Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP
KOMPETENSI DASAR DALAM KONSEP PROTISTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
ANNISA SETYA RINI
0905817
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP KOMPETENSI DASAR DALAM KONSEP PROTISTA
ANNISA SETYA RINI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© ANNISA SETYA RINI 2013
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Hak cipta dilindingi undang-undang
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP KOMPETENSI DASAR
DALAM KONSEP PROTISTA” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut,
saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari
pihak lain terhadap karya saya.
Bandung, Agustus 2013
Yang membuat pernyataan,
Annisa Setya Rini
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANNISA SETYA RINI
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP
DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP KOMPETENSI DASAR
DALAM KONSEP PROTISTA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. Bambang Supritano, M.Si
NIP. 196305211988031002
Pembimbing II,
Hj. Tina Safaria Nilawati, M.Si
NIP. 197303172001122002
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Dr. H. Riandi, M.Si
I
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ANALISIS RELEVANSI DESAIN KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP KOMPETENSI DASAR PADA KONSEP PROTISTA
ABSTRAK
Penelitian deskriptif ini bertujuan menganalisis relevansi desain kegiatan laboratorium terhadap kompetensi dasar yang digunakan dalam pembelajaran yang berasal dari buku paket, buku latihan kegiatan siswa (LKS) ataupun desain kegiatan laboratorium buatan guru. Populasi penelitian adalah desain kegiatan laboratorium SMA kelas X yang digunakan guru sebagai rujukan kegiatan laboratorium. Sampel penelitian adalah seluruh desain kegiatan laboratorium konsep protista yang digunakan di SMA Kota Bandung yang diambil melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain kegiatan laboratorium konsep Protista yang dianalisis telah mencapai tuntutan kompetensi dasar. Hal ini terlihat dari tujuan praktikum pada desain kegiatan laboratorium yang dianalisis sudah menuntun siswa untuk mencapai tuntutan kompetensi dasar. Hasil analisis langkah prosedural, sebagian besar langkah prosedural yang dicantumkan dapat dikerjakan dan kemunculan objek atau event dapat teramati yang sesuai dengan tujuan praktikum dan dapat dijadikan dasar pembentukan knowlegde claim. Hasil analisis objek atau event menunjukkan bahwa objek atau event didapatkan melalui seluruh langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus sehingga dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar. Pertanyaan praktikum mengarahkan siswa pada pembentukan knowledge claim yang sesuai dengan kompetensi dasar serta membantu siswa untuk mengaitkan antara fakta yang teramati dengan konsep yang akan dibentuk menjadi knowledge claim konsep Protista yang diharapkan sesuai kompetensi dasar.
Kata kunci: relevansi, desain kegiatan laboratorium, kompetensi dasar, protista
ABSTRACT
I
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
workable and the objects or events that were observed relevant to the practical purpose. It could be used as a basic formation of knowlegde claim. Object or event analysis results indicated that the object or event gained through all procedural steps and according to the focus questions that can meet the demands of basic competence. Practical questions led students to the form of knowledge claims as well as help students to relate between the observed facts with to the concepts that would be formed into a knowledge claim.
Iv Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ………. vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Batasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II ANALISIS RELEVANSI KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP KOMPETENSI DASAR DALAM KONSEP PROTISTA A. Desain Kegiatan Laboratorium ... 8
B. Tujuan, Proses dan Knowlegde Claim dalam Desain Kegiatan Laboratorium ……….. 11
C. Kesesuaian Bahan Ajar dengan Kompetensi Dasar ... 15
D. Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium terhadap Kompetensi Dasar ………. 16
E. Protista ……… 17
1. Protista Mirip Hewan (Protozoa) ……… 18
a. Sarcodina atau Rhizopoda ………. 19
b. Mastigophora atau Flagellata ……… 20
v
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
d. Sporozoa ……….. 22
2. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang atau Algae) ………. 22
a. Chlorophyta (Ganggang Hijau) ………. 23
b. Rhodophyta (Ganggang Merah) ……… 23
c. Phaeopyta (Ganggang Cokelat) ………. 24
d. Euglenophyta ………. 24
e. Pyrrophyta (Dinoflagellata) ……… 25
f. Bacillariophyta (Diatom) ……… 25
