• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuitas (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan yang terdaftar di BEI yang berada dalam perdagangan saham hingga bulan Desember 2012 sebanyak 460 emiten (www.idx.co.id).

BEI memiliki tiga belas indeks, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Kompas 100, LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Papan Utama, Indeks Papan Pengembangan, Pefindo25, Infobank15, IDX30, Bisnis-27, Sri- Kehati, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), dan Indeks Sektoral.

Indeks Sektoral terdiri dari sembilan sektor, yaitu sektor pertanian; sektor pertambangan; sektor industri dasar dan kimia; sektor aneka industri; sektor industri barang konsumsi; sektor properti dan real estate; sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi; sektor keuangan; sektor perdagangan jasa dan investasi.

Dari sembilan sektor tersebut, penelitian ini menggunakan sektor properti dan real estate sebagai objek penelitian. Perusahaan properti dan real estate adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum, perumahan, apartemen, dan sarana prasarana penunjang gedung.

(2)

2 Sektor properti merupakan salah satu sektor yang cukup stabil pertumbuhannya sekitar 20% – 30% pertahun. Walaupun terjadi krisis subprime mortgage di Amerika Serikat yang berdampak pada krisis ekonomi global, dampaknya tidak terlalu terasa pada sektor properti tanah air,

meskipun diakui ada pengurangan pertumbuhan

(www.ekonomi.kompasiana.com, 2009).

Indonesia masih menjadi negara tujuan yang tepat bagi investasi di sektor properti terutama ditengah-tengah krisis ekonomi global. Indonesia tidak terpengaruh krisis ekonomi global yang dipicu kasus subprime mortgages di Amerika Serikat. Investasi di negara-negara Asia masih sangat menarik karena harganya yang murah serta banyak pilihan yang menjanjikan. Harga properti per meter persegi di Asia Tenggara masih lebih murah dibandingkan Hongkong dan Jepang. Saat ini, investor dari sejumlah negara Asia seperti Jepang, India, dan Singapura telah menyatakan minatnya untuk membeli pasar perumahan real estate di Indonesia. Berdasarkan laporan properti Asia, pasar sektor real estate di Indonesia naik 12% mencapai US$5 miliar selama pertengahan tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (2009) (www.bisnis.com, 2011).

Saham-saham sektor properti menjadi jawara indeks sektoral secara year to date, dengan membukukan capital gain 31,42%. Saham PT Lippo Cikarang

Tbk (LPCK) misalnya, membukukan capital gain 106,7% dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) 48,5%. Gain yang dicetak saham sektor properti sejak awal tahun ini hingga akhir pekan lalu lebih tinggi dari sembilan sektor yang lain. Kinerja indeks tersebut juga jauh lebih tinggi dibanding kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks LQ-45 masing-masing 11,06% dan 8,44% (www.beritasatu.com, 2012).

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikan perusahaan-perusahaan properti dan real estate yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai

(3)

3 objek penelitian, mengingat bahwa penelitian-penelitian sebelumnya sebagian besar menggunakan perusahaan manufaktur sebagai objek penelitiannya.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang dalam menjalankan bisnis atau usahanya membutuhkan dana yang cukup besar. Salah satu alternatif pendanaan tersebut adalah melalui penerbitan dan penjualan saham pada pasar modal, dimana para investor dapat menginvestasikan dananya dengan cara membeli saham.

Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin, 2010:2). Keuntungan tersebut dapat berupa capital gain dan dividen yield.

Berbicara tentang investasi tidak dapat dipisahkan dari ketidakpastian risiko dari saham yang dibeli. Menurut Fahmi (2012:185), risiko dan return merupakan kondisi yang dialami oleh perusahaan, institusi, dan individu dalam keputusan investasi yaitu baik kerugian ataupun keuntungan dalam suatu periode akuntansi. Dalam dunia investasi dikenal adanya hubungan kuat antara risiko dan return, yaitu jika risiko tinggi maka return atau keuntungan juga akan tinggi begitu pula sebaliknya jika return rendah maka risiko juga akan rendah.

Dalam mengambil setiap keputusan investasi, investor selalu berusaha meminimalisasi berbagai risiko yang timbul, baik risiko yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Risiko itu selalu saja sulit untuk dihindari, namun bisa diminimalisasi. Salah satunya dengan melakukan analisis fundamental. Analisis fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan, tentang efektivitas dan efisiensi perusahaan mencapai sasarannya.

