). Menurut Anselmsson & Bondesson

(17)

BAB I PENDAHULUAN

6

Universitas Kristen Maranatha produk, sebuah merek dapat menciptakan diferensiasi yang dapat memotivasi

konsumen untuk membayar lebih.

Brand awareness merupakan salah satu atribut non-kualitas produk.

Aaker (1997) mendefinisikan brand awareness sebagai kesanggupan seorang calon

pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan

bagian dari kategori produk tertentu. Semakin sadar seorang konsumen akan

sebuah merek produk maka konsumen tersebut dapat dikatakan konsumen

yang loyal karena konsumen akan menyebutkan nama merek pertama saat

ditanya nama merek pada sebuah kategori produk. Menurut Aaker (1997)

menyatakan tingkat kesadaran seperti itu ada pada level Top of Mind, dimana

konsumen sangat paham dan mengenali elemen-elemen sebuah merek dan

konsumen akan menyebutkan merek untuk pertama kali, saat ditanya

mengenai suatu kategori produk. Kesadaran merek yang tinggi menyebabkan

konsumen memiliki kepercayaan diri atas keputusan pembelian yang dibuat

(Astuti, 2007) dalam Boby (2009).

Keunikan produk membuat konsumen mudah untuk membedakannya

dengan merek produk pesaing. Menurut Rosnani (2009:9), keunikan adalah

sesuatu yang mengidentikkan barang atau jasa tertentu yang dapat

menimbulkan suatu persepsi seseorang terhadap barang atau jasa tersebut.

Keunikan harus dikembangkan sehingga konsumen bebas dalam melakukan

pilihan pada produk yang mana akan mempengaruhi loyalitas konsumen.

Menurut Netemeyer et al., (2004:211), Keunikan berarti apa yang dirasakan

konsumen dari perbedaan merek dengan merek kompetitor merupakan salah

(18)

BAB I PENDAHULUAN

7

Universitas Kristen Maranatha diferensiasi dan keunikan proposisi penjualan. Menurut Pangestika (2013)

keunikan harus ditingkatkan maka loyalitas konsumen akan meningkat dan

indikator yang harus dipertahankan adalah konsumen dapat dengan leluasa

memilih produk yang diinginkan sesuai dengan selera.

Uni Eropa dalam Wibisono (2007) menyatakan CSR sebagai suatu

konsep dimana perusahaan mengintegrasikan fungsi sosialnya dengan cara

memberi perhatian pada lingkungan dalam operasi bisnis dan di dalam

interaksi perusahaan dengan stakeholders atas dasar sukarela. Perusahaan

yang peduli akan tanggung jawab sosial akan meningkatkan brand image

perusahaan yang mana akan berdampak pada cara pandang konsumen pada

perusahaan tersebut. Cara pandang konsumen tersebut menjadi pendorong

konsumen untuk menjadi loyal dan bersedia untuk membayar harga premium.

Adanya CSR pada suatu perusahaan akan meningkatkan citra perusahaan

tersebut. citra perusahaan adalah hasil penilaian konsumen pada sebuah

perusahaan yang tercipta dari keseluruhan aktivitas bisnis yang membentuk

nilai dan kepercayaan konsumen bagi perusahaan (Ningrum & Nurcahaya,

2014). CSR akan meningkatkan reputasi yang menjadi aset paling utama dan

tidak ternilai harganya, karena citra perusahaan yang akan mempengaruhi

loyalitas konsumen (Seravina, 2008). Anselmsson et al., (2007) menyatakan

ketika seorang konsumen memandang sebuah perusahaan peduli dalam

masyarakat, lingkungan dan atau karyawan, maka kesediaan membayar harga

premium untuk merek perusahaan tersebut akan meningkat.

Menurut Thakor & Katsanis (1997) dalam Pappu et al., (2006) country of

(19)

BAB I PENDAHULUAN

8

Universitas Kristen Maranatha mempengaruhi citra dari suatu negara. Apabila negara tersebut memiliki citra

yang positif dan baik maka dapat mempengaruhi konsumen untuk loyal dan

bersedia untuk membayar harga premium. Country of origin pada dasarnya

merupakan persepsi tentang citra negara (country image). Citra negara adalah

sejumlah kepercayaan orang-orang dan kesan tentang negara tertentu (Kotler

et al., 1993). Persepsi country of origin dapat mempengaruhi pengambilan

keputusan konsumen untuk memilih dan menggunakan produk tersebut baik

secara langsung maupun tidak langsung (Kotler & Keller, 2006:634).

