• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja pada Perawat Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

!"##$%

&

'(

) ( )

* & )

&

!"##"%

+

!"##$%

, )

+

&

'(

) ( )

* & )

&

!"##"%

!

-

,

!$./0%

"

#

$ %

&'()'

*

(

, 1

+

(

(

(

$ * %

(

!

*

(2)

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

...i

LEMBAR PENGESAHAN

...ii

ABSTRAK

...iii

KATA PENGANTAR

...iv

DAFTAR ISI

...viii

DAFTAR BAGAN

...xii

DAFTAR TABEL

...xiii

DAFTAR GAMBAR

... xiv

DAFTAR LAMPIRAN

... xv

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 8

1.4.1 Kegunaan Ilmiah... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis... 8

1.5 Kerangka Penelitian ... 8

(3)

1.7 Hipotesis ... 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

... 20

2.1 Stres ... 20

2.1.1 Pengertian Stres ... 20

2.1.2 Teori*Teori Tentang Stres ... 22

2.1.2.1 Pendekatan Terhadap Stres... 22

2.1.2.2 Teori Sindroma Adaptasi Umum ... 23

2.1.2.3 Teori Stres dari Tom Cox dan Mackay ... 25

2.1.2.4 Teori Stres dari Hooke ... 26

2.2 Stres Kerja... 27

2.2.1 Definisi Stres Kerja... 27

2.2.2 Sumber Potensial dari Stres Kerja ... 28

2.2.3 Perbedaan Individual ... 32

2.2.4 Konsekuensi Stres Kerja ... 33

2.2.5 Hubungan Stres Kerja dengan Tampilan Kerja... 34

2.2.6 Gejala Gangguan Kesehatan ... 36

2.2.7 Gejala Gangguan Psikologis ... 37

2.2.8 Gejala Gangguan Tingkah Laku... 37

2.3 Kepuasan Kerja ... 38

2.3.1 Definisi Kepuasan Kerja ... 38

2.3.2 Teori Umum Kepuasan Kerja... 41

(4)

2.3.4 Faktor Relevan yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja ... 45

2.4 Keperawatan... 47

2.4.1 Konsep Dasar Profesi Keperawatan ... 47

2.4.2 Pengertian Keperawatan ... 47

2.4.3 Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Tenaga Keperawatan... 49

2.4.4 Masalah*Masalah Spesifik Perawat... 50

2.5 Keperawatan Jiwa ... 51

2.5.1 Definisi dan Uraian Keperawatan Jiwa... 51

2.5.2 Peran dan Fungsi Perawat Jiwa ... 52

2.5.3 Hubungan Terapeutik Perawat*Pasien... 55

2.5.4 Model Praktik Kesehatan Jiwa Psikiatrik ... 56

2.5.5 Peranan Perawat dalam Pengobatan Khusus Gangguan Jiwa di

Rumah Sakit Jiwa ... 58

2.5.6 Hubungan antara Keperawatan Jiwa dengan Kepuasan Kerja... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

... 67

3.1 Rancangan Penelitian ... 67

3.2 Variabel Penelitian ... 68

3.3 Definisi Operasional... 68

3.4 Alat Ukur ... 68

3.4.1 Alat Ukur Derajat Stres Kerja ... 68

3.4.2 Alat Ukur Derajat Kepuasan Kerja... 70

(5)

3.5 Pengujian Alat Ukur ... 73

3.5.1 Uji Validitas Alat Ukur ... 73

3.5.2 Uji Reliabilitas Alat Ukur ... 75

3.6 Populasi Sasaran dan Teknik Sampling... 76

3.6.1 Populasi Sasaran ... 76

3.6.2 Teknik Pengambilan Sampel... 76

3.6.3 Karakteristik Populasi... 77

3.7 Teknik Analisis ... 77

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

... 79

4.1 Hasil Pengolahan Data... 79

4.1.1 Gambaran Subyek Penelitian ... 79

4.1.2 Gambaran Hasil Penelitian... 82

4.2 Pembahasan... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

... 97

5.1 Kesimpulan ... 97

5.2 Saran ... 98

5.2.1 Saran Penelitian ... 97

5.2.2 Saran Praktis... 98

DAFTAR PUSTAKA

... 101

(6)

DAFTAR BAGAN

(7)

DAFTARbTABELb

Tabelb3.1b

Indikator Kuesioner Derajat Stres Kerja... 69

Tabelb3.2

Bobot Nilai Kuesioner Derajat Stres Kerja... 70

Tabelb3.3

Indikator Kuesioner Kepuasan Kerja... 71

Tabelb3.4b

Bobot Nilai Kuesioner Kepuasan Kerja... 72

Tabelb4.1b

Uji Statistik Hubungan Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja ... 82

Tabelb4.2b

Tabulasi Silang Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja ... 83

Tabelb 4.3b

Tabulasi Silang Penghayatan Perawat Terhadap Aspek*Aspek Derajat

Stres Kerja dan Kepuasan Kerja... 84

(8)

DAFTARbGAMBARb

b

Gambarb2.1

Hubungan Tampilan Kerja dengan Stres Kerja ... 34

Gambarb2.2

Hubungan Beban Peran dengan Tampilan Kerja... 36

Gambarb4.1

Frekuensi Jenis Kelamin... 79

Gambarb4.2

Frekuensi Usia ... 80

Gambarb4.3

Frekuensi Tingkat Pendidikan ... 80

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Responden

Lampiran 2 Data Mentah Alat Ukur Derajat Stres Kerja

Lampiran 3 Data Mentah Alat Ukur Kepuasan Kerja

Lampiran 4 Data Responden (Hasil Penelitian)

Lampiran 5 Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Derajat Stres Kerja

Lampiran 6 Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Kepuasan Kerja

Lampiran 7 Hasil Data Penunjang

Lampiran 8 Crosstab Jenis Kelamin dengan Derajat Stres Kerja

Crosstab Usia dengan Derajat Stres Kerja

Crosstab Tingkat Pendidikan dengan Derajat Stres Kerja

Crosstab Pengalaman Bekerja dengan Derajat Stres Kerja

Lampiran 9

Lampiran 10

(10)

!!!!!!!

(11)
(12)
[image:12.612.133.510.210.701.2]

Lampiran 5

Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat Ukur Derajat Stres Kerja

Item

Validitas

Ket

Item

Validitas

Ket

1

0,606

Dipakai

21

0,402

Dipakai

2

0,183

Dibuang

22

0,321

Dipakai

3

0,411

Dipakai

23

0,424

Dipakai

4

0,191

Dibuang

24

0,172

Dibuang

5

0,124

Dibuang

25

0,210

Dibuang

6

0,602

Dipakai

26

00,040

Dibuang

7

0,624

Dipakai

27

0,403

Dipakai

8

0,346

Dipakai

28

0,392

Dipakai

9

0,502

Dipakai

29

0,360

Dipakai

10

0,315

Dipakai

30

0,255

Dibuang

11

0,265

Dibuang

31

0,166

Dibuang

12

0,535

Dipakai

32

0,412

Dipakai

13

0,679

Dipakai

33

0,419

Dipakai

14

0,363

Dipakai

34

0,112

Dibuang

15

0,564

Dipakai

35

0,493

Dipakai

16

0,741

Dipakai

36

0,324

Dipakai

17

0,200

Dibuang

37

0,394

Dipakai

18

0,036

Dibuang

38

0,520

Dipakai

19

0,297

Dibuang

39

0,442

Dipakai

(13)

Item

Validitas

Ket

Item

Validitas

Ket

41

0,549

Dipakai

60

0,506

Dipakai

42

0,407

Dipakai

61

0,124

Dibuang

43

0,396

Dipakai

62

0,043

Dibuang

44

0,367

Dipakai

63

0,303

Dipakai

45

0,357

Dipakai

64

0,231

Dibuang

46

0,261

Dibuang

65

00,451

Dibuang

47

0,554

Dipakai

66

0,255

Dibuang

48

00,232

Dibuang

67

0,370

Dipakai

49

0,187

Dibuang

68

0,423

Dipakai

50

0,054

Dibuang

69

0,183

Dibuang

51

0,140

Dibuang

70

0,510

Dipakai

52

0,339

Dipakai

71

0,407

Dipakai

53

0,245

Dibuang

72

0,416

Dipakai

54

0,301

Dipakai

73

0,382

Dipakai

55

0,100

Dibuang

74

0,246

Dibuang

56

00,051

Dibuang

75

0,217

Dibuang

57

0,370

Dipakai

76

0,415

Dipakai

58

0,336

Dipakai

77

0,558

Dipakai

59

0,420

Dipakai

(14)
[image:14.612.132.510.210.701.2]

