DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI
CStudi evaluaiif terhadap Kurikulum
Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung
dalam dukungannya terhadap kebutuhan tenaga kerja
di P. T. Pindad CPersero} Bandung}
Tesis
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung untuk memenuhi sebagian persyaratan
Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pengembangan Kurikulum
oleh N. S. Junaedi
8932169
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH:
Prof. Dr. Achmad Sanusi
Pembimbing I
Dr. R. Ibrahim, M.A. Pembimbing II
PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BANDUNG
Halaman HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR i
UCAPAN TERIMAKASIH iv
DAFTAR ISI vii
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 9
D. Kegunaan Penelitian 10
BAB II PENDIDIKAN POLITEKNIK DAN TUNTUTAN DUNIA
KERJA INDUSTRI
A. ^Pendidikan Politeknik Sebagai Pendidikan
Keahlian 12
B. Pendidikan Politeknik dan Penyiapan
Tenaga Kerja Industri 23
C. Pola Pengembangan Kurikulum Politeknik
yang Berorientasi pada Industri 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Fokus Penelitian 38
B. Teknik Pengumpulan Data 40
C. Waktu Pelaksanaan Penelitian 42
D. Analisis Data 43
BAB IV PELAKSANAAN DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian 45
B. Profil Kebutuhan Tenaga Kerja pada
Divisi Permesinan P. T. Pindad CPersero)
Bandung 47
C. Kurikulum Program Studi Teknik Produksi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Institut Teknologi Bandung 69
BAB V DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI
A. Pengantar 79
B. Interpretasi terhadap Tugas dan Tanggungjawab Pelaksana I di Divisi
Permesinan P. T. Pindad CPersero)
Bandung 80
C. Interpretasi terhadap Kurikulum
Program Studi Teknik Produksi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Insitut Teknologi Bandung 89
D. Dukungan Kurikulum Program Studi.
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung Terhadap Kebutuhan Tenaga kerja
Industri 10O
BAB VI KESIMPULAN, PEMBAHASAN, DAN REKOMENDASI
A. Pengantar 171
B. Rangkuman dan Kesimpulan 173
C. Pembahasan 18S
D. Rekomendasi 198
E. Penutup 203
DAFTAR PUSTAKA 204
Gambar/Tabel GAMBAR 1
GAMBAR 2.
TABEL 1.
TABEL 2.
TABEL 3.
TABEL 4.
STRUKTUR JENJANG PENDIDIKAN DAN PIRAMIDA TENAGA KERJA INDUSTRI . PERBANDINGAN KEMAMPUAN MANAGERIAL
DAN SKILLS PADA TIAP ESELON/JABATAN DI P.T. PINDAD CPERSERO:) BANDUNG ...
STRUKTUR KURIKULUM PROGRAM STUDI
TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI
BANDUNG
MATA KULIAH KELOMPOK KEAHLIAN PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
YANG MENUNJANG BIDANG PRODUKSI PERMESINAN
DUKUNGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI
TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TERHADAP KOMPETENSI TENAGA KERJA YANG DIBUTUHKAN DI DIVISI PERMESINAN
P. T. PINDAD CPERSERO:) BANDUNG
JALINAN FUNGSIONAL DAN KUALITAS
DAYA DUKUNG KURIKULUM TERHADAP
KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN
Halaman
30
68
71
93
109
[image:5.595.75.496.116.573.2]P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan tujuan pembangunan nasional Indonesia
jangka panjang, pembangunan bidang ekonomi ditekankan pada
sektor industri yang didukung sektor pertanian yang kuat.
Untuk mencapai tujuan tersebut sumber daya manusia
merupakan hal yang paling utama sebagai sumber pembangunan
yang
dicita-citakan.
Dengan
demikian
sebagai
akibat
pembangunan ekonomi yang dimaksud sarana pembangunan
sumber daya manusia memegang peranan yang strategis
sebagai salah satu sarana pembangunan nasional untuk
membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan tidak mengenyampingkan sektor lainnya, dalam
sektor industri perkembangan dan perubahan teknologi
berjalan begitu cepatnya karena motivasi ekonomi. Dilain
pihak pengembangan sumber daya manusia tidak berjalan
secepat perubahan teknologi tersebut. Menghadapi pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan
cepat dapat merubah lingkungan hidup dan kerja,
maka langkah terbaik dalam mengembangkan sumber daya manusia adalah mengarahkan pendidikan pada pembinaan kemampuan intelektual menuju masyarakat belajar dan kemudian terwujudnya masyarakat ilmiah yang sadar dan mampu melaksanakan asas-asas tercapainya
produktivitas, kualitas, dan
efisien
yang
setinggi-tingginya.
kecenderungan kehidupan di Indonesia 25 tahun era
pembangunan nasional jangka panjang kedua (1993 - 2018)
dan implikasinya terhadap kualitas manusia dan
pendidikan
diperoleh gambaran bahva permasalahan utama pendidikan
di
Indonesia
dewasa
ini
dan
masa-masa
mendatang
masih
berkisar pada produktivitas pendidikan
yang
harus
masih
ditingkatkan baik secara
nasional/regional,
kelembagaan,
maupun secara operasional. Mengenai hal ini disinyalir
bahva penyebab
utamanya
terletak
pada
perencanaan
dan
penataan yang masih ditekankan pada pragmatik tradisional
dan belum dititik beratkan pada keterpaduan untuk kurun
vaktu yang cukup jauh.
Belum adanya simponi yang harmonis antara kecenderungan kehidupan dengan kualitas manusia khususnya tenaga kerja dan pendidikan. Hal ini tampak pada produktivitas berprestasi dan
produktivitas
pertumbuhan
atau
suasana,
terutama
adanya kesenjangan antara
tenaga
kerja
hususnya
tenaga
kerja
terdidik
dengan
lapangan
kerja
yang tersedia, yang menjelma dalam bentuk
pengangguran terbuka secara semu dan intelektual
yang dari tahun ke tahun terus meningkat.
( H. Engkoswara, 1990, h. 127 )
Sekaitan dengan gagasan tersebut di
atas
penyelenggaraan
pendidikan kejuruan teknologi merupakan salah satu sub
sistem dari pendidikan nasional
yang diharapkan menunjang
tercapainya tujuan pembangunan nasional. Melalui
pendidikan kejuruan teknologi para peserta didik dibina
agar memiliki kemampuan bekerja sebagai tenaga-tenaga
Dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di Indonesia
salah satu
di
antaranya
melalui
pendidikan
Politeknik
yaitu
pendidikan
yang
berorientasi
untuk
menghasilkan
teknisi
ahli
yang
programnya
dititikberatkan
pada
pelaksanaan
"product
manufacturing
processes"
dan
pengelolaannya. Kehadiran politeknik
sebagai
sub
sistem
pendidikan
nasional
Indonesia
pada
awalnya
dilatar
belakangi
di
antaranya
untuk
memenuhi
kekurangan
dan
menyediakan tenaga-tenaga ahli trampil
di
bidang
teknik
(sebagai
teknisi
ahli),
hal
ini
disebabkan
adanya
kesenjangan
kemampuan
antara
lulusan
Sekolah
Kejuruan
Tingkat Atas (dalam hal ini STM) sebagai pelaksana
dengan
sarjana (dalam hal ini insinyur) sebagai tenaga ahli,
... di Indonesia antara Insinyur
dengan
taraatan
STM
yang pada mulanya merupakan
tim yang
baik
ternyata
timbul kesenjangan
(gap)
yang
makin
besar
sebagai
akibat kemajuan teknologi dan ilmu (science). Maka
timbul pemikiran untuk mendirikan
lembaga
pendidikan
teknik yang dapat menjembatani kesenjangan tersebut.
( Tonny Soevandito, 1988, h. 16 )
Sebagai pendidikan kejuruan pada tingkat
pendidikan
tinggi
sebagaimana
juga
pendidikan
kejuruan
menengah,
pendidikan Politeknik programnya lebih
ditekankan
pada
kemampuan praktek
(practical
knowhow).
Dengan
demikian
keberhasilannya
tidak
semata-mata
diukur
dari
jumlah
(kuantitas) lulusan yang dihasilkan,
tetapi
harus
lebih
berorientasi pada bagaimana
kemampuan
unjuk
kerja
para
lulusan di lapangan (dunia industri),
The ultimate succsess of a vocational and technical
in the work world.
( Curtis R. Finch & John R. Crunkilton, 1979, h. 9 )
Hal yang demikian membawa konsekuensi kurikulumnya harus
diorientasikan pada proses (yaitu pengalaman dan kegiatan di sekolah disesuaikan dengan dunia kerja) dan hasil/produk (yaitu hasil yang diakibatkan pengalaman dan kegiatan yang berwujud unjuk kerja siswa).
