• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan

Usulan Penelitian

Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008

Makalah disampaikan dalam kegiatan “Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa dan Calon Dosen Pembimbing PKM

Fakultas Psikologi Universitas

dalam rangka mempersiapkan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

Disusun Oleh: Yanti Rubiyanti

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

Menumbuhkan Sikap Ilmiah dengan Latihan Menuliskan Usulan Penelitian Pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2008

Oleh: Yanti Rubiyanti

Makalah disampaikan dalam kegiatan “Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah untuk Mahasiswa dan Calon Dosen Pembimbing PKM

Fakultas Psikologi Universitas

dalam rangka mempersiapkan proposal PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

Pengantar

Sebelum kita membuat usulan penelitian, seorang peneliti seyogyanya memahami terlebihi dahulu sikap-sikap yang perlu dibangun dan dimiliki seorang peneliti. Salah satu sikap yang diperlukan adalah sikap curiosity, creativity dan commitment. Usulan Penelitian (UP) adalah rencana penelitian tertulis yang bersifat formal, yang dapat berbeda dari institusi ke institusi dan diperlukan untuk :1) memperoleh persetujuan penelitian dari institusi tempat ia meneliti, 2) sebagai alat untuk menuntun peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian dan 3) untuk mengajukan permintaan dana.

Di dalam usulan penelitian salah satu hal yang perlu seorang peneliti lakukan adalah bagaimana berpikir dan mempertanyakan suatu fenomena dengan kerangka teori atau cara berpikir yang tepat. Jawaban yang dicari seyogyanya merupakan jawaban dari pertanyaan yang peneliti ingin ketahui. Dalam perkembangannya, para ilmuwan mencari jawaban untuk pertanyaan mereka sendiri. Pekerjaan mereka dibangun dari kemampuan yang sangat tinggi

dalam menanyakan dan menjawab pertanyaan, mengetahui bagaimana menanyakan pertanyaan adalah suatu hal yang penting seperti juga mengetahui untuk menjawabnya. Sains adalah suatu proses dan perumusan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik dan kemudian menemukan jawaban agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari aslinya. Sains adalah proses inquiry (penggalian lebih mendalam)-suatu cara berpikir tertentu.

(3)

ilmuwan dapat mengoperasikan secara ilmiah pada saat sedang duduk dibawah pohon di hutan, memikirkan suatu masalah, dan menggunakan alat yang tidak lebih teknik dari pensil dan kertas. Disiplin dari kimia yang ilmiah tidak membuatnya menjadi lebih ilmiah dari psikologi melalui proses, dari cairan yang menggelembung dan peralatan laboratoriumoratorium lainnya. Sama halnya, mengetahui bagaimana menggunakan suatu mikroskop electron atau menjalankan sebuah program komputer tidak akan menjadikannya seorang teknisi laboratoriumoratorium. Gambaran televisi berupa laboratorium dengan pekerja laboratorium berjubah putih dikelilingi dengan mesin yang mengedipkan cahaya adalah metafora visual yang efektif. Tetapi tidak bersifat valid menampilkan esensi dari Sains, untuk menggunakan metafora yang lain, sebuah gedung pencakar langit benar-benar mencakar langit. Esensi dari sains modern adalah cara berpikir, cara yang disiplin dimana pertanyaan dan dijawab diberikan untuk memahami peristiwa alamiah tersebut. Ini merupakan proses logis dan memerlukan bukti, dan bukan teknologi, yang menjadi karakteristik sains. Hal ini merupakan proses intelektual dan sasaran utamanya adalah untuk memahami alam semesta ( Staddon & Bueno, 1991).

Menanyakan Pertanyaan

Menanyakan pertanyaan bukanlah hal yang baru, Socrates dan para pengikutnya lebih dari 2.400 tahun yang lalu menggunakan system yang sudah lebih maju dalam menanyakan pertanyaan. Sebuah pertanyaan adalah salah satu sisi dari ide, di sisi lain adalah suatu kuantitas yang tidak diketahui suatu jawaban yang potensial. Setiap pertanyaan menunjuk pada eksistensi yang tidak diketahui pada beberapa area dari manusia yang diabaikan atau tidak pasti. Socrates mengetahui, bahwa melalui pertanyaan yang tajam, yang sistematis mengenai

agama, politik, dan moral, Ia dapat mengungkapkan pengabaian mereka dan ketidakpastian, juga menjadikan mereka tidak nyaman akan pertanyaan tarsebut. Sayangnya bagi Socrates, warga yang baik dibuat menjadi tidak nyaman sehingga membuat dirinya dituduh sebagai seorang yang subversif dan memanipulasi kalangan muda. Dikarenakan pertanyaan seperti itu dapat menyebabkan ancaman bagi kesehatan seseorang. Tetapi resiko yang muncul adalah bagian dari pekerjaan setiap ilmuwan. Sejumlah ketegangan politik dan sosial banyak disebabkan oleh munculnya pertanyaan dan mengekspos pengabaian, dan orang ini sering kali mendapatkan balasan serius. Leonardo Da Vinci dan Galileo mengancam dogma gereja dalam Renaissance, Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace dan sejumlah geologis abad sembilan

(4)

penciptaan bumi. Supaya jangan ada orang yang percaya bahwa balasan pada sejarah masa lalu, dimana hingga tahun 1965 setiap warga Arkansas yang mempelajari teori Darwin akan dituntut oleh pengadilan (Bernstein, 1980, p.4). Skepticism yang bebas dari para ilmuwan tidak dapat ditolerir dalam Negara yang berdaulat. Bahkan di Negara AS, pegawai pemerintah sering ikut campur dalam penyiaran dan pertukaran pengetahuan yang bebas. Pengetahuan ilmiah telah menjadi sangat penting dalam dunia kita yang modem. Sebagai contoh, pada 1982, perwakilan AS membatalkan 100 makalah yang dijadwalkan pada konvensi rekayasa dikarenakan Departemen Pertahanan menyatakan bahwa sebagai informasi merupakan rahasia militer bagi negara Rusia, dimana para ilmuwannya hadir disana.