Menurut Maheswaran (1994) pada umumnya asumsi yang mendasari bahwa

konsumen akan merespon produk atau merek dengan baik jika memiliki

image country of origin yang baik.

Menurut Keller (2001); Belk (1988); Ball & Tasaki (1992) social

image merupakan simbol dalam merek yang menjadi image konsumen yang

akan menjadi sarana konsumen untuk mengekspresikan diri ideal sendiri.

Social image akan mempengaruhi seorang konsumen dalam memandang atau

mengekspresikan dirinya sendiri. Konsumen akan loyal dan bersedia

membayar harga premium apabila memiliki social image yang positif dari

masyarakat. Menurut Martin & Brown (1990); Biel (1992) social image, atau

peran sosial dan arti simbol dari merek, sering ditekankan. Citra sosial

memang relevan dan mempengaruhi respon pelanggan dalam berbagai

kategori, tidak hanya modal dan belanja (Lassar et al., 1995).

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan mengapa

konsumen bersedia membayar lebih untuk sebuah merek. Bagaimana

(20)

BAB I PENDAHULUAN

9

Universitas Kristen Maranatha bersedia membayar harga premium adalah tema penting dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, objek dalam penelitian ini adalah smarphone merek Apple.

Peneliti mengambil produk smartphone merek Apple karena produk Apple

adalah termasuk dalam produk kategori harga premium. Apple dikatakan

produk premium untuk kelas atas (Mahardi, 2014) dalam

http://tekno.liputan6.com/read/2126738/dituding-tiru-apple-xiaomi-bela-diri.

Selain produk Apple dikatakan produk premium karena aplikasi terbaik hadir

di Apple terlebih dahulu, update software, Apple tidak hadir dengan banyak

aplikasi pra-instal dari operator, desain Apple sempurna menggunakan casing

dari logam berkualitas serta layar glass, akses ke database musik; acara TV;

dan film melalui iTunes, Airplay (Business Insider, 2015) dalam

www.hptekno.com/2013/08/15/9-kelebihan-iphone-dibandingkan-android.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

meneliti persepsi kualitas dan non-kualitas yang didasari customer based

brand equity yang mempengaruhi konsumen menjadi loyal dan bersedia

membayar harga premium, maka diambil judul penelitian “Pengaruh

Percieved Quality dan Customer Based Brand Equity pada Kesediaan

Membayar Harga Premium dan Loyalitas (Studi pada: Konsumen

Produk Apple)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan maka rumusan masalah

(21)

BAB I PENDAHULUAN

10

Universitas Kristen Maranatha 1. Apakah terdapat pengaruh brand awareness pada kesediaan membayar

harga premium untuk produk Apple?

2. Apakah terdapat pengaruh quality pada kesediaan membayar harga

premium untuk produk Apple?

3. Apakah terdapat pengaruh uniqueness pada kesediaan membayar harga

premium untuk produk Apple?

4. Apakah terdapat pengaruh CSR pada kesediaan membayar harga premium

untuk produk Apple?

5. Apakah terdapat pengaruh social image pada kesediaan membayar harga

premium untuk produk Apple?

6. Apakah terdapat pengaruh country of origin pada kesediaan membayar

harga premium untuk produk Apple ?

7. Apakah terdapat pengaruh brand awareness pada loyalitas untuk produk

Apple?

8. Apakah terdapat pengaruh quality pada loyalitas untuk produk Apple?

9. Apakah terdapat pengaruh uniqueness pada loyalitas untuk produk Apple?

10.Apakah terdapat pengaruh CSR pada loyalitas untuk produk Apple?

11.Apakah terdapat pengaruh social image pada loyalitas untuk produk

Apple?

12.Apakah terdapat pengaruh country of origin pada loyalitas untuk produk

(22)

BAB I PENDAHULUAN

11

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness pada

kesediaan membayar harga premium untuk produk Apple?

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh quality pada kesediaan

membayar harga premium untuk produk Apple?

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh uniqueness pada kesediaan

membayar harga premium untuk produk Apple?

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR pada kesediaan membayar

harga premium untuk produk Apple?

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh social image pada kesediaan

membayar harga premium untuk produk Apple?