Keberadaan Politeknik sebagai sub sistem pendidikan nasional akan memegang peranan yang cukup strategis dalam menyongsong "masyarakat industri" di Indonesia, hal yang demikian sesuai dengan kebijakan politis seperti dituangkan dalam Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor II/MPR/1988, tentang Garis-garis Besar Haluan Negara,
Pendidikan, baik di sekolah maupun di luar sekolah,
perlu disesuaikan dengan perkembangan tuntutan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis
ketrampilan dan keahlian di segala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sehubungan dengan itu,
berbagai jenis pendidikan kejuruan dan keahlian termasuk Politeknik perlu terus diperluas dan
ditingkatkan mutunya.
( Tap. MPR No. II/MPR/1988, Tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara)
Sekaitan dengan kebijakan tersebut ditegaskan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof.Dr.Sukadji Ranumihardjo,
ketika membuka seminar dan diskusi nasional Pendidikan
Politeknik Elektro, 21 Nopember 1989 di Surabaya, bahwa
pada masa datang, perluasan perguruan tinggi hanya terbatas pada Politeknik. Alasannya, jalur pendidikan
ini dinilai sangat dibutuhkan dalam mengisi tenaga
kerja trampil di sektor industri, sekaligus menjadi
Kurikulum mempunyai peranan yang sangat strategis
untuk keberhasilan suatu lembaga pendidikan, termasuk
Politeknik. Dengan memperhatikan karakteristik pendidikan
Politeknik khususnya serta pendidikan kejuruan pada
umunya, kurikulum yang dinamis serta mempunyai keterkaitan yang erat dan daya dukung terhadap kebutuhan dunia kerja
di lapangan (dunia industri) merupakan suatu hal yang
perlu diperhatikan serta menjadi bahan kajian.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas serta
belum adanya hasil kajian yang berdasarkan penelitian,
mengingat penelitian dukungan kurikulum terhadap kebutuhan masyarakat (industri) temuannya akan bermanfaat baik
yang bersifat teoritis terhadap ilmu kurikulum maupun
secara praktis bagi pengembangan kurikulum politeknik,
penulis merasa tertarik untuk melaksanakan suatu penelitian yang merupakan suatu studi evaluatip terhadap
kurikulum politeknik yang berlaku saat ini.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Penelitian mengenai dukungan kurikulum Politeknik
terhadap kebutuhan industri difokuskan pada kurikulum
Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung, sedangkan kebutuhan
industri difokuskan pada kemampuan unjuk kerja yang
memperhatikan perkembangan arah pembangunan jangka panjang bidang ekonomi di Indonesia yang diarahkan pada sektor industri yang mendukung pertanian, yang mana sektor
industri ditekankan pada pengolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Dengan demikian peranan dan perkembangan kebutuhan industri manufaktur (khususnya menyangkut sumber daya manusianya) perlu mendapat perhatian dari lembaga pendidikan yang berorientasi pada
penyediaan sumber daya manusia untuk kebutuhan industri.
Sementara itu jurusan di Politeknik Institut Teknologi Bandung yang berorientasi pada penyediaan sumber daya
manusia untuk kebutuhan industri manufaktur adalah Jurusan
Teknik Mesin, khususnya Program Studi Teknik Produksi.
Dengan demikian pengkajian dan penilaian terhadap kurikulum pendidikan dalam kaitannya dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi di industri perlu dilakukan.
Permasalahan pokok penelitian ini ialah bagaimana
dukungan kurikulum Program Studi Teknik Produks i Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung
terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga kerja pada Divisi Permesinan P .T. Pindad (Persero) Bandung 7. • Lebih khusus
permasalahan pokok tersebut dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah dukungan kurikulum kelompok Mata Kuliah Keahlian Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung terhadap
dalam hal : struktur kurikulum, ruang lingkup tujuan dan
bahan pelajaran, pelaksanaan sistem pengajaran serta
fasilitas penunjangnya, sistem evaluasi pengajaran yang
digunakan. Untuk memecahkan permasalahan di atas
diperlukan kajian terhadap hal-hal berikut:
1. Bagaimanakah profil kebutuhan tenaga kerja pada Divisi
Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung, dalam hal:
1.1. Tingkatan dan atau jabatan (jobs) tenaga kerja
yang dibutuhkan pada tingkat menengah (middle
level) ?
1.2. Jenis dan tingkat pendidikan yang lulusannya dapat mengisi jabatan tersebut ?
1.3. Kualifikasi jenis dan tingkat pengetahuan, ketrampilan, serta sikap yang dibutuhkan,
berdasarkan standar kebutuhan industri, khususnya pada jabatan yang diduduki lulusan Program Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik ? 2. Bagaimanakah program kurikulum Mata Kuliah Keahlian
(MKK) Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung, dalam hal: 2.1. Struktur kurikulum kelompok bidang keahlian (MKK =
Mata Kuliah Keahlian) ?
2.2. Tujuan dan bahan yang berkaitan dengan
kemampuan-kemampuan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap
pendidikan keahliannya ?
2.4. Sistem evaluasi keberhasilan pendidikan yang digunakan ?
Dari permasalahan pokok sebagaimana dikemukakan di atas, kajian masalah penelitian ini dibatasi dan difokuskan pada :
1. Kurikulum Politeknik yang akan dinilai dukungannya terhadap kebutuhan tenaga kerja terbatas pada kurikulum Program Studi Teknik Produksi, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.
2. Komponen kurikulum Politeknik yang dimaksud adalah
Garis-garis Besar Program Pengajaran, terbatas pada tujuan, bahan pengajaran, sistem pengajaran dan fasi1itasnya, sistem evaluasi keberhasilan pendidikan. 3. Komponen kurikulum yang akan dinilai terbatas pada
kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi Teknik Produksi, yang meliputi:
3.1. Mata Kuliah Penunjang Keahlian. 3.2. Mata Kuliah Spesialisasi.
3.3. Mata Kuliah Praktek.
5. Dasar
yang akan
digunakan
untuk
menilai
dukungan
kurikulum politeknik terhadap kebutuhan tenaga kerja
industri adalah deskripsi semua kegiatan tentang
jabatan, dan kemampuan yang dibutuhkan (job
requirement) dalam melaksanakan tugas dan kewenangan,
yang ditunjukkan oleh staf pada tingkat menengah
(middle level) di lingkungan Divisi Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung, yaitu uraian jabatan yang
merupakan suatu rincian lengkap mengenai pekerjaan dari
suatu jabatan tertentu serta wewenang dan tanggungjawab
yang dimiliki oleh pekerjaan yang bersangkutan.
Pekerjaan (jobs) adalah kumpulan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemegang pekerjaan tersebut. Tugas
dapat diartikan sebagai kumpulan dari kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh seseorang dari waktu ke waktu.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tentang "Dukungan Kurikulum Politeknik
Terhadap Kebutuhan Industri", bertujuan untuk memperoleh
deskripsi kegiatan tentang jabatan, kualifikasi
pendidikan, dan kemampuan kerja yang dibutuhkan (jobs
requirement) untuk tenaga kerja tingkat
menengah
(middle
level) pada P.T. Pindad (Persero) Bandung. Dari
deskripsi
yang menggambarkan kemampuan (kompetensi) yang
dibutuhkan
tadi
dapat dijadikan
dasar
untuk
menilai
apakah
Mata
Kuliah Keahlian (MKK) Kurikulum Program Studi Teknik
Bandung dalam hal tujuan, bahan pengajaran, sistem
pengajaran dan fasilitasnya, evaluasi, mendukung tuntutan
kebutuhan tenaga kerja di industri. Selanjutnya
berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan studi kepustakaan dinilai daya dukung kurikulum Program Studi
Teknik Produksi jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut
Teknologi Bandung dalam kaitannya dengan kebutuhan tenaga
kerja pada Industri.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian sebagaimana
dikemukakan di atas, dari deskripsi kemampuan tenaga
kerja dalam ruang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di
dunia kerja nyata di lingkungan industri, merupakan salah
satu acuan pokok dalam pengembangan kurikulum pendidikan
kejuruan khususnya Politeknik yang bertujuan menghasilkan
lulusan sebagai tenaga kerja di industri.
Hasil dari pembahasan yang difokuskan pada
penilaian dukungan kurikulum Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung terhadap kebutuhan tenaga kerja industri, bermanfaat baik yang bersifat teoritis maupun secara praktis.
1. Manfaat yang bersifat teoritis
pengembangan kurikulum pendidikan kejuruan/pendidikan teknik yang tepat. Dengan demikian temuan-temuan tersebut dapat memperkaya konsep dan model yang ada sehingga menunjang bagi pengembangan ilmu pendidikan.
2. Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pengembangan dan atau penyesuaian kurikulum politeknik khususnya bagi kurikulum Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin dengan kebutuhan dunia kerja, terutama dalam hal:
2.1. Penyusunan struktur kurikulum, yaitu jumlah beban belajar mahasiswa yang tergambar dari susunan mata
kuliah yang harus diselesaikan, khususnya Mata
Kuliah Kelompok Keahlian, serta perbandingan beban/bobot perkuliahan antara satu mata kuliah terhadap yang lainnya maupun antara kelompok mata
kuliah teori dan mata kuliah praktek.
2.2. Penyesuaian ruang lingkup program (tujuan dan
bahan pengajaran)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi evaluatif, yaitu
untuk memberikan pertimbangan terhadap kurikulum yang sedang berlaku dikaitkan dengan kebutuhan tenaga kerja di
dunia industri. Dalam penelitian ini ingin diungkap kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan di lapangan (dunia industri) khususnya tenaga yang dikelompokkan pada
tingkat menengah (middle level) untuk dijadikan acuan
(pembanding) dalam menilai dukungan kurikulum Program
Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Institut Teknologi Bandung terhadap kebutuhan tenaga kerja
industri. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif kualitatif.
A. Fokus Penelitian
Untuk mengkaji permasalahan sebagaimana dikemukakan
dalam Bab I, ditelaah sejumlah karakteristik dari :
1. Kebutuhan tenaga kerja pada Divisi Permesinan P.T.
Pindad (Persero) Bandung.
2. Kurikulum Mata Kuliah Keahlian (MKK) Program Studi
Mesin Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung. Pengkajian difokuskan pada
kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) dengan pertimbangan
bahwa kelompok ini ditujukan sebagai pemberian bekal
kemampuan (pengetahuan, ketrampilan, serta sikap dan
nilai) sebagai pokok keahlian para lulusannya, sehingga
perlu dijadikan bahan kajian secara khusus. Kelompok
Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) tidak dijadikan fokus penelitian, mengingat kelompok ini merupakan pembekalan
dasar-dasar
kemampuan
sebagai
penunjang
keahlian.
Dengan demikian kemampuan yang disumbangkan
(kontribusi) dari MKDK dapat terakomodasi oleh kelompok
MKK. Karena pada kelompok MKK merupakan dan banyak
materi perkuliahan yang bersifat penerapan dari
perkuliahan kelompok MKDK. Namun demikian tidak berarti
kontribusi MKDK diabaikan.
Yang dijadikan fokus dalam penelitian ini adalah
seluruh kualifikasi jabatan, pendidikan, kemampuan kerja
yang dibutuhkan (jobs requirement) pada Divisi Permesinan
P.T.Pindad (Persero) Bandung, serta kurikulum Program
Studi Teknik Produksi, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung dan implementasinya.
Adapun sebagai lapangan (bidang inkuiri) dalam
penelitian ini adalah :
a. PT. Pindad (Persero) Bandung, yaitu bagian : - Sumber Daya Manusia
- Koordinasi Program
- Divisi Permesinan
c. Implementasi kurikulum kelompok Mata Kuliah Keahlian
(MKK) Program Studi Teknik Produksi, Jurusan Teknik
Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.
d. Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, dan Dosen-dosen
Mata Kuliah Keahlian Program Studi Mesin Produksi,
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi
Bandung.
B. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan hakikat penelitian kualitatif
instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti
sendiri, dengan teknik pengumpulan data digunakan
wawancara, observasi, serta studi dokumentasi.
Wawancara dilakukan terhadap para nara sumber
(informan) yang bertujuan untuk memperoleh data yang
tidak dapat diamati secara langsung oleh peneliti dan atau
terdokumentasikan. Data yang diperoleh melalui wawancara
ini lebih bersifat pendapat atau pun pandangan dari para
nara sumber terhadap masalah yang diajukan peneliti. Data-data dimaksud :
1. Dari pihak industri terutama yang berkaitan dengan, a). Fungsi/bidang usaha dari perusahaan dan atau
departemen-departemen di lingkungan Divisi Permesinan.
c). Kualifikasi kemampuan yang dibutuhkan pada
jabatan
yang diduduki lulusan Politeknik.
d). Penilaiannya terhadap kualitas kerja
para
lulusan
Politeknik, baik pada awal kerja maupun setelahnya.
e). Harapan/saran
untuk
pengembangan
kurikulum
pendidikan
Politeknik,
khususnya
Program
Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin.
2. Dari
pihak
Politeknik
Institut
Teknologi
Bandung,
yaitu:
a). Ketua Jurusan Teknik Mesin
dan Ketua Program Studi
Teknik Produksi,
terutama
yang
berkaitan
dengan
kebijakan- kebijakan jurusan dalam hal pengembangan
kurikulum
dalam
kaitannya
dengan
kebutuhan
industri.b). Para
Dosen
di
lingkungan
Program
Studi
Teknik
Produksi
Jurusan
Teknik
Mesin,
terutama
yang
berkaitan dengan pelaksanaan
kurikulum,
khususnya
masalah kegiatan belajar mengajar dan sistem evaluasi .
Observasi dilakukan untuk memperoleh data di lapangan yang
secara langsung dapat diamati peneliti. Observasi ini
terutama dilakukan :
1. Terhadap kegiatan
pelaksanaan
jabatan/pekerjaan
yang
diduduki lulusan politeknik D III Program Studi
Teknik
Produksi Jurusan Teknik Mesin, di Divisi Permesinan
2. Implementasi kurikulum kelompok Mata Kuliah Keahlian
(MKK) Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.
Studi Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data yang
bersifat tertulis, dalam hal ini data yang dimaksud adalah 1. Kebijakan-kebijakan yang diberlakukan di P.T. Pindad (persero) Bandung khususnya kebijakan masalah analisis jabatan di Divisi Permesinan.
2. Dokumen Kurikulum (Written Curriculum) Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung.
Antara teknik yang satu dengan yang lainnya tidak hanya berdiri sendiri-sendiri dilakukan terhadap informan dan atau masalah yang berlainan, tetapi dimungkinkan penggabungan lebih dari satu teknik terhadap informan dan atau masalah yang sama. Sebagai acuan pelaksanaan cara tersebut adalah ketuntasan masalah, artinya penggunaan
teknik-teknik yang dimaksud dapat dilakukan secara
loncat-loncat, misalnya dari wawancara pindah ke observasi kemudian pindah lagi ke wawancara atau pun studi dokumentasi, demikian pula terhadap informannya. Hal yang demikian sekaligus sebagai upaya "triangulation".
C.Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dimulai dari awal Nopember 1991 dan
yaitu:
1). Penelitian di P.T. Pindad (Persero) Bandung, yang berlangsung mulai awal Nopember 1991 sampai dengan Pebruari 1992.
2). Penelitian di Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut
Teknologi Bandung, yang berlangsung dari Maret 1992
sampai dengan Mei 1992.
D. Anal isis Data
Untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, dan mengatagorikan data yang diperoleh dilakukan pekerjaan analisis data. Analisis dilakukan terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, serta studi dokumentasi, yang dituangkan dalam catatan lapangan (field notes) .
Proses analisis data dimulai dengan penelaahan
seluruh data, yang dilanjutkan dengan reduksi data yaitu
dengan jalan membuat abstraksi untuk membuat rangkuman yang inti. Proses reduksi data ini dilakukan dengan cara membuat ringkasan, penarikan tema, pengelompokkan dan
penulisan "memo". Langkah berikutnya data disusun dalam
satuan-satuan yang kemudian dikatagorisasikan (koding).
Tahap akhir analisis data ini ialah mengadakan pemeriksaan
data dengan cara dilakukan "member check", yaitu
Kegiatan analisis data di atas dilakukan terhadap:
a. Data yang diperoleh dari pihak industri,
yaitu
Divisi
Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung.
b. Data dari kurikulum Program Studi Teknik Produksi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung dan implementasinya.
Setelah dianalisis data tersebut langkah berikutnya
dilakukan
pengkajian
dan
penafsiran
sebagai
bahan
kesimpulan tentang dukungan kurikulum
terhadap
kebutuhan
industr i.
Dengan
langkah-langkah
yang
ditempuh
di
atas
diharapkan
didapat
rekomendasi
untuk
pengembangan
kurikulum Program Studi
Teknik
Produksi
Jurusan
Teknik
DUKUNGAN KURIKULUM POLITEKNIK
TERHADAP KEBUTUHAN INDUSTRI
A. Pengantar
Sesuai dengan judulnya,
penelitian
ini
merupakan
studi evaluatif terhadap Kurikulum Program Studi Teknik
Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut
Teknologi
Bandung
dihubungkan
dengan
kebutuhan
tenaga
kerja di P.T. Pindad (Persero) Bandung. Uraian dalam bab
ini merupakan interpretasi terhadap temuan-temuan
penelitian , yaitu usaha
membandingkan
antara
kemampuan
yang ditunjukkan
oleh
kurikulum
dengan
kemampuan
yang
dituntut
dunia
kerja
industri.
