ix DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pernyataan... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Abstrak ... iv
Kata Pengantar ... v
Ucapan Terima Kasih ... vi
Daftar Isi... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar ... xv
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian... 8
Bab II Kajian Pustaka A. Landasan Teori ... 9
1. Pengetahuan Kewirausahaan ... 9
2. Kecakapan Vokasional ... 18
3. Minat Berwirausaha ... 25
a. Definisi Minat ... 25
b. Definisi Wirausaha ... 28
c. Minat Berwirausaha ... 31
x
B. Penelitian Terdahulu ... 37
C. Kerangka Pemikiran ... 40
D. Hipotesis Penelitian ... 42
Bab III Metodologi Penelitian A. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 43
B. Populasi dan Sampel ... 44
C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 48
D. Teknik Pengumpulan Data ... 51
E. Instrumen Penelitian ... 53
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 62
G. Alur Penelitian ... 70
Bab IV Pembahasan A. Hasil Penelitian ... 71
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 71
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 72
B. Uji persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas ... 86
2. Uji Homogenitas ... 89
3. Uji Linearitas Regresi... 90
4. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 94
xi 1. Pengaruh pengetahuan kewirausahaan da kecakapan
vokasional terhadap minat berwirausaha ... 122 2. Pengaruh pengetahuan kewirusaha terhadap minat
berwirausaha... 125 3. Pengaruh kecakapan vokasional siswa SMK terhadap minat
berwirausaha... 130
Bab V Penutup
A. Kesimpulan ... 139 B. Saran ... 140
Daftar Pustaka ... 143
xii DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Lulusan SMK Bidang Bisnis dan Manajemen Kabupaten Bangka
... 2
Tabel 2 : Kompetensi Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ... 24
Tabel 3.1 : Jumlah populasi Siswa SMK Kelas XII bidang Bisnis dan Manajemen di Kab. Bangka Tahun Ajaran 20010/2011... 45
Tabel 3.2: Jumlah Sampel siswa SMK kelas XII Bidang Bisnis Manajemen di Kabupaten Bangka Tahun Ajaran 2010/2011 ... 47
Tabel 3.3: Operasional Variabel ... 55
Tabel 3.4: Rangkuman Uji Reliabilitas ... 61
Tabel 3.5: Pedoman Interpretasi Hubungan antar Variabel Penelitian ... 69
Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi Pengetahuan Kewirausahaan ... 74
Tabel 4.2: Persentase Pengetahuan Kewirausahaan siswa ... 75
Tabel 4.3: Distribusi Frekuensi Nilai Ujian Praktek Kompetensi Keahlian Akuntansi ... 77
Tabel 4.4: Tingkat Penguasaan Kecakapan Vokasional Siswa Kompetensi keahlian Akuntansi ... 79
Tabel 4.5: Distribusi Frekuensi Nilai Uji Praktek Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ... 81
Tabel 4.6: Tingkat Penguasaan Kecakapan Vokasional Siswa Kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran ... 83
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Nilai Uji Praktek Kompetensi Keahlian Pemasaran ... 84
Tabel 4.8: Tingkat Penguasaan Kecakapan Vokasional Siswa Kompetensi keahlian Pemasaran ... 85
xiii
Tabel 4.10: Persentase Minat Berwirausaha Siswa... 88
Tabel 4.11: Uji Normalitas Data ... 89
Tabel 4.12: Test of Hemogeneity of Variance ... 91
Tabel 4.13: Hasil Uji Linieritas Regresi Variabel X1 Terhadap Y ... 92
Tabel 4.14: Hasil Uji Linieritas Regresi Variabel X2 Terhadap Y ... 93
Tabel 4.15: Hasil Uji Linieritas Regresi Variabel X1, X2 Terhadap Y... 94
Tabel 4.16: Ringkasan hasil Uji korelasi berganda kompetensi Keahlian Akuntansi ... 96
Tabel 4.17: Ringkasan Hasil Uji Simultan ... 98
Tabel 4.18: Ringkasan Hubungan Variabel Pengetahuan Kewirausahaan dan Kecakapan Vokasional Terhadap Minat Berwirausaha ... 99
Tabel 4.19: Ringkasan Uji Regresi Berganda Kompetensi Keahlian Akuntansi ... 102
Tabel 4.20: Ringkasan hasil Uji Simultan Kompetensi Keahlian Akuntansi ... 104
Tabel 4.21: Ringkasan hubungan variabel pengetahuan kewirausahaan dan Kecakapan Vokasional secara simultan terhadap minat berwirausaha kompetensi Keahlian Akuntansi ... 105
Tabel 4.22: Ringkasan hasil Uji Simultan Kompetensi Keahlian Administrasi perkantoran ... 108
Tabel 4.23: Ringkasan hasil Uji Simultan ... 110
Tabel 4.24: Ringkasan hubungan variabel pengetahuan kewirausahaan dan Kecakapan Vokasional secara simultan terhadap minat berwirausaha kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ... 111
Tabel 4.25: Ringkasan Uji Regresi Berganda Kompetensi Keahlian Pemasaran ... 114
xiv Tabel 4.27: Ringkasan hubungan variabel pengetahuan kewirausahaan
dan Kecakapan Vokasional secara simultan terhadap minat
berwirausaha kompetensi Keahlian Pemasaran ... 116 Tabel 4.28: Perbandingan Pengaruh Simultan Variabel X1 dan X2
Secara Simultan terhadap Y Antar Kompetensi Keahlian ... 119 Tabel 4.29: Perbandingan Pengaruh Parsial Variabel X1 dan X2 secara
xv DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
Gambar 2.1: Kerangka pemikiran ... 42
Gambar 3.1: Variabel Penelitian ... 51
Gambar 3.2: Alur Penelitian ... 70
Gambar 4.1: Histogram Data Pengetahuan Kewirausahaan ... 75
Gambar 4.2: Histogram Kecakapan Vokasional Kompetensi Keahlian Akuntansi ... 78
Gambar 4.3: Histogram Kecakapan Vokasional Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran ... 81
Gambar 4.4: Histogram Kecakapan Vokasional Kompetensi Keahlian Pemasaran ... 84
Gambar 4.5: Histogram Data Minat Berwirausahaan ... 85
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Penelitian
Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang ada, dan tidak tertutup kemungkinan jumlah pengangguran tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), angka pengangguran pada tahun 2009 naik menjadi 9% dari angka pengangguran 2008 sebesar 8,50%. Data pengangguran terbuka yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (2009) menunjukan bukti masih banyak penduduk yang perlu ditingkatkan produktivitasnya.
