• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENENTUKAN KATA-KATA KUNCI DAN KETERAMPILAN MEMBACA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENENTUKAN KATA-KATA KUNCI DAN KETERAMPILAN MEMBACA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA MUTIARA

ABSTRAK ……… i

ABSTRAKT ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMAKASIH ……… iv

DAFTAR ISI ……… iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……… 4

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Rumusan Masalah ……… 5

E. Tujuan Penelitian ……… 5

F. Manfaat Penelitian ……… 5

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Pengertian Kata Kunci ……… 7

1. Ciri-ciri Kata Kunci ……… 9

(2)

B. Pengertian Pemahaman ……… 13

C. Membaca ……… 14

1. Hakikat Membaca ……… 14

2. Aspek-aspek Membaca ……… 15

3. Jenis dan Tujuan Membaca ……… 17

4. Proses Membaca ……… 20

D. Pemahaman Membaca ……… 22

E. Kerangka Berpikir ……… 23

F. Hipotesis ……… 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 25

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……… 25

C. Variabel dan Desain Penelitian ……… 25

D. Instrumen Penelitian ……… 26

E. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 27

F. Teknik Analisis Data ……… 27

(3)

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ……… 35

1. Data Kemampuan Menentukan Kata Kunci ……… 35

2. Data Keterampilan Membaca ……… 36

B. Uji Persyaratan Analisis ……… 36

1. Uji Homogenitas Data X Y ……… 36

2. Uji Normalitas Data X Y ……… 37

C. Analisis Data ……… 38

1. Koefisien Korelasi X dan Y ……… 38

2. Uji Koefisien Korelasi ……… 38

3. Uji Koefisien Determinasi ……… 39

(4)

5. Uji Keberartian dan

Kelinearan Regresi

……… 39

6. Uji Koefisien Arah Regresi ……… 40

D. Pengujian Hipotesis ……… 40

E. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……… 44

B. Saran ……… 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(5)

1

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa dikelompokan menjadi dua yaitu, keterampilan

reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

serta keterampilan produktif yang terdiri atas berbicara (Sprechfertigkeit) dan

menulis (Schreibfertigkeit). Keterampilan menyimak merupakan proses menerima

suara, hal ini adalah langkah awal dari proses interaktif. Keterampilan membaca

merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna atau informasi.

Pada proses membaca siswa tidak hanya melihat sekilas, akan tetapi dalam

hal ini siswa melihat, membaca kemudian memahami bacaan tersebut.

Keterampilan berbicara mengharuskan adanya pemahaman dari pendengar yaitu

dalam bentuk sebuah kalimat yang memiliki makna. Keterampilan menulis

memiliki kesulitan tersendiri karena adanya keteraturan penguasaan dari berbagai

unsur kebahasaan kemudian dikembangkan menjadi sebuah tulisan. Keempat

keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Jika salah satu keterampilan diajarkan dengan baik, maka akan menunjang

keterampilan berbahasa yang lainnya, begitupun sebaliknya.

Pada pembelajaran bahasa asing di Sekolah Menengah Atas (SMA) yang

memiliki program bahasa asing khususnya bahasa Jerman, keempat keterampilan

yang telah disebutkan di atas sudah dipelajari oleh siswa dan sebaiknya siswa

(6)

keempat keterampilan tersebut, siswa diharapkan dapat menguasai satu

keterampilan mendasar sebagai penunjang dalam menguasai keterampilan

lainnya, yaitu keterampilan membaca (Lesefertigkeit).