6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh country of origin pada

kesediaan membayar harga premium untuk produk Apple ?

7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh brand awareness pada loyalitas

untuk produk Apple?

8. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh quality pada loyalitas untuk

produk Apple?

9. Untuk menguji dan menganalisis uniqueness pada loyalitas untuk produk

Apple?

10.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh CSR pada loyalitas untuk

produk Apple?

11.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh social image pada loyalitas

(23)

BAB I PENDAHULUAN

12

Universitas Kristen Maranatha 12.Untuk menguji dan menganalisis pengaruh country of origin pada loyalitas

untuk produk Apple ?

1.4 Manfaat Penelitian

a. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta

mengembangkan pemahaman perusahaan mengenai atribut-atribut yang

mempengaruhi konsumen bersedia membayar harga premium dan

menjadi loyal pada suatu produk. Penelitian ini diharapkan juga dapat

memberikan pemahaman kepada perusahaan bahwa kualitas produk

hanya sebagian kecil yang mempengaruhi konsumen untuk bersedia

membayar harga premium. Dimana non-kualitas produk seperti brand

awareness, uniqueness, CSR, social image, dan country of origin

berkaitan dengan persepsi konsumen untuk bersedia membayar harga

premium dan loyal terhadap suatu merek.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk

menghadapi perilaku konsumen yang berbeda-beda, perusahaan tidak

hanya berfokus pada kualitas produk namum juga mengembangkan

atribut non-kualitas produk sehingga konsumen dapat loyal terhadap

produk perusahaan dan bersedia untuk membayar harga premium.

Selain itu perusahaan diharapkan tidak hanya menjual

berdasarkan volume karena volume tidak dapat mengukur kehebatan,

keberlanjutan atau keuntungan dalam jangka panjang. Maka dari itu

(24)

BAB I PENDAHULUAN

13

Universitas Kristen Maranatha membayar harga premium. Konsumen loyal yang bersedia membayar

harga premium akan memberikan profit margin yang besar pada

perusahaan. Maka dari itu perusahaan dapat menjadi hebat, berkelanjutan

dan menguntungkan dalam jangka panjang.

b. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan teori,

pengembangan ilmu pengetahuan mengenai perilaku konsumen bahwa

seorang konsumen yang loyal akan bersedia untuk membayar harga

premium. Seorang konsumen yang membayar untuk harga yang murah

bukanlah konsumen loyal melainkan cenderung lebih cepat berpindah.

Sebagai media pemahaman yang lebih lanjut mengenai

atribut-atribut produk yang mempengaruhi kesediaan konsumen membayar harga

premium dan menjadi loyal kepada produk perusahaan bukan hanya dari

segi kualitas produk, tetapi non-kualitas juga.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk peneliti

selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama. Peneliti

selanjutnya juga dapat menambahkan variabel-variabel lain seperti

kepuasan konsumen, minat beli yang mempengaruhi kesediaan untuk

membayar harga premium dan loyalitas, atau peneliti selanjutnya dapat

menjadikan loyalitas menjadi variabel mediasi karena seorang konsumen

yang loyal akan bersedia untuk membayar harga premium (Lovelock &

(25)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

171

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:

1. Brand awareness tidak berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar

harga premium untuk produk Apple.

2. Quality berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium

untuk produk Apple.

3. Uniqueness berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium

untuk produk Apple.

4. CSR berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga premium untuk

produk Apple.

5. Social image berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar harga

premium untuk produk Apple.

6. Country of origin tidak berpengaruh pada kesediaan konsumen membayar

harga premium untuk produk Apple.

7. Brand awareness berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple.

8. Quality berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple

9. Uniqueness berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple

10.CSR berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple

11.Social image berpengaruh pada loyalitas untuk produk Apple

(26)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

172

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada para pemakai produk apple (satu jenis

produk premium) saja, sehingga peneliti tidak dapat membandingkan dengan

produk berharga premium lainnya.

2. Banyak responden yang tidak mengetahui country of origin, sehingga

responden kurang dapat menjawab petanyaan kuesioner mengenai country of

origin.