2
pola pikir yang sebelumnya berorientasi menjadi karyawan diputar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan.
Realita di lapangan menunjukkan bahwa jumlah peserta didik yang berwirausaha setelah lulus dari SMK masih sedikit sekali, hal ini antara lain ditunjukkan dengan jumlah pengangguran yang relatif tinggi, jumlah wirausaha yang masih relatif sedikit. Tamatan SMK cenderung banyak yang memilih bekerja di perusahaan swasta atau pegawai pemerintahan daripada berwirausaha dengan alasan mereka lebih merasa aman menjadi pekerja (buruh) dengan penghasilan tetap tiap bulannya. Berikut hasil penelusuran tamatan yang dilakukan oleh bagian bimbingan dan konseling SMK bidang Bisnis dan Manajemen di kabupaten Bangka:
Tabel 1.1
Lulusan SMK Bidang Bisnis dan Manajemen Kabupaten Bangka
Tahun Pelajaran Melanjutkan
Pendidikan(%)
Bekerja
(%)
Berwirausaha
(%)
Tidak bekerja
(%)
2004/2005 18,96 46,60 6,50 27,94
2005/2006 18,30 45,07 8,03 28,87
2006/2007 21,98 48,27 11,13 18,62
2007/2008 21,20 46,75 8,17 23,88
2008/2009 31,10 50,80 5,13 12,97
(Sumber: Dinas Pendidikan Kab. Bangka)
3
disebabkan oleh rendahnya minat berwirausaha siswa, hal ini dapat dilihat dari sikap (1) kurang percaya diri yang dapat dilihat dari sikap siswa yang suka mencontek dan meniru pekerjaan orang lain; (2) tidak berani menanggung resiko, yang terlihat dari sikap siswa yang tidak suka jika diberi pekerjaan yang menantang; (3) tidak kreatif, hal ini terlihat dari kurang aktifnya siswa dalam proses belajar dimana masih jarangnya siswa yang bertanya, dan kurangnya persiapan mereka ketika datang ke sekolah; (4) tidak memiliki motif berprestasi tinggi, hal ini dapat terlihat dari sikap siswa yang suka asal-asalan jika diberi tugas dan sering mengerjakan pekerjaan rumah di sekolah.
4
Salah satu bentuk sarana pendidikan formal yang menyiapkan siswa untuk berkarir dan mengembangkan diri menjadi entrepreneur adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dimana tujuan pembelajarannya yaitu menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif, serta menyiapkan tamatan yang memiliki kemampuan khusus untuk dapat bekerja atau berwirausaha sendiri. Hal tersebut didukung oleh hasil studi cepat tentang pendidikan kewirausahaan pada pendidikan dasar dan menengah yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Inovasi Pendidikan (27 Mei 2010) diperoleh informasi bahwa pendidikan kewirausahaan mampu menghasilkan persepsi positif akan profesi sebagai wirausaha. Bukti tersebut merata ditemukan baik di tingkat sekolah dasar, menengah pertama, maupun menengah atas, bahwa peserta didik di sekolah yang memberikan pendidikan kewirausahaan memberikan persepsi yang positif akan pekerjaan di bidang bisnis. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Depdiknas (2010) bahwa “persepsi positif menganai kewirausahaan akan memberi dampak yang sangat berarti bagi usaha penciptaan dan pengembangan wirausaha maupun usaha-usaha baru yang sangat diperlukan bagi kemajuan Indonesia”.
5
minat karir dibentuk melalui pengalaman langsung atau berkesan yang menyediakan peluang bagi individu untuk berlatih, menerima umpan balik dan mengembangkan keterampilan yang mengarah pada kompetensi personal dan harapan dari hasil yang memuaskan.
Demikian juga halnya dengan minat berwirausaha, minat siswa untuk berwirausaha tidak bisa timbul begitu saja tanpa ada faktor-faktor yang mendukungnya. Alma (1999) dalam Mayasari (2010:7) mengemukakan bahwa ‘salah satu faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah Kecakapan vokasional yang dipersiapkan individu untuk mencapai kemandirian dalam hal ekonomi’. Dijelaskan lebih lanjut bahwa individu yang telah mencapai Kecakapan vokasional yang tinggi akan dapat menentukan pekerjaan yang tepat sesuai dengan kemampuan dirinya, apakah akan bekerja kepada orang lain atau berusaha sendiri melalui kegiatan kewirausahaan.