Contoh yang lain dari sensor yang digunakan oleh Negara adalah meliputi pembuangan limbah Exxon Oil di Prience William Sound di Alaska, pada tahun 1989. Informasinya berguna bagi upaya pembersihan yang digabungkan oleh ilmuwan dan teknisi. Tetapi, selain kebutuhan publik yang mendesak untuk informasi itu, jaksa umum Alaska memerintahkan ilmuwan pernerintah untuk tidak mempublikasikan, terutama membahas, atau sebaliknya menutup semua data yang ada, dikhawatirkan informasi tersebut dapat digunakan perusahaan Exxon Oil dalam tindakan yang legal (Busch, 1991). Informasi yang ilmiah seringkali penting untuk menyelesaikan suatu masalah Negara, dan pengungkapannya yang bebas dapat membuat banyak orang menjadi tidak tenang.

Para ilmuwan berupaya menjawab pertanyaan ini, tidak melalui meyakini keyakinan terdahulu, tetapi melalui mempelajari pertanyaan dan mencari jawaban-jawaban yang baru. Ilmuwan adalah seorang pervasive skeptic yang mau mentolerir ketidakpastian (Stemberg & Lubart, 1992) dan yang merasakan kesenangan intelektual pada saat menciptakan pertanyaan

dan mencari jawaban mengenai alam. Menanyakan sebuah pertanyaan adalah suatu usaha yang

kreatif, membawa ide bersama-sama, yang setidaknya menunjukkan hal yang baru. Menciptakan ide yang baru memberikan para ilmuwan kepuasaan pribadi untuk rasa curiosity dan creativity mereka. Curiosity adalah motivator utama bagi ilmuwan. 'What?", "How?", dan “What If” adalah dasar bagi kosakata ilmuwan. Curiosity bisa saja membunuh seekor kucing, berdasarkan yang pernah orang bilang dahulu, tetapi curiosity membuat ilmuwan bertahan. J. Robert Oppenheimer (1956) menyatakan bahwa riset yang ilmiah adalah "yang responsif terhadap curiosity manusia yang primitive, permanent, pervasive" Menurut Linus Pauling (1981), dengan memuaskan curiosity seseorang adalah salah satu sumber hidup yang besar

(5)

Seringkali terjadi dalam sains penemuan-penemuan yang penting mungkin secara simultan dan independent oleh peneliti yang berbeda yang mengenakan perspektif teoritis yang sama.

Pengejaran ilmuwan akan curiosity mengikuti pola yang tidak dikenal, kadang-kadang ditemukan dalam penemuan yang dramatis dan tidak terantisipasi yang bersifat ketidak sengajaan—masalah keberuntungan. Tetapi pada saat ilmuwan menanggalkan segalanya untuk menyenangkan curiosity-nya, mereka melakukannya dengan "prepared mind”- suatu disiplin curiosity yang membuat mereka waspada terhadap kemungkinan dari penemuan yang tidak

sengaja (serendipitous) "Sebuah penemuan", seperti yang dinyatakan Albert Szent-Gyorgi, "dikatakan sebagai ketidak sengajaan bertemu dengan prepared mind" (tercatat dalam Bachrach, 1981, p.3). Louis Pasteur, ketika mendengarkan pertanyaan seorang tamu

kehormatan dalam acara resepsi yang besar, bukankah menakjubkan bahwa saat ini berapa banyak pencapaian ilmiah yang diperoleh dari ketidak sengajaan?" "Ya," jawab Pasteur,"itu benar benar mengagumkan pada saat anda memikirkannya, dan selanjutnya, apakah anda pernah mengamati kepada siapa ketidaksengajaan itu terjadi?" (Nelson, 1970, p. 263). Curiosity dari ilmuwan tidaklah diam, tetapi aktif, mengarah ke penemuan-penemuan. Tidak

pada keberuntungan semata, tetapi dikarenakan itu disisipkan didalam prepared mind dan dilakukan dalam riset yang lama waktunya. Ini adalah disiplin curiosity, yang ditajamkan dan difokuskan oleh pekerjaan dan keputusasaan jika tidak diikuti dengan keberhasilan.