Lampiran 6

Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat Ukur Kepuasan Kerja

Item

Validitas

Ket

Item

Validitas

Ket

1

0,551

Dipakai

21

0,408

Dipakai

2

0,709

Dipakai

22

0,618

Dipakai

3

0,692

Dipakai

23

0,652

Dipakai

4

0,458

Dipakai

24

0,581

Dipakai

5

0,401

Dipakai

25

0,446

Dipakai

6

0,655

Dipakai

26

0,477

Dipakai

7

0,690

Dipakai

27

0,346

Dipakai

8

0,689

Dipakai

28

0,350

Dipakai

9

0,718

Dipakai

29

0,397

Dipakai

10

0,529

Dipakai

30

0,692

Dipakai

11

0,463

Dipakai

31

0,680

Dipakai

12

0,531

Dipakai

32

0,734

Dipakai

13

0,359

Dipakai

33

0,439

Dipakai

14

0,476

Dipakai

34

0,582

Dipakai

15

0,540

Dipakai

35

0,572

Dipakai

16

0,559

Dipakai

36

0,600

Dipakai

17

0,493

Dipakai

37

0,687

Dipakai

18

0,432

Dipakai

38

0,677

Dipakai

19

0,438

Dipakai

39

0,408

Dipakai

(15)

Item

Validitas

Ket

Item

Validitas

Ket

41

0,619

Dipakai

60

0,491

Dipakai

42

0,550

Dipakai

61

0,514

Dipakai

43

0,757

Dipakai

62

0,580

Dipakai

44

0,557

Dipakai

63

0,383

Dipakai

45

0,660

Dipakai

64

0,678

Dipakai

46

0,261

Dibuang

65

0,575

Dipakai

47

0,416

Dipakai

66

0,307

Dipakai

48

0,346

Dipakai

67

0,343

Dipakai

49

0,583

Dipakai

68

0,646

Dipakai

50

0,553

Dipakai

69

0,620

Dipakai

51

0,541

Dipakai

70

0,675

Dipakai

52

0,533

Dipakai

71

0,626

Dipakai

53

0,609

Dipakai

72

0,398

Dipakai

54

0,514

Dipakai

73

0,485

Dipakai

55

0,655

Dipakai

74

0,587

Dipakai

56

0,493

Dipakai

75

0,665

Dipakai

57

0,258

Dibuang

76

0,638

Dipakai

58

0,304

Dipakai

77

0,714

Dipakai

(16)

Lampiran 7

Hasil Data Penunjang

Beberapashalsyangsdikemukakansolehsparasperawats:

Belumsterpenuhinyaskebutuhanshidupssehari0haris

Menginginkanskenaikansgajis/smerasasgajiskurangsmemadais

Berbagisceritaspadassaatsmempunyaissuatuspermasalahans

Merasaskurangsnyamansdenganssituasispekerjaanssehari0haris

Pengalamanskerjasikutsmembantusdalamspelaksanaanstugasss

sehari0haris(penerapansilmusdansketrampilan)s

(17)

Lampiran 8

Crosstab Jenis Kelamin dengan Derajat Stres Kerja

Derajat Stres Kerja

Jenis

Kelamin

Rendah

Cend

Rendah

Cend

Tinggi

Tinggi

Total

Laki laki

2

5

6

5

18

Perempuan

10

12

9

6

37

Total

12

17

15

11

55

Crosstab Usia dengan Derajat Stres Kerja

Derajat Stres Kerja

Usia

Rendah

Cend

Rendah

Cend

Tinggi

Tinggi

Total

≤25 thn

3

6

7

3

19

26 30 thn

5

7

2

5

19

31 35 thn

2

4

3

1

10

≥36 thn

2

0

3

2

7

Total

12

17

15

11

55

Crosstab Tingkat Pendidikan dengan Derajat Stres Kerja

Derajat Stres Kerja

Tingkat

Pendidikan

Rendah

Cend

Rendah

Cend

Tinggi

Tinggi

Total

S1

1

0

1

1

3

Akper

5

11

5

7

28

SPK

6

6

9

2

23

Kedokteran

0

0

0

1

1

(18)

Crosstab Pengalaman Bekerja dengan Derajat Stres Kerja

Derajat Stres Kerja

Pengalaman

Bekerja

Rendah

Cend

Rendah

Cend

Tinggi

Tinggi

Total

≤5 thn

6

10

9

8

33

6 10 thn

3

5

4

3

15

11 15 thn

3

2

2

0

7

Total

12

17

15

11

55

(19)

+

Berikuts inis terdapats sejumlahs pernyataans mengenais beberapas kondisis

dislingkunganspekerjaansyangssaudarasrasakansdansalamissehari0hari.sSaudaras

dimintasuntuksmenjawabspernyataanstersebutsyangspalingssesuaisdengansyangs

saudarasrasakansdansbenar0benarsmenggambarkanskeadaanssaudara.ss

Berilahstandassilangs(sXs)spadassalahssatusdarisempatsalternatifspilihans

jawabans sesuais dengans pilihans saudaras padas koloms yangs telahs disediakan.s

Pilihansjawabanstersebutsyaitus:s

TPss :sTidaks pernahs dialamis dans dirasakans padas saats saudaras

bekerjas

JRs

:sJarangsataushanyassesekalisdialamisdansdirasakanspadassaats

saudarasbekerjas

SRs

:ssSeringsdialamisdansdirasakanspadassaatssaudarasbekerjas

SSRs :ssSangats serings ataus selalus dialamis dans dirasakans padas saats

saudarasbekerjas

Bacalahs setiaps pernyataans dengans telitis dans seksama.s Jawablahs

dengans jujurs dans spontans segeras setelahs saudaras membacas setiaps

pernyataanssertasjanganssampaisadasyangsterlewati.s

Bekerjalahs sendiri0sendiris karenas jawabans dans identitass saudaras akans

dijamins kerahasiaannya.s Kejujurans dans jawabans yangs saudaras berikans akans

sangatsberartisbagispenelitiansini.s

s

(20)

Item

TP

JR

SR

SSR

1.

Kepalasterasassakits/spusing0pusing

s

s

s

s

s

2.

Mengkonsumsisrokoksataupunsalkohol

s

s

s

s

s

3. Tidurskurangsnyenyaks

s

s

s

s

4. Beratsbadansmeningkats/snaiksdengansseimbangs

s

s

s

s

5. Merasakansketidakpuasanssaatsbekerjas

s

s

s

s

6. Masukskerjashanyassekedarsuntuksabsens

s

s

s

s

7. Masukskerjasdengansbekerjasseadanyas

s

s

s

s

8. Mencari0caris alasans untuks dapats pergis ataus pulangs kes

rumahs

s

s

s

s

9. Berbicarasdenganscepatsdanstidaksjelass

s

s

s

s

10. Mudahsberkeringats

s

s

s

s

11. Pergisrekreasisuntuksmeredakansketeganganspekerjaans

s

s

s

s

12. Merasas jengkels dengans berbagais prosedurs untuks

menyelesaikanspekerjaans

s

s

s

s

13. Adas kesediaans untuks membantus /s pedulis terhadaps

rekans

s

s

s

s

14. Merasasgelisahs/suring0uringans

s

s

s

s

15. Kurangs tertariks untuks mengikutis kegiatans yangs

diadakansolehsrekans/spihaksrumahssakitsss

s

s

s

s

16. Bersemangatsdalamsbekerjas

s

s

s

s

17. Menderitasmigrains(sakitskepalassebelah)s

s

s

s

s

18. Dalamsbekerjastergantungssuasanashatis

s

s

s

s

19. Mudahsbatuk0batuks

s

s

s

s

20. Bebass berkreasis dalams menyelesaikans pekerjaans

asalkans tidaks menyimpangs daris tujuans yangs telahs

ditentukansolehsatasans

(21)