6
yang tinggi akan mempunyai pandangan lebih realistik terhadap pekerjaan sehingga akan mengurangi munculnya kecemasan dalam menghadapi dunia kerja karena mereka memiliki kemampuan, yang dapat menjadi modal kesuksesan dalam menghadapai dunia nyata.
7 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini, yaitu antara lain:
1. Bagaimanakah pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kecakapan vokasioanal secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK bidang bisnis dan manajemen, berdasarkan bidang keahlian akuntansi, perkantoran, dan pemasaran di Kabupaten Bangka?
2. Bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK bidang bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka?
3. Bagaimana pengaruh Kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK bidang bisnis dan manajemen, berdasarkan bidang keahlian akuntansi, perkantoran, dan pemasaran di Kabupaten Bangka?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan umum dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui beberapa hal, diantaranya:
8
2. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK bidang bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka.
3. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana pengaruh Kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha peserta didik SMK bidang bisnis dan manajemen berdasarkan bidang keahlian akuntansi, perkantoran, dan pemasaran di Kabupaten Bangka.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini bersifat teoritik dan praktis. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pendidikan kewirausahaan dan produktif bidang keahlian tentang pengaruhnya terhadap minat berbisnis siswa SMK .
2. Manfaat Praktis
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kuantitatif dengan metode survey, Melalui metode survey diharapkan dapat memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian, sebagaimana pendapat Singarimbun dan Effendi (1995:3) bahwa, “Survei adalah suatu usaha untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi dari berbagai individu, baik sebagian maupun seluruhnya dengan menggunakan standar pertanyaan yang terpola dan terstruktur serta mengacu pada topik dan judul penelitian, dalam rangka memperoleh gambaran tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha siswa SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka Propinsi Kep. Bangka Belitung. Data yang dikumpulkan diperoleh melalui alat ukur berupa instrument tes dan kuesioner untuk dianalisis secara kuantitatif dengan statistika korelasional.
44
Sama hal nya dengan penjelasan Singarimbun ( 1989:4) penelitian survey dapat digunakan salahsatu diantaranya yaitu untuk mendeskripsikan data yang diperoleh.
Penelitian ini akan dilakukan pada SMK bidang bisnis dan manajeman di kabupaten Bangka. Pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada alasan untuk melihat lebih jauh bagaimana pengetahuan kewirausahaan dan Kecakapan vokasional peserta didik dapat mempengaruhi minat berwirausaha. Di Kabupaten Bangka terdapat 4 SMK dibidang Bisnis dan Manajemen yang terdiri atas SMKN 1 sungailiat, SMK Yapensu, SMK Eljohn, dan SMK Yapenkos. Pertimbangan lainnya adalah di SMK tersebut siswa diberi mata pelajaran kewirausahaan dari kelas 1 sampai kelas 3, Namun pada kelas 3 praktik kewirausahaan dan praktik produktif( Vokasional) lebih banyak dilakukan karena dalam rangka persiapan menghadapi ujian nasional berupa uji kompetensi dan menyiapkan mereka agar dapat terjun langsung berwirausaha setelah mereka lulus nantinya.
B. Populasi dan Sampel
45
Tabel . 3.1
Jumlah Siswa SMK Kelas XII bidang Bisnis dan Manajemen di Kab. Bangka Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama sekolah Rumpun Jumlah
siswa
1 SMK Negeri 1 Sungailiat Akuntansi 75 Adm. Perkantoran 55
Pemasaran 52
2 SMK Yapensu Akuntansi 85
Adm. Perkantoran 33
Pemasaran 83
3 SMK Yapenkos Pemasaran
99 4 SMK Eljohn
Akuntansi
24
Total 501
46
kondisi populasi penelitian terdiri dari beberapa kelompok individu dengan karakteristik yang berbeda – beda yaitu peserta didik kelas XII dengan kompetensi keahlian akutansi, perkantoran, dan pemasaran. Karena populasinya telah diketahui, lebih dari 100, maka peneliti mengambil sampel sebesar 20% dari jumlah populasi, Arikunto (1999: 120) mengatakan bahwa “ untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15%, atau 20 - 25% atau lebih” . untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil, berikut rumus yang digunakan:
20% Dimana:
n : Jumlah sampel minimum N : Jumlah Populasi
berdasarkan penghitungan menggunakan rumus di atas (dengan jumlah populasi sebesar 501orang), jumlah sampel yang dianggap mewakili populasi yaitu sebanyak:
20% 501
101 Orang
47
Dimana:
ni = Jumlah sampel menurut stratum n = Jumlah sampel keseluruhannya Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya
Tabel 3.2
Jumlah Sampel SMK kelas XII Bidang Bisnis Manajemen di Kabupaten Bangka Tahun Ajaran 2010/2011
No Nama sekolah Rumpun Penentuan Sampel Jumlah
siswa
1 SMK Negeri 1 Sungailiat
Akuntansi 70 x 20% = 14 14
Adm. Perkantoran 55 x 20% = 11 11 Pemasaran 52 x 20% = 10.4 11 2 SMK Yapensu Akuntansi 85 x 20% = 17 17 Adm. Perkantoran 33 x 20% = 6,6 7 Pemasaran 83 x 20% = 16.6 17 3 SMK Yapenkos Pemasaran
99 x 20% = 19.8 20 4 SMK Eljohn
Akuntansi
24 x 20% = 4.8 5
48
C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan persepsi dalam konsep penelitian ini, penulis menganggap perlu adanya penjelasan istilah yang penulis gunakan dalam judul proposal penelitian ini, sebagai berikut:
a) Pengetahuan Kewirausahaan; yaitu mulai dari pengetahuan bagaimana memulai suatu usaha, membaca peluang usaha, prospek usaha yang akan ditekuni, memproduksi barang yang akan dijual, hingga pengetahuan bagaimana cara mengkomunikasikan atau menjual produk yang dibuat kepada masyarakat. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suryana (2008:88) bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang sangat diperlukan terutama untuk:
1) menghasilkan produk atau jasa baru 2) Menghasilkan nilai tambah baru 3) Merintis usaha baru
4) Melakukan proses/teknik baru 5) Mengembangkan organisasi baru
b) Kecakapan Vokasional, adalah Kecakapan vokasional (Vokasional skills) yaitu kecakapan yang terkait dengan profesi yang berhubungan dengan satu bidang khusus dan sikap yang baik terhadap lingkungan kerja
49
ekonomi pada masa yang akan datang merupakan tugas perkembangan masa remaja bidang vokasional.
c) Minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide-ide yang dimiliki untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, dapat menerima tantangan, percaya diri, kreatif dan inovatif serta mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan. Dilengkapi oleh Santoso (1993) dalam Priambodo (2008:52) bahwa “minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu atas usahanya sendiri dengan perasaan senang karena membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain”.
Minat Berwiraswasta (varibel Y) adalah suatu rasa lebih suka, rasa keterikatan siswa yang diikuti dengan usaha aktif untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman untuk berwiraswasta. Adapun indikator bahwa siswa mempunyai minat berwirausaha adalah :
a. Tertarik, pernah dan berpengalaman pada kegiatan penjualan b. Tertarik, pernah dan berpengalaman pada kegiatan pembelian c. Tertarik, pernah dan berpengalaman dalam memproduksi barang
untuk di pasarkan
d. Tertarik pada pengelolaan usaha serta mengerti tentang pembukuan
50
f. Berusaha mencoba untuk mendapat penghasilan sendiri. g. Tertarik dan menyukai pada pekerjaan yang penuh tantangan 2. Variabel Penelitian
Sesuai dengan masalah yang diteliti, berikut ini penulis memperjelas variabel-variabel yang dikaji dalam penelitian ini. Variabel bebas yang diangkat dalam penelitian ini diambil berdasarkan pemikiran bahwa variabel tersebut akan besar kontribusinya terhadap variabel terikat. Untuk lebih jelasnya variabel-variabel dalam penelitian ini dirinci sebagai berikut:
a. Variabel Independen sering disebut variabel bebas, stimulus, prediktor adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu pengetahuan kewirausahaan (X1) dan Kecakapan vokasional (X2).
51
Gambar3.1 Variabel Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner yang telah disusun secara terstruktur. Kuesioner tersebut memuat beberapa butir pertanyaan dengan beberapa pilihan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawabannya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dialami dan dirasakan. Setiap alternatif jawaban yang disediakan masing-masing diberi nilai atau skala tersendiri yang disusun secara sistemantik dengan pembobotan berdasarkan skala Likert. Skala ini kemudian dikuantitatifkan menjadi skala ordinal yang diberi bobot atau skor 4, 3, 2 dan 1 untuk mendapatkan data tentang variabel penelitian disamping berpedoman pada landasan teori, juga dikembangkan dengan teknik pengumpulan data melalui proses:
Pengetahuan Kewirausahaan
(x1)
Kecakapan Vokasional(X2)
:Akuntansi Adm.perkantoran
Pemasaran
52
Pertama, menyusun kisi-kisi alat pengumpul data. Kisi-kisi yang dibuat
mengacu kepada variabel X1, X2 dan Y yang dirumuskan pada operasionalisasi variabel.
Kedua, membuat butir pertanyaan berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun
sebelumnya, dimana secara keseluruhan jumlah pernyataan yang diajukan sebanyak 36 butir pernyataan untuk variabel X1 dan 40 pernyataan untuk variabel X2, dengan jawaban pernyataan tersebut diharapkan dapat mengungkap secara tuntas permasalahan yang diteliti.
Untuk menjawab permasalahan dan membuktikan hipotesis penelitian, instrument yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data yang diperlukan antara lain:
1. Kuesioner/Angket
Kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden, selain itu responden mengetahui informasi yang diminta. Kuesioner/angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengukuran skala sikap model Likert untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dan lingkungan terhadap minat berbisnis siswa SMK bidang bisnis dan manajeman di Kabupaten Bangka. Langkah-langkah penyusunan angket adalah:
a. Persiapan, meliputi: - Menyusun kisi-kisi
53
- Melakukan uji coba
- Menguji tingkat validitas dan reliabilitas
- Melakukan revisi atau mengganti item yang tidak dapat digunakan. b. Menyebarkan angket kepada individu yang dijadikan sampel penelitian c. Mengolah dan menganalisis data.