3. Peneliti kesulitan untuk mencari responden yang memenuhi kriteria-kriteria

yang dikatakan loyal, yaitu: konsumen yang melakukan pembelian ulang

terhadap produk, tidak akan berpindah merek serta akan merekomendasikan

produk kepada orang lain. Kriteria tidak akan berpindah merek merupakan

kriteria yang sulit ditemukan karena pada zaman sekarang konsumen

smartphone sangat mudah untuk berganti merek. Sehingga kriteria tersebut

dihapuskan.

5.3 Implikasi Penelitian

5.3.1 Implikasi Manajerial

Penelitian diharapkan dapat memberikan dampak bagi perusahaan agar

pemasar dapat lebih memahami atribut-atribut produk yang mempengaruhi

konsumen sehingga bersedia membayar harga premium dan loyal terhadap

sebuah produk. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan dampak

informasi untuk perusahaan bahwa untuk membuat konsumen bersedia

(27)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

173

Universitas Kristen Maranatha saja. Namun, faktor-faktor non-kualitas produk seperti brand awareness,

uniqueness, CSR, social image dan country of origin juga memiliki

pengaruh terhadap kesediaan konsumen membayar harga premium dan

menjadi loyal kepada suatu produk.

Perusahaan Apple harus lebih memperhatikan brand awareness dan

country of origin produk. Dimana brand awareness produk Apple tidak

membuat konsumen bersedia untuk membayar harga premium, sedangkan

brand awareness produk Apple dapat membuat konsumen menjadi loyal.

Selain itu, country of origin produk Apple juga tidak membuat konsumen

bersedia untuk membayar harga premium dan tidak membuat konsumen

menjadi loyal. Oleh karena itu, perusahaan Apple harus mengembangkan

penanaman brand awareness produk Apple kepada konsumen dan

memperkenalkan country of origin produk Apple kepada konsumen.

Sehingga, konsumen bersedia untuk membayar harga premium produk

Apple dan menjadi loyal terhadap produk Apple.

5.3.2 Implikasi Akademisi

Penelitian ini diharapkan memberikan dampak pada pengembangan teori,

pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai media pemahaman yang lebih

lanjut mengenai atribut-atribut produk yang mempengaruhi kesediaan

konsumen membayar harga premium dan menjadi loyal. Dimana pada

penelitian ini terdapat variabel brand awareness yang tidak memiliki

(28)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

174

Universitas Kristen Maranatha of origin yang tidak memiliki pengaruh pada kesediaan membayar harga

premium dan tidak memiliki pengaruh pada loyalitas. Hasil penelitian

tersebut berbeda dengan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa

variabel brand awareness berpengaruh pada kesediaan membayar harga

premium, variabel country of origin berpengaruh pada kesediaan konsumen

membayar harga premium dan berpengaruh pada loyalitas.

5.4 Saran

5.4.1 Saran Bagi Praktisi

1. Sebaiknya perusahaan Apple mengembangkan lagi brand awareness

kepada konsumen. Lebih memperkenalkan lagi produk-produk Apple

yang tergolong premium sehingga konsumen bersedia untuk membayar

harga premium untuk produk Apple.

2. Sebaiknya perusahaan Apple juga memperkenalkan country of origin

dari produk Apple sehingga konsumen memiliki pengetahuan mengenai

asal produk Apple dan dimana produk Apple dirakit. Informasi tersebut

dapat memberikan pengetahuan kepada konsumen dan membuat

konsumen bersedia membayar harga premium dan menjadi loyal pada

produk Apple.

3. Sebaiknya perusahaan Apple mempertahankan quality, CSR, social

image¸ uniqueness yang sudah dimiliki dari perusahaan Apple dalam

(29)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

175

Universitas Kristen Maranatha konsumen tetap bersedia membayar harga premium dan loyal terhadap

produk-produk baru dan inovatif perusahaan Apple.

5.4.2 Saran Bagi Akademisi

1. Penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan variabel atau mencari

atribut-atribut lain yang dapat mempengaruhi konsumen sehingga

bersedia untuk membayar harga premium dan bersedia loyal terhadap

suatu produk.

2. Penelitian selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian produk premium

lainnya.

3. Peneliti selanjutnya, sebaiknya tidak hanya menggunakan satu produk

premium saja yang diteliti. Sebaiknya peneliti selanjutnya dapat

menggunakan dua produk premium atau lebih sehingga peneliti

selanjutnya dapat membandingkan produk premium mana yang lebih

unggul.