g. Chrysophyta (Ganggang Pirang) ……… 26
3. Protista Mirip Jamur ……… 26
a. Myxomycota ………... 26
b. Oomycota ……… 27
F. Analisis Potensi Materi Protista ………. 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
B. Metode Penelitian ... 29
C. Definisi Operasional ... 29
D. Instrumen Penelitian ... 30
E. Teknik Pengumpulan Data ... 35
F. Teknik Analisis Data ... 35
G. Prosedur Penelitian …………... 36
H. Alur Penelitian ... 37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38
B. Pembahasan ... 49
vi
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
B. Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA ……….. 74
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Konsep Protista ………...... 31
Tabel 3.2 Penilaian Analisis Tujuan Praktikum pada Desain Kegiatan
Laboratorium Konsep Protista ………... 32
Tabel 3.3 Penilaian Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan
Laboratorium Konsep Protista ………... 32
Tabel 3.4 Penilaian Analisis Objek atau Event Desain Kegiatan Laboratorium
Konsep Protista... 33
Tabel 3.5 Penilaian Analisis Pertanyaan Praktikum Desain Kegiatan
Laboratorium Konsep Protista... 33
Tabel 3.6 Penilaian Analisis Langkah Prosedural Desain Kegiatan
Laboratorium Konsep Protista ... 34
Tabel 3.7 Penilaian Analisis Pencatatan Data dan Transformasi Desain
Kegiatan Laboratorium Konsep Protista... 34
Tabel 3.8 Penilaian Analisis Knowledge Claim Desain Kegiatan
Laboratorium Konsep Protista... 35
Tabel 4.1 Hasil Analisis Desain Kegiatan Laboratorium terhadap
vii
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Vee ………. 12
Gambar 4.1 Hasil Analisis Tujuan Praktikum pada Desain Kegiatan
Laboratorium ………. 41
Gambar 4.2 Hasil Analisis Pertanyaan Fokus pada Desain Kegiatan
Laboratorium………. 42
Gambar 4.3 Hasil Analisis Langkah Prosedural pada Desain Kegiatan
Laboratorium ……….
43
Gambar 4.4 Hasil Analisis Objek atau Event pada Desain Kegiatan
Laboratorium ………. 44
Gambar 4.5 Hasil Analisis Pencatatan Data dan Transformasi ……… 45
Gambar 4.6 Hasil Analisis Pertanyaan Praktikum pada Desain Kegiatan
Laboratorium ………. 47
Gambar 4.7 Hasil Analisis Knowledge Claim pada Desain Kegiatan
viii
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A. Desain Kegiatan Laboratorium ……… 76
B. Tabel Hasil Analisis Perkomponen Desain Kegiatan Laboratorium…… 96
C. Tabel Hasil Analisis Desain Kegiatan Laboratorium ……….. 101
D. Tabel Pencatatan Pelaksanaan Desain Kegiatan Laboratorium ………... 127
E. Bagan Konsep Protista ………... 144
F. Dokumentasi ……… 147
1 Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya biologi memiliki
kegiatan khusus untuk menunjang pembelajaran yaitu kegiatan praktikum di dalam
laboratorium. Percobaan atau praktikum merupakan bagian terpenting dari IPA hal
ini dikarenakan IPA adalah ilmu alam yang didasarkan pada penemuan berdasarkan
gejala-gejala fisis pada kehidupan sehari-hari (Siahaan, 2010:2). Menurut Lagowski
dalam Supriatno (2007:111), kerja di dalam laboratorium merupakan bagian integral
dan penting dari pembelajaran sains. Dalam kegiatan laboratorium siswa akan
menemukan fakta, prinsip dan fenomena yang muncul selama observasi.
Kegiatan praktikum memiliki tujuan untuk menghubungkan fakta-fakta yang
teramati selama kegiatan berlangsung dengan konsep atau prinsip yang ada. Selain
itu, kegiatan praktikum berfungsi menghubungkan teori atau konsep dan praktek,
meningkatkan daya tarik atau minat siswa, dapat memperbaiki miskonsepsi, dan
mengembangkan sikap analisis dan kritis pada siswa (Maknum, 2012:2). Kegiatan
praktikum membuat siswa aktif sehingga memudahkan siswa membangun
pengetahuan melalui serangkaian kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi
siswa.
Kegiatan praktikum atau disebut juga kegiatan laboratorium yang dimaksud
adalah pengalaman belajar yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan
benda-benda sampai kepada observasi fenomena. Pengalaman belajar yang dibuat mungkin
memiliki tingkatan struktur yang berbeda dan ditentukan oleh guru atau buku
pegangan kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum dapat dilakukan oleh siswa baik
2
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode ilmiah untuk mencari jawaban terhadap suatu permasalahan
yang sedang dipelajari.
Penggunaan praktikum dalam pembelajaran sains dinilai lebih baik
dibandingkan dengan penggunaan ceramah. Hal ini memungkinkan menghubungkan
informasi secara teori dan pengalaman secara nyata, mengubah informasi yang
bersifat abstrak menjadi lebih konkret dan memungkinkan siswa belajar secara
langsung terhadap benda atau objek yang diamatinya (Keles,2009:125). Melalui
bantuan praktikum dan kegiatan laboratorium diharapkan membantu siswa dalam
memahami konsep yang diajarkan oleh guru.