Ilmu Pengetahuan & Seni

Terdapat suatu perbedaan antara ilmuwan dan ahli seni (seniman) yang dapat dilihat dari karakteristiknya, yaitu :

Karateristik yang dimilki oleh para ilmuwan antara lain:

1. Memiliki rasa ingin tahu (curiosity) 2. Memiliki kreatifitas (creativity)

3. Adanya keragu-raguan atau ketidakpastian (skepticism) 4. Toleransi terhadap ketidakjelasan (Tolerance of Ambiguity) 5. Memiliki komitmen untuk bekerja keras

6. Memiliki cara, atau pola, berpikir mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan.

(6)

Selain perbedaan di atas, terdapat pula persamaan antara ilmu pengetahuan dan seni yaitu :  Ilmu pengetahuan dan seni memiliki variasi dari suatu tema yang sama

 Merupakan kombinasi antara rasa ingin tahu manusia, dengan suatu komitmen terhadap ide atau gagasan

 Merupakan disiplin ilmu terhadap penyelidikan

 Merupakan suatu produk yang menggambarkan ide-ide

Contoh: tokoh yang memberikan sumbangan ilmu bagi dunia ialah Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Mereka telah mengeluarkan banyak gagasan serta melakukan perjalanan ke

Amazone dan Pasifik Selatan serta melakukan operasi biologis dari seleksi alam mengenai asal dari munculnya spesies baru. Keduanya telah menggabungkan banyak data dan menciptakan suatu konsep seleksi alam yang membuat teori evolusi mereka menjadi penting bagi dunia ilmu pengetahuan.

Memperoleh Pengetahuan

Sains menggunakan pemikiran sistematis, teratur untuk memperoleh pengetahuan tentang alam. Hal ini menitik beratkan pada pencarian/perolehan informasi dan penggunaan informasi. Bagaimanapun Science bukan hanya cara pemikiran tentang dunia.

G. C Helmstadter ( 1970) menyebutkan bahwa metoda yang umum dalam memperoleh

pengetahuan sebagi berikut tenacity, intuition, authority, rationalism empiricism, and science. Metoda ini diatur berdasarkan kebutuhan, ketercukupan informasi dan atas sifat alami pengolahan information.

Tenacity

(7)

suatu kebenaran. Ketika tenacity berlangsung, tidak ada permintaan untuk memeriksa ketepatan gagasan.

Intuition

Intuition adalah hal yang umum dalam kehidupan sehari-hari. Kita semua pernah

memiliki pengalaman dalam hal menyukai atau tidak menyukai orang pada saat pertama kali bertemu. Kita jarang sekali mengujinya secara intelektual cukup merespon dengan hanya merasakannya saja. Kita biasanya memiliki kebiasaan yang bersifat firasat atau istilah lainnya. Hal ini membantu kita dalam banyak situasi, akan tetapi juga bisa mengarah pada kekeliruan.

Respon intuitif seperti ini merupakan penaksiran yang cepat yang didasari oleh pengalaman, perilaku dan perasaan yang belum teruji. Apa yang membuat respon intuitif adalah bahwa kita menerima pengetahuan ini secara cepat tanpa pemikiran rasional atau pengujian pada fakta-fakta.

Authority

Penerimaan terhadap suatu gagasan sebagai pengetahuan dikarenakan menghormati sumbernya, seperti tulisan religius, Aristotle, Mahkamah Agung U.S., presiden, Pope, atau Sigmund Freud- kita mengakui gagasan mereka sebagai suatu yang valid.

Tenacity, intuision, dan autority menitik beratkan pada informasi dan proses. Mereka

menyatakan bahwa kita mengetahui sesuatu adalah benar sebab (1) hal itu hampir selalu, (2) kita merasakannya seperti itu, atau (3) suatu otoritas mengatakan seperti itu. Mereka berbagi sesuatu tanpa kritik penerimaan terhadap informasi dan kesimpulan. Kita semua, bahkan

ilmuwan, menggunakan metoda ini di dalam hidup sehari-hari dan akan membuat keputusan berdasar pada suatu penerimaan tanpa kritik terhadap informasi. Hal ini terkadang membantu mempermudah hidup kita.

Rationalism

Suatu cara berpikir di mana pengetahuan dikembangkan melalui pemberian alasan. Dalam pendekatan rasionalistik, informasi secara hati-hati dinyatakan dan aturan logis diikuti untuk mencapai kesimpulan yang dapat diterima. Pertimbangkan silogisme klasik ini:

(8)

This is a crow. (the minor premise)

Therefore, this crow is black (the conclusion)

Kesimpulan secara logika diperoleh dari pendapat kecil dan yang utama. Proses logis yang sama, bagaimanapun, akan mengantar kita ke menolak kesimpulan yang berikut:

All crows are black This is black

Therefore, this is a crow

Dalam pendekatan yang rasionalistik, kesimpulan dicapai melalui logika yang merupakan suatu cara yang lebih dapat dipercaya untuk sampai dalam pengetahuan dibanding tenacity, intuision, atau otority. Bagaimanapun, rasionalisme mempunyai batasan. Pertimbangkan

silogisme ini:

All 4-year-old children develop fears of the dark. Lisa is a 4-year-old child.

Therefore, Lisa has developed fears of the dark.

Bagaimana jika Lisa benar-benar belum 4 tahun? Bagaimana jika Ia tidak merasa takut? Pertanyaan ini yang menjadi batasan-batasan dalam pengembangan rasionalism. Sehingga pengetahuan itu tetap saja harus memiliki batasan-batasan.

Pendekatan yang rasionalistik mengijinkan pengembangan logis dan sistematis statemen bersifat sementara (hipotesis) itu kemudian bisa diuji dalam beberapa cara. Rasionalisme digunakan ilmu pengetahuan untuk kembangkan hipotesis yang kemudian bisa diuji melawan terhadap ukuran-ukuran eksternal. Ilmu pengetahuan akan selangkah lebih maju jika pengujian hipotesis masing-masing dilakukan dengan pengalaman.