4. Penelitian selanjutnya dapat mengganti model penelitian menggunakan

variabel mediasi. Dimana variabel kesediaan membayar harga premium

(30)

DAFTAR PUSTAKA California Management Review, vol. 38(3), pp. 102-120.

Aaker, D.A. (1997), Manajemen Ekuitas Merek. Penerbit Mitra Utama. Jakarta: Spektrum.

Abdi, Y.T (2012), Pengaruh Brand Image, Country of Origin Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen pada Produk TV Samsung di Surabaya. Skripsi, Surabaya: Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala.

Abror (2007), Kesadaran Merek dan Image Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang tentang Produk Minuman Ringan. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi, vol. 7(1), hal. 9-18.

Agnanda, F. & Farida, N. (2012), Pengaruh Nilai Pelanggan, Kesadaran Merek dan Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu Telkom Flexi. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, hal.1-8

Ahmed, Z.U., et al., (2004), Does Country of Origin Matter fof low-involvement produkcts?. International Marketing Review, vol. 21(1), pp. 102-120.

Anselmsson, J. & Bondesson, N. (2013), What Succesful Branding looks like – a managerial perspective. British Food Journal, vol 115(11), pp. 1612-1627.

Anselmsson, J. et al., (2014), Brand image and Customers’ Willingness to Pay a Price Premium for Food Brands. Journal of Product & Brand Management, 23(2), pp. 90-102

Anselmsson, J. et al., (2007), Understanding Price Premium for Grocery Products: a Conceptual model of Customer Based Brand Equity. Journal of Products & Brand Management, vol. 22(6), pp.401-414.

Artaji (2014), Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Minat Pembelian Notebook Merek Acer. Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.

(31)

DAFTAR PUSTAKA Research, vol. 32(6), pp. 6-12.

Boby, Y. (2009), Pengaruh Kesadaran Merek, Kesan Kualitas, Asosiasi Merek, Loyalitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasaki. Skripsi, Surabaya: Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.

Business Insider (2015), Sembilan Kelebihan Iphone dibandingkan Android, Agustus 2015 diakses dari http://www.hptekno.com/2013/08/15/9-kelebihan-iphone-dibandingkan-android/.

Cobb-Wahlgren. et al., (1995), Brand Equity, Brand Preference and Puchase Intent. Journal of Advertising, vol. 24(3), pp. 25-41.

Cooper, D.R. & Emory, W. (1995), Business Research Methods. Fifth Edition, California: Irwin

Cooper, D.R. & Schindler, P.S. (2011), Business Research Methods. Eleventh Edition, New York: McGraw-Hill Higher Education.

Davcik, N.S & Rundquist, J. (2012), An Exploratory Study of Brand Success: Evidence from The Food Industry. Journal of International Food and Agribusiness Marketing, vol.24(1), pp.91-109.

Dickinson: Tujuh Jenis Perilaku Konsumen dalam Materi IPS kelas X. www.aiwowma.wordpress.com.

Durianto, dkk. (2001), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Durianto, dkk. (2004), Strategi Menaklukkan Pasar Global Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Farquhar, P.H. (1989), Managing Brand Equity. Marketing Research, vol. 1(3), pp. 24-33

Ghozali, I. (2011), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi kelima. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(32)

DAFTAR PUSTAKA

178

Universitas Kristen Maranatha Hartono, J. (2011), Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman. Edisi 2011. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Haryanto, J.O. & Manurip, T.F. (2011), Pengaruh Loyalitas Merek, Rumor dan Country of Origin terhadap Kepercayaan Merek. Media Riset Bisnis dan Manajemen, vol. 11(2), pp. 88-107.

Kalogeras, N. et al., (2009), Dutch Consumers’ Willingness to Pay for Organic Olive Oil. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp. 210-225.

Kalra, A. & Goodstein, R.C. (1998), The Impact of Advertising Positioning Strategies on Consumer Price Sensitivy. Journal of Marketing Research, vol. 35(2), pp. 210-225

Keller, K.L. (1993), Conseptualizing Measuring and Managing Customer Based Brand Equity. Journal of Marketing, vol. 57(1), pp. 1-23

Keller, K.L. (2001), Building Customer Based Brand Equity. Marketing Management, vol. 10(2), pp.14-19.

Kliknklik (2013), Perbandingan Smartphone Besutan Apple, Samsung, Nokia dan Motorola. 25 Februari 2013 diakses dari

http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/ pada tanggal 05 November 2015.