2. Uji Kompetensi
Data dalam penelitian ini juga dikumpulkan dengan menggunakan uji kompetensi untuk mengetahui bagaimana kompetensi yang dimiliki siswa SMK Bidang bisnis dan manajemen di kabupaten Bangka. Kegiatan uji kompetensi ini dilakukan dengan cara melihat hasil uji kompetensi siswa kelas XII yang mengikuti ujian nasional yang diadakan pada bulan Februari sampai Maret 2011. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data tentang kecakapan vokasional yang telah dikuasai siswa selama mempelajari mata pelajaran produktif kompetensi keahlian, serta untuk mengetahui sejauh mana kecakapan vokasional yang mereka miliki selama belajar di SMK.
E. Instrumen Penelitian
54
yang merupakan data yang jaraknya sama, tidak mempunyai nilai nol absolut (mutlak).
Teknik pengumpulan data, dilakukan dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
Pertama, menyusun kisi-kisi alat pengumpul data. kisi-kisi yang dibuat
mengacu pada variabel X1, X2 dan Y yang dirumuskan pada operasional variabel.
Kedua, membuat butir-butir pertanyaan berdasarkan kisi-kisi yang telah
dibuat, di mana secara keseluruhan jumlah pertanyaan yang diajukan untuk ketiga variabel penelitian sebanyak 76 butir pertanyaan, dengan perincian masing-masing. Variabel penelitian terdiri atas pengetahuan kewirausahaan sebanyak 36 butir pernyataan, dan 40 pernyataan minat berwirausaha siswa SMK bidang bisnis dan manajemen, yang diharapkan dapat mengungkap secara tuntas mengenai permasalahan yang diteliti.
55
Tabel 3.3 Operasional Variabel
No Konsep Variabel Indikator Instrumen No Butir
1 Pengetahuan
Jumlah skor total variabel X1 ini dihitung dari angket dengan skala Likert (4 option), yang indikatornya meliputi:
Pengetahuan untuk merencanakan usaha - kemampuan untuk
menganalisis SWOT - Kemampuan
menyusun rencana usaha
• Pengetahuan untuk membuka suatu
56 risiko dan kritik untuk mengejar kesempatan (kreatif dan inovatif) - Cermat dan kreatif
dalam mencari solusi.
- Kreatif dan inovatif
dalam berproduksi.
• Pengetahuan untuk memproses dan menghasilkan produk - Kemampuan untuk
memproduksi barang dan jasa
• Pengetahuan tentang
57 perilaku produktif (Depdiknas,2003:18)
58
3. Minat berwirausaha
(Y) adalah percaya diri, kreatif dan inovatif serta mempunyai
kemampuan dan keterampilan untuk memenuhi
kebutuhan. Santoso (1993) dalam Priambodo
(2008:52) bahwa “minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan perhatian dan berbuat sesuatu atas usahanya sendiri indikatornya meliputi: - Pernah dan
berpengalaman pada kegiatan penjualan - Tertarik pada mata
pelajaran kewirausahaan - Tertarik pada pekerjaan
dibidang wiraswasta seperti berdagang, menjadi pengrajin dan lain –lain.
- Bersifat terbuka terhadap hal baru
- Mampu bekerjasama dan berkomunikasi serta
59
Untuk mengetahui tentang pengetahuan kewirausahaan siswa, digunakan dalternative jawaban, yaitu “Sangat menguasai”, “Menguasai”, “ Kurang Menguasai”, dan “ Tidak Menguasai”. Penyekoran kueisioner tersebut mengacu pada bentuk soal yang positif berupa pertanyaan / pernyatan. Penyekoran tersebut dengan pertanyaan /pernyataan dengan bobot skor yang diajukan sebagai berikut: “ Sangat Menguasai” = 4, “ Menguasai” = 3, “Kurang Menguasai” = 2, “Tidak Menguasai” = 1.
Untuk mengetahui Kecakapan vokasional siswa dilihat dari hasil Ujian Nasional Praktek Kejuruan (UN Produktif) yang diambil dari hasil ujian nasional tersebut. Untuk mengetahui bagaimana minat berwirausaha siswa SMK bidang bisnis dan manajemen di Kabupatn Bangka disebarkan angket dengan menggunakan altrnatif jawaban, yaitu “Tidak Setuju”, “Setuju”, “ Kurang Setuju”, dan “Sangat Setuju”. Penyekoran kuisioner tersebut mengacu pada bentuk pertanyaan/pernyataan yang diajukan yaitu “ Tidak Setuju” =1, “Kurang dengan perasaan
senang karena membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain”.
keuntungan dan penghasilan sendiri - Tertarik dan menyukai
pada pekerjaan yang penuh tantangan
60
Setuju”=2, “Setuju”= 3 , dan “Sangat Setuju” = 4. Untuk penyekoran negatif, penyekoran data adalah kebalikan dari penyekoran positif.
Uji coba instrumen penulis lakukan kepada 31 orang siswa SMK kelas XII. Setelah data ketiga variabel yang diujicobakan terkumpul, kemudian diinventarisasi jawabannya dan diolah dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap item, maka angka
koefisien korelasi yang diperoleh yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item (nilai rhitung) dibandingkan dengan nilai rtabel pada taraf signifikan tertentu dengan kaidah pengujiannya adalah: jika rhitung > nilai rtabel, maka item tersebut dinyatakan valid dan dapat dipakai. sebaliknya jika rhitung < nilai rtabel, maka validitas item tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat dipakai.