Melalui
interpretasi
diharapkan diperoleh suatu deskripsi
yang
mengarah
pada
suatu kesimpulan hasil penelitian yang dapat dijadikan
acuan dalam rekomendasi penelitian.
Untuk keperluan tersebut di atas, uraian bab ini
meliputi :
- Interpretasi terhadap tugas dan tanggungjawab jabatan
Pelaksana I di Divisi Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung.
- Interpretasi terhadap kurikulum Program Studi Teknik
Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Insitut
Teknologi Bandung.
- Penilaian dukungan Kurikulum Program Studi Teknik
Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut
Teknologi Bandung dengan Kebutuhan Tenaga Kerja
Industri.
B. Interpretasi Terhadap Tugas dan Tanggungjawab
Pelaksana J_ di. Divisi Permesinan P.T. Pindad
(Persero) Bandung
Dari deskripsi tugas dan tanggungjawab jabatan lulusan D.III Politeknik di Divisi Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung sebagaimana dilaporkan pada Bab IV bagian B, tingkat jabatan yang didudukinya pada awal memasuki dunia kerja adalah sebagai Pelaksana I yang ada
di setiap departemen. Jabatan tersebut berada di bawah
koordinasi dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Sub Departemen. Sebagai Pelaksana I mereka juga membawahi dan mengkoordinasikan para pelaksana langsung (operator), yaitu Pelaksana II & III. Dengan demikian dari jabatan Pelaksana I dituntut kemampuan yang berfungsi selain sebagai supervisor juga mereka harus memiliki kemampuan
sebagai operator.
Sebagai supervisor kemampuan (kompetensi) yang harus
dimilikinya akan lebih dititikberatkan pada aspek-aspek
pengelolaan dan kepemimpinan (managerial) dalam bidang
produksi. Kemampuan sebagai supervisor dibutuhkan untuk
peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi
produksi. Sedangkan sebagai operator mereka harus memiliki
kemampuan
unjuk
kerja
yang
dititikberatkan
pada
ketrampilan dalam bentuk psikomotorik secara langsung baik
dalam perencanaan (disain) maupun dalam pelaksanaan
produksi di bagian mereka bertugas.
Dari jabatan Pelaksana I yang ada di Divisi
Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung, bidang kerja
utamanya meliputi :
1). Engineering, yaitu memiliki kemampuan dalam:
a. Membaca dan menggambar gambar teknik produk umum,
produk perkakas, dan gambar senjata.
b. Merencanakan proses produksi produk umum, produk
perkakas, dan produk senjata.
c. Merencanakan dan menentukan waktu yang dibutuhkan
dalam proses produksi.
d. Merencanakan material yang dibutuhkan dalam produksi.
e. Merencanakan konstruksi kaliber, fixture, dan tool.
2). Perencanaan dan Pengendalian Produksi, yaitu memiliki
kemampuan dalam:
a. Merencanakan produksi umum, perkakas, dan senjata. b. Mengendalikan produksi umum, perkakas, dan senjata. c. Merencanakan material yang dibutuhkan dalam
3). Pengendalian mutu, yaitu memiliki kemampuan dalam :
a. Melaksanakan pengendalian mutu produk,
pemeriksaan
perkakas,
finishing
sepuh
&
pelapisan,
bubut,
frais, stamping, las/patri.
b. Melaksanakan kalibrasi peralatan
kontrol
kualitas
yang digunakan.
4). Produksi
perkakas,
yaitu
memiliki
kemampuan
dan
ketrampilan
dalam
membubut,
memfrais,
menggerinda,
menyepuh dan melapis.
5). Produksi
Mesin
1,
yaitu
memiliki
kemampuan
dan
ketrampilan membubut, memfrais, menggerinda, membor.
6). Produksi
Mesin
2,
yaitu
memiliki
kemampuan
dan
ketrampilan qlalam:
a. Menempa,
membor,
me-remer
&
memoles,
mengasah,
memfrais, membubut, melapisi, menstamping.
b. Membuat pegas.
7). Produksi Mesin 3, yaitu memiliki ketrampilan mengguna
kan mesin-mesin CNC dalam:
a. Melaksanakan
pengelasan,
pembubutan,
pemfraisan,
pemboran, pengikiran, pengepresan.
b. Pembuatan pegas (spring).
Dengan mengacu kepada kemampuan tersebut di atas
serta
uraian
pekerjaan
(job
deskripsi)
Pelaksana
I,
kemampuan-kemampuan yang dimasud dapat diuraikan ke
dalam
1. Aspek Pengetahuan
Memiliki pengetahuan tentang perencanaan produksi,
pengetahuan pelaksanaan/proses produksi, serta pengetahuan
dalam pengendalian proses produksi dan mutu produk, yang
meliputi produk umum, produk perkakas (alat ukur, alat
potong, alat pegang), dan produk senjata. Kemampuan
tersebut yaitu:
1). Menguasai dasar-dasar ilmu pasti.
2). Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip pembuatan dan
perencanaan gambar teknik.
3). Membaca gambar teknik.
4). Menganalisis karakteristik dan kualitas gambar produk. 5). Memahami cara-cara menentukan proses/urutan kerja
dalam proses produksi (gambar proses).
6). Mengkaji dan memodifikasi baik gambar produksi maupun gambar proses disesuaikan . dengan kebutuhan/kondisi
perusahaan.
7). Memahami cara-cara perhitungan waktu yang dibutuhkan
untuk proses produksi.
8). Mengetahui dan memahami jenis serta karakteristik bahan (material) yang digunakan dalam setiap jenis produk.
9). Memahami jenis dan karakteristik mesin untuk produksi. 10). memahami jenis dan karakteristik perkakas yang akan
digunakan.
[image:30.595.57.520.56.774.2]12). Memahami dasar-dasar kepemimpinan.
13). Memahami cara mengambil keputusan dalam bidang
perencanaan produksi (gambar produk, gambar proses,
perencanaan material, kebutuhan waktu).
14). Memahami
cara-cara
membuat
laporan
sesuai
bidang
produksi masing-masing.
15). Memahami prinsip-prinsip memelihara kesehatan dan
keselamatan kerja.
16). Mengenal dan menguasai mesin dan teknologinya,
meliputi mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda.
17). Mengenal dan menguasai prinsip-prinsip dasar dan
perlengkapan tentang mesin bubut, mesin frais, mesin
gerinda.
18). Mengenal dan memahami klasifikasi dan spesifikasi
mesin bubut, mesin frais, mesin grtinda.
19). Mengenal dan memahami cara-cara pengoperasian mesin
bubut, mesin frais, mesin gerinda.
20). Mengetahui dan memahami dalam pekerjaan pengelasan.
21). Mengetahui dan memahami pelaksanaan pelapisan dengan
elektronik/listrik dan etching.
22). Mengetahui dan memahami dalam pekerjaan menempa, membor, meremer & memoles, mengasah, menstamping,
mengikir.
23). Mengetahui dan memahami proses permesinan dan pengetahuan perkakas yang akan digunakan.
[image:31.595.73.523.85.740.2]25). Mengetahui dan memahami permesinan C.N.C untuk
pengelasan, pemotongan, pembubutan, pemfraisan, pemboran, pengikiran, pengepresan, pembuatan pegas.
26). Memahami klasifikasi dan memodifikasi pekerjaan
(proses/urutan kerja) sesuai dengan kondisi bengkel. 27). Mengetahui dan memahami ilmu bahan (material) yang
digunakan dalam produksi.
28). Memahami prinsip mengkoordinasi, membimbing,
mengawasi, dan cara memberi tugas para pelaksana
(operator).
29). Memahami cara-cara membuat laporan produksi.
30). Menganalisis bidang pekerjaan dalam membubut, memfrais, menggerinda.
31). Memahami prinsip dan cara mengambil keputusan dalam
bidang-bidang pelaksanaan produksi.
32). Memahami cara-cara mencatat, mengawasi, mengendalikan dan mengecek kelengkapan setiap pesanan (order), dan
mengikuti kemajuan produksi di bengkel-bengkel.