Kegiatan praktikum sejalan dengan hakikat sains yaitu sebagai proses, produk
dan sikap (Siahaan, 2010:3). Proses dalam kegiatan praktikum menginginkan siswa
mendapatkan kemampuan untuk mengamati, mengumpulkan data, mengolah data,
menginterpretasikan data, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Produk yang
dihasilkan selama proses penemuan ketika melakukan praktikum dapat berupa
konsep, dalil, hukum, teori dan prinsip. Sikap yang akan muncul setelah proses
praktikum tersebut dilalui yaitu, terbuka, objektif, berorientasi pada kenyataan,
bertanggungjawab, bekerja sama,dan lain-lain.
Salah satu penyebab kesulitan siswa dalam memahami konsep biologi adalah
guru kurang mengembangkan kegiatan laboratorium. Banyak guru biologi yang
terpaku pada metode ceramah saja. Konsep yang bersifat abstrak bagi siswa
sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang berbeda. Konsep yang sulit jika
disampaikan secara verbal tanpa dibantu praktek laboratorium akan mempersulit
siswa dalam memahami konsep tersebut.
Hasil penelitian Roth (1992) dalam Rustaman (2007:9.6) membuktikan bahwa
kegiatan laboratorium dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkatkan
pemahaman konsep dan mencegah miskonsepsi siswa. Melalui kegiatan praktikum
konsep-konsep yang dipelajari lebih bermakna sehingga dapat meningkatkan minat
3
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran sains banyak ditemukan konsep-konsep yang mengharuskan siswa
melakukan kegiatan praktikum untuk menunjang pemahaman siswa terhadap konsep
tertentu.
Menurut Haigh (1996) dalam Makmum (2012) bahwa seorang guru harus
mampu melibatkan konsep-konsep siswa, mengembangkan keterampilan esensial
(observasi, klasifikasi, mengukur, komunikasi, manipulasi, menyimpulkan, prediksi
dan kemampuan kerja sama), seperangkat proses ilmiah, dan identifikasi, relevansi
dan penerapan konsep-konsep. Selain itu, perlu melibatkan ranah afektif untuk
dikembangkan mencakup minat, keterlibatan, dan aplikasi. Pentingnya keterampilan
laboratorium ditekankan oleh Watson, Prieto, dan Dillon (1995) bahwa pendekatan
keterampilan laboratorium memberikan pengalaman langsung, pengalaman pertama
kepada siswa, sehingga mampu mengubah persepsi siswa tentang hal-hal penting
(Maknum, 2012:2).
Untuk menunjang pembelajaran biologi di dalam laboratorium dibutuhkan
panduan yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan praktikum dengan baik.
Panduan dapat berupa lembar kerja siswa (LKS) yang berisi petunjuk dan beberapa
pertanyaan. Panduan pembelajaran tersebut merupakan desain kegiatan belajar yang
menuntun siswa untuk melaksanakan kegiatan praktek IPA dalam proses belajar.
Dalam beberapa hal LKS membantu proses keberhasilan suatu pembelajaran
laboratorium. Melalui adanya LKS diharapkan mengubah pola pembelajaran ceramah
menjadi pembelajaran berbasis laboratorium (Supriatno, 2009:255).
Beberapa guru menggunakan LKS atau buku sumber biologi sebagai sumber
utama untuk bahan pembelajaran di laboratorium tanpa dikaji ulang mengenai konten
yang ada didalamnya. Kesadaran dan keterampilan guru dalam memilih dan
menentukan desain kegiatan laboratorium yang akan digunakannya sangatlah penting
untuk dikembangkan agar efektivitas siswa dalam belajar lebih maksimal. Kajian
4
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
kualitas proses dan produk pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar harus
diperhatikan (Supriatno, 2007:112).