Empiricism

Empiricism memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pengamatan, hal ini berarti

pengetahuan dengan cara memahami menggunakan pengindraan. " Aku tidak akan percaya kecuali jika aku lihat itu!" adalah semboyan penganut aliran empirisme. Thales, Hippocrates,

Galen, Copernicus, Galileo, dan Darwin semua didasarkan pada pengamatan dalam membuat

(9)

Empiricism bagaimanapun, mempunyai pembatasan dan dapat mengantar pada

kesalahan dan kadang-kadang kesimpulan berbahaya. Ketika belum pernah melihat Hongkong atau kota-kota lain maka tidak berarti kota-kota tersebut tidak ada. Bagaimana dengan hal-hal yang tidak tampak sepereti angin, suhu, dsb atau yang tidak dapat dilihat secara lagsung tanpa bantuan alat. Dalam empiricism kita bisa melihat sesuatu berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan secara tidak langsung.

Jika yang dilakukan hanya mengumpulkan fakta kita hanya akan memperoleh daftar fakta-fakta sehingga kita tidak akan mengerti kaitan antar fakta tersebut dan arti dari fakta yang kita miliki. Fakta akan bermanfaat jika kita dapat memikirkan hal tersebut dengan menggunakan pemikiran rasional untuk mengolahnya, menggambarkan dan menggunakan fakta tersebut untuk memprediksi sesuatu kejadian. Dengan kata lain perlu ada kombinasi antara empirism dengan pemikiran rational sehingga saling mempengaruhi.

"saya melihat sesuatu dengan jelas dan tiba-tiba berubah menjadi bukan seperti aslinya"

Gambar 1. 1 Science

Science membawa bersama-sama unsur-unsur kedua-duanya, rasionalisme dan teori

empirism, dilakukan terus menerus. Dalam science kita memerlukan rasionalisasi dan pengamatan yang sangat mendalam terhadap fakta-fakta yang diperoleh.

Ringkasan Internal

Seni, Ilmu pengetahuan, dan Pengetahuan

Science muncul dari curiosity, skill dan keinginan manusia untuk mendapatkan pengetahuan

dan memahami alam semesta. Metode yang umum dari pemerolehan pengetahuan terdiri dari Tenacity, Intuition, Authority, Rasionalism, Empiricism, dan Science. Science adalah cara

(10)

interpal yang terus menerus dari pemikiran rasional dan onservasi empiris. Science merupakan metode terbaik yang kita miliki untuk menjawab banyak pertanyaan.

Medieval Science

Setelah abad persecution, paham kristiani mulai diterima, pada akhir abad ke-4. Paham kristiam di kerajaan Roma menjadi kepercayaan yang dominan sekaligus menjadi institusi social utama dan berlakukan aktifitas berfikir dalam sebuah kekuatan politik. Seribu tahun kemudian di Eropa barat pada permulaan zaman yunani kono terjadi peningkatan kepercayaan. Medieval kristian percaya. bahwa intelegensi yang akurat serta menyeluruh dapat menyatu menjadi suatu susunan dan kebenaran dari teologi yang mempelajari tentang wahyu, rasionalisasi, authority, yang menjadi metoda unium dalam mengembangkan nietode pengetahuan sekunder dari suatu bidang studi. Empiricism memiliki tempat kedua dalam medieval science. Para siswa Kristen meelanjutkan studi dalam astronomi, politik, dan zoology selalu dalam lingkup pelayanan agama.

Pada abad ke tiga betas, sebagian orang gereja sepeti Thomas Aquinas dan Roger Bacon, barangkali terpengaruh oleh penemuan ulang dari pemberian beasiswa secara klasik, yang mengakui nilai empirism. Bacon dan ilmuan Zaman pertengahan yang lain mengulang percobaan optik yang dilakukan sebelumnya oleh ilmuan islam. Seorang warga Dominika, Dietrich of frieberg, menggunakan bola gelas berisi air pada eksperimen visible spectrum, menemukan babwa warna-warna terfraksi ulang pada bagian dalam jatuhan air pada waktu yang bersamaan, Jordanus DeNemore beksperimen dengan berbagai tipe pengungkit dan

ekullibrium dari berat pada pesawat yang dimiringkan. Pada tahun 1269 Peter the Stranger of Maricourt menerbitkan percobaan empirisnya dengan magnet. Pekerjaannya adalah "suatu model dari tehnik-tehnik dari observasional dan eksperimental dalam fisika".Dietrich of frieberg mencatat bahwa appeal authority yang biasa sekalipun tidak pernah melepaskan apa yang telah dimanivestasikan oleh kesadaran kita.

(11)

Moor di Spanyol pada abad ke sepuluh. Murid-murid ini membawa pengaruh gaya klasik Arab pada karya-karyanya. Pada dua abad berikutnya karya-karya ini secara bertahap diterjemahkan ke babasa latin. Pada akhir abad ke-12, para murid masa pertengahan ini sangat hafal pada tulisan Hippocratic dan Galenik dalam bidang obat-obatan, matematika. Euclid, astronomi Ptolemy, fisika Arcchimedes, dan sejumlah besar karya matematika Hindu. Didaerah pengaruh ini, sekolah medis dibangun diseluruh Eropa dan membangkitkan studi secara empiris mengenai pengobatan, matematika, dan fisika. Empiricism dan rationalism yang diterapkan pada studi mengenai fenomena natural kembali ditinjau sebagai cara yang utama dalam mempelajari alam dan mendapatkan pengetahuan. Sains yang empiris tetap berada, dalam ikatan dari teologi, dimana untuk sesaat terdapat ruang bagi sains untuk berkembang. Namun demikian, sains empiris segera akan menghadapi balasannya, dan pada abad ke tujuh betas mulai tidak- digunakan lagi.