Item

TP

JR

SR

SSR

21. Menyukais penilaians atasans atass apas yangs telahs

dikerjakans

s

s

s

s

22. Sakitsflus

s

s

s

s

23. Merasasfrustrasisdalamsbekerjas

s

s

s

s

24. Sulitsdalamsmembuatskeputusans

s

s

s

s

25. Buangsairsbesarsteraturs

s

s

s

s

26. Bertambahskemampuansdirisdibandingsrekanslains

s

s

s

s

27. Nyerisbuangsairskecils

s

s

s

s

28. Mudahs tersinggungs padas tingkahs lakus dans ucapans atasans/srekans

s

s

s

s

29. Terbukasmenerimaskritiksdanssaransyangsdiberikansolehs rekans/satasans

s

s

s

s

30. Jantungsberdebar0debars

s

s

s

s

31. Aturans dans disiplins yangs adas dis rumahs sakits bukans merupakanstekanansbagissayas

s

s

s

s

32. Tidaks adas keinginans untuks pindahs daris pekerjaans saats inis

s

s

s

s

33. Menjagaskesehatansdengansberbagaiscaras

s

s

s

s

34. Mudahssesaksnafass

s

s

s

s

35. Sulitsberkonsentrasis

s

s

s

s

36. Otot0ototstubuhsmudahsmenjadistegangs

s

s

s

s

37. Percayas dengans kemampuans untuks menyelesaikans

tugasssesulitsapapuns

s

s

s

s

38. Membuatskelalaianssaatsbekerjas

s

s

s

s

39. Tubuhsmudahsterasaspegals

s

s

s

s

(22)

Item

TP

JR

SR

SSR

41. Mudahsmerasastertekans

s

s

s

s

42. Mengacak0acaks pekerjaans jikas tugass semakins banyaks danstakskunjungsselesais

s

s

s

s

43. Marahspadasrekanskerjasyangsdianggapsmengganggus

s

s

s

s

44. Penyakitstekanansdarahstinggis

s

s

s

s

45. Merasas lelahs menghadapis masalah0masalahs dalams

pekerjaanssehari0haris

s

s

s

s

46. Fokussterhadapspekerjaans

s

s

s

s

(23)

Lampiran 10

, )

+

Berikuts inis terdapats sejumlahs pernyataans mengenais beberapas kondisis

dislingkunganspekerjaansyangssaudarasrasakansdansalamissehari0hari.sSaudaras

dimintasuntuksmenjawabspernyataanstersebutsyangspalingssesuaisdengansyangs

saudarasrasakansdansbenar0benarsmenggambarkanskeadaanssaudara.ss

Berilahstandassilangs(sXs)spadassalahssatusdarisempatsalternatifspilihans

jawabans sesuais dengans pilihans saudaras padas koloms yangs telahs disediakan.s

Pilihansjawabanstersebutsyaitus:s

STMss:sKondisis yangs dirasakans olehs saudaras sangats tidaks

memuaskans

TMs :sKondisisyangsdirasakansolehssaudarastidaksmemuaskans

Ms

:ssKondisisyangsdirasakansolehssaudarasmemuaskans

SMs :sKondisisyangsdirasakansolehssaudarassangatsmemuaskans

Bacalahs setiaps pernyataans dengans telitis dans seksama.s Jawablahs

dengans jujurs dans spontans segeras setelahs saudaras membacas setiaps

pernyataanssertasjanganssampaisadasyangsterlewati.s

Bekerjalahs sendiri0sendiris karenas jawabans dans identitass saudaras akans

dijamins kerahasiaannya.s Kejujurans dans jawabans yangs saudaras berikans akans

sangatsberartisbagispenelitiansini.s

s

^s^TerimasKasihsdansSelamatsMengerjakan^s^s

s

s

s

(24)

Item

STM

TM

M

SM

1.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas

berdasarkans harapans sebelums bekerjas dis rumahs

sakitsinis

s

s

s

s

2.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas berdasarkansapasyangstelahsdilakukans/sdihasilkans

s

s

s

s

3.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas berdasarkansbanyaknyaspekerjaansyangsdilakukans

s

s

s

s

4.

Kelayakans ataus besarnyas Tunjangans Haris Rayas (THR)syangsdiberikansolehspihaksrumahssakits

s

s

s

s

5.

Ketepatans waktus Tunjangans Haris Rayas (THR)s yangs diberikansolehspihaksrumahssakits

s

s

s

s

6.

Kenaikans gajis (termasuks gajis dis luars gajis tetap)s berdasarkanskinerjasyangsditampilkans

s

s

s

s

7.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas berdasarkans tugass ataus tanggungs jawabs yangs

diberikans

s

s

s

s

8.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas dibandingkans dengans gajis yangs jugas diterimas olehs

rekansyangslainsdengansposisisyangssamas

s

s

s

s

9.

Gajis (termasuks gajis dis luars gajis tetap)s yangs diberikans olehs pihaks rumahs sakits saats inis

dibandingkansdengansdistempats/srumahssakitslains

s

s

s

s

10.

Gajis(termasuksgajisdisluarsgajistetap)syangsditerimas berdasarkans tingkats pendidikans (misalnyas D3,s S1)s

yangsdimilikis

s

s

s

s

11.

Kesempatans menghadapis situasis kerjas yangs menarikssetiapsharis
(25)

Item

STM

TM

M

SM

12.

Kesempatans untuks melaksanakans tugass yangs

bervariasi

s

s

s

s

s

13. Cakapsdalamsmelaksanakanstugasssehari0haris

s

s

s

s

14. Kesempatans untuks berkomunikasis dengans caras

yangsberbedasterhadapspasiens

s

s

s

s

15. Pembagians dalams tugas,s misalnyas tugass merawats

pasiensAsatausBs

s

s

s

s

16. Tahus dengans jelass tugass apas sajas yangs haruss

dilaksanakans

s

s

s

s

17. Pahams apas yangs haruss dikerjakans saats datangs kes

rumahssakits

s

s

s

s

18. Pekerjaans merawats pasiens merupakans tugass yangs

menariks

s

s

s

s

19. Merawats dans mampus memahamis keadaans pasiens

merupakans tantangans tersendiris dans menimbulkans

semangatsuntuksmelaksanakannyas

s

s

s

s

20. Merasakans andils /s perans saats pasiens kondisinyas

membaiks/sdinyatakanssembuhs

s

s

s

s

21. Perans dalams kelompoks /stims sesamas perawats yangs

lains

s

s

s

s

22. Kesempatans untuks belajars dans mengembangkans

diris

s

s

s

s

23. Kesempatans untuks mengeluarkans ataupuns

mengembangkanside0idesbarus

s

s

s

s

24. Peluangsbekerjastanpastergantungspadasorangslains/s

rekans

s

s

s

s

(26)

Item

STM

TM

M

SM

25.

Kesempatans mengeluarkans pendapats dalams

menentukans prosedurs kerjas yangs haruss

dilaksanakansbersama0samas

s

s

s

s

26.

Kebijakans yangs dibuats olehs pihaks rumahs sakits

besertas pencapaiannyas yangs diterapkans padas masing0masingsperawats

s

s

s

s

27.

Kekeliruansyangsterjadisdalamstugasssegerasdiatasis

s

s

s

s

28.

