• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT,

PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA (BPMPKB) AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 KEPADA BUPATI KUDUS

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

4.1 URUSAN WAJIB

4.1.1 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pembangunan Keluarga Berencana melalui program Keluarga Berencana Nasional mempunyai pengaruh dan makna yang sangat besar dalam hal menekan laju pertumbuhan penduduk. Program Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga sejahtera yang berhasil dapat dilihat antara lain indikator yang berkaitan dengan tingkat kelahiran dan menurunnya jumlah keluarga Pra sejahtera. Berkaitan dengan tingkat kelahiran program keluarga berencana mengupayakan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemakaian alat (cara) metode kontrasepsi atau dengan menyadarkan PUS (Pasangan Usia Subur) untuk menjadi peserta KB, serta mengupayakan para remaja untuk melakukan pernikahan pada usia yang lebih tinggi. Sasaran program KB meliputi :

a) Menurunnya jumlah keluarga pra sejahtera b) Turunnya TFR ( per wanita usia subur)

c) Rata-rata usia wanita menikah pertama kali naik d) Meningkatnya pencapaian akseptor aktif.

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera pada tahun 2013 diprioritaskan pada semakin meningkatnya peserta KB. Sebagai upaya mencapai keselarasan peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera agar selaras dengan lingkungan eksternal dan internal yang ada di Kabupaten Kudus, perlu melaksanakan program dan kegiatan yang menunjang tercapainya urusan ini.

4.1.1.1 Program dan Kegiatan

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

.

1) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

Anggaran : Rp. 36.600.000,-.

Sub Kegiatan :

• Belanja Telepon, Air, Listrik, faksimile, dan internet Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

2) Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/

Operasional.

Anggaran : Rp. 11.000.000,- Sub Kegiatan :

• Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor.

• Belanja Pajak Surat Tanda Nomor Kendaraan.

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus 3) Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan.

Anggaran : Rp. 44.280.000,-.

Sub Kegiatan :

• Pembayaran Honorarium Pegawai pengelola keuangan, lembur, dan

(2)

tenaga kebersihan

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus 4) Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Anggaran : RP. 1.770.000,- Sub Kegiatan :

• Perbaikan 4 unit Komputer PC, 4 Unit laptop dan 4 unit printer Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

5) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Anggaran : Rp. 8.000.000,- Sub Kegiatan :

• Belanja alat tulis kantor.

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

6) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Anggaran : Rp. 5.400.000,-.

Sub Kegiatan :

• Belanja penyediaan barang cetakan dan penggandaan/Fotocopy.

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

7) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor

Anggaran : Rp. 1.450.000,-.

Sub Kegiatan :

• Belanja penyediaan komponen instalansi listrik dan penerangan kantor Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

8) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangan- Undangan

Anggaran : Rp. 2.400.000,-.

Sub Kegiatan :

• Belanja penyediaan bahan bacaan (langganan 2 surat kabar) Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

9) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman.

Anggaran : Rp. 9.438.000,-.

Sub Kegiatan :

• Pengadaan makan dan minum untuk pegawai dan rapat.

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

10) Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

Anggaran : Rp. 49.985.000,- Sub Kegiatan :

• Belanja penyediaan biaya perjalanan dinas untuk Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah.

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

Hasil :

• Tersedianya jasa komunikasi (telepon, faximile dan internet), listrik dan sumber daya air selama 1 tahun

• Tersedianya jasa pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas / Operasional selama 1 tahun untuk 5 unit mobil dan 53 unit motor

• Terpenuhinya honor PHD, jasa penilai angka kredit, jasa administrasi keuangan, tenaga lembur, dan tenaga kebersihan selama 1 tahun

• Terbayarnya jasa perbaikan dan peralatan kerja berupa 4 unit Komputer PC, 4 Unit laptop dan 4 unit printer

(3)

• Tersedianya alat tulis kantor selama 1 tahun.

• Tersedianya Barang Cetakan dan Penggandaan selama 1 tahun.

• Tersedianya Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor selama 1 tahun

• Tersedianya Bahan Bacaan berupa berlangganan 2 surat kabar selama 1 tahun

• Tersedianya minuman teh manis, air putih dalam galon untuk pegawai, makanan minuman untuk pegawai saat rapat, serta makan minuman untuk tamu selama satu tahun

• Terselenggaranya biaya perjalanan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

Fungsi :

• Meningkatnya kelancaran administrasi perkantoran Manfaat :

• Peningkatan kinerja aparatur.

Dampak :

• Peningkatan pelayanan kepada masyarakat

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Anggaran : Rp. 15.000.000,- Sub Kegiatan :

• Belanja peralatan kerja kantor berupa 2 unit laptop Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

2) Kegiatan Pengadaan Mebeleur

Anggaran : Rp. 50.000.000,- Sub Kegiatan :

• Belanja mebeleur kantor berupa 11 meja dan 11 kursi eselon IV, 8 meja dan 8 kursi non struktural

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

3) Kegiatan Pengadaan Bangunan Pelengkap Gedung Kantor Anggaran : Rp. 500.000.000,-

Sub Kegiatan :

• Belanja pembangunan bangunan pelengkap gedung kantor baru berupa pemasangan keramik lantai dua, pembangunan pagar gedung kantor, pavingisasi halaman gedung kantor dan pembangunan saluran air, serta pembangunan parkir mobil, sepeda motor, dan bus

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

4) Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Anggaran : Rp. 25.240.000,-.

Sub Kegiatan :

• Belanja Penggantian suku cadang

• Belanja BBM dan oli

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

Hasil :

• Terpenuhinya kebutuhan peralatan kerja kantor berupa 2 unit laptop.