Desain kegiatan laboratorium atau lembar kerja siswa yang beredar pada
umumnya kurang memperhatikan aspek-aspek yang seharusnya menunjang siswa
untuk lebih memahami materi yang diajarkan. Desain kegiatan laboratorium atau
lembar kerja siswa yang banyak beredar belum tentu sesuai dengan keadaan sekolah,
ketersediaan alat dan konsisi siswa (Rustaman, 2007:9.27). Desain kegiatan
laboratorium yang dibuat oleh guru akan menunjang ketercapaian tujuan kegiatan
karena guru paham apa yang harus siswa lakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Tujuan kegiatan pada setiap praktikum menuntun siswa dengan adanya
langkah kerja yang bertujuan untuk memperoleh objek atau event yang sesuai untuk
membangun knowledge claim. Kemunculan objek atau event pada saat kegiatan
laboratorium yang dilakukan oleh siswa tidak teramati dengan baik sehingga sulit
untuk menghubungkan fakta dalam membangun knowledge claim. Objek atau event
sangat berpengaruh terhadap pembentukan knowledge claim siswa sehingga pada saat
proses pengerjaan harus diperhatikan dengan baik. Pertanyaan yang berada di dalam
sebuah desain praktikum ditujukan untuk membantu siswa memahami kegiatan yang
sedang dilaksanakan dengan benar.
Pada kenyataannya, pertanyaan yang berada di dalam sebuah desain
praktikum tidak mendukung siswa dalam mendapatkan knowledge claim. Pertanyaan
yang ada biasanya tidak dihubungkan dengan fakta yang muncul pada kegiatan
sehingga pertanyaan dan proses yang terjadi selama kegiatan praktikum seolah
berjalan tidak beriringan. Kemampuan pencatatan data, transformasi hingga
knowledge claim dapat mempengaruhi dan mengungkapkan hasil kegiatan yang
5
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada pembelajaran biologi, konsep protista merupakan salah satu konsep yang
membutuhkan bantuan kegiatan laboratorium guna memudahkan memahami konsep.
Selain itu, pada konsep ini merupakan konsep yang memerlukan banyak kegiatan
laboratorium karena sifat dari konsep ini yang ingin mengenalkan perbedaan dan
persamaan pada kingdom protista. Siswa dapat menemukan sendiri perbedaan dan
persamaan dari setiap jenis protista yang berada disekitarnya. Kegiatan laboratorium
bertujuan agar siswa dapat menghubungkan hasil pengamatannya dengan
pengetahuan atau teori yang dimilikinya sehingga siswa dapat membangun konsep
secara bermakna.
Pada kenyataannya ditemukannya tujuan praktikum yang tidak sesuai dengan
standar kurikulum, pertanyaan dalam praktikum yang tidak membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan pencatatan data, transformasi hingga knowledge claim
menjadi alasan bahwa menganalisis relevansi desain kegiatan laboratorium terhadap
kompetensi dasar khususnya pada bahasan protista dapat memberikan manfaat bagi
pihak yang terlibat dalam penyusunan desain kegiatan laboratorium. Hal ini yang
melatarbelakangi peneliti memilih masalah ini untuk diteliti lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian maka permasalahan pada penelitian ini adalah “Bagaimana relevansi desain kegiatan laboratorium terhadap kompetensi dasar dalam kegiatan praktikum protista?”
Agar lebih jelas dan terarah, rumusan masalah penelitian ini perlu dirumuskan ke
dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a. Apakah tujuan praktikum pada desain kegiatan laboratorium konsep protista
sesuai dengan kompetensi dasar?
b. Apakah langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium konsep protista
6
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Apakah langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium konsep protista
yang dilaksanakan dapat memunculkan objek atau event yang sesuai dengan
tujuan praktikum?
d. Apakah langkah prosedural pada desain kegiatan laboratorium konsep protista
yang dilaksanakan dapat memuculkan objek atau event yang sesuai dengan
kompetensi dasar?
e. Apakah pertanyaan praktikum pada desain kegiatan laboratorium konsep
protista mengarahkan siswa pada pembentukan knowledge claim yang sesuai
dengan kompetensi dasar?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini, maka batasan masalahnya adalah
sebagai berikut:
a. Penelitian ini merupakan penelitian terhadap desain kegiatan laboratorium
pelajaran Biologi SMA kelas X.
b. Desain kegiatan laboratorium yang digunakan dalam penelitian adalah desain
kegiatan laboratorium yang digunakan oleh sekolah yang berasal dari buku
paket, buku latihan kegiatan siswa (LKS) ataupun desain kegiatan
laboratorium buatan guru.
c. Materi yang dianalisis adalah materi protista yang terdapat di kelas X
semester 2.
d. Aspek desain kegiatan laboratorium yang dianalisis adalah tujuan praktikum,
pertanyaan fokus, langkah prosedural, pencatatan data dan transformasi,
pertanyaan dan knowledge claim.
e. Setiap komponen desain kegiatan laboratorium dianalisis relevansinya dengan
tuntunan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum.
7
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan sebelumnya maka
tujuan penelitian dari penelitian ini adalah: “Menganalisis relevansi desain kegiatan laboratorium terhadap kompetensi dasar dalam konsep Protista”.
E. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagi Guru
Desain kegiatan laboratorium yang sudah diteliti dan diperbaiki dapat menjadi
acuan dan bahan pengembangan desain kegiatan laboratorium untuk mengajar
dan guru lebih berhati-hati dalam memilih desain kegiatan laboratorium yang
akan digunakan.
2. Bagi Penulis Desain Kegiatan Laboratorium
Hasil analisis desain kegiatan laboratorium yang sudah diteliti dapat dijadikan
masukan dan bahan pengembangan untuk perbaikan penulisan desain kegiatan
laboratorium pada edisi berikutnya.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan untuk penelitian
mengenai analisis relevansi desain kegiatan laboratorium terhadap kompetensi
29
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap desain kegiatan laboratorium mengenai konsep
protista yang digunakan di SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung. Populasi
penelitian dalam penelitian ini adalah desain kegiatan laboratorium SMA kelas X
yang digunakan oleh guru sebagai rujukan utama kegiatan laboratorium baik berasal
dari buku sumber biologi, buku lembar kerja siswa (LKS) atau desain praktikum hasil
pengembangan guru. Sampel penelitian dalam penelitian adalah seluruh desain
kegiatan laboratorium konsep protista yang digunakan oleh guru sebagai rujukan
kegiatan laboratorium dari seluruh SMA di Kota Bandung. Adapun teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling.
Penggunaan purposive sampling mempertimbangkan jumlah SMA swasta yang
cukup banyak maka untuk penelitian ini mengambil beberapa SMA swasta yang
mewakili kriteria tinggi, sedang dan rendah. Sementara untuk SMA Negeri
mengambil dari seluruh sekolah.
B. Metode penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk metode penelitian deskriptif.
Metode dekskriptif bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan fakta
mengenai suatu subjek tanpa adanya perlakuaan atau manipulasi variabel. Peneliti
melakukan penjelajah umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua
yang dilihat, didengar, dan dirasakan (Sugiyono, 2012:409). Peneliti melakukan
analisis terhadap pertanyaan praktikum dengan proses desain kegiatan laboratorium
30
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mementingkan segi proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan yang
diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam hal proses.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang perlu dijelaskan secara
operasional agar permasalahan yang akan diteliti tidak keliru. Penjelasan tersebut
meliputi:
a. Relevansi
Relevansi merupakan hubungan atau kecocokan antara instrumen yang diteliti
yaitu tujuan, proses, pertanyaan dan knowledge claim terhadap tujuan pendidikan
yang tertuang di dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar.
b. Desain Kegiatan Laboratorium
Desain kegiatan laboratorium adalah rancangan kegiatan praktikum yang
dikerjakan oleh siswa pada materi protista. Desain kegiatan laboratorium terdiri dari
tujuan, alat dan bahan, langkah kerja dan pertanyaan yang terkait dengan kegiatan
praktikum. Desain kegiatan laboratorium yang diteliti adalah desain kegiatan
laboratorium yang dipergunakan di SMA di Kota Bandung yang berasal dari buku
sumber biologi, buku lembar kerja siswa (LKS) dan desain kegiatan laboratorium
yang dibuat oleh guru.
D. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Tabel analisis kisi-kisi penjabaran Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi
Dasar (KD) yang digunakan sebagai panduan dalam menganalisis desain
31
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Kisi-kisi Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Konsep Protista
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Laboratorium
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup
2.3 Menyajikan ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan
2.3.1 Mendeskripsikan ciri-ciri kingdom Protista
Pengamatan protista dalam berbagai air (air rendaman jerami, air sungai, air sawah, air kolam, dll)
2.3.2 Membedakan karakteristik tiga kelompok dalam kingdom Protista.
Pengamatan protista dalam berbagai air (air rendaman jerami, air sungai, air sawah, air kolam, dll)
2.3.3 Membedakan karakteristik empat filum Protozoa.
Pengamatan protozoa dalam berbagai air (air
rendaman jerami, air sungai, air sawah, air kolam, dll) 2.3.4 Menyebutkan satu contoh anggota
dari setiap filum Protozoa.