Dua ketetapan dalam sains empiris diawali oleh Mesir dan keudian diperkuat oleh teologis Kristen. Pertama dan yang paling penting, sains empiric tidak boleh bertentangan dengan dogma teologis. Jika ketidak cocokan muncul antara pengetabuan yang didorong oleh kesadaran dengan pengetahuan yang muncul melalui wahyu atau otoritas gereja, pemecahannya cukup sederbana, kebenaran bersandar pada teologi, dan setiap ide-ide yang kontradiktif adalah keliru. Kedua, ketika empiricism digunakan adalah bertujuan dalam melayani agama. Kedua ketetapan im ditantang oleh bangkitnya sains empirik. Sebagai contoh, para murid penerima beasiswa menyatakan bahwa sebaiknya/seharusnya digunakan untuk kebaikan seturuh umat manusia (untuk memahami dan memerangi penyakit). Fokus yang baru ini mengurangi kekuatan teologis pada sains empirik. Greja mentolerir penerapan ini dari sains ke kemanusiaan selama itu tidak melawan dogma gereia. Pada waktunya, tentukan saja

tantangan ini terjadi dalam perjuangan revolusioner dan sains pada abad ke empat betas sampai abad ke tujuh belas.

The Scientific Revolution

Sejak abad 13, ilmu pengetahuan telah terbukti memberikan sumbangsihnya di bidang kedokteran, setelah para ihnuwan menemukan kegunaan ilmu pengetahuan untuk memberikan pelayanan jasa bagi manusia. Topik tersebut menjadi point utama dalam sejarah ilmu pengetahuan, tokoh utamanya adalah Francis Bacon yang telah berfikir keras di abad 16.

(12)

politik yang ada. Keadaan tersebut berlangsung sampai abad ke-14. Pertumbuhan ilmu pengetahuan berlangsung selama 400 tahun pada lingkungan sosial yang secara nyata merubah pengalaman manusia.

Mulai dari abad 13 sampai abad 16, penemuan-penemuan baru dan hipotesa harus mendapatkan tentangan dan dogma keagamaan. Contohnya katolik dan protestan menentang pernikiran Rene Descartes (1596 - 1650). Descartes mempertanyakan konspe teologi dan metafisik tentang jiwa. Mengacu pada observasi yang objektif dan penelitian tentang ketidak sadaran. Dua pemikiran Descartes, yang pada nantinya akan menjadi perdebatan dalam perkembangan psikologi, konsep dan doktrin ide tentang dualisme badan dan jiiva. Ide itu muncul karena menurut Descartes proses internal dalam diri akan berinteraksi dengan dunia luar, dan itu akan menjadi pengalaman bagi individu.

Galileo-Galilei menantang dogma gereja (1564-1642). Seorang astronomer brilian, Fisikawan, Filsuf, matematikawan dan seorang ilmuwan. Galileo menjadi salah satu yang mengembangkan modem scientific yang lebih masuk akal. Pada 1633, penyelidikan galileo yang mendukung konsep copernican harus ditarik kembali, yaitu konsep yang menyatakan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Pemikiran ilmiah dipelopori dan dimotori oleh copenicus, Bacon, Galileo, Kepler, Newton dan ilmuwan lainnya.

Pada kenyataanya pemikiran mereka harus bertabrakan dengan kepercayaan religius. Untunglah perubahan terjadi di awal abad ke-19 para ilmuwan telah membangun dan memperkuat diri untuk pertama kalinya setelah 400 tahun dan sekarang telah mendapatkan kebebasan mencari alternatif cara untuk memahami alam.

Sejak abad 18 dan 19 penelitian dan pembelajaran tentang ilmu pengetahuan berkembang pesat, terutama di universitas, penelitian sosial yang dapat mendukung pada

penelitian ilmu pengetahuan dan para ilmuwan dibutuhkan di industri, universitas dan perpustakaan. Sejak abad 20, ilmu pengetahuan telah diterima dan menjadi perkembangan sosial utama.

(13)

perkembangan besar dalam memimpin yang lebih utama dan sesungguhnya kecepatan kepingan komputer mendapatkan potensi yang besar untuk penggunaan di masa depan.

Saat ini, ilmu pengetahuan percaya membantu membesarkan struktur sosial, yang mana memasukkan pusat penelitian universitas industri dan agen pribadi. Eksisnya jaringan luas pada lembaga ilmiah dengan laporan rapat tahunan, para ilmuwan menyarankan penernuannya dan mencoba mempengaruhi sumber publik yang baik, para ilmuwan selalu menyampaikan penemuannya kepada masyarakat umum melalui koran, majalan, radio, televisi, dan buku para ilmuwan mendapat kontribusi bantuan dari masyarakat umum, seperti dari kelompok khusus seperti industri dan pernerintah.