Kotler, P. & Amstrong, G. (2001), Prinsip-prinsip Manajemen. Jilid 1, Edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga

Kotler, P. & Amstrong, G. (2003), Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2, Edisi kesembilan, Jakarta: PT.Indeks Gramedia.

Kotler, P. & Keller, K.L. (2006), Manajemen Pemasaran, Edisi keduabelas, Pearson Education,Inc.

Kotler, P. & Keller, K.L. (2009), Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. (2007), Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Pengendalian. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Kotler, P. et al., (1993), Marketing Place: Attracting Investment, Industry and Tourism to Cities, States, and Nations. New York: Free Pass, pp.141

(33)

DAFTAR PUSTAKA

179

Universitas Kristen Maranatha Kurniawan, A. (2014), Metode Riset untuk Ekonomi & Bisnis: Teori, Konsep, dan

Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Lassar, W. et al., (1995), Measuring Customer Based Brand Equity. Journal of Consumer Marketing, vol.2(1), pp.37-46.

Lovelock, C. & Wirtz, J. (2011), Service Marketing: People, Technology, Strategy. Global Edition: Pearson.

Magdalena, N. (2005), Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta: Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).

Mahardi, D. (2014), Dituding Tiru Apple, Xiaomi Bela Diri, 30 Oktober 2014 diakses dari http://tekno.liputan6.com/read/2126738/dituding-tiru-apple-xiaomi-bela-diri pada 9 Desember 2015.

Maheswaran, D. (1994), Country of Origin as a stereotype: Effects of Counsumer Expertise and Attribute Strength on Product Evaluation. Journal of Consumer Research, vol. 21(2), pp.354-365.

Mailanto, A. (2014), Apple Gelar Kampanye Bahaya AIDS melalui Program RED. 24 November 2014 diakses dari

http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027 pada tanggal 06 November 2015.

Martin, G.S. & Brown, T.J. (1990), In Search of Brand Equity: The Conceptualization and Measurement of The Brand Impression Construct, in Childers, T.L. (Ed.). Marketig Theory and Application, Vol. 2, American Marketing Association, Chicago, IL, pp.431-438.

Ma'ruf, H . (2005). Pemasaran Ritel. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Netemeyer, R.G., et al., (2004), Developing and Validating Measure of facets of

Customer Based Brand Equity. Journal of Business Research, vol. 57(2), pp.209-224.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

180

Universitas Kristen Maranatha Nugroho, F.Y. (2011), Pengaruh Citra Merek dan Kepuasan PelangganTerhadap Loyalitas Konsumen. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran”.

Ophuis, P.A.M. et al., (1995), Percieved Quality: a Market Driven and Consumer Oriented Approach. Food Quality and Preference, vol. 6(3), pp. 177-183.

Pangestika, P.T. (2013), Pengaruh Citra Merek Terhadap Loyalitas Konsumen pada Produk Pakaian 3second do Showroom Java Mall Semarang. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro.

Pappu, R. et al., (2006), Consumer Based Brand Equity And Country of Origin Relationship: Some Empirical Study. Journal of International Business studies. Vol. 38(5), pp. 726-745.

Putro, R.F.K. (2009), Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Mediasi. Skripsi, Surakarta: Fakultas Ekonomi Sebelas Maret.

Riantiarno (2013), Perpektif-Balance Scorecard. 09 Januari 2013 diakses dari http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/ pada tanggal 05 November 2015.

Richardson, F. et al., (1994), Extrinsic and Intrinsic Cue Effects on Perceptions of Store Brand Quality. Journal of Marketing, vol 58(4), pp. 28-37.

Rizky, M.F. & Yasin, H. (2014), Pengaruh Promosi dna Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal Manajemen & Binsis, Vol. 14(2), hal. 135-143.

Rosanani, G. (2009), Perancangan Produk. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Santoso, S. & Tjiptono, F. (2006), Riset Pemasaran – Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Saputra, H. (2013), Apple Meraih Tingkat Kepuasan Konsumen Teratas di Kampungnya Samsung. 03 Juli 2013 diakses dari

http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/ pada tanggal 06 November 2015.