• Terpenuhinya kebutuhan mebeleur kantor berupa 11 meja dan 11 kursi eselon IV, 8 meja dan 8 kursi non structural

• Terbangunnya bangunan pelengkap gedung berupa pemasangan

(4)

keramik lantai dua, pembangunan pagar gedung kantor, pavingisasi halaman gedung kantor dan pembangunan saluran air, serta pembangunan parkir mobil, sepeda motor, dan bus

• Terawatnya Kendaraan dinas/operasional 5 mobil berupa penggantian ban dan oli dan tersedianya BBM selama 1 tahun

Fungsi :

• Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana.

Manfaat :

• Peningkatan kinerja aparatur.

Dampak :

• Peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1) Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal

Anggaran : Rp. 2.220.000,- Sub Kegiatan :

• Pengiriman Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) untuk menjadi peserta pendidikan dan pelatihan KB

Lokasi : BPMPKB Kabupaten Kudus

Hasil :

• Terfasilitasinya aparatur kantor untuk menjadi peserta pendidikan dan pelatihan berupa Latihan Dasar Umum (LDU) bagi tiga PLKB di Semarang

Fungsi :

• Meningkatnya kapasitas aparatur Manfaat :

• Peningkatan kinerja aparatur

Dampak :

• Peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

d. Program Keluarga Berencana

1) Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana Anggaran : Rp. 200.000.000,-.

Sub Kegiatan :

• Pembinaan akseptor KB oleh PLKB

• Pendataan akseptor KB oleh PLKB

• Pengadaan media sosialisasi KB berupa pemutaran film

• Kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Lokasi : Kabupaten Kudus

2) Kegiatan Pelayanan KIE

Anggaran : Rp. 1.022.466.000,-.

Sub Kegiatan :

• Sosialisasi KB kepada Pasangan Usia Subur oleh PLKB

• Pengadaan aneka sarana dan prasarana operasional program KB berupa 18 unit PLKB Kit, 2 unit komputer/PC, 2 unit printer, 10 unit public address, 11 unit obgyn bed, 42 unit implant removal kit, 63 unit BKB kit, 1 unit gudang alat obat kontrasepsi, dan 1 unit balai penyuluhan KB

(5)

Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Kegiatan pembinaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada para akseptor KB di wilayah Kabupaten Kudus untuk 2.640 akseptor

• Kegiatan pemutaran film KB sebanyak 18 kali

• Terselenggaranya kegiatan peringatan HARGANAS di tingkat Kab.

Kudus

• Pelayanan KIE KB kepada 1.823 PUS

• Realisasi pengadaan berupa 18 unit PLKB Kit, 2 unit komputer/PC, 2 unit printer, 10 unit public address, 11 unit obgyn bed, 42 unit implant removal kit, 63 unit BKB kit, 1 unit gudang alat obat kontrasepsi, dan 1 unit balai penyuluhan KB

• Hingga Bulan Nopember 2013 tercatat pencapaian peserta KB Aktif di Kabupaten Kudus mencapai 110.903 akseptor dari 140.606 PUS atau bernilai rasio 78,87%.

Fungsi :

• Cakupan peserta KB Aktif

• Prosentase keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I Manfaat :

• Meningkatnya keluarga kecil sejahtera dan berkualitas

Dampak :

• Meningkatnya pengendalian pertumbuhan penduduk

e. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

Kegiatan Advokasi dan KIE Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Anggaran : Rp. 220.000.000,-

Sub Kegiatan :

• Penyelenggaraan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada remaja usia sekolah tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Penyelenggaraan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kepada remaja usia sekolah tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) menjangkau 5.200 siswa remaja, 60 guru BK, 9 Kelompok remaja, dan 2 organisasi remaja

Fungsi :

• Cakupan PUS yang isterinya di bawah usia 20 tahun Manfaat :

• Meningkatnya keluarga kecil sejahtera dan berkualitas

Dampak :

• Meningkatnya pengendalian pertumbuhan penduduk

f. Program Pelayanan Kontrasepsi

1) Kegiatan Pelayanan KB Medis Operasi.

Anggaran : Rp. 130.000.000,-.

Sub Kegiatan :

• Pelayanan KB Medis Operasi.

Lokasi : Rumah Sakit Kartika Husada Kudus

Hasil :

• Terselenggaranya kegiatan pelayanan KB Medis Operasi baik berupa Medis Operasi Pria (MOP) dan Medis Operasi Wanita (MOW) kepada 84

(6)

orang Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Kudus secara gratis.

Fungsi :

• Cakupan pelayanan kontrasepsi (MOP/MOW) Manfaat :

• Meningkatnya keluarga kecil sejahtera dan berkualitas

Dampak :

• Meningkatnya pengendalian pertumbuhan penduduk

Pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera tidak ada dukungan Belanja Tidak Langsung.

4.1.1.2 Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan

• Kekurangan tenaga / personil terutama tenaga lapangan penyuluh KB.

• Sulitnya mencari kader yang mau dan mampu menjadi pengelola program KB di tingkat desa.

• Masih cukup rendahnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang tertarik menjadi akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang dari jalur Medis Operasi Wanita (MOW) dan Medis Operasi Pria (MOP)

b. Solusi

• Mengoptimalkan dukungan personil sarana dan prasarana yang ada.

