• Tidak ada hasil yang ditemukan

materi dan perubahan kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "materi dan perubahan kimia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

Materi ( zat ) adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Batu, kayu, daun, padi, nasi, air, udara merupakan beberapa contoh materi.

Sifat Ekstensif

: sifat materi yang bergantung pada jumlah dan

ukuran zat misalnya volume, massa, dan berat.

Sifat Intensif

: sifat materi yang tidak bergantung pada jumlah dan

ukuran zat. Misalkan warna, bau, membeku, mencair, melarut,

menguap, menyublim.

Sifat Intensif suatu materi dapat dikelompokkan menjadi :

Sifat Fisika

: sifat materi yang dapat diamati tanpa materi itu

mengalami perubahan yang kekal, seperti warna, bau, rasa,

kekerasan, titik didih, dan titik leleh.

Sifat Kimia

: sifat materi yang dapat diamati di saat materi tersebut

mengalami perubahan yang kekal, seperti perubahan warna,

kereaktifan, kestabilan, dan lain-lain.

By Farid Qim 1996
(2)

PERUBAHAN MATERI

Materi dapat berubah. Perubahan materi dapat digolongkan menjadi dua macam.

Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan materi baru dan hanya bersifat sementara.

Contoh : Air membeku menjadi es, gula larut dalam air, pembuatan garam, logam dipanaskan, kayu atau kertas dipotong-potong.

Perubahan Kimia

Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi baru dan tidak dapat kembali menjadi materi asal. Materi baru adalah materi yang sifat-sifatnya berlainan dengan materi asal dan sifat tersebut tidak dapat kembali ke sifat asalnya.

Contoh : proses fotosintesis, besi berkarat, meledaknya bom/petasan, proses peragian, makanan membusuk, perubahan warna, proses pernafasan.

(3)

Untuk selanjutnya perubahan kimia disebut reaksi kimia. Berdasarkan hasil

eksperimen, dapat disimpulkan gejala-gejala yang menyertai reaksi kimia yaitu:

# Terbentuknya endapan

# Terbentuknya gelembung-gelembung gas

# Terjadinya perubahan warna

# Terjadinya perubahan suhu / kalor

Perubahan fisika

campuran

air + gula + pewarna merah --

sirup

Sifat air = cair, tak beracun

Gula = padatan manis

Pewarna merah = warna merah

Sirup = cairan merah rasa manis

Perubahan kimia / reaksi kimia

senyawa

Logam Na + gas Cl

2

---

NaCl (garam dapur)

Logam Na = logam reaktif, warna putih, dapat diiris dengan pisau, dengan air

terbakar/ meledak.

Gas Cl

2

= gas warna hijau, beracun

(4)

SUSUNAN MATERI

MATERI

ZAT TUNGGAL (Materi yang mempunyai komposisi

tetap)

Contoh: air, gula, garam, arang, oksigen, besi dll

CAMPURAN

Contoh: tanah, air sungai, udara dll

ZAT Tunggal tersusun dari unsur dan senyawa

ZAT TUNGGAL

UNSUR = zat yang paling mendasar dan sebagai penyusun segala macam senyawa.

Contoh : besi, emas, aluminium, perak, oksigen, hidrogen dkk.

SENYAWA = perpaduan dua unsur atau lebih dengan komposisi tertentu.

Contoh : air, garam, glukosa, alkohol, gula dll By Farid Qim 1996

(5)

Zat tunggal/ zat murni = zat yang hanya tersusun dari satu jenis zat

= zat yang komposisinya tetap

Campuran = perpaduan dari beberapa zat dengan perbandingan

sembarang

Unsur = zat tunggal yang tidak dapat diurai menjadi zat yang lebih

sederhana

tersusun dari satu jenis atom

Senyawa = perpaduan dari beberapa zat tunggal dengan perbandingan

massa tertentu.