Setelah menguji validitas setiap instrumen, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas atau tingkat keajegan instrumen. Seperti halnya uji validitas untuk menguji reliabilitas instrumen pengetahuan kewirausahaan , kecakapan vokasional, dan minat berwirausaha menggunakan SPSS 17.0 for windows. Kaidah pengujian signifikansinya adalah Jika rhitung > rtabel, maka instrumen itu reliabel dan sebaliknya jika Jika rhitung < rtabel maka isntrumen tersebut tidak reliabel.
61
seluruh SMK Bidang bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas alat ukur. Uji validitas ini dilakukan dengan cara menganalisis tiap butir pertanyaan dari ketiga variabel, yaitu Pengetahuan Kewirausahaan, Kecakapan Vokasional, dan minat berwirausaha siswa. Validitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus pearson product moment.
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 31 responden dan tingkat signifikansi 5%, untuk masing-masing variabel diketahui bahwa tidak semua butir instrumen dinyatakan valid karena untuk butir instrumen no. 3 dan 4 nilai rhitung < ttabel. sehingga kedua butir instrument tersebut didrop.
62
Tabel 3.4
RANGKUMAN UJI RELIABILITAS
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 2
Pengetahuan Kewirausahaan Minat Berwirausaha
0,928 0,904
1.697 1.697
Reliabel Reliabel
Sumber: Data Perhitungan SPSS, Diolah
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dari ketiga variabel terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dalam bentuk bagan atau tabel prosentase dari jawaban responden terhadap indikator permasalahan. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk hipotesis dengan menggunakan teknik analisis korelasi dan regresi. Untuk menguji hipotesis yang diajukan, selanjutnya digunakan langkah -langkah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran kedua populasi berdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahuinya peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan software SPSS versi 17 for windows. Uji i normalitas menggunakan SPSS tersebut menghasilkan tiga jenis keluaran, untuk keperluan penelitian cukup perhatikan tabel Test of Normality. Lihat hasil keluaran berdasarkan pada uji Kolmogorov-Smirnov.
63
a. Tentukan taraf signifikansi uji (α = 0.05)
b. Bandingkan nilai p (p value) dengan taraf signifikansi yang diperoleh. c. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α, maka sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
d. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Jika uji normalitas dilakukan secara manual, maka langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut (Riduwan, 2008:187):
1) Menentukan skor terbesar dan skor terkecil yang kemudian dilanjutkan menghitungan Rentangan (R) dengan rumus
2) Menentukan banyaknya kelas interval 1 3,3
3) Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus:
BK R i= `
4) Menentukan rata-rata dengan rumus
n fx
X =
∑
i5) Menentukan simpangan baku dengan rumus
(
)
( )
16) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan langkah sebagai berikut:
64
o Mencari nilai Z-score dengan rumus
S
o Kriteria pengujian adalah pada taraf signifikansi α 0,05 dikatakan data berdistribusi normal jika χ2hitung ≤ χ2tabel, sedangkan jika χ2hitung > χ2tabel
maka data dinyatakan tidak normal.
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi mempunyai variansi yang homogen atau heterogen. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17 for windows dalam menguji homogenitas data yang diperoleh.
Sama halnya uji normalitas, uji homogenitas juga menghasilkan banyak keluaran, namun kita hanya perlu fokus pada tabel Test of Homogeneity of Variance. Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik, yaitu
statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Untuk menetapkan data yang telah dianalisis homogen atau tidak, maka ditetapkan krtiteria sebagai berikut:
a. Tentukan taraf signifikansi uji (α = 0.05)
b. Bandingkan nilai p (p value) dengan taraf signifikansi yang diperoleh. c. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α maka variansi setiap sampel
sama (homogen).
65
Jika uji homogenitas dilakukan secara manual, maka langkah-langkah yang diperlukan sebagai berikut:
a. Mencari nilai F dengan menggunakan rumus (Fisher, 1985:23):
)
b. Menentukan nilai F daftar dengan mencari nilai Fα = (n1-1)(n2-1)
c. Menentukan homogenitas dengan kriteria, jika F hitung < Fα (n1-1)(n2-1) maka kedua variansi tersebut homogen, sedangkan jika F hitung ≥ Fα (n1-1)(n2-1) maka kedua variansi tidak homogen.
Jika hasil dari uji normalitas dan homogenitas data menunjukkan bahwa data tersebut normal dan homogen, maka dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t (t-test).
Secara matematis, nilai thitung dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1) Menghitung nilai standar deviasi dan Mean dengan rumus:
66
2) Mencari nilai thitung dengan rumus
n s x
t o
hitung
µ
−
= dimana o adalah
rata-rata nilai yang dihipotesiskan.
3) Kriteria uji-t adalah jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel relatif sama atau tidak dapat perbedaan. Sedangkan jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua kvariabel tidak sama atau terdapat perbedaan.
Dari seluruh hasil keluaran, perhatikan tabel Test Statistics. Dengan melihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) dapat ditentukan apakah terdapat perbedaan . Untuk
menentukan ada tidaknya perbedaan, maka perlu diperhatikan kriteria berikut: 1) Jika Asymp. Sig < 0.05, maka terdapat perbedaan yang nyata antara nilai
koefisien variabel terhadap Y
2) Jika Asymp. Sig > 0.05, maka tidak terdapat perbedaan antara koefisien variabel dengan Y.