33). Mengevaluasi dan menganalisis perlengkapan gambar
produksi, bahan/material, proses operasi (urutan kerja) yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan. 34). Mengenal dan memahami standar mutu dari:
- produk gambar (gambar produk dan gambar proses) - produk permesinan (bubut, frais, gerinda, las/
patri, sepuh, bor, tempa, renter & memoles, asah, stamping, kikir, pegas)
[image:32.595.65.524.60.782.2]2. Aspek Ketrampilan
Memiliki ketrampilan dalam merencanakan produksi,
melaksanakan produksi, serta mengendalikan proses produksi
dan mutu produk, yang meliputi pruduk umum, produk
perkakas (alat ukur, alat potong, alat pegang), dan produk senjata. Ketrampilan yang dimaksud yaitu :
1). Membuat sket/gambar teknik (gambar produk). 2). Mengkoordinir pembuatan gambar teknik.
3). Merencanakan dan memodifikasi gambar, baik gambar
produk maupun gambar proses.
4). Mengerjakan pekerjaan detail bidang gambar secara teliti (baik gambar produk maupun gambar proses).
5). Menggunakan alat gambar teknik dengan ketrampilan yang
bervariasi untuk kepentingan perencanaan produksi. 6). Memelihara dan melaksanakan kebersihan dan keselamatan
kerja.
7). Menggunakan mesin-mesin konvensional dalam membubut,
memfrais, menggerinda, mengelas, menyepuh dan melapisi, membor, menempa, meremer dan memoles,
mengasah, menstamping, mengikir, membuat pegas.
8). Menggunakan perkakas (alat ukur, alat potong, alat
pegang).
[image:33.595.76.515.120.733.2]10). Mengerjakan
pekerjaan
detail
secara
teliti
dalam
mengoperasikan mesin-mesin produksi.
11). Mengkoordinasikan operator dalam pelaksanaan proses produksi.
12). Melaksanakan pemeriksaan mutu produk berdasarkan standar yang ditetapkan dalam :
a), produk gambar (gambar produk dan gambar proses) b). produk permesinan (bubut, frais, gerinda, las/
patri, sepuh, bor, tempa, remer & poles, asah, stamping, kikir, pegas).
c). produk perkakas.
13). Melaksanakan penyortiran antara produk yang baik dan
yang afkir.
14). Membuat laporan hasil pemeriksaan tentang pengendalian proses produksi dan mutu produk.
3. Aspek Sikap dan Nilai
Memiliki sikap dan nilai yang mendukung produktivi
tas dan efisiensi perencanaan produksi, pelaksanaan produksi, pengendalian proses produksi dan mutu produk,
yang meliputi produk umum, produk perkakas (alat ukur,
alat potong, alat pegang), dan produk senjata. Sikap dan nilai yang dimaksud adalah :
1). Memiliki daya prakarsa/inisiatif dalam bekerja dengan teliti dan cermat di bidang :
a). Menggambar (baik gambar produk maupun gambar
[image:34.595.56.522.58.672.2]b). Pelaksanaan proses produksi.
c). Memeriksa dan mengendalikan proses produksi dan
mutu produk.
2). Berani mengambil keputusan dalam :
a). Mengerjakan
gambar
(baik
gambar
produk
maupun
gambar proses),
serta
menentukan
material
yang
akan digunakan.
b). Melaksanakan proses produksi, khususnya dalam
hal
memodifikasi proses/urutan kerja, bahan yang
digunakan, dan waktu yang diperlukan.
c). Memeriksa dan mengendalikan proses produksi dan
mutu produk dari :
- produk gambar (gambar produk dan gambar proses).
- produk permesinan (bubut, frais, gerinda, las,
sepuh, bor, tempa, remer & poles, asah,
stamping, kikir, pembuatan pegas.
3). Menyadari pentingnya memelihara kebersihan, kesehatan,
serta keselamatan kerja.
Dari uraian kemampuan yang diharapkan sesuai dengan
deskripsi tugas dan tanggungjawab para Pelaksana I (yang
dapat diduduki para lulusan D.III Politeknik, dalam hal
ini dari Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik
Mesin), dapat dikemukakan bahwa tugas utama mereka lebih
banyak ditekankan pada fungsi sebagai supervisor
[image:35.595.64.535.57.796.2]supervisor
yang
berada
di
bawah
kebijakan
"production
manager" kemampuan yang harus dimilikinya lebih ditekankan
pada
aspek-aspek
pengelolaan
dan
kepemimpinan
(managerial). Mereka dituntut memiliki tanggungjawab dalam
hal
perencanaan
dan
pelaksanaan
produksi
dari
mulai
pembinaan
personal,
pengaturan
proses
produksi,
pengontrolan
dan
pemecahan
masalah
yang
timbul
dalam
proses
produksi,
sampai
dengan
pengontrolan
kualitas
produksi, sehingga hasil produksi
memenuhi
standar
yang
ditetapkan.
C. Interpretasi
terhadap
Kurikulum
Program
Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung
Dari temuan penelitian sebagaimana dilaporkan
pada
Bab IV bagian C, sehubungan dengan Kurikulum Program Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut
Teknologi Bandung, dapat dikemukakan hal-hal yang
berkaitan dengan komponen-komponen berikut:
1). Struktur kurikulum
2). Tujuan dan isi kurikulum
3). Sistem Pengajaran dan fasilitasnya
4). Sistem evaluasi keberhasilan pendidikan.
15. Struktur Kurikulum
Kurikulum Program Studi Teknin Produksi Jurusan
memiliki struktur program yang terdiri dari kelompok
Mata
Kuliah Dasar Umum (MKDU)
=
7,46
%,
Mata
Kuliah
Dasar
Keahlian (MKDK) = 10,08 %, Mata Kuliah
Keahlian
(MKK)
=
82,46 % . Mata Kuliah Keahlian dibagi ke dalam :
Mata Kuliah Penunjang Keahlian = 32,46 %
Mata Kuliah Spesialisasi
= 10,96 %
Mata Kuliah Praktek
= 39,04 % .
Dari pengelompokan mata
kuliah
yang
ada
disebarkan
ke
dalam jam semester selama 6 semester, yang setiap semester
terdiri dari 38 jam pertemuan/minggu.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan Nomor
0363/1983
tentang
Pola
Dasar
Program
Pendidikan Diploma Non Kependidikan, dalam kurikulum harus
diuraikan dan dikelompokkan ke
dalam
mata
kuliah
dasar
umum, mata kuliah dasar keahlian,
mata
kuliah
keahlian,
dengan proporsi MKDU = 10 % , MKDK = 20 - 25 % , MKK =
65
- 70 % , perimbangan antara pengajaran yang bersifat teori
dan praktek 50 - 60 % berbanding 40 - 50 % .
. Dari
komposisi
pengelompokkan
kurikulum
dan
perimbangannya, kurikulum Program
Studi
Teknik
Produksi
Jurusan
Teknik
Mesin
Politeknik
Institut
Teknologi
Bandung, dibandingkan dengan ketentuan S.K. Mendikbud
No.
0363/1983, ternyata lebih
ditekankan
pada
kelompok
MKK
(82,46 %) yang
dijabarkan
ke
dalam
penunjang
keahlian
32,46 %, spesialisasi 10,96 % , praktek
39,04
%
. Dari
gambaran tersebut tampak lebih ditekankan pada mata kuliah
teknisi ahli bidang mesin produksi.
Sedangkan
dalam
hal
praktek memperoleh
porsi
39,09
% yang
terdiri
dari
praktek
bengkel
dan praktek
laboratorium
(dalam
S.K.
Mendikbud
No.
0363/1983
sekurang-
kurangnya
40
%).
Pengelompokkan
tersebut
(mata
kuliah
yang
bersifat
praktek) sebenarnya masih terdapat dalam kelompok
lainnya
yaitu
mata
kuliah
penunjang
keahlian
(Gambar
Teknik,
Perancangan Teknik), spesialisasi (Perencanaan Penepat dan
Perkakas, Tugas Akhir). Dengan demikian
mata kuliah
yang
bersifat praktek pada struktur kurikulum cukup dominan.
Dari struktur kurikulum yang ada
setiap
mahasiswa
wajib
mengambil
dan
lulus
tuntas,
artinya
tidak
ada
pilihan lain kecuali
mengambil
dari
isi
seluruh
paket
perkuliahan. Dengan sistem yang demikian setiap
mahasiswa
secara teoritis
disiapkan
untuk
menguasai
dan
menjadi
lulusan
yang
memiliki
kualifikasi
minimal
yang
sama,
sehingga para mahasiswa dari
mulai
masuk
pada
semester
pertama akan selesai
bersama
pula
pada
akhir
semester
keenam,
kecuali
yang
mengalami
kegagalan
(misalnya
dikeluarkan karena tidak memenuhi standar kenaikan
tingkat).
23. Tujuan dan Isi Kurikulum
Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik
Mesin
Politeknik Institut Teknologi
Bandung
tujuannya
dititik
beratkan pada
ketrampilan
kerja
bidang
mesin
produksi
di samping
penguasaan
pengetahuan
bidang
teknik
mesin
produksi,
serta
sikap
dan
nilai
keprofesionalannya.