• Pembinaan kepada kader di tingkat desa ditingkatkan

• Penggalakan upaya Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) tentang kontrasepsi jangka panjang kepada PUS

4.1.1.3 Prestasi

• Juara III KB Lestari 15 Tahun Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2013 4.1.1.4 Kesimpulan

Pada SKPD BPMPKB dilaksanakan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dengan anggaran Rp. 2.115.249.000,-. Namun pada urusan ini tidak didukung dengan belanja tidak langsung. Adapun keberhasilan pelaksanaan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat dari indikator Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur yang tercapai 100%. Sedangkan pada Program Keluarga Berencana dengan indikator prosentase akseptor KB Aktif sementara hingga Bulan Nopember ini mencapai 78,87%. Sedangkan pada Program Pelayanan Kontrasepsi cakupan pelayanan KB Medis mencapai 100% dari 84 calon akseptor terdaftar.

4.1.2 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pembangunan kawasan pedesaan dewasa ini dilakukan dengan mengutamakan pendekatan partisipatif produktif dan berkelanjutan dengan berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Pendekatan ini dilakukan agar tercipta kemandirian masyarakat dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan. Sehingga melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan diharapkan mampu turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap mengutamakan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

Sasaran Urusan PMD (Pemberdayaan Masyarakat Desa) adalah : a. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

(7)

b. Terciptanya kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas dalam lembaga ekonomi pedesaan.

Berbagai program pemerintah yang berupaya memberdayakan masyarakat dan desa adalah dalam rangka menyiapkan landasan kemandirian masyarakat yang representatif, mengakar dan kondusif bagi perkembangan modal sosial masyarakat di masa mendatang serta menyiapkan program masyarakat jangka menengah dalam penanggulangan kemiskinan yang menjadi pengikat dalam kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

4.1.2.1 Program dan Kegiatan

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

1) Kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi bagi Masyarakat Desa Anggaran : Rp. 245.000.000,-

Sub Kegiatan :

• Review dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD).

• Review PAMSIMAS

• Koordinasi Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di Desa PAMSIMAS

• Koordinasi 31 desa penerima Bangub Desa Berkembang

• Sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui BP-SPAMS

• Monitoring dan evaluasi kinerja BP-SPAMS Lokasi : Kabupaten Kudus

2) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan Anggaran : Rp. 75.000.000,-

Sub Kegiatan :

• Pembentukan dan pembinaan Satgas Pemberdayaan Adat Istiadat 9 Kecamatan di Kabupaten Kudus

Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Terselenggaranya review Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD)

• Terkoordinasinya Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di Desa PAMSIMAS sebanyak 62 desa

• Terkoordinasinya 31 desa penerima Bangub Desa Berkembang

• Tersosialisasinya pemberdayaan masyarakat melalui BP-SPAMS di 62 desa

• Terselenggaranya monitoring dan evaluasi BP-SPAMS di 62 desa

• Terbentuk dan terbinanya Satgas Pemberdayaan Adat Istiadat 9 kecamatan di Kabupaten Kudus

• Terselenggaranya kegiatan pembinaan tentang pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan nilai sosial budaya masyarakat Kudus kepada tujuh lembaga adat di Kudus

• Terlaksananya Pembinaan LPMK/RW/RT/Ormas lainnya 5 kelurahan

Fungsi :

• Jumlah desa berstatus swadaya, swakarya, dan swasembada

Manfaat :

• Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan serta partisipasi masyarakat desa

(8)

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

1) Kegiatan Fasilitasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)

Anggaran : Rp. 734.900.000,- Sub Kegiatan :

• Publikasi dan Fasilitasi kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan

• Kegiatan Musyawarah Desa (Musdes)

• Kegiatan koordinasi tingkat kecamatan dan kabupaten

• Kegiatan koordinasi KBP tingkat kabupaten

Lokasi : Kecamatan Dawe, Jekulo dan Undaan (Kabupaten Kudus)

Hasil :

• Terselenggaranya Fasilitasi pelaksanaan PNPM Mandiri perdesaan di 3 kecamatan dan PNPM Integrasi di 9 Kecamatan

• Terselenggaranya publikasi melalui radio, dan spanduk kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan

• Terselenggaranya kegiatan Musdes

• Terselenggaranya rapat koordinasi tingkat kecamatan dan kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan

• Terselenggaranya rapat koordinasi KBP tingkat kabupaten

Fungsi :

• Jumlah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)

Manfaat :

• Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan serta partisipasi masyarakat desa.

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

1) Kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa

Anggaran : Rp. 250.000.000,- Sub Kegiatan :

• Perlombaan Desa dan Kelurahan

• Pelatihan / Orientasi Kader Posyandu

• Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM)

• Pembinaan pasar desa

Lokasi : Kabupaten Kudus

2) Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa.

Anggaran : Rp. 6.745.000.000,- Sub Kegiatan :

• Bantuan Stimulan kepada desa berupa paving blok, aspal, dan pipa PVC untuk pembangunan infrastruktur di Desa/Kelurahan

Lokasi : Kabupaten Kudus 3) Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Anggaran : Rp. 20.000.000,- Sub Kegiatan :

(9)

• Monitoring dan Evaluasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Karya Bhakti TNI

Lokasi : Desa Bulungcangkring, Kec. Jekulo; Desa Karangbener, Kec. Bae; Desa Kesambi, Kec.

Mejobo

4) Kegiatan Pengembangan dan Promosi Pengenalan Alat Tehnologi Tepat Guna

Anggaran : Rp. 125.000.000,- Sub Kegiatan :

• Pengembangan alat teknologi tepat guna karya masyarakat di Kabupaten Kudus

• Partisipasi kegiatan pameran alat teknologi tepat guna tingkat nasional Lokasi : Kabupaten Kudus dan Padang

Hasil :

• Terselenggaranya kegiatan perlombaan desa/kelurahan di 9 desa dan 3 kelurahan dengan terpilih untuk tingkat desa juara I Desa Karangbener, Kec. Bae; juara II Desa Pedurenan, Kec. Gebog; juara III Desa Golantepus, Kec. Mejobo sedangkan untuk tingkat kelurahan terpilih juara I adalah Kelurahan Wergu Wetan, Kec. Kudus Kota.