Ilmu banyak meneliti fenomena/peristiwa dan mempunyai banyak jenis dari aturan khusu, masing-masing dari itu mempunyai isi dan prosedur/tata cara. Fenomena dipelajari berbeda dari satu disiplin ke disiplin yang lain. Observasi dan metode yang digunakan dibedakan sesuai dengan isi/kekhusuan bagian-bagiannya. Apa yang untuk keadaan alami yang dipelajari akan diteliti untuk macam pertanyaan kemudian/keadaan jawaban dan teknologi berhubungan dengan bagian disiplin/aturan, tetapi bagaimanpun hal ini (teknologi) kekhususan yang berbeda, semua ilmu peduli tidak hanya kekuatan ingin tahu tentang alam tetapi Juga mempunyai komitmen (pejanjian/kepercayaan) pada ilmu. Kombinasi empiri dan rasionalis. Semua cara berfikir dan cara untuk mengerti alam ini.

Ilmu pengetahuan bukanlah sesuatu yang baru, tetapi merupakan pandangan masyarakat umum bahwa ilmu pengetahuan adalah hal baru yang dikembangkan dan memiliki perbedaan dari pencerahan dan pandangan sebelumnya. Satu dari beberapa alasan munculnya pandangan seperti ini, mungkin adalah dekatnya asosiasi antara ilmu pengetahuan dengan teknologi. Hal itu terjadi karena teknologi selalu dipersepsikan sebagai sesuatu yang senantiasa

(14)

Kemajuan teknologi telah membantu untuk memproduksi sebuah permintaan yang jarang pada awal abad ini. Diantara teknologi tumbuh dengan cepat menaklukkan kita dengan proses berkelanjutan dari hal baru dan prosedur yang baru, kepedulian kita akan teknologi baru dan kecenderungan kita untuk menghubungkan teknologi dan ihnu pengetahuan akan membantu untuk menyangga pengaruh ilmu pengetahuan itu juga, salah satu dari Imu pengetahuan yang baru, pengembangan yang mengagumkan. Tapi sebagai catatan kita, ilmu pengetahuan adalah sebuah sejarah yang panjang dan tidak akurat yang terdiri dari sebuah kemoderenan atau kejadian yang modern.

Kesimpulan Internal

Kemunculan dari Ilmu Pengetahuan Modern

Ilmu pengetahuan modem adalah akata yang panjang dari perkembagan peradaban beribu-ribu tahun yang lalu. Kesenian-kesenian, keahlian-keahlian dan agama semuanya telah menyumbang pengetahuan dan keterampilan praktis, mempunyai peranan penting terhadap ilmu pengetahuan, yang empiris-rasional di peradaban Yunani sebelum 600 Masehi. Thales, Bapak dari Ilmu Pengetahuan, Hippocrates, Aristotle, Socrates, Plato dan Strato mereka, semua merupakan filosofi besar yang membantu berkembangnya ilmu pengetahuan pada awalnya. Ilmu pengetahuan dilanjutkan selama abad pertengahan setelah ilmu agama kristen. Selama masa renaissance, dari sekitar tahun 1300, ilmu pengetahuan tidak dapat dipungkiri lagi telah merdeka dari greja dan ilmu agama. Akhir dari abad ke - 19, ilmu pengetahuan telah ada, di universitas dan berkembang lebih cepat di akhir abad 20. Ilmu pengetahuan sekarang

(15)

CARA MEMBUAT USULAN PENELITIAN

Usulan Penelitian (UP) adalah rencana penelitian tertulis yang bersifat formal, yang dapat berbeda dari institusi ke institusi dan diperlukan untuk :

- Memperoleh persetujuan penelitian dari institusi tempat ia meneliti. - Sebagai alat untuk menuntun peneliti dalam melaksanakan seluruh proses penelitian.

- Untuk mengajukan permintaan dana.

5 Hal Pokok dalam menyiapkan UP adalah:

 Latar belakang pengetahuan tentang topik yang diteliti.

 Persoalan tentang Maksud dan Tujuan serta Kegunaan Penelitian.  Persoalan tentang data yang diperlukan.

 Persoalan tentang penentuan sampel (Teknik sampling).  Persoalan tentang teknik analisis data.

Pemilihan Topik Penelitian

 Topik berada dalam jangkauan kemampuan  Cukup tersedia data yang diperlukan  Cukup penting untuk diteliti.

 Cukup menarik untuk diteliti

Sistematika UP

 Judul penelitian  Pendahuluan

Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah

Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

 Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Premis, dan Hipotesis  Subjek dan Metode

(16)

Judul

 Judul merupakan identitas atau cermin dari keseluruhan isi dan proses kegiatan penelitian yang akan dilakukan.

 Judul perlu dinyatakan dengan menggunakan kata-kata yang jelas, singkat, dan ekspresif, kalimat yang sederhana, kalau perlu dapat dibuat sub-judul.

 Terdiri dari 2 variabel yang berkaitan: Variabel bebas berkaitan dengan variabel terikat

BAB I Pendahuluan Latar Belakang Penelitian

 Pertama kali tentukan masalahnya karena tidak semua masalah kesehatan dapat dikembangkan menjadi penelitian.

 Syarat masalah dapat diangkat jadi penelitian: kemampulaksanaan, menarik, memberikan sesuatu yang baru, etis, serta relevan FINER (Feasible, Interesting, Novel, Ethical, Relevant)

Feasible

 Tersedia subjek penelitian  Tersedia dana

 Tersedia waktu  Tersedia alat  Tersedia keahlian 

Interesting, Novel, Ethical, Relevant

Interesting : Masalah hendaknya menarik bagi peneliti.