Tujuan-tujuan tersebut dirinci ke dalam : (1). Bidang perencanaan
Para lulusan memiliki kemampuan :
- Menentukan langkah kerja pembuatan produk.
- Menentukan proses perlakuan panas.
- Merancang perkakas dan alat bantu produksi. - Merancang proses produksi dan aliran bahan. - Menghitug biaya dan volume produksi.
(2). Bidang Pelaksanaan
Para lulusan memiliki kemampuan :
- Mengoperasikan mesin perkakas konvensional dan non
konvensional yang berkompeten serta peralatan untuk
membuat produk khusus.
- Melaksanakan proses perlakuan panas.
- Menggambar dan memproduksi perkakas dan alat bantu
produksi.
- Melaksanakan proses produksi.
- Membuat program proses produksi dengan komputer. (3). Bidang kontrol kualitas produk
Para lulusan memiliki kemampuan :
- Mengawasi proses produksi dan mengelola bengkel. - Mengendalikan mutu produk di industri.
- Menguji bahan secara destruktif dan non destruktif. Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, isi kurikulum
tenaga kerja sebagai sumber daya manusia di industri,
khususnya bidang teknik produksi Cproduksi permesinan}. Bahan disusun ke dalam bentuk subjek/topik-topik perkuliahan yang diorganisasikan berdasarkan kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan sebagaimana rincian tujuan Program Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung. Kelompok mata
kuliah untuk menunjang kompetensi yang dibutuhkan di
bidang produksi permesinan dapat dilihat pada tabel
ber i k ut.
Tabel 2
MATA KULIAH KELOMPOK KEAHLIAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
YANG MENUNJANG BIDANG PRODUKSI PERMESINAN
BIDANG KOMPETENSI YANG DI TUNJANG MATA KULIAH
KEAHLIAN PERENCANAAN ! PELAKSANAAN ! KONTROL
! ! KUALITAS
! 1. Teknologi Bahan ! V
! 2. Statika ! V
! 3. Dinamika Teknik ! V ! 4. Kekuatan Bahan ! V
[image:40.595.58.526.91.717.2]laniutan tabel 2
! 5. Elemen Mesin ! V ! 6. Gambar Teknik ! V ! 7. Perancangan ! V
Teknik
! 8. Termodinamika ! V
! 9. Mekanika Fluida ! V ! 10. Teknik Bengkel ! V
! 11. Teknik Listrik ! V ! 12. Pengukuran ! V ! 13. Pengantar ! V
Pengaturan
! 14. Mesin Kalor ! V & Fluida
! 15. Manajemen ! V
Perusahaan
! 16. Keselamatan ! V
Kerja
! 17. Manajemen !
Produksi
! 18. Teknik Bengkel ! Produksi
! 19. Perencanaan ! V
Penepat dan
Perkakas
! 20. Tugas Akhir ! V
! 21. Bengkel ! V
Mekanik
V V V
V V V V
V
V
V
V V
V V
V
[image:41.595.75.527.75.772.2]laniutan tabel 2
! 22. Bengkel Produksi ! 23. Laboratorium
Mekanik
! 24. Laboratorium
Listrik
! 25. Pneumatik/
Hidrolik
V
V
V
V ! V !
V
3D. Sistem Pengajaran dan fasilitasnya
Sistem pengajaran pada kurikulum Program Studi
Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Insitut
Teknologi Bandung menggunakan satuan jam pelajaran
semester yang setiap minggunya terdiri dari 38 jam
pelajaran (satu jam pelajaran setara dengan 50 menit).
Pelaksanaan proses belajar mengajar ditekankan kepada
bimbingan penguasaan kemampuan hingga tuntas, hal demikian
nampak pada setiap proses belajar mengajar di kelas teori
maupun di bengkel dan laboratorium. Proses belajar mengajar yang bersifat teori kegiatan tatap muka dan
berstuktur dilaksanakan di kelas di bawah bimbingan dosen,
dalam pengertian setelah melaksanakan kegiatan perkuliahan
[image:42.595.74.519.38.599.2]tugas-tugas/latihan sesuai dengan permasalahan perkuliahan
di bawah pengawasan dosen sampai tuntas permasalahan yang
dimaksud. Dengan sistem seperti tersebut kemajuan belajar (penguasaan) para mahasiswa terhadap kompetensi
sesuai dengan tujuan dapat dikontrol. Sedangkan untuk
pengembangan lebih jauh para mahasiswa diberi tugas untuk
dikerjakan secara mandiri maupun kelompok di luar jam
pelajaran.
Untuk perkuliahan yang berbentuk praktek di bengkel dan laboratorium kegiatan dilaksanakan di bawah bimbingan
instruktur bengkel atau pun instruktur laboratorium dengan
fasilitas yang cukup memadai. Misalnya pada kegiatan perkuliahan di bengkel setiap mahasiswa menghadapi mesin masing-masing dilengkapi bahan dan alat-alat untuk menghasilkan benda kerja sesuai dengan tugas yang dibagikan instruktur bengkel. Demikian pula perkuliahan di
laboratorium. Kegiatan perkuliahan praktek di bengkel
nampak tidak hanya ditekankan pada sekedar tahu, tetapi para mahasiswa langsug melakukan kegiatan praktek.
perhitungan-perhitungannya sehingga diperoleh kesimpulan
dari percobaan laboratorium yang dimaksud.
Dengan sistem proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara konsisten pada Program Studi Teknik
Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung, penguasaan kemampuan (kompetensi) sesuai dengan standar kurikulum baik berupa penguasaan materi yang bersifat teoritis maupun berbentuk ketrampilan
(skills) dapat dicapai secara efektif.
4D. Sitern Evaluasi Keberhasilan Pendidikan
Seperti dimaklumi dilaksanakannya evaluasi dalam
dunia pendidikan tujuan yang paling utama adalah untuk
mengetahui seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai
dari proses pendidikan yang telah dilaksanakan. Kegiatan
yang dimaksud biasanya dimulai dengan usaha pengukuran
kemudian hasilnya dibandingkan dengan pembanding (standar)
yang dijadikan acuan dalam evaluasi tersebut, sehingga
setiap semester nilai D paling
banyak
7 SKS,
dan
pada
akhir program nilai D secara kumulatif
paling
banyak
36
SKS.
Jika
seorang
mahasiswa
tidak
memenuhi
ketentuan
tersebut maka
yang
bersangkutan
diwajibkan
memperbaiki
nilai
D
sehingga
memenuhi
kriteria
kelulusan.
Dari
kriteria
kelulusan,
yang
menjadi
persoalan
adalah
kriteria kelulusan setiap mata kuliah. Yaitu kriteria yang
bagaimana
untuk
menentukan
seseorang dapat
memperoleh
nilai A (4 = amat memuaskan), B (3 = baik), C (2 = cukup),
D (1 =kurang), E (0 = gagal).
Ataukah
ditentukan
bahwa
dapat
memperoleh
nilai
A jika
sekian
prosen
dari
kompetensi telah dikuasainya, demikian pula untuk nilai B,
C, D,
dan E.
Persoalan
ini
ternyata
setiap
pengajar
mempunyai
kewenangan
masing-masing
dalam
menentukan
keberhasilan
setiap
mahasiswa.
Namun
pada
umumnya
didasarkan pada patokan seseorang dapat
dinyatakan
lulus
jika
minimal
60
prosen
dari
seluruh
kemampuan
telah
dikuasainya, seperti dikemukakan oleh
dosen
mata
kuliah
Teknologi Bahan,
seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus
perkuliahan
mata kuliah Teknologi Bahan
jika yang
bersangkutan
mengikuti perkuliahan minimal 80 prosen, semua
tugas
diselesaikan, dan memperoleh/mencapai nilai rata-rata
hasil ujian minimal 6,
nilai 6
ini
dianggap
cukup dan ekuivalen dengan
60
prosen dari
seluruh
kemampuan yang harus dikuasai mahasiswa.
( CL. Po.3, 24.3.92)
Pendapat
senada dikemukan
oleh dosen
yang
mengajar
perkuliahan praktek di bengkel.
Dalam pelajaran praktek
kemampuan yang ditandai dengan kualitas dari benda kerja
yang dihasilkan dari praktek mahasiswa yang bersangkutan, untuk dinyatakan lulus mata kuliah praktek bengkel, idealnya seseorang harus menghasilkan benda kerja
yang memenuhi sebagaimana tercantum dalam lembar
kerja (jobs sheet), sebab dalam praktek benda kerja yang harus dihasilkan sudah jelas kriterianya lengkap
dengan toleransi yang diijinkan. Jadi jika benda
kerja yang dihasilkan mahasiswa di luar toleransi
yang diijinkan, mahasiswa tersebut tidak lulus.