• Terlaksananya kegiatan peringatan BBGRM di Desa Rejosari, Ke.

Dawe

• Terlaksananya kegiatan orientasi kader Posyandu di 9 kecamatan

• Terlaksananya bantuan stimulan pembangunan infrastruktur desa/kelurahan berupa aspal 3.264 drum untuk 166 panitia pembangunan desa, paving blok 19.850 m2 untuk 205 panitia pembangunan desa, dan pipa PVC 2.805 batang untuk 54 panitia pembangunan desa

• Pengembangan sejumlah alat teknologi tepat guna hasil karya masyarakat Kudus diantaranya kompor biomas karya PT Pura Kudus, mesin pemarut kelapa dari SMK Wisuda Karya, mesin pemipil jagung karya CV. UKABE, alat cellular digital home karya SMK 2 Kudus, dan alat wudhu otomatis dengan sensor cahaya karya SMK 2 Kudus

• Terlaksananya partisipasi kegiatan promosi /pameran Alat Teknologi Tepat Guna Bagi Pengusaha Menengah kebawah tingkat nasional di Padang

• Terselenggaranya Monitoring dan Evaluasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Karya Bhakti TNI di Desa Bulungcangkring, Kec. Jekulo; Desa Karangbener, Kec. Bae; Desa Kesambi, Kec. Mejobo.

Fungsi :

• Prosentase Posyandu aktif

• Prosentase swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat

Manfaat :

• Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan serta partisipasi masyarakat desa.

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

(10)

1) Kegiatan Pengklasifikasian Data

Anggaran : Rp. 110.000.000,- Sub Kegiatan :

• Penyusunan dokumen profil desa

Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Tersusunnya dokumen profil desa untuk 132 desa/kelurahan sebanyak 405 buku

Fungsi :

• Jumlah desa yang mempunyai profil desa

Manfaat :

• Meningkatnya percepatan pertumbuhan desa, kelembagaan serta partisipasi masyarakat desa.

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

Dukungan Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Hibah

a. Hibah Kepada Pemerintah Pusat

• Hibah Dalam Rangka TMMD dan Karya Bhakti Anggaran : Rp. 821.000.000,-

b. Hibah Kepada Kelompok/Anggota Masyarakat

• Hibah Stimulan Pembangunan / Pemberdayaan Masyarakat Anggaran : Rp. 3.800.000.000,-

2. Belanja Bantuan Sosial

a. Belanja Bantuan Sosial Kepada Kelompok Masyarakat

• Bantuan kepada BKM untuk kegiatan Cost Sharing BLM PNPM Mandiri Perdesaan

Anggaran : Rp. 180.000.000,-

• Bantuan kepada BKM untuk kegiatan Cost Sharing BLM PNPM Mandiri Perkotaan

Anggaran : Rp. 373.750.000,-

• Bantuan Operasional untuk BP-SPAMS Anggaran : Rp. 62.000.000,-

• Bantuan Operasional untuk BKM PNPM Mandiri Perkotaan Anggaran : Rp. 86.000.000,-

• DDUB Kegiatan PNPM Integrasi Anggaran : 1.000.000.000

4.1.2.2 Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan

• Kegiatan fasilitasi PNPM Mandiri terjadi kendala berkaitan dengan tidak tepat waktunya pengembalian pinjaman modal dari masyarakat, Karena gagal usaha

• Pada Kegiatan Pengembangan dan Promosi Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) terutama pada pameran ATTG nasional jadwal penyelenggaraan

(11)

sering berubah-ubah sehingga mempengaruhi persiapan yang dilakukan b. Solusi

• Pemberian pengertian kepada masyarakat tentang tanggung renteng pada mekanisme pinjaman modal di PNPM

• Mempersiapkan secara lebih dini dan optimal pada partisipasi pameran ATTG tingkat nasional.

4.1.2.3 Prestasi -

4.1.2.4 Kesimpulan

Pada SKPD BPMPKB dilaksanakan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan anggaran Rp. 8.304.900.000,- , ditambah dengan dukungan belanja tidak langsung sebesar Rp. 6.322.750.000,- yang meliputi belanja hibah sebesar Rp. 4.621.000.000 dan bantuan sosial sebesar Rp. 1.701.750.000,- . Adapun indikator kerja yang dicapai adalah:

1. Prosentase desa berstatus swasembada terhadap total desa adalah 64,39%

2. Jumlah LPM sebanyak 89,

3. Prosentase Posyandu aktif 100%,

4. Prosentase swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat sebesar 7%,

5. Jumlah desa yang mempunyai profil desa sebanyak 132 desa/kelurahan.

4.1.3 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Di Kabupaten Kudus pada tahun 2013 terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan cukup kecil karena pengaduan hanya sebanyak 3 kasus sedangkan pelanggaran terhadap hak-hak anak terjadi pengaduan sebanyak 4 kasus. Kecilnya angka aduan ini disinyalir merupakan efek positif berupa meningkatnya kesadaran dan kemampuan kaum perempuan dan anak untuk bertindak terhadap pelanggaran hukum kekerasan terhadap perempuan di luar maupun di dalam rumah tangga. Sehingga persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang selama ini merupakan fenomena gunung es semakin terkuak ke publik. Berdasar fakta ini, langkah-langkah penanganan untuk meminimalisir persoalan-persoalan tersebut sangat diperlukan, sehingga diharapkan dukungan penuh dan berkelanjutan dari seluruh stakeholder terkait di Kabupaten Kudus.