Kebijaksanaansyangsdisampaikansolehspihaksrumahs

sakits

s

s

s

s

29. Trainings /s pelatihans yangs diadakans olehs pihaks rumahssakits

s

s

s

s

30. Kesempatansuntukspengembanganskarirs

s

s

s

s

31. Kesempatansuntuksmendapatkanspromosisjabatans

s

s

s

s

32. Kesempatans untuks mengembangkans kemampuans yangsadasdalamsdiris

s

s

s

s

33. Kepastiansjaminansmasasdepansdisrumahssakitssaats inis

s

s

s

s

34. Penghargaansyangsdiberikansolehsatasans

s

s

s

s

35. Pujianssaatsmenunjukkanskinerjasyangsbaiks

s

s

s

s

36. Kesempatans pengembangans karirs padas perawats seniors /s berpengalamans dibandingkans dengans perawatsjuniors

s

s

s

s

37. Kompetensis/skualitassatasans

s

s

s

s

38. Atasanssebagaiscontohs/steladans

s

s

s

s

39. Pembagianstugass/stanggungsjawabsmasing0masings perawatsolehsatasans

(27)

Item

STM

TM

M

SM

40. Penjelaskans olehs atasans bagaimanas suatus tugass

harussdilaksanakans

s

s

s

s

41. Kemampuans atasans dalams menjalins komunikasis /s hubungansinterpersonalsdengansperawats

s

s

s

s

42. Penghargaans(misalnyaspujian)syangsdiberikansolehs atasans saats pekerjaans dapats diselesaikans dengans baiks

s

s

s

s

43. Kesediaans atasans untuks mendengarkans keluhans yangsdisampaikansterhadapnyas

s

s

s

s

44. Kesepakatans dengans atasans dalams menumbuhkans salingspengertianssatussamaslains

s

s

s

s

45. Pertimbangans dans keputusans akhirs yangs diambils atasans

s

s

s

s

46. Semangatsuntuksbekerjasamasdengansrekans

s

s

s

s

47. Kerjasamasyangsterjalinsdenganssesamasrekans

s

s

s

s

48. Keikutsertaansdalamsmelaksanakanstugassbersama0 samas

s

s

s

s

49. Kesempatans untuks memberitahus rekans mengenais apasyangsharussdilaksanakans

s

s

s

s

50. Kesepakatans bersamas dalams menentukans tujuans yangsakansdicapais

s

s

s

s

51. Kesempatans mengeluarkans ides dalams menentukans tujuansbersamasyangsakansdicapais

s

s

s

s

52. Rekans sesamas perawats memilikis polas pandangs dans pikiransyangsmirips/ssamas

s

s

s

s

53. Kompetensis/skemampuansyangsdimilikisrekanslains

s

s

s

s

(28)

Item

STM

TM

M

SM

54.

Kesediaans untuks bekerjasamas dengans sesamas

rekans

s

s

s

s

55.

Menceritakanspermasalahanskepadasrekans

s

s

s

s

56. Keterbukaansdisantarassesamasrekansperawats

s

s

s

s

57. Rekanssesamasperawatsmenyenangkans/s# s

s

s

s

s

58. Memahamis keunikans /s karakteristiks pribadis yangs

dimilikisolehsmasing0masingsrekansperawats

s

s

s

s

59. Kesempatans untuks menjalins hubungans

persahabatansyangsakrabsdisantarassesamasrekans

s

s

s

s

60. Menjalins persahabatans yangs akrabs dengans sesamas

rekans

s

s

s

s

61. Keberadaansdisdalamslingkunganssesamasrekans

s

s

s

s

62. Kesepakatans dalams tujuans menumbuhkans rasas

salingspengertiansdisantarassesamasrekans

s

s

s

s

63. Pengeluaranspendapatsdisantarassesamasrekans

s

s

s

s

64. Suasanas yangs terjalins dalams ruangs kerjas dis rumahs

sakits

s

s

s

s

65. Pencarians jalans keluars apabilas terjadis suatus

permasalahansbersamas

s

s

s

s

66. Kondisisfisikslingkungansdisrumahssakits

s

s

s

s

67. Kondisis fisiks lingkungans rumahs sakits mendukungs

pekerjaansyangsakansdilaksanakans

s

s

s

s

68. Petugass khususs yangs menguruss penanganans

lingkungans rumahs sakits (misalnyas+ 0 + s

untukskebersihan)s

s

s

s

s

(29)

Item

STM

TM

M

SM

69.

Lahansyangstersediasdisrumahssakitstelahsdigunakans

secarasoptimal

s

s

s

s

s

70.

Pembagiansjadwalsjagas( # )

s

s

s

s

s

71.

Kebijaksanaanspembagiansjadwalsjagas( # )

s

s

s

s

s

72. Jaminans terhadaps posisis sebagais perawats dis rumahs sakitsinis(termasuksjaminansdarisPHK)s

s

s

s

s

73. MekanismesorganisasisdalamsRumahssakits

s

s

s

s

74. Keselarasans harapans pribadis dengans tujuans yangs akansdicapaisolehsrumahssakits

s

s

s

s

75. Keteraturansdalamspemberiansgajisdanstunjangans

s

s

s

s

76. Jaminans dalams pemberians gajis ataupuns tunjangans yangssesuais/slayaks

(30)

Lampiran 11

DATA PENUNJANG

KATA PENGANTAR

s

Dalams rangkas memenuhis tugass akhirs sebagais persyaratans kelulusans

sarjanas (S1)s dis Fakultass Psikologis Universitass Kristens Maranathas Bandung,s

makas penelitis mengadakans suatus penelitian.s Olehs karenas itus dalams

kesempatans inis penelitis mengharapkans kesediaans saudaras untuks mengisis

kuesionersyangstelahstersedia.s

Datas yangs saudaras berikans akans sangats bermanfaats bagis penelitians

yangs dilakukan,s olehs karenas itus penelitis mengharapkans kesungguhans dans

kejujurans saudaras dalams mengisinya.s Isilahs selengkaps mungkins sesuais

denganskeadaansdirissaudara.sSemuasjawabansyangssaudarasberikanstidaksadas

yangsbenarsataussalah,s baiksatausburuksdanstentunyasjawabanstersebutsakans

dijaminskerahasiaannya.s

Akhirs katas penelitis mengucapkans terimas kasihs atass kesediaans dans

bantuanssaudarassekalian.s

s

s

(31)

1. Namas(inisial)s s :s

2. Jenisskelamins s :ssLss/ssPss[Lingkarissalahssatu]s

3. Usias s s :s

4. Pendidikansterakhirs :s

5. Pengalamanskerjaspadasjabatanssekarangs :s...sthns

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

s

(32)

Padasbagiansinissaudarasdimintasuntuksmengisismengenaisbeberapaskondisisyangs

saudaras alamis dalams pekerjaans sehari0hari.s Saudaras dimintas untuks menjawabs

beberapaspertanyaansyangstersediasdenganssingkatsdansjelas.sDimohonssaudarasuntuks

mengisis /s menjawabs dengans jujurs karenas jawabans saudaras akans dijamins

kerahasiaannya.s

s

^s^TerimasKasihsdansSelamatsMengisi^s^s

s

1. Apakahs kebutuhan0kebutuhans mendasars yangs saudaras milikis telahs terpenuhis

dengans bekerjas dis rumahs sakits ini?s Sudahs merasas puaskans saudara?s Apabilas

tidak,skebutuhansapasyangsmenurutssaudarasbelumstepenuhi?s

... s

... s

... s

2. Apakahs saudaras sudahs merasas mampus memenuhis apas yangs menjadis

kebutuhansbagisdirissendirisatauskeluarga?s

... s

... s

... s

3. Apakahs saudaras merasas nyamans ataus cocoks dengans kebijaksanaans yangs

diterapkansdisrumahssakit?sHalstersebutstelahssesuaisdengansnilaisyangssaudaras

miliki?sApabilastidak,sapasyangsdapatssaudarasusulkansuntuksrumahssakit?s

... s

... s

... s

4. Gambarkanssecarassingkatskarakteristiksatauscirissaudaraspribadisbesertassifat0

sifatspribadisapassajasyangsmenonjolsadaspadasdirissaudara?s

... s

(33)

... s 5. Apabilas saudaras mengalamis permasalahan,s apas yangs biasanyas saudaras

pertamaskalislakukan?s

... s ... s ... s 6. Bagaimanakahs situasis dalams pekerjaans saudaras sehari0hari?s Apakahs saudaras

sudahsmerasasnyamansdalamsbekerja?s

... s ... s ... s 7. Saats bekerja,s apakahs saudaras memilikis seseorangs ataus kelompoks yangs dapats

dijadikanscontohs/steladansyangsbaiksbagisdirissaudara?s

... s ... s ... s 8. Apakahs saudaras pernahs bekerjas dis tempats lains sebelumnya?s Jikas yas dimanas

danssebagaisapassaudaraspernahsbekerja?s

... s ... s ... s 9. (Khususs bilas jawabans no.8s ya)s Apakahs pengalamans bekerjas yangs saudaras

milikis sebelumnyas tersebuts cukups banyaks membantus saudaras melaksanakans tugas0tugassdisrumahssakitsini?s

(34)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Pada dunia kesehatan, selain dokter, perawat juga memegang peranan penting

dalam konstelasi pelayanan dan struktur kesehatan. Gambaran masyarakat umum

tentang perawat adalah anggota suatu komunitas yang memperlihatkan

ketrampilan, khususnya dalam merawat pasien

(

)

.