(4)

4 Investor melakukan penilaian kinerja perusahaan untuk menilai kelayakan investasinya atas dasar arus pendapatan yang akan diterima dibandingkan dengan tingkat risiko yang akan dihadapi. Motif investor menginvestasikan dananya pada saham adalah untuk mendapatkan tingkat return yang maksimal dengan tingkat risiko tertentu, atau untuk memperoleh tingkat return tertentu dengan tingkat risiko yang minimal (Darosya, 2012).

Informasi fundamental adalah informasi yang diperoleh dari kondisi intern perusahaan, seperti laporan keuangan. Selain untuk memprediksi return, faktor atau informasi fundamental ini juga dapat digunakan oleh para investor untuk memprediksi risiko atau ketidakpastian, jumlah, waktu dan faktor lain yang berhubungan dengan aktivitas investasi di pasar modal (Abrian, 2012).

Laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan, sehingga laporan keuangan harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Saat ini parameter kinerja perusahaan yang mendapatkan perhatian utama dari investor dan kreditor adalah laba, ekuitas dan arus kas. Ketika dihadapkan pada ukuran kinerja perusahaan tersebut, investor harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi perhatian mereka adalah yang mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi. Serta menyediakan sebuah dasar bagi peramalan aliran kas masa depan suatu saham yang biasa diukur dengan menggunakan harga atau return saham (market value) (Mulya, 2009).

Menurut Hendriksen dan Van Breda (2000:285), modal dan laba adalah dua dari konsep paling mendasar dalam akuntansi. Keduanya sangat tergantung pada arus kas yang mendasarinya. Karena itu, dalam analisis akhir, arus kas ke dalam dan ke luar perusahaan bisnis adalah kejadian yang paling fundamental yang menjadi dasar dari pengukuran akuntansi dan terhadapnya investor dan kreditor diasumsikan mendasarkan keputusan mereka. Akuntan cenderung menyamakan istilah modal dengan nilai buku dari penahanan saham biasa.

(5)

5 Laba akuntansi menunjukkan ukuran tingkat pengembalian bagi para pemegang saham dan ukuran kinerja manajemen dalam keseluruhan penilaian kinerja keuangan (Ang, 1997). Jika laba akuntansi suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut, dengan demikian harga saham yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat (Simamora, 2000 dalam Oktavia, 2008). Meningkatnya harga saham akan berpengaruh terhadap meningkatnya return yang diperoleh investor.

Nilai buku ekuitas adalah aset bersih yang dimiliki oleh pemegang saham.

Menurut Pramesti (2002) dalam Fadhliyah (2008) nilai buku ekuitas memberikan informasi mengenai besarnya nilai dari sumber daya yang dimiliki perusahaan. Pada saat perusahaan mengalami keadaan financial distress, maka informasi nilai buku ekuitas menjadi relevan dibandingkan

informasi laba dalam menilai perusahaan. Hal ini disebabkan dalam kondisi tersebut, perusahaan akan mencari alternatif lain yang lebih baik dalam pengelolaan sumber daya yang dimiliki.

Laporan arus kas perusahaan merupakan informasi berisi kegiatan aliran kas yang masuk dan keluar dari perusahaan yang diharapkan memiliki kandungan informasi tambahan yang berguna sehingga dengan melihat laporan arus kas ini bisa menilai bagaimana perkembangan perusahaan secara lebih detail. Menurut Hendriksen dan Van Breda (2000:288), alasan utama untuk penyediaan laporan arus kas historis pada tingkat perusahaan adalah untuk memungkinkan pemegang saham, baik besar maupun kecil, dan kreditor untuk menilai perusahaan sebagai perusahaan bersinambung.

Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.2 (revisi 2009), dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator utama untuk menentukan apakah

(6)

6 operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Menurut Valencia dan Mulyani (2011), semakin tinggi arus kas operasi menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara profitable, sehingga dengan adanya peningkatan arus kas dari aktivitas operasi akan memberikan sinyal positif mengenai kinerja perusahaan di masa yang akan datang kepada investor, akibatnya investor akan membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Meningkatnya harga saham akan berpengaruh terhadap meningkatnya return yang diperoleh investor.

Investor juga perlu mempertimbangkan struktur modal perusahaan.

Struktur modal berkenaan dengan bagaimana modal dialokasikan dalam aktivitas investasi aktiva riil perusahaan, dengan cara menentukan struktur modal antara modal utang dan modal sendiri. Biasanya berkaitan dengan proyek proposal suatu investasi perusahaan dan tugas manajemen keuangan adalah menentukan struktur modal optimal untuk menunjang kegiatan investasi perusahaan. Keputusan pendanaan oleh manajemen akan berpengaruh pada penilaian perusahaan yang terefleksi di harga saham (Harmono, 2009:137).