Sasaran program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah terjaminnya keadilan gender dan perlindungan anak dalam berbagai perundangan program pembangunan dan kebijakan publik. Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang memerlukan tindakan nyata dan langkah-langkah operasional dari seluruh lapisan masyarakat yang dilaksanakan secara terus menerus disemua tingkatan wilayah. Adanya realita bahwa kualitas hidup perempuan dan anak masih rendah, sering terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan pelanggaran terhadap hak-hak anak dalam masyarakat maka perlu ditangani melalui program dan kegiatan yang ada.

4.1.3.1 Program dan Kegiatan

a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

(12)

1) Kegiatan Sosialisasi Kesetaraan Gender Pemberdayaan dan Perlindungan Anak

Anggaran : Rp. 1.118.000.000,- Sub Kegiatan :

• Pelatihan PPRG

• Kegiatan LDK

• Pembinaan Forum Anak

• Fasilitasi Kegiatan PKK

• Fasilitasi Kegiatan Dharma Wanita

• Program PUG

• Penyediaan data SIGA

• Pelayanan PPT perempuan dan anak

• Fasilitasi Kabupaten Layak Anak (KLA) Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Terselenggaranya Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG)

• Terselenggaranya Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk anggota Forum Anak Kab. Kudus

• Terselenggaranya Fasilitasi kegiatan PKK Kab. Kudus

• Terselenggaranya Fasilitasi kegiatan Dharma Wanita Kab. Kudus

• Terselenggarany pelatihan PPT Perempuan dan Anak

• Terselenggaranya fasilitasi Kabupaten Layak Anak (KLA)

• Terselenggaranya kegiatan data pilah perempuan dan anak/ data SIGA

• Terselenggaranya kegiatan Pokjatab PUG

Fungsi :

• Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

• Persentase perempuan di lembaga legislatif

Manfaat :

• Meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

1) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu

Pemberdayaan Perempuan (P2TP2A) Anggaran : Rp. 100.000.000,- Sub Kegiatan :

• Fasilitasi P2TP2A

Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Fasilitasi P2TP2A di 9 kecamatan di Kabupaten Kudus

Fungsi :

• Partisipasi perempuan di lembaga swasta (ormas, orsos)

Manfaat :

• Meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam

(13)

Pembangunan

1) Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha bagi Perempuan dalam Mengelola Usaha

Anggaran : Rp. 1.000.000.000,- Sub Kegiatan :

• Pelatihan usaha bagi kelompok usaha ekonomi perempuan

• Hibah sarana prasarana produksi usaha bagi kelompok usaha ekonomi perempuan.

Lokasi : Kabupaten Kudus

Hasil :

• Terlaksananya 19 pelatihan usaha bagi kelompok usaha ekonomi perempuan untuk 39 kelompok

• Tersalurkannya hibah sarana dan prasarana produksi usaha bagi kelompok usaha ekonomi perempuan berupa 24 unit sheller cup, 24 unit sheller injak, 3 unit pengrajang buah, 168 unit pembuat nugget dan bakso, 96 unit pembuat souvenir, 144 pembuat kerajinan anyaman pandang liar, 432 unit pembuat kue tart, 288 unit pembuat kue kering, 39 unit etalase

Fungsi :

• Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan

Manfaat :

• Meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan perlindungan anak

Dampak :

• Perwujudan pembangunan yang berkeadilan sosial.

Dukungan Belanja Tidak Langsung 1. Belanja Hibah

a. Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi

• Hibah kepada JPPA Kabupaten Kudus Anggaran : Rp. 25.000.000,-

4.1.3.2 Permasalahan dan Solusi a. Permasalahan

• Masih kurangnya pemahaman terhadap konsep perlindungan Anak sesuai dengan UU NO 23 Tahun 2002.

• Belum melembaganya PUG dalam masyarakat.

• Masih kurangnya kemampuan sumber daya aparatur dalam mengimplementasikan Anggaran Respinsif Gender (ARG) dalam perencanaan keuangan daerah

• Masih kurangnya sumber daya manusia yang terampil dalam menangani aduan kasus kekerasan yang melibatkan perempuan dan anak

• Kurangnya kemampuan dan ketrampilan SDM perempuan, baik dari kualitas maupun kuantitas yang menangani organisasi perempuan

• Sarana dan prasarana organisasi yang ada belum memadai, khususnya organisasi perempuan

• Masih cukup banyaknya kelompok usaha perempuan yang kurang berkembang karena keterbatasan modal, bimbingan usaha dan fasilitasi promosi

b. Solusi

(14)

• Lebih mengaktifkan upaya yang berkaitan dengan perlindungan anak dan peningkatan kesejahteraan anak.

• Secara terus menerus melaksanakan sosialisasi PUG (pengarusutaman Gender) baik secara fomal dan informal melalui berbagai media sehingga pemahaman terhadap PUG dapat segera terealisasi.

• Terus menggalakkan sosialisasi pengetahuan tentang ARG kepada sumber daya aparatur perencanaan keuangan daerah

• Mengoptimalkan kemampuan sumber daya manusia yang ada dalam menangani aduan kasus kekerasan perempuan dan anak

• Memberikan bimbingan dan arahan serta mengoptimalkan pengetahuan dan kemampuan kepada pengurus organisasi perempuan.

• Optimalisasi sarana dan prasarana yang ada guna mendukung pengembangan organisasi

• Untuk ke depan hendaknya kelompok-kelompok usaha yang dikelola kaum perempuan ini dapat memperoleh fasilitasi permodalan, bimbingan manajeman usaha dan fasilitasi promosi

4.1.3.3 Prestasi

• Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) tingkat Nasional Penghargaan tingkat Madya 2013

4.1.3.4 Kesimpulan

Pada SKPD BPMPKB dilaksanakan Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dengan alokasi dana sebesar Rp. 2.218.000.000,- . Selain dari Belanja Langsung, Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak didukung juga dari Belanja Tidak Langsung yaitu dari hibah sebesar Rp.