Dalam tugasnya, perawat diharapkan mampu menempatkan diri, beradaptasi,

bekerjasama dengan rekan*rekannya yang lain, bekerjasama dengan dokter,

psikiater atau psikolog, mengalihperankan dirinya pada posisi pasien, memahami

perasaan pasien (empati), melayani sesuai prosedural serta kebutuhan*kebutuhan

pasien pada umumnya. Untuk itu dalam merawat pasien seorang perawat

diharapkan memiliki sikap profesional, ketrampilan dan penguasaan terhadap

pekerjaan karena menyangkut kehidupan manusia.

Dalam pekerjaannya seorang perawat dihadapkan pada kondisi fisik dari

pasien yang dirawatnya, namun juga tidak dapat terlepas dari kondisi psikis

pasien tersebut, terutama yang dialami oleh perawat jiwa atau psikiatrik. Perawat

psikiatrik dihadapkan pada pasien*pasien yang mengalami gangguan kejiwaan dan

tingkah laku, seperti schizophrenia, gangguan psikotik, depresi.

Tugas perawat disini adalah membantu dan merawat pasien yang mengalami

gangguan kejiwaan dengan segala kepatologisannya guna mencapai peningkatan

(35)

mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan (ASKEP) yang selanjutnya akan

diberikan kepada dokter atau psikolog / psikiater untuk penanganan lebih lanjut.

Untuk menjalankan tugas tersebut dibutuhkan kesabaran, perhatian, kasih sayang

dan adanya kesediaan dalam merawat pasien, karena pasien yang terganggu

jiwanya kurang dapat mengurus diri sendiri, kurang dapat memperhatikan

kebersihan diri, sering bertingkah laku aneh dan terkadang menjengkelkan.

Sama halnya seperti pekerjaan yang lain, pekerjaan sebagai perawat psikiatrik

juga menuntut adanya keseimbangan antara aspek*aspek yang ada dalam diri

dengan aspek*aspek yang berasal dari lingkungan. Untuk itu tidak hanya

dibutuhkan kemampuan (

) teknis, namun juga dibutuhkan kapasitas personal

dalam proses

(kedekatan),

,

(ketegasan) dan

juga kreatifitas

(

). Jika perawat

mampu mengimplementasikan / menerapkan kemampuan tersebut, maka

kecenderungan perawat dalam menerima keberadaan pasien, kreatifitas,

kemampuan administratif akan meningkat dan akan menimbulkan kepuasan kerja.

Sebaliknya jika kemampuan tersebut tidak atau gagal diterapkan akan

mengakibatkan sering timbulnya kekeliruan, perasaan tidak nyaman saat bekerja

serta akan menimbulkan ketidakpuasan kerja.

Kepuasan kerja yang didapatkan dan dirasakan oleh perawat psikiatrik, secara

umum dapat dikatakan apabila perawat telah merasakan kepuasan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki. Dengan demikian,

perawat dapat menikmati dan mampu melaksanakan pekerjaan secara efektif yang

(36)

perawat mengalami ketidakpuasan kerja maka akan timbul rasa bosan, tidak

menikmati pekerjaan yang akan berdampak pada penurunan produktifitas kerja.

Disamping itu juga adanya kecenderungan perawat untuk meninggalkan pekerjaan

mereka. Apabila hal ini tidak diantisipasi maka secara tidak langsung akan

berdampak buruk dan merugikan rumah sakit tempat dimana perawat bekerja.

Pada penelitian yang dilakukan terhadap perawat psikiatrik di Jepang tahun

1998, dari total 1494 responden, sebanyak 662 perawat (44,3%) berkeinginan

untuk meninggalkan pekerjaan mereka, 68 perawat (4,6%) merasa akan lebih

mudah mencari pekerjaan lain, 855 perawat (57,2%) merasa akan sulit mencari

pekerjaan lain, sisanya 571 perawat (38,2%) merasakan ketidakpastian. Ini

merupakan indikasi dari ketidakpuasan kerja yang dialami oleh perawat psikiatrik.

Ada beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja perawat

psikiatrik saat berhadapan dengan pekerjaannya. Ivancevich & Matteson (2002)

membagi aspek tersebut menjadi tujuh bagian, yaitu kompensasi / gaji, pekerjaan

itu sendiri, kesempatan mendapatkan promosi, supervisi, hubungan antar rekan

sekerja, kondisi lingkungan pekerjaan serta rasa aman yang didapatkan dari

pekerjaan.

(37)

daya manusia (SDM) yang ada, merasa malas dalam pendokumentasian asuhan

keperawatan (ASKEP) yang dianggap cukup banyak.

Sedangkan dari survai mengenai kepuasan kerja dengan 16 orang perawat

pelaksana di RSJ Cimahi itu sendiri didapatkan data sebanyak 75% merasakan

kurang adanya kesempatan untuk promosi dan pengembangan karir, 68.75%

merasakan kurang adanya kesesuaian antara kompensasi dengan tanggung jawab

yang dimiliki, 50% merasakan kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan

pengalaman baru akibat pekerjaan yang monoton, 43.75% merasakan tugas dan

tanggung jawab dalam merawat pasien kurang menarik, 37.5% merasakan kepala

perawat kurang memiliki kemampuan yang memadai, baik dalam hal

maupun

pendekatan personal, 31.25% tidak menikmati pekerjaan, 25% berkeinginan untuk

meninggalkan pekerjaan mereka saat ini dan sisanya sebanyak 12.5% kurang

mampu menjalin relasi dengan rekan serta merasa tidak nyaman dengan

lingkungan rumah sakit jiwa Cimahi.

Adanya keluhan*keluhan yang dikemukakan baik oleh kepala perawat maupun

oleh perawat pelaksana itu sendiri menggambarkan gejala ketidakpuasan kerja

yang dialami oleh perawat pelaksana RSJ Cimahi. Gejala tersebut memiliki

kemiripan dengan indikasi yang dipaparkan oleh

Wexley & Yukl (1984)

,

diantaranya turunnya semangat kerja,

yang tinggi, frustrasi yang

ditampilkan dari keluhan*keluhan yang dikemukakan serta motivasi kerja yang

rendah. Lebih lanjut gejala*gejala ketidakpuasan kerja tersebut secara tidak

langsung juga merupakan gejala dari stres kerja yang dialami individu dalam

(38)

Secara khusus

Sullivan (1993)

mengemukakan lingkungan

pekerjaan perawat

psikiatrik selalu dianggap sebagai area yang penuh stres khususnya dalam dunia

keperawatan. Selain itu

Carson, et al. (1995)

mengungkapkan fakta bahwa level

stres yang dialami perawat psikiatrik lebih tinggi dibandingkan dengan yang

lainnya. Stres kerja yang dialami oleh perawat psikiatrik sehubungan dengan

pekerjaannya dapat terlihat dari gejala*gejala yang muncul, dikelompokkan ke

dalam gejala fisiologis, psikologis dan tingkah laku

(

!!

)

.

(39)

dalam menjalin relasi dengan rekan dan kepala perawat, serta lalai dalam

melaksanakan tanggung jawab.

Selain itu para perawat mengaku merasa malas bekerja terutama pada malam

hari, kesulitan menghilangkan rasa jenuh, kesulitan saat pendokumentasian

asuhan keperawatan (ASKEP), merasa kurang adanya koordinasi yang

berkesinambungan antara bidang keperawatan dan pelaksana perawatan, kurang

adanya kerjasama antar shift, manajemen keperawatan yang buruk, tidak adanya

batasan pekerjaan perawat akibat kurangnya tenaga (SDM), merasa kesal apabila

ada keluarga pasien yang tidak peduli dengan kondisi pasien atau sulit untuk

dihubungi. Sedangkan sebanyak 12.5% orang perawat merasa santai dan

menikmati pekerjaan serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Munculnya gejala*gejala tersebut dapat menunjukkan stres yang dialami oleh

perawat pelaksana di RSJ Cimahi sehubungan dengan pekerjaannya.