Pengamatan protozoa dalam berbagai air (air
rendaman jerami, air sungai, air sawah, air kolam, dll) 2.3.5 Membedakan karakteristik enam
filum Algae
Pengamatan algae dalam berbagai air (air sungai, air sawah, air kolam, dll)
2.3.6 Menyebutkan satu contoh anggota dari setiap filum Algae
Pengamatan algae dalam berbagai air (air sungai, air sawah, air kolam, dll)
2.3.7 Membedakan karakteristik dua kelompok protista menyerupai jamur
-
2.3.8 Menyebutkan satu contoh anggota dari setiap kelompok protista menyerupai jamur
-
2.3.9 Menyebutkan tiga peranan protista
32
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Tabel analisis uji desain kegiatan laboratorium. Instrumen penelitian yang
digunakan adalah pengembangan diagran Vee yang diadopsi dari Novak &
Gowin (1985) terhadap kompetensi dasar, dengan penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.2 Penilaian Analisis Tujuan Praktikum pada Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Tujuan Praktikum
No. Kriteria Skor
1 Tujuan praktikum tidak tergambar melalui langkah kerja dan tidak
mengacu pada indikator 0
2 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan tidak mengacu
pada indikator 1
3 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada
salah satu indikator 2
4 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada
sebagian indikator 3
5 Tujuan praktikum tergambar melalui langkah kerja dan mengacu pada
seluruh indikator. 4
Tabel 3.3 Penilaian Analisis Pertanyaan Fokus Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Pertanyaan Fokus
No. Kriteria Skor
1 Tidak ada pertanyaan fokus yang dapat diidentifikasi. 0
2
Pertanyaan dapat diidentifikasi, tetapi tidak mengandung bagian konseptual dan tidak mendukung kepada observasi objek/ peristiwa utama.
1
3
Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual tetapi tidak mendukung kepada observasi objek atau peristiwa utama yang terbentuk.
2
4
Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual tetapi hanya mendukung sebagian observasi objek atau peristiwa utama.
3
5
Pertanyaan fokus dapat diidentifikasi serta mengandung bagian konseptual yang mendukung dan memperkuat observasi objek atau peristiwa utama.
33
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4 Penilaian Analisis Objek atau Event Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Objek atau Event
No. Kriteria Skor
1 Peristiwa utama atau objek tidak didapatkan melalui langkah prosedural dan tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.
0
2 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui sebagian langkah prosedural namun tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.
1
3 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui seluruh langkah prosedural namun tidak sesuai dengan pertanyaan fokus.
2
4 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui sebagian langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus sehingga dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar
3
5 Peristiwa utama atau objek didapatkan melalui seluruh langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus sehingga dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar
4
Tabel 3.5 Penilaian Analisis Pertanyaan Praktikum Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Pertanyan praktikum
No. Kriteria Skor
1 Tidak terdapat pertanyaan praktikum yang mengacu kepada tujuan praktikum, data hasil praktikum dan tuntutan kompetensi dasar 0
2
Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab bukan berdasarkan data hasil pengamatan yang mengacu pada tujuan dan tidak memenuhi tuntutan kompetensi dasar
1
3
Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab bukan berdasarkan data hasil pengamatan yang mengacu pada tujuan dan dan memenuhi tuntutan kompetensi dasar
2
4
Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab berdasarkan data hasil pengamatan yang mengacu pada tujuan tetapi tidak memenuhi tuntutan kompetensi dasar
3
5
Terdapat pertanyaan praktikum yang dapat terjawab berdasarkan data hasil pengamatan yang mengacu pada tujuan dan dapat memenuhi tuntutan kompetensi dasar
34
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6 Analisis Langkah Prosedural Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Langkah Prosedural
No. Kriteria Skor
1
Langkah prosedural tidak dapat dikerjakan sehingga tidak memunculkan objek/event dan tidak dapat memenuhi tujuan praktikum dan tuntutan kompetensi dasar
0
2
Langkah prosedural dapat dikerjakan tetapi kemunculan objek/event tidak teramati, relevan dengan tujuan praktikum dan memenuhi tuntutan kompetensi dasar
1
3
Langkah prosedural dapat dikerjakan dan kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum dan memenuhi salah satu tuntutan kompetensi dasar
2
4
Langkah prosedural dapat dikerjakan dan kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum dan memenuhi sebagian tuntutan kompetensi dasar