Membaca merupakan kegiatan yang sering dilakukan dalam kehidupan

sehari-hari. Seiring waktu dan teknologi yang berkembang diharapkan membaca

dapat dijadikan sebagai budaya. Membaca tidak hanya melalui media buku/kertas

saja melainkan membaca dapat dilakukan melalui berbagai media yang tersedia

sekarang ini. Ada pepatah yang mengatakan bahwa membaca adalah jendela

dunia. Kalimat ini mengandung makna bahwa membaca mengantarkan bagi siapa

saja khususnya pelajar dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Berdasarkan pengalaman pribadi selama menjadi guru praktikan PPL

(Program Pengalaman Lapangan) bahasa Jerman di SMA Negeri 16 Bandung

terlihat bahwa kemampuan siswa pada keterampilan membaca menjadi salah satu

keterampilan yang sulit untuk dikuasai, terutama pada tingkatan membaca

pemahaman (Leseverstehen), sehingga siswa belum dapat mencapai hasil yang

maksimal dalam membaca teks bahasa Jerman. Hal ini dapat terlihat dari hasil

nilai tugas siswa yang masih kurang maksimal. Agar dapat memahami dan

menggali isi teks, siswa tidak hanya dituntut untuk dapat melafalkan lambang

bunyi atau huruf dengan baik dan benar, namun siswa juga perlu menerjemahkan

dan memahami isi teks yang dibaca.

Bagi siswa membaca merupakan kegiatan yang wajib dilakukan,

contohnya membaca buku pelajaran, karena dalam hal ini diperlukan pemahaman

(7)

3

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

pembaca. Selain dari itu, penulis memiliki pengalaman ketika menjadi praktikan

di SMA, beberapa siswa menyampaikan kekurangan mereka dalam kemampuan

memahami sebuah teks pelajaran bahasa Jerman.

Keterbatasan kemampuan siswa dalam pemahaman membaca dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti menentukan kata kunci dalam sebuah

kalimat, motivasi dalam membaca, kebiasaan membaca, minimnya pengetahuan

kosakata serta waktu yang dibutuhkan dalam membaca sebuah teks. Pada

dasarnya faktor-faktor kemampuan siswa dalam pemahaman membaca itu akan

berbeda satu sama lain. Siswa dapat memahami sebuah teks karena ada pengaruh

kosakata yang diketahuinya. Setiap kalimat terdiri dari beberapa unsur kata yang

membangunnya. Dari kata-kata itulah siswa dapat mengerti arti kalimat tersebut,

namun siswa tidak harus mengetahui arti setiap kata.

Hubungan kemampuan siswa menentukan kata-kata kunci dan

keterampilan membaca, bagi penulis merupakan penelitian yang menarik untuk

diteliti. Oleh karena itu penulis berasumsi bahwa menentukan kata-kata kunci

merupakan faktor yang dapat membantu siswa dalam memahami sebuah teks

bahasa Jerman. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini diberi judul

“HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MENENTUKAN KATA-KATA

(8)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi masalah di

antaranya sebagai berikut:

1. Bagaimana cara siswa untuk dapat memahami sebuah teks?

2. Seberapa sering siswa membaca teks bahasa Jerman?

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan siswa dalam membaca sebuah teks berbahasa

Jerman?

4. Apa yang dilakukan siswa agar dapat membaca secara efektif?

5. Apa yang menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami sebuah teks?

6. Apakah siswa sudah mengenal istilah kata kunci?

7. Apa kesulitan siswa dalam menentukan kata kunci?

8. Apa saja faktor yang menyebabkan siswa kesulitan saat menentukan kata kunci?

9. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan

keterampilan membaca?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian

ini, maka penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kemampuan menentukan

(9)

5

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci di dalam

teks?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam keterampilan membaca (memahami teks)?

3. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan

keterampilan membaca teks siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman?

E. Tujuan penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dipilih, adapun tujuan yang hendak dicapai

dari penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui kemampuan siswa dalam menentukan kata-kata kunci di dalam teks.

2. Mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan membaca (memahami teks)

bahasa Jerman.

3. Mengetahui korelasi antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan

pemahaman membaca teks bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

1. Bagi siswa

Penelitian ini berguna untuk mengetahui bagaimana cara menentukan kata-kata

(10)

2. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki proses pengajaran bahasa Jerman,

khususnya dalam pembelajaran membaca. Dengan adanya penelitian ini,

diharapkan guru dapat menerapkan metode atau teknik serta strategi yang tepat

dalam pengajaran membaca teks bahasa Jerman.

3. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk memahami hubungan antara kemampuan

menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca bagi siswa dalam

memahami sebuah teks bahasa Jerman serta menjadi tambahan informasi bagi

(11)

25

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis

kegiatan penelitan korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel atau

lebih, tanpa melakukan perubahan terhadap data yang sudah ada.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua

variabel atau lebih dengan menggunakan teknik analisis korelasi untuk

mengetahui berapa besar hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 16 Bandung pada semester

ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

C. Variabel dan Desain Penelitian

Terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

variabel bebas (X) atau yang sering disebut predictor dan variabel terikat (Y)

atau criterion.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah “kemampuan menentukan

kata-kata kunci”, sedangkan variabel terikatnya adalah “keterampilan

(12)

r

X = variabel bebas (kemampuan menentukan kata-kata kunci)

Y = variabel terikat (keterampilan membaca)

r = Hubungan antara kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan

membaca.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes kemampuan menentukan kata-kata kunci. Tes ini terdiri atas lima soal,

setiap soal berisi tiga jawaban, jumlah keseluruhan menjadi 15 soal. Tes

ini dilakukan dengan cara mengisi kata kunci di tempat jawaban yang telah

disediakan. Melalui tes ini akan diketahui bagaimana kemampuan siswa

dalam menentukan kata-kata kunci.

(Sumber: Fit für Goethe-Zertifikat A1 :18-20)

2. Tes keterampilan membaca. Tes ini terdiri atas tiga kategori,yaitu

Globales Leseverstehen (membaca global) dengan soal berbentuk pilihan

ganda, Selektives Leseverstehen (membaca selektif) dengan soal berbentuk

pilihaan ganda dan Detailiertes Leseverstehen (membaca detail) dengan

soal berbentuk benar atau salah (richtig oder falsch).

(Sumber: Kontakte Deutsch 2: 104, Mit Erfolg zu Fit in Deutsch 1: 12)

(13)

27

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik E. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 16 Bandung kelas XII

semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Teknik Sampling yang digunakan adalah

Probability Sampling (Sampling Probabilitas) yaitu teknik sampling yang

memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi anggota sampel. Oleh karena itu, peneliti menggunakan salah satu jenis

teknik sampling yang termasuk ke dalam teknik Probability Sampling yaitu,

Simple Random Sampling yang dikenal juga sebagai sampling acak yakni cara

pengambilan sampel dari anggota populasi dengan acak tanpa memperhatikan

tingkatan yang ada pada populasi tersebut. Teknik sampling ini dipilih karena

anggota populasi dianggap memiliki kemampuan yang sama. Setiap anggota

populasi dianggap homogen dan representatif sehingga hasil penelitian ini dapat

digeneralisasikan terhadap seluruh anggota populasi. Sampel dipilih satu kelas

secara acak dari tujuh kelas yang ada di SMAN 16 Bandung.

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas Data X dan Y

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur. Untuk menguji validitas instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini, maka dilakukan analisis butir soal-soal. Butir-butir soal yang telah

disusun, diujicobakan kepada populasi yang sama (bukan kelas sampel).

Nilai validitas (rxy) pada uji validitas dalam penelitian ini ditetapkan

(14)

tidak valid. Oleh karena itu, dalam penelitian ini jika terdapat butir soal yang

kurang dari 0,30, maka soal dibuang. Adapun interpretasi dari hasil perhitungan

koefisien validitas dapat diklasifikasikan dalam tabel berikut

Tabel 1a

Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci

(15)

29

Yunia Wulandari, 2013

(16)
(17)

31

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, maka instrumen yang

dinyatakan tidak valid dibuang, sehingga diperoleh butir soal kemampuan

menentukan kata-kata kunci sebanyak 15 butir dan butir soal keterampilan

membaca sebanyak 25 butir (lihat lampiran 4&5).