25.000.000,- .

Indikator capaian program urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) tahun 2013 meliputi :

1. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 5,04%

2. Persentase perempuan di lembaga legislatif 13,33%

3. Partisipasi perempuan di lembaga swasta (ormas, orsos) 11,77%

4. Cakupan KDRT yang tertangani 100%

5. Cakupan kasus kekerasan anak yg tertangani 100%

6. Persentase partisipasi angkatan kerja perempuan 94,63%

(15)

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN LKPJ 2013

A. Tugas Pembantuan Yang Diterima

1. Dasar hukum daerah : Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kudus

2. Instansi pemberi tugas pembantuan adalah Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Jawa Tengah

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penerima Tugas Pembantuan adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana

4. Program dan Kegiatan

Program Kependudukan dan Keluarga Berencana

a. Rancangan Induk Pengendalian Penduduk di Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Koordinasi dengan Stakeholder

dan Mitra Kerja dalam Pendidikan Kependudukan

1.500.000,- APBN

Hasil : Tersedianya parameter kependudukan Fungsi : Dasar operasional program dan kegiatan Manfaat : Memudahkan dalam mengambil kebijakan Dampak : Program dan kegiatan berjalan lancar b. Pembinaan Kesertaan Ber-KB Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Pembinaan Tim Jaga Mutu

Kabupaten

6.900.000.- APBN 2 Penggerakan Kesertaan

Ber-KB Pria

1.800.000,- APBN 3 Pemilihan KB Perusahaan 1.000.000,- APBN 4 Pelayanan KB Tingkat

Kecamatan

900.000,- APBN 5 TKBK Tingkat Kabupaten 8.370.000,- APBN 6 Peningkatan Pelayanan KB

Rumah Sakit

2.400.000,- APBN 7 Peningkatan Fasyankes

Lainnya- Klinik KB

22.800.000,- APBN 8 Penggerakan Pelayanan KB

Puskesmas

2.470.000,- APBN 9 Penggerakan Pelayanan MKJP 11.550.000,- APBN

(16)

MOP

10 Penggerakan Pelayanan MKJP MOW

112.000.000,- APBN 11 Penggerakan Pelayanan MKJP

IUD

74.290.000,- APBN 12 Penggerakan Pelayanan MKJP

Implant

76.095.000,- APBN 13 Pelayanan Pencabutan

Implant

140.550.000,- APBN 14 Penggerakan KB melalui

Babinsa

1.750.000,- APBN 15 Peningkatan Kesertaan Ber-KB

melalui Pelayanan KB di Wilayah Galciltas

3.000.000,- APBN

16 Pembinaan Petugas Penghubung R/R Klinik

22.800.000,- APBN 17 Pertemuan Medis Teknis 2.500.000,- APBN 18 Penguatan Jejaring Pelayanan

KHIBA dan PMKR

2.000.000,- APBN 19 Penggerakan Klinik melalui

Petugas Lapangan

33.300.000,- APBN 20 Peningkatan Jejaring melalui

Tim Spesialis

2.500.000,- APBN 21 Pemilihan Kelompok Prio

Utomo

2.500.000,- APBN 22 Pemilihan KB Perusahaan 2.500.000,- APBN 23 Sosialisasi Kebijakan dan

Informasi Program Kesehatan Reproduksi

2.500.000,- APBN

24 Pengumpulan Data Klinik KB 1.800.000,- APBN 25 Peningkatan Pencapaian

Akseptor Baru Khususnya MKJP KB Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran melalui Jampersal

2.500.000,- APBN

26 Penggerakan KB MKJP untuk melaksanakan Papsmer/IVA

2.500.000,- APBN 27 Seminar Pencegahan dan

Penanggulangan HIV AIDS melalui promosi Kondom Dual Protection

2.500.000,- APBN

28 Pemilihan Puskesmas/Klinik KB Pemerintah Terbaik

2.500.000,- APBN 29 Pemilihan Bidan Praktek

Swasta (BPS) Terbaik

2.500.000,- APBN

Hasil : Meningkatnya jumlah peserta KB baru 25.695 atau 129%

dari PPM 19.960

(17)

Fungsi : Pengendalian jumlah kelahiran

Manfaat : Kesejahteraan masyarakat meningkat Dampak : TFR (Total Fertility Race) turun

b. Pembinaan Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Sosialisasi Panduan

Pembentukan BKB Percontohan

2.250.000.- APBN

2 Pembetukan Kelompok BKB Paripurna

1.800.000,- APBN 3 Pemilihan Kelompok BKB

Terpadu

4.500.000,- APBN 4 Pemilihan Kelompok BKB 2.500.000,- APBN 5 Pendampingan Kelompok BKB 10.200.000,- APBN 6 Pencanangan Gerak PKK dan

Poktan

2.000.000,- APBN 7 Pendampingan Kelompok BKB

Paripurna

23.465.000,- APBN 8 Pendampingan Kelompok BKR 6.390.000,- APBN 9 Pembetukan Kelompok BKR