Dari hasil survai awal yang telah dilakukan, ada perawat yang mengalami

ketidakpuasan kerja disertai dengan gejala stres kerja cenderung rendah, yang

lainnya mengalami ketidakpuasan kerja disertai gejala stres kerja cenderung

tinggi. Selain itu ada pula perawat yang telah merasakan kepuasan dalam bekerja

disertai gejala stres kerja rendah.

Mengingat pentingnya peran perawat psikiatrik sebagai ujung tombak dalam

perawatan di rumah sakit jiwa yang secara langsung berhadapan dengan pasien

atau penderita sakit jiwa, diharapkan perawat merasakan kenyamanan dalam

bekerja sehingga dapat melaksanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya

(40)

yang dirasakan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada perawat

psikiatrik di RSJ Cimahi sebagai rumah sakit jiwa terbesar yang ada, khususnya

bagi kota Cimahi dan kota Bandung. Untuk mendapat kejelasan lebih lanjut

mengenai stres kerja dan kepuasan kerja tersebut, maka peneliti tertarik untuk

meneliti “Hubungan Derajat Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Pada Perawat

Pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi”.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka ingin

diketahui bagaimana derajat hubungan stres kerja dan kepuasan kerja pada

perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Maksud Penelitian

Memperoleh gambaran mengenai hubungan antara derajat stres kerja dan

kepuasan kerja pada perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(41)

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN

1.4.1 Kegunaan Ilmiah

* Menambah informasi dan pengetahuan, khususnya pada bidang

Psikologi Industri dan Organisasi mengenai keterkaitan derajat stres

kerja dan kepuasan kerja

* Sebagai acuan bagi peneliti lainnya untuk penelitian yang berkaitan

dengan derajat stres kerja dan kepuasan kerja

1.4.2 Kegunaan Praktis

* Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai derajat stres kerja

dan kepuasan kerja serta hubungan antara keduanya kepada pihak

Rumah Sakit Jiwa Cimahi

* Lebih lanjut hal tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

menyusun pokok*pokok pikiran Renstra (Rencana Strategi) Rumah Sakit

Jiwa Cimahi pada masa mendatang dalam rangka peningkatan kualitas /

mutu pelayanan

1.5 KERANGKA PEMIKIRAN

(42)

tersebut, terlebih pada perawat (psikiatrik) yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa

(RSJ).

Keperawatan psikiatrik sendiri mulai memiliki peranan penting pada akhir

abad ke*19. Awalnya perawat psikiatrik hanya berperan pada kebutuhan fisik

pasien seperti penyediaan obat, gizi dan kebersihan. Saat ini telah berkembang

sistem keperawatan yang berfokus mempertahankan keseimbangan interrelasi bio*

psiko*sosio*spiritual

yang

komprehensif,

dengan

memandang

dan

mempertahankan pasien beserta segala unsur manusiawi yang dimilikinya

(

"

#

$

% &

'

(

)

#

)

*

+

" )

,$-

)

.

Secara khusus keperawatan kesehatan mental dan psikiatrik merupakan bidang

spesialisasi praktek keperawatan yang menerapkan teori tingkah laku manusia

sebagai ilmunya, penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya

(

. .

/ .

&

.

&

)

"

#

*

)

.

Perawat psikiatrik menggunakan pengetahuan dari ilmu*ilmu psikososial, biofisik,

teori*teori kepribadian dan perkembangan manusia untuk menurunkan suatu

kerangka kerja teoretik yang menjadi landasan praktek keperawatan. Dalam

pekerjaannya, perawat psikiatrik melakukan tugas antara lain memberikan makan,

obat, observasi serta diharapkan mampu menjalin komunikasi terapeutik dengan

pasien, yang berhubungan dengan kondisi mental atau kejiwaan pasien.

Komunikasi terapeutik perawat*pasien diarahkan pada pertumbuhan pasien,

meliputi realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan terhadap

(43)

untuk membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dengan

kapasitas untuk mencintai dan dicintai, peningkatan fungsi dan kemampuan untuk

memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistik

(

"

#

$

% &

'

(

)

#

)

*

+

" )

,$-

).

Begitu pula dengan Rumah Sakit Jiwa Cimahi sebagai salah satu bentuk

organisasi yang didalamnya terdiri dari kesatuan tugas, fungsi kerja dan memiliki

tujuan yang akan dicapai. Pencapaian tujuan tersebut tidak terlepas dari

keberadaan perawat sebagai salah satu sumber dayanya, khususnya dalam

melayani pasien gangguan jiwa. RSJ Cimahi memiliki paradigma yang

menyatakan “Upaya kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan”,

dengan visi “Menjadi rumah sakit yang mampu berfungsi sebagai

(

0

1

&

#

-

!! 0 !!

).

Memasuki abad ke*21 telah banyak perhatian yang menekankan kondisi stres

pada spesialis kesehatan jiwa

(

-

*!2 -

3

(

42

5 )

("

)

6

!!

). Pekerjaan yang

berhubungan dengan kesehatan mental merupakan area yang penuh stres (

( -

4

).

7

8

9

mengungkapkan bahwa pekerjaan pada

bidang kesehatan mental tersebut dapat menimbulkan stres hingga menyebabkan

kelelahan emosional (depresi, merasa tidak berdaya, putus asa dan perasaan

terpojok). Hal tersebut terkait pada stres kerja perawat itu sendiri serta dihadapkan

(44)

Stres didefinisikan sebagai suatu kondisi dinamik yang didalamnya perawat

dikonfrontasikan pada adanya suatu peluang / kesempatan, kendala atau tuntutan

yang dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya

dipersepsikan sebagai tidak pasti dan penting

(

!!

).

Kendala yang muncul dapat menghalangi perawat untuk melakukan apa yang

sangat diinginkannya, sedangkan tuntutan, mengacu pada hilangnya sesuatu yang

sangat diinginkan.

Sama seperti bidang pekerjaan lain, stres yang muncul dalam lingkup

pekerjaan perawat psikiatrik berasal dari sumber*sumber potensial yang dapat

memunculkan stres (

). Perawat akan senantiasa berhadapan dengan

yang berasal dari lingkungan, organisasi ataupun individu secara pribadi.

Faktor yang pertama berasal dari lingkungan di luar rumah sakit, mengacu

pada perubahan secara drastis pada lingkungan sekitar, misalnya perubahan

politik, ekonomi dan teknologi yang dapat menjadi salah satu pemicu munculnya

stres karena perubahan yang terjadi menuntut penyesuaian

dan kemampuan

yang baru. Faktor kedua berasal dari organisasi, merupakan faktor yang terdapat

dalam RSJ tempat perawat bekerja yang dapat memicu munculnya stres, misalnya

tuntutan tugas, kepemimpinan, hubungan interpersonal dengan rekan dan atasan,

struktur organisasi rumah sakit. Faktor yang ketiga berasal dari individu

bersangkutan, yang dapat memicu munculnya stres, seperti permasalahan dalam

keluarga, kesulitan ekonomi / keuangan, ataupun permasalahan karakter dari

(45)

mudah marah maka kecenderungan untuk mengalami stres akan lebih tinggi

dibanding perawat yang lain.

Bagi perawat psikiatrik, yang memiliki fungsi melayani, merawat dan

memberikan asuhan kepada pasien dengan gangguan mental, faktor pemicu stres

tampaknya lebih banyak berasal dari organisasi. Hal ini dikarenakan pekerjaan

yang sifatnya monoton, selain interaksi langsung antara perawat dengan pasien.

Meskipun demikian, faktor lingkungan serta faktor individu dapat pula berperan

terhadap stres yang dialami perawat. Saat masalah ekonomi keluarga perawat

seperti gaji yang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari*hari, kepribadian

perawat dengan karakter tertentu yang rentan terhadap stres akan memicu

terjadinya ketegangan fisik dan emosional yang dapat menimbulkan stres kerja.