Schiffman, L.G. & Kanuk, L.L. (2007), Perilaku Konsumen. Edisi kedua. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

181

Universitas Kristen Maranatha Seravina, M. (2008), Pengaruh Penerapan CSR Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Britama. Skripsi, Bogor: Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Sethuraman, R. (2000), What Makes Consumers Pay More for National Brands than for Private Label – Image or Quality?. Marketing Science Institute Paper Series, Cox School of Business, Southern Methodist University.

Sethuraman, R. (2003), Measuring National Brands’ Equity Over Store Brands. Review of Marketing Science, vol.1(1), pp. 1-25.

Solomon, M.R. (2007), Consumer Behaviour: Buying, Having, and Being. Sixth Edition, New Jersey: Pearson Pretince Hall.

Sugiyono (2012), Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2009), Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Sunjoyo, et al., (2013), Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Supomo, I. &. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Sutisna. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Tikkanen, I. & Va¨a¨riskoski, M. (2010), Attributes andbenefits of branded bread: case Artesaani. British Food Journal, vol. 112(9), pp. 1033-1043.

Washburn, J.H. & Plank, R.E. (2002), Measuring Brand Equity: an Evaluation of a Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Marketing Theory and Pratice, vol 10(1), pp. 46-62

Wibisono, D. (2000). Riset Bisnis Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. ASHKAF Media Grafika, Surabaya.

Winarso, B. (2014), Dukung Pencegahan AIDS, Apple Sudah Kucurkan $65 Juta Bersama Bono dari Band U2. 27 bulan yang lalu diakses dari

http://dailysocial.id/post/dukung-pencegahan-aids-apple-sudah-kucurkan-65-juta-bersama-penyanyi-u2-bono/ pada tanggal 06 November 2015.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

182

Universitas Kristen Maranatha Yeni, F. (2013), Pengaruh Keunggulan Bersaing Diferensiasi Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen pada KFC di Kota Padang. Jurnal Manajemen, vol. 2(1), hal. 1-9

Yoo,B. & Donthu, N. (2001), Developing and Validating Multidimensional Consumer Based Brand Equity Scale. Journal of Business Research, vol. 52(3), pp. 2-22.

Zaldman, G., dan Wallendorf, M. (1979), Consumer Behavior: Basic Findings and Management Implication, Theories in Marketing Series America and World The Wiley Series in Marketing. Wiley: Amerika

Zeithaml, V.A. (1988), Consumer Perceptions of Price, Quality and Value: a Means End Model an Synthesis of Evidence. Journal of Marketing, vol. 52(3), pp. 2-22.

Sumber Internet:

http://www.slideshare.net/syiami/teori-dan-model-perilaku-konsumen

https://coecoesm.wordpress.com/2011/11/28/perilaku-konsumen/

http://kliknklik.com/blogs/perbandingan-smartphone-besutan-apple-samsung-nokia-dan-motorola/

http://riantiarno.blog.binusian.org/category/binusian-blog/

http://www.makemac.com/tingkat-kepuasan-konsumen-apple/

http://autotekno.sindonews.com/read/928472/122/apple-gelar-kampanye-bahaya-aids-melalui-program-red-1416827027

Gambar

Gambar 2.3 Langkah-langkah antara Evaluasi Alternatif

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2012, akan melaksanakan Pelelangan Umum Pasca Kualifikasi untuk paket pekerjaan sebagai berikut :.. NO

Based on detailed analysis of the characteristics of film translation compared with general translation, two prevalent methods of film translation: dubbing and subtitling, and the

dilakukan oleh pihak Hospital Regional Oe-Cusse yang disebabkan. oleh beberapa faktor seperti, minimnya sumber daya

Untuk menganalisis pengaruh service quality terhadap keputusan pembelian handphone android Samsung pada Mahasiswa Universitas

Tetapi yang terjadi karyawan tidak berkomitmen terhadap perusahaan contohnya dalam memelihara karet dengan tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu dalam

Permasalahan yang terjadi sekarang ini adalah menurunnya motivasi belajar siswa, ini dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa belum maksimal, laporan dari guru pelajaran

SIMARMATA, 2017 : Pemberian Berbagai Dosis Kompos Azolla Terhadap Tanaman Bawang Merah, dibimbing oleh LISA MAWARNI dan HARYATI.. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Manfaat buah semangka sangat baik bagi tubuh yang berperan untuk membantu kesehatan dan menjaga metabolisme tubuh.. Buah semangka adalah salah satu buah tropis yang menyegarkan