Paripurna

3.080.000,- APBN 10 Orientasi bagi Kader BKR

Paripurna

2.50.000,- APBN 11 Pembentukan dan

Pengembangan PIK Remaja/

mahasiswa

14.464.000,- APBN

12 Orientasi Program Genre bagi Pendidik Sebaya PIK Remaja/

Mahasiswa

2.500.000,- APBN

13 Pemilihan PIK Remaja Unggulan Tingkat Provinsi

2.500.000,- APBN 14 Pemilihan Kader Teladan BKR

Paripurna

2.500.000,- APBN 15 Pembuatan Profil PIK-KRR

Kabupaten

500.000,- APBN 16 Sosialisasai Panduan

Pembentukan BKL Paripurna

2.500.000,- APBN 17 Pembentukan Pusat

Pelayanan Keluarga Sejahtera

57.750.000,- APBN 18 Sosialisasi Pusat Pelayanan

Keluarga Sejahtera

2.540.000,- APBN 19 Sosialisasi dan Desimilasi

Program Ketahanan Keluarga

2.400.000,- APBN 20 Sosialisasi dan Desimilasi

Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga

2.500.000,- APBN

(18)

21 Dukungan Bahan Pengelolaan Pemberdayaan Keluarga

3.000.000,- APBN 22 Orientasi Program Ketahanan

Keluarga Bagi Camat

7.680.000,- APBN 23 Inventarisasi Sasaran Program

Ketahanan Keluarga

275.000,- APBN 24 Pembinaan Kelompok UPPKS 33.387.000,- APBN 25 Pengembangan Materi dan

Media bagi kelompok UPPKS

8.300.000,- APBN 26 Pembinaan Usaha Ekonomi

Produktif

15.088.000,- APBN 27 Penilaian Kelompok UPPKS

Terbaik

2.500.000,- APBN 28 Validasi Data Basis Online

UPPKS

1.800.000,- APBN 29 Peningkatan Teknis Produksi

bagi Kelompok UPPKS

2.000.000,- APBN

Hasil : Terbentuknya Kelompok BKB dan BKL Paripurna Fungsi : Meningkatkan Tahapan Kelompok Bina Keluarga Manfaat : Meningkatnya pengetahuan bagi Anggota

Dampak : Ketahanan terhadap pengaruh negatif meningkat

c. Advokasi dan Penggerakan Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Pemilihan Akseptor Lestari

Teladan Kabupaten

1.000.000.- APBN 2 Liputan Berita Radio

Kabupaten

3.500.000.- APBN 3 Dialog Interaktif Radio

Kabupaten

12.600.000,- APBN 4 Media Luar Ruang MMT Baliho 4.500.000,- APBN 5 Pameran Pembangunan

Program Kependudukan dan KB

2.000.000,- APBN

6 KIE KKB melalui Seni Budaya Tradisional Kabupaten

5.600.000,- APBN 6 KIE Program KKB bersama

Mitra Kerja dalam rangka Hari Keluarga

1.500.000,- APBN

7 Penyediaan Materi KIE bagi Kabupaten

500.000,- APBN

Hasil : Pemahaman masyarakat tentang program KKB Fungsi : Penyampaian informasi kepada masyarakat

(19)

terkait program KKB

Manfaat : Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk ber KB

Dampak : Kesejahteraan masyarakat meningkat

d. Mitra Kerja Program Kependudukan Dan Keluarga Berencana Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Tim Penggerak PKK

Kabupaten

1.250.000.- APBN

2 TNI Manunggal KB Kesehatan 1.250.000.- APBN 3 Bhakti Bhayangkara KB

Keshatan

1.250.000.- APBN

4 Bhakti Muslimat Kabupaten 1.250.000.- APBN 5 Pemilihan PLKB Teladan

Kabupaten

1.000.000.- APBN 6 Pemilihan PPKBD dan Sub

PPKBD Kabupaten

1.000.000.- APBN 7 Peningkatan Program KKB

melalui Penyuluhan Tenaga Motovator TNI

1.500.000,- APBN

Hasil : Pelaksanaan program Kependudukan dan KKB Lancar

Fungsi : Meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja Manfaat : Membina hubungan baik dengan mitra kerja Dampak : Peningkatan kesejahteraan masyarakat

e. Pengelolaan Data dan Informasi Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Orientasi bagi Petugas

Pendataan Kabupaten

2.250.000,- APBN 2 Rekapitulasi dan Validasi Data

di Kabupaten

6.000.000,- APBN 3 Pendataan Keluarga Tingkat

Kabupaten

66.000.000,- APBN 4 Penyusunan Laporan hasil

Pendataan Keluarga

500.000,- APBN 5 Penyusunan Laporan Umpan

Balik Kabupaten R/R

3.600.000,- APBN 6 Penyusunan Laporan Tahunan

PKBN

500.000,- APBN

(20)

7 Entri data MDK 31.259.000,- APBN 8 Analisis dan Evaluasi data

Hasil Pendataan Keluarga

500.000,- APBN 9 Analisis Efek Dampak 500.000,- APBN

Hasil : Pelaksanaan program Kependudukan dan KKB Meningkat

Fungsi : Meningkatkan kerja sama dengan mitra kerja Manfaat : Membina hubungan baik dengan mitra kerja Dampak : Suksesnya pelaksanaan program Kependudukan dan KB

f. Dokumen Perencanaan Program Kependudukan dan KB Provinsi

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Penyusunan data Basis di

Kabupaten

1.000.000,- APBN 2 Pemeliharaan Alkon dan Alkon

Kabupaten

3.600.000,- APBN

Hasil : Tersedianya alokon di tempat pelayanan KB Fungsi : Meningkatkan kelancaran distribusi alokon

Manfaat : Kebutuhan alokon bagi peserta KB baru dan aktif Dampak : Program dan kegiatan berjalan lancar

g. Layanan Perkantoran

No Kegiatan / Sub Kegiatan Alokasi Anggaran (Rp)