Novel : membantah atau mengkonfirmasi penelitian terdahulu, melengkapi-mengembangkan hasil penelitian terdahulu, menemukan sesuatu yang baruorisinalitas.

Ethical: tidak bertentangan dengan etikaharus ada persetujuan Komisi Etika Medis  Relevant: dg kemajuan ilmu, untuk tata- laksana pasien, dasar penelitian selanjutnya

(17)

 Studi kepustakaan

 Hasil konferensi, seminar, simposium, lokakarya.  Pengalaman dalam praktek sehari-hari.

 Pendapat pakar yang masih spekulatif.  Sumber non-ilmiah.

 Apapun sumbernya masalah akan ada kalau banyak membaca.

Apakah masalah layak dan sesuai untuk diteliti ?  FINER

 Pertimbangan dari arah masalahnya: apakah akan memberi sumbangan pada pengembangan teori dan pemecahan masalah praktis.

 Pertimbangan dari arah Peneliti: biaya, waktu, alat dan perlengkapan, kemampuan teoritis, penguasaan metode yang diperlukan.

Komponen yang harus nampak dalam Latar Belakang  Ada fenomena masalah

 Implikasi masalah tersebut terhadap berbagai aspek

 Pendekatan umum yang akan digunakan dalam meneliti masalah.  Kegunaan umum dari masalah yang akan diteliti.

 Masalahalasan alternatif pemecahan masalah.

Latar belakang…….

 Latar belakang Situasional  Latar belakang kondisional  Apa tantangannya

 jadi apa kepentingannya, untuk apa, apa dampak positifnya, dan ditekan dampak negatifnya.

 Buat Tema sentral masalah yang isisnya adalah latar belakang situasi, kondisi dan apa tantangannya. Tantangan ini akan dijabarkan dalan Rumusan Masalah.

(18)

 Syaratnya : dikemukakan dalam kalimat tanya, substansi harus khas, bila terdapat beberapa pertanyaan maka harus dipisah.

 Dimulai dengan kalimat pembuka. Contoh:

1) berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian tersebut diatas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

2) Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat dirumuskan dan diidentifikasikan masalah yang timbul yang patut diteliti, yaitu: Contoh Rumusan Masalah

 Apakah pentotal dapat menurunkan metabolisme otak ?  Apakah obat A menurunkan curah jantung ?

Tidak disebutkan sbb:

1) Apakah pentotal mempunyai efek proteksi otak? 2) Apakah obat A mempengaruhi fungsi ventrikel kiri ?

Karena banyak parameter untuk menentukan fungsi ventrikel kiri atau proteksi otak.

Maksud dan Tujuan Penelitian

 Kalimat positif, merupakan kebalikan dari kalimat tanya pada Rumusan Masalah.  Didahului kata pembuka, misalnya: Mengacu pada RM, maksud dan tujuan penelitian

ini adalah:…….

 Bila RM ada 2, maka Maksud dan Tujuan ada 2, dan Hipotesis ada 2.

Kegunaan Penelitian

 Diuraikan manfaat apa yang diharapkan diperoleh dari penelitian yang dilakukan nanti.  Biasanya disebutkan manfaat dalam bidang akademik atau ilmiah, pelayanan

masyarakat serta pengembangan penelitian itu sendiri

BAB II Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis

 Mencari teori, konsep yang dijadikan landasan teoritis penelitian penelaahan kepustakaan.

 Sumber kepustakaan : sumber acuan umum (buku), sumber acuan khusus (jurnal, buletin penelitian, tesis, disertasi, laporan penelitian lain)

(19)

 Premis dideduksi menjadi hipotesis

 Dari Premis diuraikan lebih luas menjadi bagian dari Kerangka Pemikiran.  Tidak semua penelitian perlu hipotesis (penelitian deskriftif).

 Penelitian analitik : perlu hipotesis, karena mencari hubungan antar variabel.

Hipotesis

 Adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

 Dibuat secara induksi atau deduksi dari premis.

 Premis merupakan pernyataan yang benar yang diambil dari buku, jurnal.  Pada deduksi ada premis mayor, premis minor dan simpulan (hipotesis)

Syarat hipotesis yang baik

 Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana.

 Mempunyai landasan teori yang kuat (ingat Hipotesis dibuat berdasarkan premis)  Menyatakan hubungan antara variabel tergantung dengan satu atau lebih variabel bebas  Memungkinkan diuji secara empirik

 Rumusan harus khas dan menggambarkan variabel yang diukur  Dikemukakan apriori: dikemukakan sebelum penelitian dimulai

BAB III Subjek dan Metode Penelitian  Subjek Penelitian

Pemilihan Subjek : kriteria inklusi,

kriteria eksklusi, kriteria pengeluaran Penentuan Besar Sampel

 Metode Penelitian

Tipe dan Rancangan Penelitian

Definisi Konsepsional dan Operasional variabel

Definisi Konsepsional: Variabel bebas, terikat, perancu Definisi Operasional :

Analisis Data

(20)

Pemilihan Obat dan Alat Tata cara Kerja

 Tempat dan Lama Penelitian

Kriteria Inklusi

 Merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh subjek penelitian.

 Umumnya mencakup karakteristik klinis (misal ASA-I), demografis, geografis dan periode waktu.

 Yang sering dipakai diagnosis, jenis kelamin, kelompok umur, pasien yang datang dalam periode waktu tertentu

Kriteria Eksklusi

 Keadaan yang menyebabkan subjek yang sudah memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian.