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Homogenitas Data X dan Y

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam variabel

X dan Y bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari standar deviasi variabel X dan Y

2. Mencari Fhitung dengan varians X dan Y

(18)

pembilang n-1 (untuk varians terbesar) dan dk penyebut n-1 (untuk varians

terkecil). Jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka data tersebut bersifat

homogen.

b. Uji Normalitas Data X dan Y

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila data tidak berasal dari

populasi yang berdistribusi normal, maka kesimpulan dalam penelitian tidak

berlaku. Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors. Jika L

hitung lebih kecil dari L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal.

3. Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui berapa besar hubungan

variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini hubungan antara

kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca. Untuk itu,

digunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, sebagai berikut :

r

xy =

(19)

33

Yunia Wulandari, 2013

Layanan Dasar Bimbingan Untuk Mengembangkan Survival And Safety Skills Peserta Didik

Setelah diperoleh nilai r, lalu diuji signifikansinya dengan menggunakan

uji t. Jika nilai thitung lebih besar dari ttabeldengan α = 0,05, maka koefisien korelasi

tersebut signifikan.

Selanjutnya untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel X terhadap

variabel Y dilakukan penghitungan koefisien determinasi (KD) dengan

menggunakan rumus

KD= r2 x 100%

4. Analisis Regresi

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi variabel Y bila variabel X

diketahui. Regresi sederhana dianalisis karena didasari oleh hubungan kausal

variabel X dan variabel Y.

Analisis regresi dapat diketahui dengan cara mencari persamaan regresi

sederhana Ŷ= a+bx. Kemudian diuji keberartian (signifikansi) dan kelinearannya

dengan menggunakan penghitungan analisis varians (ANAVA). Selain itu,

dianalisis pula koefisien arah regresinya dengan menggunakan uji t.

Jika dalam penelitian ini tidak terdapat hubungan antara variabel X dan

variabel Y, maka penelitian ini tidak dilanjutkan dengan analisis regresi,

(20)

H0 : rxy = 0

H1 : rxy≠ 0

Hipotesis H0 diterima jika tidak ada hubungan positif yang signifikan

antara variabel X dan variabel Y. Hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis

alternatif (H1) diterima jika terdapat hubungan positif yang signifikan antara

(21)

53

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan antara kemampuan

menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca, maka dapat disimpulkan

beberapa hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil tes kemampuan menentukan kata-kata kunci siswa SMAN

16 Bandung, diperoleh nilai tertinggi 87 (skala 0-100) dan nilai terendah 48

(skala 0-100). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 63,2. Berdasarkan nilai

rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam

menentukan kata-kata kunci termasuk ke dalam kategori cukup.

2. Berdasarkan hasil tes keterampilan membaca, diperoleh nilai tertinggi 88

(skala 0-100) dan nilai terendah 60 (skala 0-100). Nilai rata-rata yang

diperoleh adalah 77,23. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan

bahwa kemampuan siswa dalam keterampilan membaca termasuk ke dalam

kategori baik.

3. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,70 menunjukkan bahwa hubungan

kemampuan menentukan kata-kata kunci dengan keterampilan membaca

(22)

kemampuan menentukan kata-kata kunci dan keterampilan membaca.

4. Kemampuan menentukan kata-kata kunci memiliki peranan cukup penting

dalam keterampilan membaca. Hal ini dibuktikan melalui kontribusi

kemampuan menentukan kata-kata kunci terhadap keterampilan membaca

berdasarkan hasil penghitungan koefisien determinasi sebesar 49%.

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan membaca

yaitu memahami bacaan (teks), diperlukan kemampuan menentukan kata-kata

kunci yang baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, maka

peneliti ingin menyampaikan saran-saran sebagai berikut :

1. Siswa sebaiknya dapat memahami dan mengetahui dengan baik kata-kata

kunci sehingga mereka bisa meningkatkan pemahaman bacaan dengan lebih

baik. Siswa harus sering berlatih, menemukan kata-kata penting dalam teks.