Selain itu kemajuan jaman menuntut

yang lebih baik, sehingga membuka

peluang terjadinya persaingan dengan perawat yang lain menjadi lebih ketat.

Stres muncul apabila perawat mengalami tuntutan yang melampaui sumber

daya yang dimilikinya dan tuntutan tersebut tidak mampu dipenuhi olehnya.

Dalam hal ini terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan antara tuntutan yang

ada dan kemampuan yang dimiliki. Tuntutan tersebut apabila tidak segera

dipenuhi akan menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan bagi perawat

itu sendiri.

Sebagai jembatan antara dokter dan pasien, tentunya perawat diharapkan

memiliki dedikasi atau pengabdian diri dalam bidang keperawatan (jiwa). Namun

hal ini tidak mudah untuk dilaksanakan mengingat dalam tugas perawat

(46)

kesinambungan dan pengorbanan terutama yang erat kaitannya dengan pelayanan

sosial. Untuk itu kemampuan perawat dalam menempatkan dan melakukan

penyesuaian diri terhadap tugas serta menjalin kerjasama yang baik dengan rekan,

dokter atau pasien memegang peranan penting.

Kondisi stres yang dibiarkan terus terjadi dan tidak segera diatasi

menyebabkan perawat mengalami pergolakan dalam diri yang dapat

mempertahankan kondisi stres yang dialaminya. Ada perawat yang dapat bertahan

di dalam suatu situasi stres tertentu, sedangkan yang lainnya tidak dapat bertahan

pada situasi stres yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan tingkat ketahanan

masing*masing perawat terhadap stres itu sendiri berbeda*beda.

Stephen Robbins

(2001)

mengungkapkan lima faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut,

diantaranya persepsi, pengalaman kerja, dukungan sosial, kepercayaan diri serta

sikap permusuhan.

Perbedaan persepsi masing*masing perawat terhadap suatu keadaan stres

tertentu akan menimbulkan respon yang berbeda pula terhadap kondisi stres itu

sendiri. Pengalaman perawat sebelumnya dalam menghadapi situasi stres dalam

pekerjaan akan membantunya mengatasi permasalahan / kondisi stres serupa yang

dihadapi. Dukungan sosial mengacu pada relasi dengan rekan kerja yang dapat

membantu mengatasi stres. Kepercayaan diri perawat untuk mampu mengatasi

dan bertahan dalam situasi stres akan lebih baik dibandingkan dengan perawat

yang tidak memilikinya. Faktor terakhir, sikap permusuhan dan kemarahan yang

tinggi dari perawat akan semakin meningkatkan kerentanan terhadap munculnya

(47)

Stres yang dialami oleh para perawat tersebut selanjutnya dapat muncul dalam

berbagai gejala. Gejala*gejala tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga

kategori umum, yaitu gejala fisiologis, psikologis dan tingkah laku

(

!!

)

.

Gejala fisiologis merupakan gejala fisik yang berkaitan dengan gangguan

kesehatan. Misalnya saja seorang perawat yang mengalami tingkat stres yang

tinggi akan sering menderita penyakit antara lain tekanan darah tinggi, pusing*

pusing, gangguan pernafasan, gangguan pencernaan. Gejala psikologis berkaitan

dengan kondisi psikis / mental perawat. Misalnya saja perawat yang mudah

marah, sulit membuat keputusan, sulit berkonsentrasi, merasa terbebani dengan

tugas merawat pasien, sering merasa cemas merupakan indikasi dari stres kerja

yang tinggi. Untuk gejala tingkah laku pada perawat yang mengalami stres tinggi

dapat ditemukan misalnya penurunan produktifitas kerja, sering membolos /

absen, sering merasa gelisah, pola makan tidak teratur.

Kondisi stres tersebut apabila tidak segera diantisipasi selanjutnya akan

membawa perubahan pada suasana hati dan emosi perawat, khususnya yang

berkaitan dengan kinerja, rendahnya

, kekecewaan terhadap atasan,

sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan, yang dapat memunculkan

ketidakpuasan kerja

8:

9. Dalam kondisi ini semakin tinggi derajat

stres kerja perawat, akan menunjukkan pula ketidakpuasan kerja.

Kepuasan kerja itu sendiri merupakan sikap individu terhadap pekerjaannya,

yang muncul berdasarkan persepsi terhadap pekerjaan serta tingkat saat

(48)

Kepuasan kerja merupakan sesuatu yang sifatnya subyektif yang dipengaruhi oleh

masing*masing perawat, sehingga tingkat kepuasan kerja yang dirasakan akan

berbeda*beda. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan

keinginan perawat maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Ketidakpuasan

tersebut dapat menyebabkan hasil kerja yang ditampilkan oleh perawat menjadi

kurang memuaskan, munculnya tingkah laku menarik diri hingga tingkah laku

agresif.

Ada tujuh aspek yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja yang dirasakan

oleh para perawat sehubungan dengan pekerjaan, antara lain kompensasi,

pekerjaan itu sendiri, kesempatan mendapatkan promosi, supervisi, hubungan

antar rekan sekerja, kondisi lingkungan pekerjaan serta rasa aman yang

didapatkan dalam pekerjaan 8;

&

& (

!! 9.

Aspek pertama, kompensasi merupakan jumlah upah yang diterima sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki perawat yang terdiri dari level

upah, benefit,

/ kenaikan upah serta kebijakan administrasi. Kedua,

pekerjaan itu sendiri, berkaitan dengan aspek*aspek dalam pekerjaan sebagai

perawat itu sendiri yang dianggap menarik serta adanya kesempatan untuk

melaksanakan sesuai dengan tanggung jawab masing*masing, terdiri dari

/ kesempatan menerapkan berbagai

,

/ kejelasan tugas,

/ keberartian tugas,

/ otonomi serta

/ umpan

balik yang diberikan. Ketiga, kesempatan mendapatkan promosi merupakan

adanya peluang untuk pengembangan (karir) sebagai perawat yang terdiri dari

(49)

/ tampilan kerja dan senioritas. Keempat, supervisi

adalah bagaimana kompetensi dan kemampuan interpersonal yang dimiliki oleh

atasan (kepala perawat), terdiri dari

/ orientasi tugas dan

/ kemampuan interpersonal. Kelima, hubungan antar rekan

sekerja berkaitan dengan pola relasi yang terjalin secara hangat, kompeten dan

saling mendukung yang terdiri dari

/ partisipasi,

/ tujuan

bersama,

/ kontrol bersama,

/ hubungan antar rekan serta

/ proses hubungan bersama. Keenam, kondisi lingkungan pekerjaan

mengacu pada kondisi fisik rumah sakit tempat perawat bekerja yang nyaman dan

dapat mendukung produktifitas kerja yang terdiri dari

/ kondisi

fisik lingkungan rumah sakit dan

/ jadwal kerja. Ketujuh, rasa

aman yang didapatkan dalam pekerjaan, merupakan keyakinan perawat akan

adanya jaminan terhadap posisi / jabatan yang dimilikinya saat ini, terdiri dari

/ jaminan terhadap posisi saat ini dan

/ ketetapan dan kebijaksanaan yang

diterapkan.

Selain ketujuh aspek tersebut, menurut

Wexley dan Yukl (1984), kepuasan

kerja juga turut ditentukan oleh sekelompok faktor yang dapat dibagi ke dalam

tiga bagian. Faktor pertama karakteristik individu, meliputi

(kebutuhan*

kebutuhan yang dimiliki oleh masing*masing perawat)

(nilai*nilai yang

dipegang oleh masing*masing perawat) dan

(ciri*ciri

kepribadian masing*masing perawat). Faktor kedua variabel yang bersifat

(50)

yang ada)

(pengaruh yang didapat dari kelompok acuan) dan

!

(pengaruh dari pengalaman kerja sebelumnya). Faktor

ketiga karakteristik pekerjaan, yang juga merupakan aspek dari kepuasan kerja itu

sendiri, meliputi

dan

.