Penulisan unsur dibedakan :

* mono atom = besi (Fe), tembaga (Cu), karbon (C), emas (Au), dll

* diatom = H

2

, O

2

, N

2

, F

2

, Cl

2

, Br

2

, I

2

* tetraatom = P

4

Senyawa = air (H

2

O) ,gula pasir (sukrosa C

12

H

22

O

11

) ,alkohol (etanol

C

2

H

5

OH)

Rumus molekul hidrogen = H

2
(6)

Molekul = gabungan atom-atom

Molekul Unsur  atom-atomnya sejenis

H

2

, O

2

, N

2

Molekul senyawa

atom-atomnya berbeda jenis

NaCl, H

2

O, CH

4

Atom = partikel terkecil penyusun unsur

Molekul = partikel terkecil penyusun senyawa

(7)

Tabel Perbedaan Senyawa dan Campuran

No

Yang Dibandingkan

Campuran

Senyawa

1

Cara Pembuatan

Secara fisika

Secara kimia

2

Perbandingan Massa Zat

Pembentuknya

Sembarang

Tertentu

3

Sifat Komponen-komponen

Pembentuknya

Masih ada

Tidak tampak

lagi

4

Pemisahan

Komponen-komponen Pembentuknya

Secara fisika

Secara kimia

(8)
[image:8.959.81.778.120.317.2]

Bagan Klasifikasi Materi

Tabel Perbedaan sifat logam dan non logam

Yang dibandingkan

Logam

Non Logam

1.Wujud pada suhu

kamar

Umumnya padat

Padat, cair, gas

2. Daya hantar panas

Baik

Tidak menghantarkan

panas

3. Daya hantar listrik

Baik

Tidak menghantar listrik

4. Permukaan

Mengkilap, dapat

ditempa

Rapuh, tidak dapat

ditempa

(9)
(10)

Berikut ini Unsur-unsur semi logam yang tersusun dalam tabel periodik.

5

B

10,81

13

Al

26,98

14

Si

28,09

Non logam

32

Ge

72,59

33

As

74,92

51

Sb

121,8

52

Te

127,6

Logam

Po

84

(209)

85

At

(210)

(11)

Pemisahan Komponen Campuran

Komponen pembentuk campuran dapat dipisahkan secara fisik. Ada beberapa cara pemisahan campuran yaitu :

(a). Dekantasi, digunakan untuk memisahkan campuran dari zat padat yang tidak larut dalam cairan. Contoh : Pasir dalam air.

(b). Penyaringan / Filtrasi, digunakan untuk memisahkan campuran zat padat dan zat cair. Contoh : Daun teh dari air teh.

(c). Kristalisasi, digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya dengan cara penguapan. Contoh : Pembuatan garam.

(12)

(d). Destilasi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan titik didih masing-masing komponen. Contoh : memisahkan alkohol dari air.

(e). Kromatografi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan

kecepatan rambatan suatu zat dalam medium tertentu. Contoh : Kromatografi kertas (untuk memisahkan zat warna dalam tinta).

(f). Sublimasi, digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perubahan wujud zat dari padat menjadi gas, kemudian kembali ke wujud padatnya tanpa melalui wujud cairnya. Contoh : pemurnian kapur barus (naftalena).

By Farid Qim 1996

Gambar

Tabel Perbedaan sifat logam dan non logam

Referensi

Dokumen terkait

Siswa mampu menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik leleh) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van der waals, gaya London, dan

- Semakin besar massa molekul relatif alkana (makin panjang rantai karbon), semakin tinggi titik leleh, titik didih dan massa jenisnya. - Antara alkana dengan isomernya,

yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan fisik yang biasanya dapat diamati dari luar materib. Sifat fisik ini tidak menyebabkan terbentuknya

Dari atas ke bawah, jari – jari atom dan massa jenis bertambah, sedangkan titik leleh dan titik didih berkurang.. Energi pengionan dan keelektronegatifan

Hal ini terjadi karena tekanan uap iodin padat pada suhu kamar lebih besar dari 1 atm Kecenderungan titik leleh dan titik didih halogen tersebut dapat dijelaskan

kenaikan titik leleh dan titik didih dari dalam tabel periodik disebabkan gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya panjang ikatan.

Estimasi sifat fisik senyawa seperti titik didih, titik leleh, sifat lipofilitas, indeks bias, kelarutan dan kerapatan telah banyak dilaporkan berupa analisis dengan

Dilihat dari sifat fisiko-kimia (kekentalan, kekuatan gel, titik leleh, kekeruhan dan warna) gelatin hasil ekstraksi kulit ikan belut relatif lebih baik