2. Siswa disarankan mengetahui strategi membaca dalam menggunakan salah

satu jenis teks. Dalam teks tersebut siswa juga memperhatikan kata-kata

kunci contohnya kata tidak, banyak, sedikit, sering dan lain-lain. Selain itu,

untuk mengukur pemahaman siswa yaitu dengan cara sering berlatih dalam

(23)

55

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Adanya penelitian- penelitian lain yang mengkaji pembahasan serupa dengan

jumlah sampel yang lebih banyak dan penggunaan instrumen yang lebih

(24)

Aleka dan Achmad. H. (2010). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group

Bechtel, C dan Simson, E. (1984). Lesen und Verstehen. Ismaning: Max Hueber Verlag

Djiwandono, P. Istiarto (2002). Strategi Membaca Bahasa Inggris. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka

Georgiakaki, Manuela. (2002). Lesetraining für Jugendliche und junga Erwachsene in

der Grundstufe. Ismaning: Hueber Verlag

Gerbes, J dan Werff, F. (2007). Fit für Goethe-Zertifikat A1. Ismaning: Hueber Verlag

Goethe Institut. (2012). Schlüsselwörter. [Online]. Tersedia: www.goethe.de

[12 Mei 2012]

Harras, Kholid. A. (2011). Definisi Membaca. [Online]. Tersedia: http//pustaka.ut.ac.id.

[1 Juli 2012)

http://de.wikipedia.org. [Online] [2 Juni 2012]

http://partner.alp.dillingen.de [Online] [20 September 2012)

Huneke, Hans. W dan Steinig. W. (1997). Deutsch als Fremdsprache: Eine Einführung.

Berlin: Erich Schmidt Verlag GmbH

Leavau, Inge. (1985). Sach- und Fachtexte im Unterricht DaF: Methodisch- didaktische

Vorschlage für Lehrer. München: Goethe Institut

Owl Tu-Darmstadt. (2002). Leseziele. [Online]. Tersedia: www.owl.tu-darmstadt.de/owl.

[20 September 2012]

(25)

57

Siti Fatimah, 2013

Hubungan Antara Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci dan Keterampilan Membaca

Rampillon, Ute. (1989). Lerntechniken im Fremdsprachen Unterricht. München: Max

Hueber Verlag

Surkampf, Carola. (2010). Metzler Lexikon Fremdsprachendidaktik. Stuttgart&Weimar:

Verlag J.B. Metzler

Weng, Ingrid. (2008). Aspekte Textverstehens. [Online]. Tersedia:

http://logopaedieschweiz.ch/media/bulletin_archiv/ [10 Oktober 2012)

Westhoff, Gerard. (2005). Fertigkeit Lesen. Berlin: Druckhaus Langenscheidt

Wicke, Reiner. E (2008). Leseverstehen. [Online]. Tersedia: www.leseverstehen.de

[21 Juni 2012]

Gambar

Tabel 1a Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Menentukan Kata-Kata Kunci
Tabel 1b

Referensi

Dokumen terkait

SAINS, SOSIAL DAN ALAM SEKITAR

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pelembab yang mengandung urea atau niasinamid juga dapat meningkatkan hidrasi kulit pasien DA secara signifikan dengan harga

Semua majikan yang memotong Pajak Pendapatan Gaji dari gaji para karyawan diminta untuk mengisi 2 (dua) lembar Formulir Pajak Bulanan Gabungan dan menyerahkan formulir

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Bandung dan diambil sampel sebanyak 63 siswa berdasarkan

PENGARUH LATIHAN POWER OTOT TUNGKAI (LEG EXTENTION) DAN KORDINASI MATA-KAKI (WALL BALL PASS) TERHADAP KECEPATAN DAN KETEPATAN SHOOTING ATLET SEPAK BOLA BELITUNC. Universitas

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa responden yang datang sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Indonesia karena lokasi fotocopy BAREL yang ada

Royal Panca Megah adalah kendala dalam pencarian data perusahaan yang menyewa lapangan, kecepatan dalam pengolahan, penyimpanan, maupun pengambilan data penyewaan

Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman kepada peneliti dan pembaca tentang seluk-beluk religiusitas yang ada dalam