Berdasarkan uraian di atas, untuk lebih jelasnya maka dapat digambarkan

(51)

"

Faktor Relevan :

#

$

Karakteristik Individu

%

&

$

Variabel Situasional

'

$

Karakteristik Pekerjaan

Derajat Stres Kerja

(

"

Perawat Pelaksana

)

Kepuasan

Rumah Sakit Jiwa

)

Kerja

*

'

+

"

,

"

)

#!

)

*

-

.

'

)

%

.

(52)

1.6 ASUMSI

1. Pekerjaan sebagai perawat pelaksana psikiatrik akan dihadapkan dengan

sumber*sumber potensial yang dapat memunculkan stres (

).

2. Derajat stres yang dimiliki oleh masing*masing perawat berbeda*beda

dipengaruhi pula oleh perbedaan tiap*tiap individual (

)

dan selanjutnya akan menentukan kepuasan kerja yang dirasakan.

3. Perubahan pada tingkat derajat stres yang dialami akan turut membawa

perubahan pada kepuasan kerja yang dirasakan.

1.7 HIPOTESIS

Dari asumsi tersebut, maka diajukan hipotesis :

Terdapat hubungan negatif antara derajat stres kerja dan kepuasan kerja

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Setelah dikemukakan pembahasan dari hasil yang diperoleh dalam penelitian,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat hubungan negatif yang kurang erat

(r

s

= C 0,305) antara derajat

stres kerja dan kepuasan kerja pada perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa

Cimahi.

2. Sebanyak 36,35 % perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi memiliki

derajat stres rendah dan cenderung rendah, serta menunjukkan kepuasan

kerja. Sementara itu sebanyak 32,7% perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa

Cimahi memiliki derajat stres kerja cenderung tinggi dan tinggi, serta

menunjukkan ketidakpuasan kerja.

3. Perawat yang memiliki derajat stres kerja cenderung tinggi dan tinggi

menunjukkan pula ketidakpuasan kerja. Para perawat memperlihatkan

gejala stres yang dominan pada aspek psikologis dan tingkah laku. Pada

perawat dengan derajat stres kerja cenderung tinggi, ketidakpuasan kerja

dirasakan terutama yang berkaitan dengan aspek pekerjaan itu sendiri,

kondisi lingkungan fisik, keamanan dalam bekerja, supervisi dan

hubungan antar rekan kerja. Sementara pada perawat dengan derajat stres

(54)

fisik, ketidakpuasan kerja juga berkaitan dengan aspek hubungan antar

rekan kerja dan kesempatan mendapatkan promosi.

4. Terdapat faktor*faktor lain diluar derajat stres kerja yang berhubungan

dengan kepuasan kerja pada perawat pelaksana Rumah Sakit Jiwa Cimahi.

Faktor*faktor tersebut antara lain kebutuhan*kebutuhan (

) dan ciri*

ciri kepribadian (

) yang dimiliki masing*masing perawat,

perbandingan terhadap situasi yang ada di rumah sakit (

), pengaruh yang didapat dari kelompok acuan / referen

(

) serta pengaruh yang didapat dari pengalaman kerja

perawat sebelumnya (

!

).

5.2bSARANb

5.2.1bSaranbPenelitianb

1. Variabel derajat stres kerja dan kepuasan kerja dapat digunakan

untuk penelitian selanjutnya pada rumah sakit jiwa selain Rumah Sakit

Jiwa Cimahi.

2. Penelitian selanjutnya dapat melakukan modifikasi dari alat ukur

derajat stres kerja dan kepuasan kerja yang dibuat oleh peneliti

berdasarkan konsep stres kerja dari

Stephenb P.Robbins serta konsep

kepuasan kerja dari

Ivancevichb &b Matteson sesuai dengan kekhasan

hakekat pekerjaan yang dimiliki oleh sampel yang akan diteliti. Hal ini

dimaksudkan agar aspek*aspek yang dijaring akan lebih mendalam

(55)

3. Meninjau lebih jauh sumber*sumber potensial yang menjadi

penyebab munculnya stres kerja pada perawat rumah sakit jiwa dalam

rangka peningkatan kualitas serta kompetensi dari sumber daya manusia

perawat di rumah sakit jiwa itu sendiri.

5.2.2 Saran Praktis

Untuk pihak rumah sakit :

1. Pihak rumah sakit berupaya mempertahankan derajat stres kerja

perawat pelaksana berada pada derajat rendah dan cenderung rendah

dengan cara mengetahui penyebab munculnya stres kerja terutama yang

berasal dari dalam organisasi rumah sakit itu sendiri. Hal tersebut dapat

dilakukan

oleh

pihak

rumah

sakit

secara

bertahap

dan

berkesinambungan.

2. Mengeluarkan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, khususnya

perawat pelaksana. Misalnya pembagian jam kerja (

) yang dinamis

dan teratur guna menghindari kejenuhan dalam bekerja, menghindari

pemberian beban kerja yang berlebihan kepada setiap perawat,

menciptakan suasana kerja yang menyenangkan diantara sesama rekan

perawat, memperhatikan kebutuhan serta kenyamanan perawat dalam

pelaksanaan tugas sehari*hari di rumah sakit. Hal ini dilakukan dalam

(56)

serta meningkatkan kesejahteraan yang akan membawa perawat kepada

kepuasan dalam kerja.

Untuk pihak perawat pelaksana :

1. Memahami bahwa proses dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh

pihak rumah sakit membutuhkan waktu dan prosedur yang

berkesinambungan. Dalam hal ini peran serta perawat, misalnya berupa

masukan yang tepat / sesuai akan berdampak positif terhadap

perkembangan pelayanan rumah sakit.

2. Mampu bersikap dewasa dan selalu berpijak pada realita yang ada

dalam menghadapi segala kesulitan, hambatan atau permasalahan yang

dihadapi terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal ini

dimaksudkan agar perawat mampu menghindari kemungkinan

munculnya stres kerja yang berlebihan, yang pada akhirnya akan

merugikan diri sendiri juga pihak rumah sakit.

3. Pada perawat yang memiliki derajat stres tinggi dapat berupaya

untuk menurunkannya antara lain dengan cara berolahraga, mengontrol

emosi dan tingkah laku serta senantiasa menjalin hubungan yang baik

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Bailey, John, et.al. 1982.

%

&

*

. 2

nd

ed, New York :

John Wiley & Sons.

Cox, Tom. 1978.

. London : MacMillan Press Ltd.

Direktorat Kesehatan Jiwa. 1983.

)

)

)

. Jakarta :

Direktorat Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Goldberger, Leo & Breznitz, Shlomo. 1982.

" 4

,

1

The Free Press.

Gulo, W. 2002.

)

. Jakarta : Penerbit PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Ny. Y. Singgih D. 1995. )

)

.

Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Ivancevich, John M. & Matteson, Michael T. 2002. %

&

*

Gambar

Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Merujuk pada definisi politik sendiri yaitu tentang seni untuk mencapai tujuan, maka dalam tahap ini siswa SMA akan mempelajari sesuatu yang praktis, seperti bernegosiasi, debat

Kesimpulan dari analisis ini menunjukkan bahwa bahasa, dalam hal ini bahasa Indonesia, tidak hanya tidak dapat dipisahkan dari lieratur etniknya dan nilai- nilai budayanya,

taraf penjepitan lateral, sedangkan n adalah nomor lantai tingkat paling atas. Apabila rasio antara tinggi struktur bangunan gedung dan ukuran denahnya dalam arah

PERBANDINGAN PENGARUH OLAHRAGA PERMAINAN BOLA BESAR DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KERJASAMA SISWA SMP NEGERI 1 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Proses rehabilitasi yang terintegrasi (rehab medis dan sosial) diharapkan sebagai upaya membantu penyalahguna narkoba melepaskan diri dari jeratan ketergantungan

tingkat kecamatan dan tingkat kota Terlaksananya pertemuan/ rembug KTNA kecamatan dan KTNA Kota Terlaksananya penilaian kemampuan kelompok tani dan pokdakan. Terlaksananya

 Informasi tujuan pembelajaran yaitu: dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah yang logis dan sesuai dengan algoritma pemecahan masalah peserta didik

BATASAN PERMINTAAN DARI PIHAK KETIGA UNTUK MENDAPATKAN GRATIFIKASI/HADIAH DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT) YANG TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN PERUSAHAAN. Insan Perusahaan