Menurut penelitian Mulya (2009) menyatakan bahwa laba dan nilai buku berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan arus kas operasi tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan pada penelitian Valencia dan Mulyani (2011) menemukan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Pada penelitian Almilia dan Sulistyowati (2007) menemukan bahwa pada periode nonkrisis dan pasca krisis variabel laba dan arus kas operasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada periode krisis variabel nilai buku

(7)

7 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal ini dimungkinkan karena nilai buku merupakan proksi yang lebih baik untuk memprediksi laba dimasa mendatang jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Pada penelitian Gee-Jung (2009) menemukan bahwa nilai buku dan arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik saat perusahaan mengalami keuntungan maupun kerugian, tetapi laba tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham baik saat perusahaan mengalami keuntungan maupun kerugian. Dengan kata lain dapat dikatakan, nilai buku dan arus kas operasi lebih memiliki relevansi nilai dibandingkan dengan laba.

Pada penelitian Ardiansyah, Ali, dan Djaya (2012) yang meneliti hubungan informasi komponen arus kas terhadap return saham menemukan bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas investasi dan arus kas pendanaan tidak berpengaruh terhadap return saham. Pada penelitian Arista dan Astohar (2012) menemukan bahwa struktur modal (Debt to Equity Ratio) memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap return

saham, sedangkan pada penelitian Thamrin (2012) menemukan bahwa Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Penelitian ini menggunakan objek subsektor properti dan real estate.

Mengingat penelitian-penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan sektor industri manufaktur, dan subsektor properti dan real estate saat ini merupakan industri yang sedang diminati oleh investor, sedangkan alasan pemilihan tahun 2008-2011 agar penelitian ini dapat menjelaskan keadaan terbaru di pasar modal.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian dengan judul “Pengaruh Laba, Nilai Buku Ekuitas, Arus Kas Operasi dan Struktur Modal Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Tahun 2008-2011)”.

(8)

8 1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana laba, nilai buku ekuitas, arus kas operasi, struktur modal dan return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

2. Apakah laba, nilai buku ekuitas, arus kas operasi dan struktur modal berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

3. Apakah terdapat pengaruh secara parsial:

a. Apakah laba berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

b. Apakah nilai buku ekuitas berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

c. Apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

d. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui laba, nilai buku ekuitas, arus kas operasi, struktur modal dan return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dari laba, nilai buku ekuitas, arus kas operasi dan struktur modal terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial:

(9)

9 a. Untuk mengetahui pengaruh laba terhadap return saham pada

perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

b. Untuk mengetahui pengaruh nilai buku ekuitas terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

c. Untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

d. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap return saham pada perusahaan properti dan real estate tahun 2008-2011.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :

1.5.1 Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi bagi para akademisi untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat sebagai pedoman pustaka untuk penelitian lebih lanjut.

1.5.2 Aspek Praktis 1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan yang bermanfaat bagi para investor untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka untuk meningkatkan return saham perusahaan.

(10)

10 1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan penulisan dalam penilitian ini adalah sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian

Pada bab ini dijelaskan rangkuman dari teori-teori yang bersangkutan, penelitian sebelumnya, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan secara singkat metode dan teknik penelitian yang digunakan.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan hasil dari penelitian yang dilakukan beserta pembahasannya secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini memberikan kesimpulan dan memberikan saran hasil dari penelitian yang dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Gereja Nossa Senhora do Rosario adalah tempat di mana warga sipil dari seluruh sub- distrik di Covalima mengungsi dari Januari sampai September 1999 karena anggota

[email protected] paling lambat 6 Mei 2018. 3) Poster hendaknya terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau sekitar 2 meter. 4) Isi poster harus

Didalam penelitian ini digunakan 24 ekor kambing Bligon betina dewasa dalam kondisi bunting awal yang dibagi secara acak menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kontrol (K: pakan

Keunggulan teknik pelatihan terbimbing ini adalah pertama memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan ide yang ada pada dirinya, kedua memupuk daya

Berdasarkan pada hasil wawancara dengan salah seorang guru SMA di kota Cimahi, mengatakan bahwa sebagian besar siswa SMA memiliki kemampuan dasar yang kurang

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan epidemiologi leptospirosis di Kecamatan Ngemplak dan Nogosari, Kabupaten Boyolali yang meliputi gambaran kasus

Oleh karena itu, penelitian yang berjudul “Perancangan Jaringan menggunakan VRRP Mikrotik dan Thin Client” ini, diharapkan dapat memperkecil pengeluaran yang