67
besar dari 0,05. Apabila data berdistribusi normal, maka peneliti menggunakan statistika parametrik untuk mengolah data lebih lanjut.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis pertama dan kedua masing-masing dengan teknik korelasi dan regresi sederhana, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menghitung Koefisien Korelasi Product moment
Yaitu suatu teknik pengujian hipotesis untuk menyatakan derajat hubungan antar variable penelitian, yaitu hubungan antara variable pengetahuan kewirausahaan (X1 ) dengan minat berwirausaha(Y) dan kecakapan vokasional (X2) dengan minat berwirausaha (Y) serta hubungan pengetahuan wirausaha (X1) dan kecakapan vokasional ( X2) terhadap terhadap minat berwirausaha (Y). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
!" ∑ $%$ &∑ $'&∑ %$' () ∑ $* &∑
$'*+) ∑ %$* &∑ %$'*+
(Sugiyono, 2008:255) Keterangan :
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah responden uji coba X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
68
dalam penelitian ini digunakan uji dua pihak yaitu uji signifikan korelasi product moment, mengetahui makna hubungan variabel X1 terhadap Y,X2 terhadap Y, dan X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
, √ 2
√1 *
Keterangan:
t= Uji dua pihak korelasi product moment r =Koefisien korelasi product moment n = ukuran atau jumlah sampel
Sedangkan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara variabel penelitian, digunakan pedoman interpretasi sebagaimana petunjuk tabel berikut:
Tabel.3.5
Pedoman Interpretasi Hubungan Antar Variabel Penelitian
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 0,20 - 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat (Sugiyono,2008:257)
69
signifikan. Sebaliknya, jika harga t hitung lebih kecil dari harga t tabel, maka hipotesis nol (Ho) diterima, artinya tidak signifikan.
b. Menghitung regresi sederhana, yaitu teknik analisis untuk melakukan prediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dirubah, dengan menggunakan rumus :
Y = a + bX
Keterangan :
a = &Σ.$'&Σ/$*'0 &Σ/$.$'
1Σ!$*0&Σ!$'* b =
1Σ!$"$0&Σ!$'&Σ"$'
1Σ!$*0&Σ!$'*
Keterangan :
y = nilai variabel Y yang akan diramalkan x = nilai variabel X
a = perpotongan garis regresi nilai Y bila X = 0
b = koefesien regresi, yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y bila terjadi perubahan pada X
∑ = jumlah dari
n = jumlah sampel
c. Menghitung koefesien determinasi, yaitu teknik pengujian hipotesis yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar faktor yang mempengaruhi hubungan antar variabel. Adapun rumus yang digunakan adalah :
cd = r2 x 100 %
Keterangan :
Cd = Koefesien determinasi
70
G. Alur Penelitian
Alur penelitian yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Bagan 3.2. Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur: Pengetahuan, Kecakapan vokasional lingkungan dan minat berwirausaha
Validasi, ujicoba, revisi
Penyusunan Instrumen:
1.Angket pengetahuan Kewirausahaan
2. Uji kompetensi Kecakapan Vokasional
3. Angket minat berwirausaha Pelaksanaan Penelitian
139
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari pengetahuan
kewirausahaan dan kecakapan vokasional secara bersama-sama (simultan) terhadap minat berwirausaha. Pengetahuan kewirausaha mempunyai hubungan searah, sementara kecakapan vokasional berbanding terbalik( tidak searah) terhadap minat berwirausaha. Dari uji dominan diketahui bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh lebih dominan terhadap minat berwirausaha.
140
keahlian Akuntansi pengaruh kecakapan vokasional berpengaruh negative terhadap minat berwirausaha, karena mereka cenderung siap bekerja pada DU/DI.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari pengetahuan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa SMK bidang bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka. Hasil analisis data ternyata menunjukkan bahwa pengetahuan kewirausahan akan berpengaruh sedang dalam membentuk minat berwirausaha.
Tinggi rendahnya pengetahuan kewirausahaan siswa cukup membawa siswa untuk merasa lebih tertarik untuk berwirausaha, mengembangkan usaha sendiri. Tetapi belum dapat dikatakan memberi pengaruh yang nyata terhadap minat berwirausaha dengan kata lain belum mampu menarik minat yang kuat untuk berwirausaha bagi siswa.
141
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan maka beberapa saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Pengetahuan kewirausahaan dan kecakapan vokasional yang dimiliki oleh siswa SMK bidang bisnis dan manajemen di Kabupaten Bangka ternyata masih belum dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap minat berwirausaha. Sehingga masih perlu menggali faktor -faktor lain sebagai sumber pembelajaran kewirausahaan, seperti lingkungan keluarga dan sosial yang lebih berperan dalam pembentukan minat berwirausaha. Dan lebih mengoptimalkan peranan unit produksi dan Teaching Factory sebagai wadah bagi siswa untuk belajar berwirausaha.
Dengan memberikan pelatihan yang intensif kepada guru-guru yang bertanggung jawab pada masing-masing unit yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Pembelajaran kewirausahaan dan mata pelajaran produktif kompetensi keahlian hendaknya disampaikan dengan menyentuh nilai-nilai kewirausahaan untuk menumbuhkan minat berwirausaha pada diri siswa, serta bersinergi saling mendukung agar terbentuknya jiwa berwirausaha pada siswa SMK bidang bisnis dan manajemen.
142
tentang kewirausahaan dan mengarahkan siswa untuk minat berwirausaha.
