g p p
5!
g x p g
3z : :
' Q s s
" " 3
I
3 5 . 5 , Q
2
Q Q s' Q s s m s
"
r s r )2
E Q g f j
Qr z
g Q% 3 s g c l $ 2 z U 2 . =
C S Q S
Q G r s Q
5 g a a S
i g g g g .
3 m z m z
= % 5 = a
$ 5 0 - r ' T Q c Q s s
5 9
s ' Q n r ? U Q O Q C
!+:
2
m s Q - Q
a0
g c i
Q J's.
€ *s-.
Q 8.- 3.
;
2
CD - 32
gg!%
.
.
gX
*
E .s
i
g,
a #
r
g g
4
s g
*
8 2
C
G ! Q-.
:
5
2.
Q
2;
B
.is
W E
P
3 5
3
$J
r
Q 2 E
=
s 3Q ED-
z
- ?
s
2
g
-3X
B
RINGKASAN
FI2lDOL;M FEBRIANTO PAIKl. Evaluasi Penggunaan Sin~ilavig Thesaunis terhadap Ekspansi
Kueri dalam Sistem Temu Kembali Informasi Berbahasa Indonesia. Dibimbing oleh SULrO ADISANTOSO dan FLRMAN ARDIANSYiU-3.
Istilah merupakan komponen utama dalam sistem temu kembali informasi. Penggunaan istilah sebagai indeks dan kueri sangat mempengaruhi kinerja dari suatu sistem temu-kembali informasi. Penelitian ini mengamati pengaruh penggunaan similarity i'hesaurus dalam mernbantu proses ekspansi kueri terhadap kinerja sistem temu kembali informasi berbahasa Indonesia. Dengan menggunakan 30
gugus kueri pada 1.000 dokumen di koleksi dilakukan uji banding antara pemberian bobot yang sama dan yang berbeda terhadap istilah daiam kueri untuk melihat pengmhnya terhadap hasil temu kembali sebelum dan setelah melakukan ekspansi kueri.
Dengan memanfaatkan cosir~e sebagai ukuran kesamaan dan bobot istila11 dalam kueri, ditentukan istilah-istilah yang akan digunakan dalam ekspansi kueri. Dalam ha1 ini, ada dua perlakuan yang dilakukan terhadap jumlah istilah yang diambil, yaitu dengan mengambil 5
(TH5)
dan 10(THIO)
istilah yang memiIiki nilai kesamaan terbesar dengan kueri. Setelah dibandingkan dengan hasil ternu kembali tanpx ekspansi kueri ( N o w diperoIeh bahwa penggunaan similarity thesalrnrs secara keseluruhan meningkatkan kinerja sistem temu kembali informasi. Namun,
hd
ini tidak sepenuhnya berlaku sebab sangat dipengaruhi oleh bobot istilah di dalam kueri. Setelah dibandingkan kinerja sistem pada tiga percobaan, yaitu Eanpa thesaurlis (NoTEI) dm dengan thesazirus(TH5
atauTHIO)
untuk bobot istilah dalam kueri yang berbeda (1 dm idf) diperoleh bahwa penggunaan idf sebagai bobot istilah dalam kueri meningkatkan kinerja sistem, baik dalam
ha1
temu kembali biasa maupun ekspansi kueri. Sebaliknya penggunaan 1 sebagai bobot istilahddam
kueri justru menurunkan kinerja sistem.