 Kontraindikasi, terdapatnya penyakit lain yang mempengaruhi variabel yang diteliti, kepatuhan pasien, pasien menolak diteliti, masalah etik.

Kriteria pengeluaran

 Sample sudah masuk inklusi kriteria, sudah dirandom, tapi karena sesuatu hal tidak diikutkan dalam penelitian.

 Dalam perhitungan statistik harus diikutkan.

Besar sampel

 Bila ada 3 perlakuan: t ( r-1 ) > 6

3 ( r-1) > 6 3 r – 3 > 6 3 r > 9 r > 3

Gomes & Gomes : Principles and Procedure of Statistik.  Rule of thumb : setiap variable 10 sampel.

(21)

 dll

Desain:

Hal penting sebelum menentukan jenis desain

Sejak pertama peneliti harus menentukan apakah akan melakukan penelitian intervensi/eksperimental atau hanya observasi. Peneltian dibagi atas 2 macam: Observasional dan eksperimental. Observasional misalnya laporan kasus, serial kasus, kohort, case conrrol. Eksperimental misalnya randomized control trial.

 Bila memilih observasi tentukan apakah hanya pengamatan sewaktu (cross sectional) atau melakukan follow up (studi longitudinal).

 Apakah retrospektif atau prospektif.

 Harus diingat jenis penelitian yang satu tidak lebih unggul dari yang lain. Jenis penelitian dipilih berdasarkan tujuan penelitian.

Contoh desain penelitian

 Penelitian eksperimental dengan RCT untuk mengetahui manfaat penambahan obat X pada anestesi cedera ekstrimitas.

 Penelitian ini merupakan studi cross sectional untuk menentukan prevalens miokarditis pada pasien demam tipoid.

Definisi konsepsional variabel

 Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi.  Variabel bebas (prediktor, kausa)

 Variabel tergantung (outcome, efek)  Variabel perancu (confounding variable)

Variabel: contoh

 Membandingkan pengaruh obat anestesi A dan B terhadap tekanan darah. Variabel bebas : obat Anestesi A dan B

Variabel tergantung: tekanan darah

(22)

Definisi operasional variabel:

Supaya tidak ada makna ganda dari semua istilah yang digunakan. Contoh:

1. Cedera kepala berat adalah cedera kepala yang pada pemeriksaan klinis

menunjukkan nilai GCS < 8.

2. Hipotensi adalah tekanan darah sistolik < 90 mmHg 3. Cerebral iskemia adalah bila SJO2 < 50%

Rencana Pengumpulan Data: Pengukuran dan Alat Ukur

 Pengukuran adalah observasi fenomena dengan maksud agar dapat dilakukan analisis menurut aturan tertentu.

 Standarisasi cara pengukuran, pelatihan pengukur, penyempurnaan instrumen, kalibrasi alat.

 Contoh: gas darah dengan I-stat yang telah dikalibrasi dan dibandingkan dengan alat lain yang telah dikalibrasi. Tekanan darah dilakukan secara noninvasif dengan Tekanan Darah otomatis.

Rencana pengolahan dan analisis data

 Sebutkan analisa statistik yang digunakan, misal uji-t.

 Tentukan batas kemaknaan yang dipakai. Signifikan bila p<0,05

Daftar Pustaka

Perhatikan cara penulisan kepustakaan yang diminta. Penulisan titik, titik koma, titik dua harus diperhatikan.

Contoh:

1. Cooper KR, Boswell PA.Save use of PEEP in patient with severe head injury. J

Neurosurg 1995;63(2):552-55.

2. Wilson RF. Trauma.In: Shoemaker WC, Thomson WL,eds.Textbook of Critical

Care. Philadelphia:WB Saunders;1984.877-912.

(23)

Graziano, Anthony M. & Raulin, Michael L. 1996. Research Methods. A Process of Inquiry. 4 th edition

Tatang Bisri, Prof. Dr. dr., SpAn-KNA,. 2008 makalah “Semiloka Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Pangan dan Gizi Masyarakat”. Pusat

Gambar

Gambar 1. 1

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, kegiatan (pementasan dan pagelaran seni) yang dilakukan oleh setiap Kelompok Seni / Sanggar Seni merupakan suatu usaha dalam rangka melestarikan aspek-aspek

Persoalan cabai merah sebagai komoditas sayuran yang mudah rusak, dicirikan oleh produksinya yang fluktuatif, sementara konsumsinya relatif stabil. Kondisi ini menyebabkan

Apabila kita melakukan eksplorasi terhadap beberapa macam interaksi makhluk hidup, banyak contoh telah di kemukakan para peniliti pada bidang perilaku hewan.Suatu

Demam tifoid pada anak biasanya memberikan gambaran klinis yang ringan bahkan asimtomatik. Timbulnya gejala klinis biasanya bertahap dengan manifestasi demam

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok dari terdiri 4 orang untuk mendiskusikan mengenai peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.. Two Stay

 Menambahkan lagi penderitaan dan kesakitan yang ditanggung  Perbuatan tersebut akan dihina dan dibenci oleh masyarakat  Merendahkan maruah umat Islam di mata penganut

Alhamdulillah, puji syukursenantiasa tercurah kepada Allah SWT atas rahmat, hidayah serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

Peran PT Askes di masa depan akan semakin besar, seiring dengan penerapan Universal Coverage , maka trend kedepan proporsi pasien ini akan terus