Sumber Dana 1 Honor Pengelola Satker 4.320.000,- APBN

Hasil : Terselenggaranya operasional perkantoran Fungsi : Meningkatkan pelayanan publik Manfaat : Meningkatnya mutu pelayanan

Dampak : Kinerja meningkat 1. Permasalahan dan solusi

a. Permasalahan

Sulitnya mencari kader yang mau dan mampu menjadi pengelola program Kependudukan dan Keluarga Berencana di tingkat Desa disamping itu juga kurangnya tenaga PLKB / PKB sehingga jangkauan pelayanan KIE terbatas

(21)

b. Solusi

Mengoptimalkan tenaga / personil serta kader dalam operasional kegiatan program KB

B. Tugas Pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus TIDAK ADA

PENYELENGGARAAN URUSAN BERSAMA LKPJ 2013

A. Tugas Pembantuan Yang Diterima

1. Dasar hukum daerah : Peraturan Daerah Kabupaten Kudus Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kudus

2. Instansi pemberi tugas Urusan Bersama adalah Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Dalam Negeri.

3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Penerima Tugas Urusan Bersama adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana

4. Program danKegiatan

a. Program : Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

• Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM)

Rp. 7.098.016.000,- bersumber dari APBN Rp. 1.180.000.000,- bersumber dari APBD

b. Hasil : Meningkatnya Keberadayaan Masyarakat dan Kapasitas Pemerintahan Desa / Kelurahan dalam Memfasilitasi Proses Pengelolaan Pembangunan yang Partisipatif dan Demokratis.

c. Fungsi : Perumahan dan Fasilitas Umum

d. Manfaat : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Perdesaan, Memperkuat Institusi Lokal, dan Memperbaiki Kinerja Pemerintah Daerah.

e. Dampak : Meningkatnya Tingkat Keberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat Desa, serta Berkurangnya Angka Kemiskinan Daerah.

5. Permasalahan dan solusi

Pada tahun 2013, Kudus mendapatkan DIPA PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN sebesar 3,2 Milyar sebagai salah satu kabupaten yang menjadi

pilot project

untuk Perencanaan Pembangunan Partisipatif yang Terintegrasi. Selain itu APBD Kab. Kudus juga menyediakan dana

cost sharing

sebesar 1 milyar untuk mendukung program tersebut.

a. Permasalahan

Masuknya kegiatan memberikan dampak pada jalannya Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM), karena

(22)

selama ini program PNPM di Kabupaten Kudus terdiri dari dua Program yakni PNPM Perkotaan di enam Kecamatan (Kota, Gebog, Jati, Mejobo, Kaliwungu, dan Bae) dan PNPM Perdesaan di tiga Kecamatan (Dawe, Jekulo, dan Undaan).

Dalam PNPM Integrasi, maka PNPM Perkotaan disertakan untuk ikut dalam Program PNPM Perdesaan, tapi pelaksanaannya menggunakan SOP dari PNPM Perdesaan.

Sehingga muncul hambatan dari pelaku-pelaku PNPM Perkotaan yang tidak terbiasa dengan SOP PNPM Perdesaan yang sangat berbeda dengan PNPM Perkotaan, hal ini menyebabkan rendahnya antusiasme dan partisipasi dari kecamatan-kecamatan yang tercakup dalam PNPM Perkotaan.

Belum lagi jumlah kecamatan yang tercakup dalam program PNPM Perkotaan lebih banyak daripada PNPM Perdesaaan. Hal ini jarang terjadi, karena di Indonesia kecamatan-kecamatan yang tercakup dalam PNPM Perdesaan dalam satu kabupaten biasanya lebih banyak daripada PNPM Perkotaan.

h. Solusi

Adanya berbagai hambatan diatas maka perlu diberikan beberapa toleransi kepada pelaku-pelaku yang berasal dari PNPM Perkotaan untuk dapat melaksanakan PNPM Perdesaan Integrasi SPP-SPPN di tahun pertama ini. Dengan harapan bahwa tahun depan akan semakin banyak antusiasme dan partisipasi dari para pelaku PNPM Perkotaan.

B. Tugas Urusan Bersama yang diberikan oleh Pemerintah Kab.

Kudus TIDAK ADA

(23)

PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH : NIHIL

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA : NIHIL

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH : NIHIL D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH : NIHIL

E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA : NIHIL F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS : NIHIL

G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM : NIHIL

Kudus, 7 Januari 2014

Plt.KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

Dra. WAHYU HARYANTI Pembina Utama Muda NIP. 19620701 198703 2 008

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian mengenai metode pemilihan analisis formalin berdasarkan reaksi warna dan spek- trofotometri UV-Vis yang dilakukan oleh Suryadi, Hayun, & Harsono dilaporkan

Untuk memberikan gambaran atas pelaksanaan duopoli yang berlangsung saat ini serta rekomendasi bagi penyusunan kebijakan kompetisi, pada kajian dilakukan identifikasi dan

Akar tersier memiliki panjang total lebih besar daripada akar sekunder dan primer, baik pada bagian pangkal batang bibit, tengah maupun ujung (Gambar 4.) Hal ini agak berbeda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current ratio berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROE) pada Perusahaan Plastik dan Kemasan yang terdaftar pada Bursa

 Merupakan tumor yang berasal dari sel-sel odontogen yang meliputi jaringan epitel gigi, jaringan ikat mesenkim atau gabungan dari keduanya..  Neoplasma yang terjadi hanya

1) Mudah dibawa kemana-mana: yakni dengan ukuran yang kecil kartu pintar dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

Usaha pemurnian nampak dalam jemaat GKJ Banyubiru baik secara radikal, entah dalam taraf akal budi, moral dan cinta yang berkaitan dengan tradisi-tradisi Jawa, mulai dari slametan