3
5
Langkah prosedural dapat dikerjakan dan kemunculan objek/event dapat teramati, relevan dengan tujuan praktikum dan memenuhi seluruh tuntutan kompetensi dasar
4
Tabel 3.7 Penilaian Analisis Pencatatan Data dan Transformasi Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Pencatatan Data dan Transformasi
No. Kriteria Skor
1 Tidak ada kegiatan pencatatan data hasil pengamatan atau transformasi
yang dapat diidentifikasi 0
2 Kegiatan pencatatan data dapat diidentifikasi tetapi tidak konsisten
dengan pertanyaan fokus atau kegiatan utama 1
3 Kegiatan pencatatan data atau transformasi dapat diidentifikasi 2
4 Kegiatan pencatatan data dapat diidentifikasi dan sesuai dengan peristiwa utama, transformasi tidak konsisten dengan pertanyaan fokus 3
5
Kegiatan pencatatan data dapat diidentifikasi pada kegiatan utama, transformasi konsisten dengan pertanyaan fokus dan tingkat kualitas serta kemampuan siswa
35
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8 Penilaian Analisis Knowledge Claim Desain Kegiatan Laboratorium Konsep Protista
Analisis Knowledge Claim
No. Kriteria Skor
1 Pertanyaan praktikum tidak mengarahkan pada pembentukan knowledge
claim 0
2
Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge
claim namun tidak sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan tidak
ditransformasikan
1
3
Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge
claim yang tidak sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan
ditransformasikan namun sesuai dengan pertanyaan fokus
2
4
Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge
claim yang sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan
ditransformasikan namun tidak sesuai dengan pertanyaan fokus
3
5
Pertanyaan praktikum mengarahkan pada pembentukan knowledge
claim yang sesuai dengan data, peristiwa yang dicatat dan
ditransformasikan serta sesuai dengan pertanyaan fokus
4
c. Bagan Konsep
Bagan konsep digunakan untuk mengukur kedalaman materi sebuah desain
kegiatan laboratorium terhadap materi dan standar kurikulum yang harus dicapai
dalam setiap kegiatan. Bagan konsep disusun berdasarkan Kompetensi Dasar dari
materi protista pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bagan konsep
digunakan untuk melihat keluasan materi yang terkandung dalam kegiatan praktikum
dan kesesuaian knowledge claim yang terbentuk dengan tujuan praktikum. Selain itu
melalui bagan konsep dapat diketahui ketercapaian tuntutan dari Kompetensi Dasar
yang diharapkan oleh pemerintah.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mendatangi SMA Negeri dan beberapa
36
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Protista yang digunakan di setiap sekolah. Sekolah-sekolah yang menggunakan
desain kegiatan laboratorium yang sama persis dianggap menggunakan satu desain
kegiatan laboratorium.
F. Teknik Analisis Data
Data yang di analisis akan disajikan dalam bentuk tabel disesuaikan dengan
jenis penelitian kualitatif (Sugiyono, 2012:207). Hal ini bertujuan untuk memudahkan
ketika analisis dan menarik kesimpulan. Selain itu, analisis digunakan untuk
memudahkan peneliti menemukan teori dari data (Moleong, 2012:281).
Langkah-langkah yang akan dilakukan antara lain:
a. Desain kegiatan laboratorium konsep protista dikumpulkan dan dianalisis
menggunakan tabel analisis penjabaran Kompetensi Dasar dan indikator yang
berasal dari Standar Kompetensi.
b. Desain kegiatan laboratorium konsep protista dianalisis dengan tabel analisis uji
desain kegiatan laboratorium hasil pengembangan diagran Vee yang diadopsi dari
Novak & Gowin (1985) terhadap kompetensi dasar.
c. Analisis knowledge claim dari setiap desain kegiatan laboratorium dengan melihat
bagan konsep yang sudah disesuaikan dengan tujuan dan tuntutan dari kompetensi
dasar.
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap
persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap persiapan diawali dengan kajian
awal mengenai desain kegiatan laboratorium dan kompetensi dasar. Kemudian
dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang akan diteliti dan mencari berbagai
informasi dari berbagai sumber. Setelah itu dilanjutkan menyusun proposal penelitian
dan membuat instrumen penelitian serta perbaikan proposal. Proposal penelitian yang
37
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengenai masalah yang akan diteliti. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan dengan
melakukan analisis desain kegiatan laboratorium konsep Protista yang telah diperoleh
sesuai dengan instrumen yang telah tersedia. Tahap selanjutnya adalah tahap akhir
yang mana data hasil penelitian diolah dan dianalisis. Setelah melakukan analisis,
dibahas dan dibuat suatu kesimpulan mengenai penelitian ini. Kemudian dilanjutkan
dengan penyusunan laporan penelitian.