3. Penelitian inidiharapkan dapat dilanjutkan oleh peneliti lain untuk menelusuri pengaruh negatif dari kecakapan vokasional terhadap minat berwirausaha terutama untuk kompetensi keahlian Akuntansi, apakah setelah bekerja sekian lama minat mereka terhadap minat berwirausaha meningkat atau tidak.
4. Pada sekolah-sekolah yang diteliti sudah tersedia berbagai fasilitas untuk mengembangkan jiwa wirausaha siswa, namun sayangnya belum digunakan secara maksimal oleh guru karena kompetensi guru yang masih kurang atau belum memadai. Para guru Kewirausahaan di SMK hendaknya memberikan pembelajaran kewirausahaan dengan metode yang lebih bervariatif dengan prinsip belajar bermakna (meaningfull learning) dengan menekankan pada pengalaman berwirausaha bukan
143
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. (2002). Psikologi Sosial. Edisi Revisi. Jakarta:Penerbit Rineka Cipta.
……….. (2010). Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta
Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta
Al-Muchtar, Suwarma. (2008). Strategi Pembelajaran IPS. Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.
Adi W, Gunawan dan Ariesandi Setyono. (2006). Manage Your Mind for Success. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Anwar. (2004) Pendidikan Kecakapan Hidup( Life skill Education) Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian.Yogyakarta: Rineka Cipta Astamoen, Moko.P. (2008). Entrepenuership Dalam Perspektif Kondisi
Bangsa Indonesia. Bandung: Alfabeta
Banks, James A. (1990). Teaching Strategies for Studies Inquiry, Valuing, and Decision Making. Ohio: Amborose A Clegg Jr. Kent State University
Derajat, Zakia dkk. (1995). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara
Hasan, Hamid.(1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik. Jakarta: Tidak Diterbitkan.
Haryo, Guntoro. (2007). Hubungan Prestasi Praktik Kerja Industri terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas II SMK Yapin Bekasi Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi. UNNES.
Hurriyati, Ratih. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta \
144
Kusnendi.(2009). Analisis Faktor Komfirmatori Uji Validitas Dan Reliabilitas Model Pengukuran Dengan Amos. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan. Joseph, Murphy. (2002). Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar. Jakarta:
SPEKTRUM
Mayasari, Irra(2010) Hubungan antara Kecakapan Vokasional dengan minat berwirausaha pada mahasiswa Universitas Muhamadiyah ,Surakarta. Skripsi. UMS
Najmudin,. Ahmad (2009) Implementasi model pembelajaran berbasis pengalaman untuk meningkatkan minat wirausaha siswa. Tesis. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia
Nitisusastro,Mulyadi.(2010) Kewirausahaan & Manajemen Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta
Nurwahid. (1995). Usaha Pengembangan Minat Murid SMK Terhadap Kewirausahaan di Kota Semarang (Laporan Penelitian). Semarang: IKIP Semarang.
Pratisto. Arief.(2009). Statistik Menjadi Mudah dengan SPSS 17.Jakarta. PT. Alex Media Komputindo
Purwanto, Iwan.(2010). Kontribusi Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa,Persepsi Siswa Dan Guru Tentang Kompetensi Guru, Terhadap Pengembangan Kecakapan Hidup (Life Skills) Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Disertasi Pada Program Studi Pendidikan IPS Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak Diterbitkan.
Riduwan.(2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Ruseffendi.H.E.T (1998). Statistik Dasar untuk Penelitian Pendidikan.Bandung. IKIP Bandung Press.
Riduwan dan Sunarto.(2007). Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan Sosial, Komunikasi, Ekonomi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Saefuddin,dkk.(2009). Statistika Dasar. Jakarta: Grasindo Sapriya.(2009). Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya
145
Shochib, Moh. (2000). Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2009). Statisika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suderadjat.Hari, (2002). Pendidikan Berbasis Luas (BBE) yang Berorientasi Pada Kecakapan Hidup ( Life Skill). Bandung. CV. Cipta Cekas Grafika.
Sukmadinata, dan Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pembelajaran. edisi revisi. Bandung: PT. Rosda Karya
Suryana. (2009). Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
Sondari,Mery Citra, (2007) Hubungan antara Pelaksanaan Mata Kuliah Kewirausahaan dengan Pilihan Karir Berwirausaha pada Mahasiswa dengan Mempertimbangkan Gender dan Latar belakang Pekerjaan Orang tua .Universitas Padjadjaran, Bandung
Purwandari, (2009) Kecakapan Vokasional pada siswa Kelas XII di SMAN 1 Klaten ditinjau Dari Keyakinan Diri, Akademik, Dan Jenis kelamin. Skripsi. UNDIP
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian#Faktor_keturunan. (Diunduh tanggal 5 Desember 2010)
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/nilai.html. (Diunduh tanggal 5 Desember 2010)
Konsep dasar pendidikan berbasis keunggulan lokal (PBKL) Tersedia :www .dikmenum .go.id (11 November 2009)
Life Skills, (2005) tersedia: http://www.schools.utah.gov/curr/lifeskills
(diunduh tanggal 3 november 2010)
Naskah Kurikulum SMK. (2007). Tersedia: http: //www .puskur.net kajian kebijakan kurikulum SMK. [11 November 2009]
Panduan Umum KTSP (2007) Tersedia: http://bsnp-indonesia.org (11 November 2009)