Tetapi kita tidak mutlak berdasarkan itu saja biasanya digunakan juga pertimbangan lain misalnya disiplin kerja mereka, tetapi dalam hal kemampuan
paling tidak mereka menguasai 60 prosen dari seluruh kemampuan yang disyaratkan dianggap cukup dan dan lulus, kalau kurang dari 60 prosen termasuk gagal.
( CL. Po.9, 18.4.92 )
Selain persoalan kriteria kelulusan setiap mata kuliah, suatu hal yang patut mendapat perhatian sekaitan dengan kualitas lulusan adalah dimungkinkannya seseorang lulus suatu mata kuliah hanya dengan memperoleh nilai D (1 = kurang), walaupun dibatasi maksimum 7 sks setiap semester atau 36 sks secara kumulatif diakhir program. Hal
demikian karena kompetensi minimal yang harus dikuasai
para lulusan dapat menjadi berkurang. Kekhawatiran tersebut juga terungkap dari seorang dosen yang mengajar
mata kuliah Teknik Bengkel,
disatu pihak kita ingin mempertahankan kualitas
lulusan dengan tetap berpegang pada kriteria minimal
60 prosesn mahasiswa menguasainya, artinya kalau saya melaksanakan ujian mereka baru dinyatakan lulus kalau mendapat angka 6. Tetapi karena dimungkinkan boleh adanya nilai kurang ya.., akhirnya kita memberi nilai D.
Dan ini dapat mengakibatkan menurunnya mutu lulusan.
Penggunaan standar evaluasi akan berpengaruh terhadap
mutu lulusan dari suatu lembaga pendidikan. Jika kriteria kelulusan didasarkan pada suatu patokan yang diberlakukan
dengan ketat (dengan catatan patbkan
tersebut
didasarkan
pada kompetensi
yang
dapat
dipertanggungjawabkan)
maka
kualitas lulusan akan terjamin, dan sebaliknya jika kriteria kelulusan didasarkan pada kondisi rata-rata kelas
(normatif) maka kualitas tidak dapat dijamin, kecuali jika
rata-rata kelas memperoleh nilai yang tinggi.
D. Dukungan Kurikulum Program Studi Teknik Produksi
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Institut Teknologi Bandung terhadap Kebutuhan Tenaga Keria Industri
Untuk menilai dukungan kurikulum terhadap kebutuhan
tenaga
kerja
industri,
pembahasan
difokuskan
pada
penilaian
kesesuaian
antara
kemampuan
spesifik
yang
ditunjukkan oleh kurikulum dengan kebutuhan (kemampuan
yang
diharapkan)
tenaga
kerja
industri
sebagaimana
diuraikan
pada
temuan
penelitian.
Kemampuan
spesifik
kurikulum ditunjukkan oleh tujuan dan bahan/materi yang
terdapat dalam kurikulum
kelompok
Mata
Kuliah
Keahlian
Program
Studi
Teknik
Produksi
Jurusan
Teknik
Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung. Sekaitan dengan hal
tersebut penilaian dilakukan dengan cara menentukan apakah
dibutuhkan di industri (dalam hal ini tugas dan
tanggungjawab Pelaksana I di Divisi Permesinan P.T. Pindad
(Persero) Bandung) mendapat dukungan dari Kurikulum
Program
Studi
Teknik
Produksi
Jurusan
Teknik
Mesin
Politeknik Institut Teknologi Bandung ? Dengan demikian
pelaksanaan penilaian pada
dasarnya
adalah
usaha
untuk
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan, apakah tugas
dan
tanggungjawab
jabatan
sebagai
Pelaksana
I
di
Divisi
Permesinan P.T. Pindad (Persero) Bandung mendapat
dukungan dari kemampuan yang dihasilkan Kurikulum Program
Studi Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Institut Teknologi Bandung ?
Untuk kepentingan penilaian dukungan kurikulum,
seluruh kemampuan yang dibutuhkan pihak
industri
dirinci
dan
dituangkan
dalam
tabel.
Kemudian
dilakukan
pertimbangan dan
penilaian
terhadap
kemampuan
spesifik
kurikulum
yang
ditunjukkan
oleh
tujuan
dan
materi
pelajaran yang ada dalam kurikulum. Mata kuliah apa serta
terhadap kemampuan yang mana saja
mendukungnya
?
Dengan
demikian sebagai landasan yang digunakan
untuk
penilaian
adalah karakteristik setiap mata kuliah yang ditunjukkan
oleh tujuan dan pokok-pokok materi/bahan pelajarannya.
Dengan
penilaian
yang
dilakukan
dapat
diperoleh
deskripsi dukungan setiap mata kuliah terhadap
kompetensi
tertentu, yang merupakan
jalinan
fungsional
(functional
relationship) dan
atau
keserasian
(transaction)
antara
[image:48.595.69.509.51.615.2]kata lain apakah kurikulum mendukung atau
tidak
terhadap
kemampuan
yang
dibutuhkan.
Untuk
keperluan
tersebut
terhadap kompetensi
yang dibutuhkan
dilakukan pengkodean
sebagai berikut:
No. ! KOMPETENSI YANG ! KODE
DIBUTUHKAN
t
Menguasai dasar-dasar
!
P.l
ilmu pasti.
Mengetahui dan memahami 1 p.2
prinsip-prinsip pembuat
an dan perencanaan gam bar teknik & konstruksi. !
! Membaca gambar teknik. 1 p.3
[image:49.595.54.520.33.743.2]! Menganalisis karakteris- p.4
tik dan kualitas gambar produk.
! Memahami cara-cara me- ! P.5
nentukan proses/urutan
kerja dalam proses produksi (gambar pro
ses) . 1
Mengkaji dan memodifi- 1 P.6 kasi baik gambar pro
duk maupun gambar pro
ses disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi per
usahaan.
! Memahami cara-cara 1 P.7 ! perhitungan waktu yang
dibutuhkan untuk suatu
8 ! Mengetahui dan memahami ! P.8
jenis dan karakteristik
bahan (material) yang digunakan dalam setiap
jenis produk.
9 ! Memahami jenis dan ka- ! P. 9
rakteristik mesin untuk
produksi.
10 ! Memahami jenis dan ka- ! P.10
rakteristik perkakas
yang akan digunakan.
11 ! Memahami cara-cara ! P.11 mengkoordinir pembuatan
gambar produk dan gam
bar proses.
12 ! Memahami dasar-dasar ! P.12
kepemimpinan
13 ! Memahami cara-cara me- ! P.13
ngambil keputusan dalam bidang perencanaan pro
duksi (gambar produk,
gambar proses, perenca naan material, kebutuh
an waktu).
14 ! Memahami cara-cara mem- ! P.14 buat laporan sesuai
bi-bidang produksi
masing-masing.
15 ! Memahami prinsip-prinsip ! P.15
memelihara kesehatan dan
keselamatan kerja
16 ! Mengenal dan menguasai P.16 mesin dan teknologinya
meliputi mesin bubut, mesin frais, mesin ge
rinda.
17 ! Mengenal dan menguasai ! P.17 prinsip-prinsip dasar
18 ! Mengenal dan memahami ! P.18 klasifikasi dan
spesi-fikasi mesin bubut, mesin frais, mesin ge rinda.
19 ! Mengenal dan memahami ! P.19
cara-cara pengoperasian mesin bubut, mesin fra
is, mesin gerinda.
20 ! Mengetahui dan memahami ! P.20
dalam pekerjaan
penge-lasan.
21 ! Mengetahui dan memahami ! P.21
pelaksanaan pelapisan
dengan
elektronik/lis-trik dan etching.
22 ! Mengetahui dan memahami ! P.22
dalam pekerjaan menempa, membor, meremer & memo les, mengasah, menstam-ping, mengikir.
23 ! Mengetahui dan memahami ! P.23
proses permesinan dan pengetahuan perkakas
yang akan digunakan.
24 ! Memahami proses penggu- ! P. 24 naan perkakas & alat
Ukur.
25 ! Mengetahui dan memahami ! P.25 permesinan C.N.C. untuk
pengelasan, pemotongan, pembuatan, pemfraisan, pemboran, pengikiran, pengepresan, pembuatan
pegas.
26 ! Memahami klasifikasi ! P.26
dan memodifikasi peker jaan (proses/urutan ker ja) sesuai dengan
kondi-27 I Mengetahui dan memahami ! P.27
ilmu bahan (material)
28 ! Memahami prinsip meng- ! P.28 !
koordinasi, membimbing, mengawasi, dan cara
memberi tugas para pe laksana (operator).