H. Alur Penelitian
Studi literatur
Merumuskan masalah
Menentukan objek penelitian
Pembuatan proposal
Seminar proposal
Diskusi dengan dosen ahli
Merumusan instrumen
Mengumpulkan desain kegiatan laboratorium (DKL) dari SMA Negeri dan Swasta di Kota Bandung
Menentukan objek penelitian
Judgement instrumen
Revisi instrumen
Identifikasi DKL
Analisis DKL, SK, dan KD Eksekusi DKL
Hasil dan pembahasan
72 Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap tiga belas desain kegiatan
laboratorium protista menunjukkan bahwa desain kegiatan yang digunakan sudah
mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan. Hal ini terlihat dari tujuan
praktikum pada desain kegiatan laboratorium yang dianalisis sudah menuntun siswa
untuk mencapai tuntutan kompetensi dasar yang mengacu pada satu sampai tiga
indikator dan tergambar melalui langkah prosedural yang dicantumkan. Dilihat dari
hasil analisis langkah prosedural, sebagian besar langkah prosedural yang dicantumkan
dapat dikerjakan dan kemunculan objek atau event dapat teramati. Langkah prosedural
yang tercantum pada setiap desain kegiatan laboratorium dapat memunculkan objek
atau event yang sesuai dengan tujuan praktikum dan dapat dijadikan dasar
pembentukan knowlegde claim yang memenuhi kompetensi dasar. Kemudian hasil
analisis objek atau event menunjukkan bahwa objek atau event didapatkan melalui seluruh
langkah prosedural dan sesuai dengan pertanyaan fokus sehingga dapat memenuhi
tuntutan kompetensi dasar. Pertanyaan praktikum pada desain kegiatan laboratorium
konsep Protista mengarahkan siswa pada pembentukan knowledge claim yang sesuai
dengan kompetensi dasar serta membantu siswa untuk mengaitkan antara fakta yang
teramati dengan konsep yang akan dibentuk menjadi knowledge claim yang
diharapkan sesuai kompetensi dasar.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap desain kegiatan
laboratorium konsep protista terdapat beberapa saran yang ingin disampaikan oleh
73
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Bagi Praktisis Pendidikan
Penyusunan desain kegiatan laboratorium harus memperhatikan knowledge
claim yang akan diperoleh oleh siswa sehingga dapat memenuhi tuntutan
kompetensi dasar. Desain kegiatan yang akan dilakukan sebaiknya diujikan
terlebih dahulu agar mengetahui kedalaman materi dan tuntutan kompetensi dasar
akan tercapai serta tidak mengulangi kesalahan pada setiap desain kegiatan.
2. Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang akan menganalisis komponen desain kegiatan laboratorium
memiliki keajegan yang kuat ketika menilai setiap komponen desain kegiatan
laboratorium. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menciptakan dan
memodifikasi desain kegiatan laboratorium yang sesuai dengan kompetensi dasar
74 Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: BSNP
Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R. (2008). Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga1
Campbell, N., Reece, J., Urry, L., Cain, M., Wasserman, S., Minorsky, P., Jackson, R. (2008). Biologi. Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga2
Djamarah, S. B., (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif suatu
Pendekatan Teoretis Psikologis. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Djuhanda, T. (1980). Kehidupan dalam Setetes Air dan Beberapa Parasit pada
Manusia. Bandung: Penerbit ITB
Karmana, O. (2007). Cerdas Belajar Biologi untuk kelas X Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Bandung: Penerbit Grafindo Media Pratama
Keles, O., Ozsoy, S. (2009). Pre-service teachers attitudes toward use of Vee diagrams in general physics laboratory. International Electronic Journal of
Elementary Education. 14 (1), 124-140
Maknum, D., Surtikanti, R.R.H.K., Subahar, T.S. (2012). Pemetaan Keterampilan
Esensial Laboratorium Dalam Kegiatan Praktikum Ekologi [Online]. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia. Tersedia:
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii/article/view/2003 (2 Februari 2013)
Millar, R. (2004). The Role of practical work in the teaching and learning of science. Paper prepared for the Meeting: High School Science Laboratories: Role and Vision Departemen of Educational Studies University of York
Moleong, L. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
75
Annisa Setya Rini, 2013
Analisis Relevansi Desain Kegiatan Laboratorium Terhadap Kompetensi Dasar Dalalm Konsep Prutista Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nasir, M. (1994). Penuntun Praktikum Biologi Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendaral Pendidikan Tinggi
Novak, J. D., Gowin, D. B. (1984). Learning How to Learn. New York: Cambridge University Press
Pujiyanto, S. (2008). Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo: Platinum PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Rustaman, A., Wulan, A. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam Pembelajaran
Biologi. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka
Siahaan, P., Suyana, I. (2010). Hakikat Sains dan Pembelajaran Sains [online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/1958030119800
21-PARSAORAN_SIAHAAN/Makalah-Modul/Pelatihan_Guru_MIPA_Papua_Barat-11-13_jANUARI-2010.html (2 Februari 2013)
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: CV.Alfabeta
Supriatno, B. (2007). Profil Lembar Kegiatan Biologi Siswa Sekolah Menengah. Proseding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Bandung: Tidak diterbitkan
Supriatno, B. (2009). Uji Langkah Kerja Laboratorium Biologi Sekolah. Proseding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Bandung: Tidak diterbitkan