29 ! Memahami cara-cara mem- ! P.29 ! buat laporan produksi.
30 ! Menganalisis bidang pe- ! P.30 !
kerjaan dalam membubut,
memfrais, menggerinda.
31 ! Memahami prinsip dan ! P.31 !
cara mengambil keputusan dalam bidang-bidang pe laksanaan produksi.
32 ! Memahami cara-cara men- ! P.32 !
catat, mengawasi, me ngendalikan, dan
menge-cek kelengkapan setiap
pesanan (order), dan mengikuti kemajuan pro
duksi di
bengkel-beng-kel.
33 ! Mengevaluasi dan meng- ! P.33 !
analisis perlengkapan
gambar produksi,
bahan/material, proses
operasi (urutan kerja) yang disesuaikan dengan
kondisi perusahaan.
34 ! Mengenal dan memahami ! P.34 standar mutu dari:
- Produk gambar (gambar
produk dan gambar
proses).
- Produk permesinan
(bubut, frais, gerin da, las/patri, sepuh,
bor, tempa, remer & memoles, asah, stam
[image:52.595.62.518.63.715.2]35 ! Membuat sket/gambar tek- ! K.35 nik (gambar produk).
36 ! Mengkoordinir pembuatan ! K.36
gambar teknik.
37 ! Merencanakan dan memodi- ! K.37
fikasi gambar (baik gam bar produk maupun gambar proses) & konstruksi.
38 ! Mengerjakan pekerjaan ! K.38 detail bidang gambar
secara teliti (baik
gambar produk maupun gambar proses).
39 ! Menggunakan alat gambar ! K.39
teknik dengan ketram
pilan yang bervariasi.
40 ! Memelihara & melaksana- ! K.40 kan kebersihan dan
ke-selelamatan kerja.
41 ! Menggunakan mesin-mesin ! K.41 konvensional dalam:
membubut, memfrais,
menggerinda, mengelas, menyepuh dan melapisi,
membor, mnempa, meremer
dan memoles, mengasah, menstamping, mengikir,
membuat pegas.
42 ! Menggunakan perkakakas ! K.42
(alat ukur, alat potong, alat pegang).
43 ! Menggunakan mensin-mesin ! K.43
C.N.C. untuk keperluan: mengelas, memotong, mem
bubut, memfrais, membor,
mengikir, mengepres, membuat pegas.
44 ! Mengerjakan pekerjaan ! K.44
[image:53.595.76.506.46.760.2]45 ! Mengkoordinasikan ope- ! K.45 rator dalam pelaksanaan
proses produksi.
46 ! Melaksanakan pemerik- ! K.46 saan mutu produk berda
sarkan standar yang
di-tetapkan dalam:
- Produk gambar (gambar produk dan gambar proses).
- Produk permesinan (bu-bubut, frais, gerinda, las/patri, sepuh, bor, tempa, remer & poles, asah, stamping, kikir, pegas).
- Produk perkakas.
47 ! Melaksanakan penyortiran ! K.47
antara produk yang baik
dan yang afkir.
48 ! Membuat laporan hasil ! K.48
pemeriksaan tentang me ngendalikan proses pro duksi dan mutu produk.
49 ! Memiliki daya prakarsa/ ! S.49
inisiatif dalam bekerja
dengan teliti dan cermat di bidang:
- Menggambar (baik gam
bar produk maupun
gambar proses), dan
merencanakan material
untuk produksi. - Pelaksanaan proses
produksi.
- Memeriksa dan mengenda likan proses produksi dan mutu produk.
50 ! Berani mengambil kepu- ! S.50 tusan dalam:
[image:54.595.61.532.50.753.2]maupun gambar proses),
serta menentukan ma terial yang akan di gunakan .
- Melaksanakan proses
produksi, khususnya dalam hal memodifikasi proses/urutan kerja, bahan yang digunakan, dan waktu yang diper
lukan.
- Memeriksa dan mengen
dalikan proses produk
si dan mutu produk
dari: produk gambar, produk permesinan, produk perkakas.
51
! Menyadari pentingnya
!
S.51
memelihara kebersihan,
kesehatan, serta kese lamatan kerja.
Untuk melihat bagaimana dukungan kurikulum terhadap
kemampuan (kompetensi) tenaga kerja yang dibutuhkan dapat
Tabel 3
DUKUNGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI
JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TERHADAP KOMPETENSI TENAGA KERJA YANG DIBUTUHKAN
DI DIVTSI PERMESINAN P.T. PINDAD CPERSEROD BANDUNG
Mata kuliah
1. Tek nologi
Bahan
2. Statika
KURIKULUM ! KOMPETENSI !
YANG DIDUKUNG
Tuj uan i Pokok Bahasan i
Memiliki ke
mampuan dal am
menentukan
macam—macam
dan sifat-si fat bahan
teknik yang akan diguna kan dalam pembuatan el emen-elemen mesin. Memahami da sar —dasar keseti mbangan yang berhu bungan dengan perubahan
ga-ya pada benda
kaku.
Pendahuluan,
Bahan Logam, Logam Besi, Logam Buk an
Besi, Penguji-an MekPenguji-anik, Pengujian Ti dak Merusak, Perlakuan Pa nas, Pengecor-an,
Pengelas-an, Pembent
uk-an Logam,
Ko-rosi , PI astik , Keramik, Asbes,
Gel as,
Kompo-si t, Pemi1i han Bahan.
Pendahuluan,
Penyusunan dan Penguraian Ga-ya, Momen dan Kopel, Kesei m-bangan, Balok
Statis Terten tu, Titik Be rat, Gesekan,
Kerangka Me
sin Sederna
na.
P. 1 , P. 2, P. 5,
P . 7 , P.8, P.9,
P.10, P.11 ,
P.16, P.17.
P.18, P.19.
P. 20, P. 21 ,
P. 22. P. 23,
P. 24, P. 25,
P. 26, P. 27,
P. 30, P. 31 ,
P. 33. P. 34,
K. 37, K. 46,
S. 49, S. 5 0
P. 1 . K. 37
! 3. Dinamika Teknik I, II Kekuatan Bahan I, II Elemen Mesin I, II
! Memiliki ke mampuan da
lam
memper-kirakan efek gaya dan ge rak dalam memecahkan masalah tek nik yang terdapat da lam struktur mesin.
! Gerak Meling- ! kar, Gerak
Harmonis
Se-derhana, Kece-patan dan
Per-cepatan pada
Mekanisme, Ga
ya Inersia
E-lemen Berge-rak, Sistem Dinamik Ekui-valen, Dia gram Momen Puntir dan Roda Penerus, Governor, Po-ros Hubungan, Keseimbangan Massa Berputar
dan Massa Ber-gerak Bolak Balik, Getaran Longitudinal dan Transver sal .
! Memiliki ke- ! mampuan da lam memahami prinsip-prin
sip dasar pe
ngetahuan ke kuatan bahan
dan
pemakai-an bahan da
lam peran cangan ele
men mesin.
Tegangan Ta- ! rik, Tekan dan
Geser, Hukum Hook, Momen Inersia, Momen Lentur (beng-kok), Momen Puntir (tor si), Tegangan pada Tabung, Silinder Ber-dinding Tipis, Konstanta Elastisitas, Tegangan Kom-binasi, Len-turan
(lendut-an), Beban
Te-kuk (buck
ling), Statis Tak Tentu.
J Memahami
da-sar-dasar/
prinsip pe rencanaan
| Pendahuluan,
}
* Sambungan Re-kat, Solder,
Las. Paku
Ke-P.l, P.2, P.9, P16, K.37
P . l , !P.2, p.3, :P.5, p.8, :P.9, P.10, P.11, P.16, P.17, P.18, P.19, P.20, P.21, P.22, P.23, P.24, P.25, P.26, P.27, P.30, P.31, P.33, P.34, K.35, K.37, K.46,
S.49, S . 5 0
Gambar Teknik : II, III dan pemilih-an elemen mesin. Memiliki ke mampuan dan ketrampilan dalam meng-gambar tek nik, menye-ket, dan membaca gam bar teknik mesin yang sesuai de ngan stan dar gambar dan persya
ratan di in
dustri .
ling, Ulir,
Ulir Pengang-kat, Poros,
Pena dan
Pa-sak, Pegas,
Pemindahan
Tenaga deng
an Sabuk dan
Rantai, Rem dan Dinamome-ter, Bantalan (beaming), Roda Gigi. j Standarisasi, , Konstruksi Geometris, Cara-cara Pro-yeksi, Gambar Sket, Penun-jukkan Ukuran, Prinsip Pemo-tongan, Tole ransi Linier dan Sudut, Penunjukkan Permukaan Benda, Penun jukkan Nomor Bagian Gambar Susunan dan Kop G